Anda di halaman 1dari 12

Nama : Okky Octaviana

NIM : 1181030136

Kelas : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Mata Kuliah : Ilmu Balaghah

Dosen : Solehudin M. Ag

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Ilmu Balaghah.

INSYA THALABI

A. Pengertian

Dalam Jurnal yang berjudul Tinjauan umum tentang definisi uslub insyai,
kedudukannya dalam ilmu balaghah dan dilalahnya dalam kalam arab. Terdapat
perngertian insya thalabi yakni kalimat yang menghendaki terjadinya sesuatu yang belum
terjadi pada waktu pembicara mengucapkan kalimat itu, seperi kalimat perintah, kalimat
larangan, kalimat pertanyaan, kalimat pengandaian juga kalimat panggilan.

B. Macam-macam Insya Thalabi

1. Amr

Secara makna merupakan perintah dari yang berkedudukan atas kepada


bawahannya. Perintah ini dapat diungkapkan dengan empat bentuk yakni :

 Menggunakan fiil amr, contoh ihris alal khoiri (tertariklah untuk berbuat
kebaikan).
 Menggunakan pola lam amr : contohnya litahris alal khoiri ( hendaklah anda
tertarik untuk berbuat kebaikan).
 Masdar yang menggantikan fiil amr , contoh hirson alal khoiri (hendaklah anda
mau untuk melakukan kebaikan). Contoh dalam al quran tentang berbuat baik
pada orang tua yakni wabil walidaini” ihsana”.
 Isim fiil amr , misalnya alaika bil khoiri (hendaklah anda berbuat baik). 1

C. Penyimpangan Makna Amr

Fiil amr yang asalnya adalah menunjukkan sesuat yg harus tapi kemudian
keharusan dr amr itu keluar dr keharusannnyaatau menyiimpang dari makna aslinya
kemudian bertranformasi menjadi do’a, iltimas, irsyad, tamanni, ibahah, takhyir dan
tahdid.

1. Doa

Amr itu pada dasarnya adalah perintah dari atas pada bawahannya , tetapi kalau
bertranformasi menjadi do’a maka redaksinya bukan lagi perintah tetapi permintaan.
Contohnya termaktub dalam Q.S Ali Imran ayat 193

       


        
    

193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru


kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun
beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah
dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang
yang banyak berbakti.

2. Iltimas

Makna iltimas yakni perintahnya berasal dari pihak yang sederajat. Contoh,
temanku, tolong belikan aku kuota.

3. Irsyad

Irsyad artinya bimbingan, yakni bila amr bertransformasi menjadi irsyad maka
perintahnya bermakna nasihat atau pepatah. Contoh, jika anda ingin kaya, maka
rajinlah menabung.

Solehudin M.Ag, Dosen Ilmu Balaghah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Materi
1

ilmu balaghah tentang Uslub Insyai dari Kitab Al Kafi hal 70. Tanggal 1 Mei 2020.
4. Tamanni

Artinya perintah yang ditujukan kepada sesuatu yang tidak berakal. Contoh, wahai
angin, belailah rambutnya, sampaikan bahwa aku rindu padanya.

5. Ibahah

Bermakna kebolehan (kebebasan) untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu


bukan sebuah kewajiban. Contoh , dalam Q.S Al-Araf dikatakan :

        


        

31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki)
mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

6. Makna Takhyir , artinya pilihan. Contoh hiduplah dalam keadaan


mulia atau matilah dalam keadaan syahid.

7. Makna Tahdid, perintah yang disertai ancaman, yang bermakna


sindiran. Contoh lakukan saja apa yang kamu mau, tapi ingat kamu akan
mendapat balasan dari apa yang telah kamu lakukan.

2. Nahyu

Nahyu atau nahi maknanya tuntutan meninggalkan sesuatu dari atas


ke bawahan.

Contoh :

         


32. dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Tetapi dalam beberapa kasus, terdapat penyimpangan dari makna aslinya


diantaranya menjadi :

1. Do’a , yakni permohonan. Contoh

           
          
          
           
       
 

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami
tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak
sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap
kaum yang kafir."

2. Iltimas, yakni larangan pada yang sederajat. Contoh janganlah


kamu pergi sahabatku.

3. Irsyad, yakni larangannya bermakna nasihat. Contoh jangan lah


engkau boros jika ingin kaya.

4. Tamanni, larangan yang ditujukan pada sesuatu yang tidak berakal,


contoh oh jiwaku, janganlah engkau bersedih hanya karena ditinggal pergi
olehnya.
5. makna taubikh, artinya larangan yang bermakna celaan atau
teguran pada orang yang diajak bicara. Contoh, janganlah engkau melarang suatu
perbuatan sedangkan engkau melakukannya.

6. Tahdid, yakni larangan yang diungkapkan dalam keadaan marah.


Contoh, tidak usah mengikutiku, pergi saja sana!.

3. Istifham

Dalam konteks ini tuntutan diungkapkan menggunnakan adat istifham


yang bermakna pertanyaan. Kata yang digunakan dalam istifham diantaranya
hamzah, man, ma, mata, kaifa aina, hal kam dan sebagainya.

Penyimpangan makna istifham

1. nafi, makna yang ditujukan untuk meniadakan sesuatu. Contoh

     

60. tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

2. Inkari, makna yang ditujukan untuk menyampaikan keanehan dan


ketidak puasan. Contoh

        


      

40. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu,


atau datang kepadamu hari kiamat, Apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah;
jika kamu orang-orang yang benar!"

3. Makna Taqriri, makna yang ditujukan untuk menuntut sebuah


pengakuan dari orang yang diajak bicara. Contoh

    

8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?


4. Taubikh, menyatakan celaan dan teguran tentang yang dilakukan
oleh orang yang diajak bicara. Contoh, kapan kalian akan berdamai? Sedang
kegoncangan besar ini telah memuncak ?

5. Taswiyah, menyatakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Contoh

        




136. mereka menjawab: "Adalah sama saja bagi Kami, Apakah kamu memberi
nasehat atau tidak memberi nasehat,

6. Tamanni, makna yang ditujukan untuk menyatakan angan-angan. Contoh

         


          
        
         


53. Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al


Quran itu. pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah
orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang
Rasul-rasul Tuhan Kami membawa yang hak, Maka Adakah bagi Kami pemberi
syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi Kami, atau dapatkah Kami
dikembalikan (ke dunia) sehingga Kami dapat beramal yang lain dari yang
pernah Kami amalkan?". sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri
dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.

7. Tasywiq, makna yang ditujukan untuk mendorong si mukhotab


agar mengikuti atau melakukan sesuatu. Contoh

        


  
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

4. Tamanni

Dalam konteks ini, tamanni diartikan tuntutan terhadan sesuatu yang


diinginkan tetapi sulit bahkan mustahil terjadi. Contoh

        


        
   

79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah


orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita
mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia
benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".

5. Nida

Dalam konteks pembahasan ini, nida berarti menuntut sesuatu agar


memenuhi panggilan dengan menggunakan kata kata yang mengandung makna
panggilan diantaranya huruf hamzah, ay, ya , wa, haya, aya, ai.

Penyimpangan Makna Nida

1. Makna Zajr, makna yang menunjukkan arti bentakan atau


larangan.contoh, wahai diri, kapan kau berubah ?

2. Makna Tahassur, makna yang menunjukkan arti penyesalan juga


duka cita. Contoh wahai anakku, mengapa kau pergi meninggalkanku ?
3. Makna Ighra, yakni makna yang menunjukkan arti dorongan.
Contoh wahai pemuda, janganlah kalian menyerah, majulah terus!2

TASYBIH DAN ISTIARAH

1. Tasybih

a. Pengertian

Secara bahasa, tasybih mengandung arti menyerupakan. Dalam pengertian


istilah ilmu balaghah, tasybih diartikan sebagai menyemakan suatu hal dengan hal lain
dengan menggunakan perangkat tasybih untuk mengumpulkan keduanya.

b. Rukun Tasybih

Ulama sepakat bahwa rukun tasybih ada empat yaitu :

1. Yang diserupakan (musyabbah)

2. unsur yang diserupakan dengannya (musyabbah bih)

3. Kata yang mengandung arti serupa (adat tasybih)

4. unsur sifat yang menjadi aspek kesamaan antara unsur satu (musyabbah) dengan
unsur dua.3

c. Macam macam Taybih

 Tasybih yang lengkap syarat nya disebut tasybih mufashol.


 Apabila dibuang wajhu syibh nya menjadi tasybih mujmal.
 Apabila dibuang adat tasybih dan wajhu syibhnya yang tersisa musyabbah atau
musyabbah bih nya makan namanya tasybih baligh.

2
Ahbin Abd Halim, Skripsi : Tinjauan umum tentang definisi uslub insyai, kedudukannya
dalam ilmu balaghah dan dilalahnya dalam kalam arab, Jurnal Skripsi Vol. (Riau : UIN Suska
Riau, 2017) hal 11-27
3
Khildah Shulhiyyah, Skripsi : Ragam Struktur Kalimat Tasybih Dalam Terjemahan
Kitab Balaghotul Hukama, Jurnal Skripsi Vol (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016)
hal 23-25
 Apabila ditiadakan musyabbah nya dan disisakan musyabbah bih nya makan
dinamakan istiarah tasrihiyyah.
 Apabila dibuang busyabbah bih nya dan di sisakan musyabbah nya kemudian
ditambah lawazim, maka dinamakan istiarah makniyyah. 4

2. Istiarah

a. Pengertian

Istiarah adalah menamai sesuatu dengan nama yang lain jika posisi
penamaan sesuatu dengan nama yang lain itu benar-benar bisa dipahami.

Menurut Abul Hasan Ar-Ramani istiarah adalah menggunnakan redaksi


bukan makna asalnya atau meminjam ungkapan dari redaksi yang secara makna dasar
tidak tepat (keluar dari makna yang sebenarnya).

Sebenarnya istiarah adalah tasybih akan tetapi ada salah satu dari rukun
tasybih yang dibuang yakni musyabbah atau musyabbah bih nya.

b. Rukun istiarah

Rukun Istiarah diantaranya ada tiga yaitu musyabbah bih (mustaar minhu), musyabbah
(mustaar lahu) dan lafazh yang dipinjam.

c. Pembagian Istiarah

Ditinjau dari aspek pokoknya, yakni musyabbah dan musyabbah bih, Ulama
Balaghah membaginya menjadi dua yakni :

 Istiarah Tasrihiyah

Istiarah tasrihiyah adalah istiarah yang dimunculkan musyabbah bihnya dan


dibuang musyabbah nya. Contoh :

 Istiarah maknawiyyah

4
Solehudin M.Ag, Dosen Ilmu Balaghah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Materi
ilmu balaghah tentang istiarah.
Istiarah makniyyah adalah istiarah yang hanya menyebut musyabbahnya
saja dan dibuang musyabbah bih nya. Musyabbah bih dalam istiarah maknawiyyah
diganti dengan lawazin atau qorinah. Contoh ada kalam yang berbunyi “takallama
syaiun syujaun fauqol mimbar”, ini bukan isiarah, tetapi tasybih, ketika ingin diubah
ke istiarah maka harus diubah musyabbah bihnya dengan lawazim atau qorinah.
Maka menjadi takallama asadun fauqol mimbar.5

THIBAQ DAN MUQABALAH

1. Thibaq

a. Pengertian

Dalam buku yang ditulis Ali Jarim dan Musthafa Amin diungkapkan bahwa
At – Thibaq adalah berkumpulnya dua kata yang berlawanan dalam suatu kalimat. Atau
dapat juga diartikan berhimpunnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing
kata tersebut saling berlawanan dari segi maknanya.

Maka dapat disimpulkan dari keduanya bahwa At-Thibaq adalah


berkumpulnya dua kata dalam satu kalimat yang masing-masing kata tersebut sering
berlawanan dari segi maknanya.

b. Pembagian

Dua kata yang berkumpul dalam satu kalimat itu bisa berupa dua isim, dua
fiil, dua huruf ataupun dua macam kata yang berbeda yaitu :

1. Thibaq Ijab, yaitu thibaq yang kedua katanya yang berlawanan itu tidak
berbeda positif dan negatifnya.

2. Thibaq Salab, yaitu thibaq yang kedua katanya yang berlawanan itu
berbeda positif dan negatifnya.6

2. Muqabalah

a. Pengetian Muqabalah

5
Solehudin M.Ag, Dosen Ilmu Balaghah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Materi
ilmu balaghah tentang istiarah dari Kitab Al Kafi hal 70.
6
Eta Hartati, Skripsi : At-Thibaq dalam Surah Annisa, Jurnal Skripsi Vol ( Jambi :
Universitas Jambi, 2017)
Secara istilah muqabalah berarti dua lafazh (kata) atau lebih dalam suatu
kalimat lalu diiringi dua lafazh lain yang merupakan antonym dari dua lafazh pertama
yang disebutkan secara beriringan.

Dalam literatur pemabahasan lain, dijelaskan bahwa kata muqabalah


merupakan masdar dari qoobala, wazan mafaa’alatun yang biasanya bermakna
musyarokah.

Dalam konteks ilmu balaghah, terkhusus ilmu badi’ muqobalah dapat


diartikan sebagai mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian
mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib. 7

Jadi dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian diatas bahwasanya


muqaabalah merupakan dua lafazh atau lebih dalam suatu kalimat kemudian diikuti oleh
dua lafazh atau lebih yang memiliki arti berlawanan.

Contohnya dapat kita lihat dalam Q.S Al Hadid ayat 23

         


      

23. “(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap
orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Dalam Q.S Al-Hadid tersebut terdapat terdapat sifat-sifat yang


berlawanan diantaranya lafazh ta’shu (duka cita) dan iftarohu (gembira) kemudian
lafaz mafatakum yang artinya apa yang luput dari kamu dan lafazh bima aa
taakum yang artinya apa yang diberikan padamu.ua atau lebih lafazh lain dalam

Dari contoh diatas sudah cukup jelas menurut penulis pengertian dan
makna dari muqabalah yakni terdapat dua atau lebih lafazh dalam suatu kalimat
kemudian diikuti oleh dua atau lebih lafazh yang artinya berlawanan.

7
http://bahasaarab19.blogspot.com/2017/10/ath-thibaq-dan-al-muqabalah.html?m=1
Diakses pada tanggal 3 Juli 2020 pukul 06.47 am.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Ahbin Abd. Skripsi : Tinjauan umum tentang definisi uslub insyai,
kedudukannya dalam ilmu balaghah dan dilalahnya dalam kalam arab, Jurnal
Skripsi Vol. (Riau : UIN Suska Riau, 2017)
Hartati, Eta. Skripsi : At-Thibaq dalam Surah Annisa, Jurnal Skripsi Vol ( Jambi :
Universitas Jambi, 2017)
http://bahasaarab19.blogspot.com/2017/10/ath-thibaq-dan-al-muqabalah.html?
m=1

Shulhiyyah, Khildah. Skripsi : Ragam Struktur Kalimat Tasybih Dalam


Terjemahan Kitab Balaghotul Hukama, Jurnal Skripsi Vol (Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016)
Solehudin, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Anda mungkin juga menyukai