Disusun oleh :
Kelompok 18
1. Ayu Tanti Hidayati
2. Maylisa
Sy.19.D1
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kenikmatan
kepada penulis khususnya dan umumnya kepada kita semua, karena berkat rahmat
dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah ini, shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad
SAW.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampu yang telah membimbing didalam penyusunan makalah yang berjudul
“Fenomena Tathayyur dan Tamimah di Lingkungan Masyarakat”.
ii | A q i d a h A k h l a k
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Tathayyur ............................................................................. 5
B. Pengertian Tamimah ............................................................................... 7
C. Hasil wawancara dengan Narasumber .................................................... 9
iii | A q i d a h A k h l a k
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Tathayyur?
2. Apa itu Tamimah?
3. Bagaimana pendapat Masyarakat tentang fenomena Tathayyur dan
Tamimah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejauh mana masyarakat paham tentang Tathayyur dan
Tamimah
2. Untuk menetahui bagaimana pendapat masyarakat mengenai Fenomena
Tathayyur dan Tamimah
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Akhlaq
4|Aqidah Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tathayyur
5|Aqidah Akhlak
“Mereka menjawab,“Sesungguhnya kami bernasib malang karena
kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami
akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari
kami.” Utusan-utusan itu berkata, “Kemalangan kamu adalah karena kamu
sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)?
Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas.” (Yasin: 18-19)
Makna ayat di atas, bagian kalian dan apa yang menimpa kalian berupa
kejelekan adalah karena sebab perbuatan dan kekufuran kalian serta karena
kalian menyelisihi para pemberi nasihat. Bukan karena kami ataupun sebab
kami, melainkan semata karena perbuatan kalian yang zalim dan melampaui
batas. Kesialan orang zalim ada pada dirinya sendiri. Kejelekan yang
menimpanya adalah dia sendiri yang menyebabkannya dan tentunya terjadi
dengan takdir Allah Subhanahu wata’ala.
2.Tathayyur melahirkan perasaan takut, tidak aman dari banyak hal dalam diri
seseorang, sesuatu yang pada gilirannya menyebabkan kegoncangan jiwa
yang dapat mempengaruhi proses kerjanya sebagai khalifah di muka bumi.
6|Aqidah Akhlak
3.Tathayyur membuka jalan penyebaran khurafat dalam masyarakat dengan
jalan memberikan kemampuan mendatangkan manfaat dan mudharat atau
mempengaruhi jalan hidup manusia kepada berbagai jenis makhluk yang
sebenarnya tidak mereka miliki. Pada gilirannya, itu akan mengantar kepada
perbuatan syirik besar.
B. Pengertian Tamimah
Kata tamaa-im adalah bentuk jamak dari tamimah, yaitu sesuatu jimat
yang dikalungkan di leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan
mendatangkan manfaat atau menolak mudharat, baik kandungan jimat itu
adalah Al-Qur-an, atau benang atau kulit atau kerikil dan semacamnya.
Orang-orang Arab biasa menggunakan jimat bagi anak-anak mereka sebagai
perlindungan dari sihir atau guna-guna dan semacamnya.
ُ سلَّ َم َر
ِ َلَ ت َ ْبََيَ َّن ف:ًس ْوَل َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِس ْو ُل هللا ُ س َل َر َ فَأ َ ْر
تْ َ ِإَلَّ قُ ِطع-ٌ أ َ ْو ِقالَدَة- َرقَ َب ِة َب ِعي ٍْر ِقالَدَة ٌ ِم ْن َوت َ ٍر.
7|Aqidah Akhlak
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku telah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat, yaitu ada sebagian yang
membolehkan dan ada yang mengharamkannya.
8|Aqidah Akhlak
Selain itu, pemakaian jimat dari Al-Qur-an juga mengandung
unsur penghinaan terhadap Al-Qur-an, khususnya di waktu tidur dan
ketika sedang buang hajat atau sedang berkeringat dan semacamnya. Hal
semacam itu tentu saja bertentangan dengan kesucian dan kesakralan Al-
Qur-an. Selain itu juga, jimat ini dapat pula dimanfaatkan oleh para
pembuatnya untuk menyebarkan kemusyrikan dengan alasan jimat yang
dibuatnya dari Al-Qur-an.
Narasumber :
9|Aqidah Akhlak
Jawaban dari Narasumber
10 | A q i d a h A k h l a k
g) Untuk jimat kalung tidak ada, tapi ada benda seperti beras dalam botol
atau pisau kecil yang disimpan didekat Bayi yang baru lahir. Dalam
hal ini narasumber sendiri merasa aneh pada kegiatan tersebut.
h) –
i) Kepercayaan nenek moyang seperti itu sulit unuk dijelaskan dan
diberikan pengertian bahwa hal tersebut sebenarnya tidak masuk akal,
Narasumber sendiri merasa masih harus terus belajar.
4. Septian Mukhlis (Dosen mata kuliah dasar IPS dan PKN Prodi PGSD)
a) Tidak Tahu
b) Sebagai seorang Muslim itu adalah hal yang tidak baik, karena
seorang muslim punya agama dan Tuhan, maka harus percaya bahwa
tidak ada hari yang tidak baik.
c) Sama sekali tidak percaya
d) Didaerah tempat tinggal narasumber masih banyak yang menganut
kepercayaan tersebut, tapi narasumber sendiri tidak mempercayai hal
tersebut.
e) Tidak pernah, Menurut narasumber kepercayaan seperti itu biasanya
berasal dari daerah, dan sebagai orang yang berpendidikan maka tidak
percaya pada hal tersebut, dan hal seperti itu memang jangan disugesti
nanti malah terjadi.
f) Tidak tahu
g) Didaerah Narasumber masih banyak yang melakukan hal itu
11 | A q i d a h A k h l a k
h) Pernah mendengar hal seperti itu tetapi tidak tahu wujud dari jimat
tersebut. Pernah makan ditempat yang katanya memakai jimat
penglaris tetapi tidak merasakan sesuatu yang aneh.
i) Yang paling penting adalah diri sendiri dan keluarga terdekat, untuk
dilingkungan masyarakat jangan terlalu diskriminasi nantinya malah
kita yang dikucilkan. Yang terpenting adalah mengingatkan pada
keluarga terdekat bahwa kepercayaan tersebut tidak ada dalam
Alquran.
12 | A q i d a h A k h l a k
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tradisi Tathayyur dan Tamimah ini banyak yang terjadi turun temurun
dan mudah sekali menyebar di lingkungan masyarakat. Sebagai masyarakat
yang hidup di zaman modern hendak nya kita dapat berfikir kritis dalam
menanggapi segala sesuatu, jangan mudah mengikuti dan diharapkan kita
mencari sumber terpercaya yaitu Al-Quran, Hadist, dan meminta pendapat
ulama terlebih dahulu agar kita tidak tersesat.
13 | A q i d a h A k h l a k