Anda di halaman 1dari 6

Seri Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Wilayah DIY

Edisi 194, Jum’at 10 Januari 2020

WAFATNYA ULAMA TANDA DIANGKATNYA ILMU


Oleh: Ust. Muhammad Mujari, S.T
(Bidang Pendidikan dan Pesantren, PW IKADI DIY)

Khutbah Pertama

ْ َ َ َُْ ْ ُ ُ ْ ُ ُ َ َ ُ َْ َْ َ ُ ُْ َ َْ َ ُ ُ ََْ َ ْ َْ
‫ و ﻌﻮذ ﺑِﺎﷲِ ﻣِﻦ و ِر أ ﻔ ِﺴﻨﺎ وﻣِﻦ‬،‫ ﻤﺪه و ﺴﺘ ِﻌﻴﻨﻪ و ﺴﺘﻐ ِﻔﺮه‬، ِ ‫إِن ا ﻤﺪ‬
َ َ َ َ َ ُْ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ َْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ
. ‫ وﻣﻦ ﻳﻀﻠِﻠﻪ ﻓﻼ ﻫﺎدِي‬، ‫ﻀﻞ‬ ِ ‫ ﻣﻦ ﻬ ِﺪه ِ اﷲ ﻓﻼ‬،‫ﺎت أ ﻤﺎ ِ ﺎ‬ ِ ‫ﺳﺌ‬
ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ ُ َ ُ َ ْ ََ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ََ
. ‫ وأﺷﻬﺪ أن ﻤﺪا ﺒﺪه ورﺳﻮ‬، ‫ِ ﻚ‬ ‫وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إ ِ إِﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ‬
َ َ َ ْ َُْ َ ْ َ َ ْ َ َ ََ َ َُ َ َ ََ ْ َ َ َ ُ َ
ِ‫ﺎن إ ِ ﻳ ْﻮم‬ ٍ ‫ا ﻠﻬﻢ ﺻﻞ وﺳﻠﻢ ﻧ ِﻴﻨﺎ ﻤ ٍﺪ و آ ِ ِ وﺻﺤﺒِ ِﻪ وﻣﻦ ﺗﺒِﻌﻬﻢ ﺑِﺈِﺣﺴ‬
َ َ ْ
.‫ﺔ‬ ِ ‫اﻟ ِﻘﻴﺎﻣ‬
َْ َ
‫أﻣﺎ ﻌﺪ؛‬
َ َ ََ َ َ َ ْ ُ ُْ َ َ ْ ََ َ َْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ َ ََ
‫ ))ﻳﺎ‬: ‫ ﻗﺎل ﻌﺎ‬.‫ أو ِﺻﻴ ﻢ و ِﻳﺎي ﺑ ِﺘﻘﻮى اﷲِ ﻘﺪ ﻓﺎز ا ﻤﺘﻘﻮن‬،‫ﻴﺎ ﻋِﺒﺎد اﷲ‬
َ ْ ُ ْ ْ ُ ََ َُُْ َ َ َُ َ َ ُ َُ َ َ ْ َ َ
((‫ﻪ وﻻ ﻤﻮ ﻦ إِﻻ وأﻧﺘﻢ ﺴﻠِﻤﻮن‬ ِ ِ ‫أﻳﻬﺎ ا ِ ﻦ ءاﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا اﷲ ﺣﻖ ﻘﺎﺗ‬
ْ‫ ﻳُ ْﺼﻠ ْﺢ ﻟَ ُ ْﻢ َأ ْ َﻤﺎﻟَ ُ ﻢ‬.‫اﷲ َو ُﻗ ْﻮ ُ ْﻮا ﻗَ ْﻮﻻً َﺳﺪﻳْ ًﺪا‬
َ ‫اﻣ ُﻨﻮا ا ُﻘﻮا‬ َ َ َ ِْ َ َ َ
‫))ﻳﺎ أ ﻬﺎ ا ﻦ ء‬
ِ ِ
ًْ َ ً َْ َ َ ْ ََ َُْ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َُُْ ْ ُ َ ْ َْ
((‫ﻈﻴﻤﺎ‬ ِ ‫َو ﻐ ِﻔﺮ ﻟ ﻢ ذﻧﻮ ﻢ َوﻣﻦ ﻳ ِﻄ ِﻊ اﷲ ورﺳﻮ ﻘﺪ ﻓﺎز ﻓﻮزا ﻋ‬

Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah


Berita meninggalnya ulama, akhir-akhir ini sering terdengar. Yang terbaru adalah meninggalnya
sosok ulama terkemuka yaitu Prof. Dr. K.H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. Wafatnya para ulama selalu
membuat hati kita bersedih. Terlebih ulama tersebut adalah ulama Ahlus Sunnah yang kokoh dalam
akidah, ibadah dan dakwah. Memang demikianlah seharusnya bagi seorang mukmin, harus bersedih ketika
para ulama meninggal. Dan itu adalah bagian dari tanda keimanan. Imam As-Suyuti pernah menukilkan
sebuah ucapan yang juga dinukil oleh Imam Nawawi al-Bantani:

1
ٌ َُ ٌ َُ ٌ َُ َُ َ
‫ ﻬ َﻮ ﻣﻨﺎﻓ ِﻖ ﻣﻨﺎﻓ ِﻖ ﻣﻨﺎﻓ ِﻖ‬،‫ت اﻟﻌﺎ ِِﻢ‬ ْ ‫َﻣ ْﻦ َ ْﻢ َ ْ َﺰ ْن َِﻤ‬
‫ﻮ‬
ِ
"Barangsiapa yang tidak sedih dengan kematian ulama maka dia adalah munafik,
munafik, munafik”

Bersedih karena meninggalnya seorang ulama adalah sebuah perkara yang besar di sisi Allah.
Sebuah perkara yang akan mendatangkan konsekuensi bagi kita yang ditinggalkan, yaitu terangkatnya
ilmu. Menangislah jika kita ternyata selama ini belum ada rasa cinta di hati kita kepada para ulama.

Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah


Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ ََ َ ُ ُ ََْ ً ْ ْ ُ َْ َ َ
‫ِﻦ‬ ‫ وﻟ‬،ِ‫»إِن ا ﻻ ﻘﺒِﺾ اﻟ ِﻌﻠ َﻢ اﻧ ِ َا ﻨ ِﻋﻪ ﻣ َِﻦ اﻟ ِﻌﺒﺎد‬
ُ َ َ ً َ ُْ َْ َ َ ََُ َْ َْ ُ َْ
‫ﺎس‬ ‫ ﺣ إِذا ﻢ ﺒ ِﻖ ِﻤﺎ ا ﺬ ا‬،ِ‫ﻘﺒِﺾ اﻟ ِﻌﻠﻢ ﺑِﻘﺒ ِﺾ اﻟﻌﻠﻤﺎء‬
َ ََ َ َ ْ ْ َ َََْْ ُ ُ َ ً ُ ً ُُ
«‫ ﻓﻀﻠﻮا وأﺿﻠﻮا‬،‫ ﻓﺴﺌِﻠﻮا ﻓﺄ ﺘﻮا ﺑِﻐ ِ ﻋِﻠ ٍﻢ‬،‫رءوﺳﺎ ﺟﻬﺎﻻ‬
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari
para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para
ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada
orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu
berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“ (HR. Bukhari)

Imam Nawawi Rahimahullah ta`ala menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan diangkatnya ilmu
bukanlah menghapusnya dari dada para penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah wafatnya para pemilik
ilmu tersebut, yakni para ulama. Manusia kemudian menjadikan orang-orang bodoh untuk memutuskan
hukum sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain.
Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah
Mengapa wafatnya para ulama tanda diangkatnya ilmu? Ada beberapa hal yang bisa dikemukakan:
Pertama; ulama adalah pewaris para nabi. Maka ketika ulama diwafatkan oleh Allah, seolah-olah
warisan ilmu kenabian terangkat. Jika ilmu terangkat akibatnya kebodohan mengenai hukm Allah akan
merajalela. Jika kebodohan merajalela maka kerusakan terjadi di aman-mana. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

ً َ ْ َ َ ً َ ُ َُ َْ َ َ َْ ْ َ َْ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ْ
‫ إِن اﻷﻧ ِﻴﺎء ﻢ ﻳﻮرﺛﻮا دِﻳﻨﺎرا وﻻ دِرﻫﻤﺎ‬،ِ‫إِن اﻟﻌﻠﻤﺎء ورﺛﺔ اﻷﻧ ِﻴﺎء‬
َ َ َ َ َ َُ َ َ َ ََ َْ ْ ُ َ َ
‫إ ِ ﻤﺎ ورﺛﻮا اﻟ ِﻌﻠﻢ ﻤﻦ أﺧﺬه أﺧﺬ ِ ﻆ واﻓ ٍِﺮ‬

2
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang
siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR.
at-Tirmidzi, Ahmad, ad-Darimi, Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim dan Ibnu
Hibban)

Kedua; ulama adalah ahli ilmu tempat orang bertanya dan dekat dengan ummat. Maka ketika para
ulama wafat, seolah-olah tempat bertanya itu hilang. Seolah-olah cahaya itu padam. Dan ummat tidak
punya pegangan dalam melangkah. Oleh karena itu Allah ta`ala memerintahkan kepada umat manusia
untuk senantiasa bertanya kepada ahli ilmu.

ْ َ ْ َ ْٓ ُ َٔ ْ َ ْ ْ َ ْٓ ْ ً َ َ َْ ْ َْ َ َْ َٓ َ
‫وﻣﺎ ارﺳﻠﻨﺎ ﻣِﻦ ﺒﻠِﻚ ا ِﻻ ِرﺟﺎﻻ ﻧﻮ ِ ا ِ ِﻬﻢ ﻓﺎﺳـﻠﻮا اﻫﻞ ا ﻛ ِﺮ‬
ْ َُ َْ َ ُُْْ ْ
‫ا ِن ﻛﻨﺘﻢ ﻻ ﻌﻠﻤﻮن‬
“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

Ketiga; ulama adalah orang yang paling takut (khasy-yah) kepada Allah dan mengajarkan manusia
untuk takut hanya kepada Allah.

ٌ‫ا ِ َﻤﺎ َ ْ َ ا َ ﻣ ِْﻦ ﻋ َِﺒﺎ ِده ِ اﻟْ ُﻌﻠَ ٰﻤ ُﺆا ۗ◌ ا ِن ا َ َﻋﺰ ْ ٌﺰ َ ُﻔ ْﻮر‬
ِ
Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh,
Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun. (QS. Fathir: 28)

Ketika para ulama wafat, maka teladan khasy-yah (rasa takut) kepada Allah sulit dicari. Sehingga
banyak manusia yang semakin tidak punya rasa takut kepada Allah. Ketika hal itu terjadi, maka akan
banyak orang yang melakukan berbagai macam kemaksiatan.
Keempat; ulama adalah penjaga agama (Humaah ad-Diin), penjaga ummat (Humaah al-Ummah)
dan penjaga negara (Humaah ad-Daulah). Ulama sebagai penjaga agama ditunjukkan dengan perannya
dalam menjadi rujukan dalam urusan agama. Merekalah yang boleh berfatwa ketika umat menemukan
masalah-masalah baru yang perlu penjelasan hukum dari sisi agama. Mereka jugalah yang selalau menjaga
ilmu agama dalam diri dan menyebarkannya kepada orang lain dengan selalu menyampaikan ceramah dan
mengajar kepada masyarakat..
Ulama sebagai penjaga ummat ditunjukkan dengan perannya dalam pembimbing umat. Para
ulama senantiasa bersama dan berinteraksi dengan umat, memberikan pemahaman, pengajaran,
bimbingan dan teladan.
Ulama sebagai penjaga negara ditunjukkan dengan perannya yang strategis sebagai salah satu pilar
dalam bernegara. Para ulama senantiasa mengarahkan umat agar terwujud sebuah pemerintahan yang

3
mengayomi dan mewujudkan kemakmuran. Ketika keamanan negara terancam dengan serangan musuh,
para ulama selalu menjadi yang terdepan memobilisasi umat untuk membela negara. Sejarah telah
mencatat hal itu dengan sangat jelas. Banyak sekali pahlawan nasional yang merupakan para ulama dan
tokoh agama. Para ulama juga senanitasa menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan penuh tanggung
jawab atas nama Allah ta’ala.
Ketika para ulama wafat, maka peran ulama sebagai penjaga agama, penjaga ummah dan penjaga
negara, sedikit banyak terkurangi bahkan bisa jadi hilang. Oleh karena itu kita sebagai pengikut para ulama
harus terus dekat dengan ulama, agar mendapat ilmu dari para ulama terkait bagaimana berperan sebagai
penjaga agama, penjaga ummat dan penjaga negara.
Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah
Sungguh telah jelas, bahwa wafatnya para ulama adalah tanda diangkatnya ilmu. Bahkan tanda
dekatnya hari kiamat dan zaman fitnah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ َْ َ ََُْ ُْ ََُْ ْ َ َ َ َْ ْ
...‫ أن ﻳﺮ ﻊ اﻟ ِﻌﻠﻢ و ﺒﺖ ا ﻬﻞ‬:‫اط ا ﺴﺎﻋ ِﺔ‬
ِ ‫إِن ﻣِﻦ أ‬
Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya
kebodohan...“(HR. Bukhari)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ََُْ ُ َ ْ َُ ََْ ُْ ْ ُ َ َُْ ُ َ ُ َ َََ


‫ﺎرب ا ﺰﻣﺎن و ﻘﺒﺾ اﻟ ِﻌﻠﻢ و ﻈﻬﺮ اﻟ ِﻔ و ﻠ ا ﺸﺢ‬ ‫ﺘﻘ‬
ُ َْْ ُُ ْ َ َ
‫ا ﻬﺮج‬ ‫و‬
“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan,
kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin
banyak.“(HR. Muslim)

Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah


Sudah menjadi ketetapan Allah, para ulama pasti akan wafat. Maka kesedihan kita ketika ulama
wafat bukan karena tidak menerima ketetapan Allah, tetapi lebih karena diangkatnya ilmu dari manusia.
Kita khawatir jikalau diri kita menjadi semakin jauh dari ilmu dan khawatir semakin banyaknya kerusakan
yang terjadi. Oleh karena itu, mari kita senantiasa memuliakan para ulama, mendekat kepada mereka,
menimba ilmu dari mereka dan bertanya banyak hal kepada mereka. Semoga kita termasuk ahli ilmu yang
menjadi penerus para ulama. Aamiin …

4
‫ُ ْ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ َََ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬ ‫اﷲ ْ َوﻟَ ُ ْ‬
‫ﺎر َك ُ‬ ‫ﺑَ َ‬
‫ﺎت‬‫ِ‬ ‫ﻵﻳ‬ ‫ا‬ ‫ِﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬
‫ِ‬ ‫ِﻴ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬‫ِ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬
‫ِ ِ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻔ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬‫ﻢ‬ ‫ﻴ‬
‫ِ ِ‬‫ﻈ‬ ‫ﻌ‬‫اﻟ‬ ‫آن‬
‫ِ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ِ‬ ‫ﻢ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫َ ْ َْ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ‬
‫ﺎﺳ َﺘ ْﻐﻔ ُﺮ ْو ُه‪ ،‬إﻧ ُﻪ ُﻫﻮَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وا ﻛ ِﺮ ا ﻜِﻴ ِﻢ‪ ،‬أﻗﻮل ﻗﻮ ِ ﻫﺬا وأﺳﺘﻐ ِﻔﺮ اﷲ اﻟﻌ ِﻈﻴﻢ ِ وﻟ ﻢ ﻓ‬
‫ﺣ ْﻴﻢُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َُْ‬
‫اﻟﻐﻔﻮر ا ﺮ ِ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫اَ ْ َ ْﻤ ُﺪ ِ ا ِْي َأ ْر َﺳ َﻞ َر ُﺳ ْﻮ َ ُ ﺑﺎ ْ ُﻬ َﺪى َودِﻳْﻦ ا ْ َﻖ ِ ُ ْﻈﻬ َﺮ ُه َ َ ا ﻳْﻦ ُ ﻪ َو َ ْﻮ َﻛﺮهَ‬


‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ َ ُ ْ َ‬
‫اﻟ ﻓ ِﺮون‪.‬‬
‫ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َْ َُ ْ َ َ‬
‫أﺷﻬﺪ أن ﻻ إ ِ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ِ ﻚ ‪ ،‬وأﺷﻬﺪ أن ﻤﺪا ﺒﺪه ورﺳﻮ ‪.‬‬
‫ََ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ َ ّ ُ َ ّ َ َ َ ُ ّ َ ُ ّ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ ُ‬
‫ﻪ وﻻ ﻤﻮ ﻦ إِﻻ وأ ﺘﻢ ﺴﻠِﻤﻮن((‪.‬‬ ‫))ﻳﺎ ﻬﺎ ا ِﻳﻦ آﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا ا ﺣﻖ ﻘﺎﺗ ِ ِ‬
‫ﻳﺪا ‪ ‬ﻳُ ْﺼﻠ ْﺢ ﻟَ ُ ْﻢ َأ ْ َﻤﺎﻟَ ُ ﻢْ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ ُ ُ َ ْ َ ً‬
‫))ﻳﺎ ﻬﺎ ا ِﻳﻦ آﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا ا وﻗﻮ ﻮا ﻗﻮﻻ ﺳ ِﺪ‬
‫ِ‬
‫َّ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ً َ ً‬ ‫ََْ ْ َ ُ ْ ُُ َ ُ ْ َ َ ْ ُ‬
‫ﻈﻴﻤﺎ((‪.‬‬ ‫و ﻐ ِﻔﺮ ﻟ ﻢ ذﻧﻮ ﻢ وﻣﻦ ﻳ ِﻄ ِﻊ ا ورﺳﻮ ﻘﺪ ﻓﺎز ﻓﻮزا ﻋ ِ‬
‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُُْ‬
‫ﺣﻴ ِﻢ‬ ‫اﷲِ ا ﺮ ِﻦ ا ﺮ ِ‬ ‫ﺟﻴ ِﻢ‬ ‫ﺎن ا ﺮ ِ‬
‫أﻋﻮذ ﺑِﺎﷲِ ﻣِﻦ ا ﺸﻴﻄ ِ‬
‫اَ ﻠ ُﻬﻢ َﺻﻞ َ َ َﺳﻴﺪﻧَﺎ َو َﺣﺒ ْﺒ َﻨﺎ َو َﺷﻔ ْﻴﻌ َﻨﺎ َو َ ﺮ ْﻤ َﻨﺎ َو َ ْﻮﻻَﻧَﺎ ُ َﻤﺪ َﺳﻴﺪ اْﻷَوﻟ ِ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ُ‬
‫ﺧ ِﺮ ﻦ وﺳﻠﻢ ور ِ اﷲ ﻌﺎ ﻦ ﺻﺤﺎﺑ ِﺔ رﺳﻮ ِل اﷲِ أ ِﻌ ‪.‬‬ ‫واﻷ ِ‬
‫ِﺊ َ ﺰ ْ َﺪه‪ُ.‬‬ ‫اﻟﻌﺎ َ ِﻤ ْ ‪ً ْ َ ،‬ﺪا ﻳُ َﻮا ﻧ َِﻌ َﻤ ُﻪ َو ﻳُ َ ﺎﻓ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا ﻤﺪ ِ ِ رب‬
‫ْ ُ َ َ ََْ َِ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َْ َ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َْ ْ ُ َ َ َ‬
‫ﻳﺎ ر ﻨﺎ و ﻚ ا ﻤﺪ و ﻚ ا ﺸﻜﺮ ﻛﻤﺎ ﻳ ﺒ ِ ﻼ ِل وﺟ ِﻬﻚ وﻋ ِﻈﻴ ِﻢ ﺳﻠﻄﺎﻧ ِﻚ‬
‫اﻏﻔ ْﺮ ِﻠْ ُﻤ ْﺴﻠﻤ ْ َ َوا ْ ُﻤ ْﺴﻠ َﻤﺎت‪َ ،‬وا ْ ُﻤ ْﺆﻣﻨ ْ َ َوا ْ ُﻤ ْﺆﻣ َِﻨﺎت‪ ،‬اَ ْﻷَ ْﺣ َﻴﺎءِ ﻣ ِْﻨ ُﻬﻢْ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ا ﻠﻬﻢ ِ‬
‫َ َ َ َ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ ُ ْ ُ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْْ‬
‫ﺎت‬‫ات‪ ،‬ﻴﺎ ﻗﺎ ِ ا ﺎﺟ ِ‬ ‫ات‪ ،‬إِﻧﻚ ﺳ ِﻤﻴﻊ ﻗ ِﺮ ﺐ ِ ﻴﺐ ا ﻋﻮ ِ‬ ‫واﻷ ﻮ ِ‬
‫َ َ ْ ْ َ َ َُُْ َ َ َ ْ َ َ ْ َُْ ْ َ َ َ َْ َ َ ً‬
‫ر ﻨﺎ اﻏ ِﻔﺮ ﺎ ذﻧﻮ ﻨﺎ و ِﻮا ِ ِﻳﻨﺎ وار ﻬﻢ ﻛﻤﺎ ر ﻴﻮﻧﺎ ِﺻﻐﺎرا‬

‫‪5‬‬
‫ْ َْ‬ ‫ْ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ ََ ْ ْ ََ ُ ْ َ َ‬ ‫ُ َ ْ ْ ََ ََْ‬
‫ِي ﻫﻮ ﻋِﺼﻤﺔ أ ِﺮﻧﺎ‪ ،‬وأﺻﻠِﺢ ﺎ د ﻴﺎﻧﺎ اﻟ ِ ِﻴﻬﺎ‬ ‫ﻠﻬﻢ أﺻﻠِﺢ ﺎ دِﻳ ﻨﺎ ا‬
‫َْ َ َ َ َ ً ََ ْ ُ َ ْ‬ ‫ْ َْ َ َ َ ُ َ َ ْ َ‬ ‫َََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ َ ََ ْ ْ َ‬
‫ﺧ ٍ‪،‬‬ ‫إ ِ ﻬﺎ ﻣﻌﺎدﻧﺎ‪ ،‬واﺟﻌ ِﻞ ا ﻴﺎة ِز ﺎدة ﺎ ِ‬ ‫ﺧﺮ ﻨﺎ اﻟ ِ‬ ‫ﻣﻌﺎﺷﻨﺎ‪ ،‬وأﺻﻠِﺢ ﺎ آ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ْ َ َْ ْ َ َ َ ً ََ ْ ُ‬
‫واﺟﻌ ِﻞ ا ﻤﻮت راﺣﺔ ﺎ ﻣِﻦ‬
‫َ َّ ُ َّ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ‬
‫ﺐ ﻻ ﺸﻊ‪ ،‬وﻣِﻦ ﻔ ٍﺲ ﻻ ﺸﺒﻊ‪،‬‬ ‫ا ﻠﻬﻢ ا ِﻧﺎ ﻌﻮذ ﺑِﻚ ﻣِﻦ ﻋِﻠ ٍﻢ ﻻ ﻨﻔﻊ‪ ،‬وﻣِﻦ ﻗﻠ ٍ‬
‫َوﻣ ِْﻦ ُد َ ءِ َﻻ ُ ْﺴ َﺘﺠﺎ َ ُب َ ُ‬
‫ْ ْ ََ َ ُْ ْ ْ ََ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َْ َ ْ َ ََ‬ ‫َ ُ َ‬
‫ا ﻠﻬﻢ أﻋِـﺰ ا ِﻹﺳﻼم وا ﻤﺴﻠِ ِﻤ ‪ ،‬ودﻣـﺮ أﻋـﺪاء ا ﻳ ِﻦ‪ ،‬واﺧﺬل ﻣﻦ ﺧـﺬل‬
‫ْ ْ ََ َ ُْ ْ ْ‬
‫ا ِﻹﺳﻼم وا ﻤﺴﻠِ ِﻤ‬
‫ْ َ ُ ََ ْ ُ ُ َ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ ّ َْ َُ َ َ ْ َْ ََُ َ ْ َ ً َ َ ً ُ‬
‫اﻹﺳﻼم وأﻫﻠﻪ‪ ،‬و ﺬل ﺑِﻬﺎ‬ ‫ا ﻠـﻬﻢ ا ِﻧﺎ ﺴﺄ ﻚ أن ﺗﺮز ﻨﺎ دوﻟﺔ ﻛﺮ ﻤﺔ‪ ،‬ﻳ ِﻌﺰ ﺑِﻬﺎ ِ‬
‫َ ََْ ُُ‬ ‫َ َ َ ْ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ ْ ُ ُ َ َْ َ َُ ْ َ‬
‫ا ﻔﺎق وأﻫﻠﻪ‪ ،‬و ﻌﻠﻨﺎ ِﻴﻬﺎ ﻣِﻦ ا ة ِ إ ِ ﻃﺎﻋﺘِﻚ‪ ،‬واﻟﻘﺎدة ِ إ ِ ﺳ ﻴﻠِﻚ‪ ،‬وﺗﺮزﻗﻨﺎ ﺑِﻬﺎ‬
‫ﺧﺮةَ‬ ‫َ ََ ْ َ َ‬
‫ﻛﺮاﻣﺔ ا ﻧﻴﺎ واﻷ ِ‬
‫َْ َ َ َ ُْ ْ ُُ ْ ََ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ ْ ْ َ َ َ ُْ ْ ْ َ َ َ ْ َ‬
‫اﻹ ﻤﺎن وز ﻨﻪ ِ ﻗﻠﻮ ِ ِﻬﻢ‪ ،‬و ﺮه‬ ‫ا ﻠﻬﻢ أﺻﻠِﺢ ﺷﺒﺎب ا ﻤﺴﻠِ ِﻤ ‪ ،‬وﺣﺒﺐ إ ِ ِﻬﻢ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ َ ََْ َ‬
‫ﻚ ﻳَﺎ أ ْر َﺣ َﻢ ا ﺮا ِ ِ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ ُ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ‬
‫إ ِ ِﻬﻢ اﻟ ﻔﺮ واﻟﻔﺴﻮق واﻟ ِﻌﺼﻴﺎن‪ ،‬واﺟﻌﻠﻬﻢ ﻣِﻦ ا ﺮا ِﺷ ِﺪ ﻦ ﺑِﺮ ﺘِ‬
‫َ َ ُ َ َ َ َ ٌ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َْ ْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ َ‬
‫ﺳﺒﺤﺎن َر ﻚ َرب اﻟ ِﻌﺰة ِ ﻤﺎ ﻳ ِﺼﻔﻮن وﺳﻼم ا ﻤﺮﺳﻠِ وا ﻤﺪ ِ ِ رب‬
‫َ‬
‫اﻟْ َﻌﺎ َﻤ َ‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُْ‬
‫أ ِﻴﻤﻮا ا ﺼﻼة‪...‬‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai