Anda di halaman 1dari 15

Tipe Penuntut Ilmu

Dr. Imam Zamroji, MA


Studi Dasar Islam
Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
Tipe Penuntut Ilmu Yang Tidak Baik

‫ين ُأوتُوا ْال ِع ْل َم‬ َ ‫ك قَالُوا لِلَّ ِذ‬ َ ‫ك َحتَّى ِإ َذا َخ َرجُوا ِم ْن ِع ْن ِد‬ َ ‫َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْستَ ِم ُع ِإلَ ْي‬
‫ين طَبَ َع هَّللا ُ َعلَى قُلُوبِ ِه ْم َواتَّبَ ُعوا َأ ْه َوا َءهُ ْم‬ َ ‫ َما َذا قَا َل َءانِفًا ُأولَِئ‬.
َ ‫ك الَّ ِذ‬

Artinya : “ Dan diantara mereka ada orang yang mendengar perkataanmu sehingga
apabila mereka keluar dari sisimu, mereka berkata kepada orang yang telah diberi Ilmu
pengetahuan (Sahabat-sahabat Nabi) : “Apakah yang dikatakannya tadi ? Mereka
itulah orang – orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa
nafsu mereka ”.

(QS. Muhammad : 16)


Penjelasan : (QS. 47, Muhammad : 16)

َ‫ستَ ِم ُع ِإلَ ْيكَ َحتَّى ِإ َذا َخ َر ُجوا ِمنْ ِع ْن ِدك‬


ْ َ‫َو ِم ْن ُه ْم َمنْ ي‬
ْ ‫ى‬J‫ْأ ِو ْي ِل آ‬JJ‫ ْي َت‬JJJ‫لبَيَ ِان ِف‬JJ‫ا‬
Al-Imam At-Thobari dalam tafsirnya (‫ن‬Jِ ‫لقُ ْرآ‬JJ‫ا‬ ْ J‫ا ِم ُع‬J‫ ) َج‬menjelaskan: mereka
itu adalah orang-orang munafiq yang juga ikut hadir dalam majlis Rasulullah SAW
untuk mendengarkan apa-apa yang disampaikan oleh Nabi SAW kepada para
sahabatnya. Maka dari sini, Al-Imam At-Thobari menyimpulkan, bahwa manusia itu
dibagi menjadi 3 kelompok :

1. Jٌ ‫ا ِم ٌع َعا ِمل‬J‫س‬
َ : Pendengar yang mengamalkan dari apa-apa yang ia dengar.
(Pendengar Yang Baik);

2.‫ ٌل‬Jِ‫ َغاف‬J‫ا ِم ٌع‬J ‫س‬


َ : Pendengar yang lalai;

3. ٌ‫ا ِرك‬JJ‫ َت‬J‫ا ِم ٌع‬JJ‫س‬


َ : Pendengar yang enggan mengamalkan dari apa-apa yang ia
dengar.
‫َما َذا قَا َل آنِفًا‬
Artinya :”Apa yang Ia(Muhammad) Katakan tadi ?

 Di dalam Tafsir Al-Mawardi dijelaskan : Ini adalah pertanyaan orang-


orang munafik kepada para sahabat yang baru saja mendengarkan ilmu
yang disampaikan oleh Nabi SAW kepada mereka. Tiada lain maksud
dari pertanyaan tersebut adalah sebagai bentuk celaan mereka (Orang-
orang munafiq) kepada para sahabat, karena kebencian mereka
terhadap apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

‫ين ُأوتُوا ْال ِع ْل َم‬


َ ‫لِلَّ ِذ‬
Artinya : “ Kepada Orang-orang yang diberikan Ilmu”.
 Dalam hal ini ada 4 Aqwal (pendapat) dikalangan para ulama:
1. Ikrimah berpendapat : Abdullah bin Abbas
2. Abdullah bin Buraidah Rohimahullah berpendapat: Abdullah bin
Mas’ud
3. Al-Qosim bin Abdurrahman berpendapat : Abu Darda’
4. Ibnu Zaid berpendapat : Para Sahabat Ridwanullahi ‘Anhum.
ًJ ‫) اَل ِهيَة‬2(Jَ ‫يَ ْل َعبُون‬J ‫هُ َو ُه ْم‬h‫تَ َم ُع ْو‬h‫اس‬ ْ ‫ِإاَّل‬h‫ث‬ ٍ ‫ ُمحْ َد‬h‫ َربِّ ِه ْم‬h‫ ِذ ْك ٍر ِم ْن‬h‫ ِم ْن‬h‫ا يَْأتِي ِه ْم‬hh‫َم‬
‫ِّس حْ َر‬h ‫ ال‬h‫ َن‬h‫ َأفَتَْأتُو‬h‫ هَ َذا ِإاَّل بَ َش ٌر ِم ْثلُ ُك ْم‬h‫لَ ُموا هَ ْل‬h‫ظ‬
َ h‫رُّ وا النَّجْ َوى الَّ ِذي َن‬h‫ َوَأ َس‬Jْ‫قُلُوبُ ُهم‬
)3 ( ‫ُون‬
َ ‫صر‬ِ ‫َوَأ ْنتُ ْم تُ ْب‬
Artinya : “Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Quran yang baru (diturunkan) dari
Tuhan mereka melainkan mereka mendengarnya sedang mereka bermain-main, (lagi)
hati mereka dalam keadaan lalai, dan mereka yang zhalim itu merahasiakan
pembicaraan mereka : “Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu,
maka apakah kamu menerima sihir itu* padahal kamu menyaksikannya” (QS. 21, Al-
Anbiya : 2- 3).

*yang dimaksud dengan sihir disini adalah ayat-ayat Al-Qur’an.


َّ َ‫ضيِّقًا َح َر ًجا َكَأنَّ َما ي‬
‫ص َّع ُد فِي‬ ِ ‫و َم ْن ي ُِر ْد َأ ْن ي‬
َ ‫ُضلَّهُ يَ ْج َع ْل‬
َ ُ‫ص ْد َره‬
)125( ‫ون‬ َ ُ‫ين اَل يُْؤ ِمن‬ َ ‫س َعلَى الَّ ِذ‬
َ ْ‫ك يَجْ َع ُل هَّللا ُ ال ِّرج‬
َ ِ‫ال َّس َما ِء َك َذل‬
“……Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya**, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah – olah dia sedang mendaki
ke langit, begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang – orang yang tidak
beriman” (QS. 6, Al-An’am : 125)

** Disesatkan Allah berarti bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya


dan tidak mau memahami petunjuk – petunjuk Allah.
Ciri – ciri penuntut ilmu yang tidak baik

o Sinis terhadap kebenaran


o Tetap mengikuti hawa nafsu
o Bermain – main dalam menuntut ilmu
o Hati lalai dalam menuntut ilmu
o Melakukan propaganda untuk mementahkan
kebenaran.
o Membuat tuduhan dan fitnah keji terhadap kebenaran.
o Dadanya “sesak” ketika mendengar kebenaran.
Tipe Penuntut Ilmu Yang Baik

َ ‫َوالَّ ِذ‬
‫ين ا ْهتَ َد ْوا َزا َد ُه ْم ُه ًدى َو َءاتَا ُه ْم تَ ْق َوا ُه ْم‬
Artinya : “Dan orang – orang yang mendapat petunjuk Allah, Allah
menambah petunjuk kepada mereka, dan memberikan kepada
mereka (balasan) ketakwaannya” (QS. Muhammad : 17)

‫ص ْد َرهُ لِِإْل ْساَل ِم‬ ْ َ‫… فَ َم ْن ي ُِر ِد هَّللا ُ َأ ْن يَه ِديَهُ ي‬


َ ‫ش َر ْح‬
Artinya : “ Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam. (QS. 6, Al-An’am : 125)
َ ‫ِمنْ ِعبَا ِد ِه ا ْل ُعلَ َما ُء ِإ َّن هَّللا َ َع ِزي ٌز َغفُو ٌر ِإنَّ َما يَ ْخ‬
َ ‫شى هَّللا‬

Artinya : “ Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara Hamba-


hambanya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (QS. Fathir : 28)
‫ ْال ُم َرا ُدبِ ْال ُعلَ َما ِء فِ ْي ه ِذ ِه اآْل يَ ِة‬:
“ Yang dimaksud Ulama dalam ayat ini “ :

 Orang – orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah (Pendapat Ibnu
Abbas).
 ‘Alim itu adalah orang yang takut pada Allah SWT (Pendapat Mujahid & As-Sya’abi)
 Orang yang tidak takut kepada Allah, dia itu bukanlah disebut seorang ‘Alim
(Pendapat Ar-robi’ bin Anas).

ِ َ‫تَّف‬h‫(َأ ْي َس ُر ال‬. ‫ْال ِع ْل ُم َسبِ ْي ُل ْال َخ ْشيَ ِة فَ َم ْن اَل ِع ْل َم لَهُ بِاهللِ فَاَل َخ ْشيَةً لَهُ ِإنَّ َما يَ ْخ َشى هللاَ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ِء‬
)‫اسي ِْر‬

Artinya : “ Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang
tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya.
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara Hamba hambanya, hanyalah Ulama”.
• ‫ َزا َد ُه ْم ُه ًدى‬:
َّ ‫س ِم ُع ْوا َو َع ِملُ ْوا َما َعلِ ُم ْوا ( ا ل‬
) ‫ض َّحا ك‬ َ ‫ِإنَّ ُه ْم َعلِ ُم ْوا َما‬
Artinya : Sesungguhnya mereka menjadikan ilmu terhadap apa yang mereka
dengar dan mengamalkan apa yang telah mereka ketahui (pendapat Adhahak).

‫ص ُد ْو ُر ُه ْم ب ِما َ ُه ْم َعلَ ْي ِه ِم َن اِإْل ي ْما َ ن‬


ُ ‫ش َر َح‬
َ
Artinya : Dada mereka lapang ketika menerima kebenaran sebagai konsekuensi
iman.

• : J‫ ُه ْم‬J‫ ْق َوا‬JJ‫ َت‬J‫تَا ُه ْم‬J‫َو َءا‬


) ‫شيَةَ ( الربيع بن َأنس‬
ْ ‫َأتَا ُه ُم ا ْل َخ‬
Bertambah rasa takutnya (kepada Allah). (Menurut Rabi’ Bin Annas)
Ciri – Ciri Penuntut Ilmu Yang Baik

 Menjadikan apa yang didengar dari kebenaran menjadi ilmu.


 Mengamalkan kebenaran yang telah didapat.
 Hati terasa lapang ketika mendengar kebenaran.
 Bertambahnya ilmu diikuti dengan bertambahnya rasa takut
kepada Allah S.W.T.
‫اب‬‫ص َ‬ ‫ث َأ َ‬‫إن َمثَ َل َما بَ َعثَنِ َي هللاُ بِ ِه َع َّز َو َج َّل ِم َن الهُ َدى َو ْال ِع ْل ِم َك َمثَ ِل َغ ْي ٍ‬ ‫َّ‬
‫ب ْال َكثِ ْي َر‬
‫ت ْال َكالَء َو ْال ُع ْش َ‬ ‫ت ال ْما َ َء فََأ ْنبَتَ ِ‬
‫طيِّبَةٌ قَبِلَ ِ‬
‫طاِئفَةٌ َ‬ ‫ت ِم ْنهَا َ‬ ‫ضا فَ َكا َ ْن َ‬‫َأرْ ً‬
‫اس فَ َش ِرب ُْوا ِم ْنهَا َو َسقَ ْوا‬‫ت ال ْما َ َء فَنَفَ َع هللاُ بِهَا النَّ َ‬ ‫ان ِم ْنهَا َأ َجا ِدبُ َأ ْم َس َك ِ‬ ‫َو َك َ‬
‫ك َما ًء َوالَ تُ ْنبِ ُ‬
‫ت‬ ‫ان الَ تُ ْم ِس ُ‬ ‫طاِئفَةً ِم ْنهَا ُأ ْخ َرى ِإنَّ َما ِه َي ِق ْي َع ٌ‬ ‫اب َ‬ ‫ص َ‬ ‫َو َر َع ْوا َوَأ َ‬
‫ك ِم ْث ُل َم ْن فَقُهَ ِف ْي ِدي ِْن هللاِ َونَفَ َعهُ بِ َما بَ َعثَنِ َي هللاُ بِ ِه فَ َع ِل َم َو َعلَّ َم َو َمثَ ُل‬ ‫َكالَء فَذ ِل َ‬
‫ك َرْأ ًسا َول َم ْ يَ ْقبَلْ هُ َدى هللاِ الَّ ِذيْ ُأرْ ِس ْل ُ‬
‫ت بِ ِه‬ ‫َم ْن ل َم ْيَرْ فَ ْع بِ َذ ِل َ‬
‫) روا‪J‬ه‪ J‬ا‪JJ‬لبخاريومسلم‪( J‬‬
“Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diutus Allah kepadaku seperti
hujan yang membasahi bumi. Ada bumi yang subur yang menerima air kemudian
menumbuhkan rumput yang banyak. Ada bumi yang keras yang menahan air kemudian
dengannya Allah memberi manfaat kepada manusia. Mereka meminum dari air
tersebut, memberi minum hewan ternaknya, dan bercocok tanam. Hujan juga
membasahi bumi yang lain, yaitu lembah yang tidaak mampu menahan air dan
menumbuhkan rumput. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama
Allah kemudian mendapat menfaat dari apa yang aku diutus dengannya. Ia belajar dan
mengajar. Dan itulah perumpamaan orang yang tidak bisa diangkat kedudukanya oleh
petunjuk Allah, dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus denganya.”

(HR. al-Bukhari dan Muslim)


Pertanyaan ?
• Termasuk tipe manakah anda ?
• Maukah anda menjadi penuntut ilmu yang baik ?

Anda mungkin juga menyukai