Anda di halaman 1dari 25

The nine golden

habits
6-9
Kelompok 8
Kelompok 8

01 02 03 04

Azza Ulinnuha Rachmadi Fauziyyah Anis Rafida Aziz


(J210180085) Wisnu Aji Ekawati (J210180089)
(J210180086) (J210180088)
The Nine golden habits
6-9

MEmbaca Menghadiri Berpikiran


pengajian berjama’ah dan positif
berorganisasi
Membiasakan Membiasakan Dalam Rangka Membiasakan
Membaca Buku Menghadiri Mengajak Orang berpikir positif
Lebih Dari 1 Jam Pengajian Dan Lain Kepada dalam segala
Perhari Berada Dalam Kebajikan Menyuruh hal terutama
Komunitas Orang Yang Ma'ruf Dan ketika
Shaleh Minimal Mencegah Yang menyikapi
Seminggu Sekali Mungkar sesuatu
Kebiasaan emas ke-6
“Membaca”
1. Membaca adalah perintah pertama kali dalam Al-Qur’an

Allah swt berfirman:


1.) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2.) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
3.)Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang Maha pemurah,
4.) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5.) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(QS. Al-'Alaq : 1-5).
2. Membaca dapat mengantarkan seseorang memperoleh ilmu, yang
dengannya Allah akan mengangkat derajat seseorang

“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu


dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
3. Keimanan seseorang akan bertambah kuat ketika dia membaca
bukubuku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh
penulispenulis muslim Allah swt berfirman: yag saleh

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang melihat dengan orang


orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar : 9)
4. Dengan membaca dapat mengantarkan seseorang menjadi muttabi‘
(mengikuti ajaran agama dengan melihat dalil-Nya) bukan muqallid (mengikuti
ajaran agama tanpa mengetahui dalilnya)

“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai


pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan memantau pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isro’ : 36)
5. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil informasi dari
seseorang Kejadian dan pengalaman orang lain, sehingga ia mampu
mengambil pelajaran darinya

‫ار‬ ‫ص‬
َ ْ
‫ب‬ َ ‫اْل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ِ ‫ل‬ ‫و‬ُ ‫ا‬‫ي‬ٓ ٰ ‫َفاعْ َت ِبر ُْوا‬
ِ
Allah swt berfirman: “Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai
orang-orang yang berwawasan. (QS. Al-Hasyr : 2)

6. Membaca buku harus menjadi sebuah kebiasaan kita lakukan dalam setiap
saat

Pesan seorang Penyai


“Sebaik-baik teman di setiap waktu adalah kitab (bacaan)”
Kebiasaan emas ke-7
“Menghadiri Pengajian”

1. Orang menuntut ilmu akan dimudahkan Allah


jalan ke Syurga.

Rasulullah saw bersabda “Barang siapa


menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan jalan ke surga.
(HR. Muslim)
2. Orang yang pergi ke masjid untuk belajar,
atau mengajarnya akan memperoleh pahala
seperti orang yang berhaji dengan sempurna.

Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa


yang pergi ke masjid, dia tidak
menghendaki sesuatu kecuali untuk belajar,
atau untuk tahu. Maka pahala seperti
orang yang melakukan haji dengan
sempurna. (HR at-Thabrani) (Dikatakan
syekh al Albani dalam shahiih at targhiib:
"Hasan Shahiih")
3. Orang yang berhimpun di masjid untuk mempelajari al- Qur'an akan diliputi
ketenangan dan rahmat Allah swt serta para malaikat, dan Allah akan menyebut-
nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya.

Rasulullah saw bersabda: “ Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu


masjid (Rumah Alloh untuk membaca Al Qur'an dan saling mempelajarnya di antara
mereka, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan nyala para
malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat
yang berada di sisi-Nya.” (HR Muslim)
"Dan para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada
penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit
dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. (HR. Abu Dawud).
4. Orang yang berada di majlis dzikir, Allah swt mengampuni dosadosanya dan
mengabulkan permohonannya.

Rasulullah saw menjelaskan keutamaan orang-rang yang di dalam majelis dzikir; mereka
membaca tasbih, takbir, tahlil dan tahmid, serta memohon syurga dan dilindungi dari
api neraka dan diampuni dosa-dosanya, beliau bersabda, “Alloh berfirman “ Sungguh
Aku telah mengampuni mereka, dan aku telah berikan apa yang mereka minta untuk
berlindung darinya” para malaikat berkata, “wahai rabbku diantara mereka ada si
fulan, seorang hamba yang banyak melakukan dosa, dan sesungghunya di hanya lewat,
kemudian duduk bersam mereka..’ Maka Alloh berfirman, dan kepadanya juga aku akan
ampuni. Orang orang itu adalah sebuh kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa
(HR Muslim).
5. Orang yang menghaidiri masjid nabawi untuk belajar atau
mengajar kebaikan, kedududukannya seperti seorang Mujahid di
6. Bergaul dengan orang shalih akan
Jalan Alloh memperoleh pengaruh dari kesalihannya
SWT.

Rasululloh SAW bersabda :


Rasululloh SAW bersabda :
“Perumpamaan orang yang
“Barangsiapa mendatangi masjidku
bergaul dengan orang shalih
ini, ia tidak datang kecuali karena
dan orang yang bergaul dengan
suatu kebaikan yang ia pelajari orang buruk seperti penjual
atau ia ajarkan, maka ia seperti minyak wangi dan tukang tampa
seorang mujahid fi sabilillah, dan besi, pasti kau dapatkan dari
barang siapa mengatanginya untuk pedagang minyak wangi apakah
selain itu, maka sperti melihat kau membelinya atau kau
barang milik orang lain sekedar mendapatkan bau
(HR. Ibnu Majah) wanginya, sedangkan dari tukang
tempa besi kau akan dapatkan
bau yang tidak sedap.
Kebiasaan emas ke-8
“Berjama’ah dan Berorganisasi”

Keutamaan Berjama’ah ( Berkumpul / Bergabung )

1. Merupakan ikatan yang kuat dalam rangka


menjalankan hukum Allah dan syari'at-Nya.

Rasulullah saw bersabda: “Sungguh seorang mukmin


CREDITS: This presentation template was created by
denganSlidesgo,
yang lainnya
including adalah
icons by Flaticon, laksana
and infographics & bangunan yang
images by Freepik.
menguatkan antara sebagiannya dengan lainnya. (HR
Bukhari)
2. Mendatangkan kekuatan dan
menghindarkan perpecahan
yangberakibat melumpuhkan kekuatan
umat.

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-


Nya dan janganlah kamu
berbantahbantahan, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.”

(QS. Al-Anfal : 46).


3. Berada dalam jamaah, akan menghindarkan seseorang dari godaan syetan. Dan Allah
menjanjikan Surga bagi orang yang menetapi jamaah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Kamu sekalian wajib berjamaah.


dan janganlah berpecah belah, karena setan itu selalu bersama dengan orang yang
sendirian, sedangkan terhadap dua orang, ia lebih jauh. Barangsiapa yang
menginginkan Buhbuhata Al-Jannah (tempat syurga, di tengah, dan paling baik),
maka haruslah ia komitmen untuk menetapi Al Jama’ah. Barangsiapa terinspirasinya
yang ia lakukan lapang dan bahagia, dan keburukannya dia penat dan susah, maka dia
adalah seorang mukmin. “

(HR. At-Turmudzi)
Kebiasaan emas ke-9
“Berpikiran Positif”

1. Berprasangka baik terhadap Allah SWT (khusnuddzan billah) sebagai landasan


landasan positif.

a. Meyakini bahwa Allah akan mewujudkan sesuatu yang sesuai dengan apa
yang diprasangkakan hamba kepadaNya.
b. Meyakini bahwa Allah swt memiliki sifat-sifat yang Allah swt berfirman:
nunjukkan kecintaan- Nya kepada hamba-hamba-Nya.
c. Meyakini bahwa Allah swt tempat seluruh makhluk-Nya. Allah swt
berfirman: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu. (QS. Al-Ikhlas: 2)
d. Meyakini bahwa dengan bertawakal kepada Allah maka Dia pasti akan
memberikan kecukupan kepadanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.
Sesungguhnya Allah mewujudkan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya
Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. AtThalaq).
e. Meyakini bahwa Allah swt akan menolong hamba-Nya yang bertaqwa, Allah
swt berfirman: Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan
orang- orang yang minta. (QS. An-Nahl: 128).

2. Berpikiran Positif terhadap kehidupan

a. Kehidupan dunia adalah anugerah Allah untuk dinikmati oleh manusia.


b. Kehidupan dunia adalah ladang untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.
3. Berpikiran Positif terhadap diri sendiri (kemampuan diri, ke- sehatan diri,
dan lain-lain)

Allah swt berfirman “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam


bentuk sebaik-baiknya. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang
serendalh-rendahnya (neraka), 6. kecuali orang-orang yang beriman dan
melakukan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya. (QS. At-Tin: 4-6).

4. Berpikiran positif atas setiap kejadian yang menimpa diri

Allah swt berfirman: “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh
menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS.An-Nisa ': 19) Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS, As Syarh 5-6)
5. Berpikiran positif terhadap orang lain.

a. Memandang Setiap orang sebagai makhluk Allah yang di- muliakan oleh-
Nya.
b. Memandang Setiap orang sebagai saudara karena berasal dari
keturunan orang tua yang sama (Nabi Adam dan Hawa)
c. Memandang Setiap orang memiliki fitrah kebaikan
d. Senantiasa kepada aura orang lain atas dirinya
e. Menjaga diri dari sifat-sifat yang mencerminkan pikiran negatif, seperti
mengolok-olok, mencela, memberi gelar bu- ruk, buruk sangka dan
menggunjing Al-Hujurat: 11-12)
f. Bersikap lapang dada dan mudah memberi maaf atas kesa- lahan orang
lain. Allah swt berfirman: Dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menghargai orang-orang yang
kebajikan (QS. Ali Imran: 134).
Jurnal-jurnal

?
Pengajian Remaja dan Kontribusinya dalam Pembentukan Akhlak Generasi
Muda di Musholla Al-Fath Lebak Jaya Utara 4 Rawasan Surabaya

Abdullah. 2019. Jurnal Program Studi PGMI. Volume 6, Nomor 2, Halaman 231-248.

Pengajian remaja sebuah wadah bagi mereka untuk menjalin ukhuwah Islamiyah dan belajar
agama, sebagai bekal untuk masa depan mereka sehingga mampu membentuk kepribadian
yang sholih ataupun sholihah. Mushollah Al Fath ini sebagai gambaran bahwa pengajian remaja
memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan akhlak generasi muda di kemudian
hari, wilayah ini mempersiapkan generasinya dengan hal positif sehingga menjadi sebuah
kebiasaan bagi para remaja menghadiri sebuah pengajian, sebagai latihan penanaman rasa
tanggungjawab dengan menjadi tutor, tanpa menghilangkan masa remaja mereka, karena
masyarakat tetap memberi kebebasan bagi mereka untuk bermain dan bergaul seperti
layaknya remaja lainnya.
Membaca Al-Qur’an dapat Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Pasien
Diabetes

Astuti dan Agus Purnama. 2019. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia . Volume 9, Nomor 2, Halaman
577-584.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan


kadar glukosa pada pasien DM sebelum dan setelah diberikan terapi membaca alquran
di RSUD Cengkareng tahun 2018. Rata-rata kadar glukosa pada pasien DM sebelum
diberikan terapi membaca Al-Qur’an rata rata gula darah >200 mg/dl. Sedangkan rata-
rata kadar glukosa pada pasien DM setelah diberikan terapi membaca Al-Qur’an rata
rata gula darah 110-200 mg/dl.
Overcome Sress During The Covid-19 Pandemic by Surah Al-Insyirah :
Harmonization between The Koran and Clinical Neuroscience
Sholeh, Achamad dan Qurotul Uyun. 2021. Atasi Stres saat Pandemi Covid-19 dengan Mentadaburi Surah Al-
Insyirah : Harmonisasi antara Al-Qur’an dan Neurosains Klinis. Proceding of Inter-IslamicUniversity Conference of
Psychology Articles. Volume 1, Nomor 1, Halaman 1-7.
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus di rumah dan tetap waspada. Hal ini menimbulkan masalah
baru yang memicu timbulnya masalah kesehatan mental. Berbagai pemicu seperti amarah, kekecewaan,
frustasi, ketakutan, kebosanan, stigma negatif, masalah keuangan, hingga masalah pekerjaan, sehingga
memperburuk kondisi mental individu dan memungkinkan terjadinya perubahan kondisi tubuh ke arah
yang negatif. Maka diperlukan manajemen stres yang baik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa surat
Al-Insyirah merupakan perumpamaan yang pasti untuk mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi
manusia dan juga menjelaskan secara komprehensif langkah-langkah mengatasi stres melalui tiga
tahapan yaitu berpikir positif, bertindak positif, dan harapan positif yang sekaligus. berdampak. pada
pertumbuhan otak, serta pembentukan dan penguatan sinapsis baru di korteks prefrontal (PFC). Surah Al-
Inshirah secara komprehensif menjelaskan secara sistematis bagaiamana cara atau langkah-langkah
untuk mengatasi stres yang didukung dengan penjelasan selaras pada kajian neurosains. Hal tersebut
membuktikan bahwa Al-Qur’an merupakan pengobatan yang sempurna bagi segala penyakit fisik dan
jiwa, penyakit dunia, dan akhirat [10] . Alquran adalah sains di atas sains yang kebenarannya mutlak
adanya, sehingga menjadikan Alquran merupakan obat yang ampuh dalam menghadapi berbagai
permasalahn hidup dan penyakit hati.
Terima kasih

MERCURY VENUS

It’s the closest planet Venus has a


to the Sun beautiful name

SATURN MARS

Yes, this is the ringed Despite being red,


one Mars is cold

Anda mungkin juga menyukai