Teknologi Pengamanan Sungai
Teknologi Pengamanan Sungai
Karena proses erosi alami dan interaksi variabel dan gaya-gaya penyebab erosi
bersifat komplek, maka mekanisme erosi pada tebing sungai pada dasarnya
sangat sulit dipahami kecuali dilakukan melalui evualuasi detail dengan data
yang cukup. Erosi tebing dapat disebabkan karena ulah manusia atau pun
karena proses alam. Diperlukan suatu identifiksi dan perkiraan tentang
mekanisme keruntuhan tebing yang terjadi untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab erosi tebing, sehingga dapat digunakan untuk memilih jenis
perlindungan tebing yang sesuai dan proporsional.
Mekanisme keruntuhan adalah proses fisik erosi yang dapat dipandang sebagai
masalah yang dapat dilihat di lokasi. Mekasime keruntuhan dapat diakibatkan
oleh pengaruh lokal (site based) dan/atau pengaruh bentangan (reach based)
atau kedua-duanya.
1
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
2
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
3
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
sungai berjalin
banjir besar
Erosi pada kaki terjadi ketika aliran air memindahkan partikel dari tebing atau
dasar sungai sehingga terjadi penggerowong (undermines) pada bagian kaki
(toe) tebing dan kemudian massa tebing runtuh atau tergelincir (sliding).
Erosi toe terjadi di sepanjang meander ataupun pada ruas sungai yang lurus.
Ada sejumlah penyebab lokal erosi toe, diantaranya:
1) Berkurangya pepohonan pada tebing. Gangguan pada pepohonan di
sepanjang tebing sungai dan pada daerah bantaran (riparian)
berpengaruh pada stabilitas tebing, terutama dalam hal daya tahannya
terhadap erosi (lihat Gambar 6.1). Akar pepohonan diatas lereng tebing
sungai mengikat tanah dan menyatu (monolit) secara vetikal dan
horizontal. Gangguan pada pepohonan merupakan penyebab umum
erosi tebing sungai dan sering dihubungkan langsung dengan
pembangunan daerah atau manajemen pertanian. Ini juga terjadi ketika
ada sungai yang terdegradasi. Sungai yang terdegradasi menurunkan
muka air tanah dibawah daerah zona perakaran (root zone) yang pada
gilirannya menurunkan daya hidup tanaman.
4
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
5
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
-
- Gerusan adalah erosi pada lokasi tertentu yang tingkatnya lebih besar
dibandingkan daerah sekitarnya.
- Gerusan diakibatkan dari aksi erosif air yang mengalir, yang menggali dan
membawa material dari dasar dan tebing sungai.
- Tanah berbutir lepas dengan cepat tererosi oleh aliran air, sedangkan
tanah kohesif lebih tahan terhadap gerusan.
- Bagian tengah tebing kebawah adalah bagian yang selalu basah oleh
aliran yang akan langsung mengalami gerusan, dan jika material tebing
tidak tahan terhadap gaya gerus maka terjadi penggerowongan
6
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Ketika arus di sungai terhalang oleh gangguan, contohnya pilar jembatan, arah
aliran akan berubah, bahkan bergerak kehilir menyelam didepan pilar dan
membentuk pusaran (pola aliran sekunder) yang menuju kesisi lain penghalang.
Terjadi percepatan dan vortex di sekitar dasar menghasilkan gaya erosi yang
lebih tinggi dari pada di sekitar pilar sehingga membawa lebih banyak sedimen
dasar dan terbentuklah lubang gerusan. Gerusan lokal nampak seperti terpisah
dan berlegok-legok sepanjang garis tebing atau seperti legokan pada dasar
sungai.
Penghalang dapat di buat oleh manusia atau alam. Penghalang buatan manusia
termasuk diantaranya adalah jembatan atau abutment. Gangguan alam termasuk
antaranya adalah bongkahan batu, kumpulan reruntuhan kayu atau gosong-
gosong di tengah sungai.
Lebarnya gerusan lokal tergatung pada ukuran relatif dan lokasi penghalang
yang menyebabkan gerusan. Sebagai contoh, gerusan yang terbentuk disekitar
pohon besar yang jatuh ke sungai tidak akan meleber terlalu jauh dari pohon.
7
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gerusan lokal besarnya terbatas dan umumnya tidak beresiko tinggi terhadap
stabilitas tebing.
8
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gerusan akibat bangunan terjun atau dam adalah hasil dari tumpahan air dari
bagunan yang lebih tinggi (mercu) atau banguan terjun, menciptakan pola aliran
sekunder yang dikenal sebagai pusaran (roller). Pusaran menggerus dasar
dibawah terjunan (gambar 6.5). Kolam disipator energi dapat terbentuk dari
penggerusan akibat terjunan.
Gerusan jet terjadi ketika aliran yang masuk sungai berperilaku seperti aliran
yang menyemprot dari lubang kecil (misal slang air). Gaya tumbuk yang
dihasilkan dari aliran jet menggerus dasar dan tebing sungai.
9
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gosong lateral, alur-alur pada sungai berjalin, anak-anak sungai, tikungan tajam
yang berfungsi sebagai peredam energi (energy sink), dapat menimbulkan
gerusan jet.
a. Gosong lateral adalah gosong di tengah sungai yang umumnya terjadi di
hilir tikungan sempit dan terletak secara diagonal pada sungai. Gerusan jet
terbentuk ketika aliran diarahkan oleh gosong dan difokuskan langsung
ketebing sungai didekatnya (lihat Gambar 6.6). Gosong lateral terbentuk
selama aliran penuh dan gerusan terjadi selama surut dan juga saat aliran
sedang. Gosong-gosong ini adalah hasil proses sungai alami akibat
bertambahnya suplai sedimen. Penyebab fomasi gosong lateral harus
diketahui selama kajian mengenai sebab-sebab bentangan (reach
assessment).
b. Alur-alur pada sungai berjalin adalah penyebab lain gerusan jet. Aliran air
yang melalui alur-alur ini pada saat aliran rendah sampai dengan aliran
sedang dapat mengarahkan aliran lansung ke garis tebing dan menyebabkan
gerusan jet (lihat Gambar 6.6).
Gambar 6.6. gerusan Jet akibat gosong kerikil lateral dan alur-alur pada
sungai berjalin (tampak dari atas)
c. Anak-anak sungai. Ketika energi tinggi dari sungai samping atau anak
sungai (tributary) mengalir ke dalam sungai utama, aliran dapat di fokuskan
10
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
pada tebing seberang pada sungai utama (Gambar 6.7) dan menghasilkan
gerusan jet.
11
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Erosi akibat aliran bawah permukaan (sub-surface flow) atau piping terjadi ketika
aliran bawah permukaan membawa partikel hingga sungai buluh terbentuk
(Gambar 6.9). Sungai buluh ini mengurangi kohesif lapisan tanah, dengan
demikian, menyebabkan slip pada lapisan tebing dan pergeseran besar-besaran
pada tebing.
Seepage (perembesan) air tanah dan penurunan muka air di sungai dengan
cepat (rapid drawdown) adalah penyebab umum erosi akibat aliran bawah
permukaan (subsurface entrainment)
Keruntuhan masa adalah pergerakan kebawah sejumlah besar dan utuh masa
tanah. Ini terjadi karena tegangan geser lereng (akibat berat) melebihi kuat geser
material tanah. Lima puluh persen keruntuhan masa dipicu oleh penjenuhan
12
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
tanah pada tebing. Ketika air menjenuhkan tanah tebing akan terjadi
penambahan berat tanah sementara kuat geser tanah berkurang.
13
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
pola meander baru. Sungai sudetan sering terjadi pada sistem sungai
bermeander, dan menghasilkan perubahan yang kecil pada alinyemen sungai.
Jika melihat ruang dan waktu, akan terjadi perubahan menyeluruh terhadap pola
sungai.
15
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Salah satu perhatian terbesar yang timbul ketika erosi terjadi dalam sungai yang
seimbang adalah jika sungai akan bermeander secara alami kedalam koridor
migrasi dimana terdapat kontruksi jalan.
Pada daerah tikungan arus dipaksa membelok dengan adanya tebing sungai
dimana arus dari arah lurus menabrak langsug sisi luar tikungan dan kembali
memantul ke arah tikungan dalam dengan kecepatan yang lebih rendah. Tebing
sungai pada tikungan luar yang tertabrak langsung oleh arus akan menerima
gaya gerus yang sangat besar oleh arus spiral sehingga akan merubah garis
tebing menggeser keluar tikungan, sedangkan pada tikungan dalam arus yang
memantul dengan kecepatan rendah akan meninggalkan sedimen yang
dibawanya membentuk gosong setempat. Secara keseluruhan tikungan akan
bergeser kearah tikungan luar. Jika arus yang terjadi cukup besar dan kondisi
tanahnya mudah tererosi maka akan terjadi tikungan yang tajam dan pada
akhirnya dapat menimbulkan sudetan, dan perpindahan tikungan ini akan
membahayakan bangunan diatasnya. Gambar 4.13 Mengilustrasikan migrasi
meander yang mengancam keamanan jalan. Gambar 4.14 memperlihatkan
gerusan yang terjadi pada tikungan yang mengancam keamanan jalan beserta
pencegahannya.
16
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
17
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.15 Gerusan pada tikungan luar dan pengamanan tebing dengan
bronjong
18
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Sudetan meander dapat berupa sudetan sungai (chute cutoff) atau sudetan leher
(neck cutoff). Sudetan leher terjadi ketika lengan tikungan bertemu karena erosi
tebing bertahap dan tekanan meander. Sudetan sungai terjadi ketika tikungan
sungai menjadi sempit karena pengendapan sedimen dan reruntuhan yang
menimbulkan aliran backwater pada hulu tikungan. Kondisi backwater ini
meningkatkan aliran diatas tebing yang akan membentuk jalan pintas aliran
dengan menggerus tebing hingga memotongnya dan membentuk sungai baru
hingga bertemu dengan sungai hilir tikungan.
Jika sungai mengalami perubahan dalam hirologi dan/atau sedimen yang masuk,
maka sungai akan menyesuaikan diri. Proses penyesuaian sungai terhadap
perubahan-perubahan ini berupa proses agradasi dan degradasi seperti yang
telah dijelaskan pada bagian 4.4.24.
Dampak jangka pendek bencana besar seperti banjir, keruntuhan massa dan
kebakaran menimbulkan perubahan sungai dengan cepat dan merupakan
komponen fundamental dinamika sungai. Sungai yang dipengaruhi oleh sejumlah
kejadian bencana akan membutuhkan periode waktu untuk pulih dan kembali ke
19
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pemilihan bangunan yang sesuai untuk stabilitas tebing sungai dapat didasarkan
pada beberapa faktor antara lain :
20
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Armoring fungsinya untuk melindungi batas geser yang disebabkan oleh aliran air
pada tebing yang mudah tererosi.
Yang termasuk kelompok ini diantaranya antara lain: riprap batu, beronjong
(gabion), balok beton pracetak, parit berisi batu (rock fill trenches), windrow
revetment, ban bekas dan tanaman. Riprap batu dapat mengatur distorsi dan
perpindahan lokal material di bawahnya, tanpa mengalami penurunan pada saat
pemasangan revetment. Walaupun demikian flexible rock-wire mattres dan
gabion kadangkala memperlebar displacement material dibawahnya, tetapi
umumnya juga dapat mengatur hampir semua distorsi lokal. Menggunakan
bantalan ban, balok beton pracetak umumnya lebih kaku dibandingkan dengan
riprap batu dan gabion, maka dari itu riprap batu dan gabion tidak dapat
mengatur displacement material di bawahnya dengan baik.
21
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
22
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
23
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
24
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tanggul
longitudinal
- Kaki dari
riprap.
- A-jack
25
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambaran umum
Tujuan:
Penggunaan
- Pada sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai
- Pada sungai yang tererosi secara aktif, umumnya pada sungai yang tidak
lurus atau pada tempat yang diperlukan penurunan energi air.
Keuntungan
Kekurangan :
- Batu yang digunakan harus tahan terhadap gaya erosi air yang tinggi.
Material :
- Batu dengan sifat keras, kaku dan tahan terhadap cuaca serta memiliki
berat jenis minimal 2,5.
- Jika ada gunakan batu-batu lokal. Batu lokal umumnya dapat di peroleh
dengan harga yang lebih murah dan dapat tercampur baik dengan
lingkungan tebing.
- 50% batu (terhadap berat) harus lebih besar dari D50 yang disyaratkan dan
batu dengan ukuran kurang dari 7,5 cm tidak boleh melebihi 15%.
Pemasangan
- Padatkan tebing.
27
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pertimbangan khusus
- Riprap harus bergradasi cukup untuk mencegah pergerakan batu dan erosi
pada pondasi.
28
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pemeliharaan :
29
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
30
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum
- Keranjang kawat atau plastik yang diisi dengan batu. Keranjang diikatkan
bersama untuk membentuk dinding atau bantalan untuk mengontrol erosi
sepanjang tebing sungai.
Tujuan:
Penggunaan :
- Melapisi dinding tebing sungai.
- Pada sungai dari ukuran sedang hingga besar dan pada semua jenis
karakter sungai.
Keuntungan :
- Sangat efektif untuk melindungi tebing yang tidak stabil dengan segera.
31
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Kekurangan :
Material:
- Keranjang gabion.
Pemasangan
- Gabion dan bantalan gabion harus diikatkan ke dalam dasar sungai untuk
mencegah penggerowongan dan penurunan.
- Untuk memperkuat daya dukung tanah maka dasar (terutama pada kaki)
keranjan dipasang cerucuk tiang pancang dengan ukuran diameter 15 cm
dan panjang 4 m.
32
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Keranjang kosong diikatkan satu sama lain dan dikaitkan ke dasar sungai.
- Gabion dapat dibangun dengan bagian bawah lebar dan bagian atas
sempit.
Pertimbangan khusus:
33
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum :
Tujuan :
Penggunaan
- Pada sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai.
- Pada sungai yang tererosi secara aktif, umumnya pada sungai yang tidak
lurus atau pada tempat yang diperlukan penurunan energi aliran.
Keuntungan
- Relatif murah
Kekurangan :
34
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Material
- Kawat pengikat.
- Pasak.
Pemasangan
- Potong, lubangi atau dibakar untuk membuat lubang ban pada sisi yang
menghadap dinding untuk mencegah ban mengapung.
Pertimbangan khusus
35
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Pada puncak, unjung bawah dan ujung akhir mulai hulu hingga hilir mattres
harus diikatkan pada tebing (gambar 6.19).
- Riprap atau A-jack harus dipasang pada unjung bawah tebing untuk
mencegah penggerusan.
Pemeliharaan :
- Usahakan tanaman dapat hidup dengan baik dan segera. Jika bantalan
ban dapat efektif dan tetap utuh dengan mengontrol erosi tebing sungai
maka sedimen akan mengendap dan menutupi revetment secara perlahan-
lahan. Jika tanaman tidak ditanam, tanaman lain yang tersangkut mungkin
akan tumbuh pada ban.
36
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum :
Keuntungan :
- Relatif murah
Kekurangan:
- Tidak permeable
- Kekuatan rendah.
- Jika tebing sebelah selimut menjadi lembab dan tidak dapat dikeringkan,
keruntuhan dapat terjadi
Material :
- Semen.
- Tanah asli.
Pemasangan :
38
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Jika kecepatan melebihi 1,8 m/det sampai 2,4 m/det dan aliran membawa
material kasar (bed load), agregat harus berisi minimal 30 % partikel kerikil
yang tertahan pada saringan no.4 (4,75 mm)
Perawatan :
- Tidak ada
39
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.5.5 KANTONG
Gambaran umum:
Tujuan :
Penggunaan :
- Pada sungai dari ukuran sedang hingga besar dan pada semua jenis
karakter sungai.
Keuntungan :
- Mudah dikerjakan
40
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Kekurangan :
Material :
- Kantong dapat terbuat dari goni, kertas, plastik atau kontong khusus
buatan pabrik.
Pemasangan :
- Kantong yang terisi harus diletakan dalam bentuk barisan horizontal seperti
umumnya pemasangan batu bata rumah, dimulai dari elevasi bawah pada
ujung bawah tebing yang tergerus (alternatif lain, riprap dapat diletakan
pada ujung bawah tebing untuk mencegah penggerusan (underminning)
tebing. Baris berikutnya harus ditumpuk kebelakang secara berundak
kurang lebih sekitar setengah lebar kantong pada tebing diatasnya hingga
sampai tebing dimana perlindung tidak diperlukan lagi
41
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Kemiringn akhir dari revetment tidak lebih curam dari 1:1. Setelah kantong
diletakan pada tebing
Pertimbangan khusus
Pemeliharaan :
- Tidak ada
42
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum
Tujuan :
- Pada sungai dengan tinggi muka air yang berfluktuatif dengan kecepatan
alir yang tinggi.
Keuntungan
Kekurangan:
- Mahal
- Dapat juga mengakibatkan masalah erosi pada hilir jika dipasang dengan
tidak tepat.
43
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Material:
- Pasak baja
Pemasangan.
- Letakkan rangkaian kayu secara berurut dengan ujung yang tegak lurus.
Pertimbangan khusus
Pemeliharaan
44
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum :
- Sungai dengan fluktuasi muka air tinggi, dan dengan kecepatan alir tinggi.
Keuntungan :
Kekurangan:
- Dapat mengakibatkan masalah erosi pada hilir jika dipasang dengan tidak
tepat.
45
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Harus direncanakan oleh ahlinya agar sesuai dengan kondisi yang ada.
Material:
- Beton
- Struktur pendukung.
- Bekesting.
Pemasangan :
Pertimbangan khusus
46
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
47
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Perawatan :
- Rendah
Gambaran umum :
- Turap dari baja, beton, kayu atau plastik yang terkunci satu sama lain
dengan bentuk yang menerus membentuk dinding sepanjang sungai.
Umumnya didukung dengan akur yang tertanam dalam tanah.
48
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.30b. Turap batu kali sebagai pelindung tebing sungai Ogan
Gambar 6.30c. Turap batu kali sebagai pelindung tebing sungai di NTT
49
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.30d. Turap batu beton dengan lapisan riprap sebagai pelindung
tebing sungai Komering
Tujuan :
Penerapan :
- Sungai dengan fluktuasi muka air tinggi, dan dengan kecepatan alir tinggi.
50
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Keuntungan :
- Dapat digunakan pada sungai dengan area pemasangan yang sempit atau
jika digunakan struktur lain akan memakan tempat yang lebih luas.
Kekurangan:
- Mahal.
- Dapat mengakibatkan masalah erosi pada hilir jika dipasang dengan tidak
tepat.
Material:
- Gulungan baja, tiang beton pracetak, tiang kayu atau tiang plastik.
- Baja : Mengunci satu sama lain, turap gulungan baja dengan beragam
berat dipancang ke tanah, Baja merupakan yang paling umum digunakan
sebagai material turap.
- Kayu : independent atau batang kayu yang diikat dengan papan dipancang
dari pinggi ke pinggir. Dapat bersifat permanen jika terendam secara
pemanen, dapat digunakan sebagai struktur sementara dengan ketinggian
rendah hingga menengah.
51
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pemasangan :
- Jetting : Jet air kadang kala diperlukan jika tiang dipancang pada tanah
padat tidak kohesif. Pengemprotan (jetting) harus dilakukan pada kedua
sisi tiang secara menerus tetapi dihentikan selama pemancangan dengan
penetrasi sekurangnya 1,5 m - 3 m.
Pertimbangan khusus
52
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Rendah
- Tidak terlindungi, turap yang terbuka terkorosi pada tingkat yang bervariasi
2-10 mil per tahun, tergantung pada kondisi lingkungan atmosfer sekitar.
53
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
54
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
Gambaran umum :
- Bangunan rendah dari riprap batu yang diletakan sepanjang ujung kaki
tebing saluran.
Tujuan :
Penggunaan
- Pada sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai
55
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.33 Keadaan tebing satu tahun kemudian pada lokasi yang sama
(gambar 6.32 )
Keuntungan
- Relatif murah.
Kekurangan :
- Batu yang digunakan harus tahan terhadap gaya erosi air yang tinggi.
Material :
- Batu dengan sifat keras, kaku dan tahan terhadap cuaca serta memiliki
berat jenis minimal 2,5.
- Jika ada gunakan batu-batu lokal. Batu lokal umunya dapat di peroleh
dangan harga yang lebih murah dan dapat tercampur baik dengan
lingkungan tebing.
56
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Volume batu yang diperlukan adalah 1,5-2 kali volume batu yang
digunakan untuk armor (Revetment riprap).
Pemasangan
57
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.35 Tanggul dari riprap pada kaki tebing dengan pengikat
Pertimbangan khusus
- Rock toe-dikes sangat berguna pada saluran dimana lebar saluran perlu
dipertahankan. Jika pemasangan rock-toe dikes tidak begitu penting,
menggunakan (spurs) dapat lebih ekonomis karena penggerusan hanya
bermasalah pada ujung yang direncanakan sampai kedalam saluran.
Namun demikian spurs mungkin bukan alternatif yang ekonomis untuk
sungai yang terdegradasi secara aktif.
Pemeliharaan :
58
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.5.10 A-JACK
Gambaran umum :
- Beton berbentuk yang berbentuk A-jack yang diletakan pada kaki tebing.
Tujuan :
- Melindungi tebing dari gaya erosi oleh aliran air.
- Menstabilkan tanah sepanjang tebing sungai.
Penggunaan :
- Sepanjang kaki tebing yang tererosi
- Pada sungai dengan kecepatan aliran rendah hingga tinggi.
- Lubang gerusan.
Keuntungan :
- Melindungi tebing dari penggerusan.
- Perlindungan segera pada kaki tebing.
- Meningkatkan habitat air.
Kekurangan :
- Memerlukan pekerjaan tukang yang intensif.
- Arus digunakan bersama-sama dengan tanaman.
Material :
- A-jack berukuran 60 cm.
- Tanaman.
- Fiberdam-material geo-textile.
- Tanaman penstabil
- Pengisi tebing yang tepat.
Pemasangan :
- Gali parit dengan kedalaman 30 cm pada kaki tebing.
- Letakan baris A-jack dalam posisi saling mengunci pada parit.
- Letakan stek tanaman berdasarkan metode penempatan stek tanaman
(lihat bio-enginering), dan fiberdam didalam ruang kosong antara A-jack.
- Timbun tebing dengan material hingga A-jack tertimbun.
- Jika dimungkinkan kemiringan tebing + 1V:3H dan padatkan.
59
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pertimbangan khusus :
- A-jack harus disusun berdasarkan tinggi elevasi tinggi diatas 5 tahunan.
- Gabungkan gulungan karet dengan A-jack jika digunakan untuk menahan
aksi gelombang.
- Dapat dikombinasikan.
60
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambaran umum :
- Spurs adalah bangunan yang lolos air (permeable) atau tidak lolos air
(impermeable) yang dibangun dari tebing ke dalam saluran.
Tujuan :
- Menyebabkan pengendapan.
Penggunaan :
Keuntungan :
pada sungai berjalin, penyempitan pada daerah yang tidak terlalu panjang
untuk membentuk garis alir yang diinginkan dan untuk meningkatkan
kapasitas transportasi sedimen, dan mengontrol aliran pada belokan.
Kekurangan :
Material :
Pemasangan :
2. Krib tiang.
- Tiang kayu, tiang beton atau tiang baja berdiameter 15-30 cm dipancang
ke tanah dengan jarak antara 1-2 m dengan pola pemasangan tertentu.
62
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Lindungi dasar krib lapisan pelindung seperti riprap atau bronjong (gabion)
- Sisi luar yang menghadap hulu dapat dianyam dengan kawat atau material
pemagar lainya.
3. Krib rangka
63
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Perawatan :
64
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tipe :
- Pengalih arus
Gambaran umum :
Tujuan :
- Mencegah erosi akibat aksi turbulen (eddy action) pada pilar atau
abutment jembatan dimana aliran dialirkan masuk ke daerah bukaan
bawah jembatan.
65
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Penggunaan :
Keuntungan :
Kekurangan :
Material :
- Tebing pengarah dapat dibuat dari revetment dari riprap (umum dipakai),
revetment dari beton, rock-and-wire mattress, gabion, hamparan rumput
dapat dikombinasikan dengan hasil yang memuaskan.
Pemasangan :
Pertimbangan khusus :
- Jika penggerusan pada ujung bawah terlalu besar maka perlu dipasang
perlindungan pada toe.
Perawatan :
66
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Tidak ada
- Pelambat arus
Gambaran umum :
- Jack umumnya terdiri dari tiga bagian lurus yang disatukan pada
tengahnya, setiap bagian tegak lurus terhadap dua lainya. Kawat
diuntaikan pada bagian-bagian tersebut untuk menahan penyimpangan
dan untuk megumpulkan reruntuhan. Kabel digunakan untuk mengikat tiap
jack dan untuk mengkaikan unit pada deadman.
67
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tujuan :
Penggunaan :
- Pada sungai dengan arus tidak terlalu besar karena akan dengan mudah
menghanyutkan bangunan.
Keuntungan :
Kekurangan :
Material :
- Kawat.
- Pasak.
Pemasangan :
68
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Barisan jack arah lateral umumnya diarahkan pada hilir dengan arah dari
450 sampai 700. Jarak arah lateral antara barisan jack sekitar 15 sampai 75
m tergantung dari reruntuhan dan sedimen yang dibawa oleh aliran.
Bentuk pemasanganya ditujukan pada gambar 6.33.
Pertimbangan khusus
- Jack dan tetrahedron efektif melindungi tebing dari masalah erosi hanya
jika reruntuhan ringan mengumpul pada bangunan tersebut, dengan
demikian meningkatkan kemampuan kerja (performance) dalam
memperlambat aliran.
69
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Perawatan :
Tipe :
- Pelambat arus
Gambaran umum:
Tujuan :
Penggunaan:
- Pada sungai yang terlalu curam dengan kemiringan lebih dari tiga persen.
70
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Keuntungan :
- Dapat mengendapkan sedimen yang dibawa oleh aliran air karena tejadi
penurunan energi.
Kekurangan :
- Check dam dapat menyebabkan erosi pada tebing dan dasar saluran di
daerah hilir bangunan sebagai akibat dari desipasi energi dan turbulensi
pada daerah terjun (the droop). Penggerusan lokal ini dapat merusak
(dengan cara mengeruk) check dam dan dapat menyebabkan keruntuhan.
Material :
- Konstruksi dari pasangan batu dan tiang kayu paling cocok digunakan
pada saluran yang memiliki tinggi jatuh kecil dan lebar kurang dari 30 m.
Pemasangan :
71
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Check dam harus dibangun pada saat aliran sungai rendah untuk
meminimalkan gangguan oleh arus sungai.
Pertimbangan khusus
- Diperlukan desipator energi (dapat berupa ruang olak) pada hilir check
dam untuk mengurangi energi jatuh yang digunakan untuk mengikis dasar
dan tebing saluran.
- Erosi pada dasar saluran dapat juga dikurangi dengan memasang riprap
batu pada ruang olak (preformed scour hole) di bagian hilir bangunan
terjun.
- Satu barisan tiang (sheet pile) yang dipancang dengan puncak diatur
setinggi atau dibawah elevasi dasar sungai dapat di gunakan untuk
menjaga riprap agar tidak bergerak pada hilir aluran.
- Dinding pelindung riprap pada tebing sungai dan pada bagian hilir check
dam dapat digunakan untuk mencegah erosi lateral
Perawatan :
72
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.5.15 Geo-Textile
Gambaran umum :
- Mahal
73
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
74
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Gambar 6.48 Penenpatan geotextile untuk arus yang bekerja sejajar tebing
atau untuk serangan gelombang pada tebing
- Pin dengan diameter 3/16 inch (30/64 cm) dan panjang 18 inchi (± 45 cm)
cukup baik digunakan pada tanah keras untuk tanah lepas digunakan pin
yang lebih panjang.
- Penempatan penutup (riprap) dimulai dari dasar tebing dan kemudian ke
atas dan lebih baik dimulai dari tengah dan kemudian ketepi untuk
menghindari perpindahan parsial tanah karena tergelincir (sliding).
Pertimbangan khusus:
- Geotextile jangan sampai dibiarkan terbuka pada cuaca buruk lebih dari
satu minggu untuk kasus geotextile pada permukaan tidak lebih dari 30
hari untuk kasus geotextile yang terlindung dari cuaca dan terkena ultra
vilolet rendah.
- Kekuatan sambungan tidak boleh lebih kecil dari gaya seret dari yang
ditentukan.
Pemeliharaan :
- tidak ada
76
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
77
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1) Zona Kaki
Zona ini terletak diantara dasar saluran dengan kedalaman permukaan air
normal. Zona ini adalah zona dengan tegangan yang tinggi akibat arus dan
terkadang terjadi lubang akibat arus. Lubang yang terjadi seperti keruntuhan
pada bantaran kecuali ada pencegahan. Zona ini biasanya terkena banjir lebih
dari enam bulan dalam setahun. Penanganan zona ini dengan material yang
keras seperti batu, riprap, kayu, krib atau material yang tahan lama seperti
geotextile.
2) Zona Ombak
sampah. Kedalaman muka air di zona ini berfluktuasi setiap hari, musim dan di
lokasi zona.
Tanaman yang cocok untuk zona ini adalah rumput-rumputan yang tahan dalam
air seperti ganggang. Tanaman ini terkadang digabungkan dengan bahan
geotextile. Harus diperhatikan bila air di saluran mengandung tanah lempung
yang banyak dan dapat mengakibatkan tanaman rusak. Tanaman ini dapat
tumbuh di kedalaman antara +45 sampai –152 cm. Terkadang sulit untuk
menemukan bentuk aliran yang cocok dengan kondisi tersebut. Sekali lagi, jenis
tanaman yang baik untuk digunakan dapat dilihat sistem alami yang ada dan
diamati jenis tanaman yang tumbuh disana.
3) Zona Bantaran
Zona ini biasanya terletak diatas ketinggian air normal, meskipun zona ini terkena
gelombang yang menyapu, erosi arus sungai, pergerakan kayu dan perjalanan
manusia dan binatang. Ketinggian muka air di zona ini terkadang dekat dengan
permukaan tanah yang dekat dengan ketinggian normal sungai.
Pada zona ini, tanaman yang digunakan adalah rumput-rumputan dan tanaman
kayu. Tanaman ini dapat tahan terhadap banjir dan tahan meskipun sebagian
sampai seluruh tanaman terendam untuk beberapa minggu.
4) Zona Teras
Zona ini terletak pada daratan pada batas-batas zona bantaran. Zona ini
biasanya tidak terkena erosi kecuali musim banjir. Zona ini termasuk daerah
dengan ketinggian dekat bantaran atau daerah dengan kemiringan pada dataran
yang berada pada batas saluran.
79
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Perlindungan pada zona teras ini tidaklah begitu penting, karena jarang terkena
banjir, tetapi mudah tererosi bila tidak ada tanaman yang tumbuh. Tumbuhan
yang tumbuh pada zona ini sangat penting untuk menghalangi air banjir yang
naik melebihi bantaran sungai, mengurangi kejenuhan tanah dan mengurasi
berat bantaran yang tidak stabil melalui proses evapotranspirasi.
Berikut ini dalah elemen-eleman dasar yang digunakan dalam beberapa contoh
bentuk skema bio-engineering.
Tujuan:
Penggunaan :
- Zona kaki
- Pada sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai
Keuntungan :
- Mudah dikerjakan.
80
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Murah.
Material :
- Batu bongkah.
Pemasangan :
- Batu diletakan pada ujung bawah tebing sungai sepanjang garis tebing.
Pertimbangan khusus :
- Ukuran batu harus cukup besar sehingga tidak hanyut terbawa arus
sungai.
Perawatan :
- Tanaman stek batang yang dipasang pada bagian tebing sungai paling
tepi.
Tujuan :
Penggunaan:
Keuntungan :
- Mudah murah.
Pemeliharaan :
- Tidak ada.
81
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Gulungan seperti sosis dari ranting yang diikat menjadi satu, dan
diletakkan pada dalam parit pada tebing paralel dengan sungai.
82
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tujuan :
Penggunaan :
Keuntungan :
- Menangkap sedimen.
Kekurangan :
Material :
- Ranting harus lebih panjang dari 120 cm dan berdiameter lebih kecil dari
2,5 cm dari berbagai macam jenis yang mudah berakar serta lurus.
- Pasak sepanjang 1 m.
- Tanaman penstabil.
Pemasangan :
83
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Gali parit dangkal sedalam diameter fascine. jarak antara pengalian parit
dan peletakan fascine tidak boleh melebihi satu jam untuk meminimalkan
pengeringan tanah.
- Pancang pasak dari stek batang tanaman atau pasak biasa pada tengah
bundelan dan pada ujung bundelan.
84
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Tutup fascine dengan tanah galian, tebarkan untuk mengisi ruang kosong
yang ada tetapi biarkan fascine tetap telihat antara 10-20 %.
Tabel 6.4 Jarak parit yang diperlukan untuk meletakkan gulungan ranting
(fascine)
Kemiringan Jarak antara parit Maksimum panjang lereng
(m) (m)
1V:1H sampai 1V:1.5H 1-1,2 4,5
1V:1.5H sampai 1V:2H 1.2 – 1,5 6
1V:2H sampai 1V:2.5H 1,5 – 1,8 9
1V:2.5H sampai 1V:3H 1,8 – 2,5 12
1V:3H sampai 1V:4H 2,5 – 2,7 15
1V:4H sampai 1V:5h 2,7 – 3 18
- Rendam semak yang akan digunakan rantingnya kedalam air dingin (pada
sungai, danau) selam 3 hari sebelum pemasangan.
Pemeliharaan :
- Rendah.
Pemeliharaan :
- Tidak ada
85
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Penggunaan :
- Pada aliran air dengan penggerusan dasar yang rendah (50-100N/m2) dan
saluran yang relatif lurus.
Pemasangan :
- Tanaman semak (willow) yang kuat dan mudah dibengkokan (tidak mudah
patah) dianyam vertikal ke depan dan kebelakang pasak sehingga
terbentuk pagar. Ujung batang yang tebal selalu diletakan di dalam
(menghadap tebing) sehingga tersedia kelembaban yang cukup dan tidak
ada batang yang mencuat menghalangi aliran air. Ranting harus diletakkan
sangat dekat satu sama lain, sehingga dapat mencegah erosi tanah oleh
air. Jika aliran air memiliki periode aliran yang sangat rendah, batang
tanaman semak (willow) dapat dianyam secara transversal sehingga ujung
bawahnya dapat mencapai langsung kedalam air.
Perawatan :
- Dalam kasus erosi tanah, material yang sudah tererosi harus di ganti untuk
menjamin kecukupan tanah untuk pertumbuhan dan perkembangan akar
yang menghasilkan stabilitas tebing.
86
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.6.2.5 Tembok krib dari kayu gelondong dengan lapisan ranting (long kirb
with barnch layer)
Gambaran umum :
Tujuan :
Penerapan :
- Terutama pada tikungan luar sungai utama dan pada sungai dimana erosi
dapat membentuk sungai bercabang.
Keuntungan :
Kekurangan :
Material :
87
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Paku besar.
Pemasangan :
- Gelondongan pertama diletakan paralel dengan tepi air dan pada tepi
dasar galian.
88
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
krib tiang melapuk. Dibawah permukaan air krib kayu dapat diisi dengan
batu yang lebih kecil dan fascine dari bahan tumbuhan (vegetable) mati.
Jangan pernah mengisi ruang antara gelondongan kayu dengan lapisan
ranting, karena akan dihempaskan oleh aliran air.
- Lapisan atas harus dipadatkan dengan bahan pengisi; bagian atas (kepala)
harus paralel dengan tepi sungai.
Pertimbangan khusus :
- Rendah
Evaluasi ekologi :
89
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Tujuan :
Penerapan :
Kekurangan ;
Material :
- Humus.
Pemasangan :
90
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pertimbangan khusus :
- Tali rami di anyamkan ke pasak dengan pola wajik (diamond) dan diklem
pada pasak sebelum sampai pada pasak terakhir.
Pemeliharaan :
Evaluasi ekologi :
- Stek tanaman semak belukar atau tanaman kayu yang dipancang kedalam
tebing.
Tujuan :
- Melindungi tebing dari gaya erosi akibat aliran air dengan menguatkan
tanah oleh pertumbuhan akar, (dapat ditanam diantara batu) dan
merupakan perlindungan yang baik dalam jangka yang lama.
Penggunaan :
- Sangat berguna juga tingkat erosi rendah dan tidak terjadi penghanyutan.
Keuntungan :
92
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Kekurangan
Material :
- Stek harus dalam keadaan segar dan tetap lembab. Jangan disimpan
melebihi satu hari, sebaiknya stek ditamam pada hari yang sama persis.
Pemasangan :
- Dimulai dari lereng yang rendah, tancapkan stek pada tebing tegak lurus
dengan lereng.
93
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- 4/5 panjang stek harus tertanam kedalam tanah dan tanah sekitarnya
dipadatkan.
Pertimbangan khusus :
Pemeliharaan :
Penggunaan
94
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
- Tipe ini tidak tahan terhadap tegangan geser dasar yang tinggi, oleh
karena itu sering digunakan pada ruang antara bangunan penghasil silt
(siltation construction) dengan tekanan dan daya tahan hidup yang lebih
tinggi.
Penerapan :
- Sikat hidup : sejumlah besar batang willow (tidak diikat satu sama lain)
ditanam dengan sangat tebal kedalam tanah dengan sudut kearah aliran.
Bundelan fascines dapat juga digunakan pada tempat batang willow
tersebut dipasang.
- Sisir hidup : satu stek batang, dengan panjang 1 m ditanam dalam barisan
dengan sudut ke arah aliran dan pada kedalam 70 cm kedalam tanah.
Jarak antara stek harus kurang lebih dua kali atau tiga kali panjang stek.
Hasilnya adalah berupa sisir yang pendek, memberikan ketahanan yang
lebih kecil dibandingkan dengan sikat (semak-semak) hidup. Tipe kontruksi
ini sangat mudah untuk memeliharanya.
Pemeliharaan :
Evaluasi ekologi :
- Jarak kosong antara sikat atau sisir hidup ada tempat cukup untuk hidup
tumbuhan rumput lain yang terbawa oleh angin dari daerah sekitarnya. Ini
berarti pada waktu selimut vegetasi tebing tumbuh maka akan cocok untuk
kondisi lokal (asal).
95
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.6.2.9 Groin dan stek batang tumbuhan (krib groynes with cutting (living
groynes))
Gambaran umum :
Tujuan :
Penggunaan :
Implementasi :
96
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pemeliharaan :
- Teluk groin adalah lingkungan ekologi yang sangat hebat karena dapat
digunakan oleh ikan untuk bertelur dan sebagai tempat hidup dan menjadi
suksesi alami, dan menjadi habitat bermacam spesies tumbuhan dan
binatang. Jika groin dibangun selang-seling pada kedua sisi lebar dasar
dengan jarak 5-7 kali panjang groin, meander akan terbetuk pada arus
rendah yang berkontribusi meningkatkan jumlah organisme hidup dalam
aliran sungai. Konstruksi pada level dibawah aliran groin dapat
meningkatkan kondisi kehidupan dalam air dan meningkatkan kualitas air.
97
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
99
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
100
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Skema F
Elemen penyusun tambahan
9 - Goin dan stek tanaman (groin with cutting)
101
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1.7.1 Umum
102
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
1) Adakah bentuk-bentuk cekungan pada dasar saluran yang terlihat lebih gelap
dibandingkan sekitarnya? Gerusan lokal ditujukan adanya cekungan-
cekungan terpisah (discrete) pada dasar saluran.
2) Adakah ditemui penghalang pada saluran seperti bedrock, reruntuhan kayu
atau buatan manusia (misal jembatan)? Pengahalang-pengahalang tersebut
akan memicu terjadinya gerusan lokal disekitar penghalang tersebut.
3) Adakah penyempitan pada saluran misalnya keadaan tebing yang terlalu
sempit, adanya penghalang batu atau pepohonan atau penghalang buatan
manusia (misalnya jembatan)? Penyempitan tersebut akan membentuk
gerusan terhadap dasar saluran.
103
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
104
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Dalam rangka memilih teknik perlindung tebing yang cocok perlu disusun
sejumlah seri kriteria desain yang ditentukan berdasarkan tujuan umum
perlindungan. Kriteria ini harus memperhitungakn resiko dan biaya dan disusun
berdasarkan prioritas relatif yang dimaksudkan untuk menggambarkan (outline)
tujuan pembangunan dan memberikan dasar dalam mengambil keputusan
tentang ukuran spesifik dan komponen teknik perlindungan tebing.
105
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Keruntuhan akibat erosi toe umumya akibat berkurangnya tanaman. Untuk itu
solusi yang terbaik adalah dengan mengembalikan tanaman dengan
menanamnya kembali dan memberikan perlindungan pada toe.
106
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
107
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
2. Pelapisan (linning) saluran dengan beton dan riprap telah terbukti berhasil
untuk menghentikan degradasi. Untuk melindungi lapisan pelapis check dam
dapat diletakan pada akhir hilir untuk menguncinya ke dasar saluran.
3. Erosi tebing adalah jenis bahaya yang umum terjadi pada saluran yang
terdegradasi. Karena dasar terdegradasi, tebing menjadi lebih curam dan
tebing berguna (tergerowong) dan keruntuhan terjadi. Telah diketahui bahwa
110
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Salah satu yang paling susah tetapi sangat penting dalam proses perencanaan
adalah bagaimana menentukan mekanisme keruntuhan hingga memilih solusi
terbaik. Untuk mempermudah melakukannya bagi beberapa orang dengan
111
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
berbagi pengalaman yang berbeda maka disediakan matrik yang disusun untuk
membantu dalam pemilihan metode yang :
112
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
113
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
3. Migrasi saluran. Hal ini umunya terjadi pada lokasi jembatan yang dekat
dengan tikungan. Aksi migrasi tikungan seperti yang telah dijelaskan pada
sub-bab sebelumnya, migrasi saluran akan menggeser garis tebing, yang
akan menyebabkan saluran tidak pada posisinya lagi; saluran bisa saja akan
memotong jalan sebelah jembatan.
114
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pondasi telapak ditempatkan dibawah level terendah gerusan lokal yang telah
diperkirakan berdasarkan perhitungan. Dengan metoda ini gerusan akan tertahan
sampai batas kedalam telapak. Apron dapat dipasang diatas tapak pondasi
dengan tujuan bila gerusan terlalu dalam akan ditahan oleh keberadaan apron.
Apron dapat di buat dari riprap baru ataupun bahan lain yang lebih tahan erosi.
(a)
115
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
(b)
Gambar 6.62 Gerusan lokal pada jembatan di Sungai Komering
116
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.
BAHAN AJAR : TEKNOLOGI PENGAMANAN SUNGAI
Pondasi telapak dilindungi oleh turap (sheetpile pile keriting) yang dipasang
menyatu dengan pondasi. Dalam pemasangan turap harus mempertimbangkan
kedalaman gerusan lokal yang terjadi dan stabilitas lateral.
Pilar jembatan dipasang di atas pondasi dalam dari jenis tiang pancang atau
caisson. Dalamnya pemancangan harus mempertimbangkan level terendah
gerusan lokal, dengan demikian kestabilan pilar tetap terjamin.
117
PROGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK BANGUNAN DI ATAS RAWA
By : Salmani, MS, MT.