Anda di halaman 1dari 13

REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DALAM

NOVEL GELANG GIOK NAGA

The Representation of Dragon of Women Character in Gelang Giok Naga

Resti Nurfaidah

Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung,


Telepon: 089655242220, Pos-el: neneng_resti@yahoo.co.id

Naskah masuk: 30 Desember 2012—Revisi akhir: 31 Mei 2013

Abstrak: Naga merupakan hewan yang paling istimewa di antara kedua belas simbol hewan dalam
penanggalan Cina. Jika binatang lain masih dapat dilihat dalam kehidupan nyata, naga merupakan hewan
yang imajiner. Namun, naga dianggap sebagai sumber peruntungan yang luar biasa. Tahun naga dianggap
sebagai tahun keberuntungan. Hanya saja, keberuntungan tersebut tidak lantas mengundang risiko
kehancuran yang tidak kalah dahsyatnya. Novel Gelang Giok Naga mengungkapkan representasi
keagungan naga pada serangkaian tokoh perempuan. Perempuan-perempuan yang digambarkan dalam
novel tersebut adalah perempuan yang pada awalnya mampu meraih keberuntungan dengan caranya
sendiri, tetapi dalam kurun waktu tertentu mendapati kehancuran. Makalah berikut, dengan penggunaan
teori representasi dari Stuart Hall, memaparkan representasi naga pada beberapa tokoh perempuan dalam
novel Gelang Giok Naga. Tokoh perempuan itu dianggap merepresentasikan karakter naga dengan
segala konsekuensinya.
Kata kunci: naga, perempuan, Cina, gelang, representasi

Abstract: Dragon is the most special animal among twelve symbolical animals in the Chinese
calendar. If other animals are found in the reality, the dragon is only found in an imaginary world.
However, it is considered as a source of the incredible fortune. The year of the dragon is considered a lucky
year. Nevertheless, the luck does not mean to give an incredible risk. Gelang Giok Naga novel
reveals the representation of the dragon greatness on its female characters. The women in the
novel are those who initially got their great fortune in their own way, yet in the end they got a
certain period of falling. The paper, applying the theory of the Stuart Hall’s representation,
presents the dragon representation on those female characters in in the novel. The women character
is considered representing the dragon character with its consequences.
Key words: dragon, Chinese women, bracelet, representation

1. Pendahuluan
Seperti pada budaya lain di berbagai Babi juga dianggap hewan yang mudah
belahan bumi, budaya Cina mengenal mitos dalam pengurusan karena tidak
tentang hewan. Beberapa jenis hewan memerlukan perlakuan khusus serta mudah
dianggap sebagai pembawa berkah, seperti menghasilkan keturunan yang banyak.
babi. Babi dianggap sebagai hewan Budaya Cina mengenal 12 jenis hewan yang
pembawa rezeki karena berdaging banyak. dianggap memiliki karakter khas sehingga
diangkat menjadi lambang shio

45
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

(peruntungan), yaitu tikus, kerbau, macan, merepresentasikan konsep naga seperti


kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, yang dianut dalam kepercayaan kaum
ayam, anjing, dan babi (Minibalanar, 2012). Tionghoa. Pada umumnya, literatur tersebut
Shio adalah siklus tahunan yang terdiri atas mengaitkan naga dengan kehebatan,
12 bulan, akhir Januari—pertengahan kekuatan, keanggunan, dan kekuasaan.
Februari, dalam penanggalan Cina berbasis Singasoro menulis Sja’ir Poetry Naga di
perjalanan bulan (Admin, 2011). Shio Tapa’Toean. Syair tersebut berisi legenda
tersebut menjadi muncul dalam hitungan tentang asal-usul sebuah tempat bernama
setiap 12 tahun hewan. Setiap lambang shio Alur Naga di kawasan Nangroe Aceh
memiliki karakter tersendiri, misalnya, shio Darussalam. Di dalam syair tersebut, tokoh
tikus cenderung berkarakter agresif, naga digambarkan sebagai hewan yang
imajinatif, kritis, oportunistis, dan emosional. agung, kuat, dan berwibawa. Namun,
Berbeda dengan naga yang memiliki hewan itu akan menunjukkan amarah yang
karakter lincah dan selalu bersemangat, luar biasa jika emosinya terusik, seperti
perfeksionis, pandai, penuh talenta, tetapi dituturkan dalam jalinan cerita ketika anak
bermulut besar. sang naga yang berwujud seorang putri
Naga alam penanggalan Cina dan di yang sangat cantik jelita hilang dibawa sang
antara ke-12 shio lain merupakan jenis nakhoda. Selain itu, Winarsho juga
hewan yang berbeda. Naga tidak pernah mengangkat naga yang direpresentasikan
tampak dalam kehidupan sementara dalam wujud sebuah tato bergambar naga
hewan lain sampai saat ini hidup kasat mata dalam tubuh seorang preman. Tema
dalam kehidupan manusia. Naga dalam tersebut terdapat dalam cerpen berjudul
budaya Cina merupakan hewan yang “Tato Naga”. Kisah cinta ala Romeo & Juliet
terhormat, tetapi dalam budaya Barat naga tersebut berakhir di ujung pemaknaan tato
dianggap sebagai makhluk jahat (Surono, bergambar naga sebagai bukti cinta sejati
2013). Dapat kita lihat dalam salah satu film sang preman kepada putri pemilik salah satu
produksi Disney (seri klasik) berjudul Sleeping toko yang selama ini menjadi ‘sasaran
Beauty, naga digambarkan sebagai jelmaan empuknya’. Representasi naga tidak hanya
Ratu Penyihir yang berusaha keras dilakukan dalam dunia sastra melainkan
menghalangi upaya sang pangeran untuk pula dalam bidang manajemen.
membebaskan Puteri Aurora dari kutukan Widyahartono menguraikan geliat naga
maut. Hal itu juga didukung pendapat Williams yang direpresentasikan pada perjalanan
yang menyatakan bahwa naga dalam negeri Cina meraup sukses di mata dunia.
konsep ketimuran bukan merupakan monster Ibarat naga yang bangkit dari tidurnya, Cina
ganas seperti pandangan abad pertengahan berani mengambil risiko dan siap memenuhi
atau Barat pada umumnya (1976: 132). tantangan demi menduduki tahta sebagai
Kondisi dan pandangan yang berbeda dapat raja industri dunia. Sementara itu, Ming &
ditemukan pada sistem penanggalan Cina. Williamson membeberkan kehebatan sang
Surono menambahkan bahwa era tahun naga yang direpresentasikan pada sepak
2000 dalam penanggalan Cina dianggap terjang sebuah perusahaan logistik di Cina,
sebagai tahun naga emas (2013). Tahun 2012 China International Marine Container Group
lalu dalam penanggalan Cina merupakan (CIMC) (Ming, 2008). Perusahaan yang
tahun naga air. Tahun naga dalam mengawali usahanya di bidang penyewaan
penanggalan Cina dianggap sangat kontainer itu secara bertahap menjejaki
istimewa. Tahun naga dianggap sebagai tahun dunia teknologi tinggi berbasis biaya operasi
pembawa keberuntungan meskipun yang sangat murah hingga akhirnya
mengundang risiko yang tidak kalah luar menduduki kekuasaan di beberapa bidang
biasa. dalam dunia industri dunia. Perjalanan
CIMC dalam meraih sukses diibaratkan
Naga dalam beberapa literatur berikut
seperti naga yang lincah, tangguh, dan

46
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

berani. budaya patriarki yang dianut budaya Cina.


Dari berbagai literatur tadi, naga dalam Makalah berikut akan membahas
berbagai representasi tidak pernah terlepas representasi tokoh perempuan dalam novel
dari konsep karakter naga, yaitu kekuatan, Gelang Giok Naga. Pembahasan tersebut
keperkasaan, keteguhan, dan keagungan menggunakan teori representasi yang
(Anton, 2012: 152—154). Keagungan naga dikemukakan oleh Stuart Hall (1997). Tujuan
dalam novel Gelang Giok Naga digambarkan dari penulisan makalah berikut adalah
sebagai gabungan sembilan hewan yang untuk membuktikan bahwa dalam
paling hebat, seperti dalam kutipan berikut. kungkungan patriarki sekokoh apa pun
“Hay … yah, katakan, Anakku, adakah selalu ada celah untuk kaum hawa agar
makhluk yang lebih menakjubkan mereka dapat menunjukkan diri di tengah
daripada naga? Rupanya adalah ketatnya lingkungan patriarki. Selain itu,
gabungan dari sembilan binatang yang karakter hewan dapat terpresentasikan
paling hebat. Bertanduk indah seperti dalam kehidupan manusia.
kijang yang lincah, berkepala unta yang
tahan penderitaan, bermata iblis yang 2. Kajian Teori
mengetahui isi lubuk hatimu yang pal-
ing dalam, berleher ular yang lihai dan Hall berpendapat bahwa represesentasi
penyabar, perutnya seperti perut katak adalah produksi makna dari konsep-konsep
yang bisa hidup di dua dunia, bersisik yang ada di dalam pikiran melalui bahasa
indah seperti ikan pelangi, bercakar (1997:16). Inti proses pemaknaan dalam
harimau yang kuat dan garang, berkuku satu budaya dikaitkan dengan dua sistem
setajam pedang elang, dan bertelinga representasi berikut.
kerbau yang pekerja keras” (Helena, The first enables us to give meaning ti the
2006:18). world by constructing a set of correspondence
Gambaran naga dalam prolog novel or a chain of equivalencies between things—
tersebut bersumber pada Williams people, objects, events, abstract ideas, etc.—
(1976:133). Helena, seperti etnis Cina pada and our system of concepts, our conceptual
umumnya, menggambarkan naga dalam maps. The second depends on constructing a
novel tersebut sebagai hewan yang agung, set of correspondences between our conceptual
baik hati, rela berkorban, dan memiliki map and a set of signs, arranged or organized
empati tinggi terhadap kehidupan bumi dan into various languages which stand for or rep-
manusia. Mereka digambarkan laksana resent those concepts (Hall, 1997:19)..
pahlawan yang rela berkorban karena murka Pertama, pemaknaan memungkinkan
penguasa langit. Keempat naga itu kita untuk menyampaikan arti kepada dunia
menghadapi dan menjalani hukuman dengan membangun serangkaian
sangsi langit demi kelangsungan dan korespondensi atau rantai ekivalensi
kesejahteraan hidup manusia di muka bumi. terhadap beberapa hal berikut, seperti: orang,
Kehebatan naga tidak hanya seperti benda, peristiwa, ide-ide abstrak, dan lain-
yang digambarkan pada bagian prolog novel lain, serta sistem konsep kami berupa peta
Gelang Giok Naga, tetapi mengalami konseptual. Kedua pemaknaan tersebut
representasi mewujud pula pada etnis Cina bergantung pada serangkaian
sebagai pemuja hewan itu. Helena korespondensi antara peta konseptual dan
menggambarkan representasi naga pada rangkaian tanda yang diatur atau disusun
sederet tokoh-tokoh perempuan yang ia dalam berbagai bahasa yang berdiri sendiri
ungkapkan secara gamblang di dalam novel untuk atau mewakili konsep-konsep itu.
itu. Helena ingin mengangkat tokoh Sementara itu, Hall membagi
perempuan yang bergeliat dan berjuang representasi ke dalam tiga jenis pendekatan,
untuk dapat bertahan di tengah kokohnya yaitu (1) reflective or mimetic approach

47
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

‘pendekatan secara reflektif atau mimetik’, raksasa di negeri itu (Widyahartono, 2004;
(2) intentional approach ‘pendekatan intensional’, Ming, 2008).
dan (3) constructional approach ‘pendekatan Pemaknaan naga dalam novel Gelang
konstruksional’. Reflective or mimetic approach Giok Naga mengalami konstruksi sosial
merupakan upaya pelanggaran makna dalam pandangan Helena. Helena
terhadap objek, persona, ide, atau peristiwa memandang bahwa sebagai keturunan
yang terdapat di alam nyata, serta fungsi naga, etnis Cina berhak menunjukkan jati
bahasa seperti cermin yang memantulkan dirinya di tengah publik, meskipun publik
makna hakiki di alam nyata. Hall tersebut berasal dari sesama etnis Cina. Naga
mencontohkan pemaknaan kata rose yang telah berabad-abad menghasilkan keturunan,
sesungguhnya karena dilatari konsep yang baik laki-laki maupun perempuan. Naga
sudah dikuasai Hall tentang benda yang dianggap sebagai pejantan yang bersikap
disebut rose (1997: 24). Intentional approach jantan. Aspek maskulin sangat kentara
merupakan pemaknaan makna yang dalam mitos naga. Tidak mengherankan jika
menunjukkan perlawanan. Pemaknaan maskulinitas juga sangat diagungkan dalam
tersebut dilakukan oleh pembicara atau budaya Cina. Laki-laki mendapatkan
penulis yang menekankan makna tersendiri tempat yang lebih terhormat. Setiap bayi
kepada dunia melalui perantaraan bahasa. yang dilahirkan diharapkan berjenis kelamin
Constructional approach merupakan pemaknaan laki-laki. Kelahiran anak perempuan seolah
yang menjangkau aspek publik atau merugi. Perempuan yang melahirkan anak
karakter sosial dalam bahasa. Pada tahapan perempuan tidak akan mendapatkan
ini, Hall menekankan bahwa makna tidak tempat terhormat di tengah keluarga besar
lagi dipedulikan, tetapi kita mengonstruksi laki-laki. Dulu, konsep perempuan yang
makna dengan menggunakan sistem cantik adalah perempuan yang berkaki ‘lipat’
representasional dalam bentuk konsep dan laksana bunga teratai. Aturan tersebut
tanda. dibuat semata demi kesenangan kaum laki-
Jika dikaitkan dengan teori representasi laki. Kebijakan sosial lebih dititikberatkan
tadi, naga dalam tahapan (1) reflective or pada kepentingan laki-laki.
mimetic approach merupakan konsep yang Dalam kondisi seperti itulah perempuan-
terdapat dalam pikiran manusia jika ia perempuan Cina hidup. Namun, di tengah
mendengar kata naga. Imajinasi manusia kungkungan dominasi kaum laki-laki,
akan tertuju pada seekor hewan yang perempuan Cina membangun perjuangan.
ukuran tubuhnya panjang, berkaki ramping, Beberapa nama perempuan Cina dikenal
bersisik, memiliki moncong seperti ular yang dalam sejarah dataran negeri tirai bambu,
dalam kondisi dan situasi tertentu akan seperti Tzu Hsi dan Hua Mulan. Tzu Hsi
menyemburkan api atau asap, dan bersulur- adalah nama selir yang menjadi salah
sulur. Jika kata naga dikaitkan dengan seorang ibusuri ternama, di Kota Terlarang.
intentional approach, makna kata tersebut Ia dikenal sebagai perempuan yang mampu
sudah melenceng jauh. Makna naga mengendalikan pemerintahan dari balik tirai
dikaitkan dengan kehendak hati si penutur kamarnya di istana pascakematian Kaisar
terhadap satu benda tertentu, misalnya jika Xianfeng pada tahun 1861—1908 atau
seseorang yang bermulut bau, ia akan selama 47 tahun. Ia dikenal sebagai wanita
menandai aroma tak sedap itu dengan istilah bertangan besi karena mampu melakukan
bau naga. Dalam tataran ketiga, constructional berbagai terobosan selama masa
approach, makna naga direpresentasikan pemerintahan, di antaranya membersihkan
terhadap hal-hal yang berada di luar birokrasi. Ia dikenal anti-Barat dan teknologi
konteks, seperti konsep naga yang Barat. Tzu Hsi bersikukuh dengan paham
direpresentasikan terhadap kebangkitan konservatif dan kebanggaannya akan
negeri Cina atau salah satu perusahaan teknologi dan militer Cina. Salah satu

48
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

terobosan yang dilakukan wanita baja itu Kasim Fu hidup bersama. Fei pergi
adalah menempatkan balita berusia empat meninggalkan gelang giok pemberian sang
tahun bernama Pu Yi sebagai kaisar termuda Kaisar yang dijanjikan Kasim Fu untuk
di dataran Cina. Tidak lama setelah itu, Tzu diberikan kepada anak perempuan Fei
Hsi menghembuskan napas terakhirnya. kelak setelah dewasa.
Sementara itu, Hua Mulan merupakan Beberapa generasi berlalu. Gelang itu
pendekar wanita pada zaman Dinasti Han diturunkan pada seorang anak perempuan
yang terpaksa menyamar sebagai laki-laki dari satu generasi ke generasi, hingga
agar semata dapat terjun dalam akhirnya tiba pada tokoh A Sui. A Sui
peperangan. Ketangguhan Hua Mulan mewarisi gelang itu sebagai hadiah
menjadi legenda dalam ingatan perempuan pernikahannya dari sang ibu. A Sui tergolong
etnis Cina. Riwayat hidup kedua sebagai perempuan yang beruntung karena
perempuan itu diangkat dalam berbagai dapat mengenyam pendidikan hingga kelas
karya seni, di antaranya drama dan film. menengah dan terbebas dari kewajiban
tradisi membebat kaki karena pandangan
3. Hasil dan Pembahasan sang ayah yang moderat. Selain itu
dukungan edukasi juga datang dari pihak
3.1 Ringkasan Cerita Novel Gelang Giok keluarga suaminya. Ia melanjutkan
Naga sekolahnya sampai tiba pada saat kepergian
dirinya ke Batavia untuk menyusul sang
Novel Gelang Giok Naga bercerita suami. Selama beberapa tahun berselang,
tentang perempuan-perempuan pewaris kehidupan A Sui sangat bahagia. Keadaan
gelang yang terbuat dari batu giok dan tersebut berubah drastis ketika era
berhiaskan ukiran emas berbentuk kepala pendudukan Belanda berakhir. Rumah
naga di kedua ujungnya. Gelang itu semula tangga A Sui—Kian Li dilanda kesulitan
dimiliki oleh Selir Yang Kuei-Fei. Sebagai selir finansial. Kesulitan tersebut memaksa
kesayangan Kaisar Jia Shi yang bergelar mereka untuk melepaskan salah satu
Putera Langit, Fei mendapatkan fasilitas anaknya untuk diadopsi keluarga yang lebih
yang tidak dinikmati oleh selir lainnya. Fei mampu.
merupakan selir berprestasi tinggi karena Untuk melepaskan diri dari kesulitan
memiliki kemampuan berperan ganda, hidup, gelang itu digadaikan kepada A Lin.
antara lain, sebagai pelayan dan penghibur, A Lin, selain sebagai pengusah kelontong
sekaligus pendidik dan pengasah mental yang sukses, juga dikenal sebagai rentenir.
sang Kaisar. Persengkongkolan antara pihak Dengan angkuh, gelang kuno itu dihargai
yang pro dan kontra pada kebijakan sang A Lin dengan harga rendah. A Sui tidak
Kaisar mengakibatkan terjadinya peristiwa berkutik. Ia terpaksa menerima kezaliman
kematian Kaisar Putera Langit. A Lin. Jalur kehidupan seorang A Lin lebih
Setelah peristiwa kematian itu, Fei dan berwarna jika dibandingkan dengan A Sui.
Kasim Fu—pendukung Fei selama ini— A Lin terlahir sebagai anak sulung pasangan
melarikan diri ke Guang Dong. Pada saat petani miskin. Sejak kecil ia terdidik untuk
itu, Fei sedang mengandung anak, buah bekerja keras membantu ibunya mengurus
cintanya dengan sang Kaisar. Seluruh rumah tangga. Karena kesulitan finansial,
perhiasan pemberian Kaisar turut sang ibu terpaksa menjual A Lin kepada
dibawanya. Namun, tidak lama setelah pemasok gadis-gadis. Gadis-gadis malang
pelarian itu, Fei melahirkan anak dibawa ke negeri jauh untuk bekerja dengan
perempuannya, lalu menderita sakit parah, harapan keberuntungan diangkat sebagai
dan akhirnya meninggal dunia. Harta benda menantu sang majikan.
miliknya ludes untuk biaya pengobatan Hidup A Lin hampir beruntung ketika
penyakitnya. Pascapelarian itu, Fei dan seorang juru masak kapal akan

49
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

menjadikannya sebagai asisten. Sang juru 3.2 Representasi Naga Pada Tokoh
masak akan membawanya berlayar keliling Perempuan dalam Novel Gelang Giok
dunia, bahkan, sampai New York. Namun, Naga
entah apa yang terjadi, nasib baik itu luput
dari tangannya. A Lin terdampar di Batavia, Representasi naga dalam novel Gelang
di rumah seorang juragan ternak babi. Ia Giok Naga tersebut dilakukan dalam tataran
dipaksa untuk bekerja sebagai pengurus sistem ketiga atau mitos. Naga tidak pernah
hewan itu. Hingga pada suatu hari, nasib muncul di dalam kehidupan manusia.
mempertemukannya dengan Mevrouw Namun, peta konseptual tentang naga
Ulrike, seorang penyalur para nyai. A Lin sudah tertanam kuat di dalam benak
pun melayani seorang pria Belanda yang manusia, baik etnis Cina maupun non-etnis
baik hati bernama Cornell van der Beek Cina. Naga yang dari hidungnya kerapkali
hingga melahirkan sepasang bayi mengeluarkan asap atau menyemburkan
perempuan kembar. Akhir masa api, berkuku tajam, bersisik kasar, dan
pendudukan Belanda membuat A Lin bergigi tajam. Seperti pada paparan awal,
kehilangan pria yang terlanjur dicintainya dalam bagian prolog, Helena memberikan
dan anak kembarnya. Kemudian A Lin gambaran tentang bentuk naga sebagai
menikahi Loi Kun dan menjalani kehidupan hewan yang sangat istimewa karena
sebagai pengusaha sukses. merupakan gabungan dari sembilan hewan
lain.
Kesusesan A Lin mengalami
kemunduran ketika suaminya sakit Pandangan etnis Cina berbeda dengan
berkepanjangan dan meninggal. Selain itu, pandangan etnis Barat yang menganggap
perkawinan ‘terdesak’ anak bungsunya bahwa naga adalah hewan yang jahat,
dengan anak bungsu A Sui juga dianggap meyakini bahwa peranan naga sangat
sebagai sumber kemunduran karirnya penting, terutama pada masa awal
sebagai juragan kelontong. Ketika Swanlin kehidupan manusia di muka bumi. Helena
lahir, A Lin dan A Sui berbalik menyayangi mengungkapkan keyakinan dirinya sebagai
bayi itu. Mereka menularkan ilmu dan kasih etnis Cina yang sangat mengidolakan naga
sayang kepada sang cucu dengan caranya dalam bagian prolog novel Gelang Giok
sendiri. A Sui menunjukkan hal itu melalui Naga. Helena mengisahkan bahwa keempat
kisah bijak, sementara A Lin melalui naga—Naga Hitam, Naga Kuning, Naga
pengetahuan tentang benda-benda yang Panjang, dan Naga Mutiara—dalam novel
dimilikinya. itu mereka mengubah diri menjadi empat
buah sungai ternama di dataran Cina, yaitu
Swanlin digambarkan sebagai
Sungai Hitam (di utara), Sungai Kuning
perempuan yang adaptif terhadap
(tengah), Sungai Panjang (selatan), dan
lingkungan kebanyakan. Ia memilih untuk
Sungai Mutiara (tenggara)
meleburkan diri dengan kaum pribumi,
pascapengurungan. Pengubahan diri
termasuk dalam menentukan sekolah
keempat naga itu merupakan pendekatan
(sekolah negeri), berteman, menjalin kasih,
konstruktif atas pemanjangan atau
dan menikah. Swanlin merupakan pewaris
pelestarian konsep naga sebagai ‘pahlawan’
gelang giok terakhir. Gelang itu diberikan A
bagi kehidupan manusia. Bahkan, sebagai
Lin sebagai hadiah perkawinannya dengan
bukti fanatisme yang luar biasa terhadap
Parulian, seorang pemuda asal suku Batak.
hewan itu, etnis Cina mengukuhkan diri
Akhir hidup Swanlin hampir mirip
sebagai keturunan naga (2006: 35).
leluhurnya, Yang Kuei-Fei. Ia meninggal
dalam usia muda dengan penyakit yang Melalui representasi naga dalam novel
sama, kanker, serta meninggalkan dua or- Gelang Giok Naga tersebut, Helena ingin
ang yang dicintai, yaitu Parulian dan anak membuktikan bahwa perempuan Cina
semata wayangnya. bukanlah perempuan yang rapuh di balik

50
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

jeruji kungkungan budaya patriarki. berbagai bidang pengetahuan dan seni,


Tembok budaya patriarki bukanlah termasuk taktik perang. Kedudukan Fei tidak
mahakarya yang sempurna. Benda itu diperoleh dengan sendirinya. Ia sangat
memiliki kelemahan. Pada titik-titik tertentu ditopang oleh usaha keras Kasim Fu sebagai
terdapat celah yang jika ditemukan oleh protokoler istana dan selalu mengarahkan
perempuan etnis Cina akan membuat si kaisar supaya dekat dengan Fei.
perempuan itu berdiri tegak. Beberapa tokoh Sikap Kaisar yang tidak adil
perempuan Cina dalam novel tersebut dapat mengundang reaksi hebat dari kalangan selir
menemukan celah dan mampu menaklukan lain. Persaingan keras pun terjadi. Fei
beberapa bagian dari supremasi laki-laki. merupakan salah satu di antara selir yang
Tokoh perempuan dalam novel Gelang Giok memberontak. Ia berupaya untuk
Naga tersebut adalah Yang Kuei-Fei, A Sui, melakukan strategi jitu untuk menarik
A Lin, dan Swanlin. Keempat perempuan perhatian Kaisar Putera Langit. Cara yang
Cina tersebut direpresentasikan sebagai ia lakukan adalah dengan melukai tangan
jelmaan naga yang selalu dapat memberi dengan tusuk konde yang terbuat dari batu
manfaat kepada orang-orang di sekitarnya. giok. Kaisar sangat panik. Ia menggendong
Fei dan membawanya ke tempat peraduan
3.2.1 Yang Kuei-Fei
khusus kaisar dan selir yang disebut “Dipan
Yang Kuei-Fei adalah salah satu selir Naga”. Sejak saat itulah, Kaisar Putera
kesayangan Kaisar Jia Shi yang bergelar Langit sangat terkesan dan selalu
Kaisar Putera Langit. Kaisar digambarkan mengunjungi Fei. Sebagai bukti
tidak mumpuni sebagai seorang penguasa kecintaannya kepada Fei, Kaisar
tahta kekaisaran. Kaisar digambarkan memberikan sebuah gelang terbuat dari
bersikap kurang adil, baik dalam batu giok yang berhiaskan ukiran kepala
pemerintahan maupun dalam urusan naga di kedua ujungnya.
berbagi cinta dengan istri dan selirnya. Sikap Kedudukan Fei dianggap strategis oleh
kaisar tersebut mengundang reaksi, baik dari pihak protokoler istana dan para penasihat
kalangan penasihat maupun para selir. yang kerapkali tidak diindahkan oleh Kaisar
Dalam novel tersebut, Helena Putera Langit. Fei diberikan masukan melalui
menggambarkan sosok kaisar yang lemah di Kasim Fu yang mengabarkan bahwa ambisi
balik kuatnya dunia patriarki. Kaisar seperti Kaisar untuk memperluas wilayah
tidak terdidik dan ia hanya bisa mengumbar kekuasaan sangat tidak memungkinkan.
ambisi di balik kebesaran nama ayahnya, Jika ambisi itu terwujud, hal itu akan
Kaisar Khang Shi. Ia ingin mengikuti jejak membawa petaka karena masih banyak
sang ayah untuk berekspansi ke luar masalah di dalam negeri yang harus
wilayah kekuasaannya. Namun, para dibenahi, antara lain peningkatan jumlah
penasihat melihat kondisi dan situasi yang penduduk secara drastis, kebutuhan
tidak memungkinkan. Helena pengelolaan kebijakan dalam bidang
menggambarkan bahwa kekuasaan kaisar pertanian dan pembagian tanah untuk
sesungguhnya bukan merupakan kekuasaan menghindari bencana kelaparan. Kaisar
absolut. Kaisar sangat bergantung pada sangat tidak memedulikan hal itu. ia
bisikan barisan penasihat dan perempuan cenderung untuk mengutamakan
di sekelilingnya, misalnya selir. kepentingannya sendiri. Masalah lain yang
Sebagai selir kesayangan kaisar, Yang tidak kalah riskannya adalah asal-usul
Kuei-Fei tergolong istimewa. Ia dapat diberi Kaisar Putera Langit. Ia bukan keturunan
hak untuk menempati Paviliun Bunga Mei, Cina asli, tetapi dari Manchuria. Manchuria
menggeser mantan selir kesayangan adalah sebuah kawasan historis di bagian
sebelumnya—selir Mu Fang. Sebagai seorang timur-laut daratan Cina yang berbatasan
selir, Fei memiliki kemampuan di atas rata- langsung dengan Korea Utara dan Rusia.
rata. Fei sangat cantik, cerdas, menguasai Rakyat Cina mengetahui hal itu. Ancaman

51
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

kudeta dapat terjadi jika Kaisar Putera kedudukannya sebagai selir yang tidak biasa
Langit tidak mengubah sikap. dengan segala kemampuan yang
Kasim Fu sebagai petugas protokoler dimilikinya. Fei harus memerankan berbagai
istana membebankan tugas para penasihat peranannya pada saat yang sama, antara
kepada Fei. Fei diwajibkan untuk lain, sebagai seorang penasihat, seniman,
membisikkan amanat para penasihat dan sekaligus seorang psikolog. Ibarat naga, Fei
pihak protokoler kekaisaran kepada Kaisar. dituntut untuk mengembuskan awan yang
melindungi Kaisar, api untuk menyalakan
“Pada titik inilah kau berperan serta,
semangat Kaisar, dan cengkeraman tangan
Yang kuei-Fei, … menjinakkan Kaio-
agar Kaisar tidak menyimpang. Karakter
Lung—Naga Baru—dalam diri Kaisar
naga dalam diri Fei adalah untuk
yang tuli walaupun mempunyai telinga.
memberikan semangat, kesenangan,
Kaulah yang akan membantu
ketenangan, dan kesejukan kepada Kaisar
menumbuhkan tanduknya dan
sebagai makhluk hampa hasil konstruksi
menjadikan dia Kioh-Lung—Naga
situasi dan kondisi lingkungan sosialnya.
Dewasa—yang bisa mendengar. Bahkan,
tidak mustahil kau bisa membentuknya Seperti pada bagian awal, naga
menjadi Ying-Lung—Naga Sempurna— merupakan hewan imajiner yang istimewa
yang memiliki sayap dan mampu dibandingkan dengan hewan ikon shio lain.
melindungi seluruh negeri” (Helena, Eksistensi naga hanya ada dalam ingatan
2006:29). manusia, serta wujudnya merupakan
gabungan sembilan hewan lain. Fei memilliki
Sebagai duta kekaisaran, Fei
semua itu. Keistimewaan naga adalah
mendapatkan imbalan setimpal. Fei
keistimewaan pada kedudukan Fei.
mendapatkan jaminan kelestarian
Keindahan naga adalah keindahan fisik Fei.
kedudukannya sebagai selir kesayangan
Tanduk naga adalah tanduk bentukan
Kaisar Putera Langit. Kedudukan Fei yang
konde Fei berhiaskan tusuk konde giok
sangat tidak biasa itu dijadikan Kasim Fu
berornamenkan bunga teratai sutera kuning.
sebagai ‘impian’ selir-selir lain. Sebagai
Kepala naga adalah kepala Fei yang sarat
seorang duta, Fei dituntut untuk memiliki
kecerdasan dan keluasan ilmu. Mata naga
kelihaian dalam memberi nasihat, masukan,
adalah mata Fei yang mampu
bujukan, dan pandangan ilmiah kepada
menyampaikan negosiasi kepada Kaisar
Kaisar. Selain itu, Fei juga dituntut untuk
Putera Langit serta menangkap bahan
memiliki ketahanan mental yang cukup
bacaan dengan tempo cepat. Leher naga
tinggi karena Kaisar cenderung melecehkan
adalah leher Fei yang jinak dalam tuntutan
kedudukannya sebagai selir meskipun selalu
Kaisar. Perut naga adalah perut Fei yang
memerlukan kehadiran Fei. Kaisar Putera
mampu memenangkan persaingan pemilik
Langit seringkali memperlakukan Fei
keturunan Kaisar. Fei mengandung janin
dengan cara yang tidak terhormat, misalnya
keturunan Kaisar mengalahkan permaisuri.
mengangkat dagu Fei yang menunduk di
Sisik naga adalah warna kulit Fei yang selalu
lanti untuk menghormat tuannya dengan
mengundang kerinduan Kaisar. Cakar dan
ujung kaki bersepatu kain berhiaskan
kuku naga adalah jemari Fei yang mampu
sulaman emas. Jika Kaisar tersinggung, ia
memberikan stimulasi dan ketenangan
tidak segan-segan mencekik leher Fei, seperti
kepada Kaisar. Telinga naga adalah telinga
ketika Fei melaksanakan titah kelompok
Fei yang auditoris. Fei mampu menangkap
penasihat kekaisaran. Pada kondisi itulah,
hal-hal yang didengarnya dengan akurat.
Fei dituntut untuk terampil mengendalikan
suasana. Ia dituntut untuk meredakan Kehebatan naga dalam diri Fei adalah
kemarahan Kaisar dan melanjutkan bujuk kemampuan selir itu dalam mengendalikan
rayunya kepada sang Kaisar (2006: 35). Kaisar. Ia berhasil mencegah ambisi Kaisar
Putera Langit untuk memperluas wilayah
Naga dalam diri Fei bermaujud pada
jajahan (2006:40).
kapabilitas Fei sebagai selir. Ia memantapkan

52
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

Namun, hal itu mengundang reaksi bulanan struktur sosial” (Helena,


pihak yang tidak menyukai kegagalan itu. 2006:69)
Di dalam istana telah terjadi persaingan dan A Sui juga mendapatkan wawasan
persekongkolan antara pihak yang ingin tambahan dari salah seorang kerabatnya
mempertahankan dan menyingkirkan yang sudah merantau ke San Fransisco,
Kaisar. Permaisuri termasuk di antara pihak Amerika Serikat.
yang ingin menyingkirkan Kaisar karena
Namun, masa pendidikan A Sui tidak
merasa dirugikan atas batalnya rencana
berlangsung lama. Seorang mak comblang
ekspansi wilayah itu. Terlebih lagi, ia didera
melihat kecocokan shio A Sui dengan shio
kecemburuan yang luar biasa atas
pemuda bernama Kian Li yang semula akan
kehamilan Fei. Kaisar wafat di ruang Fei
diperkenalkan kepada kedua kakaknya.
karena memakan buah yang diracuni
Mak Comblang tersebut mampu mendeteksi
sebelumnya. Semua dilakukan pihak lawan
dengan jeli kapabilitas A Sui sebagai ‘naga’
agar Fei menjadi tertuduh atas kematian
bagi pemuda dan keluarga besar Nyonya
Kaisar.
Janda Coy yang kaya raya. A Sui menikah
Supremasi Fei sebagai ‘naga’ di istana pada usia 16 tahun. Saat itu, ayah A Sui
harus berakhir. Ia melarikan diri bersama sudah lama meninggal. Tidak ada lagi
Kasim Fu. Kedua sejoli itu sebenarnya saling pelindung A Sui.
mencintai. Hanya saja, posisi mereka yang
Beruntung A Sui mendapatkan
tidak memungkinkan kebersamaan satu
pengganti ayahnya, suaminya sendiri. Kian
sama lain. Fei hidup di Guang Dong dan
Li sudah lama merantau ke Batavia.
melahirkan bayi perempuan, buah cintanya
Wawasannya luas. Sebulan
dengan Kaisar. Tidak lama kemudian Fei
pascapernikahan tersebut, Kian Li lebih dulu
dilanda sakit berat dan menghembuskan
kembali ke Batavia. A Sui menyusul dua
napasnya. Ia meninggalkan lelaki yang
tahun kemudian. A Sui pun beruntung
sangat dicintai dan mencintainya, Kasim Fu,
karena mendapatkan mertua yang
dan Xiao Lin anak semata wayangnya.
berpandangan luas. Setelah menikah, ia
3.2.2 A Sui diizinkan untuk kembali bersekolah sampai
tiba waktu untuk menyusul suaminya. A Sui
A Sui lahir dan hidup dua ratus tahun hidup bahagia sampai tiba pada masa
kemudian setelah kepergian Fei. Ia tumbuh berakhirnya kekuasaan Belanda di negeri
sebagai gadis yang lebih beruntung jika ini. Konsumen usaha mebel Kian Li pun
dibandingkan dengan gadis lain seusianya. surut. Era kekuasaan Jepang memaksa Kian
A Sui dapat mengenyam bangku sekolah Li bekerja serabutan untuk mencari nafkah.
dan menguasai aksara Cina, hitungan, A Sui sibuk dengan urusan anak-anaknya
sejarah, dan filsafat. A Sui juga beruntung yang berjumlah enam orang. Anak ketujuh
karena memiliki ayah yang berpandangan lahir pada puncak krisis finansial pasangan
moderat. A Sui terbebas dari siksaan tradisi Kian Li-A Sui. Oleh sahabatnya, pasangan
mengikat kaki yang masih dianut oleh sang itu disarankan untuk memberikan anak
ibu. Ibu menginginkan A Sui untuk dibebat ketujuh mereka kepada keluarga lain yang
kakinya agar seindah bunga teratai. ingin mengadopsinya. Pasangan itu terpaksa
Namun, tentangan keras dari ayahnya menerima tawaran adopsi itu. Kondisi psikis
mampu membebaskan A Sui dari siksaan Kian Li semakin menurun pascaperistiwa
tradisi. itu. Kian Li meninggal dunia menjelang
Ayah menyanggah, “Zaman sudah kelahiran anak kedelapan. A Sui harus
berubah. Akan tiba suatu masa saat kaki menanggung beban sendirian.
yang diikat justru dianggap aib, lambang Derita A Sui bersambung ketika anak
feodalisme. Sayang sekali, lagi-lagi bungsunya lalu diketahui telah dihamili oleh
wanita justru kembali menjadi bulan-

53
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

Bun Kun, anak Nyonya Besar A Lin. A Lin Di atas kapal yang membawanya ke
adalah rentenir dan juragan toko kelontong negeri jauh, bersama puluhan gadis senasib
di kawasan Bukit Duri. Dulu A Sui pernah dari seantero daratan Cina, A Lin
menggadaikan gelang giok berhiaskan mendapatkan kepercayaan untuk
kepala naga warisan selir Yang Kuei-Fei menduduki posisi asisten juru masak kapal,
kepada A Lin (2006:81). Gelang itu hanya Paman Bao. Bahkan, Paman Bao berencana
dihargai dengan nilai rendah. A Sui tidak membawa A Lin untuk pergi berlayar ke
dapat berbuat apa-apa. Kini ia tidak pernah New York, Amerika Serikat. Namun,
menduga jika akan beriringan dengan keberuntungan belum berpihak padanya.
renternir itu sebagai besan. Tidak digambarkan dalam novel bagaimana
Representasi naga dalam diri A Sui nasib A Lin hingga roda kehidupan berputar
terdapat pada kecerdasan dan kesetiaannya hebat. Ia terpisah dari Paman Bao dan
kepada Kian Li. Selain itu, ketegaran A Sui terdampar di rumah penampungan milik
dalam menghadapi kesulitan hidup dapat Nyonya Mong (Mao) di Batavia. Di rumah
dianggap sebagai pengejawantahan sifat itu A Lin bertugas untuk mengurus babi-babi
naga. Naga dalam penanggalan Cina peliharaan sang Nyonya yang berjumlah
dianggap sebagai pembawa keberuntungan seratus ekor.
yang luar biasa. Namun, di balik A Lin tinggal selama enam tahun di
keberuntungan tersebut, naga juga dianggap tempat itu dalam keadaan yang
sebagai simbol pengundang kehancuran. mengenaskan. Pada suatu hari, Nyonya
Kehidupan A Sui yang pernah mencapai Mong mendadak berbaik hati membersihkan
kemakmuran tidak berlangsung lama. tubuh dan rambut A Lin. Setelah
Usaha mebel yang dijalankan suaminya mendapatkan haid, A Lin diperintahkan
terpaksa gulung tikar pada akhir masa untuk tidur di kamar Yao, anak bungsunya
pendudukan Belanda. Kedatangan Jepang dan ia ditekankan untuk menuruti kemauan
di negeri ini semakin mengerutkan nadi Yao. A Lin bukan gadis bodoh dan tidak
kehidupan A Sui dan Kian Li, berikut mampu menangkap perintah itu. Ia
keenam anak-anaknya. Anak ketujuh mengamati kehidupan hewan babi yang
terpaksa diberikan pada pasangan yang ritme perkawinannya setiap malam.
memerlukan karena kondisi keuangan yang Namun, Yao hanya menelanjanginya tetapi
tidak memungkinkan. A Sui kehilangan tidak menyentuhnya. Nyonya Mong
Kian Li sebulan sebelum anak kedelapan menganggap hal itu sebagai bentuk
mereka lahir, Sui Giok. kegagalan. A Lin dianggap tidak sempurna.
Keesokan harinya, ia dipindahtangankan
3.2.3 A Lin
Nyonya Mong kepada Mevrow Ulrike.
A Lin digambarkan sebagai perempuan Ulrike adalah perempuan lajang buah
yang cerdas dan sempurna secara fisik. perkawinan seorang pria Belanda dan
Namun, nasib baik kurang berpihak penduduk setempat. Ia berprofesi sebagai
padanya. A Lin dilahirkan di tengah penyalur para nyai bagi pria-pria asing yang
keluarga petani yang kurang mampu. Ia memerlukan teman selama berada di negeri
dipaksa untuk menjadi kaki tangan ibunya pertiwi. Ulrike mempertemukan A Lin
dalam pengasuhan asik-adiknya yang masih sebagai nyai dengan seorang pria Belanda
kecil. Pada usia belasan tahun, dengan berat bernama Cornell van der Beek. Meskipun
hati, ia terpaksa dijual kepada ‘pemasok’ sangat menyayangi A Lin, Ulrike
gadis muda. A Lin menjadi korban traffick- menekankan bahwa Cornell bukanlah suami
ing. Pengalaman masa trafficking tersebut sah gadis itu. Ia akan meninggalkan A Lin
menambah wawasan A Lin, terutama kapan saja. A Lin tidak mempercayai Ulrike
tentang dunia laut, pelaut, dan perompak. melihat besarnya kasih-sayang Cornell,
Bahkan, Ia dikenalkan pada perompak terlebih ketika ia dapat memberikan pria itu
ternama di kawasan selatan, Loi Choi San. sepasang bayi perempuan cantik—Gertrude

54
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

dan Geraldine. Namun, nasib membawa A beradaptasi yang tergolong cepat.


Lin pada ujung masa ‘perkawinan’. Cornell Keindahan naga juga dimiliki oleh A Lin
memutuskan untuk pulang dan membawa dengan kesempurnaan fisiknya.
si kembar.
3.2.4 Swanlin
Sepeninggal Cornell, Ulrike
mempertemukan A Lin dengan Loi Kun, Swanlin lahir sebagai buah kehamilan
seorang pria yang bekerja sebagai karyawan di luar pernikahan antara pasangan
pada sebuah pabrik tekstil Belanda. orangtua berlatar anak bungsu, Sui Giok—
Beruntung A Lin telah mendapatkan Bun Kun. Swanlin digambarkan sebagai
pelajaran yang banyak tentang how to be a gadis yang pintar dan seakan serba tahu,
housewife. A Lin yang cerdas mampu berwawasan pengetahuan luas, dan
berbicara bahasa Belanda dan berlatih adaptif. Jika dibandingkan dengan
banyak keterampilan yang kelak dapat ia leluhurnya, Swanlin sangat membumi. Ia
jadikan bekal kehidupannya. A Lin tidak canggung untuk bergaul dengan
kemudian meminjam uang pada Loi Kun lingkungan nonetnis Cina. Bahkan, Swanlin
untuk membuka usaha kelontong di tempat memilih untuk melanjutkan kuliah di uni-
lain dengan tujuan untuk tidak terlalu versitas negeri bukan di universitas swasta
bergantung pada sang suami. Loi Kun yang memang ‘diperuntukkan’ untuk etnis
menyetujui. Usaha A Lin meroket hebat. sesamanya. Swanlin bahkan tidak canggung
Tidak lama kemudian, sang suami di-PHK. untuk meleburkan diri bersama teman-
Keberhasilan A Lin berujung pada musibah temannya dalam aksi demostrasi tahun
beruntun yang dianggapnya berawal dari 1998. Ia berteman baik dan menjalin kasih
perkawinan pasangan anak bungsu dengan pria-pria pribumi. Terakhir, ia
tersebut, Sui Giok dan Bun Kun. memutuskan untuk menikah dengan
Suami A Lin dikisahkan melampiaskan Parulian, pemuda asal Batak.
kesedihannya dengan mendatangi rumah Swanlin sangat cerdas. Ia mendapatkan
pelacuran. Sejak itu A Lin memutuskan keluasan ilmu pengetahuan terutama dari
untuk pisah ranjang. Cobaan masih kedua neneknya, A Sui dan A Lin. Jika A
berlanjut. Loi Kun menderita penyakit Sui mengajarkannya tentang sejarah dan
berkepanjangan hingga menelan biaya kebijakan hidup, A Lin memberikan ilmu
pengobatan yang cukup tinggi. Aset-aset A tentang batik dan perhiasan. Di dalam novel
Lin terpaksa dijual hingga tiba sang suami tersebut dikisahkan bahwa Swanlin
menghembuskan napas. Cobaan besar merupakan pewaris terakhir gelang giok
datang kembali ketika berita kehamilan Sui naga peninggalan Selir Yang Kuei-Fei.
Giok oleh anak bungsunya, Bun Kun, Setelah Swanlin wafat, Parulian
sampai ke telinganya. Mau tidak mau, ia memutuskan untuk menyerahkan gelang
harus menjadi besan A Sui, mantan kuno itu kepada pihak museum.
konsumen usaha peminjaman uang yang Kisah Swanlin lebih didominasi saat ia
dijalankan A Lin. Meskipun tidak berinteraksi dengan kedua neneknya dan
menyetujui perkawinan itu, baik A Lin perjalanannya semasa kuliah, serta kisah
maupun A Sui sangat menyayangi cucu cintanya dengan dua pemuda pribumi, Iwan
mereka, Swanlin. dan Parulian. Swanlin tidak digambarkan
Representasi naga dalam diri A Lin mengalami masa-masa sulit seperti kedua
terdapat pada sifat naga yang cenderung neneknya. Representasi naga pada diri
selalu lincah dan bersemangat. A Lin adalah Swanlin terdapat pada kecerdasannya dan
perempuan cekatan, teliti, tekun, dan cerdas. geliat semangat hidupnya dalam menjadi
Keempat hal itu sempat mengundang decak kehidupan di ranah mayoritas. Ketahanan
kagum pada diri Paman Bao, Ulrike, dan naga adalah ketahanan mental Swanlin
Cornell. A Lin memiliki kemampuan ketika mendapatkan cemoohan dari

55
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57

sesamanya karena bersekolah di sebuah naga yang cenderung berkonotasi negatif,


universitas negeri dan ketika ia bertali kasih naga bagi etnis Cina dianggap sebagai
dengan teman kuliahnya yang berasal dari lambang keberuntungan. Namun,
kaum pribumi. Naga adalah hewan yang keberuntungan tersebut bukan berarti tanpa
selalu menebarkan semangat kepada risiko. Naga dianggap sebagai lambang
lingkungan sekitarnya. Hal itu juga peruntungan yang sangat luar biasa, dengan
mengejawantah dalam diri Swanlin. catatan orang yang beruntung itu harus
Interaksi Swanlin dengan kaum pribumi selalu waspada. Di balik keberuntungan itu
dapat dikatakan lebih baik daripada rentan mengundang serangkaian musibah
leluhurnya. Swanlin memiliki kepedulian atau risiko kehancuran yang tidak kalah
yang sangat tinggi terhadap masyarakat di dahsyatnya.
sekitarnya. Akhir hidup Swanlin hampir Kelebihan dan kelemahan sosok naga
sama dengan yang dialami oleh leluhurnya, juga direpresentasikan Helena dalam novel
Yang Kuei-Fei. Ia menderita sakit parah— Gelang Giok Naga melalui sepak terjang
kanker—dan tidak lama kemudian menemui beberapa tokoh perempuan di dalamnya.
ajalnya dengan meninggalkan seorang pria Tokoh-tokoh perempuan, terutama
yang sangat dicintainya dan seorang bayi pewaris/pemegang gelang giok tersebut,
perempuan. digambarkan hampir sama. Pada awalnya,
Tokoh-tokoh perempuan dalam novel tokoh perempuan itu mampu meraup
Gelang Giok Naga digambarkan sebagai kesuksesan dengan caranya sendiri. Namun,
wakil dari karakter naga yang bergeliat aktif pada waktu tertentu mereka harus
dalam menjalani kehidupan. Mereka mengalami kehancuran. Naga dapat
digambarkan tangguh dalam menghadapi dikatakan sebagai simbol kewaspadaan
tekanan hidup yang luar biasa, terutama dari kepada umat yang memuja hewan itu,
kungkungan dunia patriarki yang kejam. bahwa kesuksesan tidak dijadian sebagai
Karakter naga tidak selalu tergambarkan lahan untuk alpa pada risiko yang pada
dalam kondisi beruntung atau kaya, tetapi setiap waktu selalu mengintai di sepanjang
terlebih dulu tokoh diuji dengan serangkaian kehidupan manusia.
ujian yang cukup berat. Perjuangan demi Representasi naga dalam novel Gelang
perjuangan mutlak dilakukan, menembus Giok Naga terdapat baik pada ciri fisik
barikade risiko dan jebakan hidup yang maupun batin tokoh perempuan.
sangat berat, hingga tiba pada puncak Pengejawantahan naga dalam tokoh
perjuangan hingga mereka dapat perempuan itu tidak sama. Fei sebagai selir
merasakan buah perjuangan itu. dapat dikatakan menempati rangking
teratas dalam hal itu. Ia memiliki hampir
4. Simpulan segala keistimewaan sang naga. Pada tokoh
lain, hanya sebagian atau beberapa bagian
Naga merupakan hewan yang saja yang menunjukkan pengejawantahan
teristimewa dalam penanggalan Cina. Tidak sang naga. Novel Gelang Giok Naga
seperti hewan lain yang sampai pada saat menunjukkan keistimewaan naga dalam
ini masih dapat dilihat dengan kasat mata, bentuk representasi sebagai wujud
naga cenderung bersifat imajiner. Ia hanya pengakuan hakiki atas kepercayaan etnis
muncul dalam ingatan manusia. Berbeda Cina terhadap salah satu simbol dalam
dengan pandangan bangsa Barat terhadap kelompok dua belas shio tersebut.

Daftar Pustaka
Admin. 2011. “Sejarah Munculnya Shio” dalam http://www.jualbeli forum.com/sejarah/179107-sejarah-
munculnya-shio.html diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 05.48 WIB.
Anton VW & Cinde. 2012. Horoskop 12 Berkat: Rahasia Kesuksesan Anda Ada Dalam Buku Ini.

56
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA

Jakarta: Phoenix.
Disney, Walt. 1959. Sleeping Beauty. Film. United States: Buena Viesta Distribution.
Hall, Stuart. 1997. “The Work of Representation” in Representation: Cultural Representation and
signifying Practices. London: SAGE Publications.
Helena, Leny. 2006. Gelang Giok Naga. Bandung: Qanita.
Minibalanar. 2012. “Sejarah Munculnya Shio” dalam http://www.kaskus.co.id/show_post/
000000000000000745803276/1017 diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 05.50 WIB.
Ming & Williamson. 2008. Ancaman Sang Naga: strategi China Menggempur Dominasi Pesaing
Mapan di Pasar Global . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singasoro, M. Soetan. 1932. Sja’ir Poeteri Naga di Tapa’toean. Jakarta: Balai Pustaka.
Surono, Agus. “Naga Air di Mata 5 Ahli” dalam http://intisari-online.com/read/naga-air-di-mata-5-ahli
diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 06:32 WIB
Widyahartono, Bob. Bangkitnya Naga Besar Asia: Peta Politik, Ekonomi, Sosial Menuju China
Baru. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Williams, Charles Alfred Speed. 1976.Outlines of Chinese Symbolism and Art Motives, hlm 132. USA:
Dover Publication, Inc.
Winarsho, Teguh. 2005. “Tato Naga” dalam buku kumpulan cerpen Tato Naga. Bandung: Grasindo.

57

Anda mungkin juga menyukai