Resti Nurfaidah
Abstrak: Naga merupakan hewan yang paling istimewa di antara kedua belas simbol hewan dalam
penanggalan Cina. Jika binatang lain masih dapat dilihat dalam kehidupan nyata, naga merupakan hewan
yang imajiner. Namun, naga dianggap sebagai sumber peruntungan yang luar biasa. Tahun naga dianggap
sebagai tahun keberuntungan. Hanya saja, keberuntungan tersebut tidak lantas mengundang risiko
kehancuran yang tidak kalah dahsyatnya. Novel Gelang Giok Naga mengungkapkan representasi
keagungan naga pada serangkaian tokoh perempuan. Perempuan-perempuan yang digambarkan dalam
novel tersebut adalah perempuan yang pada awalnya mampu meraih keberuntungan dengan caranya
sendiri, tetapi dalam kurun waktu tertentu mendapati kehancuran. Makalah berikut, dengan penggunaan
teori representasi dari Stuart Hall, memaparkan representasi naga pada beberapa tokoh perempuan dalam
novel Gelang Giok Naga. Tokoh perempuan itu dianggap merepresentasikan karakter naga dengan
segala konsekuensinya.
Kata kunci: naga, perempuan, Cina, gelang, representasi
Abstract: Dragon is the most special animal among twelve symbolical animals in the Chinese
calendar. If other animals are found in the reality, the dragon is only found in an imaginary world.
However, it is considered as a source of the incredible fortune. The year of the dragon is considered a lucky
year. Nevertheless, the luck does not mean to give an incredible risk. Gelang Giok Naga novel
reveals the representation of the dragon greatness on its female characters. The women in the
novel are those who initially got their great fortune in their own way, yet in the end they got a
certain period of falling. The paper, applying the theory of the Stuart Hall’s representation,
presents the dragon representation on those female characters in in the novel. The women character
is considered representing the dragon character with its consequences.
Key words: dragon, Chinese women, bracelet, representation
1. Pendahuluan
Seperti pada budaya lain di berbagai Babi juga dianggap hewan yang mudah
belahan bumi, budaya Cina mengenal mitos dalam pengurusan karena tidak
tentang hewan. Beberapa jenis hewan memerlukan perlakuan khusus serta mudah
dianggap sebagai pembawa berkah, seperti menghasilkan keturunan yang banyak.
babi. Babi dianggap sebagai hewan Budaya Cina mengenal 12 jenis hewan yang
pembawa rezeki karena berdaging banyak. dianggap memiliki karakter khas sehingga
diangkat menjadi lambang shio
45
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
46
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
47
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
‘pendekatan secara reflektif atau mimetik’, raksasa di negeri itu (Widyahartono, 2004;
(2) intentional approach ‘pendekatan intensional’, Ming, 2008).
dan (3) constructional approach ‘pendekatan Pemaknaan naga dalam novel Gelang
konstruksional’. Reflective or mimetic approach Giok Naga mengalami konstruksi sosial
merupakan upaya pelanggaran makna dalam pandangan Helena. Helena
terhadap objek, persona, ide, atau peristiwa memandang bahwa sebagai keturunan
yang terdapat di alam nyata, serta fungsi naga, etnis Cina berhak menunjukkan jati
bahasa seperti cermin yang memantulkan dirinya di tengah publik, meskipun publik
makna hakiki di alam nyata. Hall tersebut berasal dari sesama etnis Cina. Naga
mencontohkan pemaknaan kata rose yang telah berabad-abad menghasilkan keturunan,
sesungguhnya karena dilatari konsep yang baik laki-laki maupun perempuan. Naga
sudah dikuasai Hall tentang benda yang dianggap sebagai pejantan yang bersikap
disebut rose (1997: 24). Intentional approach jantan. Aspek maskulin sangat kentara
merupakan pemaknaan makna yang dalam mitos naga. Tidak mengherankan jika
menunjukkan perlawanan. Pemaknaan maskulinitas juga sangat diagungkan dalam
tersebut dilakukan oleh pembicara atau budaya Cina. Laki-laki mendapatkan
penulis yang menekankan makna tersendiri tempat yang lebih terhormat. Setiap bayi
kepada dunia melalui perantaraan bahasa. yang dilahirkan diharapkan berjenis kelamin
Constructional approach merupakan pemaknaan laki-laki. Kelahiran anak perempuan seolah
yang menjangkau aspek publik atau merugi. Perempuan yang melahirkan anak
karakter sosial dalam bahasa. Pada tahapan perempuan tidak akan mendapatkan
ini, Hall menekankan bahwa makna tidak tempat terhormat di tengah keluarga besar
lagi dipedulikan, tetapi kita mengonstruksi laki-laki. Dulu, konsep perempuan yang
makna dengan menggunakan sistem cantik adalah perempuan yang berkaki ‘lipat’
representasional dalam bentuk konsep dan laksana bunga teratai. Aturan tersebut
tanda. dibuat semata demi kesenangan kaum laki-
Jika dikaitkan dengan teori representasi laki. Kebijakan sosial lebih dititikberatkan
tadi, naga dalam tahapan (1) reflective or pada kepentingan laki-laki.
mimetic approach merupakan konsep yang Dalam kondisi seperti itulah perempuan-
terdapat dalam pikiran manusia jika ia perempuan Cina hidup. Namun, di tengah
mendengar kata naga. Imajinasi manusia kungkungan dominasi kaum laki-laki,
akan tertuju pada seekor hewan yang perempuan Cina membangun perjuangan.
ukuran tubuhnya panjang, berkaki ramping, Beberapa nama perempuan Cina dikenal
bersisik, memiliki moncong seperti ular yang dalam sejarah dataran negeri tirai bambu,
dalam kondisi dan situasi tertentu akan seperti Tzu Hsi dan Hua Mulan. Tzu Hsi
menyemburkan api atau asap, dan bersulur- adalah nama selir yang menjadi salah
sulur. Jika kata naga dikaitkan dengan seorang ibusuri ternama, di Kota Terlarang.
intentional approach, makna kata tersebut Ia dikenal sebagai perempuan yang mampu
sudah melenceng jauh. Makna naga mengendalikan pemerintahan dari balik tirai
dikaitkan dengan kehendak hati si penutur kamarnya di istana pascakematian Kaisar
terhadap satu benda tertentu, misalnya jika Xianfeng pada tahun 1861—1908 atau
seseorang yang bermulut bau, ia akan selama 47 tahun. Ia dikenal sebagai wanita
menandai aroma tak sedap itu dengan istilah bertangan besi karena mampu melakukan
bau naga. Dalam tataran ketiga, constructional berbagai terobosan selama masa
approach, makna naga direpresentasikan pemerintahan, di antaranya membersihkan
terhadap hal-hal yang berada di luar birokrasi. Ia dikenal anti-Barat dan teknologi
konteks, seperti konsep naga yang Barat. Tzu Hsi bersikukuh dengan paham
direpresentasikan terhadap kebangkitan konservatif dan kebanggaannya akan
negeri Cina atau salah satu perusahaan teknologi dan militer Cina. Salah satu
48
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
terobosan yang dilakukan wanita baja itu Kasim Fu hidup bersama. Fei pergi
adalah menempatkan balita berusia empat meninggalkan gelang giok pemberian sang
tahun bernama Pu Yi sebagai kaisar termuda Kaisar yang dijanjikan Kasim Fu untuk
di dataran Cina. Tidak lama setelah itu, Tzu diberikan kepada anak perempuan Fei
Hsi menghembuskan napas terakhirnya. kelak setelah dewasa.
Sementara itu, Hua Mulan merupakan Beberapa generasi berlalu. Gelang itu
pendekar wanita pada zaman Dinasti Han diturunkan pada seorang anak perempuan
yang terpaksa menyamar sebagai laki-laki dari satu generasi ke generasi, hingga
agar semata dapat terjun dalam akhirnya tiba pada tokoh A Sui. A Sui
peperangan. Ketangguhan Hua Mulan mewarisi gelang itu sebagai hadiah
menjadi legenda dalam ingatan perempuan pernikahannya dari sang ibu. A Sui tergolong
etnis Cina. Riwayat hidup kedua sebagai perempuan yang beruntung karena
perempuan itu diangkat dalam berbagai dapat mengenyam pendidikan hingga kelas
karya seni, di antaranya drama dan film. menengah dan terbebas dari kewajiban
tradisi membebat kaki karena pandangan
3. Hasil dan Pembahasan sang ayah yang moderat. Selain itu
dukungan edukasi juga datang dari pihak
3.1 Ringkasan Cerita Novel Gelang Giok keluarga suaminya. Ia melanjutkan
Naga sekolahnya sampai tiba pada saat kepergian
dirinya ke Batavia untuk menyusul sang
Novel Gelang Giok Naga bercerita suami. Selama beberapa tahun berselang,
tentang perempuan-perempuan pewaris kehidupan A Sui sangat bahagia. Keadaan
gelang yang terbuat dari batu giok dan tersebut berubah drastis ketika era
berhiaskan ukiran emas berbentuk kepala pendudukan Belanda berakhir. Rumah
naga di kedua ujungnya. Gelang itu semula tangga A Sui—Kian Li dilanda kesulitan
dimiliki oleh Selir Yang Kuei-Fei. Sebagai selir finansial. Kesulitan tersebut memaksa
kesayangan Kaisar Jia Shi yang bergelar mereka untuk melepaskan salah satu
Putera Langit, Fei mendapatkan fasilitas anaknya untuk diadopsi keluarga yang lebih
yang tidak dinikmati oleh selir lainnya. Fei mampu.
merupakan selir berprestasi tinggi karena Untuk melepaskan diri dari kesulitan
memiliki kemampuan berperan ganda, hidup, gelang itu digadaikan kepada A Lin.
antara lain, sebagai pelayan dan penghibur, A Lin, selain sebagai pengusah kelontong
sekaligus pendidik dan pengasah mental yang sukses, juga dikenal sebagai rentenir.
sang Kaisar. Persengkongkolan antara pihak Dengan angkuh, gelang kuno itu dihargai
yang pro dan kontra pada kebijakan sang A Lin dengan harga rendah. A Sui tidak
Kaisar mengakibatkan terjadinya peristiwa berkutik. Ia terpaksa menerima kezaliman
kematian Kaisar Putera Langit. A Lin. Jalur kehidupan seorang A Lin lebih
Setelah peristiwa kematian itu, Fei dan berwarna jika dibandingkan dengan A Sui.
Kasim Fu—pendukung Fei selama ini— A Lin terlahir sebagai anak sulung pasangan
melarikan diri ke Guang Dong. Pada saat petani miskin. Sejak kecil ia terdidik untuk
itu, Fei sedang mengandung anak, buah bekerja keras membantu ibunya mengurus
cintanya dengan sang Kaisar. Seluruh rumah tangga. Karena kesulitan finansial,
perhiasan pemberian Kaisar turut sang ibu terpaksa menjual A Lin kepada
dibawanya. Namun, tidak lama setelah pemasok gadis-gadis. Gadis-gadis malang
pelarian itu, Fei melahirkan anak dibawa ke negeri jauh untuk bekerja dengan
perempuannya, lalu menderita sakit parah, harapan keberuntungan diangkat sebagai
dan akhirnya meninggal dunia. Harta benda menantu sang majikan.
miliknya ludes untuk biaya pengobatan Hidup A Lin hampir beruntung ketika
penyakitnya. Pascapelarian itu, Fei dan seorang juru masak kapal akan
49
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
menjadikannya sebagai asisten. Sang juru 3.2 Representasi Naga Pada Tokoh
masak akan membawanya berlayar keliling Perempuan dalam Novel Gelang Giok
dunia, bahkan, sampai New York. Namun, Naga
entah apa yang terjadi, nasib baik itu luput
dari tangannya. A Lin terdampar di Batavia, Representasi naga dalam novel Gelang
di rumah seorang juragan ternak babi. Ia Giok Naga tersebut dilakukan dalam tataran
dipaksa untuk bekerja sebagai pengurus sistem ketiga atau mitos. Naga tidak pernah
hewan itu. Hingga pada suatu hari, nasib muncul di dalam kehidupan manusia.
mempertemukannya dengan Mevrouw Namun, peta konseptual tentang naga
Ulrike, seorang penyalur para nyai. A Lin sudah tertanam kuat di dalam benak
pun melayani seorang pria Belanda yang manusia, baik etnis Cina maupun non-etnis
baik hati bernama Cornell van der Beek Cina. Naga yang dari hidungnya kerapkali
hingga melahirkan sepasang bayi mengeluarkan asap atau menyemburkan
perempuan kembar. Akhir masa api, berkuku tajam, bersisik kasar, dan
pendudukan Belanda membuat A Lin bergigi tajam. Seperti pada paparan awal,
kehilangan pria yang terlanjur dicintainya dalam bagian prolog, Helena memberikan
dan anak kembarnya. Kemudian A Lin gambaran tentang bentuk naga sebagai
menikahi Loi Kun dan menjalani kehidupan hewan yang sangat istimewa karena
sebagai pengusaha sukses. merupakan gabungan dari sembilan hewan
lain.
Kesusesan A Lin mengalami
kemunduran ketika suaminya sakit Pandangan etnis Cina berbeda dengan
berkepanjangan dan meninggal. Selain itu, pandangan etnis Barat yang menganggap
perkawinan ‘terdesak’ anak bungsunya bahwa naga adalah hewan yang jahat,
dengan anak bungsu A Sui juga dianggap meyakini bahwa peranan naga sangat
sebagai sumber kemunduran karirnya penting, terutama pada masa awal
sebagai juragan kelontong. Ketika Swanlin kehidupan manusia di muka bumi. Helena
lahir, A Lin dan A Sui berbalik menyayangi mengungkapkan keyakinan dirinya sebagai
bayi itu. Mereka menularkan ilmu dan kasih etnis Cina yang sangat mengidolakan naga
sayang kepada sang cucu dengan caranya dalam bagian prolog novel Gelang Giok
sendiri. A Sui menunjukkan hal itu melalui Naga. Helena mengisahkan bahwa keempat
kisah bijak, sementara A Lin melalui naga—Naga Hitam, Naga Kuning, Naga
pengetahuan tentang benda-benda yang Panjang, dan Naga Mutiara—dalam novel
dimilikinya. itu mereka mengubah diri menjadi empat
buah sungai ternama di dataran Cina, yaitu
Swanlin digambarkan sebagai
Sungai Hitam (di utara), Sungai Kuning
perempuan yang adaptif terhadap
(tengah), Sungai Panjang (selatan), dan
lingkungan kebanyakan. Ia memilih untuk
Sungai Mutiara (tenggara)
meleburkan diri dengan kaum pribumi,
pascapengurungan. Pengubahan diri
termasuk dalam menentukan sekolah
keempat naga itu merupakan pendekatan
(sekolah negeri), berteman, menjalin kasih,
konstruktif atas pemanjangan atau
dan menikah. Swanlin merupakan pewaris
pelestarian konsep naga sebagai ‘pahlawan’
gelang giok terakhir. Gelang itu diberikan A
bagi kehidupan manusia. Bahkan, sebagai
Lin sebagai hadiah perkawinannya dengan
bukti fanatisme yang luar biasa terhadap
Parulian, seorang pemuda asal suku Batak.
hewan itu, etnis Cina mengukuhkan diri
Akhir hidup Swanlin hampir mirip
sebagai keturunan naga (2006: 35).
leluhurnya, Yang Kuei-Fei. Ia meninggal
dalam usia muda dengan penyakit yang Melalui representasi naga dalam novel
sama, kanker, serta meninggalkan dua or- Gelang Giok Naga tersebut, Helena ingin
ang yang dicintai, yaitu Parulian dan anak membuktikan bahwa perempuan Cina
semata wayangnya. bukanlah perempuan yang rapuh di balik
50
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
51
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
kudeta dapat terjadi jika Kaisar Putera kedudukannya sebagai selir yang tidak biasa
Langit tidak mengubah sikap. dengan segala kemampuan yang
Kasim Fu sebagai petugas protokoler dimilikinya. Fei harus memerankan berbagai
istana membebankan tugas para penasihat peranannya pada saat yang sama, antara
kepada Fei. Fei diwajibkan untuk lain, sebagai seorang penasihat, seniman,
membisikkan amanat para penasihat dan sekaligus seorang psikolog. Ibarat naga, Fei
pihak protokoler kekaisaran kepada Kaisar. dituntut untuk mengembuskan awan yang
melindungi Kaisar, api untuk menyalakan
“Pada titik inilah kau berperan serta,
semangat Kaisar, dan cengkeraman tangan
Yang kuei-Fei, … menjinakkan Kaio-
agar Kaisar tidak menyimpang. Karakter
Lung—Naga Baru—dalam diri Kaisar
naga dalam diri Fei adalah untuk
yang tuli walaupun mempunyai telinga.
memberikan semangat, kesenangan,
Kaulah yang akan membantu
ketenangan, dan kesejukan kepada Kaisar
menumbuhkan tanduknya dan
sebagai makhluk hampa hasil konstruksi
menjadikan dia Kioh-Lung—Naga
situasi dan kondisi lingkungan sosialnya.
Dewasa—yang bisa mendengar. Bahkan,
tidak mustahil kau bisa membentuknya Seperti pada bagian awal, naga
menjadi Ying-Lung—Naga Sempurna— merupakan hewan imajiner yang istimewa
yang memiliki sayap dan mampu dibandingkan dengan hewan ikon shio lain.
melindungi seluruh negeri” (Helena, Eksistensi naga hanya ada dalam ingatan
2006:29). manusia, serta wujudnya merupakan
gabungan sembilan hewan lain. Fei memilliki
Sebagai duta kekaisaran, Fei
semua itu. Keistimewaan naga adalah
mendapatkan imbalan setimpal. Fei
keistimewaan pada kedudukan Fei.
mendapatkan jaminan kelestarian
Keindahan naga adalah keindahan fisik Fei.
kedudukannya sebagai selir kesayangan
Tanduk naga adalah tanduk bentukan
Kaisar Putera Langit. Kedudukan Fei yang
konde Fei berhiaskan tusuk konde giok
sangat tidak biasa itu dijadikan Kasim Fu
berornamenkan bunga teratai sutera kuning.
sebagai ‘impian’ selir-selir lain. Sebagai
Kepala naga adalah kepala Fei yang sarat
seorang duta, Fei dituntut untuk memiliki
kecerdasan dan keluasan ilmu. Mata naga
kelihaian dalam memberi nasihat, masukan,
adalah mata Fei yang mampu
bujukan, dan pandangan ilmiah kepada
menyampaikan negosiasi kepada Kaisar
Kaisar. Selain itu, Fei juga dituntut untuk
Putera Langit serta menangkap bahan
memiliki ketahanan mental yang cukup
bacaan dengan tempo cepat. Leher naga
tinggi karena Kaisar cenderung melecehkan
adalah leher Fei yang jinak dalam tuntutan
kedudukannya sebagai selir meskipun selalu
Kaisar. Perut naga adalah perut Fei yang
memerlukan kehadiran Fei. Kaisar Putera
mampu memenangkan persaingan pemilik
Langit seringkali memperlakukan Fei
keturunan Kaisar. Fei mengandung janin
dengan cara yang tidak terhormat, misalnya
keturunan Kaisar mengalahkan permaisuri.
mengangkat dagu Fei yang menunduk di
Sisik naga adalah warna kulit Fei yang selalu
lanti untuk menghormat tuannya dengan
mengundang kerinduan Kaisar. Cakar dan
ujung kaki bersepatu kain berhiaskan
kuku naga adalah jemari Fei yang mampu
sulaman emas. Jika Kaisar tersinggung, ia
memberikan stimulasi dan ketenangan
tidak segan-segan mencekik leher Fei, seperti
kepada Kaisar. Telinga naga adalah telinga
ketika Fei melaksanakan titah kelompok
Fei yang auditoris. Fei mampu menangkap
penasihat kekaisaran. Pada kondisi itulah,
hal-hal yang didengarnya dengan akurat.
Fei dituntut untuk terampil mengendalikan
suasana. Ia dituntut untuk meredakan Kehebatan naga dalam diri Fei adalah
kemarahan Kaisar dan melanjutkan bujuk kemampuan selir itu dalam mengendalikan
rayunya kepada sang Kaisar (2006: 35). Kaisar. Ia berhasil mencegah ambisi Kaisar
Putera Langit untuk memperluas wilayah
Naga dalam diri Fei bermaujud pada
jajahan (2006:40).
kapabilitas Fei sebagai selir. Ia memantapkan
52
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
53
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
Bun Kun, anak Nyonya Besar A Lin. A Lin Di atas kapal yang membawanya ke
adalah rentenir dan juragan toko kelontong negeri jauh, bersama puluhan gadis senasib
di kawasan Bukit Duri. Dulu A Sui pernah dari seantero daratan Cina, A Lin
menggadaikan gelang giok berhiaskan mendapatkan kepercayaan untuk
kepala naga warisan selir Yang Kuei-Fei menduduki posisi asisten juru masak kapal,
kepada A Lin (2006:81). Gelang itu hanya Paman Bao. Bahkan, Paman Bao berencana
dihargai dengan nilai rendah. A Sui tidak membawa A Lin untuk pergi berlayar ke
dapat berbuat apa-apa. Kini ia tidak pernah New York, Amerika Serikat. Namun,
menduga jika akan beriringan dengan keberuntungan belum berpihak padanya.
renternir itu sebagai besan. Tidak digambarkan dalam novel bagaimana
Representasi naga dalam diri A Sui nasib A Lin hingga roda kehidupan berputar
terdapat pada kecerdasan dan kesetiaannya hebat. Ia terpisah dari Paman Bao dan
kepada Kian Li. Selain itu, ketegaran A Sui terdampar di rumah penampungan milik
dalam menghadapi kesulitan hidup dapat Nyonya Mong (Mao) di Batavia. Di rumah
dianggap sebagai pengejawantahan sifat itu A Lin bertugas untuk mengurus babi-babi
naga. Naga dalam penanggalan Cina peliharaan sang Nyonya yang berjumlah
dianggap sebagai pembawa keberuntungan seratus ekor.
yang luar biasa. Namun, di balik A Lin tinggal selama enam tahun di
keberuntungan tersebut, naga juga dianggap tempat itu dalam keadaan yang
sebagai simbol pengundang kehancuran. mengenaskan. Pada suatu hari, Nyonya
Kehidupan A Sui yang pernah mencapai Mong mendadak berbaik hati membersihkan
kemakmuran tidak berlangsung lama. tubuh dan rambut A Lin. Setelah
Usaha mebel yang dijalankan suaminya mendapatkan haid, A Lin diperintahkan
terpaksa gulung tikar pada akhir masa untuk tidur di kamar Yao, anak bungsunya
pendudukan Belanda. Kedatangan Jepang dan ia ditekankan untuk menuruti kemauan
di negeri ini semakin mengerutkan nadi Yao. A Lin bukan gadis bodoh dan tidak
kehidupan A Sui dan Kian Li, berikut mampu menangkap perintah itu. Ia
keenam anak-anaknya. Anak ketujuh mengamati kehidupan hewan babi yang
terpaksa diberikan pada pasangan yang ritme perkawinannya setiap malam.
memerlukan karena kondisi keuangan yang Namun, Yao hanya menelanjanginya tetapi
tidak memungkinkan. A Sui kehilangan tidak menyentuhnya. Nyonya Mong
Kian Li sebulan sebelum anak kedelapan menganggap hal itu sebagai bentuk
mereka lahir, Sui Giok. kegagalan. A Lin dianggap tidak sempurna.
Keesokan harinya, ia dipindahtangankan
3.2.3 A Lin
Nyonya Mong kepada Mevrow Ulrike.
A Lin digambarkan sebagai perempuan Ulrike adalah perempuan lajang buah
yang cerdas dan sempurna secara fisik. perkawinan seorang pria Belanda dan
Namun, nasib baik kurang berpihak penduduk setempat. Ia berprofesi sebagai
padanya. A Lin dilahirkan di tengah penyalur para nyai bagi pria-pria asing yang
keluarga petani yang kurang mampu. Ia memerlukan teman selama berada di negeri
dipaksa untuk menjadi kaki tangan ibunya pertiwi. Ulrike mempertemukan A Lin
dalam pengasuhan asik-adiknya yang masih sebagai nyai dengan seorang pria Belanda
kecil. Pada usia belasan tahun, dengan berat bernama Cornell van der Beek. Meskipun
hati, ia terpaksa dijual kepada ‘pemasok’ sangat menyayangi A Lin, Ulrike
gadis muda. A Lin menjadi korban traffick- menekankan bahwa Cornell bukanlah suami
ing. Pengalaman masa trafficking tersebut sah gadis itu. Ia akan meninggalkan A Lin
menambah wawasan A Lin, terutama kapan saja. A Lin tidak mempercayai Ulrike
tentang dunia laut, pelaut, dan perompak. melihat besarnya kasih-sayang Cornell,
Bahkan, Ia dikenalkan pada perompak terlebih ketika ia dapat memberikan pria itu
ternama di kawasan selatan, Loi Choi San. sepasang bayi perempuan cantik—Gertrude
54
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
55
METASASTRA, Vol. 6 No. 1, Juni 2013: 45—57
Daftar Pustaka
Admin. 2011. “Sejarah Munculnya Shio” dalam http://www.jualbeli forum.com/sejarah/179107-sejarah-
munculnya-shio.html diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 05.48 WIB.
Anton VW & Cinde. 2012. Horoskop 12 Berkat: Rahasia Kesuksesan Anda Ada Dalam Buku Ini.
56
RESTI NURFAIDAH: REPRESENTASI NAGA PADA TOKOH PEREMPUAN DLM NOVEL GELANG GIOK NAGA
Jakarta: Phoenix.
Disney, Walt. 1959. Sleeping Beauty. Film. United States: Buena Viesta Distribution.
Hall, Stuart. 1997. “The Work of Representation” in Representation: Cultural Representation and
signifying Practices. London: SAGE Publications.
Helena, Leny. 2006. Gelang Giok Naga. Bandung: Qanita.
Minibalanar. 2012. “Sejarah Munculnya Shio” dalam http://www.kaskus.co.id/show_post/
000000000000000745803276/1017 diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 05.50 WIB.
Ming & Williamson. 2008. Ancaman Sang Naga: strategi China Menggempur Dominasi Pesaing
Mapan di Pasar Global . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singasoro, M. Soetan. 1932. Sja’ir Poeteri Naga di Tapa’toean. Jakarta: Balai Pustaka.
Surono, Agus. “Naga Air di Mata 5 Ahli” dalam http://intisari-online.com/read/naga-air-di-mata-5-ahli
diunduh tanggal 28 Januari 2013, pukul 06:32 WIB
Widyahartono, Bob. Bangkitnya Naga Besar Asia: Peta Politik, Ekonomi, Sosial Menuju China
Baru. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Williams, Charles Alfred Speed. 1976.Outlines of Chinese Symbolism and Art Motives, hlm 132. USA:
Dover Publication, Inc.
Winarsho, Teguh. 2005. “Tato Naga” dalam buku kumpulan cerpen Tato Naga. Bandung: Grasindo.
57