Jurnal Pengadaan LKPP PDF
Jurnal Pengadaan LKPP PDF
LKPP
Lembaga Ke
a n B a
bijakan
rang/Jasa
Pen g ad a
Pemerintah
JURNAL PENGADAAN
“Senarai Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah”
DITERBITKAN OLEH
Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP)
SME Tower Lt.8
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.94
Jakarta 12780
Telp. 021-7991025
Fax. 021-7996033
www.lkpp.go.id
PELINDUNG
Agus Rahardjo
REDAKTUR AHLI
Eiko Whismulyadi Himawan
Adinegoro Bima Haria
Wibisana Agus Prabowo
Djamaludin Abubakar
PEMIMPIN UMUM
Salusra Widya
PEMIMPIN REDAKSI
R Adha Pamekas
REDAKSI
Mudji Santosa
M Firdaus Suharti Ratna Ayu
Maruti Mustika Rosalina Gigih
Pribadi Himawan Giri Dahlan
DAFTAR ISI
RISET REDAKSI
TOPIK UTAMA
LAPORAN DAERAH
KAJIAN UMUM
ARTIKEL/ESAI
TENTANG PENULIS
RISET REDAKSI
Pengantar Redaksi
Mungkin masih banyak dari kalangan kantor menjadi lumpuh, fungsi instansi
masyarakat kita yang tidak menyadari tidak berjalan, dan masyarakat pun
bahwa salah satu unsur pendukung tidak dapat terlayani.
dalam kegiatan pembangunan sebuah
negara adalah kegiatan pengadaan Ironisnya penyelewengan yang pal-
barang/ jasa. Sebagai contoh yang pal- ing sering terjadi justru dalam kegia-
ing sederhana adalah pengadaan ker- tan pengadaan tersebut. Kontrak yang
tas. Bagaimana jadinya sebuah kantor tidak sesuai ketentuan, proses tender
pemerintah jika mengalami kehabisan yang tidak benar, mark-up harga den-
stok kertas. Tentunya kegiatan koordi- gan besaran yang tidak masuk akal,
nasi terkait pelayanan publik, peneta- pejabat pembuat komitmen yang nakal,
pan keputusan maupun kebijakan serta tidak maksimalnya hasil kerja penye-
aktivitas lainnya yang membutuhkan dia, serta berbagai kasus lainnya, mer-
kertas sebagai media akan terhambat. upakan bentuk-bentuk penyelewengan
yang pada akhirnya membuat kegiatan
Kertas hanyalah sebuah contoh kecil pengadaan menjadi sebuah kegiatan
dari betapa luas dan dinamisnya keg- pemborosan anggaran. Padahal ham-
iatan pengadaan barang/ jasa pemer- pir 35-40% dari APBN/APBD 2011 atau
intah dalam kegiatan sehari-hari dari kurang lebih senilai 450 triliun disalur-
lembaga pemerintah pada umumnya. kan pada kegiatan pengadaan ini.
Bisa dibayangkan bagaimana jika se-
buah lembaga pemerintah tidak me- Anggaran yang semestinya bisa lebih
miliki komputer, jaringan internet, per- banyak dimanfaatkan untuk membiayai
alatan ATK, mobil operasional, listrik, pembangunan lainnya, justru terkuras
lampu, gedung dan kebutuhan ope- di dalam kegiatan pengadaan barang/
rasional penting lainnya. Yang selan- jasa yang tidak efektif dan efisien. Hal
jutnya terjadi adalah seluruh kegiatan ini karena ada pihak-pihak tertentu
ukuran kinerja serta prinsip dasar dan ini berisikan uraian tips singkat yang
etika public procurement. sehat dan benar untuk para penye-
dia barang/jasa dalam memenangkan
Tidak ketinggalan ulasan bagaimana tender pemerintah.
upaya Pemerintah Daerah Banjar dalam
membenahi pengadaan di wilayahnya. Pada akhirnya siapapun kita, darima-
Meski harus menghadapi situasi yang na asal kita, semuanya memiliki peran
tak mudah dan penuh dengan tan- yang sama untuk memajukan bangsa ini
tangan, namun Kabupaten Banjar mem- menjadi lebih baik. Impian untuk bisa
buktikan dengan niat serta komitmen menyamai bahkan melebihi kemajuan
yang kuat, mereka mampu mengatasi negara lain bukanlah suatu hal yang
tantangan pengadaan yang ada. mustahil, jika semua pihak bersama-
sama berkeinginan dan beritikad untuk
Telah lewat dari setahun usia Peratu- memikirkan bangsa ini, membenahi,
ran Presiden No 54 Tahun 2010 ten- dan meraih apa yang kita semua cita-ci-
tang Pengadaan Barang/Jasa Pemerin- takan sebuah negara yang maju dan se-
tah (Perpres 54), dalam Jurnal ini kita luruh rakyatnya dapat hidup sejahtera.
akan melihat sebuah kajian reflektif
bagaimana kiprah Perpres 54 selama
setahun. Kajian ini juga akan memba-
has secara singkat isi dan cakupan Per-
pres 54, serta gambaran umum dari
peraturan tersebut.
TOPIK UTAMA
TU
TOPIK UTAMA
Abstrak
Pengadaan Barang/Jasa Publik (Public procurement) menjadi semakin penting
bukan hanya di negara berkembang seperti Indonesia tapi juga diberbagai
negara maju seperti di Amerika dan negara yang tergabung dalam Komunitas
Eropa. Sampai saat ini belum ada rumusan maupun panduan dan pedoman
baku terkait dengan bagaimana penyelenggaraan public procurement yang
dapat digunakan oleh setiap negara, mengingat kondisi disetiap negara
berbeda-beda, bahkan pemahaman terhadap batasan dan ruang lingkup
public procurement juga masih belum ada keseragaman, yang ada dan
telah disepakati adalah prinsip dasar dan etika pengadaan. Menyadari
pentingnya pemahaman akan public procurement, makalah ini mencoba untuk
memberikan gambaran yang lebih komprehensif terkait dengan pemahaman,
pengertian, dan serta ruang lingkup public procurement, aktivitas pokok,
para pihak terkait, ukuran kinerja, dan prinsip dasar dan etika public
procurement(Kata kunci: public procurement, siklus pengadaan, prinsip dan
etika, kinerja pengadaan)
Cakupan Aktivitas
Pengadaan
Pengguna
Rencana
Pengadaan
Metode Pengadaan :
Pelaksanaan: Penyedia :
Lelang
Panitia Pengadaan Persyaratan
Pemilihan langsung
Fungsi Pengadaan Kualifikasi
Pembelian langsung
Proses pengadaan :
Persiapan
Pelaksanaan, tender/pembelian
Perjanjian/Kontrak
Penerimaan
Penyimpanan Pembayaran
Pemakaian
Siklus
Pengadaan
Barang
Kualifikasi Sistem
Harga Kuantitas Katalog
Pemasok manajemen
pemasok
Rencana Daftar
pengadaan pemasok
Proses
pengadaan
Inspeksi &
Penerimaan Pembayaran
Pengumuman
Penawaran
Evaluasi
Kontrak
Monitoring
Simpan
Manajemen
Pemakaian aset
kan dalam rangka penyelesaian pen- Pelelangan secara luas dan terbuka
gadaan barang/jasa semula sepanjang melalui papan pengumuman resmi,
dapat dipertanggungjawabkan secara dan atau media cetak/elektronik.
profesional, dan harganya standar dan
tetap. Selain itu dimungkinkan pula
pembelian langsung yang merupakan
Metoda pemilihan (selection) digu- pengadaan barang/jasa yang dilakukan
nakan bila terbatas jumlah penye- secara langsung kepada penyedia
dia barang/jasa yang sesuai dengan barang/jasa tanpa melalui proses
kualifikasi atau klasifikasinya. Pemili- pelelangan, pemilihan langsung.
han dilakukan dengan mengundang Pengadaan barang/jasa tertentu dapat
lebih dari 1 (satu) penyedia barang/ dilakukan dengan cara pembelian
jasa melalui permintaan penawaran langsung karena harganya standar
dan negosiasi secara bersaing, se- dan tetap misalnya BBM, nilainya kecil,
hingga diperoleh harga yang wajar atau karena alasan situasional misalnya
dan secara teknis dapat dipertang- pekerjaan yang tidak dapat ditunda-
gungjawabkan. Selain itu, dilihat dari tunda lagi karena telah terjadi keadaan
segi kepraktisan pemilihan dapat juga kahar.
dilakukan sebagai proses lebih lanjut
atas pelelangan ulang yang mengala- c. Penyimpanan Barang
mi kegagalan.
Barang yang dibeli diharapkan akan
Sedangkan metoda pelelangan (ten- datang di gudang dari penyedia
der) digunakan bila terdapat tak ter- sesuai dengan apa yang tertera dalam
batas jumlah penyedia barang/jasa transaksi pembelian (kontrak), baik
yang sesuai dengan kualifikasi atau jenis barang, spesifikasi, jumlah, dan
klasifikasinya. Pelelangan dimaksud- waktunya. Sebelum barang disimpan
kan untuk menciptakan persaingan di dalam gudang perlu diperhatikan
yang sehat di antara penyedia barang/ transaksi penerimaan barang antara
jasa yang setara dan memenuhi syarat penyedia dengan pengelola.
berdasarkan tata cara lelang yang
transparan dan berkeadilan sehingga
terpilih penyedia barang/jasa terbaik.
LAPORAN DAERAH
Kabupaten Banjar
Menghadapi
Tantangan Pengadaan
Publik
Penulis : Samsul, S.Sos
Abstraksi
Pengadaan publik Pemerintah Kabupaten Banjar dikembangkan dengan
alasan besaran dana yang terserap, alat pencapaian target pembangunan,
rawan penyalahgunaan, alat kampanye pelestarian lingkungan, prioritas
pembangunan dan sebagai faktor strategis. Sejak akhir tahun 2007, Kabu-
paten Banjar telah memantapkan diri mereformasi pengadaan publiknya
dengan menerapkan pelelangan secara elektronik dilengkapi dengan
dokumen kebijakan, sekretariat layanan eProcurement (LPSE) dan
pusat koordinasi pengadaan barang/jasa (ULP). Lang-
kah ini terbukti mampu mengeliminir tantangan
ketiadaan standar operasional prosedur serta
kebijakan dalam manajemen pengadaan pub-
lik; organisasi pengadaan yang kuat dan efektif;
kurangnya sumber daya manusia yang kompeten
dan berdedikasi tinggi.
Banjar
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP 27
SENARAI PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
dengan nilai diatas 100 juta rupiah atau Indonesia, seperti juga yang terjadi
lelang umum. di Gambia pada periode tahun 1998.
Menurut catatan Bank Dunia, setidaknya
Namun, karena masih belum definitifnya ada 3 hal penting yang menjadi
fungsi dan peran Bagian Pembangunan tantangan pengadaan publik di negara
sebagai koordinator pengadaan ba- berkembang yaitu:
rang/jasa maka maksimalisasi penca-
paian sasaran pengadaan publik masih • Ketiadaan standar operasional
belum teridentifikasi dengan baik. prosedur serta kebijakan dalam
Sampai saat ini belum tersusun satu manajemen pengadaan publik;
model pengukuran yang komprehensif • Ketiadaan organisasi pengadaan
dan dapat dipertanggungjawabkan yang kuat dan efektif;
terkait kinerja anggaran pengadaan • Ketiadaan sumber daya manusia
publik dalam sektor perekonomian, dibidang pengadaan kompeten dan
sosial dan lingkungan lainnya. berdedikasi tinggi11.
Kondisi ini menyebabkan sulitnya
menyelaraskan antara hasil yang telah Kabupaten Banjar Menghadapi
dicapai oleh aktifitas pengadaan publik Tantangan
dengan sasaran pembangunan secara
keseluruhan. Kondisi ini perlu segera Langkah strategik utama dalam
dilakukan perubahan strategik agar menghadapi tiga tantangan tersebut
porsi 41% anggaran pengadaan publik adalah meluruskan mindset dalam
dapat benar-benar berdampak positif memandang kinerja pengadaan publik.
bagi tercapainya target pembangunan Setiap tahun pemerintah menyusun
Kabupaten Banjar yaitu kesejahteraan anggaran belanja dalam jumlah yang
rakyat. sangat fantastis namun dari sisi manfaat
masih disangsikan oleh masyarakat.
Setidaknya ada tiga kelemahan utama Ini karena secara general besarnya
yang sekaligus juga menjadi tantangan anggaran itu tidak terlalu berbanding
bagi reformasi pengadaan publik di lurus dengan peningkatan kesejahteraan
Kabupaten Banjar. Mungkin hal ini masyarakat, baik melalui peningkatan
umum terjadi disebagian besar daerah pendapatan maupun kualitas hidup
terutama kawasan tengah dan timur lainnya.
Pada awal tahun 2008, Kabupaten Banjar Banjar Nomor 04 Tahun 2008 legitimasi
memulai langkah reformasi pengadaan Bagian Pembangunan sebagai leading
dalam rangka menghadapi tiga sector koordinasi dan pelayanan
tantangan pengadaan publik, yaitu : pengadaan di Kabupaten Banjar
semakin kuat. Dari sini informasi dan
1.Penyusunan Kebijakan dan sosialisasi terkini terkait pelaksanaan
Manajemen Pengadaan Publik pengadaan tersalur dengan baik. Meski
bentuknya belum seperti Unit Layanan
Bertepatan dengan komitmen Bupati Pengadaan namun tugas dan fungsi
Banjar pada akhir tahun 2007 untuk sudah mendekati.
segera menerapkan eProcurement atau
pengadaan barang/jasa menggunakan Penguatan ini semakin terasa dengan
teknologi informasi yang disampaikan dibentuknya Sekretariat Layanan
dalam rapat koordinasi mingguan eProcurement yang berfungsi sebagai
dihadapan seluruh kepala SKPD, fasilitator antara penyedia barang/
langkah penyusunan ditataran kebijakan jasa dan panitia pengadaan dalam
mulai dilakukan. melaksanakan pengadaan barang/jasa.
Fungsi ini juga sama persis dengan
Realisasinya dengan diterbitkan Peratu- organisasi Layanan Pengadaan Secara
ran Bupati Banjar Nomor 04 Tahun 2008 Elektronik (LPSE) yang termaktub jelas
tentang Pedoman Pelaksanaan Proses dalam Perpres 54 tahun 2010.
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan Selain disisi kelembagaan Bagian
Sistem E-Procurement pada awal 2008. Pembangunan juga dibackup oleh Tim
Peraturan Bupati ini diterbitkan sebagai Adhoc yang berasal dari praktisi-praktisi
langkah awal perbaikan manajemen pengadaan dan teknologi informasi
pengadaan publik di Kabupaten Banjar yang tidak dibatasi oleh pangkat dan
terkait transparansi, akuntabilitas, efekti- jabatan.
fitas, dan efisiensi. 13
Paket
Nilai
Hasil
Paket
Pagu
Selisih
No
LPSE
Pengadaan
Lelang
(Juta
%
Pengadaan
(Juta
Rp)
(Juta
Rp)
Selesai
Rp)
1
Kabupaten
Balangan
102
71
72.692
66.926
5.766
7,93
2
Kabupaten
Banjar
175
14
14.443
12.594
1.849
12,80
3
Kabupaten
HSU
10
0
0
0
0
0,00
4
Kabupaten
Tabalong
13
11
5.372
4.533
839
15,61
5
Kabupaten
Tanah
Laut
4
2
2
1.893
107
5,36
6
Kabupaten
Tapin
3
0
0
0
0
0,00
7
Kota
Banjarbaru
454
351
214.893
189.687
25.205
11,73
8
Kota
Banjarmasin
333
252
336.603
298.827
37.776
11,22
Sehingga tim yang dinamakan Tim 3. Upgrading kuantitas dan kualitas
Pengembangan E-Procurement ini SDM Pengadaan
benar-benar terisi oleh personil yang
terbukti kompetensinya. Tim ini terdiri Sejak awal 2008 bertepatan dengan
dari 10 orang dengan komposisi 7 didorongnya gerbong reformasi pen-
orang ahli pengadaan yang telah gadaan barang/jasa melalui implemen-
lama berkecimpung di pengadaan tasi eProcurement, upaya penambahan
barang/jasa pemerintah dan 3 orang SDM yang memenuhi syarat sebagai
implementator teknologi informasi yang panitia pengadaan terus dilakukan.
telah mampu menerapkan TI pada unit Hasilnya di tahun 2010 tercatat 149
SKPD-nya masing-masing. Komposisi orang PNS Kabupaten Banjar telah me-
ini terbukti efektif dalam mengatasi miliki sertifikat ahli pengadaan. Oleh Ba-
kendala-kendala teknis implementasi gian Pembangunan setda Kab.
eProcurement dilapangan.
Banjar seluruh personil ini dalam
Termasuk ketika diambilnya keputusan penugasannya selalu diseimbangkan
migrasi sistem eProcurement ke dalam dari sisi pengalaman dan kapabilitas.
komunitas besar Sistem Pengadaan Se- Personil ahli pengadaan junior selalu
cara Elektronik (SPSE) LKPP pada awal di dampingi oleh personil yang telah
tahun 2011, pengalaman yang telah ada berpengalaman dalam satu tim. Hal
sangat mempermudah. Tercatat pada ini mempercepat proses pematangan
Smart Report LKPP progres diawal mi- pengalaman dan memperkecil resiko
grasi sangat menggembirakan. Dari kesalahan prosedur pengadaan.
hanya 3 paket di bulan April, di bulan
Juni sudah mencapai 132 paket atau to-
talnya sudah 175 paket.14
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP 35
SENARAI PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
Kesimpulan
93% tahun 2008 dan 88% tahun 2009.
Ini membuktikan bahwa dengan pe-
Angka-angka di atas menunjukkan
manfaatan teknologi informasi, aplikasi
bahwa disisi kebijakan, kelembagaan,
e-Procurement yang sangat terbuka
kuantitas dan kualitas SDM menunjuk-
tetap tidak merugikan Penyedia Barang/
kan perkembangan positif bahwa Ka-
Jasa lokal.
bupaten Banjar mampu mengatasi tan-
tangan pengadaan yang ada.
Dan dari nilai pelelangan
Rp. 132.802.472.347,00 telah
Fungsi pengadaan publik bagi
mencatatkan nilai sisa anggaran sebesar
Kabupaten Banjar tidak berbeda
Rp. 10.348.634.353,00 atau (7,8%)
dengan fungsi pengadaan secara
pada tahun 2008 dan untuk tahun 2009
umum. Kuantitas nominal yang terserap
dengan 213 paket pekerjaan senilai
dalam pengadaan publik berpengaruh
Rp. 266.508.699.996,00 berhasil
besar dalam prekonomian daerah, hal
mencatatkan nilai sisa anggaran
ini dibuktikan dengan porsi 10% dari
Rp 16.087.311.375,00 (6,08%). 16
PDRB atas dasar Harga Konstan yang
sekaligus berarti juga mempengaruhi
Semenjak bermigrasi menggunakan
laju perekonomian daerah.
SPSE kinerja pengadaan publik
Kabupaten Banjar cenderung
Untuk itu anggaran pengadaan publik
meningkat. Hal ini bisa dilihat dari
dapat dijadikan satu alat, indikator
sistem smart report LPSE LKPP yang
sekaligus landasan bagi disusunnya
mencatatkan bahwa sampai 20 Juni 2011
berbagai kebijakan yang terkait dengan
telah dilakukan pelelangan sebanyak
kebijakan disektor perekonomian,
175 paket dengan nilai pagu 14,44
social, dan sektor lainnya.
milyar rupiah dan nilai efisiensi yang
dihasilkan sebesar 1,49 Milyar atau 12%
Lemahnya fungsi kontrol atas indikator-
dari total pagu lelang.
indikator dan data akan membuka pelu-
ang terhadap terjadinya penyimpangan
penggunaan anggaran pengadaan pub-
lik daerah. Untuk itu, faktor efisiensi,
efektifitas, transparansi, akuntabilitas
serta persaingan yang kompetitif harus Namun paling tidak melalui komitmen
dapat dijaga dalam sebuah rangkaian bersama menerapkan peraturan yang
kebijakan, manajemen dan peningkatan ada serta didukung oleh tools teknologi
kompetensi SDM. informasi dan profesionalisme praktisi
pengadaan prioritas utama bisa dicapai
Selain bertanggungjawab terhadap dengan baik.
pencapaian sasaran/target internal
pengadaan publik yang menjadi wujud Untuk itu, pekerjaan rumah bagi Ka-
artifisial pelaksanaan pembangunan bupaten Banjar khususnya dan dae-
di daerah juga dituntut mampu rah pada umumnya adalah merubah
mengadopsi kepentingan-kepentingan persepsi pengadaan publik sebagai
global terutama persoalan pelestarian proses transactional, dalam upaya men-
lingkungan. Sebagai bagian dari entitas dapatkan barang/jasa secara kuanti-
global, praktisi pengadaan publik daerah tas, menjadi sebuah proses strategical
juga harus berupaya mendukung isu- dalam upaya mewujudkan target pem-
isu lingkungan. bangunan secara menyeluruh. Peruba-
han persepsi ini akan berdampak pada
Hal ini hanya bisa terwujud dengan penyusunan dan penerapan kebijakan,
adanya koordinasi dan pemusatan pemilihan dan pengembangan teknolo-
kegiatan pengadaan melalui Unit gi pengadaan yang akuntabel dan pem-
Layanan Pengadaan (ULP) melalui binaan SDM dengan standarisasi yang
standarisasi dokumen, prosedur, dan profesional baik dari sisi keahlian mau-
hasil. pun penghasilan (salary).
Daftar Pustaka
1
Khi V Thai, “Challenges In Public Procurement”, dalam Challenges In Public Procurement: An Interna-
tional Perspective Volume 3, PrAca demics Press, 2004
2
Callendar, G. & Mathews, D. (2000). “Government Purchasing: An Evolving Profession?” Journal of
Public Budgeting, Accounting & Financial Management, 12 (2): 272-290
3
Badan Pusat Statistik RI, “Laporan Bulanan Sosial Ekonomi”, Juni 2011: hal. 19
4
Badan Pusat Statistik-Kalsel, “Tinjauan Perekonomian Kalimantan Selatan, 2009: hal 15
5
Thai, K. V. (2001). “Public Procurement Re-examined.” Journal of Public Procurement, 1 (1): 9-50.
6
Abdullah Hehamahua,Penasihat KPK, “PBJ, Korupsi & Reformasi Birokrasi” (Makalah diajukan pada
Rakornas LPSE se-Indonesia tanggal 8 Juni 2011)
7
Federal Acquisition Institute (1999). The Federal Acquisition Process. Washington, DC: Author.
8
Samsul,S.Sos, “Pembangunan Terjebak Harga”, Kolom Opini Harian Banjarmasinpost 21 Juni 2011,
Hal. 26.
9
BPS Kabupaten Banjar, “Kabupaten Banjar Dalam Angka 2010”, Hal. 313
10
APBD TA 2010 dari 524 Pemda (Sumber: Perda APBD TA 2010 - per 25 Juni 2010 - Data bersifat
sementara), dalam http://www.djpk.depkeu.go.id/document.php/document/filemanag-
er/1/103/98/39/ (diakses tanggal 21 Juni 2011.
11
Wayne A. Wittig and Habib Jeng, “Challenges In Public Procurement: Comparative Views Of Public
Procurement Reform In Gambia”, PrAcademics Press, 2005.
12
Bappeda Kabupaten Banjar, “Dokumen Masterplan Pengembangan TIKDA Kab. Banjar 2008-2010”,
Hal 1
13
Peraturan Bupati Banjar Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Proses Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Dengan Sistem E-Procurement, 15 Januari 2008.
14
http://report-lpse.lkpp.go.id/Paket.aspx (diakses tanggal 22 Juni 2011)
15
http://id.banjarkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1701:kab-banjar--inisi-
ator-aplikasi-eprocurement-egovernment-award-2008&catid=71:tikda (diakses tanggal 22 Juni
2011)
16
Bagian Pembangunan Setda Kab. Banjar, “Laporan Akhir Tahun 2009 Sekretariat Layanan eProcure-
ment Kabupaten Banjar”, Februari 2010.
KAJIAN UMUM
Abstrak
Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah diberlakukan sejak 6 Agustus 2010.
Dibandingkan dengan pendahulunya, yaitu Keppres 80/2003, terdapat beberapa perubahan mendasar
dalam hal organisasi pengadaan, kewenangan dan tanggung jawab pejabat pengadaan yang lebih be-
sar, prosedur pengadaan yang dipermudah, E-Procurement, dan sebagainya.
Selama hampir satu tahun penerapannya tentu saja muncul berbagai persoalan yang perlu ditelaah dan
dipeninjauan, bahkan terdengar pula pendapat bahwa Perpres 54/2010 perlu direvisi. Persoalan apa saja
yang muncul di lapangan? Apakah perlu segera direvisi? Pertanyaan semacam itulah yang ingin dijawab
oleh tulisan ini melalui telaah yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tulisan ini adalah semacam riset atas berbagai respon dari entitas pengadaan di lapangan dari se-
luruh Indonesia yang dikumpulkan melalui diskusi, konsultasi, surat menyurat, dan komunikasi elek-
tronik (email) sejak diberlakukannya Perpres 54/2010 sampai dengan pertengahan Juli 2011. Akhirnya
terkumpul 514 entries, yang kemudian dikelompokkan ke dalam 15 isu menonjol yang paling sering
dipersoalkan. Isu tersebut umumnya menyangkut organisasi pengadaan, conflict of interest, tata cara
dan prosedur pengadaan (terutama kendaraan pemerintah dengan GSO, Standar Dokumen Pengadaan
(SDP)), dan lain sebagainya.
Setelah Penulis mengulas kelimabelas isu tersebut, dapat dikatakan bahwa hampir semua isu telah
dijawab oleh LKPP melalui berbagai Pedoman maupun Peraturan Kepala LKPP yang semuanya dengan
mudah dapat diakses melalui website LKPP. Pedoman-pedoman itu terbukti mampu “mendukung” dan
mengisi “kekosongan” yang sifatnya teknis operasional dari Perpres 54/2010. Dengan demikian penulis
menyimpulkan bahwa Perpres 54/2010 tidak perlu direvisi dalam waktu dekat.
Peninjauan Satu
Tahun Pelaksanaan
Perpres 54/2010
tentang Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
Penulis : Dr. Ir. Agus Prabowo
Widita Kasih Pramita, SKM
Tujuan Metodologi
“Metode
peninjauan
dilakukan
dengan mengolah
berbagai data
yang bersumber
dari berbagai
pelaksanaan
pengadaan yang
krusial dalam
Perpres 54/2010”
Selama bulan Agustus 2010 sampai Barang/Jasa dari seluruh Indonesia. Isu
dengan Juli 2011 terkumpul 514 entries/ yang ditanyakan sangat beragam, yaitu:
pertanyaan dari K/L/D/I dan Penyedia
Berkaitan dengan transisi penerapan HPS perlu disusun sebagai dasar untuk
Keppres 80/2003 menjadi Perpres membandingkan harga penawaran dan
54/2010, banyak K/L/D/I menanyakan negosiasi harga/biaya. Dalam penyu-
mengenai sertifikat pengadaan ba- sunan HPS harus mencantumkan keun-
rang/jasa yang diterbitkan tahun 2010, tungan dan overhead. Perpres 54/2010
harus dikonversi atau hanya untuk seti- menyebutkan bahwa keuntungan dan
fikat yang telah habis masa berlakunya. overhead tergabung dalam HPS.
Pada prinsipnya, Pemilik sertifikat L2
tidak perlu mengikuti ujian pengadaan Hal ini ternyata dianggap menyulitkan
(memperpanjang masa berlaku sertifi- ketika melakukan survey dan penin-
kat) bila memiliki masa kerja lebih dari jauan, sehingga banyak yang mengu-
4 tahun. sulkan agar dipisah. Biaya overhead
adalah biaya tidak langsung yang ter-
Bila dibawah 4 tahun maka yang dapat dalam pelaksanaan pekerjaan.
bersangkutan harus mengikuti Besarnya keuntungan dan biaya over-
Sosialisasi Perpres 54/2010. Sertifikat head maksimal 15% dari HPS.
yang dikonversi adalah sertifikat yang
telah habis masa berlakunya. Sertifikat Penyedia Barang/Jasa tidak mengetahui
yang belum habis masa berlakunya berapa keuntungan yang diterapkan
masih dapat digunakan hingga masa karena hanya diberi tahu total nilai HPS,
berlakunya habis. walaupun rincian HPS tidak lagi bersifat
rahasia bilamana rincian HPS terhadap
Sertifikat yang sudah expire dapat masing-masing item barang/pekerjaan
dikonversi dengan ketentuan dalam sudah tercantum di dalam DPA.
Peraturan Kepala LKPP No. 8 Tahun
Sesuai Perpres 54/2010, tugas penyu- rang/jasa, harga satuan yang ditawar-
sunan HPS ada pada PPK. Akan tetapi kan, masa berlaku, serta pihak yang
kedepannya, dengan mempertim- dapat menggunakan Kontrak Payung
bangkan beban kerja PPK, diharapkan tersebut.
ULP diberi kewenangan dalam me- 2. Para pihak yang dapat menggu-
nyusun HPS. Untuk melengkapi atu- nakan Kontrak Payung dapat langsung
ran penyusunan HPS dalam Perpres menunjuk Penyedia untuk memperoleh
54/2010, saat ini LKPP sedang menyu- barang/jasa dengan harga satuan yang
sun Pedoman Penyusunan HPS. tercantum dalam Kontrak Payung terse-
but. Pembayarannya dilakukan oleh
10.Kontrak PPK masing-masing berdasarkan vol-
ume pekerjaan
Mengenai Kontrak, pada umumnya per-
tanyaan adalah seputar durasi, mekan- Kontrak Tahun Jamak merupakan Kon-
isme, dan penggunaan Kontrak Payung trak yang pelaksanaan pekerjaannya
dan mekanisme penggunaan Kontrak untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun
Tahun Jamak. Kontrak Payung adalah anggaran atas beban anggaran. Pasal
“barang baru” di Perpres 54/2010 seh- 52 Perpres 54/2010 menyebutkan
ingga wajar apabila menimbulkan per- bahwa Item pekerjaan dalam Kontrak
tanyaan. Tahun Jamak tanpa persetujuan Menteri
Perpres 54/2010 tidak mengatur durasi Keuangan adalah: benih/bibit, peng-
Kontrak Payung, tujuannya agar dapat hijauan, pelayanan perintis laut/udara,
disesuaikan dengan kebutuhan, fluktu- makanan dan obat di RS, makanan di
asi harga, dan karakteristik pekerjaan. LP, pita cukai, jasa cleaning service.
Durasinya diserahkan kepada K/L/D/I Banyak yang mengusulkan agar item
masing-masing tetapi harus diumum- pekerjaan di atas ditambah, seperti:
kan di awal. jasa pengamanan (security service), jasa
Pada prinsipnya mekanisme penggu- pelayanan internet, sewa gedung/kan-
naan Kontrak Payung adalah: tor, langganan media dan jurnal ilmiah,
dsb.
1. Pemerintah membuat Kontrak Kontrak Tahun Jamak dengan nilai keg-
Payung dengan Penyedia yang isinya iatan di atas Rp 10.000.000.000 (sepu-
sekurang-kurangnya memuat jenis ba- luh miliar rupiah) harus mendapatkan
ARTIKEL/ESAI
AUDIT PENGADAAN
BARANG JASA
Mengenal Risiko Penyimpangan
untuk Pencegahan
Oleh: Maslani dan Siswanto
Abstraksi
Pengadaan barang dan jasa pemerintah sangat rawan terhadap penyimpangan.
Untuk itu, perlu dilakukan audit pengadaan barang/jasa (APBJ). Terdapat potensi
penyimpangan yang hendaknya dikenali oleh para pelaku pengadaan maupun
para auditor, mulai dari proses perencanaan sampai dengan pemanfaatan hasil
pengadaan. Dengan mengenali “lubang” tersebut, para pelaku pengadaan
diharapkan lebih berhati-hati agar tidak terjebak pada praktik menyimpang yang
dapat merugikan diri sendiri maupun bangsa dan negara. Manajemen dapat
menerapkan sistem pengendalian yang menutup “lubang” tersebut. Di sisi lain,
auditor perlu mengenali potensi tersebut agar mereka dapat meyakinkan bahwa
risiko-risiko tersebut tidak terjadi dengan mengumpulkan bukti
audit yang relevan, kompeten, cukup, dan material.
Ruang lingkup APBJ adalah seluruh Auditor maupun para pelaku pengadaan
kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai harus memahami berbagai “lubang”
dengan pasal 2 Perpres No. 54 Tahun atau penyimpangan yang sering terjadi
2010 yaitu pengadaan yang pembi- dalam pengadaan barang/jasa dengan
ayaannya sebagian atau seluruhnya tujuan untuk lebih berhati-hati terhadap
dibebankan pada APBN/APBD; yang “lubang” itu.
KORUPSI
KOLUSI
NEPOTISME
audit
audit
8 Cara Cerdas
Mengikuti Tender
Tender, menurut penjelasan pasal 22 Undang-
undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan
Monopoli dan Praktek Persaingan Tidak Sehat, adalah
tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu
pekerjaan, mengadakan barang-barang, atau untuk
menyediakan jasa.
Etalase online dalam bentuk situs Bagi perusahaan yang klasifikasi dan
perusahaan adalah kebutuhan untuk kualifikasinya memenuhi syarat sebagai
memberikan kelebihan komparatif penyedia melalui metode Pengadaan
perusahaan baik dalam tender yang Langsung, situs perusahaan perlu
diikuti oleh satu perusahaan maupun dilengkapi dengan katalog produk dan
tender yang diikuti oleh banyak harga. Dalam jangka panjang, katalog
perusahaan sesuai klasifikasi dan produk dan harga yang disediakan
kualifikasi masing-masing perusahaan. secara elektronik akan memberikan
Muatan utama situs perusahaan peluang lebih baik pada saat
haruslah berupa informasi-informasi pengadaan sudah dilakukan dengan
yang tersedia dalam Formulir Isian cara e-purchasing.
Kualifikasi. Jika situs perusahaan tidak
mencantumkan hal tersebut, maka situs Dalam pelelangan/pemilihan/seleksi,
kurang memberikan manfaat dalam Pokja ULP harus melakukan tahapan
pelaksanaan tender. Ada banyak fitur pembuktian kualifikasi. Mari kita
yang bisa ditambahkan dalam situs bayangkan indahnya tender jika suatu
perusahaan, salah satunya adalah fitur perusahaan ditetapkan menjadi calon
google earth yang bisa digunakan pemenang dilakukan peninjauan
sebagai penunjuk peta lokasi kantor kualifikasi oleh Pokja ULP.
maupun penunjuk peta lokasi pekerjaan
yang sudah atau sedang dilaksanakan. Pokja ULP cukup buka halaman
situs perusahaan, masuk ke menu
Dalam pengadaan langsung, Pejabat Pengalaman dan dari menu itu muncul
Pengadaan melaksanakan kualifikasi penanda google earth ke lokasi
dengan cara pre-knowledge yang proyek yang pernah dikerjakan.
artinya Pejabat Pengadaan harus sudah Sudah pasti dengan mudah Pokja ULP
mengetahui kualifikasi peserta sebelum akan menyatakan lulus kualifikasi jika
Pengadaan Langsung dilakukan. pencitraan di google earth benar-benar
Informasi kualifikasi dalam situs akan menggambarkan prestasi pekerjaan
membantu Pejabat Pengadaan dalam yang telah dilaksanakan.
meyakini bahwa perusahaan telah
memenuhi syarat kualifikasi.
78 LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
SENARAI PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
peluang menjadi rekanan. Ada 3 (tiga) LPSE, penyedia harus mendaftar pada
Setiap K/L/D/I (bahasa sederhana nya pada beberapa LPSE lainnya. Dalam
Disamping itu, sangat mungkin waktu kan kemudahan bagi penyedia untuk
situs LPSE Nasional adalah di url sistem SPSE dan belum terhubung
Dua komponen, harga pokok dan over- Harus berani jika dirugikan
head dan keuntungan menjadi per-
timbangan utama dalam mengam- Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
bil keputusan mengajukan atau tidak 2010 memberikan kesempatan bagi
mengajukan penawaran. Cara pertim- peserta yang merasa dirugikan dalam
bangannya adalah : pelelangan/pemilihan/seleksi untuk
mengajukan sanggahan. Peserta yang
1. Estimasi biaya yang akan dikeluarkan dirugikan adalah peserta yang menga-
penyedia setinggi-tingginya adalah jukan penawaran.
sebesar harga pokok.
Oleh karena itu yang bukan peserta
2. Besarnya prosentase dan overhead atau yang mendaftar namun tidak
ditentukan antara nilai minimal sampai memasukkan penawaran tidak berhak
maksimal dengan mempertimbangkan mengajukan sanggahan. Tindakan Pokja
metode peninjauan yang digunakan ULP yang dapat diklasifikasikan sebagai
oleh Pokja ULP. tindakan yang merugikan bagi peserta
yang bisa diajukan sanggahan adalah:
Gabungkan semua persyaratan
1. Pokja ULP tidak memenuhi
Setelah memenuhi semua persyaratan persyaratan pelelangan/seleksi atau
tersebut di atas, waktunya untuk melaksanakan pelelangan/seleksi
menggabungkan semua persyaratan dengan tata urut proses tidak sesuai
dalam satu Dokumen Penawaran. Bentuk ketentuan.
dan kelengkapan dokumen penawaran 2. Pokja ULP melakukan tindakan
dijelaskan dalam dokumen kontrak yang mengakibatkan persaingan
pada bagian Instruksi Kepada Penyedia. tidak sehat misalnya:
Jika penawaran mensyaratkan jaminan a. Penyusunan spesifikasi yang
penawaran, pastikan jaminan memenuhi mengarah pada produk tertentu;
syarat yang ditentukan baik jumlah dan b. Kriteria peninjauan yang tidak
masa berlakunya. rinci sehingga mengakibatkan
penilaian yang tidak adil;
c. Penambahan persyaratan di
luar ketentuan yang diatur dalam
Kasus Pengadaan
Barang/Jasa
Berdasarkan
Temuan BPK RI
PBJ Fiktif7%
Rekanan tidak
Belanja tidak menyelesaikan
sesuai ketentuan pekerjaan2%
atau melebihi
ketentuan16%
Pemahalan
harga 5%
Kelebihan pem-
Kekurangan
bayaran selain
volume pekerjaan
kekurangan
dan/atau
olume
barang42%
pekerjaan19%
Belanja tidak
sesuai ketentuan
atau melebihi PBJ Fiktif24%
ketentuan33%
Rekanan tidak
menyelesaikan
pekerjaan 4%
Kekurangan
volume pekerjaan
dan/atau
barang21%
Pemahalan
harga 5%
Kelebihan
pembayaran selain
kekurangan volume
pekerjaan 11%
Kelebihan
pembayaran tetapi
pembayaran belum
dilakukan sebagian
atau seluruhnya 79%
Selisih volume
pekerjaan
yang belum
selesai 0,47%
Kelebihan pembayaran
tetapi pembayaran
belum dilakukan
sebagian atau
Rekanan belum seluruhnya 55,6%
melaksanakan kewajiban
pemeliharaan barang
hasil pengadaan yang
telah rusak 21,2%
Selisih volume
pekerjaan yang
belum selesai
0,29%
Penunjukan
langsung 0,59% Pekerjaan dilak-
sanakan menda-
Pelaksanaan hului kontrak
lelang secara atau penetapan
proforma 7,69% anggaran 12,42%
Pemecahan kontrak
untuk menghindari
pelelangan 12,42%
Pembuatan
kontrak tidak
Proses pengadaan
cermat 0,3%
barang/jasa tidak sesuai
ketentuan tetapi tidak
menimbulkan kerugian
negara 64,2%
Presentase Kasus
Pengadaan Barang /
Jasa yang menimbulkan
ketidakhematan
Persentase besaran
ketidakhematan
keuangan negara/
daerah/perusahaan pada
pengadaan barang/jasa 98.23 %
Penutup
Daftar referensi
TENTANG PENULIS
CURRICULUM
VITAE
Senator Nur Bahagia
Senator Nur Bahagia, lahir di Pekalon- Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Se-
gan, Jawa Tengah pada 31 Maret 1954. bagai anggota dalam Pengembangan
Pendidikan dasar, ia selesaikan di SD Konsep Sistem e-Purcashing LKPP, dan
Kesesi Pekalongan. Setelah lulus dari masih banyak lagi.
SMP III pekalongan dan tamat dari SMA
Negeri Pekalongan. Kemudian ia mel- Banyak karya tulisnya yang telah dipub-
anjutkan sekolah di Institut Teknologi likasikan, diantaranya adalah “ Optimi-
Bandung (ITB) untuk mengambil juru- zation model for integrating production lot
san S1 teknik industri. Di tahun 1981, ia and scheduling in job shop manufactur-
berhasil meraih gelar magister di bi- ing”, terbit pada Jurnal TMI 19 (1), April
dang Manajemen Produksi dari Univer- 1999, “Design of sugar distribution sys-
sitas d’Aix Marseille, Prancis. Dan pada tem in Indonesia”, Proceeding of National
tahun 1985, mendapatkan gelar doktor Seminar on Industrial Policy, Bandung,
bidang Produksi dan Sistem logistik 2000, dan “An Integrated Approach on
pada universitas yang sama. Model Building”, Proceeding of Industri-
al Planning and Policy, 2005. Ia dapat di-
Sempat menjabat sebagai Deputi Pusat hubungi melalui email dengan alamat:
Pelatihan Penyusunan Pengadaan pada senatornurb@yahoo.co.id.
Institut Teknologi Bandung (yang didiri-
kan oleh Bank Dunia), Koordinator Tim
Sistem Pengembangangan Pengadaan
Universitas Indonesia pada Direktorat
CURRICULUM
VITAE
Dr. Agus Prabowo
Dr. Agus Prabowo, dilahirkan pada ta- intah (LKPP), dan kini mengabdi se-
hun 1959 di Yogyakarta. Ia menyele- bagai Deputi bidang Pengembangan
saikan S1 jurusan arsitektur di Institut dan Pembinaan Sumber Daya Manusia
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun (SDM) di LKPP.
1984. Pendidikan S2 dan S3, ia sele-
saikan pada tahun 1985 di Universitas
Hokaido, Jepang. Di 2007, ia tercatat se-
bagai alumni Lemhanas PPRA-40.
CURRICULUM
VITAE
Agus Kuncoro
CURRICULUM
VITAE
Samsul, S.Sos
Samsul, dilahirkan di Banjarmasin, Ka- ta, dan sebagai tenaga honor Bappeda
limantan Selatan pada tanggal 17 Juli Pemerintah Kabupaten banjar.
1975. Ia menyelesaikan pendidikan
dasarnya pada tahun 1988 dari SDN Tercatat beeberapa karya tulis yang
Lambung Mangkurat, Banjarmasin. pernah ia publikasikan, diantaranya
Pada tahun 1991, lulus dari SMPN 10 adalah Filosofi ‘e’ Dalam Government,
banjarmasin dan berhasil menamatkan Penting dan Tidak Penting ala Onno
sekolahnya di tingkat menengah atas dan Drucker, Kunci Sukses Mem-
di SMAN 70 Banjarmasin pada 1994. Ia bangun Sistem eProcurement, Kunci
berhasil menyelesaikan Pendidikan S1 Sukses Membangun Sistem eProcure-
pada program studi Administrasi Niaga ment, eProcurement dan Peningkatan
FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Kesejahteraan Rakyat ‘Daerah’, ePro-
Banjarmasin di 2001. Dan dari tahun curement yang “Membingungkan,
2010, ia tercatat sebagai mahasiswa Indonesia Menuju Satu Aplikasi ePro-
S2 Magister Ilmu Ekonomi Universitas curement, Mungkinkah?, dan yang ter-
Lambung Mangkurat Banjarmasin. baru Pembangunan Terjebak Harga,
kesemuanya termuat dalam rubrik
Sejak tahun 2006, ia tercatat sebagai Opini rutin pada Harian Banjarmasin-
pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah post- Kalsel. Semua karya tulisnya da-
Kabupaten Banjar. Sebelumnya, ia sem- pat dibaca melalui blog pribadinya di
pat menjadi staf Litbang dan Redaksi http:// samsulramli.wordpress.com.
pada Banjarmasin Post Group Banjar-
masin, staf redaksi Majalah Pilar Jakar-
CURRICULUM
VITAE
Maslani
Maslani, lahir di Pati pada tanggal 11 2004 sebagai auditor ahli pada BPKP
Februari 1976. Pada tahun 1998, ia ber- Provinsi Sulawesi Tengah.
hasil menyelesaikan kuliah D3 dalam
bidang akuntansi di STAN Jakarta dan Maslani memiliki sertifikasi sebagai
dilanjutkan mengambil program S1 akuntan dengan Register Negara No.D
Akuntansi pada instansi yang sama, lu- -27.081. dengan sertifikat yang dimi-
lus pada tahun 2000. Pendidikan tera- likinya, mulai tahun 2010, Ia tercatat se-
khir yang ia ambil adalah S2 di bidang bagai dosen akuntansi STAN Jakarta dan
Magister Ekonomika Pembangunan FEB sebagai instruktur pada Lembaga Kebi-
UGM pada tahun 2008. Ia lulus dengan jakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerin-
nilai IPK yang sangat memuaskan yaitu tah. Selain itu juga, pada 2008-2009 sem-
3,93, dengan judul tesis “Konsentrasi pat mengajar di STIE Niaga, 2006-2008
Manajemen Aset dan Penilaian Properti. mengajar di Pusat Ppengembangan
akuntansi (PPA) UGM, dan pada rentang
Saat ini ia bekerja sebagai trainer atau tahun 2004-2006 mengajar akuntansi di
widyaiswara pada PUSDIKLATWAS tiga instansi pendidikan sekaligus, yaitu
BPKP sejak tahun 2008. Pengalaman di Universitas Juanda, LP3I Bogor, dan
kerja sebelumnya adalah sebagai Per- STIE BINA NIAGA. Kontak yang dapat
wakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa dihubungi adalah m_maslani@yahoo.
Yogyakarta pada tahun 2006, pada 2004 com.
bekerja sebagai auditor senior di PUS-
DIKLATWAS BPKP, dan dari tahun 2001-
PETUNJUK UNTUK
PENULIS
atau penelitian tentang pengadaan 5. Catatan kaki. Semua rujukan pada tu-
barang/jasa di satu daerah tertentu buh tulisan, baik sumber yang meru-
di Indoenesia. Rubrik Buku berisi juk langsung maupun tidak langsung,
tinjauan buku-buku baru atau lama harus diletakkan dalam Catatan
yang masih relevan dengan kondisi Kaki dengan urutan nama lengkap
sekarang. pengarang, judul lengkap sumber,
tempat terbit, penerbit, tahun terbit,
3. Panjang. Panjang tulisan untuk rubrik dan nomor halaman, kalau perlu.
Topik Utama, Survei danLaporan Rujukan dari internet harap mencan-
Daerah, kecuali atas kesepakatan tumkan halaman http secara leng-
dengan redaksi, maksimal 29.000 kap serta tanggal pengaksesannya.
karakter dengan spasi (sekitar
4.000 kata) dan sudah termasuk Contoh-contoh
catatan kaki; tetapi belum terhitung
didalamnya jika ada gambar, Buku dengan Satu Orang Penulis
ilustrasi, bagan dan tabel. Panjang Wendy Doniger, Splitting the Dif-
esai maksimal 11.600 karakter ference (Chicago: University
dengan spasi (tidak perlu disertai of Chicago Press, 1999), hal
catatan kaki). Tinjauan Buku tediri 65.
dari dua versi; tinjauan pendek Buku dengan Dua atau Tiga Pe-
sekitar 11.600-14.500 karakter nulis
dengan spasi dan tinjauan panjang Guy Cowlishaw dan Robin Dun-
sekitar 23.300-29.000 karakter bar, Primate Conservation
dengan spasi. Biology (Chicago: Univer-
sity of Chicago Press, 2000)
4. Abstrak. Setiap naskah harus disertai Buku dengan Empat Orang
abstrak. Panjang asbtrak maksimal Penulis atau Lebih
800 karakter dengan spasi dan Edward O Laumann et.al., The
hanya terdiri dari satu paragraf yang Social Organization of
menggambarkan esensi isi tulisan Sexuality: Sexual Pratices in
secara gamblang, utuh dan lengkap. the United States (Chicago:
University of Chicago Press,
1994), hal. 225-262.