Anda di halaman 1dari 12

1.

BAB I
2. PENDAHULUAN
3.
1.1 Umum
4. Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam
penawaran yang kami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Studi Kelayakan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang.
5. Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan dan metode
penanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tahapan pekerjaan, kebutuhan personil
pelaksana dan peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat
berjalan secara tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
6. Pada penyusunan Usulan Teknis ini disusun dengan menggunakan sistematika
laporan yang dapat secara mudah dipahami dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
1.2 Penyajian Usulan Teknis
7. Penyajian Usulan Teknis ini kami susun dengan sistematika penyajian sebagai
berikut :
8. BAB I. PENDAHULUAN
9. Bab ini menerangkan tentang latar belakang penyedia jasa dan pokok bahasan
dari Dokumen Usulan Teknik.
10. BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN
11. Bab ini menguraikan maksud dan tujuan penyampaian Dokumen Usulan Teknis
sehubungan dengan pekerjaan tersebut diatas.
12. BAB III. METODOLOGI
13. Bab ini menjelaskan tentang ruang lingkup studi , jenis dan sumber data, dan
analisis data.
14. BAB IV. KELUARAN YANG DIHASILKAN
15. Bab ini menguraikan tentang produk atau hasil dari pekerjaan ini sesuai
tahapannya disertai dengan sistem pelaporan dan mekanisme proses asistensi dan
presentasi sebelum laporan dicetak.
16.
17. BAB V. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
18. Pada bab ini dijelaskan daftar tenaga ahli dan tanggung jawabnya dalam
melaksanakan kegiatan ini serta uraian tentang jadwal penugasan tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan ini.
19. BAB VI. JANGKA WAKTU DAN PEMBIAYAAN
20. Pada bab ini dijelaskan jangka waktu pelaksanaan dan kebutuhan biaya
kegiatan penyusunan studi kelayakan PLTMH di Kabupaten Malang.
21. BAB VII. PELAPORAN
22. Bab ini menjelaskan tentang pelaporan kegiatan penyusunan studi kelayakan
PLTMH di Kabupaten Malang.
23. BAB VIII. PENUTUP
24.
25. BAB II
26. PENGALAMAN DAN KUALIFIKASI PERUSAHAAN
27.
28. 2.1 PENGALAMAN KONSULTAN
29. Berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang akan dilakukan secara umum
Konsultan sebagai penyedia jasa dalam bidang konsultansi telah mempunyai pengalaman
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dapat dilihat dibawah ini :
A. Bidang Perencanaan Ketenagalistrikan dengan pengalaman kerja 7 (tujuh) tahun
B. Bidang Hidrologi dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun dalam bidang
perencanaan pembangkit tenaga listrik Mikro Hidro.
C. Bidang Hidrolika dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun dalam bidang
perencanaan pembangkit tenaga listrik Mikro Hidro.
D. Bidang Elektrik/ Mekanik dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun dalam bidang
perencanaan pembangkit tenaga listrik Mikro Hidro.
30. BAB III
31. PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK)
32.
33. 3.1 Umum
34. Setelah konsultan mempelajari secara mendalam materi Kerangka Acuan
Kerja yang diberikan oleh pemberi jasa, sudah cukup jelas menggambarkan
lingkup tugas yang harus dikerjakan oleh konsultan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Kabupaten Malang.
35. Beberapa tanggapan berhubungan dengan lingkup tugas dan jenis pekerjaan
Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di
Kabupaten Malang.
36. 3.2 Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
37. 3.2.1 Pemahaman Terhadap Judul Pekerjaan
38. Judul pekerjaan ini ditetapkan Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang. Konsultan memahami bahwa
judul pekerjaan ini memiliki makna dalam rangka studi kelayakan yang ada di
Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang
dapat dilakukan dengan teliti, agar didapat data inventarisasi tentang lokasi
potensi sumber energi air di Kabupaten Malang.
39. Sedangkan sumber dana untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari sumber
dana APBD Tahun 2006 Kabupaten Malang.
40. 3.2.2 Pemahaman Terhadap Latar Belakang
41. Konsultan cukup memahami bahwa pekerjaan Studi Kelayakan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang
sangat penting mengingat cadangan energi listrik nasional semakin lama
semakin terbatas bahkan pada saat ini sudah dalam posisi kritis.
42. 3.2.3 Pemahaman Terhadap Maksud dan Tujuan
43. Pemahaman konsultan terhadap tujuan utama pekerjaan ini adalah untuk
menginventarisir lokasi lokasi yang memiliki potensi tenaga air yang dikembangkan
menjadi Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan yang paling penting melakukan
analisis teknis, ekonomi, dan analisis finansial.
44.
45.
46.
47. 3.2.4 Pemahaman Terhadap Metodologi
48. Konsultan memahami bahwa metodologi pekerjaan konsultan untuk pekerjaan
Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang
meliputi :
1. Ruang Lingkup
- Identifikasi lokasi potensi sumber air di Kabupaten Malang yang berpeluang
dapat dikembangkan menjadi suatu PLTMH dan melakukan pengukuran debit
dan tinggi terjun dari sumber air/ sungai.
- Penyusunan studi kelayakan pada lokasi yang telah disurvai sebelumnya yang
mencakup aspek-aspek teknis, finansial, ekonomi, sosial dan lingkungan.
2. Jenis dan Sumber Data
49. Pelaksanaan pengumpulan data perlu dilakukan melalui kegiatan survai
langsung ke lokasi sasaran (data primer) serta data-data sekunder yang diambil dari
beberapa instansi terkait seperti BPS, BAPEDA, Dinas LH-ESDM, Dinas
Pengairan, PT. PLN (Persero) dan BMG Kabupaten Malang.
3. Anaisis Data
50. Analisis yang dilakukan meliputi aspek teknis dan ekonomi, yaitu:
a. Analisis hidrologi yang mencakup iklim, analisis hidrometri yang
berkaitan dengan data amatan debit dan lengkung kapasitas aliran, analisis
debit rancangan dan andalan.
b. Tinjauan geologi yang mencakup struktur geologi regional, geologi
saluran penghantar, koloam penenang, surge tank, pipa pesat, gedung
pembangkit dan saluran pembuang, access road dan bahan bangunan.
c. Studi kelistrikan yang mencakup kebutuhan dan perkembangan
konsumsi listrik di daerah studi, mesin pembangkit yaitu penentuan kapasitas
dan jenis turbin serta kapasitas generator dan jaringan tegangan rendah.
d. Analisis ekonomi dan financial yang mencakup asumsi umum, biaya
pusat pembangkit, analisis ekonomi dan financial untuk menentukan
kelayakan PLTMH.
3.2.5 Pemahaman Terhadap Keluaran yang dihasilkan
51. Keluaran dari hasil kegiatan studi kelayakan ini adalah :
a. Diperolehnya data inventarisari tentang lokasi potensi sumber energi air di
Kabupaten Malang yang dapat dikembangkan menjadi suatu PLTMH.
b. Tersusunnya suatu dokumen berupa hasil kegiatan Studi Kelayakan terhadap
beberapa lokasi sumber energi air di Kabupaten Malang yang dapat
dikembangkan menjadi suatu PLTMH. Dokumen ini selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan arah kebijakan energi bagi
Pemerintah Daerah Kabupaten malang.
3.2.6 Pemahaman Terhadap Tenaga Ahli yang dibutuhkan
52. Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan Tenaga Ahli sebanyak 4 orang
yang memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1. Ketua Tim
53.Seorang Sarjana Teknik Kelistrikan minimal S1 dengan pengalaman
minimal 7 (Tujuh) tahun, atau S2 berpengalaman minimal 5 (Tahun) tahun
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, pengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan di bidang perencanaan ketenagalistrikan daerah.
Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 2
(dua) bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai
2. Tenaga Ahli Hidrologi
54.Seorang Sarjana Teknik Pengairan minimal S1 lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun
dalam bidang perencanaan pembangkit tenaga listrik mikrohidro
3. Tenaga Ahli Hidrolika
55.Seorang Sarjana Teknik Pengairan minimal S1 lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun
dalam bidang perencanaan pembangkit tenaga listrik mikrohidro
4. Tenaga Ahli Sipil/Geodesi
56.Seorang Sarjana Teknik Sipil/Geodesi minimal S1 lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun
dalam bidang pemetaan dan survey kondisi daerah kegiatan perencanaan
pembangkit listrik
5. Tenaga Ahli Elektrik/Mekanik
57.Seorang Sarjana Teknik Kelistrikan/Mesin minimal S1 lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 4 (empat)
tahun dalam bidang perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
58.
6. Asisten Tenaga Ahli Hidrologi
59.Seorang Sarjana Teknik Pengairan minimal S1 lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam
bidang perencanaan pembangkit tenaga listrik mikrohidro
7. Asisten Tenaga Ahli Sipil/Geodesi
60.Seorang Sarjana Teknik Sipil/Geodesi minimal S1 lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam
bidang pemetaan dan survey kondisi daerah kegiatan perencanaan pembangkit
listrik
8. Asisten Tenaga Ahli Elektrik/Mekanik
61.Seorang Sarjana Teknik Kelistrikan/Mesin minimal S1 lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun
dalam bidang perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
3.2.7 Pemahaman Terhadap Jangka Waktu dan Pembiayaan
62. Kegiatan Studi Kelayakan ini dilakukan dalam jangka waktu 60 (enam puluh)
hari kalender atau 2 (dua) bulan setelah dikeluarkannya SPMK. Serta kebutuhan biaya
Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan PLTMH di Kabupaten Malang sebesar Rp.
159.000.000,00 (Seratus Lima puluh sembilan juta rupiah) sudah termasuk beban pajak
yang berlaku, dari sumber dana APBD tahun 2006 Kabupaten Malang.
3.2.8 Pemahaman Terhadap Pelaporan
63. Pelaporan Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan PLTMH di Kabupaten
Malang ini terdiri dari:
64. Laporan Pendahuluan
65. Laporan pendahuluan diserahkan pada akhir bulan (kalender) pertama,
masing-masing laporan dibuat dalam rangkap 5 (lima), berisi diantaranya
Metodologi pelaksanaan pekerjaan, Kriteria Desain, Struktur organisasi
pelaksanaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan.
66. Draft Laporan Akhir
67. Draft Laporan Akhir dibuat rangkap 5 (lima) buku berisi antara lain sebagai
berikut : Hasil semua kajian, Tabel, gambar, Kesimpulan dan saran. Laporan
Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini
berakhir kepada pihak yang akan ditentukan oleh direksi pekerjaan.
68.
69.
70. Laporan Akhir
71. Laporan Akhir merupakan perbaikan dari Laporan Akhir Sementara dibuat
10 (sepuluh) buku berisi antara lain sebagai berikut : Hasil semua kajian, Tabel,
gambar, Kesimpulan dan saran.
72. Executive Summary
73. Laporan Executif Summary dibuat rangkap 5 (lima).
74. 3.3. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja
75. Dengan mempelajari poin-poin yang terkandung di dalam Kerangka Acuan
Kerja dan didukung penjelasan oleh Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Malang dapat menyimpulkan uraian pekerjaan yang ditawarkan,
sehingga Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang
merasa yakin mampu mengemban tanggung jawab pekerjaan serta mencapai sasaran yang
diinginkan oleh pemberi tugas.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90. BAB IV
91. GAMBARAN UMUM PEKERJAAN
92.
93. 4.1 Latar Belakang
94. Sebagai daerah dataran tinggi, Kabupaten Malang memiliki cukup banyak
potensi tenaga air yang dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH). Potensi sumber energi air ini dapat berupa sumber air dan sungai-sungai
yang memiliki kelangsungan debit sepanjang tahun. Untuk pengembangan sumber energi
air menjadi sebuah PLTMH perlu dilakukan kegiatan survai untuk mencari lokasi-lokasi
strategis yang memiliki tinggi jatuh memadahi.
95. Pemanfaatan energi lokal seperti tenaga air diharapkan dapat menunjang
program pemerintah daerah dalam upaya penyediaan dan pemenuhan kebutuhan energi
listrik yang lebih merata bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan. Disamping
itu pembangunan suatu PLTMH diharapkan memberikan keuntungan bagi pemerintah
daerah dalam menambah Pendapatan Asli Daerah.
96. Untuk mengkaji lebih jauh tentang potensi tenaga air yang ada di
Kabupaten Malang diperlukan suatu kegiatan Studi Kelayakan terhadap
potensi-potensi yang ditemukan. Dalam studi kelayakan dilakukan beberapa
kegiatan yaitu identifikasi lokasi potensi tenaga air untuk PLTMH, analisis
teknis, analisis ekonomi dan analisis finansial.
97. 4.2 Maksud dan Tujuan
98. Tujuan utama dari pekerjaan studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang adalah untuk menginventarisir
lokasi lokasi yang memiliki potensi tenaga air yang dikembangkan menjadi
Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan yang paling penting melakukan
analisis teknis, ekonomi, dan analisis finansial.
99. 4.3 Sasaran Jasa Konsultan
100. Sasaran dari pekerjaan ini adalah tercapainya Dinas Lingkungan Hidup
Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang, sehingga dapat menjadi
rekomendasi untuk tahap pelaksanaan konstruksi.
101. 4.4 Waktu Pelaksanaan
102. Total waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 60 (enam puluh )
hari kalender atau 2 (dua) bulan setelah dikeluarkannya SPMK.
103.
104. BAB V
105. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PELAKSANAAN
106.
107. 5.1 Umum
108. Metode pelaksanaan dipakai untuk mencapai sasaran pekerjaan yang
sistematis, tepat guna dan tepat waktu. Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Malang telah menyusun metode kerja berupa program kerja yang
diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kegiatan dan konseptual, sistimatis dan
terkendali ini akan menjamin kelancaran kegiatan studi kelayakan yang diemban oleh
Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang.
109. 5.2 Metodologi Pelaksanaan
110. Dalam pelaksanaan pekerjaan studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Malang melakukan tahapan sebagai berikut :
111. 5.2.1 Ruang Lingkup
112. Ruang Lingkup studi ini meliputi :
a. Identifikasi lokasi potensi sumber air di Kabupaten Malang yang berpeluang
dapat dikembangkan menjadi suatu PLTMH dan melakukan pengukuran debit
dan tinggi terjun dari sumber air/ sungai.
b. Penyusunan studi kelayakan pada lokasi yang telah disurvai sebelumnya yang
mencakup aspek-aspek teknis, finansial, ekonomi, sosial dan lingkungan.
113. 5.2.2 Jenis dan Sumber Data
114. Pelaksanaan pengumpulan data perlu dilakukan melalui kegiatan survai
langsung ke lokasi sasaran (data primer) serta data-data sekunder yang diambil dari
beberapa instansi terkait seperti BPS, BAPEDA, Dinas LH-ESDM, Dinas Pengairan, PT.
PLN (Persero) dan BMG Kabupaten Malang. Survai perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi lokasi serta melakukan verifikasi, evaluasi dan modifikasi, sehingga
prospek selanjutnya dari rencana lokasi tersebut dapat diperkirakan.
115. Kegiatan survai diperlukan untuk mendalami situasi lokasi, yaitu :
a. Gambaran pencapaian lokasi berdasarkan kondisi yang ada
b. Pengukuran debit sesaat dari aliran air sungai yang dicross check dengan data
hasil perhitungan debit berdasarkan data curah hujan, luas daerah aliran serta
koefisien pengaliran
c. Pengukuran tinggi jatuh (head)
d. Diskripsi bangunan PLTMH (meliputi: bendung penyadap, saluran penghantar,
kolam penenang, pipa pesat, rumah pembangkit dan peralatan pembangkit)
e. Konfigurasi jaringan tegangan rendah (rute jaringan, lokasi beban dan
pertumbuhan beban)
116. Jenis data yang diperlukan dalam kegiatan studi ini mencakup data debit
dan tinggi terjun, data curah hujan di stasiun pengukur terdekat, data hidrologi, data
kebutuhan dan pertumbuhan pemakaian energi listrik, data demografi, kondisi sosial
ekonomi masyarakat, persepsi dan akseptansi masyarakat, lingkungan, dan lain
sebagainya.
117. 5.2.3 Analisis Data
118. Potensi sumber daya air adalah potensi yang dimiliki oleh suatu sungai
pada suatu lokasi tertentu untuk dapat membangkitkan tenaga listrik. Ada dua komponen
yang mutlak diperlukan dalam pembangkitan tenaga listrik dari suatu sungai/sumber air
yang mempunyai potensi sumber daya air yaitu debit air dan tinggi jatuh air.
119. Debit air adalah jumlah volume air per satuan waktu yang masuk ke
turbin dan akan memutar turbin air. Sedangkan tinggi jatuh air ( head) adalah perbedaan
elevasi muka air atas pada tempat masuknya air (penstock) dan muka air bawah tempat
keluarnya air (tail race).
120. Dengan demikian dalam pelaksanaan studi ini temuan atas nilai debit air
dan tinggi jatuh air yang tepat atau sesuai menjadi sangat penting artinya. Debit air yang
dipilih sebagai dasar perencanaan PLTMH harus merupakan angka debit yang memiliki
keandalan tinggi, artinya angka debit tersebut paling tidak bisa terpenuhi selama 10 bulan
dalam setiap tahunnya.
121. Analisis yang dilakukan meliputi aspek teknis dan ekonomi, yaitu:
e. Analisis hidrologi yang mencakup iklim, analisis hidrometri yang
berkaitan dengan data amatan debit dan lengkung kapasitas aliran, analisis
debit rancangan dan andalan.
f. Tinjauan geologi yang mencakup struktur geologi regional, geologi
saluran penghantar, koloam penenang, surge tank, pipa pesat, gedung
pembangkit dan saluran pembuang, access road dan bahan bangunan.
g. Studi kelistrikan yang mencakup kebutuhan dan perkembangan
konsumsi listrik di daerah studi, mesin pembangkit yaitu penentuan kapasitas
dan jenis turbin serta kapasitas generator dan jaringan tegangan rendah.
h. Analisis ekonomi dan financial yang mencakup asumsi umum, biaya
pusat pembangkit, analisis ekonomi dan financial untuk menentukan
kelayakan PLTMH.
122.
123.
124.
125.
126.

Anda mungkin juga menyukai