(KAK)
PENYUSUNAN MASTER PLAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE B
KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2011
1.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.
Keduanya dilaksanakan
pelayanan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang
untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang terhadap
pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga.
Atas dasar sikap seperti itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit
merupakan
2.
psikologis
lingkungan
memberikan
dukungan
positif
bagi
proses
penyembuhan. Desain interior dalam rumah sakit merupakan lingkungan binaan yang
keberadaannya berhubungan langsung dengan pasien. Melalui elemen-elemen desain
seperti warna, dapat diciptakan sebuah lingkungan atau suasana ruang yang dapat
mendukung proses penyembuhan.
Banyak pihak pengelola rumah sakit pemerintah maupun swasta yang beranggapan
bahwa pemulihan kesehatan hanya dapat dilakukan dengan jalan medis saja. Akan
tetapi kenyataannya tidak demikian. Salah satu faktor pendukung yang dominan bagi
pemulihan kesehatan seseorang adalah faktor psikologis yang mempengaruhi
penderita tersebut. Dalam praktik di lapangan tidak jarang faktor tersebut diabaikan
dan dianggap tidak penting (Kaplan dkk, 1993).
Faktor psikologis dapat membantu pemulihan kesehatan penderita yang sedang dalam
masa perawatan di rumah sakit. Faktor tersebut dapat dibentuk melalui suasana ruang
pada fisik bangunan rumah sakit yang bersangkutan. Kehadiran sebuah suasana
tertentu diharapkan dapat mereduksi faktor stress atau tekanan mental yang dialami
oleh penderita yang sedang menjalani proses pemulihan kesehatan. Suasana tertentu
dalam lingkungan fisik rumah sakit dapat menambah faktor stress penderita, sehingga
dapat menghambat atau menggagalkan proses pemulihan kesehatannya. (Kaplan dkk,
1993).
Menurut Utomo (1999) desain interior ruang rawat inap kelas ekonomi di rumah
sakit yang dikelola oleh pemerintah di Indonesia, terlihat sangat sederhana dan apa
adanya. Dalam ruang tersebut faktor psikologis pasien dan faktor kenyamanan
pasiern dapat dikatakan diabaikan. Ruang tersebut hanya diperuntukkan sebagai
penunjang fungsi fisik penyembuhan pasien saja, padahal dengan keadaan ruang
demikian, fungsi ruang tersebut tidak akan optimal menunjang proses penyembuhan
pasien.
Pendekatan holistik masalah penyembuhan seseorang merupakan kompleksitas
yang terjalin antara kondisi fisiologis dengan kondisi psikologis (inner mind) dari
pasien.
Keduanya mempunyai kontribusi dalam proses penyembuhan seseorang. Untuk
mendukung kondisi psikologis pasien perlu diciptakan lingkungan yang nyaman,
dalam arti secara psikologis lingkungan memberikan dukungan positif bagi proses
penyembuhan.
Dalam konteks tersebut kontribusi faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang
besar (40%) dalam proses penyembuhan, faktor medis 10%, faktor genetis 20% dan
faktor lain 30% (Kaplan dkk, 1993).
Ditinjau dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor lingkungan mempunyai
peran terbesar dalam proses penyembuhan, maka seharusnya faktor lingkungan
tersebut mendapat perhatian yang cukup besar pada sebuah fasilitas penyembuhan.
Desain interior rumah sakit merupakan lingkungan binaan yang keberadaannya
berhubungan langsung dengan pasien. Melalui elemen-elemen yang pembentuk ruang
dalam (interior) seperti elemen warna, dapat diciptakan sebuah lingkungan atau
suasana ruang yang mendukung proses penyembuhan.
Perkembangan basis perancangan rumah sakit di Indonesia pada era globalisasi ini
salah satu acuan perancangannya adalah base on patient focus dengan penekanan
pada customer satisfaction (Untung, 2002). Faktor non-medis atau psikologis pasien
menjadi salah satu pertimbangan dalam perancangan karena hal tersebut dapat
membantu pemulihan kesehatan penderita yang sedang dalam masa perawatan di
rumah sakit. Interior rumah sakit sebagai lingkungan binaan memiliki pengaruh
B.
Tujuan dari penyusunan rencana induk (Master Plan) adalah untuk merencanakan
pembangunan rumah sakit baru tipe B baru Kab.Kediri, didasarkan sistem zonasi yang
tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat,
dapat
mengantisipasi
kecenderungan
berkembangnya
jenis
penyakit
serta
2.
SASARAN
Tercapainya proses perencanaan (Master Plan)
3. LOKASI KEGIATAN
Berada di wilayah Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri
2. Nama Program
5. Pemberi Tugas
6. Nama PPK
7.
Sumber Dana
dalam
DPASKPD
Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Kediri.
8 Pagu Anggaran
Termasuk Ppn 10 %.
5. DATA DASAR
Data dasar yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan ini antara lain :
(1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kediri
(2) Master Plan Kota Kabupaten Kediri
(3) RUTR Kec. Ngasem Kabupaten Kediri
(4) Studi Kelayakan Rumah Sakit Tipe B Tahun 2010 Kab.Kediri.
(5) HSPK Kab. Kediri tahun 2011
6. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang diterapkan dalam pekerjaan perencanaan ini mengacu pada peraturan
(1) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000 tentang
ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
(2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
(3) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
(4) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
(5) Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
(6) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia), dan peraturan yang
berlaku antara lain :
SNI 03 6575 2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Daryrat,Tanda
dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Gedung
SNI 03 6575 2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada
Bangunan
SNI 03 7018 2001 Tentang Sistem Pasokan Daya Darurat dan Siaga (SPDD)
Permen PU dan Tenaga Listrik Nomer :23/PRT/1978 Tentang Peraturan Instalasi Listrik
(PIL)
Standart Penerangan Buatan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat
Jendral Cipta Karya
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang sistem Instalasi
Tenaga Listrik Frekuensi Standart 50 HZ ( SNI 04 1922 2002)
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Tentang Sistem Instalasi Tenaga
Listrik : Persyaratan Umum Instalasi (PUIL) 2000 ( SNI 04 0225 2000 )
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk Peralatan
Tenaga Listrik : Saklar ( sni 04 6203 2001 )
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk Peralatan
Tenaga Listrik : Tusuk Kontak dan Kotak Kontak ( SNI 04 3892.1 2001)
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk peralatan
Tenaga Listrik : Pemutus Sirkit Proteksi Arus Lebih / MCB ( SNI 04 6507.1 2001 )
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Produk pemanfaatan
Tenaga Listrik : Kipas Angin ( SNI 19 6292.1 2003 )
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tentang Tanda Keselamatan
Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah tangga dan Sejenisnya ( SNI 04
6291.1 m2001)
SNI 03-6481-2000
Sistem Plumbing
SNI 03-6571-2001
SNI 03-6764-2002
SNI 03-6767-2002
SNI 03-6768-2002
SNI 03-6764-2002
SNI 03-6861.1-2002
SNI 03-6861.1-2002
SNI 03-6861.1-2002
7. STUDI-STUDI TERDAHULU
Kabupaten Kediri,
Penyedia Jasa akan didukung dengan referensi berupa : Data-data Studi Kelayakan
Pembangunan RSUD Tipe B kabupaten Kediri tahun sebelumnya
8. REFERENSI HUKUM
Studi program fungsi pelayanan rumah sakit umum tipe B yang meliputi; sarana
fisik bangunan, sarana fisik peralatan, dan sumber daya manusia (human resource
development).
Studi pembangunan rumah sakit umum tipe B dengan proyeksi jangka waktu yang
sudah ditentukan Merencanakan pentahapan pembangunan rumah sakit.
B. LINGKUP TUGAS
MASTER PLAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pemberi Jasa Konsultasi atau Konsultan
pada Tahap Pekerjaan Penyusunan Master Plan Rumah Sakit adalah;
a. Mengkaji dan meninjau advice planning, peruntukan lokasi sesuai dengan tata ruang
serta peraturan lain yang berkaitan dengan rencana pengembangan / kawasan lokasi
RSUD Kediri dan sekitarnya;
b. Membuat analisa pasar bagi rumah sakit
sekitar
khususnya, dengan :
Indikator-indikator pangsa pasar layanan rumah sakit saat ini dan prakiraan
proyeksi dimasa mendatang.
dasar dalam
Selain itu, lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pemberi Jasa Konsultasi pada
Tahap Pekerjaan Pembuatan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit adalah dengan
tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku yang dapat meliputi pekerjaan-pekerjaan
Perencanaan Lingkungan, Rencana Tapak Bangunan dan Perencanaan Fisik bangunan
gedung Rumah Sakit yang terdiri dari :
Rencana
pentahapan
Pembangunan/
Pengembangan
Rumah
Sakit
secara
10.
METODOLOGI PEKERJAAN
PEKERJAAN MASTER PLAN
1. Tahap Persiapan
Penetapan batas wilayah studi, yaitu RSUD Kediri;
a.
kebutuhan dan kebiasaan serta keinginan masyarakat pengguna jasa layanan rumah
sakit.
b.
c.
Mempersiapkan tenaga ahli, yaitu mempersiapkan semua komponen tenaga ahli yang
dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang diminta agar terdapat kesesuaian antara
pekerjaan dengan keahliannya.
10
2.
3.
4.
Tahap analisa :
1. Analisis Situasi;
Merupakan bagian intisari dari master plan yang memuat semua data dasar termasuk
penilaian dan analisis serta asumsi yang digunakan yang terdiri dari :
Kependudukan,
dan pola
morbiditas.
Hal-hal tersebut sebagai masukan mengenai kebutuhan dan permintaan masyarakat
akan layanan kesehatan yang mencakup ketersediaan fasilitas, sarana dan sumber
daya serta kegiatan layanan lain yang penting bagi masyarakat dimana RSUD Kediri
berada.
2. Analisis Kebijakan Kota/Kabupaten;
3. Analisis Data Kesehatan;
4. Analisis Data Keadaan Lokasi;
5. Analisis Data Kota;
11
6. Analisa terhadap kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan medis dan non medis;
7. Analisa terhadap pembiayaan.
5.
11.
b)
c)
d)
Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal hal sebagai berikut :
1. Informasi tentang lahan meliputi :
a. Lokasi
b. Luas
c. Batas-batas
d. Topografi
e. Kondisi tanah
f.
g. Peruntukan tanah
h. Koefisien dasar bangunan
i.
j.
2. Pemakaian Bangunan
a. Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin
12
Konsultan Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri Kab Kediri, bertanggung jawab secara
profesional atas Jasa Konsultasi yang dilakukannya sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.
2.
Secara umum tanggung jawab Konsultan Pekerjaan Pembuatan Master Plan dan
Perencanaan Teknis adalah sebagai berikut :
Hasil karya Master Plan d RSUD Kediri yang dihasilkan harus memenuhi pedoman
Master Plan Rumah Sakit yang berlaku dan peraturan/ kebijakan pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah setempat yang berlaku;
Hasil karya Pekerjaan Master Plan dan RSUD Kediri yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Jasa;
Hasil karya Pekerjaan Master Plan RSUD Kediri yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Pekerjaan
Master Plan RSUD Kediri yang berlaku untuk bangunan gedung dengan pelayanan
rumah sakit.
13
3.
Masukan berupa informasi , kriteria dan azas-azas perencanaan wajib diperoleh konsultan
perencana untuk bahan analisis dan pertimbangan selanjutnya menjadi dasar mengambil
keputusan dalam menentukan alternatif rencana. Informasi, kriteria dan azas-azas
perencanaan dimaksud adalah sebagai berikut;
a. Informasi
Peruntukan tanah
Struktur organisasi
Kebutuhan bangunan;
o
Program ruang
14
Air bersih
Jaringan listrik
Jaringan komunikasi
b. Kriteria
Kriteria umum
15
Menjamin
terwujudnya
kebersihan,
kesehatan
dan
memberikan
Kriteria khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan dan segi teknis lainnya, misalnya;
c. Azas-azas
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara, seperti ;
16
13. BIAYA
Biaya Pekerjaan Perencanaan Master Plan dan Perencanaan Teknis RSUD tipe B Kab.Kediri
dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan
Konsultan Pekerjaan Pemyusunan Master Plan dan Perencanaan Teknis RSUD Tipe B Kediri
sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :
Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
Materi dan penggandaan Laporan/ Dokumen Pekerjaan;
Pembelian dan atau sewa Peralatan Kerja;
Sewa kendaraan;
Presentasi;
Biaya rapat-rapat;
Perjalanan (lokal maupun luar kota);
Jasa dan Overhead Pelaksanaan Kerja;
Pajak dan Iuran daerah lainnya.
No
TENAGA PROFFESIONAL
Pendidikan
Tingkat
Keahlian
Pengalaman/Jumlah
I. TENAGA AHLI
1. Team Leader (arsitektur)
S1 Arsitektur
Kepala
18 Tahun/ 1 orang
2. T. Ahli Manajemen RS
S2 (MARS/MMR)
Kepala
11 Tahun/ 1 orang
3. T. Ahli Arsitektur
S1 Arsitektur
Utama
11 Tahun/ 2 orang
4. T. Ahli Lansekap
S1 Arsitek Lansekap
Utama
11 Tahun/ 1 orang
5. T. Ahli Struktur/Sipil
S1 Sipil/Struktur
Utama
11 Tahun/ 2 orang
6. T. Ahli Geoteknik
S1 Sipil/Geoteknik
Utama
11 Tahun/ 1 orang
7. T. Ahli Mekanikal
S1 Mesin
Utama
11 Tahun/ 1 orang
8. T. Ahli Elektrikal
S1 Elektro
Utama
11 Tahun/ 1 orang
9. T. Ahli Geodesi
S1 Geodesi
Utama
11 Tahun/ 1 orang
S1 Planologi
Utama
11 Tahun/ 1 orang
S1 Lingkungan
Utama
11 Tahun/ 1 orang
17
No
TENAGA PROFFESIONAL
Pendidikan
Tingkat
Keahlian
Pengalaman/Jumlah
S1 Kes-Mas
Utama
11 Tahun/ 1 orang
S1 Sosial
Utama
11 Tahun/ 1 orang
S1 Sipil/Arsitektur
Utama
11 Tahun/ 1 orang
Masyarakat
13. T.Ahli Sosial Ekonomi
Budaya
14. T. Ahli Cost Estimator
II
1.
S1 Kes-Mas
5 Tahun/ 2 orang
2.
S1 Arsitektur
5 Tahun/ 1 orang
3.
S1 Sipil/Struktur
5 Tahun/ 1 orang
4.
S1 Mesin
5 Tahun/ 1 orang
5.
S1 Elektro
5 Tahun/ 1 orang
6.
S1 Lingkungan
5 Tahun/ 1 orang
7.
S1 Sipil/Arsitektur
5 Tahun/ 2 orang
III
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
2 orang
Operator CAD
3 orang
Surveyor
4 orang
Sekretaris/Keuangan
1 orang
Office Boy
1 orang
a.Tenaga Ahli.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan Master Plan meliputi
tenaga profesional lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
mendapat akreditasi, yang meliputi berbagai disiplin ilmu sebagai berikut :
1). Tenaga ahli bidang Arsitektur (sebagai Team Leader) tinggkat keahlian Kepala dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur dan berpengalaman minimal 18 (delapan belas)
tahun dalam bidang perencanaan,diutamakan dalam bidang perencanaan rumah sakit
minimal tipe B.
2). Tenaga ahli Bidang Menejemen Rumah Sakit, tinggkat keahlian Kepala dengan latar
belakang pendidikan minimal S2 (MARS/MMR) dan berpengalaman minimal 11 (sebelas)
tahun dalam bidangnya perencanaan menejemen Rumah Sakit tipe B.
18
3). Tenaga ahli Bidang Arsitektur, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang
pendidikan minimal S1 Teknik Arsitektur dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun
dalam bidangnya, diutamakan bidang perencanaan Rumah Sakit.
4). Tenaga ahli Lansekap, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Lansekape, berpengalaman dalam bidang penataan lansekape dan berpengalaman minimal
11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
5) Tenaga ahli Struktur/Sipil, tinggkat keahlian Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang perencanaan struktur dan berpengalaman
minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
6). Tenaga ahli Geoteknik, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Sipil/Geoteknik berpengalaman dalam bidang perencanaan geoteknik dan
berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
7). Tenaga ahli Mekanikal, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Mesin berpengalaman dalam bidang perencanaan Mekanikal dan berpengalaman
minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya diutamakan bidang perencanaan sistem
mekanikal Rumah Sakit.
8). Tenaga ahli Elektrikal, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Elektro berpengalaman dalam bidang perencanaan Elektrikal dan berpengalaman
minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya diutamakan bidang perencanaan sistem
elektrikal Rumah Sakit.
9). Tenaga ahli Geodesi, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Geodesi berpengalaman dalam bidang perencanaan geodesi dan berpengalaman
minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
10). Tenaga ahli Planologi, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Planologi berpengalaman dalam bidang perencanaan Planologi dan berpengalaman
minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
11). Tenaga ahli Lingkungan, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang pendidikan
S1 Teknik Lingkungan berpengalaman dalam bidang perencanaan Planologi dan
berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya
12). Tenaga ahli Kesehatan Masyarakat, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang
pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun
dalam bidangnya.
13). Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang
pendidikan S1 Sosial dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun dalam bidangnya.
14). Tenaga ahli Sosial Cost Estimator, tinggkat keahlian ahli Utama dengan latar belakang
pendidikan S1 Teknik Sipil / Arsitektur dan berpengalaman minimal 11 (sebelas) tahun
dalam bidangnya.
19
minimal meliputi :
1.
2.
15.
16.
a.
Laporan pendahuluan, meliputi rencana kerja dan metodologi serta analisa analisa yang
akan digunakan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan soft cover
b.
20
c.
Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan hard cover setelah
seluruh pekerjaan telah selesai dengan memperbaiki dan menyempurnakan Draft Laporan
Akhir sesuai dengan Diskusi dan Presentasi.
17.
d.
e.
Gambar perspektif 3D
f.
Produk Animasi
g.
PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan Pekerjaan Master Plan
da RSUD Tipe B Kediri hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan RSUD Kediri agar segera menyusun Dokumen Penawaran sesuai
dengan persyaratan yang dimiliki. Hal-hal yang belum jelas/ dijelaskan/ disebutkan dalam
KAK ini, bilamana dianggap perlu akan dijelaskan pada saat penjelasan pekerjaan
(Aanwijizing).
MENGETAHUI/MENYETUJUI :
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. KEDIRI
selaku PENGGUNA ANGGARAN
21