22 November 2022
SOSIALISASI PERATURAN GUBERNUR
NO. 31 TAHUN 2022 TENTANG
RENCANA DETAIL TATA RUANG
WILAYAH PERENCANAAN PROVINSI DKI JAKARTA
OUTLINE SOSIALISASI
Persandingan Perda 1/2014 & Pergub 31/2022 UMKM, Industri Kecil Dan Industri Besar
04
Perubahan muatan pengaturan dalam Pergub
31 Tahun 2022 menjadi terobosan sebagai
solusi kendala yang terjadi dalam operasional
“ Berdasarkan laporan masyarakat yang disampaikan dalam
Portal Peninjauan Kembali RDTR, sebanyak 5874
permohonan dan aspirasi yang disampaikan dengan
mayoritas permohonan berupa perubahan zonasi yaitu
73,07%
RDTR sebelumnya.
SUKU DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN PERTANAHAN OUTLINE
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
TUJUAN PENYUSUNAN RDTR
I.C.16 Grogol
1.082,76
Petamburan
4 Tujuan Penataan WP Tujuan Penataan Ruang per kecamatan Mengacu pada Tujuan Penataan WP dalam RTRW
5 Rencana Struktur Ruang Rencana Struktur Ruang per Kecamatan Rencana struktur ruang dalam WP
OUTLINE
PERSANDINGAN PERDA 1/2014 DAN PERGUB 31/2022 RDTR WP Prov. DKI Jakarta
ASPEK KOMPONEN DAN
PERDA 1/2014 ttg RDTR PZ PERGUB 31/2022 RDTR WP Prov. DKI Jakarta
MUATAN
9 Muatan Ketentuan Pemanfaatan - Lokasi per Kecamatan - Lokasi per SWP Kota/Kab Administrasi
Ruang (Indikasi Program) - Jangka waktu per 5 tahun - Jangka waktu 20 tahun (dijabarkan per tahun pada
5 tahun pertama)
10 Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan - Tidak mengacu pada KBLI - Mengacu pada KBLI untuk permohonan KKPR
Lahan - Mengakomodir untuk kepentingan IMB - Mengacu pada fungsi bangunan untuk
(Muatan Tabel ITBX) - Berdasarkan fungsi bangunan gedung permohonan PBG dan SLF
11 Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Bervariasi pada setiap sub zona - Intensitas Pemanfaatan Ruang berlaku sama pada
Ruang suatu sub zona kecuali pada sub zona K-1, K-2 dan
K-3 bervariasi berdasarkan performa kawasan
13 Ketentuan Pelaksanaan 1. Pemanfaatan ruang diatas permukaan air 1. Strata Sub Zona
2. Pemanfaatan ruang sempadan sungai dan 2.Kegiatan Hunian
waduk/situ 3.Variansi Pemanfaatan Ruang
3. Pemanfaatan ruang di bawah jalur 4.TDR
tegangan tinggi 5.GSB Nol atau tanpa GSB
6.Bangunan Tertentu
7.Potensi RTB dan RTH
8.Pemanfaatan Ruang di atas dan/atau di bawah
prasarana dan sarana
9.Pemanfaatan ruang di bawah jalur tegangan tinggi
10.Pemanfaatan ruang di atas permukaan air
11.Pemanfaatan ruang di SWP kabupaten administrasi
kepulauan Seribu
12.Pemanfaatan ruang di bawah jalan layang
13.Pemanfaatan ruang udara
14.Pemanfaatan ruang di belakang tanggul laut atau
tanggul pantai
15.Pemanfaatan ruang dalam bumi
Pusat Pelayanan
Pusat Pelayanan
Kota/Kawasan Perkotaan :
Kota/Kawasan Perkotaan :
3 Lokasi - Jakarta Kota,
-
Kebon Jeruk, Pesing
Pusat Pelayanan
Pusat Pelayanan
Lingkungan:
Lingkungan:
5 Lokasi - Palmerah,
8 Kantor Kecamatan
Tanjung Duren, Grogol,
Slipi, Joglo
Jalur LRT:
Kecamatan Kembangan dan Kebon Jeruk
Jalur MRT:
Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Palmerah dan
Grogol Petamburan
1. Pipa induk
SPALD - T 2. IPAL
K 2.357,47 18,81%
R 47,2%
5.963,24
RTH 696,79 5,55%
OUTLINE
PADANAN ZONA DAN SUB ZONA
PERDA 1 TAHUN 2014 DAN PERGUB 31/2022 RDTR WP Prov. DKI Jakarta
OUTLINE
05
HUNIAN
100% 2 0 100% 1-2 lantai Rumah tapak dengan luas LP a. lantai atap dapat
sampai dengan 60 m2 hanya dimanfaatkan sebagai taman
diperbolehkan untuk LP yang atap, penampungan air atau
1 < 60 m2 GSB nol telah terbangun sebelum ruang bersama;
90% 3,6 0 90% 3-4 lantai Peraturan Gubernur ini b. menyediakan teras rumah
ditetapkan dengan lebar minimum 1
(satu) meter;
c. bagi yang memiliki kendaraan
90% 0,9 0 90% 1 lantai Pemecahan kavling pada bermotor wajib menyediakan
2 60 - 120 m2 pembangunan area parkir di dalam kavling
perumahan/real estate hanya atau memarkirkan kendaraan
80% 3,2 min. 10% 80% 2-4 lantai dapat dilakukan dengan luas pada parkir komunal;
LP minimal 60 m2 (enam d. prinsip ruang tumbuh untuk
puluh meter persegi) keseragaman atau rumah
80% 0,8 min. 10% 80% 1 lantai
tumbuh;
3 > 120 - 240 m2 a. 0 m (lebar jalan sampai e. menerapkan prinsip Zero Delta
60% 2,4 min. 20% 60% 2-4 lantai 4 m); Q;
b. 2 m (Lebar Jalan > 4 - 8 f. dapat menerapkan daur ulang
m); atau sampah dan air;
60% 0,6 min. 20% 60% 1 lantai c. 1/2 kali lebar jalan atau 5 g. tidak diperbolehkan
4 > 240 - 400 m2 m (Lebar jalan > 8 m) menggunakan air tanah jika
telah terlayani jaringan air
50% 2 min. 20% 50% 2-4 lantai bersih; dan
h. menyediakan kolam retensi,
60% 0,6 min. 20% 60% 1 lantai biopori atau sumur resapan
untuk menampung air hujan.
5 > 400 m2
40% 1,6 min. 20% 40% 2-4 lantai
OUTLINE
Rumah Flat adalah hunian tinggal
tapak (landed house) dengan lantai
maksimal 4 lantai dihuni oleh lebih
dari satu kepala keluarga (multi
family housing) pada luas LP lebih
dari 240 m2 dan dapat dilakukan
dengan penerapan strata
title/pertelaan.
Ketentuan Rumah Susun Umum Rumah Susun Negara dan Khusus Rumah Susun Komersial
a. LP pada radius sampai dengan 800 m dari titik transit angkutan umum massal berbasis
jalan atau rel (KRL, MRT, LRT atau BRT) diberikan: KDB 55%, KLB 11, KDH 20, KTB 60%
b. LP pada radius lebih dari 800 m sampai dengan 1200 m dari titik transit angkutan umum
massal berbasis jalan atau rel (KRL, MRT, LRT atau BRT) diberikan: KDB 55%, KLB 7, KDH 20,
Intensitas KTB 60%
Pemanfaatan c. LP di luar radius 1200 m dari titik transit angkutan umum massal berbasis jalan atau rel (KRL,
Ruang MRT, LRT atau BRT) untuk rumah susun umum sewa, rumah susun khusus dan rumah
susun negara diberikan KDB 55%, KLB 6, KDH 20, KTB 60%
d. LP di luar radius 1200 m dari titik transit angkutan umum massal berbasis jalan atau rel (KRL,
MRT, LRT atau BRT) untuk rumah susun komersial dan rumah susun umum milik diberikan
KDB 55%, KLB 4,5, KDH 20, KTB 60%
SUKU DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN PERTANAHAN OUTLINE
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
Intensitas Pemanfaatan Ruang untuk Rumah Susun
Apakah intensitas tinggi untuk Berlaku di semua zona sepanjang berada pada
rumah susun berlaku untuk radius sampai dengan 1200 m dari titik transit
semua sub zona? angkutan umum massal
Lahan radius 800m seluas 300m2; Total 800 6.800 440 480
Lahan radius 800m - 1200m seluas
500m2 KLB Proporsional 6800 / 800 = 8,5
KDB Proporsional 440 / 800 = 55%
KTB Proporsional 480 / 800 = 60% OUTLINE
KEGIATAN HUNIAN - KAMPUNG KOTA Pasal 137-138
a. ketidakteraturan bangunan;
b. kepadatan bangunan tinggi;
KRITERIA c. kepadatan penduduk lebih dari 200 (dua ratus) jiwa per hektar;
KAMPUNG d. didominasi oleh luas LP kurang dari 60 (enam puluh) meter persegi;
e. satu LP dihuni oleh satu atau lebih dari satu kepala keluarga;
KOTA f. didominasi oleh masyarakat berpenghasilan, keterampilan kerja dan pendidikan penduduk menengah dan
rendah;
g. tidak memenuhi ketentuan tata bangunan; dan
h. memiliki suatu khas budaya atau ciri khas/karakteristik tertentu.
b. Zona Jalur Hijau 354 GUEST HOUSE/RUMAH KOS B1, B2 B1, B2 375 PERTANIAN/PERKEBUNAN I I
Setempat 362
363
KAFE/ KEDAI MINUMAN
B2
B2
B2
383 PENANGKAPAN HEWAN X X
BANGUNAN PETERNAKAN I I
384 BUDIDAYA PERIKANAN AIR
LAUT
B13 B13
387
HELIPAD
I
X
388
MAKANAN DAN MINUMAN
Pada Sub Zona Taman Kota, Sub Zona Taman Kecamatan, Sub Zona Taman Kelurahan, Sub Zona
Taman Rw, Sub Zona Taman Rt, Sub Zona Jalur Hijau dengan syarat:
a. Luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai fungsi usaha maksimum 70%, 30% nya tetap
Bersyarat difungsikan sebagai RTH
b. Menanam pohon dalam lahan
c. Membuat drainase vertikal 2x lipat dari ketentuan
● ZONA PERDAGANGAN/JASA
● ZONA KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
● ZONA TRANSPORTASI
Diizinkan pada ● ZONA SARANA PELAYANAN UMUM
● ZONA PERIKANAN
● ZONA PARIWISATA
Usaha Menengah atau Besar yang merniliki modal usaha lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
Potensi RTH dan/atau RTB merupakan area yang direncanakan dan sebagai
acuan sektoral untuk perwujudan RTH dan/atau RTB.
Potensi RTH dan RTB memperhitungkan Indeks Hijau Biru Indonesia (IHBI).
Area dapat dimanfaatkan kegiatan dan penggunaan lahan sesuai sub zona
sebelum dilakukan pembebasan lahan oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
Kriteria Lokasi :
LP terkena Jaringan
Jalan dan/atau
Saluran
SUKU DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN PERTANAHAN OUTLINE
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
LP PADA ZONA RTH Pasal 139-144
Bangunan Gedung Fungsi Hunian
Bangunan Gedung
Bangunan Gedung
Ketentuan Rumah Susun Fungsi Sosial
Fungsi Usaha
Rumah Tapak Rumah Flat (Umum, Komersial, Negara Budaya
dan Khusus)
Perhitungan KDB, KTB, dihitung dari 80% LP dihitung dari 70% dihitung dari 80%
KDH LP LP
KETENTUAN GSB
< 6m 1m
> 6m 3m