Latar Belakang
02 TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Kebijakan
03 GAMBARAN UMUM
Administrasi dan
Geografis
Tujuan dan Sasaran Perumahan
Pola Ruang
Output Bencana
Kepadatan Penduduk
Metodologi Relokasi
Perekonomian
Daya Dukung Lahan
Daya Tampung Lahan
Kebencanaan
Status Tanah
04 HASIL DAN
PEMBAHASAN 05 REKOMENDASI
AnalisisWilayah
Bencana Kabupaten
Tanggamus
Analisis Kawasan
Bahaya Bencana di
Setiap Kecamatan
Laporan Akhir
PENDAHULUAN
Bencana di Kabupaten Tanggamus menurut Perda Provinsi No. Salah satu jenis pelayanan dasar
yang harus dipenuhi oleh
12 Tahun 2019 tentang Revisi RTRW Provinsi Lampung Pemerintah Provinsi atau
Kabupaten/Kota adalah
diantaranya adalah bencana banjir, tanah longsor, gempa, penyediaan dan rehabilitasi
rumah yang layak huni bagi
tsunami dan likuifaksi. korban bencana daerah provinsi
Kerusakan rumah terutama akibat bencana tersebut perlu
mendapatkan perhatian karena tentunya akan berdampak
terhadap menurunya kualitas hidup masyarakat.
Berdasarkan tujuan maka output dari Output kegiatan ini akan disajikan dalam
kegiatan ini diantaranya: bentuk:
Waktu pelaksanaan 60
hari kalender
TINJAUAN
PUSTAKA
Isu Strategis
Belum optimalnya pengembangan Kabupaten Tanggamus
Arahan Rencana
sebagai pusat perekonomian di jalur lintas barat (JALINBAR)
Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
terdapat di Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Sumatera
Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Wonosobo dan Belum memadainya konektivitas serta akses layanan dasar
Talang Padang antar wilayah serta di Kawasan Industri (KI) Tanggamus
Kawasan peruntukan perdesaan berada di seluruh Keberlanjutan kawasan penyangga lingkungan hidup di
wilayah Kabupaten Tanggamus
Daya dukung lahan mendukung untuk Optimalisasi sektor potensial dan unggulan untuk
pengembangan permukiman terutama di Kecamatan
perkembangan ekonomi di Kabupaten Tanggamus
Kota Agung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat,
Ancaman berbagai macam bencana alam, terutama banjir di
Wonosobo, Gisting, Pugung dan Bulok.
Kabupaten Tanggamus.
GAMBARAN
UMUM WILAYAH
Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031 Sumber BPS Kabupaten Tanggamus, 2021
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Sumber: INARISK BNPB, 2022 dan One Map Kementrian ESDM, 2022
4 Kecamatan
31 Kelurahan
Sumber: Hasil Olah Data INARISK (2022) dan Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus
8 Kecamatan
37 Kelurahan
Sumber: Hasil Olah Data INARISK (2022) dan Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus
Terdapat total 2.251 dengan luas total 26,28 hektar rumah yang
terdampak bahaya bencana Tsunami di Kabupaten Tanggamus.
Jumlah paling tinggi ditemukan di Kecamatan Pematang Sawa
dengan jumlah 980 rumah dengan luas total sebesar 11,18 hektar
Jumlah paling rendah ditemukan di kecamatan Kota Agung Timur
dengan jumlah 59 rumah dengan luas total seluas 0.63 hektar.
Terdapat sebanyak 984 rumah di kecamatan Pematang Sawa yanag terdampak bahaya Bencana
Tinggi Gempa Bumi dan Tsunami.
Dampak yang timbul dari kedua bencana tersebut berupa bergetarnya permukaan tanah dan ombak
menjadi lebih besar sehingga kesulitan melaut.
Belum ditemukan dampak fisik rumah akibat bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kecamatan
Pematang Sawa.
Kerugian materil yang pernah terjadi adalah rusaknya kapal warga akibat ombak tinggi pada saat
Tsunami akibat Gunung Krakatau
Pada Kecamatan Kota Agung Barat terdapat potensi rawan bencana gempa bumi
dan tsunami dengan tingkat kerawanan tinggi yang mengakibatkan 64 rumah akan
terdampak.
Pada Kelurahan Belu gempa bumi sering dirasakan oleh penduduk setempat
namun tidak berdampak terhadap kondisi fisik permukiman.
Kelurahan Tanjung Agung merupakan wilayah datar dan berada di pinggir pantai.
"....Tanjung Agung Kota Agung Barat, jika berfikir rasional kecepatan manusia lari saat tsunami,
ga akan kekejer dan akan habis dunia rata itu karena di kanan kiri berhimpitan kali..."
(Rusdi, Ketua Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanggamus)
Pada Kecamatan Kota Agung terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 135 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi, masyaarakat hanya
merasakan gelombang air laut.
Di Kelurahan Terbaya memiliki kontur yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah
lainnya
Pada Kecamatan Kota Agung Timur terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 49 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai gelombang
air laut.
Pada Kecamatan Limau terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 184 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai
gelombang air laut.
Bencana Tsunami tahun 2018 lalu tidak memberikan dampak pada rusaknya rumah
namun berupa 4 kapal nelayan hilang.
Berdasarkan BPBD Tanggamus, Kecamatan Limau memiliki EWS sebagai pencegahan
terhadap tsunami
Pada Kecamatan Cukuh Balak terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 444 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai
gelombang air laut.
Bencana Tsunami tahun 2018 lalu tidak memberikan dampak pada rusaknya rumah.
Bencana yang paling sering terjadi adalah longsor dan Banjir
Rumah masyarakat yang berada di pinggir pantai merupakan tanah menumpang dengan
sempadan pantai secara ilegal.
Mayoritas rumah di
Kelurahan Kiluan Negri
berada pada kawasan
sempadan pantai
Kondisi rumah tidak layak
huni dikarenakan sanitasi
serta minim ventilasi
Pada Kecamatan Wonosobo terdapat potensi rawan bencana gempa bumi dan tsunami
dengan tingkat kerawanan tinggi yang mengakibatkan 293 rumah akan terdampak.
Gempa bumi sering dirasakan oleh penduduk setempat namun tidak berdampak terhadap
kondisi fisik permukiman.
Pada Kelurahan Karang Anyar belum pernah terjadi bencana tsunami
Bencana Tsunami di Kabupaten Tanggamus akan berdampak pada 2256 jumlah rumah, dengan
total 274 Rumah Tidak Layak Huni yang perlu segera di relokasi.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung
Jumlah Perumahan di Wilayah Bencana Gempa Bumi
Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Tanggamus akan berdampak pada 748 jumlah rumah,
dengan total 94 Rumah Tidak Layak Huni yang perlu segera di relokasi.
REKOMENDASI