Anda di halaman 1dari 77

Laporan Akhir

IDENTIFIKASI PERUMAHAN DI LOKASI RAWAN


BENCANA ATAU TERKENA RELOKASI
PROGRAM PROVINSI DI KABUPATEN
TANGGAMUS

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Lampung
OUTLINE
01 PENDAHULUAN

Latar Belakang
02 TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Kebijakan
03 GAMBARAN UMUM
Administrasi dan
Geografis
Tujuan dan Sasaran Perumahan
Pola Ruang
Output Bencana
Kepadatan Penduduk
Metodologi Relokasi
Perekonomian
Daya Dukung Lahan
Daya Tampung Lahan
Kebencanaan
Status Tanah

04 HASIL DAN
PEMBAHASAN 05 REKOMENDASI

AnalisisWilayah
Bencana Kabupaten
Tanggamus
Analisis Kawasan
Bahaya Bencana di
Setiap Kecamatan
Laporan Akhir

PENDAHULUAN

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya
Sumber: Bencana Tanah Longsor di
Provinsi Lampung Jalinbarn
Latar Belakang

Provinsi Lampung merupakan bagian Indonesia yang rawan


bencana karena karakteristik alam dan sosial yang cukup
kompleks salah satu nya terjadi di beberapa daerah di
Permendagri No 59 Tahun 2021
Kabupaten Tanggamus. Tentang Penerapan SPM

Bencana di Kabupaten Tanggamus menurut Perda Provinsi No. Salah satu jenis pelayanan dasar
yang harus dipenuhi oleh
12 Tahun 2019 tentang Revisi RTRW Provinsi Lampung Pemerintah Provinsi atau
Kabupaten/Kota adalah
diantaranya adalah bencana banjir, tanah longsor, gempa, penyediaan dan rehabilitasi
rumah yang layak huni bagi
tsunami dan likuifaksi. korban bencana daerah provinsi
Kerusakan rumah terutama akibat bencana tersebut perlu
mendapatkan perhatian karena tentunya akan berdampak
terhadap menurunya kualitas hidup masyarakat.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Maksud Tujuan
1. Melakukan pendataan dan mengidentifikasi
perumahan pada lokasi rawan bencana
berdasarkan Peta Bencana dengan status
tingkat kerentanan tinggi atau terkena
Tersedianya data jumlah rumah di lokasi relokasi di Kabupaten Tanggamus
rawan bencana dan terkena program 2. Melakukan pendataan dan identifikasi
pemerintah yang kemudian akan di program Provinsi lampung di Kabupaten
relokasi ke lokasi yang lebih aman. Tanggamus
3. Merumuskan pedoman dalam penentuan
kebijakan prioritas penanganan relokasi
permukiman terdampak bencana di
Kabupaten Tanggamus

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Output

Berdasarkan tujuan maka output dari Output kegiatan ini akan disajikan dalam
kegiatan ini diantaranya: bentuk:

1. Data sebaran lokasi perumahan rawan 1. Laporan Pendahuluan


bencana di Kabupaten Tanggamus 2. Laporan Akhir
(peta Tematik) 3. Album Peta
2. Data kondisi eksisting perumahan 4. Dokumentasi
rawan bencana di Kabupaten
Tanggamus
3. Pedoman prioritas penanganan
relokasi permukiman terdampak
bencana di Kabupaten Tanggamus

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kerangka Kerja

Sumber Data: Hasil Olah Data, 2022


Tahap Kegiatan
SURVEI DAN PENGAMBILAN
PERSIAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION
DATA
1. Pemahaman KAK.
1. Survei untuk mengetahui Diskusi terfokus membahas
2. Rencana pencapaian
kondisi eksisting terkait perumahan rawan
sasaran
perumahan yang berada bencana dan relokasi
3. Perumusan metodologi dan program provinsi dengan
pada lokasi rawan
pendekatan pelaksanaan dinas yang berkaitan di
bencana di Kabupaten
4. Mengumpulkan data-data Kabupaten Tanggamus.
Tanggamus
dasar dari dokumen-
2. Validasi jumlah dan
dokumen sebagai bahan sebaran perumahan
analisis awal. menurut peta tematik
5. Menyiapkan anggota tim perumahan pada lokasi
ahli rawan bencanan resiko
6. Perencanaan jadwal tinggi
pelaksanaan, termasuk
kerja lapangan.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Survey dan Pengambilan Data

Dalam pengambilan data menggunakan


aplikasi pengolah GPS yaitu Avenza Map.
Dengan menggabungkan penerimaan GPS
dari Avenza Map dan ArcGis sebagai
Pengolahan data, sehingga didapatkan data
yang maksimal dan akurat

Titik Survey Kelurahan Tegineneng,


Kecamatan Limau
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung
Kerangka Analisis Spasial

INPUT PROSES OUTPUT

Data Administrasi Data Koreksi Data Peta Bahaya Bencana Tinggi


Kawasan Permukiman dan Analisis Data (Overlay dan Peta Bahaya Bencana Tinggi
Data Bathimetry Kabupaten Deskriptif) dan Kawasan Permukiman
Tanggamus Pemetaan dan Tabulasi Tabulasi kawasan Risiko
Sebaran risiko bencana Banjir, Bencana Tinggi
Tanah Longsor, Gempa Bumi, Tabulasi Kawasan
Likuifaksi dan Tsunami Permukiman Berisiko Bencana
Tinggi di Kabupaten
Tanggamus (luasan dan
sebaran)

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kerangka Analisis Aspasial

INPUT PROSES OUTPUT

Data observasi kondisi sosial


ekonomi masyarakat yang
Faktor yang mempengaruhi
bermukim di kawasan rawan
masyarakat untuk tetap
bencana atau yang terkena Analisis Deskriptif
bermukim di kawasan rawan
relokasi program provinsi Analisis Regresi
bencana atau yang terkena
Data alasan masyarakat
relokasi program provinsi.
bermukim di kawasan rawan
bencana atau yang terkena
relokasi program provinsi

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Jadwal Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan 60
hari kalender

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Laporan Akhir

TINJAUAN
PUSTAKA

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya Sumber: Bencana Tanah Longsor di
Kecamatan Kelumbayan
Provinsi Lampung
Tinjauan Kebijakan
Perda Provinsi No. 12 Tahun 2019 tentang Revisi
RTRW Provinsi Lampung Tahun 2019-2039

Kabupaten Tanggamus ditetapkan sebagai:


Kawasan rawan bencana tsunami, longsor, kebakaran
hutan, gempa bumi, dan banjir bandang
Lokasi penataan dan reboisasi kawasan sempadan
pantai (resiko sangat tinggi tsunami)
Lokasi Rencana Pencegahan Dini Bencana Alam
Program rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana
alam
Pengembangan kawasan permukiman berkepadatan
sedang
Kabupaten Tanggamus terdapat kawasan strategis
yaitu Kawasan Strategis Batutegi. Kawasan Strategis
Batutegi ditetapkan sebagai kawasan yang mendukung
meningkatkan lingkungan hidup

Sumber: Revisi RTRW Provinsi Lampung Tahun 2019-2039

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Tinjauan Kebijakan

Perda Provinsi No. 13 Tahun 2019 tentang


RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2019-2024
Pengembangan kawasan permukiman
berkepadatan rendah
Untuk menanggulangi banjir, Pemerintah
Provinsi melakukan: Rehabilitasi
bantaran dan tanggul sungai Way
Semangka Kab. Tanggamus
Kab Tanggamus merupakan kabupaten
tertinggi jumlah rumah tidak layak huni di
Provinsi Lampung

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Tinjauan Kebijakan

Perda Kabupaten Tanggamus No. 16 Tahun 2011 tentang


RTRW Kabupaten Tanggamus 2011- 2031

Isu Strategis
Belum optimalnya pengembangan Kabupaten Tanggamus
Arahan Rencana
sebagai pusat perekonomian di jalur lintas barat (JALINBAR)
Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
terdapat di Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Sumatera
Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Wonosobo dan Belum memadainya konektivitas serta akses layanan dasar
Talang Padang antar wilayah serta di Kawasan Industri (KI) Tanggamus
Kawasan peruntukan perdesaan berada di seluruh Keberlanjutan kawasan penyangga lingkungan hidup di
wilayah Kabupaten Tanggamus
Daya dukung lahan mendukung untuk Optimalisasi sektor potensial dan unggulan untuk
pengembangan permukiman terutama di Kecamatan
perkembangan ekonomi di Kabupaten Tanggamus
Kota Agung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat,
Ancaman berbagai macam bencana alam, terutama banjir di
Wonosobo, Gisting, Pugung dan Bulok.
Kabupaten Tanggamus.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Tinjauan Kebijakan

Perda Kabupaten Tanggamus No. 12 Tahun 2019 tentang


RPJMD Kabupaten Tanggamus 2018- 2023
Isu Strategis
Persentase angka kemiskinan di Kabupaten Tanggamus masih
Arahan Rencana
Perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada cukup tinggi yaitu 12,48 persen
Kecamatan Kota Agung, Kota Agung Barat, Talang Jumlah rumah yang tidak permanen masih cukup besar;
Padang dan Gisting. Masih luasnya permukiman kumuh di kawasan perkotaan hingga
Kecamatan Wonosobo, diarahkan untuk perumahan mencapai 73% di tahun 2018;
dengan kepadatan menengah. Keterbatasan infrastruktur terutama jalan dalam kondisi baik
Kawasan peruntukan pemukiman perkotaan hanya 32,38 persen sehingga menghambat arus dan mobilisasi
dikembangkan di Kecamatan Kota Agung, Kota
orang dan barang sehingga memperlambat percepatan
Agung Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Wonosobo,
pembangunan terutamadi wilayah-wilayah kecamatan dan desa;
dan Talang Padang.
Wilayah Kabupaten Tanggamus memiliki potensi bencana yang
cukup besar, seperti longsor, gempa bumi, tsunami; banjir, dan
kebakaran;
Masih ada 28 Pekon (desa) yang berstatus tertinggal karena
berbagai faktor seperti infrastruktur, ekonomi, dan sosial;

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Perumahan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang


Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, perumahan adalah
kumpulan Rumah baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan PSU
sebagai hasil upaya pemenuhan Rumah yang layak huni. Secara keseluruhan,
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
lingkungan.
Menurut PERMEN PU No. 41/PRT/M/2007 Perumahan adalah kumpulan
Rumah sebagai bagian dari Permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan,
yang dilengkapi dengan PSU sebagai hasil upaya pemenuhan Rumah yang
layak huni.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Perumahan
Kriteria Perumahan menurut PERMEN PU No. 41/PRT/M/2007
Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0-
25%).
Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh
penyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM
suplai air antara 60 liter/org/hari-100 liter/org/hari.
Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir,
erosi dan abrasi).
Tidak berada pada wilayah sempadan sungai /pantai /waduk
/danau /mata air/ saluran pengairan.rel kereta api dan daerah
aman penerbangan.
Tidak berada pada kawasan lindung.
Tidak terletak pada kawasan budidaya perikanan dan pertanian
atau penyangga, menghindari sawah irigasi teknis.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kebencanaan
Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana, Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam
dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.

Gempa Bumi Sabotase


Letusan Gunung Berapi Aksi Teror
Tsunami Kecelakaan Luar Biasa
Tanah Longsor Kebakaran
Banjir Angin Puting Beliung
Banjir Bandang Abrasi
Kekeringan Kecelakaan Transportasi
Sumber: Bencana Banjir di
Kecamatan Ulubelun

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kebencanaan

Menurut Peraturan Kepala BNPB No.02 Tahun 2012 tentang


Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana,

Bahaya bencana suatu kejadian yang mempunyai potensi


untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya
nyawa atau kehilangan harta benda. Bahaya ini bisa
menimbulkan bencana maupun tidak. Bahaya dianggap
sebuah bencana (disaster) apabila telah menimbulkan korban
dan kerugian.
Resiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan
akibat bencana pada satu kawasan dan kurun waktu tertentu
yang dapat berupa kematian,luka, sakit, dan kerusakan
lainnya.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Siklus Penanggulangan Bencana
Kebijakan Penanggulangan Bencana di Indonesia;
Legislasi
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana.
Kelembagaan
BNPB ditingkat Pusat dan BNPB ditingkat Kab/Kota
Pendanaan
pendanaan yang terkait dengan penanggulangan
bencana di Indonesia :
1. Dana DIPA (APBN/APBD)
2. Dana Kontijensi
3. Dana On-call
4. Dana Bantual Sosial Berpola Hibah
5. Dana yang bersumber dari masyarakat
6. Dana dukungan komunitas internasional

Sumber: Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Urusan Pemerintah Daerah Provinsi

Urusan Pemerintahan yang menjadi Dalam Sub-Urusan Perumahan, Pemerintah


kewenangan Daerah provinsi adalah: daerah provinsi memiliki kewenangan;
Urusan Pemerintahan yang lokasinya Penyediaan dan rehabilitasi rumah
lintas Daerah kabupaten/kota; korban bencana provinsi.
Urusan Pemerintahan yang Fasilitasi penyediaan rumah bagi
penggunanya lintas Daerah masyarakat yang terkena relokasi
kabupaten/kota; program Pemerintah Daerah provinsi.
Urusan Pemerintahan yang manfaat
atau dampak negatifnya lintas Daerah Dalam Sub-Urusan Penanganan Bencana,
kabupaten/kota; dan/atau Pemerintah daerah provinsi memiliki
Urusan Pemerintahan yang penggunaan kewenangan;
sumber dayanya lebih efisien apabila Penyediaan kebutuhan dasar dan
dilakukan oleh Daerah Provinsi. pemulihan trauma bagi korban bencana
provinsi

Sumber: UU No, 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Relokasi
Faktor yang mempengaruhi relokasi (Usamah,
Relokasi adalah pemindahan suatu lokasi 2014);
perumahan ke lokasi permukiman yang Aspek Sosial dan Budaya, yaitu hubungan
baru. sosial dengan tetangga, serta jaminan
Relokasi dilakukan terhadap perumahan kepemilikan lahan dan bangunan
dengan lokasi yang tidak diperuntukkan Aspek ekonomi, meliputi jarak lingkungan baru
bagi perumahan atau yang rawan dengan tempat bekerja, jaminan mata
terhadap bencana bahkan yang terkena pencaharian dan penggantian aset lahan atau
bencana. bangunan
Lokasi dan kualitas tempat relokasi baru Aspek fisik dan lingkungan, ketersediaan
adalah faktor penting dalam sarana dan prasaarana
perencanaan relokasi, karena sangat Aspek kualitas konstruksi bangunan, yatu
menentukan hal-hal seperti, lokasi tidak berupa pemilihan tapak dan perencanaan desai
terkena dampak seperti lokasi permukiman baru
sebelumnya, kemudahan menuju ke Aspek Kelembagaan, melibatkan partisipasi
lahan usaha, jaringan sosial, pekerjaan, masyarakat untuk prosoes komunikasi antara
bidang usaha. pemerintah dan masyarakat

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Preseden Relokasi
Relokasi Rumah Banjir di Kecamatan
Kota Agung Barat

Kelurahan Way Gelang terdapat rumah


relokasi bencana banjir sebanyak 80 KK
berasal dari Kelurahan Muara Indah,
Kecamatan Kota agung yang kemudian
Kondisi Perumahan Relokasi Banjir di Way Gelang
dipindahkan ke Kecamatan Kota Agung
Barat pada tahun 2010.

".. ada sekitar 10 KK yang kembali ke tempat semula


dan kemudian rumah disini dijual karena masyarakat
mayoritas nelayan sedangkan disini jauh dari laut..."
(Lurah Way Gelang)

Wawancara dengan Lurah Way


Rumah yang dijual oleh pemiliknya
Gelang
untuk kembali ketempat asal
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung
Preseden Relokasi
Hunian Tetap (Hunian Tetap) Pascabencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi
Sulawesi Selatan
Kementerian (PUPR) melalui Direktorat Jenderal
Perumahan telah menyelesaikan pembangunan
hunian tetap (Huntap) tahap 1A sebanyak 630 unit di
Duyu, Kota Palu dan Pombewe, Kabupaten Sigi.
Rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu tidak hanya
membangun kembali rumah yang rusak, tetapi
sebagai upaya untuk membangun kembali Kota yang
tangguh terhadap bencana.
Pembangunan Huntap tahap 1A dilakukan di dua
wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu sebanyak
230 unit dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi
sebanyak 400 unit
Warga terdampak bencana (WTB) yang direlokasi
mengaku merasa puas dan nyaman dengan sarana
dan prasarana yang memadai.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Permendagri No. 59 Tahun 2021 tentang
Standar Pelayanan Minimum

Target Kinerja Pencapaian Standar Pelayanan Minimum;

Adanya fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat


yang terkena relokasi program pemerintah Daerah Provinsi dengan
target pencapaian 100% (sesuai dengan jumlah warga yang terkena
relokasi akibat program pemerintah)
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana provinsi dengan target pencapaian 100% (sesuai dengan
jumlah warga korban bencana yang memperoleh rumah layak huni
yang akan dipenuhi)

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Form Pendataan Rumah Relokasi Permendagri No. 59
Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimum

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Laporan Akhir

GAMBARAN
UMUM WILAYAH

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya Sumber: Bencana Banjir
Provinsi Lampung
Administrasi dan Geografis
Kabupaten Tanggamus berlokasi di Provinsi
Lampung yang terletak antara 5 05’ Lintang
Utara dan 5 56’ Lintang Selatan dan antara 104
18’−105 12’ Bujur Timur dan dilalui oleh garis
ekuator atau garis khatulistiwa yang terletak
pada garis lintang 00 (BPS, 2019). Luas wilayah
294.948,11 Ha. Secara geografis,
KabupatenTanggamus berbatasan dengan:
Utara : Kabupaten Lampung Barat dan
Lampung Tengah
Selatan : Samudera Indonesia
Barat : Kabupaten Pesisir Barat
Timur : Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten
Pesawaran

Sumber: Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Pola Ruang
Kawasan Lindung Terdiri dari
kawasan kawasan yang
memberikan perlindungan
terhadap bawahannya,
kawasan perlindungan
setempat dan kawasan
konservasi.
Kawasn Budi Daya terdiri
dari kawasan pertanian,
kawasan perikanan,
kawasan pertambangan dan
energi, kawasan peruntukan
industri, kawasan pariwisata,
kawasan permukiman serta
kawasan pertahanan dan
keamanan.

Sumber: Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kepadatan Penduduk
Kabupaten Tanggamus
memiliki jumlah penduduk
sebanyak 640.275 jiwa pada
tahun 2020
Kecamatan dengan
kepadatan penduduk tertinggi
berada di Kecamatan Kota
Agung Timur yaitu 294,30
jiwa/km2 dan kepadatan
penduduk terendah berada di
Kecamatan Limau yaitu 90,04
jiwa/km2.

Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031 Sumber BPS Kabupaten Tanggamus, 2021

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Perekonomian
Berdasarkan nilai PDRB tahun 2020, 5 sektor lapangan usaha dengan PDRB terbesar berada pada sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,
Sektor Konstruksi, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.
PDRB Harga Berlaku (2019) yang paling tinggi sebesar 6.606,09 Milyar Rupiah pada Sektor Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan sedangkan PDRB Paling rendah berada pada Sektor Jasa Perusahaan sebesar 13,44 Milyar Rupiah.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Perekonomian

Sedangkan Menurut Dokumen RPJM,


Kabupaten Tanggamus memiliki komoditi
unggulan diantaranya di sektor pertanian
dan perkebunan yaitu kopi, dan coklat
Selain itu ada pula komoditi unggulan
kambing ternak

Sumber: RPJM Kabupaten Tanggamus Tahun 2018-2023

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Daya Dukung Lahan

Daya dukung lahan Kabupaten Tanggamus


terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu daya dukung
rendah dan daya dukung tinggi.
Kabupaten Tanggamus secara kesluruahan
daya dukung lahannya didominasi oleh daya
dukung tinggi, dengan arti masih mencukupi
untuk dilakukan pembangunan

Sumber: Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Daya Tampung Lahan

Daya Tampung Lahan di Kabupaten


Tanggamus terbagi menjadi 5
klasifikasi.
Sebagian besar kecamatan di
Kabupaten Tanggamus berada pada
klasifikasi 60.436-97.589 jiwa.
Kecamatan Sumberejo, Gunung Alip,
Gisting dan Limau sudah tidak ada
kawasan potensial untuk daya tampung
lahan

Sumber: Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus Tahun 2021-2031

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Banjir

Bahaya bencana banjir di Kabupaten


Tanggamus tebagi menjadi 3 klasifikasi
Klasifikasi yang mendominasi untuk
bencana banjir di Kabupaten Tanggamus
adalah klasifikasi tidak beresiko sama
sekali
Klasifikasi tinggi yang tersebar di hampir
seluruh Kabupaten Tanggamus kecuali
Pulau Panggung
Kecamatan dengan resiko paling tinggi
adalah Kecamatan Semaka, Wonosobo
dan Kota Agung Barat

Sumber: INARISK BNPB, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Tanah Longsor

Bahaya bencana tanah longsor di


Kabupaten Tanggamus tebagi menjadi 3
klasifikasi
Klasifikasi yang mendominasi untuk
bencana tanah longsor di Kabupaten
Tanggamus adalah klasifikasi tinggi yang
tersebar di hampir seluruh Kabupaten
Tanggamus

Sumber: INARISK BNPB, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Gempa Bumi

Bahaya bencana gempa bumi di


Kabupaten Tanggamus tebagi menjadi 3
klasifikasi
Klasifikasi yang mendominasi untuk
bencana gempa bumi di Kabupaten
Tanggamus adalah klasifikasi tinggi yang
tersebar di hampir seluruh Kabupaten
Tanggamus
Sedangkan Kecamatan yang resiko
bencana gempa bumi rendah berada di
Kecamatan Air Naningan

Sumber: INARISK BNPB, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Tsunami

Bahaya bencana tsunami di Kabupaten


Tanggamus tebagi menjadi 3 klasifikasi
Bencana tsunami tersebar di kecamatan
yang memiliki kawasan pesisir
diantaranya adalah Kecamatan
Pematang Sawa, Semaka, Wonosobo,
Kota Agung Barat, Kota Agung Timur,
Kota Agung, Limau, Cukuh Balak dan
Kelumbayan

Sumber: INARISK BNPB, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Likuifaksi

Bahaya bencana likuifaksi di Kabupaten


Tanggamus tebagi menjadi 3 klasifikasi
Kecamatan dengan resiko paling tinggi
berada di kecamatan Wonosbo dan
Semaka
Sedangkan untuk resiko sedang - tinggi
berada di Kecamatan Pematang Sawa,
Pugung, Bulok, Cukuh Balak dan
Kelumbayan

Sumber: INARISK BNPB, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Status Tanah
Status kepemilikan tanah terbagi atas
2 jenis status yaitu Hak Guna Usaha
(HGU) yang tersebar di Kecamatan
Kota Agung, Kecamatan Kota Agung
Barat, Kecamatan Kota Agung Timur,
Kecamatan Talang Padang dan
Kecamatan Pulau Panggung.

Sedangkan untuk tanah dengan status


Hak Guna Bangunan (HGB) tersebar di
Kecamatan Kota Agung Timur,
Kecamatan Gisting, Kecamatan
Gunung Alip dan Kecamatan Pugung.

Sumber: ATR/BPN Kabupaten Tanggamus, 2021

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Laporan Akhir

HASIL DAN
PEMBAHASAN

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya Sumber: Bencana Banjir di
Jalinbarn
Provinsi Lampung
Pengambilan Data Primer dan Sekunder
Wawancara Kelurahan Wawancara Dinas

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Analisis Wilayah Bahaya Bencana di
Kabupaten Tanggamus

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana di Kabupaten Tanggamus

Berdasarkan hasil analisis ditemukan dua


bencana yang memiliki cakupan lebih
dari satu Kabupaten.
Kedua bencana tersebut adalah bencana
Tsunami dan Gempa Bumi
Bahaya bencana gempa bumi mencakup
Kabupaten Lampung Barat dan
Kabupaten Tanggamus
Bahaya bencana Tsunami mencakup
Kabupaten Tanggamus, Pesisir Barat,
Pesawaran, Lampung Selatan, dan Kota
Bandar Lampung.

Sumber: INARISK BNPB, 2022 dan One Map Kementrian ESDM, 2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Gempa Bumi
Patahan yang berada di dua kabupaten
(Tanggamus dan Lampung Barat) melintasi
beberapa kecamatan di Kabupaten
Tanggamus.
Kabupaten Tanggamus yang terletak di jalur
Ring of Fire yang memiliki karakteristik
aktivitas Tektonik dan Vulkanik tinggi.
Rumah terdampak bahaya bencana gempa
bumi dapat ditemukan di Kecamatan Bandar
Negeri Semuong, Kota Agung Barat,
Semaka dan Wonosobo

4 Kecamatan
31 Kelurahan

Perumahan Rawan Gempa


Sumber: INARISK BNPB,2022
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung
Bahaya Bencana Gempa Bumi

Sumber: Hasil Olah Data INARISK (2022) dan Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus

Jumlah rumah terdampak bahaya bencana Gempa Bumi paling


banyak ditemukan di kecamatan Semaka dengan jumlah 517 rumah
dengan luas total sebersar 5,61 hektar.
Jumlah paling rendah ditemukan di kecamatan Kota Agung Barat
dengan jumlah 1 rumah dengan luas total seluas 0.01 hektar.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Tsunami

Potensi Tsunami di Kabupaten


Tanggamus disebabkan oleh keberadaan
Gunung Api Anak Krakatau.
Bahaya bencana Tsunami tersebar di
sepanjang wilayah pesisir Kabupaten
Tanggamus.

8 Kecamatan
37 Kelurahan

Perumahan Rawan Tsunami

Sumber: INARISK BNPB,2022

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Bahaya Bencana Tsunami

Sumber: Hasil Olah Data INARISK (2022) dan Draft Revisi RTRW Kabupaten Tanggamus
Terdapat total 2.251 dengan luas total 26,28 hektar rumah yang
terdampak bahaya bencana Tsunami di Kabupaten Tanggamus.
Jumlah paling tinggi ditemukan di Kecamatan Pematang Sawa
dengan jumlah 980 rumah dengan luas total sebesar 11,18 hektar
Jumlah paling rendah ditemukan di kecamatan Kota Agung Timur
dengan jumlah 59 rumah dengan luas total seluas 0.63 hektar.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Analisis Kawasan Bahaya Bencana di
Setiap Kecamatan

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Pematang Sawa

Kondisi permukiman di kawasan


rawan bencana pada
Kecamatan Pematang Sawa
memiliki akses yang cukup
sulit.
Kondisi rumah di Kecamatan
Pematang Sawa didominasi
oleh bangunan permanen serta
berdinding semen dan batu
bata.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Pematang Sawa

Terdapat sebanyak 984 rumah di kecamatan Pematang Sawa yanag terdampak bahaya Bencana
Tinggi Gempa Bumi dan Tsunami.
Dampak yang timbul dari kedua bencana tersebut berupa bergetarnya permukaan tanah dan ombak
menjadi lebih besar sehingga kesulitan melaut.
Belum ditemukan dampak fisik rumah akibat bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kecamatan
Pematang Sawa.
Kerugian materil yang pernah terjadi adalah rusaknya kapal warga akibat ombak tinggi pada saat
Tsunami akibat Gunung Krakatau

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung Barat
Kondisi rumah di kawasan
rawan bencana pada
Kecamatan Kota Agung Barat
mayoritas sudah layak huni dan
berdinding batu bata.
Namun terdapat beberapa
rumah tidak layak huni yang
masih berdinding kayu dan
tidak memiliki ventilasi udara.
Serta terdapat beberapa rumah
yang berada di kawasan
sempadan sungai.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung Barat

Pada Kecamatan Kota Agung Barat terdapat potensi rawan bencana gempa bumi
dan tsunami dengan tingkat kerawanan tinggi yang mengakibatkan 64 rumah akan
terdampak.
Pada Kelurahan Belu gempa bumi sering dirasakan oleh penduduk setempat
namun tidak berdampak terhadap kondisi fisik permukiman.
Kelurahan Tanjung Agung merupakan wilayah datar dan berada di pinggir pantai.

"....Tanjung Agung Kota Agung Barat, jika berfikir rasional kecepatan manusia lari saat tsunami,
ga akan kekejer dan akan habis dunia rata itu karena di kanan kiri berhimpitan kali..."
(Rusdi, Ketua Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanggamus)

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung

Mayoritas kondisi rumah di


kawasan rawan bencana pada
Kecamatan Kota Agung sudah
layak huni dan permanen.
Namun pada Kelurahan Baros
dan Pasar Madang terdapat
rumah-rumah ilegal yang
berada pada kawasan
sempadan pantai.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung

Pada Kecamatan Kota Agung terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 135 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi, masyaarakat hanya
merasakan gelombang air laut.
Di Kelurahan Terbaya memiliki kontur yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah
lainnya

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung Timur

Rumah di wilayah rawan


bencana berada pada wilayah
yang landai
Kondisi rumah satu dengan
lainnya saling berimpitan dan
mayoritas bangunan permanen
Terdapat beberapa rumah yang
tidak ideal antara luas
bangunan dengan jumlah
jiwa/rumah sehingga
menyebabkan rumah tidak
layak huni

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kota Agung Timur

Pada Kecamatan Kota Agung Timur terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 49 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai gelombang
air laut.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Limau
Kondisi rumah pada kawasan
rawan bencana di Kecamatan
Limau sudah memiliki bangunan
yang permanen.
Masih terdapat beberapa
rumah yang berada pada
kawasan sempadan pantai
seperti pada Pekon ketapang,
Tegineneng, dan Pekon Badak.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Limau

Pada Kecamatan Limau terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 184 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai
gelombang air laut.
Bencana Tsunami tahun 2018 lalu tidak memberikan dampak pada rusaknya rumah
namun berupa 4 kapal nelayan hilang.
Berdasarkan BPBD Tanggamus, Kecamatan Limau memiliki EWS sebagai pencegahan
terhadap tsunami

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Cukuh Balak
Kondisi rumah pada kawasan
rawan bencana di Kecamatan
Cukuh Balak mayoritas sudah
memenuhi kriteria rumah layak
huni.
Namun masih terdapat
beberapa rumah yang belum
memenuhi kriteria tersebut
seperti masih berdinding kayu
dan beralaskan tanah.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Cukuh Balak

Pada Kecamatan Cukuh Balak terdapat potensi rawan bencana tsunami dengan tingkat
kerawanan tinggi yang mengakibatkan 444 rumah akan terdampak.
Namun, sampai saat bencana tsunami belum pernah terjadi dan hanya sampai
gelombang air laut.
Bencana Tsunami tahun 2018 lalu tidak memberikan dampak pada rusaknya rumah.
Bencana yang paling sering terjadi adalah longsor dan Banjir
Rumah masyarakat yang berada di pinggir pantai merupakan tanah menumpang dengan
sempadan pantai secara ilegal.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kelumbayan

Mayoritas rumah di
Kelurahan Kiluan Negri
berada pada kawasan
sempadan pantai
Kondisi rumah tidak layak
huni dikarenakan sanitasi
serta minim ventilasi

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Kelumbayan

Pada Kecamatan Kelumbayan terdapat potensi rawan


bencana tsunami dengan tingkat kerawanan tinggi yang
mengakibatkan 283 rumah akan terdampak.
Bencana Tsunami tahun 2018, wilayah yang terdampak
adalah Kelurahan Kiluan Negeri
Dampak yang dirasakan adalah hilang dan rusaknya
rumah warga disepanjang pantai.
Pemerintah Daerah Tanggamus melakukan relokasi 100 a. Kondisi RTLH Kecamatan
rumah di Kelurahan Kiluan Negri korban bencana tsunami Kelumbayan
2018.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Wonosobo

Kondisi rumah tidak layak


huni yaitu berdinding kayu
tanpa plaster serta dengan
luas tidak sesuai SNI.
Dampak akibat bencana
yang dapat ditemukan di
kecamatan ini berupa
tanggul rusak.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Wonosobo

Pada Kecamatan Wonosobo terdapat potensi rawan bencana gempa bumi dan tsunami
dengan tingkat kerawanan tinggi yang mengakibatkan 293 rumah akan terdampak.
Gempa bumi sering dirasakan oleh penduduk setempat namun tidak berdampak terhadap
kondisi fisik permukiman.
Pada Kelurahan Karang Anyar belum pernah terjadi bencana tsunami

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Wonosobo

a. Rumah di pinggir Tanggul Sungai b. Tanggul Rusak


Semaka

Pada Kelurahan Banyu Urip dan Bandar Kejadian memiliki


permasalahan berupa tanggul Sungai Semaka jebol sehingga
menyebabkan banjir pada bulan Februari dan jalan akses putus

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Semaka

Kondisi rumah di kawasan


rawan bencana pada
Kecamatan Semaka
didominasi oleh bangunan
permanen yang sudah
menggunakan dinding batu
bata.
Terdapat banyak
pembangunan rumah pada
Kecamatan Semaka dan
jumlah rumah tidak layak huni
yang sedikit.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Semaka

Terdapat sebanyak 457 rumah di kecamatan Semaka yang terdampak bahaya


Bencana Tinggi Gempa Bumi.
Dampak yang timbul dari bencana tersebut berupa permukaan tanah bergetar.
Belum ditemukan kerusakan fisik ruamah akibat gempa bumi di kecamatan
Semaka.
Kerusakan yang timbul berupa retak ringan di dinding rumah warga.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Bandar Negeri Semuong

Kondisi rumah di Kecamatan


Bandar Negeri Semuong
didominasi oleh bangunan
permanen.
Rata-taya rumah memiliki
pekarangan di depan rumah
Terdapat rumah tidak layak
huni dikarenakan tidak
memiliki ventilasi

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Kecamatan Bandar Negeri Semuong

Terdapat sebanyak 77 rumah di kecamatan


Banda Negeri Semuong yanag terdampak
bahaya Bencana Tinggi Gempa Bumi.
Dampak yang timbul dari bencana tersebut
berupa permukaan tanah bergetar.
Bencana yang menyebabkan dampak utama
di kecamatan Bandar Negeri Semuong
adalah longsor.
Gempa bumi terkhir pada bulan Februari dan Kondisi Permukiman di Kecamatan Banda Negeri Semuong
belum ditemukan kerusakan fisik ruamah
akibat gempa bumi di kecamatan Bandar
Negeri Semuong.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Jumlah Perumahan di Wilayah Bencana Tsunami

Bencana Tsunami di Kabupaten Tanggamus akan berdampak pada 2256 jumlah rumah, dengan
total 274 Rumah Tidak Layak Huni yang perlu segera di relokasi.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung
Jumlah Perumahan di Wilayah Bencana Gempa Bumi

Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Tanggamus akan berdampak pada 748 jumlah rumah,
dengan total 94 Rumah Tidak Layak Huni yang perlu segera di relokasi.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Laporan Akhir

REKOMENDASI

Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya Sumber: Bencana Tanah Longsor di
Provinsi Lampung Kecamatan Semaka
Rekomendasi
Membentuk satgas perumahan mulai dari Tahapan Penanganan Rumah Bencana
Provinsi hingga Kecamatan (dan Desa) Pra (Perencanaan) - Dinas PKP
untuk dapat melakukan persiapan Pendataan lokasi bencana
terhadap bahaya yang akan datang untuk Pembuatan peta peta atau denah wilayah
melaporkan kejadian (event) bencana yang sangat rawan terhadap bencana
secara cepat dan lintas Perangkat Penyebab
Daerah yang mencakup BPBD dan Dinas Catatan dampak (kerusakan bangunan)
PUPR. Catatan sejarah
Lokasi lahan relokasi perumahan rawan Lokasi, desain, RAB
bencana tidak dapat jauh dari perumahan Mitigasi Bencana - Dinas PKP
sebelumnya dikarenakan tempat mata Investasi: infrastruktur kebertahanan sesuai
jenis bencana dan penyebab (tanggul, , dll)
pencaharian penduduk berada di sekitar
Pasca Bencana
perumahan sebelumnya
Rehab rumah rusak (ringan, sedang, berat)
Pembangunan infrastruktur pencegahan
Relokasi (lahan, PSU, rumah)
bencana, seperti pemecah ombak dan
tanggul

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provnsi Lampung


Terima Kasih
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Cipta Karya Provinsi Lampung

Anda mungkin juga menyukai