Jalum : 2B
Anggota : - Wulandari
- Alfiana Rahmawati
- Mely Fitriyani
- Nadia Septiani
- Nabela Aulia
3. Mengorganisasikan masyarakat.
masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang kesehatan dalam
B. Prinsip
prinsip:
1. Penyadaran
dayanya.
2. Pengorganisasian
disepakati bersama.
kemampuan masyarakat.
4. Kemanusiaan
6. Kesukarelaan
dirasakan.
7. Kesetiakawanan
8. Kemandirian/keswadayaan
9. Partisipatif
hasil-hasil kegiatannya.
10. Keberlanjutan
berkesinambungan
11. Kesetaraan
Kedudukan semua pemangku kepentingan yang setara,
merasa direndahkan.
12. Demokratis
13. Keterbukaan
14. Kebersamaan
mengembangkan sinergisme.
15. Akuntabilitas
16. Desentralisasi
Provider adalah sector yang bertanggung jawab secara teknis terhadap program-
program yang dikembangkan dalam pengembangan kemampuan masyarakat
untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri secara swadaya dan gotong royong.
Ada pula peran serta masyarakat dibagi kedalam 2 bagian, berikut uraiannya :
Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat, yaitu sumber daya alam atau
potensi desa, dan sumber daya manusia/ kader kesehatan. Bidan dalam memberi
pelayanan kepada ibu dan anak dikomunitas perlu memperhatikan factor lingkungan
berikut:
Apabila pada suatu waktu, seorang ibu hamil atau ibu bersalin
memerlukan donor drah, bidan dapat segera menghubungi coordinator dari
golongan darah yang di butuhkan. System sederhana ini di harapkan dapat
memberikan dampak besar terhadap keberhasilan program desa siaga terutama
untuk menurunkan angka kemtian ibu hami, bersalin, nifas, serta bayi.
4. Suami Siaga
Suami siaga merupakan bentuk pendampingan yang di berikan kepada ibu,
karena salah satu orang terdekat dengan ibu adalah suami. Program suami siaga
(suami siap antar jaga) di kembangkan untuk mendukung program GSI. Suami
menyiapkan biaya pemeriksaan dan persalinan, siap mengantar istri ke tempat
pemriksaan dan melahirkan, serta siap menjaga dan menunggu istri melahirkan.
Suami siaga adalah suami yang siap menjaga istrinya yang sedang hamil,
menyediakan tabungan bersalin, serta memberikan kewenangan untuk
menggunakan nya apabila terjadi masalah kehamilan, suami siaga mempunyai
jaringan dengan tetangga potensial yang mampu mengatasi masalah kegawat
daruratan kebidanan, suami siaga juga memiliki pengetahuan tentang tanda
bahaya kehamilan, persalinan, nifas, dan mengutamakan keselamatan istri.
Untuk menjadi suami yang benar-benar siaga, maka harus di bekali dengan
pengetahuan tentang beberapa hal berikut :
5. Budaya
7. Tingkat pendidikan
9. Desa Siaga
a. Pengertian
2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa terhadap
pentingnya kesehatan.
b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
dengan pentingnya kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan, dan
sebagainya)
c. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan prilaku
hidup bersih dan sehat
d. Meningkatnya kesehatan lingkungan desa
e. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila dana tersebut telah
memenuhi criteria minimal berikut ini :
1. Memiliki pelayanan kesehatan dasar, bagi desa yang tidak memiliki akses
ke puskesmas/puskesmas pembantu, dapat di kembangkan pos kesehatan
desa (poskesdes)
2. Mempunyai forum masyarakat desa
3. Mempunyai sedikitnya dua jenis upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) sesuai kebutuhan amsyarakat setempat (misalnya
posyandu dan polindes)
4. Ada pembinaan dari puskesmas yang mampu memberikan pelayanan
kegawatdaruratan bagi ibu hamil, bersalin, nifas, serta bayi baru lahir.
5. Ada pengamatan kesehatan terus menerus yang berbasis masyarakat
6. Ada system siaga terhadap bencana oleh masyarakat
7. Ada pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat
8. Mempunyai lingkungan yang sehat
9. Masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan sehat.
10. Forum masyarakat desa
Forum masyarakat desa adalah suatu perkumpulan yang terdiri atas
perwakilan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
warga/perbaikan desanya. Forum ini bisa berupa kelompok rembug desa,
perkumpulan yasinan, majlis taklim, serta kelompok doa, yang pada intinya
sudah berfungsi sebagai wadah kegiatan dan menampung kebutuhan
masyarakat. Perkumpulan ini secara berkala membahas berbagai
permasalahan kesehatan dan cara mengatasinya dengan upaya mandiri di
masyarakat desa.
1.8 Pembelajaran Orang Dewasa
Orang dewasa adalah orang yang telah memiliki banyak pengalaman,
pengetahuan, kecakapan dan kemampuan mengatasi permasalahan hidup secara
mandiri. Orang dewasa terus berusaha meningkatkan pengalaman hidupnya agar
lebih matang dalam melakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Orang
dewasa bukan lagi menjadi obyek sosialisasi yang dibentuk dan dipengaruhi orang
lain untuk menyesuaikan dirinya dengan keinginan para pemegang otoritas di atas
dirinya sendiri, akan tetapi dalam perspektif pendidikan, orang dewasa lebih
mengarahkan dirinya kepada pencapaian pemantapan identitas dan jati dirinya untuk
menjadi dirinya sendiri.
Strategi Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi). Dalam kegiatan
pembelajaran, pendidik dituntut memiliki kemampuan memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat. Kemampuan tersebut sebagai sarana serta usaha dalam
memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran untuk menyajikan materi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan program pembelajaran. Untuk
menentukan atau memilih pendekatan pembelajaran, hendaknya berangkat dari
perumusan tujuan yang jelas. Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, kemudian
memilih pendekatan pembelajaran yang dipandang efisien dan efektif. Pemilihan
pendekatan pembelajaran ini hendaknya memenuhi kriteria efisien dan efektif. Suatu
pendekatan pembelajaran dikatakan efektif dan efisien apabila startegi tersebut dapat
mencapai tujuan dengan waktu yang lebih singkat dari pendekatan yang lain.
Kriteria lain yang perlu diperhatikan dalam memilih pendekatan pembelajaran adalah
tingkat keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sujarwo,%20M.Pd./Makalah-
Strategi%20Pembelajaran%20Orang%20dewasa%20(Repaired).pdf
https://hikmawansp.wordpress.com/2011/12/31/hakekat-pemberdayaan-masyarakat/
2.Jakarta:Salemba Medika
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/penanganan-
krisis/buku_saku_pedoman_pemberdayaan_masyarakat.pdf