Anda di halaman 1dari 3

Skenario Kasus

Pada tanggal 7 September 2020 telah terjadi gempa bumi di Kota M dengan kekuatan
7,6 SR. dengan jumlah korban disebuah desa A sebanyak 50 orang. Adapun rincian korban
20 luka, 2 meninggal, 26 selamat tanpa luka, dan beberapa korban dengan penyakit yang
diderita. Korban yang selamat banyak yang histeris dan kebingungan mencari anggota
keluarganya yang terpisah dan melihat anggota keluarganya yang terluka.. Saat ini telah
didirikan rumah sakit lapangan. Perawat melakukan lokalisasi korban bencana.
Memindahkan korban ke tempat penampungan, memeriksa status kesehatan korban serta
memberikan pertolongan pertama. Terlihat perawat A dilapangan melakukan tindakan kepada
korban bencana dengan triase merah terlebih dahulu dan memberikan penjelasan kepada
klien lain dengan ramah. Karena petugas kesehatan dengan terpaksa mendahuluhan pasien
yang membutuhkan stabilisasi segera. Perawat A melakukan pertolongan bantuan hidup dasar
seperti manajemen eksternal, mengamankan pernafasan dan melakukan teknik sesuai
penanganan cidera.

Disisi lain, Di kamar evakuasi, seorang pasien mengeluhkan sakit di seluruh


badannya. Gunawan adalah anak korban , ia mencoba menghubungi perawat B setelah
ibunya mengalami dan merasa sakit luar biasa. Perawat B lalu lalang menghiraukan keluhan
gunawan tanpa penjelasan. Tak beberapa lama lagi ibunya mengeluhkan sesak nafas ,
gunawan kembali lagi memanggil perawat , dengan alasan perawat B menjawab , oksigen
habis , setelah korban kritis baru dokter datang . dalam suasana kepanikkan gunawan sempat
mengamuk kepada perawat B dan dokter yang menangani ibunya setelah korban meninggal .

Analisis Kasus Kode Etik Perawat

A. Peran Perawat Kompeten dan Tanggung Jawab

1. Perawat melakukan lokalisasi korban bencana. Memindahkan korban ke tempat


penampungan, memeriksa status kesehatan korban serta memberikan pertolongan pertama.

Penjelasan :

Kompetensi seorang perawat adalah sesuatu yang ditampilkan secara menyeluruh


oleh seorang perawat dalam memberikan perawatan profesional kepada klien mencakup
pengtahuan, pertimbangan, yang dipersyaratkan dalam situasi ( Nursalam & Effendy,2008).
Kompetensi perawat bencana menggunakan pendekatan ICN yaitu kompetensi dibagi sesuai
dengan tahapan bencana : Pra Bencana, Tanggap Darurat dan Pasca Bencana (ICN.2009).

Pada kasus diatas kompetensi perawat yang dilakukan yaitu pada pada tahap tanggap
darurat dimana perawat sesuai dengan kompetensi nya pada tahap tersebut melakukan
lokalisasi korban bencana. Memindahkan korban ke tempat penampungan, memeriksa status
kesehatan korban serta memberikan pertolongan pertama.

2. Perawat A dilapangan melakukan tindakan kepada korban bencana dengan triase merah
terlebih dahulu dan memberikan penjelasan kepada klien lain dengan ramah.

Penjelasan :

Pada kasus diatas kompetensi perawat yang dilakukan yaitu pada pada tahap tanggap
darurat ,dimana pada proses triage dalam simulasi bencana menghasilkan pendataa korban
berdsarkan tingkat kegawatan masing-masing dan selanjutnya korban dilabel warna sesuai
hasil triage lewat aplikasi triage dengan tujuan tim penolong bisa dengancepat mengetahui
apakah korban sudah di triage atau belum. Proses pemberian label triage di lokasi darurat
bencana dapat dilakukan dengan banyak cara antara lain:

1. Korban dapat diberi label dengan material berwarna yang berada dilokasi bencana.

2. Memanfaatkan warna pakaian korban dan diikatkan pada bagian tubuh korban sesuai
dengan warna pakaian korban dan dikaitkan pada bagian tubuh korban dengan warna hasil
triage setiap korban.

Pemberian lebel kepada setiap korban harus diletakkan secara seragam untuk mempermudah
identifikasi pada tahap selanjutnya. Sebagai contoh apabila kain berwarna diikatkan pada
bagian kaki atau tangan korban maka seluruh korban dalam pemberian lebel triage dilakukan
hal yang sama dengan mengikatkan pada bagian kaki korban. Selanjutya dilakukan dilakukan
evakuasi korban menuju rumah sakit terdekat untuk tindakan medis. (Dewi.2011).

3. Perawat memberikan penjelasan kepada klien lain dengan ramah pada saat terjadi bencana.

4. Perawat melakukan pertolongan bantuan hidup dasar seperti manajemen eksternal,


mengamankan pernafasan dan melakukan teknik sesuai penanganan cidera.
Referensi :

World Health Organization and Internasional Council of Nurses.2009. Switzerland: ICN


Framework of Disaster Nursing Competencies.

Dewi, Kartika. 2011. Dasar-dasar keperawatan gawat darurat. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam & Efendi,F. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Japannese Red Cross Society & PMI. 2009. Keperawatan Bencana Banda Aceh : Forum
Keperawatan Bencana.

B. Peran Perawat Tidak Kompeten dan Tidak Tanggung Jawab

1. Perawat B pada kasus hanya lalu lalang dan tidak menghiraukan keluhan gunawan tanpa
penjelasan.

2. Perawat B tidak terlihat menangani kepanikan klien dan keluarga di lokasi bencana

Anda mungkin juga menyukai