Dasar-Dasar Kreatifitas: Creativity (Person, Product, Process, and Press)
Dasar-Dasar Kreatifitas: Creativity (Person, Product, Process, and Press)
Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru,
baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas itu berhubungan
penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal.
Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan
suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik
terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89).kreativitas dapat diartikan sebagai
kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak
biasa (unusual) guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan
penyelesaian yang orisinal dan bermanfaat.
Proses kreativitas merupakan konseptualisasi dinamis yang merujuk pada potensi
perubahan tindakan atau produk orisinal yang berguna bagi individu maupun masyarakat.
Seperti halnya pribadi dan pendorong, proses kreativitas juga terdapat pada setiap individu.
Proses kreativitas dipengaruhi oleh kognitif, motivasi, kepribadian, sejarah/ekologi, dan
kesempatan (Dacey & Lennon, 1998).
2.1 Pengertian Kreativitas
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang
sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89)
Selain dari apa yang telah disebutkan diatas, maka untuk memahami pengertian
kreativitas, maka Rhodes (Munandar, 1977) mengemukakan bahwa ada beberapa tinjauan
yang harus dikaji. Adapun definisi kreativitas itu dapat dikaji melalui the Four P’s of
Creativity (Person, Product, Process, and Press).
Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu mencerminkan keunikan individu
dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Halini dipertegas oleh Paul Swartz (1963)
bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.
Kretivitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu
merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna bagi individu dan lingkungan.
Lebih jauh diungkapkan oleh Jhon A. Glover (1980) bahwa ada tempat pemberangkatan yang
terbaik, yaitu kriteria yang dianggap cukup representatif oleh sebagian besar para ahli
1
psikologi dalam mendefinisikan kreativitas.Kriteria yang dimaksudkan adalah sipat kebaruan
(novelty) dan kegunaan (utility).
Kreativitas sebagai proses (process) yaitu bersibuk diri secara kreatif yang
menunjukan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir. Para ahli yang
merumuskan definisi kreativitas berdasarkan proses, yaitu Spearman (1930) dan Torrance
(1974). Spearman (Munandar, 1977) berpendapat bahwa berfikir kreatif pada dasarnya
merupakan proses melihat atau menciptakan hubungan antara proses sadar dan dibawah
sadar.
Kreativitas sebagai press, menurut bahasa MacKinnon (Roslnaksky, 1970) The
creative situation, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau
lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong
penampilan fikiran dan tindakan kreatif.
2.3 Proses Kreatifitas
2
Seperti halnya pribadi dan pendorong, proses kreativitas juga terdapat pada setiap individu.
Proses kreativitas dipengaruhi oleh kognitif, motivasi, kepribadian, sejarah/ekologi, dan
kesempatan (Dacey & Lennon, 1998).
Kreativitas dalam perkembangannya sangat sangat terkait dengan empat aspek, yaitu:
1. Aspek Pribadi. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang
unik dengan lingkungannya.
2. Aspek Pendorong. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya
memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.
3. Aspek Proses. Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses
merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah)
ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi,
dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.
4. Aspek Produk. Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari
proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.[1][1]
3
Proses kreatif yang berlangsung dalam diri seseorang akhirnya akan membuahkan
suatu produk kreatif. Penilaian tentang kreatifitas tentang kreativitas seringkali didasarkan
pada produk kreatif. Terdapat dua kriteria untuk menilai kreativitas, yaitu
(a) concurrent criteria adalah penilaian berdasarkan pada produk kreatif yang
dihasilkan seseorang selama hidupnya atau dibatasi ketika ia berhasil menyelesaikan karya
kreativitasnya;
(b) content criteria, adalah penilaian berdasarkan pada konsep atau definisi
kreativitas yang dijabarkan ke dalam indikator-indikator perilaku. Pribadi kreatif dipandang
sebagai pribadi yang pernah mengalami kondisi traumatis, yang dihadapi dengan
kemungkinan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi
pemecahan inovasi dari trauma. Tindakan kreatif ini, menstranformasikan keadaan psikis
yang tidak sehat menjadi sehat (Teori Psikoanalisis).
2.4. Asumsi-Asumsi Kreatifitas
Berdasarkan beberapa hasil studi dan beberapa teori, ada enam asumsi dalam
kreativitas,yaitu:
1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda, dan yang
diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kreativitas tersebut
2. Kreativitas dinyatakan dalam bentuk produk-produk kreatif baik berupa benda maupun
ide/gagasan (creativeideas)
3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara faktor-faktor psikologis
(internal) dengan lingkungan (eksternal). Pada setiap orang, peran masing-masing faktor
tersebut berbeda-beda
4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor yang dapat menunjang atau
justru menghambat perkembangan kreativitas
5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman, melainkan didahului oleh, dan
merupakan pengembangan dan hasil-hasil kreativitas seseorang dalam menciptakan
kombinasi-kombinasi baru dari hasil-hasil yang telah ada sehingga melahirkan sesuatu yang
baru.
6. Karya kreatif tidak lahir hanya kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses kreatif
yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang kuat. Ada tiga faktor yang turut
menentukan prestasi kreatif seseorang, yaitu:
(a) motivasi atau komitmen yang tinggi;
(b) keterampilan dalam bidang yang ditekuni; dan
(c) kecakapan kreatif.
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai
kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan
memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan
perhitungan) dari pada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang
bagi mereka amat berarti, penting dasn disukai , mereka tidak terlalu menghiraukan kritik
4
atau ejekan dari orang lain. Merekapun tidak takut untuk membuat kesalahan dan
mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oleh orang lain. Orang
yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpang dari
tradisi. Rasa percaya diri,keuletan dan ketekunan membuat mereka tidakcepat putus asa
dalam mencapai tujuan mereka.
Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan
kreatif yang menonjol terhadap masyarakat digambarkan sebagai berikut: berani dalam
pendirian/keyakinan, melit (ingin tahu), mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan,
bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya, intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat
dari otoritas begitu saja. Kenyataan menunjukan, bahwa guru dan orang tua lebih
menginginkan perilaku sopan, rajin dan patuh dari anak, ciri-ciri yang tidak berkaitan dengan
kreativitas.
ciri-ciri pribadi kreatif yang diperoleh dari kelompok pakar psikologi (30 orang) adalah
sebagai berikut(utami Munandar,1977):
1. Imajinatif
2. Mempunyai prakarsa
3. Mempunyai minat luas
4. Mandiri dalam berfikir
5. Senang berpetualang
6. Penuh energi
7. Percaya diri
8. Bersedia mengambil risiko
9. Berani dalam pendirian dan keyakinan.
Bandingkan ciri-ciri tersebut dengan peringkat ciri siswa yang paling diinginkan oleh guru
sekolah dasar dan sekolah menengah (berjumlah 102 orang) :
1. Penuh energi
2. Mempunyai prakarsa
3. Percaya diri
4. Sopan
5. Rajin
6. Melaksanakan pekerjaan pada waktunya
7. Sehat
8. Berani dalam berpendapat
9. Mempunyai ingatan baik
10. Ulet
Dari daftar ciri-ciri ini tidak tampak banyak kesamaan antara ciri-ciri pribadi yang kreatif
menurut pakar psikologi dengan ciri-ciri yang diinginkan oleh guru pada siswa.