Askep Fraktur Minggu Ke 2
Askep Fraktur Minggu Ke 2
KOMPLIKASI
PENYEMBUHAN FRAKTUR
DEFINISI DFISIK KMS:
5S HIPKR: Delay union
Stadium Hematoma Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan Fat Embolism Syndrome (FES)
Stadium Inflamasi tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa Infeksi
Stadium Proliferasi ( Mansjoer Arief ) Sindrom kompartement
Stadium Kallus Frakur multipel : garis lebih dari satu tetapi pada tulang yang Iskemik
berlainan tempatnya, misalnya fraktur femur,fraktur kruris, an Kerusakan Arteri
Stadium Re-modelling
fraktur tulang belakang (Brunner, 2009) Kontraktur
(Smeltzer, 2011) Mal Union
Syok (Brunner, 2010)
NIC
NOC
Pain Manajemen
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 - Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
jam diharapkan pasien dapat melakukan ketidaknyamanan
Kontrol Nyeri (1605)dengan kriteria hasil:
- Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim
Nyeri Akut a. Menggunakan tindakan pengurang nyeri non
farmaklogi askala 2 ke 4 kesehatan lainnya untuk memilih dan
b. Melaporkan nyeri yang terkontrol skala 3-4 mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
c. Mampu mengenali nyeri (skala, frekuensi) nonfarmakologi sesuai kebutuhan
skala 2 ke 4 - Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
Tingkat Nyeri (2102) dapat berkurang dengan penurunan nyeri
krteria: - Berikan informasi mengenai nyeri
a. Nyeri yang dilaporkan skala 3 ke 4 - Kolaborasi pemberian obat-obatan
Ekspresi nyeri wajah skala 3 ke 4 - Balut area nyeri dengan elastis perban
Monitor TTV
- Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan
dengan tepat.
Setelah dilakukan tindakan selama 3 X24 jam - bantu pasien untuk menggunakan alas kaki yang
gangguan mobilitas fisik dapat berkurang, memfasilitasi pasien untuk berjalan dan mencegah
dengan kriteria hasil :
cedera
Joint movement & Mobility level
Gangguan - Pasien meningkatkan dalam aktivitas - bantu pasien untuk berpindah sesuai kebutuhan
Mobilitas fisik - terapkan/sediakan alat bantu (tongkat. walker atau
Fisik - Mengerti tujuan dari mobilitas kursi roda)
- bantu pasien untuk ambulasi awal
- monitor penggunaan kruk pasien atau alat bantu
berjalan.
- konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai rencana
ambulasi
NIC
NOC
Infection control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 X24 jam infeksi tidak terjadi dengan 1. Bersihkan lingkungan dengan baik
kriteria hasil : 2. Ganti peralatan perawatan per pasien
Resiko Keparahan infeksi 3. Batasi jumlah pengujung
Infeksi 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Kemerahan 5. Pastikan penanganan aseptik pada seluruh aliran IV
- Cairan (luka) yang berbau busuk 6. Gunakan kateterisasi intermitten
- Demam 7. dorong untuk beristrahat
- Nyeri 8. ajarkan keluarga pasien dan pasien mengenai bagaimana
- Kolonisasi kultur area luka menghindari infeksi
- Hilang nafsu makan 9. ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus melaporkanya kepada perawatan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth (2008). Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.3.Jakarta :
EGC.
Buleck, G (2013). Nursing Intervention Classification (NIC). 6 Th Edition. Missouri : Elseivet
Mosby
Ircham Machfoedz (2009). Pertolongan Pertama di Rumah, di Tempat Kerja, atau di
Perjalanan.Yogyakarta : Fitramaya
Johnson, M.(2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey :
Upper Saddle River
Morhead, S. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement Of Healt
Outcomes. 5 Th Edition. Missouri : Elsevier Saunder
Mansjoer, A. (2009). Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius
NANDA Internasional. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 –
2014. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S.C. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
ETIOLOGI
Trauma karena; KLL, jatuh,
olahraga, dan sekunder dari
penyakit (patologis);
osteogenesis imferfekta dan
kanker (Smeltzer, 2011) ASUHAN KEPERAWATAN DEWASA PADA NY. A
PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
A. Biodata
1. Nama : Ny. A
2. Usia : 23 tahun
3. Pekerjaan : IRT
5. Agama : Islam
7. Usia : 24 tahun
8. Pekerjaan : Buruh
Keterangan :
D. : Laki-Laki
: Perempuan
E. : Meninggal
SISTEM PERNAFASAN
Wajah Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera berawarna putih,
pupil isokor, refleks cahaya (+), kelopak mata tampak cekung,
warna sama dengan kulit lain, tidak ada sumbatan, tidak ada
bengkak, mukosa kering, tidak ada sariawan, mulut bersih, gigi
bersih
Leher Pada leher tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, bentuk leher
simetris , tidak tampak adanya lesi
DADA
Paru I : tampak simetris, tak tampak jejas/memar, tidak ada tarikan
dinding dada, napas normal, pengembangan dada tampak
simetris
P : tidak teraba adanya benjolan, fremitus teraba normal.
P : suara paru resonan
A : suara nafas vesikuler, tidak terdapat wheezing
Jantung I : ictus cordi tidak tampak
P : ictus cordi tidak kuat angkat
P : suara pekak,
A: bunyi jantung I dan II normal, terdengar lupdup, tidak terdapat
suara tambahan, bising negatif.
SISTEM PENCERNAAN
Bibir Pucat
Gaster tidak ada keluhan pada lambung.
Abdomen Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tidak ada lesi, tidak
ada edema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
pada hati.
Perkusi : Saat diketuk suara timpani
Auskultasi : bising usus 18x/menit
Indra 1. Mata : Normal konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
2. Clavicula : bentuk simetris, tampak luka pada clavicula dan
merasakan nyeri
3. Telinga : Normal, bersih, simetris
SISTEM SARAF
Fungsi cerebral 1. Status mental : daya ingatan masih bisa mengingat
dengan jelas, perhatian normal, bahasa menggunakan
bahasa jawa dan indonesia
2. Kesadaran : Eyes 4 Verbal 5 Motorik 6 (GCS=15)
Fungsi kranial Fungsi kranial pasien baik, tidak ada gangguan pada fungsi
kranialnya
Fungsi sensorik Fungsi sensori pasien baik, pasien dapat merasakan
rangsangan nyeri (skala 6), merasakan getaran, panas, atau
dingin.
Fungsi motoric Fungsi motoric ekstremitas pasien menurun, kekuatan otot
pasien kuat, pasien tidak mampu berjalan aktivitas pasien
dibantu keluarga dan perawat
Refleks ektremitas atas normal, ekstremitas bawah kanan normal,
ekstremitas bawah kiri normal
Iritasi meningen pasien tidak ada kaku kuduk
SISTEM MUSKULOSKELETAL
kepala Bentuk simetris
Vertebrae Normal, tidak terdapat gangguan pada tulang vertebrae
Pelvis lutut kaki kanan pasien ditekuk dan dirapatkan kedada dan
lutut kaki kiri normal
Bahu Normal, bahu pasien tidak terdapat jejas, tidak ada luka
Kaki Kedua kaki normal tidak ada kececatan namun ada lebab
Kanan Tangan kanan terpasang iv cath no. 22 sejak 20 Desember
2019 dengan cairan infus Nacl, kecepatan 20 tetes/Menit
SISTEM INTEGUMEN
Rambut warna hitam
Kulit temperatur kulit = akral dingin, terdapat bekas oprasi pada kaki
kiri
Kuku warna kuku pada pasien tidak pucat, kuku panjang-panjang
tampak kotor, capilarry revil kembali <2 detik.
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar tiroid normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Percepatan tidak ada
pertumbuhan
Ekskresi urin berlebihan tidak ada
Suhu tubuh tidak tidak ada
seimbang
SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan normal tidak ada keluhan apapun
SISTEM IMUN
Alergi Pasien tidak ada alergi makanan ataupun obat
Imunisasi pasien mengatakan lupa sudah di imunisasi atau belum
Penyakit yang Pasien mengatakan tidak ada penyakit
berhubungan dengan
cuaca
1. ANALISIS DATA
Ttd Perawat
Ttd perawat
Disusun oleh:
Muhammad Taufiq Ridwan
(1910206160)