DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
PROPOSAL
PENYULUHAN KESEHATAN
A. Latar belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. ini
berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami anak, baik ketika ia berada dalam
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Pada masa sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam
belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh anak-anak yang berkemampuan
kurang saja. Hal tersebut juga dialami oleh anak-anak yang berkemampuan
tinggi. Selain itu, anak-anak yang berkemampuan rata-rata juga mengalami
kesulitan dalam belajar. Sedang yang namanya kesulitan belajar itu merupakan
kondisi proses belajar yang ditandai oleg hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai kesuksesan.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang
rendah (kelainan mental) akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non-
intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu mendapat jaminan
keberhasilan belajar, karena dalam rangka
Oleh karena itu dalam praktek Pendidikan Kesehatan, kami akan melakukan
penyuluhan mengenai gangguan tidur yang ditujukan pada penghuni Wisma Anak
dan Remaja RSJ Prof. HB Sa'anin.
B. Tujuan :
1. Tujuan umum
1. Pengertian belajar
C. Pelaksanaan kegiatan :
7. Setting tempat
Keterangan :
= observer
= fasilitator
= audien
= presenter
= moderator
= layar
8. Kegiatan penyuluhan :
2 30 Menit Pelaksanaan :
Mendengarkan dan
memperhatikan
3 10 Menit Penutup :
Bersama moderator
Menyimpulkan materi
menyimpulkan
bersama audien materi penyuluhan
Melakukan evaluasi Menjawab
Menutup dan memberi pertanyaan
saran Menjawab salam
9. Materi (terlampir)
Lampiran 1
GANGGUAN BELAJAR PADA ANAK
1. Defenisi belajar
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dalam hal ini, perubahan adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar
(disengaja) dan bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya.Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya
fikir, dan kemampuan lainnya.
2. Defenisi gangguan belajar
Secara bahasa gangguan belajar adalah masalah yang dapat mempengaruhi
kemampuan otak dalam menerima, memproses, menganalisis dan menyimpan
informasi. Sedangkan pengertian yang diberikan oleh National Joint
Committee for Learning Disabilities (NJCLD) mengenai gangguan belajar
adalah suatu kumpulan dengan bermacam-macam gangguan yang
mengakibatkan kesulitan dalam mendengar, berbicara, menulis, menganalisis,
dan memecahkan persoalan.
f. Biokimia
Pengaruh penggunaan obat atau bahan kimia lain terhadap kesulitan belajar masih
menjadi kontroversi. Penelitian yang dilakukan oleh Adelman dan Comfers
(dalam Kirk & Ghallager, 1986) menemukan bahwa obat stimulan dalam jangka
pendek dapat mengurangi hiperaktivitas. Namun beberapa tahun kemudian
penelitian Levy (dalam Kirk & Ghallager, 1986) membuktikan hal yang
sebaliknya. Penemuan kontroversial oleh Feingold menyebutkan bahwa alergi,
perasa dan pewarna buatan hiperkinesis pada anak yang kemudian akan
menyebabkan kesulitan belajar.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, adapula faktor yang yang juga
menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantara faktor-faktor yang dapat
dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning
disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan
gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,1998)
yang menimbulkan kesulitan belajar itu.
1. Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan membaca.
2. Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.
3. Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Akan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom diatas secara umum
sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang
memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa
yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya
minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Lask, 1985: Rebert,
1988).
4. Ciri-Ciri Kesulitan Belajar dan Gejalanya
4. Gangguan Perseptual-Motorik
Kesulitan motorik halus (sulit mewarnai, menggunting, menempel, dsb.)
Memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan
canggung dan kaku dalam gerakannya.
5. Hiperaktivitas
Sukar mengontrol aktifitas motorik dan selalu bergerak (tak bisa diam)
Berpindah-pindah dan satu tugas ke tugas lain tanpa
menyelesaikannya
6. Kacau (distractability)
Tidak dapat membedakan stimulus yang penting dan tidak penting
Tidak teratur, karena tidak memiliki urutan- urutan dalam proses
pemikiran
Perhatiannya sering berbeda dengan apa yang sedang dikerjakan
5. Karakteristik gangguan/kesulitan belajar
Ada tiga jenis gangguan belajar atau learning disorder yang umum di derita oleh
anak-anak dan orang dewasa, yaitu :
a. Disleksia, adalah keadaan dimana seseorang kesulitan dalam membaca kata atau
kalimat dengan baik. Ciri-ciri penderita Disleksia adalah sulit membedakan huruf-huruf
alphabet, terutama huruf-huruf yang bentuknya mirip (b-d,p-q) ; tidak dapat mengeja kata
dengan benar meskipun itu mudah ; sering salah ketika membaca teks dan tidak
memahami arti teks tersebut ; membaca teks dengan lambat ; bingung ketika di hadapkan
dengan kata yang memiliki bunyi dan tulisan yang mirip seperti "kali dan tali".
b. Dysgraphia, adalah dimana keadaan seseorang kesulitan untuk menulis dan sulit
untuk mengekspresikan hal-hal yang ia jumpai dalam bentuk sebuah tulisan. Ciri-ciri
penderita Dysgraphia adalah dia tidak mampu menulis ejaan dengan baik bahkan salah
karena hurufnya terbalik-balik ; spasi penulisan antara huruf dan kata tidak beratutan ;
lambat dan sangat sulit untuk mencatat atau menulis ; terkadang tidak menyelesaikan
kata-kata atau kalimat dalam tulisan tersebut.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar:
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa
belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa
biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya
baik-baik.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai
contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
3. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan
ini banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga
sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi.
Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang
baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para
siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu,
memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat
oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus terbuka,
maksudnya kalau ada ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil
belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan
suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempeartinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat
dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Motivasi sangat erat hubungannyadengan unsur minat. Motivasi muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan
minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara
sebagai berikut:
3. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu
ditolong dengan melaksanakan program remedial.
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami sampaikan dengan harapan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam pelaksanaannya sehingga kegiatan penyuluhan ini sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
(Meri Handayani)
NIM:1611312016
Disetujui oleh:
NIP:197503162005012002 NIP:197708031999032001