Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BENDAHARA UMUM
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PERIODE 2019-2020

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PERIODE 2019-2020
MUQADDIMAH

Mengkaji ulang wadah kreatifitas mahasiswa sekarang ini sepertinya tak pernah
berujung. Konsep ideal yang selama ini diharapkan seringkali mencapai titik gamang setelah
masuk pada bahasan fungsi dan peran mahasiswa. Untuk tidak sekedar melewatkan resah ini,
ada dua penawaran yang relatif bisa dijadikan sebagai batu sandungan; pertama, wadah
kreatifitas mahasiswa diorientasikan semata-mata sebagai tempat belajar tanpa ada variabel
lain yang menyertainya. Kedua, menjadikan wadah kreatifitas mahasiswa sebagai
laboratorium partisipatif terhadap rangkaian fenomena sosial, dengan menyumbangkan
pikiran, kepandaian, pengetahuan dan pertimbangannya. Atau dengan kata lain, kreatifitas
mahasiswa tersebut mengembangkan pola belajar dan pola kerja kolektif dengan menggali
pemikiran/ kajian yang lebih serius.
Di Indonesia, perkembangan kreasi mahasiswa berdiri pada labirin ketidak pastian; tidak
sebagai solusi konkrit bagi masyarakat atau sebagai pembaharu dalam pembangunan potensi
daerah. Kreasi mahasiswa bergerak tanpa kerangka acuan pengelolaan, hingga pada tingkat
aksi membuat beberapa kelompok mahasiswa kehilangan ‘karakter perjuangannya’, juga
‘bargainingnya’ terasa lemah di tengah arus persaingan ketat industri dan globalisasi. Harus
diakui bahwa kebesaran sebuah institusi mahasiswa dibangun dengan relasi ketergantungan
‘nasionalisme almamater’. Belum lagi stigma masyarakat bahwa mahasiswa yang
bermodalkan moral dan idealisme, dimana secara ironis ‘mars’ yang gegap gempita menjadi
jargon para awak kampus. Walaupun tak dapat disangkal, bahwa instiutsi mahasiswa tidak
dapat melepaskan idealismenya sebagai fitrah kaum intelektual, bahkan sebuah perjuangan
(baca; orientasi visi) mesti dengan basis idiologi yang jelas agar tidak terjebak dalam
opportunity movement. Pada dataran pengejawantahan idealisme diperlukan kreatifitas dan
skill yang matang dalam pengelolaannya.
Perubahan paradigma mahasiswa dapat diawali secara transisional dari konsep ideal
untuk praksis di masyarakat. Mahasiswa memandang profesinya sebagai pilihan terhormat
untuk memenuhi hak masyarakat akan informasi sehingga mempunyai bekal yang cukup
untuk memutuskan hal-hal yang menyangkut hidup mereka. Hal ini sebagai wujud penegasan
posisi secara independen; bebas dari kekuasaan politik ataupun kekuatan modal.
Eksistensi kita di dalam masyarakat yang terus berkembang sekarang ini, tidak mungkin
membuat kita berposisi netral (tepatnya masa bodoh), bila menghadapi masalah yang
menyangkut nilai-nilai dasar; seperti kebebasan, demokrasi,gender dan hak asasi manusia. Itu
sebabnya mahasiswa Indonesia tak sudi untuk tunduk pada kekuasaan yang sewenang-
wenang.
Ketika rezim anti demokrasi memberangus mahasiswa, mahasiswa kita tak pernah diam
berpangku tangan atas nama netralitas. Kita berjuang untuk menyingkirkan tatanan represif,
yang menyumbat kebebasan itu. Bahkan, ketika sikap itu memerlukan pengorbanan, kita siap
menanggung bebannya. Bahwa menjadi mahasiswa membutuhkan pengorbanan bahkan kalau
perlu seperti pengorbanan darah seorang jenderal.
Akhirnya, hal diatas hanya menyanggupi diri sebagai sebuah gagasan. Dimana sebuah
gagasan, konon akan selalu terbentur pada dua pilihan; memenuhi kebutuhan praktis, tapi
compang-camping secara intelektual atau matang secara konsep tapi terlambat
merealisasikannya.

Makassar, 10 Muharram 1442 H


29 Agustus 2020 M

Bendahara Umum
Badan Eksekutif Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makasssar
Periode 2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
merupakan suatu organisasi intra kampus yang menjadi wadah dalam membentuk
karakter dan mengembangkan potensi berorganisasi. Dengan berorganisasi akan
membawa pengaruh terhadap pola piker dan perilaku dari mahasiswa. Sama halnya
dengan yang kami dapatkan ketika mengaktualisasikan diri di BEM Poltekkes
Muhammadiyah Makassar. Banyak pelajaran dan hal hal berharga lainnya yang kami
dapatkan selama satu keperiodean kepengurusan. Tentu saja, itu menjadi tolak ukur bagi
kami dalam menghadapi kehidupan luar ketika kami menjadi demisoner di organisasi ini.
Satu periode telah kami lalui, saatnya mengevaluasi diri, sudah sejauh mana
kontribusi dari kami untuk membangun kampus dan bangsa yang kita cintai ini, maka
dari itu, setiap akhir periode wajib dilaksanakan laporan pertanggung jawaban bagi
pengurus.
Laporan pertanggung jawaban merupakan tanggung jawab bagi setiap pengurus
yang telah menyelesaikan satu masa keperiodean. Dengan ini maka saya selaku
Bendahara Umum akan melaporkan hasil-hasil kerja dari satu keperiodean
kepengurusan. Dengan adanya Laporan pertanggung jawaban ini maka kami
mengharapkan segala bentuk kekurangan dari pengurus dapat di jadikan pembelajaran
dan begitu pula sebaliknya apa yang sudah baik dari kepengurusan dapat di tingkatkan.

B. DESKRIPSI TUGAS
Bendahara Umum merupakan suatu jabatan sentral yang berada dalam batang tubuh
organisasi BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar yang berfungsi sebagai Supporting
System dalam BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar. Adapun tanggung jawabnya
antara lain:
1. Bertanggung Jawab atas segala bentuk administrasi dan keuangan BEM Poltekkes
Muhammadiyah Makassar semua kementrian.
2. Bertanggung jawab memeriksa laporan-laporan keuangan dari masing-masing
Menteri BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar.
3. Bertanggung jawab membuat laporan keuangan organisasi secara berkala sehingga
dapat diperiksa bila diperlukan.
4. Membuat dan mengumpulkan bukti-bukti tertulis pengeluaran dan penerimaan uang
yang berupa kwitansi.
C. KONDISI OBJEKTIF
Bendahara Umum merupakan salah satu organ vital dalam organisasi BEM
Poltekkes Muhammadiyah Makassar yang menjadi pusat keberlangsungan kinerja semua
kementrian yang ada di BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar karena menangani
segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan administrasi dan kerumahtanggaan
BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar.
1. Kondisi Internal
Bendahara umum terdiri 1 orang pengurus yang menangani segala bentuk
administrasi keuangan. Berikut ini merupakan gambaran yang dapat saya berikan
atas hubungan yang telah coba kami bangun antar kementrian serta terhadap
Ormawa yang ada di civitas Poltekkes Muhammadiyah Makassar
a. Kementrian Keuangan
Kementrian Keuangan atau yang disingkat Kemenkeu merupakan kementrian
yang cukup dekat dengan Bendahara Umum. Hal ini terjadi karena memiliki
tugas yang hampir sama, yakni mengelola admnistrasi Keuangan BEM
Poltekkes Muhammadiyah Makassar. Bendahara Umum bertugas mengelola
administrasi keuangan, sedangkan Kemenkeu mengelola sirkulasi keuangan.
Oleh karena itu, tidak sulit untuk membangun komunikasi dengan Kemenkeu
terkait administrasi. Kemudian, Tidak dapat dipungkiri juga bahwasanya BEM
Poltekkes Muhammadiyah pada periode kali ini memiliki salah satu tujuan
utama yaitu mencari transparansi alur keuangan dari ormawa ke direktorat.

b. Kementrian Pendidikan
Kementrian Pendidikan atau yang disingkat Kemendik memiliki hubungan yang
cukup baik dengan Bendahara Umum karena Kemendik termasuk kementrian
yang cukup aktif pada periode ini, Proses Pengkaderan yang dilaksanakan oleh
setiap Himpunan Mahasiswa dari setiap Prodi wajib diketahui oleh Bendahara
Umum yang akan mempertanggung jawabkan ke direktorat terkait administrasi
keuangan.
c. Kementrian Keilmuan
Kementrian Keilmuan atau disingkat Kemenil merupakan suatu kementrian
yang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Bendahara Umum, karena
sesuai dengan visi dan misi BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar Periode
2019-2020 yang ingin meningkatkan minat literasi dan minat pengembangan
bakat di salurkan dan difasilitasi oleh Kementrian Keilmuan.
d. Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan atau yang disingkat Kemenkes memiliki hubungan yang
cukup baik dengan Bendahra Umum.
2. Kondisi Eksternal
WADIR II Dan Keuangan Poltekkesmu Makassar
Hubungan Bendahara Umum dengan Wadir II dan Keuangan Poltekkesmu terbilang
cukup baik, Rapat Dengar Pendapat (RDP) banyak dilakukan demi kejelasan terkait
alur alur keuangan yang berlaku di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar.

D. LAPORAN KAS KEUANGAN

MASUK KELUAR SALDO


TANGGAL URAIAN
(RP) (RP) (RP)
08-07-2019 Terima Dana dari KASUBAG 3.000.000 - 3.000.000
Kemahasiswaan
11-07-2019 Kegiatan Pelantikan dan Raker - 1.115.000 1.885.000
28-07-2019 Upgrading - 1.802.000 83.000
26-11-2019 Terima Dana dari Menteri 450.000 533.000
Keuangan
09-12-2019 Kegiatan Bazar - 500.000 33.000
15-01-2020 Terima Dana dari Menteri 1.500.000 1.533.000
Keuangan
24-01-2020 Sewa lapangan futsal - 400.000 1.133.000
25-01-2020 Kegiatan laga persahabatan - 33.000 1.100.000
18-07-2020 Munaslub fkmpi online 50.000
07-09-2020 Saldo Kas - 1.050.000

E. EVALUASI
1. Faktor Penghambat
a. Masih belum baiknya sistem manajemen yang ada di Politeknik Kesehatan
Muhammadiyah Makassar sehingga menyulitkan bagi pengurus untuk
menjalankan suatu kegiatan yang membutuhkan dana yang besar dan
melibatkan mahasiswa berskala akbar.
b. Kurangnya jumlah pengurus sangat mempengaruhi kinerja dari setiap
Kementrian.
c. Padatnya jadwal perkuliahan sehingga menyulitkan pengurus untuk
mendapatkan jadwal yang tepat untuk melaksanakan kegiatan.
2. Faktor Pendukung
Adanya Komunikasi yang baik dari setiap pengurus walaupun kurangnya jumlah
pengurus akan tetapi itu bukan menjadi hambatan untuk menjalin harmonisasi dalam
kepengurusan.
F. REKOMENDASI
Saran dan rekomendasi bagi kepengurusan BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar
selanjutnya;
1. Membuat Grand Design untuk kepengurusan BEM Poltekkes Muhammadiyah
Makassar selama satu keperiodean kepengurusan dan mentransferkannya kepada
anggota kabinetnya.
2. Membuat Program Kerja yang melibatkan seluruh civitas Poltekkes Muhammadiyah
Makassar.
3. Meningkatkan eksistensi BEM Poltekkes Muhammadiyah Makassar di tingkat
nasional.
4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota dalam berbagai kegiatan.
5. Merencanakan dan mengatur keuangan dengan lebih baik.
PENUTUP

Demikian uraian Laporan Pertanggung Jawaban ini disampaikan sebagai bahan


pertanggung jawaban kami  dalam melaksanakan amanah dalam satu keperiodean
kepengurusan. Yang patah akan tumbuh, yang hilang akan berganti. Untuk menjadi indah,
cahayapun butuh kegelapan, untuk kembali bangkit kita perlu terjatuh. Jangan pernah
memaki perpisahan, karena dengan begitu, kita mengutuk pertemuan. Mohon maaf atas
segala kekurangan yang pernah berlabuh di benak kita semua. Semoga Laporan Pertanggung
Jawaban ini menjadi acuan dan bahan pertimbangan, semoga segala kegiatan dan atas apa
yang telah dilaksanakan bisa mendapatkan Nilai Ibadah disisi Allah SWT serta mendapatkan
limpahan rahmat serta karunia dari Allah SWT.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat


Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 10 Muharram 1442 H
29 Agustus 2020 M

BENDAHARA UMUM
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PERIODE 2019-2020

FEBY JUNINDHAR
Lampiran III

Anda mungkin juga menyukai