Analisis Perbaikan Postur Kerja Operator Dengan Menggunakan Metode Rula
Analisis Perbaikan Postur Kerja Operator Dengan Menggunakan Metode Rula
BAB 1
Dengan adanya pekerjaan, pasti ada pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut.
Seorang pekerja dalam melakukan pekerjaan pasti mempunyai postur kerja tersendiri.
Dari postur kerja tersebut bisa dilihat tingkat rasa nyeri yang dirasakan oleh pekerja
tersebut. Jika pekerja sering merasakan nyeri di bagian tubuh tertentu, otomatis
pekerja akan melakukan istirahat untuk menghilangan rasa nyeri. Semakin terasa
nyeri yang dirasakan, maka pekerja akan sering beristirahat. Banyaknya istirahat yang
dilakukan pekerja akan menyebabkan semakin lamanya pekerja tersebut
menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga menyebabkan tingkat produktivitas pekerja
tersebut menurun.
Dari foto postur tubuh pekerja yang didapat dan setelah dilakukan penghitungan score
dengan software RULA, didapatkan hasil score yang menyatakan bahwa postur tubuh
peekrja perlu mendapat perbaikan segera.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana rekomendasi perbaikan postur kerja yang aman bagi pekerja?
BAB 2
2.1 LANDASAN TEORI
Metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan suatu metode yang
memaparkan analisis postur kerja bagian tubuh atas pekerja. Metode ini digunakan
untuk mengambil nilai postur kerja dengan cara mangambil sampel postur dari satu
siklus kerja yang dianggap mempunyai resiko berbahaya bagi kesehatan si pekerja,
lalu diadakan penilaian/scoring. Setelah didapat hasil dari penilaian tersebut, kita
dapat mengetahui postur pekerja tersebut telah sesuai dengan prinsip ergonomi atau
belum, jika belum maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan. Metode ini
menggunakan diagram body postures dan tiga tabel penilaian (tabel A, B, dan C) yang
disediakan untuk mengevaluasi postur kerja yang berbahaya dalam siklus pekerjaan
tersebut. Melalui metode ini akan didapatkan nilai batasan maksimum dan berbagai
postur pekerja, nilai batasan tersebut berkisar antara nilai 1 – 7.
Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan,
dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Ergonomi diterapkan untuk
mengevaluasi hasil pendekatan yang berupa skor resiko anatra 1-7, yang mana skor
tertinggi menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar (berbahaya) untuk
dilakukan dalam bekerja. Hal ini bukan berarti bahwa skor terendah akan menjamnin
pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. Oleh sebab itu metode RULA
dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang berisiko dan dilakukan perbaikan
sesegera mungkin (Lueder,1996)
BAB 3
3.1 OBJEK PENELITIAN
UKM “X” yang terletak di daerah Cibaduyut yang memproduksi bantal boneka
merupakan salah satu UKM yang sangat berkembang di kabupaten Bandung.
Merupakan UKM yang bergerak di industri boneka. Tetapi masih terdapat operator-
operator yang bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis. Dari studi pendahuluan
diperoleh informasi mengenai keluhan ketidaknyamanan, kelelahan dan rasa sakit
yang yang dirasakan oleh operator. Keluhan sakit yang dialami operator paling
banyak terjadi pada tubuh bagian atas yaitu pinggang dan leher, sehingga
permasalahan ini dapat diselesaikan dengan metode RULA (Rapid Upper Limb
Assessment).
3.2 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data secara
langsung. Dimana data diperoleh dari pengamatan langsung oleh peneliti dari objek
penelitian, diantaranya adalah hasil pengamatan terhadap proses kerja operator, hasil
pengukuran postur kerja operator, dan hasil wawancara mengenai keluhan fatigue
yang dirasakan operator.
(sumber data,teknik pengumpulan, teknik pengolahan data