Anda di halaman 1dari 3

Posisi Kompor yang Baik

Menurut Ilmu Feng Shui


Sabtu, 27 April 2019 07:54
lihat foto

Foto Adeline Krisanti Properti Akbar Capriardjianggi & Ritchie Putri, Cirendeu, Tangerang Selatan
Dapur biru bergaya industrial. 

BANGKAPOS.COM - Penjabaran ilmu Feng Shui secara tegas mengatakan


bahwa dapur adalah ruang di mana elemen api dan air saling dipertemukan.
Yang dimaksud elemen api adalah objek kompor dan elemen air adalah
tempat cuci beserta saluran air bersih dan kotor.
Elemen api dalam Feng Shui beranasir Yang/positif dan air beranasir
Yin/negatif.
Kedua elemen tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang dan saling
bertentangan.
Dengan demikian ada aturan mainnya untuk menyelaraskan kedua kutub
yang bertentangan tersebut agar menjadi selaras.
Apabila nilai keselarasan dapat diciptakan tentunya akan menimbulkan
dampak pengaruh yang baik pula terhadap faktor kesejahteraan dan
kebahagiaan kehidupan penghuni.
Misalnya hubungan suami istri lebih harmonis, sektor keuangan dan sisi
kesehatan keluarga menjadi lebih baik.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan, menurut Mas Dian, MRE, pakar
Feng Shui yang memahami ilmu arsitektur.
Pertama, letak kompor jangan berhadapan dengan tempat cuci piring.
Mempertemukan api dan air akan menimbulkan konflik yang keras antara
suami dan istri maupun dengan penghuni yang lainnya.
Tidak jarang mereka mengakhirinya dengan perceraian atau pertengkaran.
Kedua, kompor dan air saling berhadapan memiliki pengaruh yang buruk
terhadap perilaku anak.
Misalnya anak perempuan sulit menemukan jodoh dan yang lelaki memiliki
sifat feminin.
Ketiga, kompor dan tempat cuci piring jangan bersebelahan/berdampingan
dalam posisi satu baris, apalagi posisi kompor letaknya lebih rendah
dibanding keran air.
Hal ini menyebabkan elemen api akan padam oleh kekuatan air.
Komposisi ini jelas akan merusak atau memadamkan rezeki kehidupan
Keempat, belakang kompor harus dinding solid.
Formasi ini sebagai bentuk sandaran untuk faktor kekuatan, agar kedudukan
rezeki dan keharmonisan yang telah dimiliki dapat bertahan lebih lama.
Kelima, belakang kompor jangan jendela, hal ini dimaksudkan agar api dapat
tenang dan terfokus secara lebih baik nyalanya.
Dengan demikian waktu pemasakan menjadi lebih singkat dan tidak
memboroskan bahan bakar.
Jendela yang berada di belakang kompor dalam Feng Shui mengindikasikan
sektor keuangan keluarga dalam kondisi yang sangat boros.
Keenam, kompor sebaiknya jangan bertatapan dengan pintu.
Artinya, letak kompor, khususnya pada mulut kompor, paling baik jangan
berhadapan langsung dengan pintu masuk ruang dapur.
Bagian samping kompor yang tertatap pintu dalam Feng Shui masih
dibolehkan.
Pernille Loof I  Inspirasi dapur bernuansa hitam. Letak kompor terlindung
dinding yang kuat.
Letak kompor paling baik di sudut timur dan tenggara, sebab ke dua sudut
tersebut dalam rumusan “Lima Unsur/Wu Xing” memiliki elemen “Kayu”.
Dengan demikian kekuatan api akan hidup bila bersanding dengan sudut
timur dan tenggara.
Sudut selatan memiliki unsur “Api”, posisinya untuk letak kompor masih
masuk kategori baik, demikian pula sudut timur laut dan barat daya yang
memiliki elemen ‘Tanah’ masih diperkenankan.
Konsep tentang letak kompor ini berdasarkan rumusan “Lima Unsur” dalam
konsep mata
angin.
Letak kompor di sudut utara dinilai tidak baik, sebab elemen utara adalah
“Air”.
Dengan demikian api kompor akan padam dibuatnya, sedangkan posisi barat
laut dan barat memiliki elemen ‘Logam’ yang cukup membatasi nyala api,
posisi ini kalau tidak terpaksa jarang digunakan.
Saluran air sebaiknya juga jangan tepat di atas kompor, sebab elemen api
akan padam bila tersiram oleh air, akibatnya akan memeengaruhi sektor
rezeki kehidupan. (*) 

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Posisi Kompor yang Baik Menurut Ilmu Feng
Shui, https://bangka.tribunnews.com/2019/04/27/posisi-kompor-yang-baik-menurut-ilmu-feng-shui?
page=all.

Editor: fitriadi

Anda mungkin juga menyukai