Anda di halaman 1dari 13

Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah

di mana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan


bahan makanan atau pangan. Aktivitas ini disebut memasak. Dengan
berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-
ubah. Umumnya Dapur di bagi menjadi dua tipe, yaitu dapur bersih
dan dapur kotor. Dapur bersih bisa di tempatkan dekat ruang
keluarga, ataupun meja makan, karena memang fungsinya untuk
menaruh makanan yang sudah dimasak. Sedangkan untuk dapur
kotor, berfungsi untuk melakukan proses masak-memasak, sehingga
letaknya pun berada di belakang.

Memiliki sebuah dapur yang indah tentu akan semakin lengkap bila
kita sendiri nyaman ketika menggunakannya. Bahkan sebenarnya
kenyamanan menjadi faktor utama dibandingkan hanya sekedar indah
saja. Untuk membuat suasana arsitektur ruang dan arsitektur interior
dapur menjadi nyaman untuk penggunanya, banyak hal yang harus
disesuaikan. Mulai dari ukuran dapur yang sesuai dengan proporsi
tubuh penggunanya, kenyamanan suhu arsitektur ruang dan
arsitektur interior, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara, serta
sistem air bersih dan air kotor, dan sistem instalasi listrik untuk
peralatan dapur.

Dapur sebagai area memasak haruslah lega dan rapi, sementara


barang-barang pendukung untuk itu sangatlah banyak. Untuk
menyimpan peralatan makan dapat disimpan di kitchen set bagian
atas, sedangkan untuk menyimpan peralatan memasak, bahan
makanan bahkan tabung gas dapat Anda manfaatkan bawah meja
dapur. Tidak semua barang di dapur harus masuk almari. Ada
beberapa yang baik untuk dipajang seperti gelas, sendok dan botol
minuman. Untuk dapur yang kecil sementara barang yang akan
diwadahi masih butuh tempat dapat mewadahi barang-barang
tersebut dengan menggantungkannya. Selain jadi aksen juga untuk
mengamankan dari hewan dapur seperti tikus atau kucing.

Dapur bisa dibagi menjadi 3 bagian utama. Yang pertama adalah


kegiatan menyimpan makanan. Untuk menyimpan bahan makanan
diperlukan area penyimpanan, yakni lemari dan lemari es. Yang kedua
adalah kegiatan mempersiapkan bahan, yaitu, mencuci, meracik, dan
memotong bahan makanan. Untuk keperluan ini memerlukan area
persiapan berupa meja dan bak cuci (sink). Yang ketiga adalah
kegiatan memasak, dalam hal ini diperlukan tempat atau area
meletakkan kompor atau microwave. Ketiga area ini idealnya tidak
boleh diletakkan sembarangan. Ada teori peletakan di dapur yang
dikenal dengan bentuk segitiga. Artinya, area persiapan, masak, dan
penyimpanan, sebaiknya membentuk alur segitiga. Sehingga jika
pekerjaan akan diulang alurnya akan tetap sama dan tidak
mengganggu pekerjaan lainnya.

Dalam arsitektur dapur dan interior ruang dapur ketika meletakkan


perangkat masak sebaiknya tidak sembarangan, pertimbangkan
berbagai faktor untuk memperoleh kenyamanan dan efisiensi.

1. Kompor
Dalam interior ruang dan interior desain, dapur sebaiknya jangan
diletakkan di depan jendela yang bisa dibuka karena dapat
mengganggu nyala api. Apabila menggunakan kompor gas,
sediakanlah lemari penyimpanan tabung gas. Posisi tabung gas yang
lebih aman yaitu dengan meletakkan di luar dapur yang posisinya
dekat dengan ruang terbuka. Apabila terjadi kebocoran gas dapat
langsung terbuang ke udara bebas, dan mengurangi resiko tabung
meledak. Namun cara ini sedikit merepotkan pada pemasangannya.

2. Bak Cuci Piring (sink)


Dalam interior ruang dan interior desain dapur sebaiknya diletakkan
berhadapan dengan jendela yang dapat dibuka, atau berdekatan
dengan jendela. Posisi ini membantu pergantian udara di area sink
agar tidak terlalu lembab. Juga jangan meletakkan bersebelahan
langsung dengan kompor, apabila terpaksa berilah jarak sekitar 50 cm
antara kompor dan sink.

3. Almari Penyimpan/Kulkas
Sebaiknya jangan arsitektur dapur dan interior ruang saat meletakkan
kulkas di dekat kompor atau area yang terkena sinar matahari. Hal ini
untuk mencegah naiknya suhu kulkas saat pintu dibuka, yang
berakibat borosnya penggunaan energi listrik karena kulkas harus
mengeluarkan energi ekstra untuk mendinginkan kembali.

Merancang sebuah arsitektur desain dan arsitektur ruangan dapur


tentu saja membutuhkan standar ukuran tertentu, tujuannya tentu
saja untuk membuat nyaman bagi penggunanya karena sesuai
dengan kondisi tubuh.

1. Posisi Meja Dapur (kabinet bawah)


Tinggi meja atau kabinet bawah harus disesuaikan ukuran
penggunanya, apakah pendek atau tinggi. Karena pada meja dapur
ini tempat meletakkan kompor dan sink, sebaiknya setinggi pinggul
pengguna.

2. Kabinet Atas
Ketinggian interior ruangan dan interior kitchen set dasar kabinet atas
juga disesuaikan dengan tinggi pengguna dapur. Bila terlalu tinggi
mengakibatkan terlalu sulit mengambil benda yang disimpan di
kabinet atas, sedang bila terlalu rendah kepala berisiko terbentur sisi
lemari. Sisa ruang antara kabinet atas dan meja biasanya diberi
ornamen khusus seperti ; keramik, kaca, atau stainless steel.

3. Jarak Sirkulasi
Interior ruangan dan interior kitchen set dan area kerja yang terletak
antara meja dapur atau kabinet bawah harus nyaman untuk aktifitas
bekerja di dapur untuk pengguna. Misalnya untuk 2 orang bekerja
saling membelakangi, orang dapat berlalu lalang di belakang orang
yang sedang bekerja di dapur. Harus diperhitungkan pula kondisi
orang yang sedang membungkuk atau berjongkok ketika sedang
membuka kabinet bawah.

Fungsi dapur saat ini bukan hanya sekedar tempat untuk memasak,
tetapi juga bisa memberikan nilai lebih pada kenyamanan dan
estetika. Perencanaan dapur modern sekarang mengikuti prinsip
segitiga yang menyatakan bahwa tiga fungsi utama dapur adalah
penyimpanan (seperti kulkas), persiapan, dan memasak. Prinsip ini
menekankan agar antara ketiga fungsi tersebut, tidak saling
menghalangi namun juga jarak keduanya tidak terlalu jauh. Di era
modern ini, bentuk dapur juga bermacam-macam, dapur bisa di
bentuk sebagus mungkin dengan gaya yang sesuai dengan
pemiliknya, seiring perkembangan desain interior, dapur mulai
berubah fungsinya. Beberapa bentuk dapur yang umum adalah :

• Bentuk dapur “I” (lurus)


Model ini hanya memiliki satu dinding, sedangkan untuk posisi sink,
kompor, dan kulkas pada satu garis lurus. Untuk model ini hanya
memiliki satu dinding, bentuk ini banyak di pakai di rumah-rumah
mungil atau luasan terbatas. Semua fungsi tadi ditempatkan pada
satu dinding sehingga "segitiga" itu menjadi garis. Bentuk ini kurang
efektif namun hemat tempat.

• Bentuk dapur “L”


Semua alat-alat dapur ditempatkan pada dua dinding yang
berpotongan (di sudut). Bentuk L, desain seperti ini cocok apabila
lokasi dapur menyatu dengan ruangan lainnya seperti ruang keluarga
atau ruang makan. Dapur dengan bentuk L memakai dua sisi dinding.
Kulkas seringkali diletakkan pada sisi yang lebih lebar, sedangkan sink
di sisi yang sama. Untuk kompor diletakkan pada sudut yang menyiku
terhadap sink.

• Bentuk dapur “U”


Dengan menempati 3 dinding. Bentuk U, model ini sangat efisien dari
sisi jarak mempersiapkan makanan. Pada model ini kompor, sink, dan
kulkas terletak pada dinding yang berbeda dan menawarkan segitiga
alur kerja yang kompak. Umumnya sink di letakkan di tengah dapur,
posisi sink berhadapan dengan lokasi yang terbuka, seperti
menghadap jendela. Dan untuk kompor berada di sisi yang
berhadapan dengan kulkas. Model ini sangat cocok untuk ruangan
yang berbentuk bujur sangkar. Dapur yang nyaman dan
menyenangkan tidak selalu berwujud dapur yang luas dan berisi
aneka perabot dan perlengkapan dapur yang modern dan super
canggih. Dapur bisa kita ciptakan yang sederhana serta cantik, yang
terpenting kita tahu betul prinsip dan tips menata dapur. Dengan
menata dapur yang sederhana serta cantik, maka kita telah
menciptakan sebuah sudut rumah yang menyenangkan, khususnya
bagi para ibu dan remaja putri yang hobi berlama - lama memasak
serta mengkreasikan aneka menu. Model atau bentuk dapur
tergantung dari ruang yang tersedia dan kebutuhan pemiliknya. Yang
terpenting adalah apapun bentuk dapur, Anda merasa nyaman ketika
memasak. Tim Redaksi RJI
http://www.rumahjogjaindonesia.com/isi-majalah/tentang-dapur-fungsi-
macamnya.html

Artikel Fungsi dapur

Berdasarkan fungsinya dapur dibedakan menjadi dua:

1. Dapur basah

Di sinilah kegiatan masak-memasak sebenarnya dilakukan, seperti menyiapkan makanan

dari mentah sampai diolah menjadi masakan yang siap untuk disantap.

2. Dapur kering

Di ruangan ini kebanyakan orang hanya membuat makanan yang ringkas dan mudah

untuk disajikan, misalnya seperti menyiapkan sarapan pagi. Bagi keluarga modern, dapur kering

juga bisa dijadikan tempat untuk kumpul keluarga sambil menikmati hidangan kecil.

Bentuk Dapur

Dengan berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-

ubah. Perencanaan dapur modern sekarang mengikuti prinsip segitiga yang menyatakan bahwa

3 fungsi utama dapur adalah penyimpanan (seperti kulkas), persiapan, dan memasak. Beberapa

bentuk dapur yang umum adalah:


Single LineSingle line

Dapur model ini berbntuk garis lurus. Dapur jenis ini banyak ditemui di apartemen atau

rumah yang memiliki ruang-ruang yang memanjang dan tidak terlalu lebar. Bentuk ini kurang

efektif namun hemat tempat.

Double LineDouble line

Pada model ini dapur bersih dan dapur kotor terletak pada dua dinding yang

berlawanan. Model ini dibuat untuk memudahkan pemisahan antara dapur bersih dan dapur

kotor.

Bentuk ?L?

Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas. Jalur sirkulasi pada dapur L relatif

lebih nyaman. Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan antara dapur bersih dan

kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di sudut).

Model ?U?
Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan bar

karena bentuknya yang ngantong. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup

luas.

Model ?island? (pulau)

Model dapur ?island? membawa kesan ekslusif dan dapat diterapkan apabila ruangan

yang tersedia cukup luas. Pada model ini kompor atau oven berikut cooker hood terpisah dari

perangkat dapur lainnya. Selain itu, tipe island ini juga berfungsi sebagai tempat makan dan

meja saji juga.

Mendesain Kitchen Set

Langkah pertama dalam mendesain kitchen set adalah ?mendeskripsi-kan? konsep

dapur apa yang anda inginkan, seperti :

 Apakah di dapur anda nantinya di-inginkan banyak tempat untuk tempat penyimpanan

perkakas dapur anda yang ?mungkin? banyak jumlahnya.

 Apakah di sana nantinya digunakan juga sebagai meja makan atau tempat untuk menyantap

?Breakfast? anda.

 Apakah anda tipe orang yang senang memasak.

 Apakah saja appliance yang anda perlukan.

 Dan lain sebagainya.


Hal tersebut digabungkan dengan pertimbangan kondisi ruangan, seperti :

 Bagaimana lay-out ruangan dapur tersebut terhadap ruangan-ruangan yang lain di sekitarnya.

 Apa tipe dan jenis finishing yang mendominasi interior rumah anda.

 Apakah pencahayaan dan sirkulasi udara di dapur sudah cukup.

 Dimana saja letak jendela dan pintu pada lay-out ruang dapur.

 Dimana arah jendela menghadap.

 Dimana letak saluran pembuangan air kotor terdekat.

 Dimana letak outlet air bersih terdekat.

 Dengan appliance yang nanti anda inginkan, apakah daya listrik sudah cukup untuk mengaliri-

nya di ruang dapur.

 Apakah ada bangunan bertingkat di sekitar rumah anda.

 Dan lain sebagainya.

Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas ditambah dengan faktor budget yang ada

dalam estimasi anda, kita bisa mulai membuat sketsa tentang dapur yang anda inginkan dengan

melakukan :

 Mendata kitchen appliance yang anda miliki sekarang dan yang anda inginkan di masa

mendatang, mulai dari ukuran, hingga karakteristik appliance tersebut (bagaimana arah

bukaan, bagaimana mengoperasikan, apakah memerlukan daya listrik, apabila diperlukan

proses maintenance/refill terhadap appliances tersebut bagaimana prosesnya).

 Apakah dalam pertimbangan estetika ruangan dan budget dimungkinkan untuk menaruh sink

di sudut persimpangan rencana kitchen set.

 Apakah diinginkan sebuah sink dengan double bowl dan atau ?sayap? yang panjang.

 Remodeling harus menganut prinsip bahwa ada 3 lokasi di area dapur yang harus ada yaitu

area cooking/memasak, area mencuci/sink, dan area storage/penyimpanan bahan memasak


yang idealnya terhubung dalam arah segitiga satu dengan yang lain, dengan jarak yang cukup

untuk pergerakan lalulintas orang diantaranya dan kemudahan menjangkau.

 Apakah nantinya diinginkan ada mesin cuci front loading di area dapur.

 Apakah barang-barang yang hendak ditaruh di area dapur banyak memerlukan tipe tray/laci.

 Apakah sirkulasi udara di area dapur hendak dibantu oleh exhaust fan/filtrack, dsb.

Apabila sket rencana dapur tersebut sudah dibuat, maka kita tentukan :

 model desain dapur yang kita inginkan (minimalis, country, etc).

 finishing lemari dapur yang diinginkan (melamic, duco, fancy sealer, etc).

 material counter top yang kita inginkan (granit, marmer, solid timber, tacon, etc).

 model, material, dan ukuran sink yang hendak kita pasang.

 model dan ukuran kompor yang hendak kita pasang.

 jenis faucet/keran air yang hendak kita pasang (model counter top/keran dinding/dengan

shower/dsb).

 ukuran bersih ruangan, yang sekurang-kurangnya kita ukur dari 2 elevasi pengukuran yang

berbeda (gunanya untuk me-metakan kemiringan dari tiap bagian dinding ruang dapur).

 ketinggian kusen jendela bagian bawah terhadap lantai dapur.

 ketinggian bersih ruangan yang di ukur dari jarak lantai ke plafon.

 dimana saja kita akan meletakkan stop kontak untuk appliance yang sudah kita pilih.

 ketinggian standar untuk lemari dapur bagian bawah adalah :

 - 90 cm untuk standar internasional

 - 85 cm untuk standar Indonesia/Asia

 jarak antara bagian atas lemari bawah (cupboard) dengan bagian bawah lemari gantung (over

head cupboard) adalah antara 55 ? 60 cm.

 tinggi standar over head cupboard adalah 90 cm.


 lebar tempat sendok (sudah fabrikasi) yang kita pilih (hal ini berkaitan dengan desain lebar laci

tempatnya berada).

setelah sketsa kita selesai, maka kini kita serahkan pada pihak pembuat untuk menterjemahkan

sketsa kita dengan gambar desain yang lebih akurat.

Ingat: karena tipikal ruang, macam appliances, dan kebiasaan penggunanya, tidak ada

satupun dapur yang akan sama persis, sehingga dapur dalam rumah anda nantinya sangat

typikal sekali, hanya sesuai dengan anda pemiliknya.

Gambar Sketsa Single-Row Kitchen Cabinet Lineup With Limited Space

Harga

Harga untuk membuat kitchen set sangat bervariasi.

Yang murah berkisar Rp 1.500.000,-/m?.

Yang sedang-sedang saja, sekitar Rp 3.000.000,- s/d Rp 3.500.000,-/m?.

Yang kelas metric kitchen Rp 5.000.000,-/m? belum termasuk accessories dalam.

Yang kelas JDC sekitar Rp 8.000.000,-/m? belum termasuk accessories dalam.

Itu untuk yang standard (bahan MDF sampai multipleks), finishing melamic atau HDF,

table top granit.

Untuk dalamannya, ada 2 macam, yang stainless (biasanya merk vitco) atau yang putih.

Harganya berkisar Rp 350.000,- s/d Rp 1.500.000,-/pcs untuk yang stainless, tergantung

jenisnya yang apa, misalnya rak piring, rak botol atau rak bumbu dan lain-lain.

Biasanya hitungan 1 m itu meter lari, kabinet atas bawah. Jadi misalnya ada bagian-

bagian tertentu yang tidak ada kabinet atasnya, nanti dihitung 1/2 nya saja atau ada

hitungannya tersendiri. Begitu juga dengan island atau kabinet untuk kulkas yang tinggi,

biasanya ada hitungannya tersendiri.


Demikianlah artikel tentang dapur kali ini, semoga dapur anda akan menjadi ruang vital

dalam sebuah rumah yang sehat dan aman bagi keluarga anda. Selamat mencoba..

Tags: ?Desain Dapur? ?Desain Dapur Sehat? ?Desain Dapur Modern? ?Desain Dapur

Mungil? ?Desain Dapuchen Set? ?Desain Dapur Minimalis? ?Desain Kitchen Set

Source: http://safinafurniture.blogspot.com/2011/05/artikel-fungsi-
dapul.html

Alat-alat dapur adalah alat-alat yang umum digunakan


untuk kegiatan masak-memasak, penyajian masakan dan
makanan serta perlengkapan makan dan minum.

 cangkir
 dandang
 garpu
 gelas
 kompor
 Langseng
 mangkok
 microwave
 blender
 mixer
 food processor
 oven
 panci
 pawon
 piring
 sendok
 sumpit
 talenan
 celemek
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_peralatan_dapur

Anda mungkin juga menyukai