Anda di halaman 1dari 9

SIMPULAN LESSON LEARNED

SERI 4
PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN
PASIEN COVID-19 DI RUANG RAWAT INTENSIF
SABTU, 27 JUNI 2020
Poin Penting
ü Paparan yang disampaikan 3 narasumber yang merupakan praktisi pengelolaan pelayanan
keperawatan dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi pengembangan
praktik keperawatan khususnya dalam menghadapi bencana kesehatan yaitu Pandemi
Covid-19
ü Bergerak dan berfikir cepat menyesuaikan situasi dan kondisi
ü Inovasi dan modifikasi untuk mengatasi keterbatasan yang ada
ü Beradaptasi/ selalu siap dengan perubahan yang cepat, mengingat kondisi layanan yang
sangat dinamis
ü Belajar dari kesalahan serta menerapkan best practice
ü Selalu hadir untuk staf (motivasi, mengurangi kecemasan dan kekhawatiran)
ü Tantangan terbesar à pengelolaan staf dan peran RS untuk melayani covid dan non covid
ü Kerja sama yang solid dan support pimpinan
Poin Penting Berdasarkan Fungsi
Manajemen Keperawatan
Perencanaan
• Strategi à 4S (Space, Staff, Supplies, Standards)
• Zonasi (pemisahan ruang intensif dan non intensif), desain dan setting
ruangan, ruang antara, ruang bertekanan negatif, alur pasien dan staf ruang
ICU
• Analisis kebutuhan SDM keperawatan di ruang intensif covid
• Identifkasi dan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana (APD, BMHP,
gas medis, peralatan penunjang asuhan pasien intensif: ventilator, bedside
monitor, syringe pump, infus pump, incubator dll), penetapan kapasitas bed
layanan intensif
• Kebijakan, panduan, PPK/ PAK, prosedur (penggunaan APD, pengelolaan staf,
prosedur keperawatan), protokol kesehatan menyesuaikan layanan intensif
Pengorganisasian
• Model asuhan keperawatan yang ditetapkan à model keperawatan primer
(RSUI)
• Pembentukan Satgas covid à Sumber daya (SDM, APD, logistik, dll), tim ahli
layanan intensif, operasional
• Struktur keperawatan berbeda di tiap RS à Head Nurse, Clinical Care Manager,
Perawat Primer, Perawat Associate (RSUI), RS lainnya tidak tersedia CCM
• Penugasan bulanan bergantian dengan pembagian yang beragam dari tiap RS
(contoh: 3 hari dinas lalu libur 2 hari)
• Pembagian tugas à shift dalam shift setiap 3-5 jam
• Jadwal dinas PSMLML, Pengaturan jam kerja dan istirahat secara bergantian
• Koordinasi dan komunikasi tingkat manajerial dan antar PPA
Ketenagaan
• Kompetensi staf untuk ruang ICU tidak dapat dipenuhi secara ideal karena
terbatasnya ketersediaan perawat dengan kompetensi intensif, sehingga perawat
non intensif juga ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan layanan ICU dengan
sistem supervisi
• Pemberian kewenangan merawat pasien intensif bagi perawat non intensif
• Penetapan rasio perawat dan pasien intensif menyesuaikan kondisi (tidak ideal)
• Perbandingan perawat intensif dan non intensif
• Rekrutmen relawan à perlu mempertimbangkan kompetensi khususnya di
ruang intensif
• Menjamin kesehatan staf, pemeriksaan kesehatan rutin, makanan penambah
daya tahan tubuh, penyediaan penginapan
Pengarahan
• Komunikasi pimpinan RS dengan unit pelayanan intensif, komunikasi
Bidang Keperawatan dengan HN, PN à langsung dan melalui grup wa
• Arahan dan support manajer sangat diperlukan untuk meningkatkan
motivasi staf
• Rapat koordinasi, morning report, case conference untuk mencari solusi
masalah dan hambatan dalam asuhan dan pelayanan pasie intensif
• Pelatihan singkat tentang asuhan pasien intensif
• Pelatihan PPI dan penggunaan APD yang bijak
Pengendalian Mutu
• Pemantauan mutu layanan dan mutu keperawatan à penggunaan APD,
pendokumentasian asuhan, kepuasan pasien, angka kematian pasien di
ruang intensif
• Penilaian kinerja à lebih tinggi dari ruang non covid
• Perlu dilakukan pemantauan indikator mutu khusus pasien intensif
(seperti luka tekan, VAP)

Anda mungkin juga menyukai