Anda di halaman 1dari 3

101

LAMPIRAN 1

SINOPSIS ROMAN
ELLBOGEN KARYA FATMA AYDEMIR

Hazal merupakan seorang remaja yang berketurunan Turki dan tinggal

di Berlin. Keluarganya masih memegang erat budaya Turki dan Islam, sedangkan

ia mulai mencari-cari jati dirinya sendiri. Hazal mulai mencari jati dirinya sendiri

ketika ia masih muda. Pada usia 14 tahun, ia ketahuan mencuri lipstik oleh

ibunya. Ibunya meminta Hazal untuk mengembalikan lipstik tersebut ke

supermarket. Meski pernah ketahuan oleh ibunya mencuri, hal tersebut tidak

menghentikan Hazal dalam melakukan sesuatu yang tidak benar. Hazal mulai

melakukan lebih dan lebih di usianya yang semakin bertambah. Bersama teman-

temannya ia mulai mencuri, meminum vodka, bahkan berhubungan badan dengan

salah seorang teman sekolahnya yaitu Vincent.

Di usianya yang akan bertambah, ia menginginkan sesuatu seperti

teman-temannya yang lain, yaitu pergi ke klub. Ia sudah berencana untuk

merayakan pesta ulang tahunnya ke-18 dengan pergi bersama Elma dan Gül. Ia

mendapatkan ijin untuk menginap di rumah temannya dibantu oleh tantenya yaitu

bibi Semra. Acara menginap tersebut merupakan rencananya untuk pergi ke klub

bersama dua temannya tersebut. Namun, semua tidak berjalan seperti yang

diinginkan oleh Hazal. Hazal dan teman-temannya tidak diijinkan masuk oleh

petugas klub. Dengan lunglai akhirnya mereka bertiga hanya meminum minuman

keras di luar dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Mereka pulang


menggunakan U-Bahn. Saat di stasiun bawah tanah Elma dilecehkan oleh seorang

mahasiswa. Merasa tidak terima dengan hal tersebut, Hazal dan Gül berkelahi

dengan mahasiswa itu. Mereka akhirnya berkelahi dan secara tidak sengaja

membuat mahasiswa tersebut tidak sadarkan diri. Mereka panik dan langsung

melarikan diri dari stasiun bawah tanah tersebut.

Tanpa pikir panjang keesokan harinya Hazal memutuskan untuk pergi

ke Istanbul. Di sana ia menemui pacarnya yang ia kenal lewat Facebook.

Pacarnya tersebut bernama Mehmet. Untuk sementara Hazal tinggal bersama

Mehmet di apartemennya. Lambat laun ia mulai mengenal banyak hal, mulai dari

lingkungan sekitarnya, budaya dan bahasa Turki. Di sana ia juga berkenalan

dengan beberapa teman Mehmet, yakni Halil dan Gözde. Suatu ketika Hazal pergi

ke warnet dan mencari berita tentang dirinya dan jasad mahasiswa yang ia

tinggalkan waktu itu. Tak disangka, berita tentang dirinya dan teman-temannya

telah dimuat di internet. Ia merasa panik dan perlu untuk kembali ke rumah. Saat

di rumah ia menemukan Mehmet tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian ada

polisi mengetuk pintu rumahnya dan memaksa untuk masuk. Ia berpikir bahwa

polisi tersebut mencari dirinya, namun polisi tersebut mencari Halil.

Hazal lari ke rumah Gözde, ia berencana untuk menenangkan dirinya.

Tetapi Hazal merasa ragu kepada Gözde. Ia takut bahwa Gözde akan

memberitahu polisi tentang keberadaannya. Lalu Hazal memutuskan untuk pergi

sendiri. Akhirnya ia menaiki bis dan berakhir di sebuah kamar hotel. Saat itu tiba-

tiba ia menelpon bibinya yang ada di Berlin, yakni bibi Semra. Setelah ditelpon

oleh Hazal, bibi Semra langsung menemui Hazal di Istanbul. Di sana mereka
mulai berbincang dan Hazal menceritakan sesuatu yang terjadi. Bibi Semra

meminta Hazal untuk mengakui perbuatannya tersebut dan memintanya untuk

kembali di Berlin. Namun, hal tersebut tidak disetujui oleh Hazal. Hazal meminta

bibi Semra untuk pulang sendiri ke Berlin dan menyuruh keluarganya untuk tidak

khawatir padanya lagi.

Akhirnya Hazal menjalani hari-harinya dengan bekerja di sebuah kafe.

Di sana ia bekerja saat siang dan pulang saat malam. Kota tersebut merupakan

kota yang sepi dan terlihat tidak ada orang ketika malam hari. Situasi di kota

tersebut juga sedikit mencekam karena sedang terjadi perang. Di suatu malam saat

Hazal pulang sendiri dari kafe. Jalanan dan rumah-rumah tampak sepi dan gelap.

Hazal berada di situasi yang buruk dan ia berakhir di sebuah sumur untuk

bersembunyi dari tentara-tentara yang lewat di jalan.

Anda mungkin juga menyukai