Anda di halaman 1dari 30

No Kode: DAR 2/Profesional/180/1/2019

PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA

MODUL 1 GEOMETRI
KB 1. Geometri Datar

Penulis:
Dr. Iwan Junaedi, S.Si., M.Pd.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019

13
A. Pendahuluan
Selamat berjumpa mahasiswa PPG untuk mempelajari modul Geometri,
khususnya Kegiatan Belajar 1 ini. Semoga mahasiswa selalu berupaya untuk
meningkatkan kemampuan diri menjadi lebih baik. Program PPG ini merupakan
salah satu sarana untuk memperdalam pengetahuan Saudara terkait dengan
geometri datar.
Sebelum Saudara mengkaji kegiatan belajar ini, cermati terlebih dahulu
Gambar 1.1 berikut ini!

Gambar 1.1 Bangun-bangun Geometris


sumber gambar: https://geometryarchitecture.wordpress.com/2014/03/31/geometry-
patterns-and-photography/

Berdasar gambar di atas, sebutkan bangun-bangun yang merupakan


representasi dari objek geometri? Manakah dan sebutkan yang termasuk
representasi dari objek-objek geometri datar? Berdasar gambar di atas, manakah
yang bisa disebut sebagai respresentasi titik, garis, dan bidang?

Cermati Link: Infografis model-model bangun datar. VG-M1-KB1

Telah saudara ketahui bahwa geometri merupakan ilmu yang mempelajari


tentang titik, garis, dan bidang. Unsur-unsur tersebutlah yang paling banyak ditemui
dalam bentuk representasi benda-benda yang ada disekitar kita.
Lingkup materi Kegiatan Belajar 1 ini meliputi konsep-konsep dan teorema
esensial dalam geometri datar, yang berupa pemahaman tentang bangun datar,

14
segitiga, segi empat dan lingkaran. Materi yang relevan dengan KB-1 ini adalah
kalkulus seperti pada integral Riemann yang terkait dengan luas daerah, aplikasi
dalam kehiduoan sehari-hari seperti mengukur jarak dan luas daerah.
Proses pembelajaran untuk materi yang sedang saudara ikuti sekarang ini,
dapat berjalan dengan lebih lancar bila saudara mengikuti langkah-langkah belajar
sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan
belajar ini.
2) Pelajari secara mendalam materi pada kegiatan belajar, cermati contoh dan
non contuh, dan ilustrasi (video/video grafis/animasi).
3) Forum diskusi digunakan untuk memperdalam materi melalui tugas-tugas
latihan, saudara diharapkan menyelesaikan latihan dengan benar.
4) Pada akhir materi, saudara diharapkan menyelesaikan tes formatifnya secara
mandiri.
5) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan
di halaman akhir modul. Apabila tingkat penguasaan saudara 80% atau lebih,
saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Apabila tingkat
pengusaan saudara kurang dari 80%, saudara harus mempelajari kembali
materi pada kegiatan belajar ini.
6) Keberhasilan pembelajaran saudara dalam mempelajari materi pada kegiatan
belajar ini, sangat tergantung kepada kesungguhan saudara dalam belajar dan
mengerjakan tugas dan latihan. Untuk itu, berlatihlah secara mandiri atau
berkelompok dengan teman sejawat.

B. Capaian Pembelajaran
Mampu memahami, mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi,
memodifikasi secara terstruktur materi matematika sekolah dan advance material
secara bermakna dalam penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan
matematika) dan penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja
problem solving, koneksi dan komunikasi matematika, critical thingking, kreatifitas
berpikir matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan. Menguasai materi

15
esensial matematika meliputi konsep, sifat, dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah yang terkait dengan geometri datar. Secara khusus diharapkan saudara
dapat:
1. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep segitiga.
2. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep segiempat.
3. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep lingkaran.

C. Pokok-pokok Materi
1. Titik, Garis dan Bidang
2. Segitiga.
3. Segiempat.
4. Lingkaran.

D. Uraian Materi
1. Titik, Garis dan Bidang
Geometri adalah suatu kajian ilmu tentang titik, garis dan bidang. Semua
objek dalam geometri dikonstruksi oleh titik, yang merupakan bagian terkecil dari
objek geometri; garis yang merupakan kumpulan titik-titik tak kosong; dan bidang.

Gambar 1.2 Bangun-bangun yang Memuat Garis dan Titik


sumber gambar: http://fabrikasikonstruksi.com/menentukan-titik-leleh-dan-
struktur-bangunan-dengn-konstruksi-baja/

16
Apakah titik itu? Ya, titik adalah benda geometri dalam pikiran yang tidak
memiliki ukuran. Suatu titik disimpulkan menggunakan huruf kapital. Berikut
adalah representasi dari suatu titik.

𝐴
𝐵

Titik-titik di atas merupakan titik 𝐴 dan titik 𝐵


Apakah garis itu? Ya, suatu garis terbentuk dari tak berhingga titik yang tak
kosong. Pada gambar tanda panah menunjukkan garis dapat diperpanjang tak
terbatas ke kedua arah. Suatu garis dapat diberi nama menggunakan satu huruf
kecil, atau menggunakan dua huruf kapital.

𝑙
𝐵
𝐴

Pada gambar di atas, garis tersebut merupakan garis 𝐴𝐵 atau garis 𝑙.

Apakah ruas garis itu? Suatu ruas garis merupakan sebagian dari suatu garis yang
dibatasi oleh dua titik.
𝐵

Suatu ruas garis diberikan nama sesuai dengan nama titik-titik ujungnya. Pada
gambar di atas, ujung-ujung ruas garis tersebut merupakan titik A dan titik B, maka
ruas garis tersebut diberi nama ruas garis 𝐴𝐵. Ruas garis memiliki ukuran panjang.

𝐴 5 𝑐𝑚

pada gambar di atas, maka ruas garis AB memiliki ukuran panjang 5 cm. atau biasa
dituliskan, 𝐴𝐵 = 5 𝑐𝑚.

17
Contoh 1.1:
Perhatikan gambar di bawah ini.

𝐴 𝐵 𝐶 𝐷

𝐴, 𝐵, 𝐶, dan 𝐷 adalah sebuah titik pada garis.


Jika 𝐴𝐶 = 5 𝑐𝑚, 𝐵𝐷 = 10 𝑐𝑚, dan 𝐴𝐷 = 13 𝑐𝑚, maka berapakah panjang 𝐵𝐶?

Jawab:
Tampak pada gambar jika
𝐴𝐶 + 𝐵𝐷 = 𝐴𝐵 − 𝐵𝐶
Hal ini disebabkan, pada operasi penambahan 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷, ruas garis 𝐵𝐶 terhitung
dua kali.
𝐴𝐶 + 𝐵𝐷 = 𝐴𝐷 − 𝐵𝐶
↔ 5 + 10 = 13 − 𝐵𝐶
↔ 𝐵𝐶 = 15 − 13
↔ 𝐵𝐶 = 2
Jadi panjang ruas garis 𝐵𝐶 = 2 𝑐𝑚.

Bahan Diskusi 1.1
Perhatikan gambar berikut ini!

𝐴 𝐶 𝐷 𝐸 𝐵

Keterangan: Gambar tidak sesuai skala.

Pada gambar di atas, titik-titik 𝐷, 𝐸, dan 𝐶 terletak pada ruas garis 𝐴𝐵. Jika
𝐴𝐵 = 9,2 𝑐𝑚 dan 𝐶𝐸 = 4,7 𝑐𝑚, tentukan jumlah panjang semua ruas garis yang
dibentuk!

Nah selanjutnya kita bersama-sama akan mempelajar tentang bidang. Apa itu
bidang?

18
Untuk memahami bidang, sebelumnya diilustrasikan terlebih dahulu letak dari titik-
titik. Tiga buah titik dapat dilalui sebuah garis. Titik-titik ini disebut kolinear. Pada
kondisi lain, yaitu tiga titik yang tidak semuanya pada satu garis, titik-titik tersebut
disebut tak-kolinear.
Coba perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar tersebut, titk 𝐴, 𝐸, dan 𝐵 merupakan titik-titik yang kolinear.


Sedangkan titik-titkk 𝐶, 𝐸, 𝑑𝑎𝑛 𝐵 merupakan titik-titik yang tak-kolinear. Tiga titik
yang tidak segaris membentuk sebuah bidang.
Terbentuknya suatu bidang pada geometri, selain dari tiga titik yang tak kolinear,
diakibatkan juga oleh kondisi-kondisi sebagai berikut.
a. Sebuah bidang terbentuk dari sebuah garis dan sebuah titik yang tidak
terletak pada garis tersebut.
b. Sebuah bidang terbentuk dari dua buah garis yang sejajar.
c. Sebuah bidang terbentuk dari dua buah garis yang berpotongan.
Pembahasan tentang bidang ini, nantinya akan dikaji pada KB 2. Geometri Ruang.

2. Segitiga
2.1 Pengertian Segitiga
Pada bagian sebelumnya, telah dibahas tentang keberadaan titik yang tidak
segaris (tidak kolinier), yang dihubungkan oleh garis k, l, m yang tergambar seperti
berikut.

19
Apabila pada gambar di atas kita batasi dengan mengambil ruas garis 𝐴𝐵 , 𝐴𝐶 ,
dan 𝐵𝐶 , kita akan menemukan gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang titik-
titiknya tidak kolinier. Gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang titik-titiknya
tidak kolinier disebut segitiga. Pertemuan ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut.
Pada gambar di atas 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 adalah titik-titik sudut dari segitiga 𝐴𝐵𝐶.
Segitiga 𝐴𝐵𝐶 dapat ditulis dengan simbol ∆𝐴𝐵𝐶. Tiap ruas garis yang membentuk
segitiga disebut sisi. Pada gambar di atas ruas garis 𝐴𝐵, 𝐴𝐶 , dan 𝐵𝐶 adalah sisi-sisi
dari segitiga ABC.

Alas dan Tinggi suatu Segitiga


Perhatikan segitiga di bawah ini!
C

A B

Jika saudara diminta untuk menggambarkan garis tinggi pada bangun segitiga 𝐴𝐵𝐶
di atas, tentunya bukan pekerjaan yang sulit. Setidaknya Saudara menggambar
seperti berikut. C

A P a B
20
Bahan Diskusi 2.1
Berdasarkan gambar yang Saudara buat di atas, definisikan apa itu garis tinggi pada
suatu segitiga menurut Anda?

Ada pertanyaan mendasar yang penting dicari solusinya, yakni “Apakah semua sisi
pada segitiga bisa disebut sebagai alas? Berikan argumen Anda”.
Sekarang, coba perhatikan gambar berikut.
F
a J
C
E

a D a

H
A B
G

Pada segitiga 𝐴𝐵𝐶, 𝐷𝐸𝐹, dan 𝐺𝐻𝐽, ditunjukan alas segitiga tersebut adalah
sisi yang berlabel 𝑎, tugas Saudara adalah membuat garis tinggi pada segitiga
tersebut.
Jika sudah, Cocokkan hasilnya dengan gambar di bawah ini!.

Q
F
a J
C t
E

R
a D
a
t

H
A B
t
G
P

Jika masih ada yang keliru, maka Anda perlu menyempurnakan definisi dari
garis tinggi suatu segitiga. Definisi tersebut akan dibahas pada sub tentang
garis-garis istimewa pada suatu segitiga di bawah ini.

21
2.2 Garis-garis Istimewa pada Segitiga dan melukisnya.
Definisi 2.2.1: Garis Berat pada suatu segitiga
Garis berat pada suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari suatu titik segitiga
ke pertengahan sisi di depannya.
Ilustrasi garis berat sebagai berikut

A D B

Titik 𝐷 merupakan pertengahan dari 𝐴𝐵 (𝐴𝐷 = 𝐷𝐵), maka jika ditarik garis
dari titik 𝐶 ke titik 𝐷, 𝐶𝐷 adalah garis berat pada segitiga 𝐴𝐵𝐶.
Saudara, juga dapat menentukan titik tengah sisi 𝐵𝐶, misal titik 𝐸 (𝐵𝐸 = 𝐸𝐶),
maka dengan menghubungkan titik 𝐴 ke titik 𝐸, 𝐴𝐸 juga merupakan garis berat
pada segitiga 𝐴𝐵𝐶. Demikian juga ketika Saudara menentukan titk tengah sisi
𝐴𝐶, sebut titik F (𝐴𝐹 = 𝐹𝐶), maka ketika saudara menghubungkan titik 𝐵 ke
titk 𝐹, 𝐴𝐹 juga merupakan garis berat segitiga 𝐴𝐵𝐶.

Definisi 2.2.2: Garis Bagi pada suatu segitiga


Garis bagi pada suatu segitiga ialah garis yang membagi suatu sudut pada segitiga
menjadi dua bagian sudut yang besarnya sama.

Ilustrasi garis bagi sebagai berikut


C

A D B

22
Jika garis 𝐶𝐷 pada segitiga 𝐴𝐵𝐶 mengakibatkan 𝐴𝐶𝐷 = 𝐵𝐶𝐷, maka 𝐶𝐷
disebut garis bagi sudut 𝐶.
Dengan cara yang sama, Saudara juga dapat membuat garis bagi pada sudut 𝐴 dan
garis bagi pada sudut 𝐵 pada suatu segitiga 𝐴𝐵𝐶.

Definisi 2.2.3: Garis Tinggi pada suatu SEgitiga


Garis tinggi pada suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari satu titik secara
tegak lurus ke sisi di depannya atau perpanjangan sisi di depannya

Ilustrasi garis tinggi sebagai berikut


C

A D B

2.3 Keliling dan Luas suatu Segitiga


C

A D B

Segitiga 𝐴𝐵𝐶, dengan sisi-sisinya 𝐴𝐵, 𝐵C dan 𝐴𝐶. Jika keliling segitiga ABC
disimbolkan dengan 𝐾, maka
𝐾 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐴𝐶

23
Pada gambar di atas, 𝐶𝐷 adalah garis tinggi segitiga 𝐴𝐵𝐶, dengan alas 𝐴𝐵. Jika
Luas segitiga 𝐴𝐵𝐶 disimbolkan 𝐿, maka
1
𝐿= × 𝐴𝐵 × 𝐶𝐷
2
Secara umum, pada suatu segitiga, dengan alas 𝑎, tinggi 𝑡, luas 𝐿, maka
1
𝐿= ×𝑎×𝑡
2

Contoh Soal 2.3.1


Luas persegi 𝐴𝐵𝐹𝐺 adalah 16 G F
cm2. Luas persegi 𝐵𝐶𝐷𝐸 adalah
9 cm2. Luas bangun yang diarsir E D
adalah … cm2.

A B C

Penyelesaian
 [𝐴𝐵𝐹𝐺] = 16 𝑐𝑚 , maka 𝐴𝐵 = 𝐴𝐺 = 4 𝑐𝑚
 [𝐵𝐶𝐷𝐸] = 9 𝑐𝑚 , maka 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 3 𝑐𝑚
 Lihat segitiga 𝐵𝐶𝐺, merupakan segitiga tumpul. Jika alasnya 𝐵𝐶, maka
tinggi segitiga tersebut adalah 𝐴𝐺.
1
𝐿= ×𝑎×𝑡
2
1
= × 𝐵𝐶 × 𝐴𝐺
2
1
= ×3×4
2
=6
Jadi luas daerah yang diarsir, yakni luas segitiga BCG adalah 6 𝑐𝑚 .

24
Contoh Soal 2.3.2
Pada segitiga ABC, 𝐴𝐷 = 𝐷𝐹, 𝐸𝐹 = 𝐹𝐶, dan 𝐵𝐸 = 𝐸𝐷. Luas segitiga DEF
adalah 2 𝑐𝑚 . Tentukan luas segitiga ABC.
A

D
E
F

B C

Penyelesaian
Anda dapa memulai dengan menghubungkan 𝐴𝐸, 𝐵𝐹, dan 𝐶𝐷, sehingga tampak
seperti gambar berikut.

D
E
F

B C

 Lihat segitiga 𝐴𝐸𝐹, dengan 𝐷 titik tengah 𝐴𝐹 (𝐸𝐷 garis berat), maka
[𝐴𝐸𝐷] = [𝐷𝐸𝐹] = 2 𝑐𝑚
 Lihat segitiga 𝐴𝐵𝐷, dengan E titik tengah 𝐵𝐷 (𝐴𝐸 garis berat), maka
[𝐴𝐵𝐸] = [𝐴𝐸𝐷] = 2 𝑐𝑚
 Lihat segitiga 𝐵𝐷𝐹, dengan 𝐸 titik tengah 𝐵𝐷 (𝐸𝐹 garis berat), maka
[𝐵𝐸𝐹] = [𝐷𝐸𝐹] = 2 𝑐𝑚
 Lihat segitiga 𝐵𝐸𝐶, dengan 𝐹 titik tengah 𝐸𝐶 (𝐵𝐹 garis berat), maka
[𝐵𝐹𝐶] = [𝐵𝐸𝐹] = 2 𝑐𝑚
 Lihat segitiga 𝐸𝐷𝐶, dengan 𝐹 titik tengah 𝐸𝐶 (𝐷𝐹 garis berat), maka
[𝐹𝐶𝐷] = [𝐷𝐸𝐹] = 2 𝑐𝑚

25
 Lihat segitiga 𝐹𝐶𝐴, dengan 𝐷 titik tengah 𝐸𝐹 (𝐶𝐷 garis berat), maka
[𝐴𝐷𝐶] = [𝐷𝐹𝐶] = 2 𝑐𝑚
Luas segitiga 𝐴𝐵𝐶 didapat dengan perhitugan sebagai berikut.
[𝐴𝐵𝐶] = [𝐷𝐸𝐹] + [𝐴𝐸𝐷] + [𝐴𝐵𝐸] + [𝐵𝐸𝐹] + [𝐵𝐹𝐶] + [𝐹𝐶𝐷] + [𝐴𝐷𝐶]
= 2+2+2+2+2+2+2
= 14
Jadi luas segitiga ABC sama dengan 14 𝑐𝑚

2.4 Kekongruenan Segitiga
Cermati gambar berikut ini! Fokuskan pada sisi-sisinya! Apakah Anda
menemukan segitiga dengan ukuran sisi-sisi yang sama?

Ya, segitiga-segitiga yang sama dan sebangun tersebut disebut dengan


segitiga yang kongruen. Kita bisa mendefiniskan dua buah segitiga yang ketiga
sisinya sama adalah sama dan sebangun. Misalkan kita sebut gambar (i) sebagai
segitiga ABC dan gambar (iii) sebagai segitiga KLM, dua buah segitiga tersebut
adalah sama dan sebangun dapat ditulis dengan simbol ∆ABC ≅ ∆KLM. Kita bisa
menyebut juga dengan ∆ABC kongren dengan ∆KLM. Dua segitiga yang sisi-
sisinya sama dapat ditulis dengan S-S-S.
Berdasar pengertian tersebut, dapat dibangun teorema sebagai berikut.
Pada dua segitiga, berlaku:
1. Dua segitiga sama dan sebangun, jika dua buah sisinya dan sudut apit
sisi itu sama (S-Sd-S). (S= Sisi, Sd: Sudut)
2. Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisi sama dan kedua sudut
pada sisi itu sama. (Sd-S-Sd)
3. Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisinya sama, sudut pada sisi
itu dan sudut dihadapan sisi itu sama. (S-Sd-Sd)

26
4. Dua segitiga sama dan sebangung, jika segitiga itu siku-siku dan sebuah
sisi siku-siku dan sisi miringnya sama.
Perhatikan, jika dua segitiga sama dan sebangun maka:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Sisi-sisi yang bersesuaian ialah sisi-sisi di hadapan sudut yang sama besar, sedangkan
sudut-sudut yang bersesuaian ialah sudut-sudut yang menghadap sisi-sisi yang sama
panjang.

3. Segiempat
Cermati gambar berikut ini!

Macam-macam segiempat

Pada gambar di atas, kesemuanya adalah bangun datar segi empat. Dapatkah Anda
mendefiniskan apa itu segi empat? Ya, segi empat adalah gabungan dari empat ruas
garis yang ditentukan oleh empat titik, tiga titik di antaranya tidak segaris.
Kita dapat menggelompokkan segi empat-segi empat tersebut menurut sisi, sudut,
dan hubungan antara sisi dan sudut dan beberapa sifat dari segi empat.

3.1 Macam-macam Segi Empat


a. Jajargenjang
Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya sepasang-
sepasang sejajar.

27
Dapatkah saudara menunjukkan bahwa sudut-sudut pada jajar genjang yang
berhadapan sama besar! Tunjukkan bahwa besar sudut A = sudut C, dan besar
sudut B sama dengan sudut D.

Cermati gambar berikut ini!

Coba ikuti langkah berikut ini!


Tarik diagonal AC, sedemikian hingga kita bisa menandai sudut A1 dan A2,
dan sudut C1 dan C2.

Pertanyaanya adalah apakah besar sudut A1 sama dengan besar susut C2


(mengapa sama besar?).

Selanjutnya apakah besar sudut A2 sama dengan besar sudut C1 (mengapa sama
besar?).

Jadi ∠A1 +∠A2 = ∠C1 +∠C1


Jadi ∠A = ∠C

b. Persegi Panjang
Apabila pada jajargenjang ABCD, saudara buat sedemikianhingga salah satu
sudutnya siku-siku, misalnya pada sudut A dibuat 900, gambar apa yang
terjadi? Ya, jajargenjang tersebut tentu menjadi seperti gambar berikut.

28
C D

A B
Mengapa sudut B, C dan D juga sama 900?
Berdasar gambar di atas, dapat kita dapat mendefinisikan bahwa persegi panjang
adalah suatu jajar genjang yang salah satu sudutnya siku-siku.

Pertanyaanya selnajutnya adalah:


1) Mengapa kita tidak perlu mendefinisikan bahwa kekempatnya siku-siku?
2) Apakah semua sifat pada jajar genjang berlaku untuk persegi panjang?
Tunjukkan sifat-sifat tersebut!

c. Belah Ketupat
Apabila jajargenjang ABCD, saudara buat sedemikian hingga dua sisinya yang
berurutan sama panjang, gambar apa yang terjadi? Ya, jajargenjang tersebut
tentu menjadi seperti gambar berikut.

Apa yang dapat Anda ketahui dari gambar di atas?


1) Apakah keempat sisinya sama panjang?
2) Apakah sifat-sifat pada jajar genjang berlaku untuk belah ketupat?

29
d. Persegi
Jika jajar genjang ABCD dibuat sedemikianhingga satu sudutnya siku-siku
dan semua sisinya sama panjang, bangun apa yang terbentuk? Ya, bangun yang
terbentuk adalah segi empat beraturan yang disebut dengan persegi. Persegi
adalah jajargenjang yang semua sisinya sama panjang dan satu sudutnya siku-
siku. Persegi juga merupakan persegi panjang dengan empat sisi yang kongruen.
Apakah sifat-sifat pada jajar genjang juga berlaku untuk persegi? Apa saja
sifat tersebut? Jelaskan!

e. Trapesium
Berbeda yang jajar genjang, belah ketuap, persegi panjang, dan persegi.
Saudara dapat membuat bangun segi empat yang dua sisinya sejajar, sisi yang
lain tidak harus sejajar. Bangun segi empat tersebut dapat berbentuk sebagai
berikut.

Pada gambar di atas, sisi AB sejajar dengan sisi DC. SemEntara sisi AD dan
BC tidak sejajar. Bangun tersebut disebut dengan trapesium. Jadi trapesium
adalah suatu segi empat yang dua buah sisinya sejajar.

Trapesium yang sisi tegakmya sama panjang disebut trapesium sama kaki.
Berikut gambar trapesium sama kaki.

Apakah Anda bisa menunjukkan bahwa:


1) Dalam trapesium sama kaki, sudut-sudut alasnya sama besar!

30
2) Dalam tarpesium sama kaki, diagonal-diaginalnya sama panjang!
Petunjuk: Gunakan kesejajaran dua buah garis
f. Layang-layang
Gambarlah segi empat dengan diagonal-digonalnya
saling tegak lurus sesamanya dengan sisi yang berdekatan
berbeda panjang. Bangun apa yang terjadi?
Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang
memiliki 2 pasang berbeda sisi berdekatan yang sama
panjang.

Cermati sifat-sifat layang-layang berikut:


1) sisinya sepasang-sepasang sama panjang.
2) sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
3) salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal lainnya
4) kedua diagonanya tersebut saling tegak lurus.
Apakah Anda bisa menunjukkan bahwa sifat-sifat tersebut benar?

4. Luas dan Keliling Bangun Datar


4.1. Luas Bangun Datar
4.1.1 Luas Persegipanjang

D C Sisi 𝐴𝐵 = 𝑝 yang merupakan panjang dari


persegi panjang ABCD. Dan sisi 𝐵𝐶 = 𝑙 yang
𝑙 merupakan lebar dari persegipanjang ABCD.
Bisa juga AB disebut sebagai lebar (𝑙)
A 𝑝 B persegipanjang ABCD dan sebaliknya, BC
disebut sebagai panjang (𝑝) dari persegipanjang
ABCD.
Jika 𝐿 adalah luas daerah persegipanjang ABCD, maka
𝐿 =𝑝×𝑙
Permasalahan tentang luas daerah persegipanjang akan dekat dengan sifat-sifat
yang dimiliki oleh persegipanjang. Kita ingat lagi, sifat-sifat dari persegipanjang.

31
1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar (𝐴𝐵//𝐷𝐶;
𝐴𝐷//𝐵𝐶)
2. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang (𝐴𝐵 =
D C
𝐶𝐷; 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶)
3. Salahnsatu sudutnya 90 (𝐷𝐴𝐵 = 90 ). Hal ini
O
mengakibatkan semua sudut pada persegipanjang
A B adalah 90 .
4. Diagonal-digonalnya sama panjang (𝐴𝐶 = 𝐵𝐶)
5. Diagonal-diagonalnya potong memotong di
tengah (𝐴𝑂 = 𝑂𝐶; 𝐵𝑂 = 𝑂𝐷)
Terkadang, soal menuntut kita untuk berani memutuskan suatu segiempat yang
diketahui merupkan persegipanjang atau bukan dengan melihat dari sifat-sifat yang
dimiliki oleh bangun tersebut.

4.1.2 Luas Persegi

D C Persegi merupakan persegipanjang dengan semua sisinya


sama panjang. Sisi-sisi persegi biasanya dilambangkan
dengan 𝑠. Dengan demikian 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐴𝐷 = 𝑠.
Jika 𝐿 adalah luas dari persegi, maka
𝐿 =𝑠×𝑠

A 𝑠 B
Sudah dikatakan, bahwa karena persegi merupakan persegipanjang, maka sifat-sifat
yang melekat pada persegipanjang juga berlaku pada persegi. Sifat yang menjadi
pembeda adalah:
Diagional-diagonal pada persegi berpotongan saling tegak lurus.

D C
Dengan demikian, 𝐴𝐶  𝐵𝐷.
Hal ini nantinya mengakibatkan bahwa persegi
O merupakan belah ketupat juga.

A B
32
4.1.3 Luas Jajargenjang
Jajargenjang adalah suatu segiempat dengan sepasang-sepasang sisi yang sejajar.
D C Pada gambar ABCD adalah jajargenjang
maka AB // DC, dan AD // BC.
𝑡 Demikian juga sebaliknya, jika ada segiempat
ABCD dengan AB // DC, dan AD // BC, maka
A E B
dapat dikatakan ABCD adalah jajargenjang.
Jika jajargenjang ABCD dengan alas AB dan tinggi 𝑡, maka Luas jajargenjang
ABCD yang disimbolkan dengan 𝐿,
𝐿 = 𝐴𝐵 × 𝑡

D C

A A

Sifat-sifat jajargenjang
b) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
d) Diagonal-diagonalnya potong memotong di tengah.

4.1.4 Luas Belahketupat


D Jika AC dan BD merupakan diagonal-diagonal belah
ketupat ABCD, dengan 𝐴𝐶 = 𝑑 dan 𝐵𝐷 = 𝑑 ,
sedangkan 𝐿 merupakan luas dari belah ketupat, maka
𝑑 ×𝑑
A C 𝐿=
O 2

33
Sifat yang menjadi pembeda antara belah ketupat dengan lainnya adalah diagonal-
diagonal belah ketupat potong memotong ditengah-tengah secara tegak lurus.
Hal ini juga berlaku sebaliknya, artinya jika suatu saat kita menjumpai segiempat
dengan diagonal-diagonalnya potong memotong di tengah-tengah secara tegak
lurus, maka kita bisa menyimpulkan bahwa segiempat tersebut adalah suatu belah
ketupat.

4.1.5 Luas Layang-layang


D Jika AC dan BD merupakan diagonal-diagonal layang-
layang ABCD, dengan 𝐴𝐶 = 𝑑 dan 𝐵𝐷 = 𝑑 ,
A C sedangkan 𝐿 merupakan luas dari layang-layang, maka
O
𝑑 ×𝑑
𝐿=
2

4.1.6 Luas Trapesium


D C Lihat trapesium ABCD di samping. Sisi DC //
AB.
Sisi-sisi tersebut yang nantinya disebut
𝑡
sebagai sisi alas dan sisi atas (sisi-sisi sejajar).
A E B Jika 𝐿 merupakan luas trapesium, maka
( )×
𝐿=

Sifat-sifat yang dimiliki oleh trapesium adalah memiliki tepat sepasang sisi yang
sejajar.
Cermati: Video animasi cara menemukan rumus luas daerah trapezium berikut
VA-M1-KB1

34
Note: karena terdapat sisi-sisi yang sejajar, maka sifat kesejajaran menjadi hal yang
penting ketika masuk dalam permasalahan berkenaan dengan trapesium.
Untuk sifat-sifat yang lain, menyesuaikan trapesium apa yang ada pada soal. Misal
disebut trapesium sama kaki, maka memiliki sifat kaki-kakinya sama panjang dan
sudut-sudut pada kakinya sama besar. Diagonal-diagonalnya sama panjang.

D C Lihat gambar.
ABCD merupakan trapesium samakaki.
O 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶.
𝐷𝐴𝐵 = 𝐶𝐵𝐴
𝐴𝐶 = 𝐵𝐷
A B

4.1.6 Luas Segiempat dengan Diagonal-diagonalnya saling Tegak Lurus


D
Jika AC dan BD merupakan diagonal-diagonal
segiempat ABCD, dimana 𝐴𝐶  𝐵𝐷, dengan 𝐴𝐶 = 𝑑
A C dan 𝐵𝐷 = 𝑑 , sedangkan 𝐿 merupakan luas dari
O
segiempat ABCD, maka
𝑑 ×𝑑
𝐿=
2
B

4.2. Keliling Bangun Datar


Secara umum, keliling bangun datar merupakan jumlahan ukuran sisi-sisi
terluar yang membentuk suatu bangun.
Contoh soal 4.1
𝐴𝐵𝐶𝐷 dan 𝐵𝐸𝐹𝐺 adalah persegi. Panjang
𝐴𝐵 = 6 𝑚 dan panjang 𝐴𝐺 = 10 𝑚.
Berapa total luas dari kedua persegi
tersebut.

35
Jawab:

10

 Lihat persegi 𝐴𝐵𝐶𝐷, dengan panjang sisi 𝐴𝐵 = 6, maka


𝐿 = 𝐴𝐵 = 6 = 36
 Tarik garis yang menghubungkan 𝐴 dan 𝐺.
 Lihat segitiga 𝐴𝐵𝐺, siku-siku di 𝐵, sehingga berlaku teorema Phytagoras
𝐴𝐺 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐺
↔ 𝐵𝐺 = 𝐴𝐺 − 𝐴𝐵
↔ 𝐵𝐺 = 10 − 6
↔ 𝐵𝐺 = 100 − 36
↔ 𝐵𝐺 = 64
↔ 𝐵𝐺 = 8
 𝐵𝐺 merupakan sisi persegi 𝐵𝐸𝐹𝐺, jadi kita dapat menentukan luas persegi
𝐵𝐸𝐹𝐺
𝐿 = 𝐵𝐺 = 64
 Luas total dapat dihitung dengan
𝐿 =𝐿 +𝐿
= 36 + 64
= 100

 Jadi luas total bangun tersebut adalah 100 𝑐𝑚 .



5. Lingkaran
5.1 Pengertian Lingkaran
Sebelum kita mendefinisikan apa yang dimaksud dengan lingkaran,
silahkan Anda ambil jangka. Selanjutnya letakan mata jangka pada kertas

36
gambar, putarlah jangka sesuai dengan keinganan Anda. Apakah Anda sudah
mendapatkan gambar bangun datar berupa lingkaran?
Ya, Anda akan merasakan goresan tangan Anda, dan melihat bahwa
setiap titik pada lengkung lingkaran yang Anda goreskan memiliki jarak sama
dengan sebuah titik yang berada pada mata jangka Anda. Selanjutnya
dapatkah Anda mendefiniskan apa lingkaran? Bandingkan definisi yang telah
Anda buat dengan definisi lingkaran berikut ini.

B
O

A
D

Gambar 1. Lingkaran dengan titik pusat O

Definisi: Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada kedua
ujungnya, dan merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama
terhadap titik tertentu.

Yang dimaksud dengan titik tertentu, pada Gambar 1disebut pusat lingkaran,
yakni titik O. Pernyataan himpunan titik-titik yang berjarak sama
dimaksudkan adalah jarak titik A ke titik O sama dengan jarak titik B ke titik
O sama dengan jarak titik C ke titik O. Demikian juga titik-titik lain. Atau
dapat dituliskan
|𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶| = |𝑂𝐷| = |𝑂𝐸|

5.2 Jari-Jari, Tali Busur, dan Diameter


Sedikit mengulang, pada definisi lingkaran yang telah diberikan di atas
Anda mendapati Pernyataan himpunan titik-titik yang berjarak sama
dimaksudkan adalah jarak titik A ke titik O sama dengan jarak titik B ke titik

37
O sama dengan jarak titik C ke titik O. Demikian juga titik-titik lain. Atau
dapat dituliskan
|𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶| = |𝑂𝐷| = |𝑂𝐸|
Ruas garis |𝑂𝐴|, |𝑂𝐵|, |𝑂𝐶|, |𝑂𝐷|. |𝑂𝐸| disebut sebagai jari-jari lingkaran.
Nah, sekarang cobalah Anda buat definisi dari jari-jari lingkaran, dan
kemudian definisi yang telah Anda buat bandingkan dengan definisi berikut
ini.

B
O

A
D

Gambar 2. Jari-jari lingkaran

Definisi : Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan sebuah


titik pada lingkaran dengan titik pusat lingkaran.

Jari-jari lingkaran biasanya disimbolkan dengan 𝑟 (radius), maka


|𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶| = |𝑂𝐷| = |𝑂𝐸| = 𝑟

Sekarang, Anda ambillah dua buah titik sebarang pada lingkaran, sebut
titk A dan titik B pada lingkaran. Hubungkan titik A dan titik B. Maka
didapatkan ruas garis AB.

38
A

B
O

Gambar 3. Tali busur BC

Ruas garis AB kita sebut tali busur lingkaran. Maka tetunya Anda dapat
mendefiisikan tali busur suatu lingkaran. Ya, setidaknya tali busur lingkaran
adalah ruas garis yang titik awal dan akhirnya terletak pada lingkaran. Atau
juga dapat dikatakan tali busur merupakan ruas garis yang menghubungkan
dua titik pada lingkaran.

Peratnayaan tantangan: Apakah terdapat tali busur lingkaran yang lebih


panjang dari diameter? Berikan argumen Anda.
Beberapa istilah lain yang pelu Anda ketahui juga adalah sebagai berikut..
 Ruas garis yang ditarik dari pusat dan tegak lurus tali busur, disebut
apotema.
Jadi apotema ialah jarak dari titik pusat ke tali busur.
 Sebagian dari lingkaran yang terletak di antara kedua ujung tali busur
AB disebut busur
 Juring dibatasi oleh dua jari jari dan busur.
 Tembereng dibatasi oleh tali busur dan busur

39
5.3 Garis Singgung Lingkaran

O
A

Coba Anda perhatikan gambar di atas. Garis 𝑔 memotong lingkaran di


dua titik, yaitu titik B dan titik C. Sekarang coba bayangkan, jika garis 𝑔 kita
geser ke kanan. Apakah ada saatnya kedua titik B dan C berhimpit atau sama
dengan titik A?
Pada kondisi inilah dikatakan bahwa garis 𝑔 menyinggung lingkaran.
Definisi: Garis singgung adalah garis yang mempunyai persekutuan
dengan lingkaran pada dua buah titik yang berimpitan.
Titik tersebut yang disebut sebagai titik singgung.

Dapatkah Anda melukis garis singgung dari suatu lingkaran?


Ada dua kondisi dalam hal melukis garis singgung, yaitu jika diketahui titik
pada lingkaran dan jika titk yang diketahui di luar lingkaran.
(1). Melukis garis singgung di sebarang titik pada lingkaran.
Untuk melukiskan garis singgung tersebut, silahkan Anda ikuti
petunjuk berikut
 Andaikan titik yang diketahui adalah titik P. Hubungkan titik P
dengan pusat lingkaran. Maka sebenarnya kita sudah
mengkonstruksi jari-jari lingkaran (𝑟).

40
 Buatlah dari titik tersebut garis yang tegak lurus dengan jari-jari
lingkaran tersebut (𝑟)
 Jika garis tersebut dinamai garis 𝑔, maka garis singgung
lingkaran yang melalui sebuah titik terlukis, yaitu garis 𝑔.

5.4 Sudut Keliling, Sudut Pusat dan Busur Lingkaran


Pada materi Lingkaran ini, Anda akan bertemu kembali dengan sudut.
Tetapi sudut ini berlaku sangat istimewa yang terjadi pada lingkaran. Anda akan
mengenal istilah sudut keliling lingkaran atau yang lebih dikenal dengan sebutan
sudut keliling dan sudut pusat lingkaran yang lebih sering hanya disebut sudut
pusat.
Cobalah Anda buat dua buah tali busur, dimana kedua tali bbusur tersebut
berpotongan pada lingkaran.
A

C
B

41
Misalkan talli busur yang Anda buat adalah tali busur AB dan BC, dimana kedua
tali busur tersebut berpotongan di B. Maka Anda dapat melihat terbentuk sudut
ABC. Sudut ABC tersebut dinamakan sudut keliling.

Sudut jenis kedua yang akan Anda buat adalah sudut pusat. Sekarang buatlah
dua buah jari-jari pada lingkaran. Misalkan OP dan OQ. Sebarang dua jari-jari
yang dibuat, pastilah berpotongan di titik O. Maka Anda dapat melihat ada sudut
POQ. Sudut POQ itulah yang disebut sebagai sudut pusat.

Anda sudah membuat sudut keliling dan sudut pusat. Untuk lebih memahamkan,
coba definisikan tentang sudut keliling dan sudut pusat dengan gaya bahasa
Anda sendiri. Hasilnya coba bandingkan dengan definisi berikut.

Definisi: Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran.
Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang
berpotongan pada lingkaran.
Besarnya sebuah busur lingkaran adalah besarnya sudut pusat pada busur
itu.

42

Anda mungkin juga menyukai