Anda di halaman 1dari 2

Materi Pelajaran Prakarya Kelas 8 Semester 1 Created By : Ade Halawi, SE

E. Penyajian dan Pengemasan

Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan


makanan kepada orang untuk disantap yang telah disusun secara menarik
berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, bau, dan alat/kemasan
sajian makanan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih atau
membeli suatu hidangan makanan adalah :
1. Cara Penyajian Makanan
Penyajian makanan yang memenuhi prinsip sanitasi dan higienitas
makanan dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan
merangsang nafsu makannya karena cita rasanya.
Adapun prinsip-prinsip higienitas dan sanitasi makanan adalah sebagai
berikut :
a. Prinsip Wadah : artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam
wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat
penyajian. Tujuannya agar antarjenis makanan tidak terkontaminasi oleh
bakteri atau kuman secara silang dari hidangan yang lain.
b. Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar
air tinggi (kuah) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk
mencegah makanan cepat rusak.
c. Prinsip bahan makanan dapat dimakan artinya bahan makanan tidak
membahayakan kesehatan seperti terlalu banyak pengawet,
menggunakan bukan pewarna makanan, dan menggunakan bahan-
bahan berbahaya lainnya.
d. Prinsip panas artinya setiap hidangan makanan disajikan masih dalam
keadaan panas, sehingga ini membuktikan hidangan masih segar.
e. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan seperti
dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik.
f. Prinsip penanganan makanan artinya dalam menyajikan makanan
hendaknya hindari kontak langsung dengan tangan.

2. Cita Rasanya
Cita rasa sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih dan membeli
suatu produk makanan karena pengaruh sensorik. Pengaruh sensorik
dari cita rasa yaitu rasa, tekstur dan bau.
Seperti kita ketahui ada empat rasa dasar, yaitu manis, asam, asin dan
pahit. Setiap rasa memberikan fungsi fisiologis tertentu.
a. Rasa manis ditimbulkan oleh sukrosa, glukosa, fruktosa, dan lain-lain
yang menandakan bahwa produk makanan tersebut memberikan energi.
b. Rasa asam dibentuk oleh asam sitrat, asam laktat, asam asetat, yang
menunjukkan bahwa makanan mengalami fermentasi atau bahkan basi.
c. Rasa asin dibentuk oleh sodium klorida yang menunjukkan bahwa perlu
ada keseimbangan mineral.
d. Rasa pahit dibentuk oleh komponen alkoloid, naringenin, kafein, dan
lain-lain, yang menandakan kemungkinan adanya toksin atau racun.

3. Warna dan tekstur/bentuk Makanan


Makanan yang disajikan dengan menarik dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain warna, tekstur atau bentuknya. Dari warna makanan akan dapat
dilihat bahwa makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek.
Warna juga dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan.
Tekstur makanan yang apabila diraba oleh tangan terasa empuk, mudah
digigit dan mudah dikunyah akan memberikan rangsangan yang cepat
pada pancaindra karena dapat dinikmati dengan nyaman, dan sebaliknya
jika tekstur makanan berkonsistensi keras akan memberikan rangsangan
yang lambat pada pancaindra.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi


Materi Pelajaran Prakarya Kelas 8 Semester 1 Created By : Ade Halawi, SE

4. Alat/Kemasan Sajian Makanan


Apabila kita makan di restoran atau rumah makan tradisional, alat yang
biasa digunakan dalam menyajikan hidangan makanan adalah piring
makan, sendok-garpu, mangkuk untuk sayur, gelas minum, piring-piring
penyajian lauk-pauk dan juga mangkuk kecil untuk cuci tangan.
Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan produk
kerajinan tradisional dan juga modern.
a. Alat penyajian tradisional
 Penyajian hidangan makanan dari anyaman rotan: bakul nasi, tampah
dan piring terbuat dari anyaman rotan.
 Penyajian hidangan makanan dari daun: pincuk nasi rames daun
pisang, nasi rames daun jati, tempe goreng dengan wadah mangkok
daun pisang .
b. Alat penyajian modern
Penyajian hidangan makanan dengan alat modern: bubur ayam disajikan
secara terpisah untuk setiap jenis racikan lauknya, sop buntut dengan
wadah mangkok pemanas, piring dengan pemisahan untuk setiap
tempat lauknya.
c. Kemasan tradisional
Bahan yang digunakan untuk kemasan tradisional diantaranya daun
pisang, daun tersendiri dan dua mangkuk daun untuk lauk, dan
dibungkus daun jati (nasi jamblang Cirebon), daun woka (nasi kuning
Manado), ketupat dengan daun kelapa.
d. Kemasan modern
Bahan yang digunakan untuk kemasan tradisional diantaranya kertas
coklat, karton, stereofoam, aluminium, kantong plastik, dan plastik keras.

5. Penyajian dan kemasan yang dimodifikasi


Kemasan bahan karton dimodifikasi dengan plastik keras, penyajian
tradisional-modern bahan rotan-kertas coklat (nasi rames), dan penyajian
nasi pincuk dengan kertas coklat dan daun pisang

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Anda mungkin juga menyukai