Anda di halaman 1dari 18

Health Information : Jurnal Penelitian

Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

KAJIAN TEORITIS: HUBUNGGAN ANTARA DEPRESI DENGAN SISTEM


NEUROIMUN ( SITOKIN-HPA AKSIS)
³Psikoneuroimunoologi´

Lilin Rosyanti1, Reni Devianty2, Indriono Hadi3, Sahrianti4


1,2,3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

ABSTRACT

Depresi merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang secara afektif, fisiologis, kognitif
dan perilaku sehingga mengubah pola dan respon yang biasa dilakukan. Psikoneuroimunologi adalah
bidang yang mempelajari interaksi antara sistem saraf dan imunitas, dan hubungan antara perilaku dan
kesehatan. Fokus utama adalah respon imunologi dan psikologis terhadap stres. Kajian
psikoneuroimunologi, menunjukkan adanya jalur komunikasi timbal balik antara sistem saraf,
endokrin dan sistem munitas. Adanya keterlibatan dari sistem imunitas dalam gangguan kejiwaan.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kelainan neuroimmune berhubungan dengan kejadian
depresi. Interaksi dan gangguan sistem neuroimmune dan neuroendokrin diperantarai sel dan
humoral, berhubungan dengan patofisiologi atau patogenesis penyakit depresi. Penyebab depresi
dalam sistem imunitas menyatakan bahwa sitokin dapat menyebabkan efek sentral dan perifer yang
mempengaruhi perubahan psikologis dan fisiologis. Induksi sitokin pada pasien yang rentan dapat
berkembang menjadi gangguan depresi. Trauma pada masa kecil sebagai faktor kerentanan penyebab
depresi. Adanya kelainan pada regulasi respon neuroendokrin pada pasien depresi, dengan
hiperaktivitas sumbu HPA yang didorong oleh hipersekresi hormon hipotalamus peptida
corticotropine (CRH), Daerah tertentu dari otak, termasuk hippocampus, lebih mudah terjadi
kerusakan jika terjadi peningkatan glukokortikoid. Peradangan dan sitokin berperan penting dalam
mengatur hubungan antara stres dan perkembangan depresi, menunjukkan hubungan yang kompleks
antara stres, sistem imun dan neuroendokrin. Stres psikologis meningkatkan sitokin pro-inflamasi,
yang merespon reaksi stres dan kecemasan pada pasien. Peningkatan aktivitas makrofag dan produksi
sitokin pro-inflamasi dan beberapa protein fase akut telah dilaporkan secara konsisten.

Keywords: Depresi, sitokin, HPA-Aksis, psikoneuroimunologi, stress.


PENDAHULUAN tindakan pendekatan psikoterapi (Trivedi &
Psikoneuroimunologi adalah bidang yang Daly, 2008).
mempelajari interaksi antara sistem saraf dan Satu dari empat wanita dan satu dari dari
imunitas, dan hubungan antara perilaku dan enam pria mengalami depresi selama hidup
kesehatan. Psikoneuroimunologi berasal dari mereka, dan 65% memiliki episode berulang
disiplin ilmu psikologi, psikiatri, neuroscience, dari gangguan tersebut, sehingga depresi
imunologi, endokrinologi, dan perilaku. Fokus menjadi penyebab utama penyakit secara global
utama adalah respon imunologi dan psikologis (Walker et al, 2015;. Whiteford et al, 2013.)
terhadap stres (Loftis & Huckans, 2013). Tiga mekanisme umum yang mempengaruhi
Depresi merupakan suatu keadaan yang biomarker yang berhubungan dengan depresi
mempengaruhi seseorang secara afektif, yaitu, melalui sinyal neurotransmitter, HPA-
fisiologis, kognitif dan perilaku sehingga aksis dan sistem imunitas (Hestad et al., 2016).
mengubah pola dan respon yang biasa Beberapa penelitian menunjukkan adanya
dilakukan (Montgomery, 2011; Thompson & kelainan neuroimmune berhubungan dengan
Binder-Macleod, 2006). Secara global MDD kejadian depresi. (Leonard & Myint, 2009;
menjadi penyakit tertinggi kesehatan mental Miller et al., 2009). Interaksi dan gangguan
pada pasien jiwa rawat inap dan rawat jalan sistem neuroimmune dan neuroendokrin
(Ferrari et al., 2013). Meskipun banyak diperantarai sel dan humoral, berhubungan
pengobatan dan perawatan yang efektif dengan patofisiologi atau patogenesis penyakit
terhadap depresi, tetapi hanya sebagian yang depresi (Lee & Kim, 2006). Penyebab depresi
menderita depresi mendapat pengobatan dan dalam sistem imunitas menyatakan bahwa

35
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
sitokin dapat menyebabkan efek sentral dan (Myint et al., 2013). (Warner-Schmidt,
perifer yang mempengaruhi perubahan Vanover, Chen, Marshall, & Greengard, 2011;
psikologis dan fisiologis (Miller et al., 2009). Yirmiya & Goshen, 2011).
Sitokin merupakan reseptor kimia antara Produksi sitokin tergantung pada
sel-sel imunitas tubuh, terdiri dari kelompok aktivitas transkripsi polimorfisme gen sitokin,
molekul heterogen pembawa pesan yang sehingga mempengaruhi risiko perkembangan
diproduksi oleh sel imunokompeten, seperti depresi. (Capuron & Miller, 2004). Omrani,
limfosit dan makrofag. Sitokin mengatur respon menemukan hubungan antara polimorfisme
imun dan berinteraksi dengan sistem saraf pusat IFN- + 874 A/T dengan perilaku bunuh diri
(SSP). Beberapa penelitian melaporkan pada MDD (Capuron et al., 2009; Omrani et al.,
peningkatan sitokin pada hewan atau manusia 2009). Kekurangan produksi IFN-y
menyebabkan perilaku sakit yang mirip dengan menyebabkan penurunan mobilitas neutrofil
depresi (Dantzer & Kelley, 2007). dan aktivitas sel NK dan menderita infeksi
Peningkatan sitokin dalam otak dengan berat. (Lichtblau, Schmidt, Schumann, Kirkby,
Analisis Microarray ekspresi mRNA dilakukan & Himmerich, 2013). Peningkatan produksi
pada post-mortem sampel jaringan otak, dari sitokin pro-inflamasi mengaktifkan lebih
korteks yang terletak di daerah Brodmann 10 banyak sel-sel imun menuju daerah infeksi
(BA-10) pada pasien depresi, menunjukkan sehingga menyebabkan respon inflamasi
peningkatan regulasi dari berbagai sitokin yang sistemik. (Meunier & Broz, 2016).
pro dan anti inflamasi. (Dantzer, O'Connor,
Freund, Johnson, & Kelley, 2008; Shelton et KAJIAN TEORI
al., 2011). Ditemukan perubahan tingkat Sitokin Resptor Kimia Imunitas Tubuh
ekspresi gen sitokin pasien MDD dibandingkan Sitokin, merupakan reseptor kimia
dengan kontrol. (Cattaneo et al., 2013; antara sel-sel imunitas tubuh, terdiri dari
Zunszain, Hepgul, & Pariante, 2013). kelompok molekul heterogen pembawa pesan
Tiga jalur utama dalam stimulus diproduksi oleh sel imunokompeten, seperti
inflamasi/sitokin dan paparan stres. 1) jalur limfosit dan makrofag. Sitokin mengatur respon
humoral, sitokin melewati daerah BBB sawar imun dan berinteraksi dengan sistem saraf pusat
otak, contoh organ circumventricular dan (SSP). Beberapa bukti menunjukkan
transportasi aktif, beredarnya sitokin dalam keterlibatan sitokin dalam depresi. Beberapa
parenkim otak melalui sitokin transporter penelitian melaporkan peningkatan sitokin pada
saturable tertentu. (Quan & Banks, 2007). 2) hewan atau manusia menyebabkan perilaku
Jalur saraf, melibatkan aktivasi reseptor sitokin sakit yang mirip dengan depresi. (Capuron &
pada serat saraf aferen dengan transduce sinyal Miller, 2004; Dantzer & Kelley, 2007).
sitokin ke otak (Miller et al., 2013). 3) rute Respon inflamasi dipengaruhi mediator
seluler, dengan mengaktifkan kemokin oleh jaringan kompleks dan jalur sinyal. Contohnya
mikroglia sistem kekebalan di otak, dan adhesi sitokin yang mengatur respon inflamasi,
molekul diekspresikan dalam SSP, sehingga interleukin berperan menjalin komunikasi
diaktifkan sel perifer termasuk monosit dan sel antara sel-sel darah putih, kemokin untuk
T ke meninges dan parenkim otak (D'Mello, Le, kemotaksis, interferon untuk antivirus.
& Swain, 2009; Miller et al., 2013). Molekul-molekul tersebut terlibat dalam
Pemeriksaan protein, gen dan reseptor imunitas bawaan dan adaptif, berfungsi
sitokin pada pasien depresi telah dilakukan oleh fisiologis dalam jaringan limfoid ontogenesis,
beberapa peneliti (Cattaneo et al., 2013; organogenesis, vasculogenesis, dan perbaikan
Dowlati et al., 2010) Sitokin pro-inflamasi jaringan. Ketika ekspresi molekul-molekul
terutama, interferon menginduksi IDO tersebut berubah, terjadilah penyakit. Secara
(indoleamin 2,3-dioksigenase) melalui sel khusus sitokin dan deregulasi kemokin
kekebalan (makrofag, monosit dan mikroglia). penyebab patologi terjadinya peradangan
IFN-¢ adalah inducer terkuat IDO (Oxenkrug, kronis, tumorigenesis, dan autoimunitas. sitokin
2010). Jalur sitokin mempengaruhi sintesis dan kemokin mendorong respon imunitas dan
neurotransmitter monoamine dengan proses inflamasi (Kleiner, Marcuzzi, Zanin,
mekanisme monoaminergik yang mendasari Monasta, & Zauli, 2013)
depresi melalui transkripsi dan aktivasi IDO, Kajian psikoneuroimunologi,
enzim yang menyebabkan rendahnya kadar menunjukkan adanya jalur komunikasi timbal
Triptofan, sehingga terjadi deplesi serotonin balik antara sistem saraf, endokrin dan sistem

36
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
munitas. Adanya keterlibatan dari sistem makrofag dan sel dendritik, dalam pleksus
imunitas dalam gangguan kejiwaan. Hasil koroid dan meninges. Makrofag parenkim Otak,
penelitian (Olga,JG 2005), sitokin proinflamasi, dikenal sebagai sel mikroglia, yang berespon
interleukin (IL) -1, tumor necrosis factor terhadap rangsangan inflamasi dengan
(TNF)-. dan interferon (IFN)-¢, memiliki memproduksi sitokin pro-inflamasi dan
peran dalam patofisiologi depresi mayor. Pada prostaglandin. Selain itu, kedua sel-sel otak
pasien depresi sitokin dapat menyebabkan saraf dan non-neuronal mengekspresikan
efek neuromodulators, merupakan faktor kunci reseptor sebagai mediator. (Dantzer, 2007;
dari perilaku, neuroendokrin dan neurokimia Dantzer et al., 2008)
dari gangguan depresi. (Schiepers, Wichers, &
Maes, 2005b) Mikroglia Sitokin
Sistem neuroimmune menunjukan Mikroglia merupakan sitokin yang aktif
adanya hubungan sitokin pada pasien depresi. diproduksi oleh sel-sel otak, setara dengan
(Miller et al., 2009; Schiepers et al., 2005b). makrofag di otak. Mikroglia diaktifkan oleh
Teori peningkatan sitokin dalam sistem otak. stres dan menjadi substrat penting dari respon
Analisis Microarray ekspresi mRNA dilakukan inflamasi dalam otak hewan coba laboratorium.
pada post-mortem sampel jaringan otak, (Frank, Baratta, Sprunger, Watkins, & Maier,
korteks yang terletak di daerah Brodmann 10 2007) Peningkatan kepadatan mikroglia
(BA-10) pasien depresi, menunjukkan ditemukan di beberapa daerah otak, termasuk
peningkatan regulasi dari berbagai sitokin yang korteks prefrontal dorsolateral (PFC), anterior
pro dan antiinflamasi. (Shelton et al., 2011). cingulate cortex, dan inti thalamic mediodorsal
Seseorang melindungi dirinya dari invasi korban bunuh diri dengan gangguan afektif
kuman dan kerusakan sel ditentukan oleh (depresi berat dan gangguan bipolar, depresi)
kemampuan respon imun yang dimilikinya juga skizofrenia (Steiner et al., 2008)
namun respon imun dapat bersifat pro-inflamasi
dan anti inflamasi (Abbas, et al, 2015).
Aktivasi reaksi respon imun pada
pasien MDD dibuktikan adanya peningkatan
sitokin inflamasi yang terdapat dalam darah,
cairan serebrospinal, dan peningkatan
konsentrasi dari protein fase akut, kemokin dan
molekul adhesi. Semua molekul tersebut
berperan penting dalam respon imun bawaan
diawali dengan sinyal "bahaya" aktivasi
patogen seluler dari sel yang rusak atau mati,
memicu reseptor sel fagosit seperti makrofag
melepaskan sitokin untuk respon inflamasi
lokal. Reaksi tersebut berfungsi;
mengumpulkan jenis sel yang sesuai untuk
pelepasan molekul patogen, membatasi
kerusakan jaringan, kehancuran dan memulai
proses penyembuhan luka. Tergantung pada
derajat atau tingkat stimulus inflamasi, respon
inflamasi sistemik, mengarah pelepasan
sejumlah sitokin dalam sirkulasi perifer, yang
dapat mengaktifkan produksi protein fase akut
dari hati dan akhirnya ke otak. (Miller et al.,
2013; Miller et al., 2009)
sitokin pro-inflamasi menginduksi
gejala dari penyakit dan gangguan depresi pada
pasien tanpa riwayat gangguan mental. sistem
otak-sitokin, merupakan sistem difus, konduksi
Gambar 1: sel kekebalan di SSP, sistem
sirkuit neuronal dan neurotransmitter yang pertahanan dan patologi
mengatur perilaku fisiologis dan patologis. Ket. Gambar : Sel imunitas ke otak
Terdapat sel-sel imunitas dalam otak, seperti berfungsi untuk kesehatan dan penyakit. (a)

37
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
pengiriman molekul anti-inflamasi berfungsi berpengaruh terhadap depresi. Cara respon
integritas neuronal dan ketahanan, (b) inflamasi perifer dapat masuk kedalam otak.
komunikasi sinyal inflamasi, untuk patologi. Ada 3 jalur utama yang relevan dalam
contoh : (a) selama stres, produksi stimulus inflamasi dan paparan stres. 1) jalur
glukokortikoid meningkatkan ekspresi ICAM-1 humoral yang melibatkan sitokin melalui
oleh sel pleksus koroid, kemudian menarik sel daerah BBB otak seperti organ
T CD4 ke otak. Produksi IL-4 sel T tersebut circumventricular dan transportasi aktif,
menggeser fenotip sel myeloid meningeal beredarnya sitokin dalam parenkim otak
(makrofag) dari fenotipe M1 (proinflamasi) ke melalui sitokin transporter saturable tertentu.
fenotipe M2 (anti-inflamasi). IL-4, memasuki (Quan & Banks, 2007) 2). Jalur saraf yang
sirkulasi CSF, berdifusi ke dalam parenkim melibatkan aktivasi reseptor sitokin pada serat
otak dan mendorong elemen glial, termasuk saraf aferen yang kemudian transduce sinyal
astrosit, menghasilkan BDNF, untuk sitokin ke otak (Miller et al., 2013) dan 3) rute
neurogenesis dan plastisitas sinaptik. seluler dimana kemokin diaktifkan oleh
Sebaliknya, (b) perifer, TNF-. menyebabkan mikroglia, jenis inflamasi sel di otak, dan
aktivasi mikroglia, menghasilkan kemokin, adhesi molekul diekspresikan dalam SSP,
MCP-1, menarik monosit ke otak, memasuki shingga diaktifkan sel perifer termasuk monosit
parenkim otak sebagai makrofag aktif, dan sel T ke meninges dan parenkim otak.
menghasilkan TNF-. dan meransang inflamasi Data tersebut, berasal dari percobaan
tambahan seperti sitokin inflamasi lainnya dan hewan, yang konsisten dengan penelitian pada
nitrogen dan oksigen reaktif.(Haroon, Raison, manusia menunjukkan pemberian sitokin
& Miller, 2012) perifer seperti IFN-alpha pasien hepatitis C,
Keterlibatan jalur otak dan imunitas aktivasi berhubungan respon inflamasi dengan
mengarah pada produksi sitokin pro-inflamasi peningkatan cerebrospinal fluid (CSF)
oleh sel mikroglia. Proses tersebut melibatkan konsentrasi IL-6 dan kemokin, monosit
dua aktivitas dengan waktu yang berbeda: chemoattractant protein-1 (MCP-1),
aktivasi jalur saraf aferen yang cepat, dan menyebabkan masuknya monosit ke otak
propagasi pesan sitokin dalam otak. Aktivasi dalam proses aktivasi kekebalan perifer.
jalur saraf menjadi struktur target otak untuk aktivasi dari respon inflamasi otak berkorelasi
produksi dan aktivasi sitokin dari organ dengan perubahan metabolisme
circumventricular dan pleksus koroid ke otak. neurotransmitter dan stimulasi dari jalur
Dengan cara tersebut otak membentuk kynurenine menyebabkan terjadinya
gambaran respon imun bawaan perifer dalam peningkatan konsentrasi CSF dari metabolit
komponen molekul. neuroactive asam kynurenic dan asam
Sirkuit otak yang berperan dalam quinoltersebutc. (D'Mello et al., 2009; Miller et
aktivitas sitokin masih sulit dipahami, al., 2013).
tergantung pada lokalisasi reseptor sitokin atau
reseptor zat antara seperti prostaglandin E2. Jalur Kerja Sitokin dan HPA-Aksis
Reseptor sitokin kesulitan untuk Secara fisiologis, sitokin berperan dalam
memvisualisasikan pada membran karena neuroplastisitas neurogenesis, sinaptik dan
jumlah reseptor per sel sangat rendah dan renovasi, potensiasi jangka panjang,
mereka mudah diinternalisasi. Namun pembelajaran dan memori. Aktivasi sitokin
demikian, IL-1 reseptor pertama kali termasuk TNF dan IFN-¢ berperan dalam
diterjemahkan dalam lapisan sel granul dari respon molekul dan antidepresan. Ada 2 jalur
dentate gyrus, lapisan sel piramidal dari sitokin dapat mempengaruhi sintesis
hippocampus dan hipofisis anterior kelenjar dan neurotransmitter monoamine. Pertama, sitokin
diidentifikasi dalam sel-sel endotel venula dan jalur sinyal dapat mengaktifkan enzim,
seluruh otak, dengan kepadatan tinggi di indoleamin 2,3 dioksigenase (IDO). IDO
preoptic dan daerah supraoptik hipotalamus dan mengkonversi Triptofan, asam amino utama
organ sub-fornical, dan kepadatan rendah di serotonin, dalam kynurenine, sehingga
hipotalamus paraventricular, korteks, inti dari menurunkan kadar serotonin di otak. Aktivasi
saluran soliter dan ventrolateral medulla. IDO di otak berperan penting dalam
(Banks, 2006; Dantzer et al., 2008) pengembangan perilaku depresif seperti pada
Adanya peningkatan inflamasi pada percobaan tikus dalam endotoksin dan infeksi
pasien depresi, menjadi jalur yang

38
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
mycobacterium, Bacille Calmette-Guerin
(BCG).
Pada manusia, peningkatan kynurenine
dan penurunan triptofan berhubungan dengan
keparahan gejala depresi pada pasien yang
diberikan IFN-alpha pada kanker atau penyakit
menular. kynurenine diubah menjadi asam
kynurenic (KYNA) di astrosit dan asam
quinoltersebutc (Quin) di mikroglia, dan pasien
yang diobati dengan IFN-alpha terjadi
peningkatan KYNA dan Quin di CSF,
menunjukkan kynurenine dapat berinteraksi
dengan otak dan dikonversi ke metabolit
neuroactive (Warner-Schmidt et al., 2011;
Yirmiya & Goshen, 2011).
Tahap pertama reaksi sitokin dalam
tubuh, pasien mengalami perilaku sakit,
ditandai dengan gejala demam, malaise,
anoreksia, nyeri, dan kelelahan. Pada tahap
akhir dari pengobatan, sepertiga dari pasien
mengalami perubahan dalam suasana hati yang
merupakan ciri khas dari depresi, termasuk Gambar 2: sitokin Pro inflamasi
kesedihan, ketidakmampuan untuk merasa, mengaktifkan axis HPA
perasaan depresi, dan bunuh diri. Timbulnya Ket. Gambar: Sitokin pro inflamasi
gejala depresi tergantung pada sitokin dan
mengaktifkan HPA-axis, Hipotalamus-CRH
pengobatan modalitas misalnya, dosis dan
merangsang hipofisis dan melepaskan ACTH,
waktu (Zhu et al., 2010)
menyebabkan stimulasi korteks adrenal
Sitokin disintesis oleh sel-sel kekebalan
mengeluarkan kortisol. Glukokortikoid
dalam darah, jaringan perifer dan oleh sel-sel
memberikan umpan balik negatif pada HPA-
glial dalam sistem saraf pusat (SSP).
aksis melalui hipotalamus dan hipofisis, serta
Penghalang darah-otak (BBB) permeabel untuk
hippocampus. Glukokortikoid juga menekan
sitokin dan sel-sel imunitas, saraf aferen,
sitokin pro-inflamasi dalam kondisi normal.
misalnya saraf vagus, memediasi komunikasi
Sedangkan pada pasien depresi sitokin aktivasi
antara proses inflamasi perifer dan SSP. Sitokin
HPA-aksis mengakibatkan gangguan HPA axis
seperti IL-1ß, TNF-. GDQ IFN- mempengaruhi
untuk mekanisme homeostatis, dengan cara
patofisiologi depresi dengan mengaktifkan
sitokin inflamasi mengaktifkan setiap langkah
monoamine reuptake, merangsang hipotalamus-
dari sumbu HPA, termasuk hipotalamus,
hipofisis-adrenocortical (HPA) axis dan
hipofisis dan korteks adrenal. Pada saat yang
penurunan produksi serotonin karena
sama sitokin menghambat kerja reseptor
meningkatnya aktivitas indolamine- 2,3-
glukokortikoid dalam umpan balik negatif.
dioksigenase (IDO). Beberapa antidepresan
Sitokin pro-inflamasi mempengaruhi sitokin
yang efektif seperti amitriptyline dan
perifer, mengaktifkan axis HPA, mempengaruhi
mirtazapine terbukti meningkatkan produksi
daerah otak lainnya melalui beberapa
sitokin. Ketika menerapkan terapi
mekanisme. Peningkatan sitokin pro-inflamasi
imunomodulator, obat tersebut meningkatkan
di otak dan perifer mengganggu umpan balik
risiko efek samping seperti infeksi dan
negatif oleh glukokortikoid (Iwata et al., 2013)
koagulasi. (Lichtblau et al., 2013)
Mekanisme yang menghubungkan sitokin
sistemik MDD dengan efek pada monoamina Sitokin Memicu Terjadinya Depresi
pusat, aktivasi hipotalamus-hipofisis-adrenal Induksi sitokin pada pasien yang rentan
(HPA) axis, upregulasi gen transporter dapat berkembang menjadi gangguan
serotonin dan peningkatan metabolisme depresi. Disfungsi gen mengendalikan protein
triptofan, semua jalur yang relevan dengan dalam serotoninergic neurotransmiter (aktivitas
MDD. (Gabbay et al., 2009; Yirmiya et al., transporter serotonin ), trauma pada masa kecil
2000). sebagai faktor kerentanan menjadi
depresi. Pasien yang memiliki skor tinggi pada

39
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
skala depresi (Rating Scale Montgomery- Percobaan pada hewan menunjukkan
Asberg Depresi dan Rating Skala Hamilton sitokin pro-inflamasi merangsang hipotalamus
Depresi) adalah yang mendapatkan pengobatan untuk melepaskan (CRH), melalui hormon
sitokin.(Capuron et al., 2012; Dantzer, 2006) adrenokortikotropik (ACTH), menginduksi
sekresi glukokortikoid (GC). Sekresi yang
berlebihan dari GC menyebabkan gangguan
reseptor GC di hippocampus, yang
mempengaruhi sistem umpan balik GC.
Perubahan neuroendokrin serupa juga terjadi
pada pasien depresi akibat sitokin dan
berkurangnya serotonin (Anisman, Merali, &
Hayley, 2008)
Daerah limbik, pada sistem pengaturan
kognitif dan neuroendokrin, aksis hipotalamus-
hipofisis-adrenal (HPA), hippocampus sangat
rentan pada depresi. Pencitraan volume
hipokampus dalam meta-analisis 12 penelitian,
volume hipokampus secara konsisten dan
signifikan berkurang pada pasien MDD
dibandingkan dengan kontrol, dan pengurangan
tersebut terjadi bilateral dengan penurunan
gambar 3 : dua model sitokin induksi sedikit lebih besar di volume hipokampus
terjadinya depresi kanan. Penelitian lain menunjukkan tingkat
Produksi berkelanjutan sitokin penurunan hippocampus berbanding lurus
proinflamasi dan kurangnya produksi anti- dengan jumlah dan durasi episode depresi yang
inflamasi menyebabkan depresi pada individu tidak diobati. Setelah episode perbaikan, pasien
yang rentan. beberapa faktor termasuk genetik, MDD berulang menunjukkan volume
dapat menyebabkan terjadinya kerentanan. hipokampus secara signifikan lebih kecil
dibandingkan dengan kontrol yang sehat.
PEMBAHASAN (Neumeister et al., 2005)
HPA±Aksis, Stress, Depresi, dalam Sistem Proses molekuler dipengaruhi oleh stres
Imunitas dan depresi. Ketika stres, terjadi pelepasan
Penelitian hubungan antara stres dan hormon glukokortikoid dan corticotrophin
depresi tergantung pada konsep dan model yang (CRH) dan sitokin pro-inflamasi (TNF, IL-1,
digunakan. Penelitian tersebut menunjukan IL-6). Pada depresi, terjadi gangguan serotonin
adanya kelainan pada regulasi respon (5-HT), norepinefrin (NE) dan dopamin
neuroendokrin pada pasien dengan depresi, transmisi (DA) menyebabkan gangguan
dengan hiperaktivitas sumbu HPA yang kerusakan pada umpan balik negatif sebagai
didorong oleh hipersekresi hormon hipotalamus respon stres. Hyperaktifasi simpatik
peptida corticotropine (CRH) , Daerah tertentu menyebabkan aktivasi kekebalan dan pelepasan
dari otak, termasuk hippocampus, lebih mudah sitokin pra inflamasi. Sitokin selanjutnya
terjadi kerusakan jika terjadi peningkatan mengganggu sinyal monoaminergik dan
glukokortikoid. Peradangan dan sitokin neurotropik sehingga mengurangi sensitivitas
berperan penting dalam mengatur hubungan reseptor kortikosteroid, menyebabkan gangguan
antara stres dan perkembangan depresi, kontrol umpan balik. (Maletic et al., 2007;
menunjukkan hubungan yang kompleks antara Raison, Capuron, & Miller, 2006)
stres, sistem imun dan neuroendokrin. Stres Pasien gangguan Dysthymic dan depresi
psikologis meningkatkan sitokin pro-inflamasi, Mayor menunjukkan perubahan kadar beberapa
yang merespon reaksi stres dan kecemasan pada sitokin dan kemokin. Dysthymic adalah suatu
pasien. Peningkatan aktivitas makrofag dan kondisi kronis ditandai dengan gejala depresi
produksi sitokin pro-inflamasi dan beberapa yang terjadi hampir sepanjang hari, setidaknya
protein fase akut telah dilaporkan secara selama 2 tahun. Setelah perawatan
konsisten. (Baune, 2009; Garcia-Bueno, Caso, escitalopram, pasien Dysthymic dan depresi
& Leza, 2008) mayor menunjukan peningkatan sitokin dan
kemokin. Sitokin memperlihatkan bagaimana

40
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
sistem imunitas dan neuroinflamasi gambar 4 : regulasi kortisol dalam sumbu HPA-
berhubungan dengan psikopatologi depresi. aksis. (Sriram et al., 2012).
Dalam Sistem imunitas terjadi interaksi antara Ket. Gambar: Stres menginduksi sekresi
gen, molekul, dan sel-sel. Sitokin berhubungan hormon corticotrophin (CRH) di hipotalamus
dengan kemokin, sebagai pemicu dalam yang berdifusi ke kelenjar pituitari untuk
gangguan depresi. (Ho, Yen, Chen, Huang, & mengaktifkan hormon aceto-corticotrophin
Liang, 2017; Subramanian, Torabi-Parizi, (ACTH). ACTH mengaktifkan kortisol (CORT)
Gottschalk, Germain, & Dutta, 2015) di kelenjar adrenal. kortisol yang disekresikan
Salah satu penelitian, dengan mengikat glukokortikoid reseptor (G)
mengendalikan variabel pengganggu pengunaan membentuk GR kompleks diikuti oleh reaksi
psikotropika. Di lakukan pengukuran 27 sitokin dimerisasi dari GR kompleks. Produksi Kortisol
dengan mengunakan analisis jaringan. diatur melalui kompleks GR yang mengiikat
Peningkatan sitokin dan kemokin pada CRH dan ACTH dan membentuk siklus
gangguan Dysthymic dan depresi berat, tertutup. Siklus tertutup tersebut menimbulkan
menjadi bukti adanya peningkatan sitokin dan umpan balik negative.
ekspresi kemokin dibandingkan dengan orang Stress merupakan Interaksi antara respon
yang sehat, selanjutnya menunjukan hubungan imun dan neuroendokrin. adanya aktivasi HPA-
dalam patofisiologi gangguan Dysthymic dan axis yang menyebabkan peningkatan sirkulasi
depresi mayor. (Ho, Yen, Chen, Huang, & glukokortikoid yang menekan sistem imunitas.
Liang, 2017; Subramanian, Torabi-Parizi, Kadar Kortisol menekan aktivitas sel-sel sistem
Gottschalk, Germain, & Dutta, 2015). imunitas, termasuk sel-sel NK (Duggal, Upton,
Stres menyebabkan pelepasan hormon Phillips, Hampson, & Lord, 2015). Pada MDD
corticotrophin-releasing (CRH) dari terjadi Hiperaktivitas sumbu HPA yang
hipotalamus dan mengaktifkan Adreno diperburuk dengan pengunaan
corticotrophic hormon (ACTH) di hipofisis antidepresan. Pengobatan antidepresan
anterior. ACTH menuju ke korteks adrenal dan menyebabkan kadar kortisol yang tinggi tanpa
hambatan setelah uji supresi deksametason
merangsang produksi kortisol. Kortisol
(DST), hal tersebut berhubungan dengan respon
memiliki kemampuan merangsang reseptor
disregulasi sumbu HPA-aksis (Ventura-Junca et
mineralkortikoid dibandingkan reseptor
al., 2014).
glukokortikoid (GR). Kompleks
Stres fisik, psikologis dan sosial,
Glukokortikoid dan mineralokortikoid
mengaktifkan sumbu HPA-aksis dengan
meningkatkan aktivitas kompleks, dan meningkatkan produksi dan pelepasan hormon
kompleks GR-kortisol akan mengikat CRH dan corticotropin-releasing (CRH), arginine
ACTH untuk mengatur produksi kortisol. vasopressin (AVP) dari nukleus paraventrikular
selama stres umpan balik negatif dari kortisol hipotalamus. Melalui sistem vena portal, CRH,
sangat penting dalam menjaga homeostasis, AVP, merangsang hipofisis menghasilkan
ketika terganggu, meenyebabkan hilangnya hormon adrenokortikotropik (ACTH),
sensitivitas sumbu HPA (Sriram, Rodriguez- kemudian masuk aliran darah dan mengaktifkan
Fernandez, & Doyle, 2012) . kelenjar adrenal untuk melepaskan
glukokortikoid (kortisol pada manusia dan
corticosterone pada tikus/rats). Glukokortikoid,
akan memberi efek umpan balik penghambatan
terutama di kelenjar hipotalamus dan hipofisis
dengan menghambat sintesis dan sekresi CRH
dan ACTH, Hippocampus juga memberikan
efek penghambatan pada HPA axis (Kunugi et
al., 2010; Pariante, 2009).
Sistem biologis seperti HPA-aksis dan
respon inflamasi dapat berpengaruh pada
patogenesis depresi. Disfungsi sistem tersebut
merupakan bagian dari aktivasi mekanisme
yang berhubungan dengan stres. MDD di awali
dengan pengalaman stres akut atau kronis,
kemudian Perubahan terjadi pada reseptor

41
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
glukokortikoid (GR), reseptor dan faktor axis. Meskipun efek sentral sitokin proinflamasi
transkripsi yang mengatur respon stres. Stres dapat menjelaskan sebagian besar gejala yang
dapat menyebabkan resistensi glukokortikoid, terjadi dalam depresi, masih memerlukan
yaitu, penurunan fungsi GR, sehingga penelitian lebih lanjut bagimana sitokin
menyebabkan hiperaktif axis HPA dan memainkan peran kausal dalam penyakit
peningkatan peradangan. Komunikasi terjadi depresi. (Schiepers et al., 2005b)
antara sistem SSP, sistem endokrin dan sistem Dalam penelitian prospektif, 30 pasien
imunitas, aktivasi satu dapat mempengaruhi dengan MDD, volume hipokampus tidak secara
yang lain, dan sebaliknya (Heim et al., 2008; signifikan berubah selama masa penelitian,
Zunszain et al., 2011). tetapi pasien depresi yang gagal mencapai
Peningkatan tingkat kortisol pada sumbu pengobatan memiliki hippocampus lebih kecil
HPA-aksis selama stress, menyebabkan secara signifikan pada awal 1 tahun pertama
penurunan fungsi dari GR atau resistensi dibandingkan pasien yang berhasil melakukan
glukokortikoid. pasien dengan pengobatan anti pengobatan. Menggabungkan bukti dari
depresi yang mengalami kekambuhan selama penelitian pengobatan, genetik, menunjukkan
pengobatan antidepresan menyebabkan perbedaan morfologi di hipokampus dapat
terjadinya resistensi glukokortikoid (Cattaneo menjadi faktor predisposisi di MMD,
et al., 2013; Pariante & Lightman, 2008). perubahan terjadi dalam perjalanan penyakit
Selain itu, polimorfisme di GR gen, sehingga terjadinya hambatan untuk pemulihan
NR3C1 dan gen FKBP-5, mengatur fungsi GR penuh. (Maletic et al., 2007).
untuk memprediksi respon pengobatan Perubahan dalam hippocampus
antidepresan, Oleh karena itu, tingkat ekspresi menandakan adanya umpan balik merugikan
gen GR menjadi biomarker penting dengan yang terjadi melalui disregulasi
respon antidepresan.(Binder, 2009; A. T. neuroendokrin. Sebuah temuan pada pasien
Spijker & van Rossum, 2012) MDD dengan peningkatan kadar kortisol,
Hiperaktivitas sumbu HPA pada depresi menyebabkan penurunan neuroplastisitas dan
berat merupakan temuan yang konsisten dalam resistensi seluler. Ketidakseimbangan antara
psikiatri. Peningkatan kadar kortisol 24 jam glukokortikoid dan reseptor corticoid mineral di
pada urin, plasma dan cairan MDD dengan peningkatan reseptor
serebrospinal ; kortisol nonsuppression, beta- glukokortikoid (GR) menyebabkan kerentanan
endorphin, dan ACTH setelah pemberian hipokampus 'kerusakan neuronal. Atrofi
deksametason, dalam uji supresi deksametason hippocampus mengakibatkan disfungsi dan
dan di deksametason/test CRF; dan peningkatan penurunan sistem neuroendokrin lanjut.
volume kelenjar hipofisis dan kelenjar adrenal Perbandingan postmortem dari jaringan otak
(Pariante, 2009). Sitokin proinflamasi pasien MDD dan kontrol sehat adanya
meningkatkan sekresi ACTH pituitari kemudian penyusutan hippocampus pada MDD
meningkatkan pelepasan kortisol dan disebabkan oleh peningkatan kepadatan sel
glukokortikoid serta memberikan umpan balik saraf dan penurunan neuropil (yaitu penurunan
negatif dengan terhambatnya produksi sitokin. percabangan dendritic dan kompleksitas tulang
Berdasarkan konsep psikoneuro imunologi, belakang (de Kloet et al., 2007; Stockmeier et
stresor akan mempengaruhi HPA-axis
al., 2004)
menyebabkan peningkatan sekresi CRH/CRF
konsekuensi dari peningkatan
oleh hypotalamus yang merangsang hypohyse
mengstimulasi kelenjar adrenal untuk glukokortikoid dengan fungsi hippocampal
mensekresikan kortisol dalam jumlah banyak menyebabkan disregulasi sensitivitas
sehingga akan menekan sistem imun. Sekresi GR. kondisi stres kronis, penurunan sensitivitas
kortisol tersebut berbanding lurus dengan GR, memiliki konsekuensi negatif seperti signal
perubahan mental (stres) pasien dan berbanding GR tidak dapat memulai respon awal terhadap
terbalik dengan imunitas tubuh, karena kortisol stres sebagai bagian dari proses umpan balik
akan menekan sinteis protein sel T (Sholeh M. negatif, kemudian hiperaktivitas hipotalamus,
2009). berhubngan dengan aktivasi amigdala,
Sitokin dapat menyebabkan menyebabkan peningkatan tonus simpatik,
hiperaktivitas HPA-aksis pada gangguan sehingga terjadi pelepasan sitokin dari
depresi, dengan penghambatan jalur umpan makrofag. Peningkatan sitokin pro-inflamasi
balik negatif kortikosteroid (CSS) pada HPA berhubungan dengan hilangnya insulin dan
sensitivitas GR, selanjutnya menyebabkan

42
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
gangguan metabolisme dan neuroendokrin. tingkat kortisol melalui air liur adalah metode
Dengan gejala, kelelahan, kehilangan nafsu non-invasif, yang dapat menghindari perubahan
makan, penurunan libido serta hipersensitivitas konsentrasi dengan stimulasi pengambilan
terhadap rasa sakit. (Maletic et al., 2007; sampel darah pada kasus penentuan kortisol
Wieseler-Frank, Maier, & Watkins, 2005). serum. (Ida et al., 2013)
Penghambatan umpan balik oleh Disregulasi aksis HPA merupakan ciri
glukokortikoid dikenal sebagai "resistensi dari depresi (Zobel et al., 2004) (Kondziella,
glukokortikoid." Data Pendukung terganggunya Alvestad, Vaaler, & Sonnewald, 2007).
umpan balik negatif pada MDD dari penelitian Disregulasi HPA terjadi sebagai akibat dari
nonsuppression sekresi kortisol setelah defisiensi neuroendokrin pada umpan balik
pemberian glukokortikoid deksametason negatif glukokortikoid: peningkatan kadar
sintetis. volume pituitari meningkat pada plasma kortisol terjadi sebagai respons
pasien depresi dan psikosis, menunjukkan terhadap peningkatan pelepasan corticotropin
kurangnya umpan balik negatif sirkulasi releasing hormone (CRH) dan hormon
hormon glukokortikoid pada sel hipofisis yg adrenokortikotropik (ACTH ), pada kondisi
memproduksi ACTH, sehingga terjadi yang terus berlanjut terjadi kegagalan untuk
peningkatan ukuran dan jumlah sel penghasil menghambat pelepasan CRH, sehingga
ACTH dan peningkatan volume hipofisis pada mengakibatkan peningkatan glukokortikoid.
subyek (Pariante, 2009) Disregulasi aksis HPA pada pasien
Hiperaktif axis HPA dan peningkatan depresi lebih lanjut dapat di ketahui dengan
peradangan pasien gangguan jiwa disebabkan deksametason (DEX) / test CRH (Zobel et al.,
adanya "resistensi glukokortikoid. Peningkatan 2004), yang ditandai ketidakmampuan DEX
kadar kortisol bersamaan dengan peningkatan untuk menekan tingkat plasma kortisol dan
kadar penanda inflamasi interleukin-6 (IL-6) diperburuk dengan peningkatan
pasien depresi yang menjalani berkepanjangan plasma kortisol dalam
pengobatandalam waktu lama. Untuk menanggapi CRH. Perubahan serupa diamati
memahami mekanisme molekuler yang pada tikus dengan depresi. Pasca-SE (status
mendasari resistensi glukokortikoid, penting epilepticus), tikus percobaan menunjukkan
untuk menggambarkan status reseptor disregulasi dari sumbu HPA, termasuk
glukokortikoid (GR) pada pasien dengan peningkatan plasma kortikosteron (CORT,
depresi dan gangguan kejiwaan lainnya. sebuah glukokortikoid utama pada tikus) dan
(Pariante, 2009) DEX / test CRH positif. (Pineda, Shin, Sankar,
Glukokortikoid, dihasilkan oleh kelenjar & Mazarati, 2010)
adrenal dalam respon terhadap stres, merupakan Kegagalan glukokortikoid menghambat
hormon anti-inflamasi yang paling penting respon inflamasi dan neuroendokrin dapat
dalam tubuh. Beberapa penelitian menemukan berkontribusi pada pengembangan penyakit.
Glukokortikoid memberikan kontribusi pada Peradangan yang berlebihan berperan untuk
atrofi hippocampal pada pasien depresi. stres terjadinya penyakit medis termasuk penyakit
yang terjadi dalam pengembangan penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Rangsangan
depresi melibatkan beberapa sistem, termasuk hiperaktivitas HPA-aksis, peningkatan produksi
neuroendokrin, neurotransmitter dan sistem dan pelepasan CRH, dan hiperaktif SNS terjadi
imunitas, yang berinteraksi dengan sumbu HPA pada depresi.
dalam cara yang kompleks(Baune, 2009; Adanya peran sentral glukokortikoid
Zunszain et al., 2011) sebagai jalur sinyal pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit, sehingga sejumlah
Disfungsi HPA-aksis pada pasien
gangguan yang ditandai dengan respon
depresi, merupakan teori neurobiologis untuk
inflamasi berlebihan termasuk rheumatoid
menjelaskan patofisiologi depresi. HPA axis arthritis, asma, dan penyakit radang usus serta
terdiri dari interaksi antara hipotalamus, depresi berhubungan dengan resistensi terhadap
kelenjar pituitari, dan korteks adrenal, dan efek penghambatan glukokortikoid. (Raison &
merupakan bagian utama dari sistem Miller, 2003). Dalam kasus depresi berat,
neuroendokrin yang mengontrol reaksi stres. gangguan tersebut disertai dengan perubahan
Disfungsi meliputi hypercortisolemia basal, dalam suasana hati, fungsi neurovegetative dan
pengukuran air liur kortisol cara untuk kognisi, resistensi glukokortikoid telah menjadi
mengeksplorasi keterlibatan disregulasi aksis salah satu temuan biologis yang sangat
HPA dalam patofisiologi depresi. Penentuan

43
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
berkembang dalam penyakit, terjadi hingga GR dalam depresi adalah sitokin
80% dari pasien (Raison & Miller, 2003) proinflamasi. Selain merangsang CRH dan
Penelitian menunjukkan bahwa mengaktifkan sumbu HPA, sejumlah sitokin,
peradangan menyebabkan sensitivitas termasuk interleukin-1, IL-2, IL-4, tumor
glukokortikoid berkurang. Sebagai contoh, jalur necrosis factor (TNF) alfa, dan interferon (IFN)
sinyal sitokin berinteraksi dengan jalur sinyal alpha , jalur dan sinyal mereka, dapat
reseptor glukokortikoid (GR) sehingga mempengaruhi fungsi neuroendokrin melalui
mengganggu aktifitas glukokortikoid. penurunan fungsi GR. (Pariante 2004 ; Pariante
Perubahan neurobiologis MDD adanya dan Miller, 2001).
hiperaktif axis HPA dan gangguan umpan balik Dalam penelitian Becking et al, sampel
HPA axis serta sensitivitas glukokortikoid, 124 pasien depresi, bagaaimana hiperaktivitas
terbukti konsentrasi peningkatan hormon aksis HPA-axis, mendasari resistensi glukokortikoid,
HPA, kortisol, dalam plasma, urin, dan cairan mengarah ke respon peningkatan inflamasi pada
serebrospinal (CSF) (Pariante & Miller, tingkat sel. Demikian pula, peningkatan sitokin
2001). Pasien depresi menunjukkan respon pro-inflamasi menyebabkan penghambatan
kortisol yang berlebihan terhadap hormon fungsi reseptor glukokortikoid dan langsung
adrenocorticotropin (ACTH) (Holsboer, 2000; mengaktifkan HPA-axis di otak. (Becking et al.,
Pariante & Miller, 2001). Peningkatan aktivitas 2015). Penelitian tersebut menghubungkan
aksis HPA terjadi pada individu yang lebih tua HPA-axis dan sistem imunitas dengan jumlah
dan depresi tingkat berat.(Pariante, 2004; sampel besar. Adanya indikator kortisol dan
Pariante & Miller, 2001). penanda inflamasi yang berhubungan dalam
Pemberian CRH pada hewan coba analisis pada pria dan wanita depresi.
menyebabkan perubahan perilaku yang sama Peradangan menjadi stressor utama dari HPA-
pada depresi seperti perubahan mood, nafsu axis dan sebaliknya (Becking et al., 2015).
makan, tidur, alat gerak aktivitas dan kognitif.
CRH hiperaktif pada MDD berhubungan Pengaruh Sitokin Inflamasi Pada Otak
dengan kegagalan kortisol untuk menekan
produksi CRH melalui umpan balik negatif.
(Holsboer, 2000; Pariante & Miller,
2001). Fenomena tersebut disebut resistensi
glukokortikoid. Resistensi glukokortikoid pada
gangguan suasana hati didukung kadar kortisol
nonsuppression untuk deksametason dalam tes
supresi deksametason (DST) dikembangkan test
deksametason-CRH (DEX-CRH) (Holsboer,
2000 ). Dari catatan, tes DEX-CRH memiliki
sensitivitas hingga 80% pada pasien MDD,
dibandingkan dengan DST 25%. Kegagalan
deksametason menekan respon aksis HPA
ditunjukkan degan hasil selama pengobatan
antidepresan pada pasien depresi (Ising et al.,
2005).
Glukokortikoid pada pasien depresi juga Gambar: Pengaruh Sitokin inflamasi
telah dibuktikan secara in vitro dengan paparan pada Otak
glukokortikoid, hambatan deksametason Ket. Gambar : Penelitian neuroimaging
diinduksi respon sel imun, terutama mitogen- pada manusia menunjukkan sitokin inflamasi
diinduksi proliferasi limfosit dan aktivitas sel mengubah fungsi subkortikal dan sirkuit
NK, dibandingkan dengan kontrol yang sehat kortikal menyebabkan konservasi / penarikan
(Pariante 2004 ; Pariante dan Miller, 2001). (basal ganglia) dan hypervigilence (dorsal
Meskipun mekanisme resistensi anterior cingulate cortex - DACC). Integrasi
glukokortikoid kurang dipahami. Banyak faktor respon perilaku dan imunitas pada penyakit
dan jalur sinyal transduksi memodulasi fungsi menular dan trauma fisik, aktivasi tersebut
GR; Namun, kontribusi relatif dari jalur berkontribusi terhadap perkembangan gangguan
tersebut untuk disfungsi GR depresi belum depresi dan kecemasan.
ditentukan. faktor yang berperan dalam fungsi

44
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Secara fisiologis, sitokin berperan dalam meningkatnya aktivitas indolamine- 2,3-
neuroplastisitas neurogenesis, sinaptik dan dioksigenase (IDO).
renovasi, potensiasi jangka panjang, Beberapa antidepresan yang efektif
pembelajaran dan memori. Aktivasi sitokin seperti amitriptyline dan mirtazapine terbukti
termasuk TNF dan IFN-¢ berperan dalam meningkatkan produksi sitokin. Ketika
respon molekul dan antidepresan. Ada 2 jalur menerapkan terapi imunomodulator, obat
sitokin dapat mempengaruhi sintesis tersebut meningkatkan risiko efek samping
neurotransmitter monoamine. Pertama, sitokin seperti infeksi dan koagulasi. (Lichtblau et al.,
dan jalur sinyal dapat mengaktifkan enzim, 2013)
indoleamin 2,3 dioksigenase (IDO). IDO Mekanisme Sitokin Pada Depresi
mengkonversi Triptofan, asam amino utama
serotonin, dalam kynurenine, sehingga
menurunkan kadar serotonin di otak. Aktivasi
IDO di otak berperan penting dalam
pengembangan perilaku depresif seperti pada
percobaan tikus dalam endotoksin dan infeksi
mycobacterium, Bacille Calmette-Guerin
(BCG).
Pada manusia, peningkatan kynurenine
dan penurunan triptofan berhubungan dengan
keparahan gejala depresi pada pasien yang
diberikan IFN-alpha pada kanker atau penyakit
menular. kynurenine diubah menjadi asam
kynurenic (KYNA) di astrosit dan asam
quinoltersebutc (Quin) di mikroglia, dan pasien
yang diobati dengan IFN-alpha terjadi Ket gambar : Aktivasi sistem imun
peningkatan KYNA dan Quin di CSF, bawaan dipicu sitokin imunoterapi, stressor
menunjukkan kynurenine dapat berinteraksi psikososial, peradangan kronis, sehingga terjadi
dengan otak dan dikonversi ke metabolit kelebihan produksi sitokin proinflamasi.
neuroactive (Warner-Schmidt et al., 2011; Sitokin, TNF-. dan IFN- , meningkatkan
Yirmiya & Goshen, 2011). aktivitas enzim, IDO, yang mendegradasi
Tahap pertama reaksi sitokin dalam triptofan sepanjang kynurenine /
tubuh, pasien mengalami perilaku sakit, quinoltersebutc jalur asam metabolik,
ditandai dengan gejala demam, malaise, mengakibatkan penurunan triptofan dan
anoreksia, nyeri, dan kelelahan. Pada tahap peningkatan kynurenine. bioavailabilitas
akhir dari pengobatan, sepertiga dari pasien TRIPTOFAN menurun menyebabkan
mengalami perubahan dalam suasana hati yang penurunan neurotransmisi serotoninergic dan
merupakan ciri khas dari depresi, termasuk perasaan depresi disertai dengan perubahan
kesedihan, ketidakmampuan untuk merasa, sistem imun, termasuk aktivasi sistem imun
perasaan depresi, dan bunuh diri. Timbulnya bawaan, lebih meningkatkan beban sitokin
gejala depresi tergantung pada sitokin dan proinflamasi.
pengobatan modalitas misalnya, dosis dan Bioavailabilitas Triptofan adalah faktor
waktu (Zhu et al., 2010) penting untuk sintesis serotonin. Kurangnya
Sitokin disintesis oleh sel-sel kekebalan Triptofan yang dihasilkan oleh makanan,
dalam darah, jaringan perifer dan oleh sel-sel berhubungan dengan triptofan yang masuk ke
glial dalam sistem saraf pusat (SSP). dalam otak menjadi penyebab peningkatan
Penghalang darah-otak (BBB) permeabel untuk gejala depresi. Penurunan triptofan plasma
sitokin dan sel-sel imunitas, saraf aferen, pada pasien karena sitokin pro inflamasi
misalnya saraf vagus, memediasi komunikasi mengaktivasi enzim indoleamin 2,3-
antara proses inflamasi perifer dan SSP. Sitokin dioksigenase (IDO), yang mendegradasi
seperti IL-1ß, TNF-. GDQ IFN- mempengaruhi triptofan ke kynurenine dan asam quinol
patofisiologi depresi dengan mengaktifkan tersebut (Dantzer, 2006; Miller et al., 2013)
monoamine reuptake, merangsang hipotalamus- IDO terdapat dalam makrofag dan
hipofisis-adrenocortical (HPA) axis dan monosit, sel endotel, dan sel-sel glial otak.
penurunan produksi serotonin karena Yang diaktifkan oleh sitokin proinflamasi,

45
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
seperti TNF-. GDQ IFN- , di perifer dan otak. PLoS One, 4(1), e4266. doi:
Penurunan aktivasi bioavailabilitas triptofan 10.1371/journal.pone.0004266
untuk sintesis serotonin dan pembentukan Becking, K., Spijker, A. T., Hoencamp, E.,
senyawa neuroactive, seperti kynurenine dan Penninx, B. W., Schoevers, R. A., &
asam quinoltersebutc, sebagai antagonis dan Boschloo, L. (2015). Disturbances in
agonis reseptor glutamat. Gangguan sitokin Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis and
proinflamasi dengan neurotransmisi Immunological Activity Differentiating
serotoninergic dapat menjelaskan beberapa between Unipolar and Bipolar Depressive
tanda-tanda kltersebuts, seperti impulsif dan Episodes. PLoS One, 10(7), e0133898. doi:
perasaan depresi, yang berkembang pada pasien 10.1371/journal.pone.0133898
yang rentan, anhedonia, kelelahan, dan Brown, G. C., & Neher, J. J. (2014). Microglial
psikomotor retardasi diamati pada pasien yang phagocytosis of live neurons. Nat Rev
diobati dengan sitokin. Gejala tersebut Neurosci, 15(4), 209-216. doi:
mencerminkan penurunan dopaminergik 10.1038/nrn3710
neurotransmisi. Hipotesis tersebut didukung Brown, L. H., Silvia, P. J., Myin-Germeys, I., &
oleh penelitian neuroimaging yang Kwapil, T. R. (2007). When the need to
menunjukkan perubahan dalam aktivitas belong goes wrong: the expression of social
ganglia basal selama terapi sitokin. anhedonia and social anxiety in daily life.
Mekanisme efek sitokin pada suasana Psychol Sci, 18(9), 778-782. doi:
hati, Aktivasi sistem imun bawaan dipicu oleh 10.1111/j.1467-9280.2007.01978.x
sitokin imunoterapi atau stressor psikososial Butterfield, M. I., Becker, M., & Marx, C. E.
(melalui reseptoU adrenergic) sehingga terjadi (2002). Post-traumatic stress disorder in
kelebihan produksi sitokin proinflamasi. women: current concepts and treatments.
Kondisi yang sama terjadi selama peradangan Curr Psychiatry Rep, 4(6), 474-486.
kronis. Sitokin, seperti TNF-. dan IFN- , Campbell, B. M., Charych, E., Lee, A. W., &
meningkatkan aktivitas enzim, IDO, yang Moller, T. (2014). Kynurenines in CNS
mendegradasi triptofan pada kynurenine / disease: regulation by inflammatory
quinoltersebutc jalur asam metabolik, yang cytokines. Front Neurosci, 8, 12. doi:
mengakibatkan penurunan triptofan dan 10.3389/fnins.2014.00012
peningkatan kynurenine. bioavailabilitas Capuron, L., & Miller, A. H. (2004). Cytokines
Triptofan menurun menyebabkan penurunan and psychopathology: lessons from
neurotransmisi serotoninergic dan perasaan interferon-alpha. Biol Psychiatry, 56(11),
819-824. doi:
depresi. Depresi itu sendiri dapat disertai
10.1016/j.biopsych.2004.02.009
dengan aktivasi sistem imun bawaan, sehingga
Capuron, L., Pagnoni, G., Drake, D. F.,
terjadi peningkatan sitokin proinflamasi.(Bhat
Woolwine, B. J., Spivey, J. R., Crowe, R.
et al., 2010; Dantzer, 2006; Miller et al., 2013;
J., . . . Miller, A. H. (2012). Dopaminergic
Zhu et al., 2010).
mechanisms of reduced basal ganglia
responses to hedonic reward during
DAFTAR PUSTAKA interferon alfa admtersebutstration. Arch
Gen Psychiatry, 69(10), 1044-1053. doi:
Amori, L., Guidetti, P., Pellicciari, R., Kajii, Y.,
10.1001/archgenpsychiatry.2011.2094
& Schwarcz, R. (2009). On the relationship
Caballero-Martinez, F., Leon-Vazquez, F.,
between the two branches of the kynurenine Paya-Pardo, A., & Diaz-Holgado, A. (2014).
pathway in the rat brain in vivo. J Use of health care resources and loss of
Neurochem, 109(2), 316-325. doi: productivity in patients with depressive
10.1111/j.1471-4159.2009.05893.x disorders seen in Primary Care: INTERDEP
Anisman, H., Merali, Z., & Hayley, S. (2008). Study. Actas Esp Psiquiatr, 42(6), 281-291.
Neurotransmitter, peptide and cytokine Ceretta, L. B., Reus, G. Z., Abelaira, H. M.,
processes in relation to depressive disorder: Jornada, L. K., Schwalm, M. T., Hoepers, N.
comorbidity between depresi and J., . . . Quevedo, J. (2012). Increased
neurodegenerative disorders. Prog prevalence of mood disorders and suicidal
Neurobiol, 85(1), 1-74. doi: ideation in type 2 diabetic patients. Acta
10.1016/j.pneurobio.2008.01.004
Diabetol, 49 Suppl 1, S227-234. doi:
Baune, B. (2009). Conceptual challenges of a
10.1007/s00592-012-0435-9
tentative model of stress-induced depresi.

46
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Cisler, J. M., James, G. A., Tripathi, S., 2089-2102. doi: 10.1523/jneurosci.3567-
Mletzko, T., Heim, C., Hu, X. P., . . . Kilts, 08.2009
C. D. (2013). Differential functional Dantzer, R. (2007). Psychoneuroimmunology*
connectivity within an emotion regulation A2 - Fink, George Encyclopedia of Stress
neural network among individuals resilient (Second Edition) (pp. 284-287). New York:
and susceptible to the depressogenic effects Academic Press.
of early life stress. Psychol Med, 43(3), 507- Dantzer, R., & Kelley, K. W. (2007). Twenty
518. doi: 10.1017/s0033291712001390 years of research on cytokine-induced
Cohen, S., Janicki-Deverts, D., Doyle, W. J., sickness behavior. Brain Behav Immun,
Miller, G. E., Frank, E., Rabin, B. S., & 21(2), 153-160. doi:
Turner, R. B. (2012). Chronic stress, 10.1016/j.bbi.2006.09.006
glucocorticoid receptor resistance, Dantzer, R., O'Connor, J. C., Freund, G. G.,
inflammation, and disease risk. Proc Natl Johnson, R. W., & Kelley, K. W. (2008).
Acad Sci U S A, 109(16), 5995-5999. doi: From inflammation to sickness and depresi:
10.1073/pnas.1118355109 when the immune system subjugates the
Cowen, P. J. (2002). Cortisol, serotonin and brain. Nat Rev Neurosci, 9(1), 46-56. doi:
depresi: all stressed out? Br J Psychiatry, 10.1038/nrn2297
180, 99-100. de Kloet, E. R., Derijk, R. H., & Meijer, O. C.
Colman, I., Naicker, K., Zeng, Y., Ataullahjan, (2007). Therapy Insight: is there an
A., Senthilselvan, A., & Patten, S. B. (2011). imbalanced response of mineralocorticoid
Predictors of long-term prognosis of depresi. and glucocorticoid receptors in depresi? Nat
Cmaj, 183(17), 1969-1976. doi: Clin Pract Endocrinol Metab, 3(2), 168-179.
10.1503/cmaj.110676 doi: 10.1038/ncpendmet0403
Couzin-Frankel, J. (2010). Inflammation bares Dowlati, Y., Herrmann, N., Swardfager, W.,
a dark side. Science, 330(6011), 1621. doi: Liu, H., Sham, L., Reim, E. K., & Lanctot,
10.1126/science.330.6011.1621 K. L. (2010). A meta-analysis of cytokines
Dantzer, R., O'Connor, J. C., Freund, G. G., in major depresi. Biol Psychiatry, 67(5),
Johnson, R. W., & Kelley, K. W. (2008). 446-457. doi:
From inflammation to sickness and depresi: 10.1016/j.biopsych.2009.09.033
when the immune system subjugates the Duggal, N. A., Upton, J., Phillips, A. C.,
brain. Nat Rev Neurosci, 9(1), 46-56. doi: Hampson, P., & Lord, J. M. (2015). NK cell
10.1038/nrn2297 immunesenescence is increased by
Demir, S., Atli, A., Bulut, M., Ibiloglu, A. O., psychological but not physical stress in older
Gunes, M., Kaya, M. C., . . . Sir, A. (2015). adults associated with raised cortisol and
Neutrophil-lymphocyte ratio in patients with reduced perforin expression. Age (Dordr),
major depressive disorder undergoing no 37(1), 9748. doi: 10.1007/s11357-015-9748-
pharmacological therapy. Neuropsychiatr 2
Dis Treat, 11, 2253-2258. doi: Elenkov, I. J. (2008). Neurohormonal-cytokine
10.2147/ndt.s89470 interactions: implications for inflammation,
Derntl, B., & Habel, U. (2011). Deficits in common human diseases and well-being.
social cognition: a marker for psychiatric Neurochem Int, 52(1-2), 40-51. doi:
disorders? Eur Arch Psychiatry Clin 10.1016/j.neuint.2007.06.037
Neurosci, 261 Suppl 2, S145-149. doi: Fitzgerald, P., Cassidy Eugene, M., Clarke, G.,
10.1007/s00406-011-0244-0 Scully, P., Barry, S., Quigley Eamonn, M.
Dowlati, Y., Herrmann, N., Swardfager, W., M., . . . Dinan Timothy, G. (2008).
Liu, H., Sham, L., Reim, E. K., & Lanctot, TRIPTOFAN catabolism in females with
K. L. (2010). A meta-analysis of cytokines irritable bowel syndrome: relationship to
in major depresi. Biol Psychiatry, 67(5), interferon-gamma, severity of symptoms and
446-457. doi: psychiatric co-morbidity.
10.1016/j.biopsych.2009.09.033 Neurogastroenterol Motil, 20(12), 1291-
D'Mello, C., Le, T., & Swain, M. G. (2009). 1297. doi: 10.1111/j.1365-
Cerebral microglia recruit monocytes into 2982.2008.01195.x
the brain in response to tumor necrosis Ferrari, A. J., Charlson, F. J., Norman, R. E.,
factoralpha signaling during peripheral Patten, S. B., Freedman, G., Murray, C.
organ inflammation. J Neurosci, 29(7), J., . . . Whiteford, H. A. (2013). Burden of

47
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
depressive disorders by country, sex, age, Janssen, D. G., Caniato, R. N., Verster, J. C., &
and year: findings from the global burden of Baune, B. T. (2010). A
disease study 2010. PLoS Med, 10(11), psychoneuroimmunological review on
e1001547. doi: cytokines involved in antidepressant
10.1371/journal.pmed.1001547 treatment response. Hum Psychopharmacol,
Guidetti, P., Amori, L., Sapko, M. T., Okuno, 25(3), 201-215. doi: 10.1002/hup.1103
E., & Schwarcz, R. (2007). Mitochondrial Keller, M. C., Neale, M. C., & Kendler, K. S.
aspartate aminotransferase: a third (2007). Association of different adverse life
kynurenate-producing enzyme in the events with distinct patterns of depressive
mammalian brain. J Neurochem, 102(1), symptoms. Am J Psychiatry, 164(10), 1521-
103-111. doi: 10.1111/j.1471- 1529; quiz 1622. doi:
4159.2007.04556.x 10.1176/appi.ajp.2007.06091564
Hayley, S., Poulter, M. O., Merali, Z., & Kendler, K. S., Hettema, J. M., Butera, F.,
Anisman, H. (2005). The pathogenesis of Gardner, C. O., & Prescott, C. A. (2003).
cltersebutcal depresi: stressor- and cytokine- Life event dimensions of loss, humiliation,
induced alterations of neuroplasticity. entrapment, and danger in the prediction of
Neuroscience, 135(3), 659-678. doi: onsets of major depresi and generalized
10.1016/j.neuroscience.2005.03.051 anxiety. Arch Gen Psychiatry, 60(8), 789-
Heim, C., Newport, D. J., Mletzko, T., Miller, 796. doi: 10.1001/archpsyc.60.8.789
A. H., & Nemeroff, C. B. (2008). The link Khairova, R. A., Machado-Vieira, R., Du, J., &
between childhood trauma and depresi: Manji, H. K. (2009). A potential role for
insights from HPA axis penelitianes in pro-inflammatory cytokines in regulating
humans. Psychoneuroendocrinology, 33(6), synaptic plasticity in major depressive
693-710. doi: disorder. Int J Neuropsychopharmacol,
10.1016/j.psyneuen.2008.03.008 12(4), 561-578. doi:
Hayley, S., Poulter, M. O., Merali, Z., & 10.1017/s1461145709009924
Anisman, H. (2005). The pathogenesis of Koppers, D., Peen, J., Niekerken, S., Van, R., &
cltersebutcal depresi: stressor- and cytokine- Dekker, J. (2011). Prevalence and risk
induced alterations of neuroplasticity. factors for recurrence of depresi five years
Neuroscience, 135(3), 659-678. doi: after short term psychodynamic therapy. J
10.1016/j.neuroscience.2005.03.051 Affect Disord, 134(1-3), 468-472. doi:
He, H., Geng, T., Chen, P., Wang, M., Hu, J., 10.1016/j.jad.2011.05.027
Kang, L., . . . Tang, H. (2016). NK cells Krishnan, V., & Nestler, E. J. (2011). Animal
promote neutrophil recruitment in the brain models of depresi: molecular perspectives.
during sepsis-induced neuroinflammation. Curr Top Behav Neurosci, 7, 121-147. doi:
Sci Rep, 6, 27711. doi: 10.1038/srep27711 10.1007/7854_2010_108
Ida, M., Ida, I., Wada, N., Sohmiya, M., Kupferberg, A., Bicks, L., & Hasler, G. (2016).
Tazawa, M., & Shirakura, K. (2013). A Social functioning in major depressive
cltersebutcal study of the efficacy of a single disorder. Neurosci Biobehav Rev, 69, 313-
session of individual exercise for depressive 332. doi: 10.1016/j.neubiorev.2016.07.002
patients, assessed by the change in saliva Kim, Y. K., Na, K. S., Shin, K. H., Jung, H. Y.,
free cortisol level. Biopsychosoc Med, 7(1), Choi, S. H., & Kim, J. B. (2007). Cytokine
18. doi: 10.1186/1751-0759-7-18 imbalance in the pathophysiology of major
Irwin, M. R., & Miller, A. H. (2007). depressive disorder. Prog
Depressive disorders and immunity: 20 Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry,
years of progress and discovery. Brain 31(5), 1044-1053. doi:
Behav Immun, 21(4), 374-383. doi: 10.1016/j.pnpbp.2007.03.004
10.1016/j.bbi.2007.01.010 Kleiner, G., Marcuzzi, A., Zanin, V., Monasta,
Ising, M., Kunzel, H. E., Binder, E. B., Nickel, L., & Zauli, G. (2013). Cytokine levels in
T., Modell, S., & Holsboer, F. (2005). The the serum of healthy subjects. Mediators
combined dexamethasone/CRH test as a Inflamm, 2013, 434010. doi:
potential surrogate marker in depresi. Prog 10.1155/2013/434010
Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry, Kondziella, D., Alvestad, S., Vaaler, A., &
29(6), 1085-1093. doi: Sonnewald, U. (2007). Which cltersebutcal
10.1016/j.pnpbp.2005.03.014 and experimental data link temporal lobe

48
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
epilepsy with depresi? J Neurochem, 103(6), M. (2006). Anterior cingulate cortex: an
2136-2152. doi: 10.1111/j.1471- MRI-based parcellation method.
4159.2007.04926.x Neuroimage, 32(3), 1167-1175. doi:
Kunugi, H., Hori, H., Adachi, N., & 10.1016/j.neuroimage.2006.04.227
Numakawa, T. (2010). Interface between Miller, A. H., Haroon, E., Raison, C. L., &
hypothalamic-pituitary-adrenal axis and Felger, J. C. (2013). Cytokine targets in the
brain-derived neurotrophic factor in depresi. brain: impact on neurotransmitters and
Psychiatry Clin Neurosci, 64(5), 447-459. neurocircuits. Depress Anxiety, 30(4), 297-
doi: 10.1111/j.1440-1819.2010.02135.x 306. doi: 10.1002/da.22084
Lakhan, S. E., Vieira, K., & Hamlat, E. (2010). Miller, A. H., Maletic, V., & Raison, C. L.
Biomarkers in psychiatry: drawbacks and (2009). Inflammation and its discontents: the
potential for misuse. Int Arch Med, 3, 1. doi: role of cytokines in the pathophysiology of
10.1186/1755-7682-3-1 major depresi. Biol Psychiatry, 65(9), 732-
Loftis, J. M., Huckans, M., & Morasco, B. J. 741. doi: 10.1016/j.biopsych.2008.11.029
(2010). Neuroimmune mechanisms of Moica, T., Grecu, I. G., Moica, S., Grecu, M.
cytokine-induced depresi: current theories G., & Buicu, G. E. (2016). Cortisol and
and novel treatment strategies. Neurobiol Hippocampal Volume as Predictors of
Dis, 37(3), 519-533. doi: Active Suicidal Behavior in Major
10.1016/j.nbd.2009.11.015 Depressive Disorder: Case Report. Balkan
Lothe, A., Didelot, A., Hammers, A., Costes, Med J, 33(6), 706-708. doi:
N., Saoud, M., Gilliam, F., & Ryvlin, P. 10.5152/balkanmedj.2016.150842
(2008). Comorbidity between temporal lobe Muller, N., & Schwarz, M. J. (2007). The
epilepsy and depresi: a [18F]MPPF PET immune-mediated alteration of serotonin
study. Brain, 131(Pt 10), 2765-2782. doi: and glutamate: towards an integrated view
10.1093/brain/awn194 of depresi. Mol Psychiatry, 12(11), 988-
Maes, M., Galecki, P., Chang, Y. S., & Berk, 1000. doi: 10.1038/sj.mp.4002006
M. (2011). A review on the oxidative and Muller, N., & Schwarz, M. J. (2008). A
nitrosative stress (O&NS) pathways in major psychoneuroimmunological perspective to
depresi and their possible contribution to the Emil Kraepelins dichotomy: schizophrenia
(neuro)degenerative processes in that illness. and major depresi as inflammatory CNS
Prog Neuropsychopharmacol Biol disorders. Eur Arch Psychiatry Clin
Psychiatry, 35(3), 676-692. doi: Neurosci, 258 Suppl 2, 97-106. doi:
10.1016/j.pnpbp.2010.05.004
10.1007/s00406-008-2012-3
Maletic, V., Robinson, M., Oakes, T., Iyengar,
Myint, A. M., Leonard, B. E., Steinbusch, H.
S., Ball, S. G., & Russell, J. (2007).
W., & Kim, Y. K. (2005). Th1, Th2, and
Neurobiology of depresi: an integrated view
of key findings. Int J Clin Pract, 61(12), Th3 cytokine alterations in major depresi. J
2030-2040. doi: 10.1111/j.1742- Affect Disord, 88(2), 167-173. doi:
1241.2007.01602.x 10.1016/j.jad.2005.07.008
Martinac, M., Babic, D., Bevanda, M., Vasilj, Neumeister, A., Wood, S., Bonne, O., Nugent,
A. C., Luckenbaugh, D. A., Young, T., . . .
I., Glibo, D. B., Karlovic, D., & Jakovljevic,
Drevets, W. C. (2005). Reduced
M. (2017). Activity of the hypothalamic- hippocampal volume in unmedicated,
pituitary-adrenal axis and inflammatory remitted patients with major depresi versus
mediators in major depressive disorder with control subjects. Biol Psychiatry, 57(8), 935-
or without metabolic syndrome. Psychiatr 937. doi: 10.1016/j.biopsych.2005.01.016
Danub, 29(1), 39-50. O'Connor, M. F., Irwin, M. R., & Wellisch, D.
Moica, T., Grecu, I. G., Moica, S., Grecu, M. K. (2009). When grief heats up: pro-
G., & Buicu, G. E. (2016). Cortisol and inflammatory cytokines predict regional
Hippocampal Volume as Predictors of brain activation. Neuroimage, 47(3), 891-
Active Suicidal Behavior in Major 896. doi: 10.1016/j.neuroimage.2009.05.049
Depressive Disorder: Case Report. Balkan Pariante, C. M. (2009). Risk factors for
Med J, 33(6), 706-708. doi: development of depresi and psychosis.
10.5152/balkanmedj.2016.150842 Glucocorticoid receptors and pituitary
McCormick, L. M., Ziebell, S., Nopoulos, P., implications for treatment with
Cassell, M., Andreasen, N. C., & Brumm, antidepressant and glucocorticoids. Ann N Y

49
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Acad Sci, 1179, 144-152. doi: inflammation and microglial activation in
10.1111/j.1749-6632.2009.04978.x the pathophysiology of psychiatric disorders.
Pariante, C. M., & Lightman, S. L. (2008). The Neuroscience, 300, 141-154. doi:
HPA axis in major depresi: classical theories 10.1016/j.neuroscience.2015.05.018
and new developments. Trends Neurosci, Savitz, J., Dantzer, R., Meier, T. B., Wurfel, B.
31(9), 464-468. doi: E., Victor, T. A., McIntosh, S. A., . . .
10.1016/j.tins.2008.06.006 Drevets, W. C. (2015). Activation of the
Pariante, C. M., & Miller, A. H. (2001). kynurenine pathway is associated with
Glucocorticoid receptors in major depresi: striatal volume in major depressive disorder.
relevance to pathophysiology and treatment. Psychoneuroendocrinology, 62, 54-58. doi:
Biol Psychiatry, 49(5), 391-404. 10.1016/j.psyneuen.2015.07.609
Parkhurst, C. N., Yang, G., Ninan, I., Savas, J. Schatzberg, A. F., Keller, J., Tennakoon, L.,
N., Yates, J. R., 3rd, Lafaille, J. J., . . . Gan, Lembke, A., Williams, G., Kraemer, F.
W. B. (2013). Microglia promote learning- B., . . . Murphy, G. M. (2014). HPA axis
dependent synapse formation through brain- genetic variation, cortisol and psychosis in
derived neurotrophic factor. Cell, 155(7), major depresi. Mol Psychiatry, 19(2), 220-
1596-1609. doi: 10.1016/j.cell.2013.11.030 227. doi: 10.1038/mp.2013.129
Pena, C. J., Bagot, R. C., Labonte, B., & Schwartz-Mette, R. A., & Rose, A. J. (2016).
Nestler, E. J. (2014). Epigenetic signaling in Depressive Symptoms and Conversational
psychiatric disorders. J Mol Biol, 426(20), Self-Focus in Adolescents' Friendships. J
3389-3412. doi: 10.1016/j.jmb.2014.03.016 Abnorm Child Psychol, 44(1), 87-100. doi:
Perlis, R. H. (2011). Betting on biomarkers. Am 10.1007/s10802-015-9980-3
J Psychiatry, 168(3), 234-236. doi: Segerstrom, S. C., & Miller, G. E. (2004).
10.1176/appi.ajp.2010.10121738 Psychological stress and the human immune
Pineda, E., Shin, D., Sankar, R., & Mazarati, A. system: a meta-analytic study of 30 years of
M. (2010). Comorbidity between epilepsy inquiry. Psychol Bull, 130(4), 601-630. doi:
and depresi: experimental evidence for the 10.1037/0033-2909.130.4.601
involvement of serotonergic, glucocorticoid, Schwarcz, R., Bruno, J. P., Muchowski, P. J., &
and neuroinflammatory mechanisms. Wu, H. Q. (2012). Kynurenines in the
Epilepsia, 51 Suppl 3, 110-114. doi: mammalian brain: when physiology meets
10.1111/j.1528-1167.2010.02623.x pathology. Nat Rev Neurosci, 13(7), 465-
Quan, N., & Banks, W. A. (2007). Brain- 477. doi: 10.1038/nrn3257
immune communication pathways. Brain Shelton, R. C., Claiborne, J., Sidoryk-
Behav Immun, 21(6), 727-735. doi: Wegrzynowicz, M., Reddy, R., Aschner, M.,
10.1016/j.bbi.2007.05.005 Lewis, D. A., & Mirnics, K. (2011). Altered
Raison, C. L., Capuron, L., & Miller, A. H. expression of genes involved in
(2006). Cytokines sing the blues: inflammation and apoptosis in frontal cortex
inflammation and the pathogenesis of in major depresi. Mol Psychiatry, 16(7),
depresi. Trends Immunol, 27(1), 24-31. doi: 751-762. doi: 10.1038/mp.2010.52
10.1016/j.it.2005.11.006 Shelton, R. C., & Miller, A. H. (2010). Eating
Raison, C. L., & Miller, A. H. (2011). Is depresi ourselves to death (and despair): the
an inflammatory disorder? Curr Psychiatry
contribution of adiposity and inflammation
Rep, 13(6), 467-475. doi: 10.1007/s11920-
011-0232-0 to depresi. Prog Neurobiol, 91(4), 275-299.
Raedler, T. J. (2011). Inflammatory doi: 10.1016/j.pneurobio.2010.04.004
mechanisms in major depressive disorder. Simon, N. M., McNamara, K., Chow, C. W.,
Curr Opin Psychiatry, 24(6), 519-525. doi: Maser, R. S., Papakostas, G. I., Pollack, M.
10.1097/YCO.0b013e32834b9db6 H., . . . Wong, K. K. (2008). A detailed
Regier, D. A., Kuhl, E. A., & Kupfer, D. J. examination of cytokine abnormalities in
(2013). The DSM-5: Classification and Major Depressive Disorder. Eur
criteria changes. World Psychiatry, 12(2), Neuropsychopharmacol, 18(3), 230-233.
92-98. doi: 10.1002/wps.20050 doi: 10.1016/j.euroneuro.2007.06.004
Reus, G. Z., Fries, G. R., Stertz, L., Badawy, Spijker, A. T., & van Rossum, E. F. (2012).
M., Passos, I. C., Barichello, T., . . . Glucocorticoid sensitivity in mood
Quevedo, J. (2015). The role of disorders. Neuroendocrinology, 95(3), 179-
186. doi: 10.1159/000329846

50
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Tracey, K. J. (2007). Physiology and and pathological consequences. Brain Behav
immunology of the cholinergic Immun, 19(2), 104-111. doi:
antiinflammatory pathway. J Clin Invest, 10.1016/j.bbi.2004.08.004
117(2), 289-296. doi: 10.1172/jci30555 Wirleitner, B., Neurauter, G., Schrocksnadel,
Tsao, C. W., Lin, Y. S., Chen, C. C., Bai, C. H., K., Frick, B., & Fuchs, D. (2003).
& Wu, S. R. (2006). Cytokines and Interferon-gamma-induced conversion of
serotonin transporter in patients with major tryptophan: immunologic and
depresi. Prog Neuropsychopharmacol Biol neuropsychiatric aspects. Curr Med Chem,
Psychiatry, 30(5), 899-905. doi: 10(16), 1581-1591.
10.1016/j.pnpbp.2006.01.029 Yirmiya, R., & Goshen, I. (2011). Immune
Vecsei, L., Szalardy, L., Fulop, F., & Toldi, J. modulation of learning, memory, neural
(2013). Kynurenines in the CNS: recent plasticity and neurogenesis. Brain Behav
advances and new questions. Nat Rev Drug Immun, 25(2), 181-213. doi:
Discov, 12(1), 64-82. doi: 10.1038/nrd3793 10.1016/j.bbi.2010.10.015
Ventura-Junca, R., Symon, A., Lopez, P., Yirmiya, R., Pollak, Y., Morag, M.,
Fiedler, J. L., Rojas, G., Heskia, C., . . . Reichenberg, A., Barak, O., Avitsur, R., . . .
Herrera, L. (2014). Relationship of cortisol Pollmacher, T. (2000). Illness, cytokines,
levels and genetic polymorphisms to and depression. Ann N Y Acad Sci, 917,
antidepressant response to placebo and 478-487.
fluoxetine in patients with major depressive Zhu, C. B., Lindler, K. M., Owens, A. W.,
disorder: a prospective study. BMC Daws, L. C., Blakely, R. D., & Hewlett, W.
Psychiatry, 14, 220. doi: 10.1186/s12888- A. (2010). Interleukin-1 receptor activation
014-0220-0 by systemic lipopolysaccharide induces
Walker, E. R., McGee, R. E., & Druss, B. G. behavioral despair linked to MAPK
(2015). Mortality in mental disorders and regulation of CNS serotonin transporters.
global disease burden implications: a Neuropsychopharmacology, 35(13), 2510-
systematic review and meta-analysis. JAMA 2520. doi: 10.1038/npp.2010.116
Psychiatry, 72(4), 334-341. doi: Zobel, A., Wellmer, J., Schulze-Rauschenbach,
10.1001/jamapsychiatry.2014.2502 S., Pfeiffer, U., Schnell, S., Elger, C., &
Walter, J., Honsek, S. D., Illes, S., Wellen, J. Maier, W. (2004). Impairment of inhibitory
M., Hartung, H. P., Rose, C. R., & Dihne, control of the hypothalamic pituitary
M. (2011). A new role for interferon gamma adrenocortical system in epilepsy. Eur Arch
in neural stem/precursor cell dysregulation. Psychiatry Clin Neurosci, 254(5), 303-311.
Mol Neurodegener, 6, 18. doi: doi: 10.1007/s00406-004-0499-9
10.1186/1750-1326-6-18 Zunszain, P. A., Anacker, C., Cattaneo, A.,
Warner-Schmidt, J. L., Vanover, K. E., Chen, Carvalho, L. A., & Pariante, C. M. (2011).
E. Y., Marshall, J. J., & Greengard, P.
Glucocorticoids, cytokines and brain
(2011). Antidepressant effects of selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) are abnormalities in depression. Prog
attenuated by antiinflammatory drugs in Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry,
mice and humans. Proc Natl Acad Sci U S 35(3), 722-729. doi:
A, 108(22), 9262-9267. doi: 10.1016/j.pnpbp.2010.04.011
10.1073/pnas.1104836108 Zunszain, P. A., Hepgul, N., & Pariante, C. M.
Wieseler-Frank, J., Maier, S. F., & Watkins, L. (2013). Inflammation and depression. Curr
R. (2005). Immune-to-brain communication Top Behav Neurosci, 14, 135-151. doi:
dynamically modulates pain: physiological 10.1007/7854_2012_211

51
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 9 no 2 Desember 2017 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

52

Anda mungkin juga menyukai