Anda di halaman 1dari 4

ASAM DAN BASA

Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai
rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara
mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan
bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang
memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya
dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan
indikator asam-basa alami

1. Indikator asam basa buatan

Apakah LUMUT KERAK termasuk asam, basa atau netral?


Sebenarnya, untuk mengetahui asam atau basanya suatu zat dapat dicicipi dengan
menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa tidak semua zat aman bagi
tubuh kita. Masih ingatkah kalian bahwa ada bahan kimia yang bersifat racun?

B erdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk keperluan


eksperimen, para ilmuan menciptakan lakmus. Lakmus
adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken
(Rocella tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang
banyak digunakan dalam laboratorium-laboratorium kimia
sekarang ini tersedia dalam bentuk kertas. Sebagai indikator
asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
 Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun
basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna
merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.
 Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan
lama.
 Lakmus mudah di serap oleh kertas, sehingga di gunakan dalam bentuk kertas lakmus
(agar zat lebih mudah meresap)
Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.
Semua zat tergolong asam apabila :
 lakmus biru berubah menjadi merah, atau

Blog: KIMIA SMK ASYIK


E-mail: tri_gps@yahoo.co.id
 lakmus merah tidak berubah warna
Semua zat tergolong basa apabila :
 lakmus merah menjadi biru, atau
 lakmus biru tidak berubah warna
Indikator Asam Basa
Nama Indikator Dalam Basa Dalam Asam
Lakmus biru merah
Metil merah kuning merah
Fenolftalen merah tak berwarna
Brom timol biru biru kuning

Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-
basa buatan antara lain fenolftalen, metil merah dan brom timol biru. Fenolftalen dalam
larutan asam tetap (tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi
warna merah. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan
basa berwarna kuning.

Indikator asam basa buatan: indikator yang dibuat di laboratorium, indikator buatan ada
yang berbentuk cair dan kertas.

Perubahan Warna dan rentang pHindikator buatan dalam larutan Asam dan Basa

Indikator Wujud Asam Basa Rentang pH


Lakmus Kertas Merah Biru 5,5 – 8,0
Metil jingga Cair Merah Kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Cair Merah Kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol biru Cair Kuning Biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Cair Tidak berwarna Merah 8,3 – 10,0
Baik indikator buatan maupun alami digunakan untuk mengindikasi (mengetahui)
ada tidaknya asam atau basa dalam sampel.

2. Indikator Asam Basa Alami

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit
buah, dan dedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah
keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

Blog: KIMIA SMK ASYIK


E-mail: tri_gps@yahoo.co.id
Indikator asam basa alami: indikator yang berasal dair bahan-bahan alami, cara
memperolehnya dengan mengekstrak

Perubahan Warna dari Ekstrak Tanaman dalam Larutan Asam dan Basa

Ekstrak tanaman Warna asli Perubahan warna dlm Perubahan warna


larutan asam dlm larutan basa
Kubis merah Ungu/merah Merah muda Hijau
lembayung
Bunga sepatu Merah tua Merah Kuning
Bunga mawar Merah muda Merah muda Hijau
Bayam merah Merah Merah muda Kuning
Geranium Merah Jingga tua/orange Kuning
Kunyit Jingga tua/orange Kuning Merah
Bunga pacar Jingga tua/orange Merah kuning

Membuat Indikator Asam-Basa Alami


Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini,
beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga

hidrangea, kol merah, kunyit, dan bayam merah.

1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu


 Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
 Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
 Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.

2. Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea


 Pilihlah beberapa helai mahkota bunga Hidrangea
 Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
 Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.

Blog: KIMIA SMK ASYIK


E-mail: tri_gps@yahoo.co.id
3. Cara pembuatan indikator alami dari kol merah
 Haluskan sejumlah kol merah yang masih segar
 Rebus selama 10 menit
 Biarkan air kol merah menjadi dingin
 Saring dalam toples besar

4. Cara pembuatan indikator alami dari kunyit


 Parut kunyit yang telah dibersihkan
 Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil

5. Cara pembuatan indikator alami dari bayam merah


 Bayam merah diiris kecil-kecil, rendam dalam air suling yang sudah dipanaskan,
 Di tunggu sampai air berwarna ungu.
 Saring dan diamkan dalam suhu ruang sampai dingin.
 Indikator dapat disimpan dalam lemari es jika tidak digunakan.

Blog: KIMIA SMK ASYIK


E-mail: tri_gps@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai