Anda di halaman 1dari 25

OTITIS MEDIA AKUT DAN

OTITIS MEDIA KRONIK


Disusun Oleh:
Yuli Destiani
Cut Rahil Rahmatillah
Aisyah Laila Z
Mhd Zakky Suryana
Otitis Media
Supuratif Akut
(OMSA)
Otitis media akut
 Otitis media merupakan peradangan yang terjadi
pada sebagian atau seluruh mukosa tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

 Terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu


kurang dari 3 minggu) dan disertai gejala lokal dan
sistemik.
Insidensi ↑ Anak
Usia 6 bulan – 2 tahun
Otitis media

Otitis media Otitis media non Otitis media Otitis media


supuratif supuratif spesifik adhesiva

Otitis media non


Otitis media non
Otitis media Otitis media supuratif kronis/
supuratif
supuratif akut supuratif kronik OM Serosa/Glue
akut/Barotrauma
Ear
Etiologi Otitis media akut
1. Faktor pertahanan tubuh terganggu
2. Obstruksi tuba eusthachius
3. Infeksi saluran pernafasan atas
4. Bakteri piogeik

Patogen Penyebab Otitis Media Akut

Staphylococcus Streptococcus
Aureus Pneumoniae
Manifestasi klinis

 Nyeri telinga
 Keluar cairan dari telinga
 Demam
 Kehilangan pendengaran
 Membran timpani merah dan menonjol
 pada bayi sering kali mudah marah, bangun di tengah malam sambil
menangis dan menarik-narik telinganya
Stadium otitis media akut

1. Stadium Oklusi Tuba


Eustachius
- retraksi membran timpani, akibat
terjadinya tekanan negatif di dalam
telinga tengah
- Warna membran timpani tampak
normal/pucat
- Telinga terasa penuh/nyeri
- Pendengaran berkurang
- Stadium ini sukar dibedakan dengan Stadium Oklusi
otitis media yang disebabkan virus
atau alergi
Stadium otitis media akut

2. Stadium Hiperemis
- Bila oklusi tuba terjadi
berkepanjangan → organisme
pyogenik menginvasi cavum timpani
- Membran timpani : Hiperemis
- Terbentuk sekret : Eksudat serosa
- Nyeri telinga makin intens
- Demam, rewel dan gelisah
(anak/bayi)
- Nafsu makan hilang
- Anak biasanya memegang telinga
yang nyeri
Stadium otitis media akut

3. Stadium Supuratif
- Edema pada mukosa telinga
tengah
- Hancurnya sel –sel epitel
superficial → ↑ Eksudat purulen
di kavum timpani → membran
timpani menonjol (bulging) ke
arah liang telinga luar.

StadiumSupuratif
Stadium otitis media akut

4. Stadium Perforasi
- Eksudat meningkat →
Menekan membran timpani
→ Perforasi Membran
timpani → Eksudat purulen
mengalir dari telinga tengah
ke liang telinga luar.

Stadium Perforasi
Stadium otitis media akut

5. Stadium Resolusi
- Membran timpani perlahan-
lahan normal kembali
- Bila sudah perforasi, sekret
berkurang dan akhirnya kering.

Stadium Perforasi
Patofisiologi Otitis media akut
Komplikasi

o Kehilangan pendengaran
o Perforasi membran timpani
o Mastoiditis
o Meningitis
o Labirinitis
o Paralisis saraf kranial
o kolesteatoma
Tatalaksana Otitis media akut

TOPIKAL
1. Stadium Oklusi :
 Terapi bertujuan untuk membuka tuba eustachius
 Diberikan dekongestan lokal : obat tetes hidung HCL efedrin 0,5 %
 Dekongestan oral : pseudoefedrin
 Antibiotik untuk ISPA :
- Amoksisilin dosis 50-100 mg/kgbb/hari
- Eritromisin dosis 25-50 mg/kgbb/hari
 Simtomatik (analgetik, antipiretik)
2. Stadium Hiperemis ( sama dengan stadium 1)
3. Stadium Supurasi
 Diberikan antibiotika dan obat-obat simptomatik.
 Dapat dilakukan miringotomi bila membran menonjol dan masih utuh untuk mencegah perforasi.
4. Stadium Perforasi:
 Diberikan obat pencuci telinga H2O2 3 %, 3x/hari, 4 tetes ditelinga yang sakit, didiamkan 2-5 menit.
 Asam asetat 2 %, 3x/hari, 4 tetes telinga yang sakit.
 Ofloxacin, 2x/hari, 5-10 tetes di telinga yang sakit, selama 2 minggu
Otitis media
Supuratif Kronik
(OMSK)
DEFINISI

 Otitis media supuratif kronis ialah radang kronis di telinga


tengah, disertai dengan adanya perforasi dan sekret yang
keluar dari telinga tengah lebih dari 2 bulan secara terus
menerus atau hilang timbul.
 Sekret dapat berupa serosa mukus atau purulent.
Etiologi

1. Lingkungan
Prevalensi OMSK pada beberapa negara dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat
tinggal yang padat, kebersihan dan nutrisi yang buruk.
2. Riwayat otitis media sebelumnya
Merupakan kelanjutan dari otitis media akut dan otitis media efusi,
tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Infeksi
Tersering karena bakteri Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus, dan Proteus.
4. Infeksi saluran nafas atas
Infeksi virus→ mempengaruhi mukosa telinga tengah → Daya tahan tubuh menurun
→ memudahkan pertumbuhan bakteri.
5. Autoimun
6. Gangguan fungsi tuba eutachii
Klasifikasi OMSK
Dibagi menjadi 2 tipe yaitu:

1. Tipe tubotimpani (tipe jinak, tipe aman, tipe rhinogen)


- Hanya terbatas pada mukosa dan tidak mengenai tulang
- Perforasi sentral atau pars tensa
- Faktor yang mempengaruhi, patensi tuba eustachius, ISPA, pertahanan mukosa
thd infeksi yang gagal pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah.
- Komplikasi bahaya (-)
- Kolesteatoma (-)

2. Tipe atikoantral (tipe ganas/ tipe tidak aman/ tipe tulang)


- Proses peradangan mengenai tulang
- Perforasi l tipe marginal atau atik
- Komplikasi bahaya (+)
- Kolesteatoma (+)
Letak Perforasi

1. Perforasi sentral
Letak perforasi pada pars tensa.
Dapat dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu:
• Postero superior
• Antero superior
• Postero inferior
• Antero inferior
2. Perforasi marginal
Letak perforasi yang terjadi pada pinggir margo timpani.
3. Perforasi atik
Perforasi yang tejadi pada pars flaksida.
Letak perforasi membran timpani
Gejala Klinis
1. Telinga berair Diagnosis
(otorrhoe)
1. Anamnesis
2. Gangguan
Pendengaran (tuli - OMSK terjadi secara perlahan-lahan

konduktif/ tuli - Penderita datang disertai gejala yang sudah lengkap


campuran) - Pasien dapat mengalami OMSK tipe aman/ tidak aman.
3. Nyeri telinga
- Penderita yang datang dengan keluhan kurang pendengaran
(otalgia)
2. Pemeriksaan otoskopi

3. Pemeriksaan endoskopi

4. Pemeriksaan Audiologi
Komplikasi
Komplikasi otologik

1. Mastoiditis koalesen

2. Petrositis

3. Parasis facial

4. Labirinitis

Komplikasi intrakranial

1. Abses ekstradural

2. Trombosis sinus lateralis

3. Abses subdural

4. Meningitis
Tatalaksana
Prognosis

OMSK memiliki prognosis baik bila infeksi terkontrol. Perbaikan dari


hilangnya pendengaran tergantung penyebab OMSK.

Kebanyakan kasus morbiditas OMSK berkaitan dengan tuli konduktif


dan stigma sosial yang terpengaruh karena cairan berbau busuk yang
mengalir dari telinga. Kasus kematian OMSK timbul dari komplikasi
intrakranial, sementara OMSK sendiri bukan penyakit yang fatal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai