Anda di halaman 1dari 17

OTITIS MEDIA AKUT

OLEH :
S H I D QY T R I U TA M I P U T E R I
03014175

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT


RS ANGKATAN LAUT DR MINTOHARDJO
PERIODE 30 APRIL – 2 JUNI 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2018
OTITIS MEDIA

Otitis media adalah peradangan


sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid dan sel sel-sel mastoid
SKEMA PEMBAGIAN OTITIS MEDIA
Akut
barotrauma
Non supuratif
Kronis otitis
media efusi
Otitis media
Otitis media
akut
Supuratif
Otitis media
supuratif kronis
ETIOLOGI
• Streptokokus hemolitikus
• Stafilokokus aureus
• Pneumokokus
• Haemofilus influenza
• Escericia colli
• Streptokokus anhemolitikus
• Proteus vulgaris
• Pseudomonas aurugenosa
PATOGENESIS
Sembuh

Tuba tetap terganggu


Gangguan Tuba Tekanan negatif ke Efusi OME
telinga tengah (-) infeksi

Etiologi: Tuba tetap terganggu + ada infeksi


• Perubahan
tekanan tiba- tiba OMA
• Alergi
• Infeksi
• Sumbatan (sekret, Sembuh OME OMSK
tampon, tumor)
STADIUM OMA

Stadium Stadium
Stadium Stadium Stadium
oklusi tuba hiperemis /
supurasi perforasi resolusi
eustachius presupurasi
STADIUM OKLUSI TUBA

• Retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah dan
absorbsi udara
• Kadang membrane timpani tampak normal atau berwarna keruh pucat
• Stadium ini sulit di bedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi
STADIUM HIPEREMIS

• Tampak pembuluh darah melebar di membran timpani


• Sekret yang telah terbentuk bersifat eksudat yang serosa  sukar dilihat
STADIUM SUPURASI

• Edema hebat pada mukosa telinga tengah


• sel epitel superfisial hancur
• Terbentuk eksudat purulent di kavum timpani  membrane timpani bulging
• Pasien tampak sangat sakit, rasa nyeri di teliga bertambah hebat, nadi san suhu meningkat
STADIUM PERFORASI

• Oleh karena telat pemberian AB/ virulensi kuman yang tinggi


• Ruptur membrane timpani
• Nanah keluar mengalir dari telinga tenagh ke telinga luar
STADIUM RESOLUSI
• Membrane timpani utuh keadaan membrane timpani perlahan akan normal kembali
• Perforasi  sekret berkurang dan kering
• OMA  OMSK bila perforasi menetap dengan sekret yang terus keluar/hilang timbul
• Sequele : otitis media serosa bila sekret menetap tanpa perforasi
GEJALA KLINIS
 Nyeri dalam telinga
 Suhu tubuh tinggi mencapai 39,5 ̊c
 Terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya
 Gangguan rasa pendengaran ( Rasa penuh/kurang dengar)
 Stadium supurasi : Anak gelisah, sukar tidur , menjerit ketika tidur, kejang
 Rupture membrane timpani  sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh menurun, anak
tidur tenang
TERAPI
STADIUM OKLUSI
• Tujuan unruk membuka kembali tuba eustachius
• Obat tetes HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik ( untuk < 12 tahun)
• Obat tetes HCl efedrin 1 % salam larutan fisiologik ( untuk > 12 tahun dan orang dewasa )
• Antibiotik diberikaan untuk atasi sumber infeksi bakteri
TERAPI
STADIUM HIPEREMIS
• Antibiotika  gol penisilin atau ampisilin
• Obat tetes hidung
• Analgetika

Dosis AB anak:
• Ampisilin  50 -100 mg/kgBB /hari dibagi dalam 4 dosis
• Amoksisilin  40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
• Eritromisin  40 mg/kgBB/hari
TERAPI
STADIUM SUPURASI
• Antibiotika
• Miringotomi

STADIUM PERFORASAI
• Obat cuci telinga H202 3% selama 3-5 hari
• Antibiotika
MIRINGOTOMI
• Tindakan insisi pada pars tensa membrane timpani, agar drainase
sekret cairan dari telinga tengah ke liang telinga luar
• Lokasi miringotomi: kuadran posterior inferior
• Syarat : Tindikan dilakukan secara dilihat langsung, anak harus tenang
• Komplikasi :
- Perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar
- Diskolasi tulang pendengaran
- Trauma pada n. facialis
• Anjuran miringotomi dengan narcosis umum menggunakan mikroskop
KOMPLIKASI
• OMSK
• Abses sub-periosteal
• Paresis n. fasialis
• Labrinitis
• Mastoiditis
• Petrositis
• Meningitis
• Abses otak

Anda mungkin juga menyukai