Otoskopi : Pada otoskopi didapatkan hasil adanya gendang telinga yang menggembung,
perubahan warna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram,
serta cairan di liang telinga
Timpanometri :untuk mengukur tekanan telinga tengah dan dengan mudah menilai
patensi tabung miringotomi dengan mengukur peningkatan volume liang telinga luar
dan sensitivitas dan spesifisitas 70-90% untuk deteksi cairan telinga tengah
Timpanosintesis :pada membran timpani, untuk mendapatkan sekret dengan tujuan
pemeriksaan dan untuk menunjukkan adanya cairan di telinga tengah dan untuk
mengidentifikasi patogen yang spesifik.
Uji rinne & Uji Webber :untuk membandingkan hantaran tulang dan hantaran udara
telinga & membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan.
Diagnosis banding
Menjadi 3 bagian
yaitu:
1.Telinga luar
2.Telinga tengah
3.Telinga Dalam
Epidemiologi
Otitis Media
Adhesiva
Otitis Media
Otitis Media
Spesifik
Otitis Media Serosa
Akut
Stadium Supurasi :
Manifestasi Klinis
Otitis media yang tidak diobati dapat mnyebar ke jaringan sekitar telinga
tengah, termasuk otak.
Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan hilangnya
pendengaran permanent, cairan di telinga tengah dan otitis media kronik
dapat mengurangi pendengaran anak serta dapat menyebabkan masalah
dalam kemampuan bicara dan bahasa.
Penatalaksanaan
Pada stadium oklusi : - tetes hidung yang berfungsi sebagai vasokonstriktor untuk mengatasi
penyempitan tuba akibat edema. Obat yang digunakan adalah solution efedrin 1% untuk orang
dewasa dan 0.25-0.5% untuk bayi danak-anak
Pada stadium hiperemis, terapi antibiotic, obat tetes hidung dan analgetik. Antibiotic yang
dianjurkan adalah golongan ampicillin dan penisilin. Terapi awal diberikan penisilin intramuscular
agar didapatkan kosentrasi yang lebih adekuat di dalam darah, pemberian dianjurkan selama 7
hari. Pada anak ampisilin diberikan dengan dosis 50- 100 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis.
Pada stadium supurasi, selain antibiotic, idealnya harus dilakukan miringotomi, bila membrane
masih utuh, sehingga rupture membrane tympani dapat dihindari
Pada stadium perforasi sering terlihat secret banyak keluar, pengobatan yang dilakukan adalah
obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotic yang adekuat.
Pada stadium resolusi ,Tidak memerlukan obat , karena ISPA juga sudah sembuh. Penderita
disarankan untuk menjaga kebersihan telinga, tidak boleh kemasukan air atau dikorek-korek guna
menghindari kekambuhan
Kesimpulan
Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh telinga
tengah, tuba eustachi, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang disebabkan
karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah. Bakteri
penyebab otitis media antara lain Staphylococcus aureus, Pneumococcus,
Haemophilus influenza, Escherichia coli, Streptococcus anhemolyticus,
Streptococcus hemolyticus, Proteus vulgaris, dan Pseudomoas aeruginosa.
Terdapat 5 stadium dalam OMA yaitu stadium oklusi, stadium hiperemis,
stadium supurasi, stadium perforasi, dan stadium resolusi. OMA biasa terjadi
terutama pada bayi atau anak karena anatomi saluran eustachi yang masih
relatif pendek, lebar, dan letaknya lebih horizontal.
Prognosis :Prognosis pada OMA baik bila diberikan terapi yang adekuat
(antibiotic yang tepat dan dosis cukup).1