Anda di halaman 1dari 16

Otitis Media akut (OMA)

stadium supuratif Pada anak


Rini putri utami
102017065
skenario 1

 Seorang anak berusia 4 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan


nyeri telinga kanan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
 Pasien rewel  Suhu tubuh 38 derajat
 Telinga kanan nyeri  Pemerikasaan telinga:
 Batuk dan pilek selama 1 minggu -membaran timpani kanan:tanpak
sebelumnya hiperemi dan bulging +
 RPD:tidak memiliki riwayat sakit
telinga sebelumnya
Pemeriksaan penunjang

 Otoskopi : Pada otoskopi didapatkan hasil adanya gendang telinga yang menggembung,
perubahan warna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram,
serta cairan di liang telinga
 Timpanometri :untuk mengukur tekanan telinga tengah dan dengan mudah menilai
patensi tabung miringotomi dengan mengukur peningkatan volume liang telinga luar
dan sensitivitas dan spesifisitas 70-90% untuk deteksi cairan telinga tengah
   Timpanosintesis :pada membran timpani, untuk mendapatkan sekret dengan tujuan
pemeriksaan dan untuk menunjukkan adanya cairan di telinga tengah dan untuk
mengidentifikasi patogen yang spesifik.
 Uji rinne & Uji Webber :untuk membandingkan hantaran tulang dan hantaran udara
telinga & membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan.
Diagnosis banding

 Meringitis bulosa : Meringitis bulosa ialah terjadi inflamasi pada membrane


timpani disebabkan otitis media akut atau otitis eksterna. Suatu keadaan
nyeri akut pada telinga yang disebabkan oleh pembentukan bula pada
membrane timpani. Hal lain juga dapat disebabkan oleh kelainan anatomi
berbeda dengan anatomi dewasa, biasanya karena bentuknya yang lebih lebar
dan pendek, serta posisinya lebih horizontal yang memudahkan terjadinya
inflamasi dari nasofaring ke telinga
Diagnosis kerja

Otitis media supuratif akut (OMSA) adalah infeksi
akut telinga tengah dalam waktu yang singkat yang
berlangsung selama 3 minggu atau kurang karena
infeksi bakteri piogenik dan mengeluarkan nanah.
Bakteri piogenik sebagai penyebabnya yang
Otitis media akut tersering yaitu Streptokokus hemolitikus,
(OMA) stadium Stafilokokus aureus, dan Pneumokokus. Kadang-
supuratif kadang bakteri penyebabnya yaitu Hemofilus
influenza, Escheria colli, Streptokokus
anhemolitikus, Proteus vulgaris, Pseudomonas
aerugenosa. Hemofilus influenza merupakan
bakteri yang paling sering kita temukan pada
pasien anak berumur di bawah 5 tahun.

Anatomi telinga

Menjadi 3 bagian
yaitu:
1.Telinga luar
2.Telinga tengah
3.Telinga Dalam
Epidemiologi

 60-80% bayi memiliki paling sedikit satu episode OMSA


 90% terjadi pada usia 2-4 tahun
 Di Amerika Serikat angka kejadian tertinggi dari OMSA terjadi pada usia 6-24
bulan, frekwensi OMSA terjadi pada masa anak-anak, remaja dan dewasa,
biasanya anak laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan anak perempuan
Patofisiologi
Klasifikasi
Otitis Media
Supuratif
Akut/Otitis Media
Akut
Otitis Media
Supuratif
Otitis Media
Supuratif Kronik

Otitis Media
Adhesiva

Otitis Media
Otitis Media
Spesifik
Otitis Media Serosa
Akut

Otitis Media Serosa


(Non Supuratif)
Otitis Media Serosa
Kronik
Macam-macam stadium

 Stadium Oklusi : ditandai dengan gambaran retraksi membran timpani akibat


tekanan negatif telinga tengah. Membran timpani kadang tampak normal atau
berwarna suram
 Stadium Hiperemis Stadium Perforasi

 Stadium Supurasi :
Manifestasi Klinis

 Othalgia (Nyeri telinga)


 Demam, batuk, pilek
 Membran timpani abnormal (sesuai stadium)
 Gangguan pendengaran
 Keluarnya secret di dari telinga berupa nanah
 Anak rewel, menangis, gelisah
 Kehilangan nafsu makan, dan lain-lain.
Komplikasi

 Otitis media yang tidak diobati dapat mnyebar ke jaringan sekitar telinga
tengah, termasuk otak.
 Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan hilangnya
pendengaran permanent, cairan di telinga tengah dan otitis media kronik
dapat mengurangi pendengaran anak serta dapat menyebabkan masalah
dalam kemampuan bicara dan bahasa.
Penatalaksanaan

 Pada stadium oklusi : - tetes hidung yang berfungsi sebagai vasokonstriktor untuk mengatasi
penyempitan tuba akibat edema. Obat yang digunakan adalah solution efedrin 1% untuk orang
dewasa dan 0.25-0.5% untuk bayi danak-anak
 Pada stadium hiperemis, terapi antibiotic, obat tetes hidung dan analgetik. Antibiotic yang
dianjurkan adalah golongan ampicillin dan penisilin. Terapi awal diberikan penisilin intramuscular
agar didapatkan kosentrasi yang lebih adekuat di dalam darah, pemberian dianjurkan selama 7
hari. Pada anak ampisilin diberikan dengan dosis 50- 100 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis.
 Pada stadium supurasi, selain antibiotic, idealnya harus dilakukan miringotomi, bila membrane
masih utuh, sehingga rupture membrane tympani dapat dihindari
 Pada stadium perforasi sering terlihat secret banyak keluar, pengobatan yang dilakukan adalah
obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotic yang adekuat.
 Pada stadium resolusi ,Tidak memerlukan obat , karena ISPA juga sudah sembuh. Penderita
disarankan untuk menjaga kebersihan telinga, tidak boleh kemasukan air atau dikorek-korek guna
menghindari kekambuhan
Kesimpulan

 Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh telinga
tengah, tuba eustachi, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang disebabkan
karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah. Bakteri
penyebab otitis media antara lain Staphylococcus aureus, Pneumococcus,
Haemophilus influenza, Escherichia coli, Streptococcus anhemolyticus,
Streptococcus hemolyticus, Proteus vulgaris, dan Pseudomoas aeruginosa.
Terdapat 5 stadium dalam OMA yaitu stadium oklusi, stadium hiperemis,
stadium supurasi, stadium perforasi, dan stadium resolusi. OMA biasa terjadi
terutama pada bayi atau anak karena anatomi saluran eustachi yang masih
relatif pendek, lebar, dan letaknya lebih horizontal.
  Prognosis :Prognosis pada OMA baik bila diberikan terapi yang adekuat
(antibiotic yang tepat dan dosis cukup).1

Anda mungkin juga menyukai