1289 2436 1 SM PDF
1289 2436 1 SM PDF
1, April 2013
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peranan Puskesmas dalam
Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR); 2) Keterlaksanaan program PKPR
terhadap kesehatan reproduksi remaja; 3) Peranan program PKPR terhadap kesehatan
reproduksi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan focus group discussion. Informan
dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif
model dari Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan Puskesmas dalam program PKPR
adalah sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan di masyarakat termasuk
remaja; 2) Program PKPR yang dicanangkan Puskesmas Buleleng 1 sebagian besar sudah
terlaksana dengan baik, namun masih terdapat 1 sasaran yang belum tercapai yaitu
pembentukan konselor sebaya serta belum maksimalnya sosialisasi kepada remaja secara
luas; 3) PKPR dirasakan memiliki peranan yang sangat penting bagi remaja.
Abstract
The aim of this study was to determine, 1) the role of community health centres
(Puskesmas) in the health care services adolescent program, 2) the implementation of
health care services adolescent programs on adolescent reproductive health, and 3) the role
of health care services adolescent program on adolescent reproductive health. The method
used in this study, is qualitative method, by interviews, observation, and focus group
discussion. Informants selected by purposive sampling. Data were analyzed using
interactive analysis model of Miles and Huberman consists of four stages: data collection,
data reduction, data presentation, and conclusion /verification.
The results showed that: 1) The role of community health centers in health care
services adolescent program (PKPR) is spearheading health providers in the community,
including youth, 2) health care services adolescent program in community health centers
(Puskesmas Buleleng 1) most have done well, but still there is one goal that has not been
achieved, namely the formation of peer counselors and have maximum outreach to
adolescents is widely; 3) perceived health care services adolescent program has a very
important role for adolescents.
Key words: health care services adolescent program, reproductive health, adolescent.
pelatihan sebelumnya sebanyak 3 kali, yaitu PKPR ini berdampak pada tidak
1) Tahun 2008 di Denpasar di PPKTK maksimalnya pelayanan, konseling dan
Provinsi Bali berupa pelatihan konseling penyuluhan mengenai kesehatan remaja.
remaja; 2) Tahun 2009 di Jakarta berupa Adapun kendala yang ditemui adalah
pelatihan penanganan kecanduan NAPZA kondisi tenaga pelaksana, waktu dan biaya
dan 3) Tahun 2011 di Bogor berupa tidak sesuai dengan cakupan wilayah kerja
pelatihan konselor sebaya. Adapun program Puskesmas, sehingga masih ada daerah
kegiatan yang menjadi tugas PKPR antara yang belum mendapatkan pelayanan ini.
lain: 1) Pemberian informasi dan edukasi; 3) Evaluasi terhadap pencapaian target atau
Pelayanan klinis medis termasuk keberhasilan program adalah melalui
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) laporan bulanan dan laporan semester,
Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup cakupan pasien di VCT, pembentukan
sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; konselor remaja, pelaksanaan penyuluhan
6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata ke sekolah-sekolah tiap tahun ajaran baru.
hukum. Pelayanan Kesehatan Peduli
Berdasarkan wawancara dengan Remaja (PKPR) merupakan pelayanan
pemegang program PKPR, dari 6 program kesehatan yang ditujukan dan dapat
kegiatan yang dicanangkan tersebut, dijangkau oleh remaja, menyenangkan,
program yang sudah terlaksana hingga saat menerima remaja dengan tangan terbuka,
ini adalah: 1) Penyuluhan dan pemberian menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
KIE; 2) Pelayanan klinis medis termasuk peka akan kebutuhan terkait dengan
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) kesehatannya serta efektif dan efesien
Konseling; 4) Pelatihan KKR dalam bentuk dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
pendidikan keterampilan hidup sehat 5) Berdasarkan wawancara dan focus group
Pelayanan rujukan dan pengambilan darah discussion remaja di Buleleng, ditemukan
VCT. Program yang belum terlaksana bahwa keberadaan program PKPR di
adalah kegiatan pembentukan konselor Puskesmas Buleleng 1 belum sepenuhnya
sebaya. Ketidakterlaksanaan pembentukan diketahui oleh remaja. Remaja yang
konselor sebaya ini disebabkan oleh adanya mengetahui keberadaan program ini
program yang tumpang tindih dengan KPA mendapatkan informasi di Puskesmas saat
dan KB. melakukan pemeriksaan secara langsung
Sasaran dari program PKPR di ataupun di sekolah melalui penyuluhan yang
Puskesmas ini yaitu remaja yang berusia 10 dilakukan oleh Puskesmas (staf program
hingga 24 tahun baik sehat maupun sakit, PKPR) ke sekolah saat penerimaan siswa
individu ataupun kelompok, dalam bentuk baru, pembinaan PMR (Palang Merah
penyuluhan ataupun pelayanan kesehatan Remaja) di sekolah serta saat remaja
di dalam maupun di luar gedung. (siswa) tersebut mengikuti persiapan lomba
Pencapaian target sasaran sudah hampir KKR.
terlaksana semua, baik berupa konseling ke Berdasarkan observasi dokumen
Puskesmas (2 hingga 3 orang tiap bulan), yang terdapat di tempat konseling PKPR,
kunjungan ke sekolah (pada bulan Agustus, berbagai interaksi pernah dilakukan oleh
September, dan Oktober). Namun, remaja yang datang. Data kunjungan ke
berdasarkan wawancara dan focus group PKPR, tiap harinya terapat sekitar 2 hingga
discussion remaja ditemukan bahwa 3 kunjungan. Kunjungan tesebut beragam,
penyampaian informasi mengenai mulai dari konseling, pelayanan kesehatan
keberadaan dan pelayanan PKPR belum (pemeriksaan dan pengobatan) hingga
mencakup seluruh remaja di wilayah kerja pelayanan rujukan. Sejak Januari 2012,
Puskesmas Buleleng I. Kurangnya sudah terdapat 14 orang yang dirujuk untuk
pengetahuan remaja mengenai keberadaan pemeriksaan VCT.
Data tersebut didukung oleh hasil terhadap remaja yang sudah pernah
focus group discussion yang dilakukan, melakukan konseling dalam program ini,
dimana ditemukan adanya interaksi remaja menyebutkan agar pelayanan yang
berupa konseling, pelayanan kesehatan dan diberikan di PKPR memiliki kelanjutan
pengobatan kasus infeksi menular seksual sehingga permasalahan yang dihadapi oleh
(IMS). Dari FGD remaja, didapatkan adanya remaja bisa terselesaikan dengan tuntas.
antusias yang tinggi dari remaja agar Di Indonesia, unit penanggungjawab
program PKPR ini senantiasa selalu penyelenggaraan upaya kesehatan untuk
diperkenalkan ke remaja sekolah hingga jenjang tingkat pertama adalah Puskesmas.
remaja pada umumnya terutama remaja Pada saat ini puskesmas telah didirikan di
yang tinggal di daerah yang jauh dari lokasi hampir seluruh pelosok tanah air.
Puskesmas Buleleng Dari masukan remaja, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
beberapa bentuk pengenalan program Tahun 2004, disebutkan bahwa fungsi dari
PKPR dapat dilakukan melalui penyampaian Puskesmas antara lain sebagai pusat
informasi baik secara langsung maupun penggerak pembangunan berwawasan
tidak langsung. Beberapa bentuk kesehatan, pusat pemberdayaan
pengenalan yang menurut para remaja masyarakat, dan pusat pelayanan
dapat dilakukan oleh pihak terkait antara kesehatan strata pertama baik perorangan
lain: 1) Melalui sekeha teruna teruni yang maupun masyarakat.
ada di masing-masing banjar; 2) Pemberian Puskesmas sebagai pemberi
pamphlet atau selebaran yang berisikan pelayanan kesehatan terdepan di
informasi mengenai adanya PKPR yang masyarakat mempunyai peran yang sangat
memberikan pelayanan khusus bagi remaja; strategis dalam upaya peningkatan taraf
3) Website yang dapat diakses oleh remaja kesehatan masyarakat, termasuk remaja.
secara bebas; 4) Penyuluhan ke sekolah- Berbagai permasalahan pada remaja saat
sekolah; Melalui iklan di radio. Penyampaian ini semakin berkembang luas, sehingga
informasi itupun tidak harus selalu langsung memerlukan perhatian lebih. Salah satu
dari Puskesmas, namun dapat dilakukan program yang dicanangkan oleh pemerintah
secara estafet oleh para remaja sehingga adalah dengan pembentukan program
dapat mengurangi beban kerja petugas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
kesehatan. (PKPR). Pelayanan Kesehatan Peduli
Berbagai manfaat yang dirasakan Remaja (PKPR) merupakan pelayanan
oleh remaja dari adanya program PKPR ini kesehatan yang ditujukan dan dapat
adalah: 1) Mendapatkan informasi yang dijangkau oleh remaja, menyenangkan,
benar mengenai kesehatan remaja; 2) menerima remaja dengan tangan terbuka,
Mendapatkan informasi mengenai cara menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
menjaga kesehatan reproduksi; 3) Tempat peka akan kebutuhan terkait dengan
berkonsultasi mengenai berbagai kesehatannya serta efektif dan efesien
permasalahan remaja sehingga tidak dalam memenuhi kebutuhan tersebut
terjerumus ke hal yang negative; 4) Sebagai (DepKes RI, 2005). Program ini seharusnya
tempat berbagi dengan remaja lain menjadi prioritas utama dalam
khususnya mengenai kesehatan; 5) Teman pengembangan program kerja Puskesmas
dan pengalaman di bidang kesehatan mengingat kesesuaiannya dengan
remaja bertambah. permasalahan yang semakin banyak
Dalam program PKPR ini diharapkan dihadapi remaja.
agar selalu ada tindak lanjut atau follow up Puskesmas sebagai pelaksana program
baik dari petugas kesehatan ataupun pihak PKPR memiliki peranan yang sangat besar
lain terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah terhadap keberlangsungan program
terlaksana. Berdasarkan wawancara tersebut. Masuknya program PKPR dalam
program Puskesmas merupakan awal dari Buleleng. selain itu, pelaksanaan kegiatan
peranan Puskesmas. Penunjukan staf lainnya seperti pemberian informasi dan
sebagai pemegang program PKPR sebagai edukasi, pendidikan kesehatan, pelayanan
langkah selanjutnya. Dengan demikian klinis dan rujukan serta konseling dirasakan
terdapat staf Puskesmas yang memang masih belum menjangkau seluruh remaja.
khusus mendalami dan menangani Adapun yang menjadi kendala
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan adalah keterbatasan tenaga, waktu dan
remaja. Mengingat kegiatan program PKPR biaya. Tenaga pelaksana kegiatan PKPR
ini sangat luas, maka tentunya tidak dapat hingga saat ini masih diemban oleh 1 orang
diselesaikan hanya oleh pemegang program petugas sehingga tidak bisa menjangkau
saja. Oleh sebab itu, penunjukan staf seluruh remaja di wilayah kerja Puskesmas
tersebut juga diikuti dengan penunjukan Buleleng 1 yang meliputi 15 kelurahan dan 1
bagian lain di Puskesmas untuk senantiasa desa. Melihat luasnya cakupan wilayah kerja
bekerja sama dengan program ini dalam Puskesmas hendaknya petugas yang
menyelesaikan tugasnya. Bagian lain bertanggung jawab dalam program PKPR
tersebut meliputi program UKS (Usaha tidak hanya 1 orang dengan juga didukung
Kesehatan Sekolah), program PKM oleh staf di program lain seperti staf program
(Pendidikan Kesehatan Masyarakat), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), program
program kesehatan gigi, program KIA/KB PKM (Pendidikan Kesehatan Masyarakat),
(Kesehatan ibu dan anak/Keluarga program kesehatan gigi, program KIA/KB
berencana), pelayanan poliklinik khususnya (Kesehatan ibu dan anak/Keluarga
pelayanan IMS (infeksi menular seksual) berencana), pelayanan poliklinik khususnya
dan HIV/AIDS, pelayanan laboratorium, dan pelayanan IMS (infeksi menular seksual)
P2M (Pencegahan penyakit menular). dan HIV/AIDS, pelayanan laboratorium dan
Berdasarkan Pedoman PKPR di P2M (Pencegahan penyakit menular).
Puskesmas (DepKes RI, 2005), tugas yang Program PKPR memiliki
diemban oleh program PKPR ini cukup luas, karakteristik karakteristik dari PKPR, yaitu
mencakup 1) Pemberian informasi dan kebijakan, prosedur, petugas, fasilitas yang
edukasi; 2) Pelayanan klinis medis termasuk peduli remaja, keterlibatan remaja dan
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) masyarakat, berbasis masyarakat serta
Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup pelayanan yang komprehensif, efektif dan
sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; efisien. Oleh sebab itu, PKPR sebagai
6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata penyedia pelayanan kesehatan yang khusus
hukum. Adapun pelaksanaan kegiatan bagi remaja dirasakan sangat bermanfaat
tersebut disesuaikan dengan kondisi dan bagi remaja. Adapun berdasarkan hasil
kebutuhannya, dilaksanakan di dalam penelitian, didapatkan manfaat tersebut
gedung atau di luar gedung, untuk sasaran mencakup informasi mengenai kesehatan
perorangan atau kelompok, dilaksanakan dan cara menjaganya, tempat berkonsultasi
oleh petugas Puskesmas atau petugas lain hingga sebagai tempat berbagi dengan
di institusi atau masyarakat berdasarkan remaja lainnya. Besarnya manfaat PKPR
kemitraan. bagi remaja ini menunjukkan tingginya
Berdasarkan hasil penelitian, kebutuhan remaja akan pelayanan
didapatkan bahwa dari keenam tugas PKPR kesehatan yang memang difokuskan bagi
tersebut, terdapat satu tugas yang belum mereka, mengingat perbedaan situasi dan
terlaksana yaitu pelatihan konselor sebaya. kondisi pada masa remaja. Berbagai
Tidak terealisasinya kegiatan ini terkait kegiatan yang ditawarkan dalam PKPR
dengan tumpang tindihnya kegiatan senantiasa sesuai dengan harapan remaja
pelatihan konselor yang dilaksanakan oleh serta dapat diterima dengan baik.
Komisi Pemberantasan AIDS (KPA)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Penduduk, Ketenagakerjaan,
Pendidikan dan Kesehatan. Available
at: http://www.bkkbn.go.id.