Anda di halaman 1dari 9

ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No.

1, April 2013

PERANAN PROGRAM PKPR (PELAYANAN KESEHATAN PEDULI


REMAJA) TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI
KECAMATAN BULELENG
1 2 3
Ni Luh Kadek Alit Arsani , Ni Nyoman Mestri Agustini , I Ketut Indra Purnomo
1,3 2
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: alit_arsani@yahoo.com, mes3_dip@yahoo.co.id, asalkode@yahoo.co.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peranan Puskesmas dalam
Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR); 2) Keterlaksanaan program PKPR
terhadap kesehatan reproduksi remaja; 3) Peranan program PKPR terhadap kesehatan
reproduksi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan focus group discussion. Informan
dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif
model dari Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan Puskesmas dalam program PKPR
adalah sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan di masyarakat termasuk
remaja; 2) Program PKPR yang dicanangkan Puskesmas Buleleng 1 sebagian besar sudah
terlaksana dengan baik, namun masih terdapat 1 sasaran yang belum tercapai yaitu
pembentukan konselor sebaya serta belum maksimalnya sosialisasi kepada remaja secara
luas; 3) PKPR dirasakan memiliki peranan yang sangat penting bagi remaja.

Kata kunci : kesehatan reproduksi, PKPR, remaja

Abstract
The aim of this study was to determine, 1) the role of community health centres
(Puskesmas) in the health care services adolescent program, 2) the implementation of
health care services adolescent programs on adolescent reproductive health, and 3) the role
of health care services adolescent program on adolescent reproductive health. The method
used in this study, is qualitative method, by interviews, observation, and focus group
discussion. Informants selected by purposive sampling. Data were analyzed using
interactive analysis model of Miles and Huberman consists of four stages: data collection,
data reduction, data presentation, and conclusion /verification.
The results showed that: 1) The role of community health centers in health care
services adolescent program (PKPR) is spearheading health providers in the community,
including youth, 2) health care services adolescent program in community health centers
(Puskesmas Buleleng 1) most have done well, but still there is one goal that has not been
achieved, namely the formation of peer counselors and have maximum outreach to
adolescents is widely; 3) perceived health care services adolescent program has a very
important role for adolescents.

Key words: health care services adolescent program, reproductive health, adolescent.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 129


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

PENDAHULUAN kesehatan (Howard, et al., 2010). WHO


Masa remaja merupakan periode (2003) menyebutkan semakin
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan berkembangnya permasalahan kesehatan
yang terjadi secara dinamis dan pesat baik reproduksi remaja, yang menyangkut seks
fisik, psikologis, intelektual, sosial, tingkah bebas, penyebaran penyakit kelamin,
laku seksual yang dikaitkan dengan mulai kehamilan di luar nikah atau kehamilan tidak
terjadinya pubertas (Marcell, et. al., 2011). diinginkan, aborsi, dan pernikahan usia
Masa ini adalah periode transisi dari masa muda. Secara umum di Bali, beberapa
kanak-kanak menuju dewasa. Pola permasalahan remaja yang banyak disoroti
karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini saat ini antara lain adalah pergaulan bebas
menyebabkan remaja memiliki rasa hingga pelecehan seksual yang berkaitan
keingintahuan yang besar, menyukai dengan kesehatan reproduksi remaja,
petualangan dan tantangan serta cenderung perkelahian antar geng, penggunaan obat
berani mengambil risiko tanpa pertimbangan terlarang. Berdasarkan data Dinas
yang matang (Soetjiningsih, 2004). Kesehatan Kabupaten Buleleng (2009), 10
Data demografi menunjukkan prioritas kasus yang dihadapi remaja antara
bahwa remaja merupakan populasi yang lain gangguan haid, sex pra nikah,
besar dari penduduk dunia. Data WHO pada kehamilan tidak diinginkan, dismenorhea,
tahun 1995, sekitar seperlima penduduk pacaran, infeksi menular seksual,
dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun. Tuberkulosa, anemia, merokok, leukore.
Penduduk Asia Pasifik merupakan 60% dari Salah satu permasalahan kesehatan remaja
penduduk dunia, seperlimanya adalah yang banyak disoroti saat ini adalah
remaja. Di Indonesia, data Biro Pusat semakin meningkatnya angka kejadian
Statistik (2009) kelompok umur 10-19 tahun HIV/AIDS pada remaja. Berdasarkan data
adalah sekitar 22%, yang terdiri dari 50,9% Depkes pada tahun 2008 dan 2009, terjadi
remaja laki-laki dan 49,1% remaja peningkatan yang signifikan pada rentangan
perempuan. Berdasarkan data Departemen usia muda, termasuk remaja. Di Bali, angka
Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia kejadian HIV/AIDS tercatat sebanyak 1615
tahun 2006, remaja Indonesia berjumlah kasus dan 50% dari jumlah tersebut adalah
sekitar 43 juta jiwa atau sekitar 20% dari rentangan usia 19-25 tahun (Kompas,
jumlah penduduk. Ini sesuai dengan 2009). Angka kejadian HIV/AIDS di
proporsi remaja di dunia, yaitu sekitar 1,2 Kabupaten Buleleng pada tahun 2009 sudah
miliar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk menempati urutan kedua setelah Kota
dunia. Pada tahun 2008, jumlah remaja di Madya Denpasar, yaitu sebanyak 650 kasus
Indonesia diperkirakan sudah mencapai 62 (anonim, 2006). Sebaran umur kejadian
juta jiwa. Hasil sensus pada tahun 2000 di HIV/AIDS cukup mengejutkan karena
Bali, menunjukkan proporsi remaja sebesar peningkatan banyak terjadi pada kelompok
26,29%. umur muda (Anonim, 2007).
Banyaknya permasalahan dan krisis Salah satu upaya pemerintah dalam
yang terjadi pada masa remaja menjadikan menangani permasalahan remaja adalah
banyak ahli dalam bidang psikologi dengan pembentukan Program Pelayanan
perkembangan menyebutnya sebagai masa Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Program
krisis. Berbagai permasalahan yang terjadi ini dapat dilaksanakan di Puskesmas,
pada remaja dipengaruhi oleh berbagai Rumah Sakit atau sentra-sentra dimana
dimensi kehidupan dalam diri mereka, baik remaja berkumpul seperti mall (Depkes,
dimensi biologis, kognitif, moral dan 2005). Dalam pelaksanaan PKPR di
psikologis serta pengaruh dari lingkungan Puskesmas, remaja diberikan pelayanan
sekitar. Saat ini hal yang menonjol pada khusus melalui perlakuan khusus yang
remaja adalah dari sudut pandang disesuaikan dengan keinginan, selera dan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 130


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

kebutuhan remaja. Secara khusus, tujuan Berdasarkan hasil penelitian ini,


dari program PKPR adalah meningkatkan terlihat bahwa kondisi kesehatan reproduksi
penyediaan pelayanan kesehatan remaja remaja di Buleleng masih perlu
yang berkualitas, meningkatkan mendapatkan perhatian yang lebih. Salah
pemanfaatan Puskesmas oleh remaja untuk satu perhatian yang diberikan oleh
mendapatkan pelayanan kesehatan, pemerintah adalah pelayanan dalam bentuk
meningkatkan pengetahuan dan Program Kesehatan Peduli Remaja. Namun,
keterampilan remaja dalam pencegahan keberadaan program ini belum sepenuhnya
masalah kesehatan dan meningkatkan mendapatkan pemahaman dan penggunaan
keterlibatan remaja dalam perencanaan, oleh remaja. Perlu dilakukan analsis
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan mengenai kebutuhan remaja akan
kesehatan remaja. Adapun yang menjadi pelayanan kesehatan, penerimaan remaja
sasaran program ini adalah laki-laki dan terhadap program PKPR serta penggunaan
perempuan usia 10-19 tahun dan belum PKPR oleh remaja.
menikah. Di Kabupaten Buleleng, program Rumusan Masalah dalam penelitian
PKPR baru mulai dilaksanakan pada tahun ini adalah: 1) Bagaimanakah peranan
2007. Tidak semua Puskesmas di Buleleng Puskesmas dalam Program Pelayanan
melaksanakan program ini. Pelaksanaan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)?; 2)
program ini baru dirintis di Puskesmas Bagaimanakah keterlaksanaan Program
Buleleng I. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Berdasarkan uraian tersebut di atas, (PKPR) terhadap kesehatan reproduksi
terlihat bahwa permasalahan kesehatan remaja di Kecamatan Buleleng? 3)
remaja menjadi suatu hal yang sangat Bagaimanakah Peranan Program
penting dan pelaksanaan PKPR menjadi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
salah satu jalan keluar permasalahan (PKPR) terhadap kesehatan reproduksi
tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan remaja?
kajian mengenai peranan PKPR terhadap Adapun tujuan penelitian ini adalah
kesehatan reproduksi remaja di Kecamatan untuk mengetahui: 1) Peranan Puskesmas
Buleleng. dalam Program Pelayanan Kesehatan
Penelitian sebelumnya yang Peduli Remaja (PKPR); 2) Keterlaksanaan
berkaitan dengan masalah kesehatan program Pelayanan Kesehatan Peduli
reproduksi remaja adalah ‖Pengetahuan, Remaja terhadap kesehatan reproduksi
Sikap dan Perilaku Remaja SMA terhadap remaja (PKPR); 3) Peranan Program
Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Buleleng Tahun 2010‖ (Doddy, dkk., 2010). (PKPR) terhadap kesehatan reproduksi
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat remaja. Sedangkan manfaat penelitian
pengetahuan remaja SMA/SMK di adalah: 1) Dapat menjadi acuan bagi
Kecamatan Buleleng terhadap kesehatan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas
reproduksi sebagian besar masih tergolong Kesehatan dan jajarannya dalam
cukup dan kurang. Tingkat sikap siswa memberikan pembinaan dan pelayanan
SMA/SMK terhadap kesehatan reproduksi di kesehatan bagi remaja di kabupaten
Kecamaatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Buleleng; 2) Dapat menjadi referensi dalam
secara umum memiliki sikap yang baik. Dan, perkuliahan Ilmu Kesehatan Fakultas
tingkat perilaku siswa SMA/SMK terhadap Olahraga dan Kesehatan Undiksha. Selain
kesehatan reproduksi di Kecamatan itu, juga dapat menjadi referensi dalam
Buleleng, Kabupaten Buleleng, hampir pembinaan remaja di Bali pada khususnya
separuh memiliki perilaku yang mengarah ke dan memberikan sumbangan pemikiran
negatif. terhadap khasanah ilmu tentang kesehatan
reproduksi remaja secara umum.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 131


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

METODE dan keterlaksanaan program PKPR selama


Penelitian ini dilakukan di Wilayah ini.
kerja Puskesmas Buleleng I, Kecamatan FGD dilakukan sekali dengan
Buleleng. Penelitian ini menggunakan peserta Kepala Puskesmas, pemegang
metode penelitian kualitatif. Strategi program PKPR, remaja yang mengalami
penelitian adalah studi kasus terpancang permasalahan kesehatan reproduksi
tunggal. Sumber data terdiri dari: 1) (tercatat di pelaporan Puskesmas) serta
Informan; 2) Tempat dan peristiwa; 3) remaja di wilayah kerja Puskesmas Buleleng
Dokumen. Informan dipilih secara purposive 1 yang dipilih secara purposive sampling.
sampling yaitu peneliti memilih sumber yang Permasalahan yang hendak dipecahkan
mengetahui tentang program PKPR di melalui wawancara ini adalah peranan
Puskesmas Buleleng I, yaitu kepala Puskesmas dalam prevensi (pencegahan)
Puskesmas, staf/petugas Puskesmas di dan mengatasi masalah kesehatan
bagian PKPR, dan remaja di Kecamatan reproduksi remaja serta keterlaksanaan
Buleleng. (Sugiyono, 2010) program PKPR selama ini.
Langkah paling awal adalah Observasi dilakukan oleh peneliti
menyiapkan pedoman wawancara, FGD, terhadap kegiatan yang dilakukan dalam
dan observasi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan program kesehatan peduli
pengumpulan data. Kemudian dilanjutkan remaja yang dilakukan baik di dalam
dengan penelitian dengan proses Puskesmas maupun di luar Puskesmas.
pengumpulan data, reduksi data, sajian data Permasalahan yang hendak dipecahkan
dan penarikan kesimpulan. Dari kesimpulan melalui observasi ini adalah pelaksanaan
yang didapatkan kemudian dilakukan program yang sedang terlaksana saat ini
interpretasi. Dengan mengikuti proses baik yang di dalam maupun di luar
penelitian ini, maka luaran penelitian yang Puskesmas.
didapat adalah deskripsi konsep peranan Pengumpulan data melalui dokumen
program PKPR terhadap kesehatan dilakukan oleh peneliti dengan pencatatan
reproduksi remaja di Kecamatan Buleleng. data-data yang terdapat dalam dokumen
Deskripsi yang dihasilkan, akan PKPR, baik mengenai permasalahan remaja
digunakan selanjutnya oleh peneliti (dosen) yang terjadi, program yang dicanangkan
sebagai dasar untuk pengabdian serta pelaksanaan program peduli remaja
masyarakat. Tujuan dari pengabdian yang sudah dilakukan. Uji keterpercayaan
masyarakat tersebut adalah pembinaan data dilakukan melalui: 1) Uji validitas
remaja khususnya pada kesehatan melalui triangulasi teori, data, metode dan
reproduksinya. peneliti; 2) Uji reliabilitas melalui
Teknik pengumpulan data dengan perpanjangan pengamatan dan member
menggunakan wawancara, focus group check.
discussion (FGD), observasi, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan
Wawancara dilakukan terhadap informan Analisis Interaktive model dari Miles dan
Kepala Puskesmas, pemegang program Huberman terdiri dari empat tahap yaitu
PKPR, remaja yang mengalami pengumpulan data, reduksi data, penyajian
permasalahan kesehatan reproduksi data dan penarikan simpulan/verifikasi.
(tercatat di pelaporan Puskesmas) serta Langkah pertama adalah mengumpulkan
remaja di wilayah kerja Puskesmas Buleleng data di lapangan. Data yang diperoleh di
1 yang dipilih secara purposive sampling. lapangan cukup banyak, sehingga perlu
Wawancara dilakukan dengan berpedoman direduksi (merangkum, memilih hal-hal yang
pada pedoman wawancara. Permasalahan pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
yang hendak dipecahkan melalui penting dan membuang data yang tidak
wawancara ini adalah peranan Puskesmas perlu). Setelah data direduksi, kemudian

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 132


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

data disajikan, kemudian diambil kesimpulan Buleleng 1 sebagai pemegang program


untuk memperoleh gambaran tentang topik PKPR, penyusunan program kerja PKPR
penelitan. (Sugiyono, 2010) serta penyediaan sarana prasarana yang
diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN PKPR. Staf Puskesmas Buleleng 1 yang
Puskesmas sebagai pusat ditunjuk sebagai pemegang program PKPR
pengembangan kesehatan masyarakat yang adalah Ibu Ni Luh Padmini. Untuk tempat
juga membina peran serta masyarakat pelayanan PKPR telah disediakan ruangan
disamping memberikan pelayanan khusus bagi konseling remaja sehingga
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu memberikan ruang yang bersifat privasi.
kepada masyarakat di wilayah kerjanya Pelaksanaan program PKPR tidak hanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Salah satu dijalankan oleh pemegang program saja,
tugas Puskesmas melayani remaja yang tetapi tentunya memerlukan kerja sama
merupakan bagian dari masyarakat. dengan staf/bagian lainnya. Adapun
Puskesmas Buleleng 1 merupakan salah staf/bagian lain di Puskesmas yang
satu Puskesmas yang berada di Kabupaten diikutsertakan dalam program PKPR antara
Buleleng, memiliki wilayah kerja 15 lain program UKS (Usaha Kesehatan
kelurahan dan 1 desa. Berdasarkan data Sekolah), program PKM (Pendidikan
tahun 2012, jumlah penduduk yang berada Kesehatan Masyarakat), program kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1 gigi, program KIA/KB (Kesehatan ibu dan
adalah sebanyak 57785 orang. Adapun dari anak/Keluarga berencana), pelayanan
jumlah tersebut, sebanyak 8999 orang poliklinik khususnya pelayanan IMS (infeksi
(16%) adalah penduduk dalam usia remaja. menular seksual) dan HIV/AIDS, pelayanan
Salah satu bentuk perhatian pemerintah laboratorium dan P2M (Pencegahan
terhadap kesehatan remaja terlihat dari penyakit menular). Dengan adanya kerja
dicanangkannya pembentukan PKPR di sama lintas bagian ini, diharapkan dapat
tingkat Puskesmas pada tahun 2003 yang menunjang keterlaksanaan dan kelancaran
diadopsi dari WHO (World Health kegiatan program PKPR. Pengawasan
Organization). Prinsip dari PKPR yang terhadap pelaksanaan program PKPR di
dicanangkan tersebut adalah dapat terakses Puskesmas Buleleng 1 senantiasa dilakukan
oleh semua golongan remaja, layak, dapat secara rutin. Dinas Kesehatan baik tingkat
diterima, efektif, dan efisien. provinsi maupun kabupaten selaku dinas
Berdasarkan wawancara, observasi, yang membawahi Puskesmas melakukan
dan dokumentasi yang telah dilakukan, supervisi berupa kunjungan rutin tiap akhir
ditemukan bahwa Puskesmas Buleleng 1 tahun untuk mengontrol keterlaksanaan
merupakan Puskesmas pertama di Buleleng program selama setahun.
yang melaksanakan program PKPR. Berdasarkan wawancara dengan
Penunjukkan tersebut dilakukan langsung Kepala Puskesmas Buleleng 1 serta
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan observasi terhadap dokumen, Program
pertimbangan Puskesmas Buleleng 1 PKPR di Puskesmas Buleleng 1 sudah
merupakan Puskesmas di Kabupaten dimulai sejak tahun 2008 dengan didahului
Buelelng yang terletak di tengah kota dan pemasangan plang sebagai Puskesmas
dianggap paling siap untuk melakukan Peduli Remaja. Staf yang ditunjuk sebagai
program tersebut. Berbagai tindak lanjut penanggung jawab program PKPR adalah
dilakukan oleh Puskesmas setelah ibu Ni Luh Padmini (perawat). selain
penunjukkan sebagai pelaksana Program memiliki pendidikan sebagai perawat, ibu Ni
PKPR. Luh Padmini juga memiliki pendidikan di
Adapun tindak lanjut tersebut bidang konseling (Sarjana Bimbingan
dimulai dari penunjukkan staf Puskesmas Konseling). Staf tersebut telah mendapatkan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 133


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

pelatihan sebelumnya sebanyak 3 kali, yaitu PKPR ini berdampak pada tidak
1) Tahun 2008 di Denpasar di PPKTK maksimalnya pelayanan, konseling dan
Provinsi Bali berupa pelatihan konseling penyuluhan mengenai kesehatan remaja.
remaja; 2) Tahun 2009 di Jakarta berupa Adapun kendala yang ditemui adalah
pelatihan penanganan kecanduan NAPZA kondisi tenaga pelaksana, waktu dan biaya
dan 3) Tahun 2011 di Bogor berupa tidak sesuai dengan cakupan wilayah kerja
pelatihan konselor sebaya. Adapun program Puskesmas, sehingga masih ada daerah
kegiatan yang menjadi tugas PKPR antara yang belum mendapatkan pelayanan ini.
lain: 1) Pemberian informasi dan edukasi; 3) Evaluasi terhadap pencapaian target atau
Pelayanan klinis medis termasuk keberhasilan program adalah melalui
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) laporan bulanan dan laporan semester,
Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup cakupan pasien di VCT, pembentukan
sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; konselor remaja, pelaksanaan penyuluhan
6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata ke sekolah-sekolah tiap tahun ajaran baru.
hukum. Pelayanan Kesehatan Peduli
Berdasarkan wawancara dengan Remaja (PKPR) merupakan pelayanan
pemegang program PKPR, dari 6 program kesehatan yang ditujukan dan dapat
kegiatan yang dicanangkan tersebut, dijangkau oleh remaja, menyenangkan,
program yang sudah terlaksana hingga saat menerima remaja dengan tangan terbuka,
ini adalah: 1) Penyuluhan dan pemberian menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
KIE; 2) Pelayanan klinis medis termasuk peka akan kebutuhan terkait dengan
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) kesehatannya serta efektif dan efesien
Konseling; 4) Pelatihan KKR dalam bentuk dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
pendidikan keterampilan hidup sehat 5) Berdasarkan wawancara dan focus group
Pelayanan rujukan dan pengambilan darah discussion remaja di Buleleng, ditemukan
VCT. Program yang belum terlaksana bahwa keberadaan program PKPR di
adalah kegiatan pembentukan konselor Puskesmas Buleleng 1 belum sepenuhnya
sebaya. Ketidakterlaksanaan pembentukan diketahui oleh remaja. Remaja yang
konselor sebaya ini disebabkan oleh adanya mengetahui keberadaan program ini
program yang tumpang tindih dengan KPA mendapatkan informasi di Puskesmas saat
dan KB. melakukan pemeriksaan secara langsung
Sasaran dari program PKPR di ataupun di sekolah melalui penyuluhan yang
Puskesmas ini yaitu remaja yang berusia 10 dilakukan oleh Puskesmas (staf program
hingga 24 tahun baik sehat maupun sakit, PKPR) ke sekolah saat penerimaan siswa
individu ataupun kelompok, dalam bentuk baru, pembinaan PMR (Palang Merah
penyuluhan ataupun pelayanan kesehatan Remaja) di sekolah serta saat remaja
di dalam maupun di luar gedung. (siswa) tersebut mengikuti persiapan lomba
Pencapaian target sasaran sudah hampir KKR.
terlaksana semua, baik berupa konseling ke Berdasarkan observasi dokumen
Puskesmas (2 hingga 3 orang tiap bulan), yang terdapat di tempat konseling PKPR,
kunjungan ke sekolah (pada bulan Agustus, berbagai interaksi pernah dilakukan oleh
September, dan Oktober). Namun, remaja yang datang. Data kunjungan ke
berdasarkan wawancara dan focus group PKPR, tiap harinya terapat sekitar 2 hingga
discussion remaja ditemukan bahwa 3 kunjungan. Kunjungan tesebut beragam,
penyampaian informasi mengenai mulai dari konseling, pelayanan kesehatan
keberadaan dan pelayanan PKPR belum (pemeriksaan dan pengobatan) hingga
mencakup seluruh remaja di wilayah kerja pelayanan rujukan. Sejak Januari 2012,
Puskesmas Buleleng I. Kurangnya sudah terdapat 14 orang yang dirujuk untuk
pengetahuan remaja mengenai keberadaan pemeriksaan VCT.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 134


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

Data tersebut didukung oleh hasil terhadap remaja yang sudah pernah
focus group discussion yang dilakukan, melakukan konseling dalam program ini,
dimana ditemukan adanya interaksi remaja menyebutkan agar pelayanan yang
berupa konseling, pelayanan kesehatan dan diberikan di PKPR memiliki kelanjutan
pengobatan kasus infeksi menular seksual sehingga permasalahan yang dihadapi oleh
(IMS). Dari FGD remaja, didapatkan adanya remaja bisa terselesaikan dengan tuntas.
antusias yang tinggi dari remaja agar Di Indonesia, unit penanggungjawab
program PKPR ini senantiasa selalu penyelenggaraan upaya kesehatan untuk
diperkenalkan ke remaja sekolah hingga jenjang tingkat pertama adalah Puskesmas.
remaja pada umumnya terutama remaja Pada saat ini puskesmas telah didirikan di
yang tinggal di daerah yang jauh dari lokasi hampir seluruh pelosok tanah air.
Puskesmas Buleleng Dari masukan remaja, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
beberapa bentuk pengenalan program Tahun 2004, disebutkan bahwa fungsi dari
PKPR dapat dilakukan melalui penyampaian Puskesmas antara lain sebagai pusat
informasi baik secara langsung maupun penggerak pembangunan berwawasan
tidak langsung. Beberapa bentuk kesehatan, pusat pemberdayaan
pengenalan yang menurut para remaja masyarakat, dan pusat pelayanan
dapat dilakukan oleh pihak terkait antara kesehatan strata pertama baik perorangan
lain: 1) Melalui sekeha teruna teruni yang maupun masyarakat.
ada di masing-masing banjar; 2) Pemberian Puskesmas sebagai pemberi
pamphlet atau selebaran yang berisikan pelayanan kesehatan terdepan di
informasi mengenai adanya PKPR yang masyarakat mempunyai peran yang sangat
memberikan pelayanan khusus bagi remaja; strategis dalam upaya peningkatan taraf
3) Website yang dapat diakses oleh remaja kesehatan masyarakat, termasuk remaja.
secara bebas; 4) Penyuluhan ke sekolah- Berbagai permasalahan pada remaja saat
sekolah; Melalui iklan di radio. Penyampaian ini semakin berkembang luas, sehingga
informasi itupun tidak harus selalu langsung memerlukan perhatian lebih. Salah satu
dari Puskesmas, namun dapat dilakukan program yang dicanangkan oleh pemerintah
secara estafet oleh para remaja sehingga adalah dengan pembentukan program
dapat mengurangi beban kerja petugas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
kesehatan. (PKPR). Pelayanan Kesehatan Peduli
Berbagai manfaat yang dirasakan Remaja (PKPR) merupakan pelayanan
oleh remaja dari adanya program PKPR ini kesehatan yang ditujukan dan dapat
adalah: 1) Mendapatkan informasi yang dijangkau oleh remaja, menyenangkan,
benar mengenai kesehatan remaja; 2) menerima remaja dengan tangan terbuka,
Mendapatkan informasi mengenai cara menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
menjaga kesehatan reproduksi; 3) Tempat peka akan kebutuhan terkait dengan
berkonsultasi mengenai berbagai kesehatannya serta efektif dan efesien
permasalahan remaja sehingga tidak dalam memenuhi kebutuhan tersebut
terjerumus ke hal yang negative; 4) Sebagai (DepKes RI, 2005). Program ini seharusnya
tempat berbagi dengan remaja lain menjadi prioritas utama dalam
khususnya mengenai kesehatan; 5) Teman pengembangan program kerja Puskesmas
dan pengalaman di bidang kesehatan mengingat kesesuaiannya dengan
remaja bertambah. permasalahan yang semakin banyak
Dalam program PKPR ini diharapkan dihadapi remaja.
agar selalu ada tindak lanjut atau follow up Puskesmas sebagai pelaksana program
baik dari petugas kesehatan ataupun pihak PKPR memiliki peranan yang sangat besar
lain terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah terhadap keberlangsungan program
terlaksana. Berdasarkan wawancara tersebut. Masuknya program PKPR dalam

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 135


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

program Puskesmas merupakan awal dari Buleleng. selain itu, pelaksanaan kegiatan
peranan Puskesmas. Penunjukan staf lainnya seperti pemberian informasi dan
sebagai pemegang program PKPR sebagai edukasi, pendidikan kesehatan, pelayanan
langkah selanjutnya. Dengan demikian klinis dan rujukan serta konseling dirasakan
terdapat staf Puskesmas yang memang masih belum menjangkau seluruh remaja.
khusus mendalami dan menangani Adapun yang menjadi kendala
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan adalah keterbatasan tenaga, waktu dan
remaja. Mengingat kegiatan program PKPR biaya. Tenaga pelaksana kegiatan PKPR
ini sangat luas, maka tentunya tidak dapat hingga saat ini masih diemban oleh 1 orang
diselesaikan hanya oleh pemegang program petugas sehingga tidak bisa menjangkau
saja. Oleh sebab itu, penunjukan staf seluruh remaja di wilayah kerja Puskesmas
tersebut juga diikuti dengan penunjukan Buleleng 1 yang meliputi 15 kelurahan dan 1
bagian lain di Puskesmas untuk senantiasa desa. Melihat luasnya cakupan wilayah kerja
bekerja sama dengan program ini dalam Puskesmas hendaknya petugas yang
menyelesaikan tugasnya. Bagian lain bertanggung jawab dalam program PKPR
tersebut meliputi program UKS (Usaha tidak hanya 1 orang dengan juga didukung
Kesehatan Sekolah), program PKM oleh staf di program lain seperti staf program
(Pendidikan Kesehatan Masyarakat), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), program
program kesehatan gigi, program KIA/KB PKM (Pendidikan Kesehatan Masyarakat),
(Kesehatan ibu dan anak/Keluarga program kesehatan gigi, program KIA/KB
berencana), pelayanan poliklinik khususnya (Kesehatan ibu dan anak/Keluarga
pelayanan IMS (infeksi menular seksual) berencana), pelayanan poliklinik khususnya
dan HIV/AIDS, pelayanan laboratorium, dan pelayanan IMS (infeksi menular seksual)
P2M (Pencegahan penyakit menular). dan HIV/AIDS, pelayanan laboratorium dan
Berdasarkan Pedoman PKPR di P2M (Pencegahan penyakit menular).
Puskesmas (DepKes RI, 2005), tugas yang Program PKPR memiliki
diemban oleh program PKPR ini cukup luas, karakteristik karakteristik dari PKPR, yaitu
mencakup 1) Pemberian informasi dan kebijakan, prosedur, petugas, fasilitas yang
edukasi; 2) Pelayanan klinis medis termasuk peduli remaja, keterlibatan remaja dan
pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) masyarakat, berbasis masyarakat serta
Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup pelayanan yang komprehensif, efektif dan
sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; efisien. Oleh sebab itu, PKPR sebagai
6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata penyedia pelayanan kesehatan yang khusus
hukum. Adapun pelaksanaan kegiatan bagi remaja dirasakan sangat bermanfaat
tersebut disesuaikan dengan kondisi dan bagi remaja. Adapun berdasarkan hasil
kebutuhannya, dilaksanakan di dalam penelitian, didapatkan manfaat tersebut
gedung atau di luar gedung, untuk sasaran mencakup informasi mengenai kesehatan
perorangan atau kelompok, dilaksanakan dan cara menjaganya, tempat berkonsultasi
oleh petugas Puskesmas atau petugas lain hingga sebagai tempat berbagi dengan
di institusi atau masyarakat berdasarkan remaja lainnya. Besarnya manfaat PKPR
kemitraan. bagi remaja ini menunjukkan tingginya
Berdasarkan hasil penelitian, kebutuhan remaja akan pelayanan
didapatkan bahwa dari keenam tugas PKPR kesehatan yang memang difokuskan bagi
tersebut, terdapat satu tugas yang belum mereka, mengingat perbedaan situasi dan
terlaksana yaitu pelatihan konselor sebaya. kondisi pada masa remaja. Berbagai
Tidak terealisasinya kegiatan ini terkait kegiatan yang ditawarkan dalam PKPR
dengan tumpang tindihnya kegiatan senantiasa sesuai dengan harapan remaja
pelatihan konselor yang dilaksanakan oleh serta dapat diterima dengan baik.
Komisi Pemberantasan AIDS (KPA)

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 136


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 1, April 2013

SIMPULAN DAN SARAN Anonim. 2007. Strategi Penanggulangan


Berdasarkan hasil dan pembahasan HIV dan AIDS 2007-2010. Komisi
tersebut di atas, maka dapat ditarik Penanggulangan AIDS. Jakarta.
beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Badan Pusat Statistik. 2009. Data Statistik
Peranan Puskesmas dalam program PKPR Indonesia. Available at: http://
adalah sebagai ujung tombak pemberi spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf
pelayanan kesehatan di masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.
termasuk remaja. Puskesmas sebagai 2009. Laporan Tahunan Program
penyedia sarana dan prasarana program Kesehatan Lanjut Usia dan Program
PKPR agar program tersebut dapat Kesehatan Remaja Tahun 2009.
terlaksana sesuai dengan sasaran; 2) Buleleng.
Program PKPR yang dicanangkan Direktorat Kesehatan Keluarga, Dirjen Bina
Puskesmas Buleleng 1 sebagian besar Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.
sudah terlaksana dengan baik, namun 2005. Pedoman Pelayanan
masih terdapat 1 sasaran yang belum Kesehatan Peduli Remaja di
tercapai yaitu pembentukan konselor Puskesmas. Jakarta.
sebaya serta belum maksimalnya sosialisasi Doddy T, Mestri A, Kusuma W, 2010.
kepada remaja secara luas; 3) PKPR Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
dirasakan memiliki peranan yang sangat Remaja SMA terhadap Kesehatan
penting bagi remaja. Melalui PKPR ini Reproduksi di Kecamatan Buleleng
remaja dapat memperoleh pengetahuan Tahun 2010.
mengenai kesehatan, tempat bersosialisasi, Howard, T.L., Marcell, A.V., Plowden, K.,
hingga mendapatkan pelayanan kesehatan Watson, C. 2010. Exploring Women‘s
yang memperhatikan kebutuhan remaja. Perceptions About Their Role in
Adapun saran yang dapat diberikan Supporting Partners‘ and Sons‘
antara lain: 1) Peranan Puskesmas dalam Reproductive Health Care. Americans
program PKPR adalah sebagai ujung Journal of Mens‟s Health; 4: 297-304.
tombak pemberi pelayanan kesehatan di Kompas. 11 Februari 2009. Kasus AIDS di
masyarakat termasuk remaja, karena itu Bali Makin Mengkhawatirkan.
akan sangat baik apabila program PKPR Available at:
terdapat di setiap puskesmas, sehingga http://kesehatan.kompas.com.
dapat menjangkau pelayanan yang lebih Marcell, A.V., Wibbelsman, C., Seigel, W.M.
luas kepada remaja; 2) Perlu dilakukan 2011. Male Adolescent Sexual and
sosialisasi yang lebih luas terhadap Reproductive Health Care. Pediatrics;
keterlaksanaan program PKPR kepada para 128: 1658-1678.
remaja melalui sosialisasi ke sekolah- Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang
sekolah, sekeha taruna-teruni, pemberian Remaja dan Permasalahannya.
pamphlet atau selebaran yang berisikan Jakarta: EGC.
informasi mengenai adanya PKPR yang Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian
memberikan pelayanan khusus bagi remaja; Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
3) Untuk tercapainya keterlaksanaan WHO. 2003. Adolescent Friendly Health
program PKPR dengan baik diperlukan Service, An Agenda for Change.
adanya sokongan dana yang memadai dari
pemerintah selaku pemegang kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Penduduk, Ketenagakerjaan,
Pendidikan dan Kesehatan. Available
at: http://www.bkkbn.go.id.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 137

Anda mungkin juga menyukai