Anda di halaman 1dari 22

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN An. I


HALUSINASI PENDENGARAN DAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Tanggal pengkajian :  06-03-2017


Jam : 11.00 WITA

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama   ( inisial ) : An. I
- Usia / tanggal lahir : 14 th / 10 Oktober 2002
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Lok Hamawang, Balangan
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama / keyakinan                                  : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik : F.32.1
- No. medical record : xx.xx.xx
- Tanggal masuk : 28-02-2017
2. Penanggung jawab
- Nama : Ny. B
- Usia                                                          : 50 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petanis
- Hubungan dengan klien : Bibi pasien

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengamuk tanpa sebab, berbicara sendiri, dan sulit tidut

III. ALASAN MASUK


Klien datang diantar oleh keluarga ke IGD Sambang Lihum dengan keluhan

IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Klien mengamuk, berbicara sendiri dan sulit tidur
2. Faktor predisposisi

3. a. Aniaya Fisik
Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun sebagai pelaku,
korban ataupun saksi
b. Aniaya Seksual
Klien ketika berusia 10 tahun pernah disetubuhi oleh ayah tirinya
c. Penolakan
Klien tidak pernah mengalami penolakan maupun sebagai pelaku,
korban ataupun saksi
d. Kekerasan dalam keluarga
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga maupun
sebagai pelaku, korban, ataupun saksi
e. Tindakan criminal
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga maupun
sebagai pelaku, korban ataupun saksi
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Tidak ada
Hubungan keluarga: Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan/perawatan: Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah disetubuhi oleh ayah tirinya
MASALAH KEPERAWATAN :

V. FISIK
1. Tanda vital: TD: 90/60mmHg HR : 90x/m RR : 20x/m T : 36.4˚C
2. Ukur : TB : cm BB : 35 kg
3. Keluhan fisik
klien tidak mengeluh apa-apa,klien mengatakan baik-baik saja.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
: Orang Tua laki-laki meninggal
: Orang Tua perempuan
: Klien
: Orang yang tinggal serumah
Jelaskan : klien berjenis kelamin perempuan, klien anak kedua dari 2
bersaudara, klien tinggal serumah dengan orang tuanya.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
klien bertubuh normal, tidak ada kecacatan ditubuh klien.
b. Identitas
klien bersekolah hingga Sekolah Madrasah, klien seorang pengangguran
c. Peran
klien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, saat dirawat klien suka
berbicara, klien dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan seperti
mandi, makan, membersihkan tempat tidur, berpakaian serta kegiatan
yang diadakan di Ruang Tenang Wanita klien dapat mengikutinya dengan
baik.
d. Ideal diri
klien ingin sembuh klien berharap saat pulang nanti masyarakat disekitar
rumahnya dapat menerima dirinya.
e. Harga diri
Saat diajarkan cara berkenalan dengan teman, klien mau diajak
bersalaman.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan
sering berdiam diri dirumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak mengalami
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, dan klien sering beribadah dirumah, selama
dirumah sakit jiwa klien tidak beribadah
b. Kegiatan ibadah
Klien bisa membaca doa makan dan membaca surat Al-Fatihah
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien berpakaian rapi, kancing baju klien terkancing semua, klien memakai
baju sesuai yang disediakan ruangan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
klien kooperatif, klien menjawab jika ditanya oleh perawat, klien bisa
memulai pembicaraan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Saat dilakukan pengkajian klien kooperatif , tidak ada menunjukkan tanda-
tanda gangguan motorik
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaaan
Saat dilakukan pengkajian klien menjawab perasaannya biasa saja, klien
juga ingin sekali cepat sembuh dan berkumpul keluarganya dirumah
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Afek klien sesuai, tidak datar, tidak tumpul,saat diberikan stimulus respon
klien sesuai
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
6. lnteraksi selama wawancara
Selama interaksi antara perawat dengan klien, klien kooperatif dan
menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan perawat, kontak mata (-),
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
klien mendengar bisikan-bisikan saat klien beristirahat siang ataupun
malam, bisikan tersebut

MASALAH KEPERAWATAN : Halusinasi pendengaran


8. Proses Pikir
Klien berbicara sesuai dengan apa yang dibicarakan, tidak berbelit-belit,
klien kooperatif dan klien tidak mengalami ganggua proses pikir
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Klien tidak terobsesi menjadi orang lain, klien menganggap dirinya hanya
orang biasa, klien juga tidak memiliki fobia dan gangguan isi pikir lainnya
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Saat dilakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien composmentis, sewaktu
ditanya bulan apa masuk kerumah sakit, klien menjawab dengan benar,
klien juga tahu dia sedang berada di rumah sakit jiwa sambang lihum.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Saat dilakukan pengkajian klien ingat kenapa dirinya jadi dibawa kerumah
sakit jiwa sambang lihum, klien juga ingat siapa saja yang mengantar
dirinya kerumah sakit jiwa sambang lihum.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
klien mampu berhitung dari 1 – 10, klien juga bisa menyebutkan nama-
nama hari
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti
memilih mandi dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa
dan cuci tangan dulu sebelum makan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Klien tidak mengingkari penyakit nya saat dilakukan pengkajian klien
mengatakan mau berobat agar sembuh.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Klien mampu makan secara mandiri, Klien makan 3x sehari, pagi siang dan
malam, dengan porsi yang cukup, makanan bervariasi
2. Klien mampu BAB/BAK secara mandiri, klien mengetahui dimana harus
BAB/BAK yaitu di toilet dan membersihkan diri setelah selesai dari toilet.
Frekuensi BAK sering, Klien mengatakan frekuensi BAB 1x dalam sehari.
3. Klien mampu mandi 2x sehari pagi dan sore, menggosok gigi, berkeramas,
klien memakai sabun untuk mandi, kuku pendek dan penampilan rapi.
4. Klien mampu berpakaian sendiri dengan benar, tampak rapi klien
menggunakan baju khusus pasien RSJ. Klien berganti pakaian satu kali
sehari pada pagi hari, kadang-kadang klien juga meminta baju lagi yang
baru apabila dia mandi siang dan klien memakai pupur lipstik dan mampu
menyisir rambut sendiri
5. Klien mengatakan tidur siang selama 2-3 jam setelah makan siang dan tidur
nyenyak, klien juga mengatakan tidur malam dari jam 21.00 s/d 05.00
WITA dan tidurnya nyenyak.
6. Klien sudah mengetahui jadwal minum obat, setelah makan selesai klien
menghampiri perawat ketika namanya dipanggil untuk mengambil obat,
perawat membantu menyiapkan obat dan memperhatikan jadwal minum
obat.
7. Klien mengatakan perlu perawatan lanjutan setelah pulang dari RSJ
sambang lihum. Klien tidak melakukan pengobatan alternative lain baik
dari segi spritual maupun herbal.
8. Saat pengkajian klien mengatakan terkadang dirinya yang mempersiapkan
makan, mencuci pakaian, menjaga kerapian rumah dan untuk mengatur
keuangan dilakukan oleh ibunya.
9. Saat pengkajian klien mengatakan sering berkumpul dengan temannya
dipos dekat rumahnya, untuk keperluan dirinya klien bisa membeli sendiri
apa yang dibutuhkannya
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
IX. Mekanisme Koping
Klien bisa memulai pembicaraan dan mampu berkenalan dengan orang lain,
klien juga mau menyelesaikan masalahnya sendiri, klien bisa melakukan teknik
relaksasi saat diajarkan oleh perawat untuk mengontrol emosinya, klien juga
mampu untuk berolahraga dirumah sakit.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien tidak mengikuti kegiatan yang diadakan masyarakat sekitar, klien
bersekolah hingga SMP. Klien kebanyakan berdiam diri dirumah dan klien
seorang pengangguran
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

XII. Pengetahuan Kurang Tentang


Klien hanya bersekolah hingga SMP, klien kurang mengetahui penyakit jiwa
yang dideritanya serta faktor presipitasi, klien hanya tahu jika dirawat akan
tidak mengamuk dan mendengar bisikan lagi
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

XIII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F.32.1
Terapi:
No. Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Clozapine 25 mg Mengobati  Diabetes  Pusing saat
2x1 penderita  Epilepsi sedang duduk
skizofrenia yang  Faktor resiko atau berdiri
tidak bereaksi pada stroke  Mual
obat antipsikotik  Penyakit ginjal  Merasa panas
lain  Masalah jantung dan berkeringat
Mengurangi gejala  Berat badan
psikosis pada bertambah
penyakit parkinson namun nafsu
makan
berkurang
 Mulut kering
disertai
meningkatnya
produksi air
2. Haloperidol 5 mg Gangguan psikosis  Penyakit Mulut kering
2x1 Mengendalikan Parkinson Sakit kepala
gerakan tubuh  Gangguan hati Sakit perut
berulang yang tidak  Tekanan darah Gemetar
tekontrol rendah Sulit tidur
XIV. ANALISA DATA
Hari /Tanggal:
NO DATA MASALAH
1. Ds: Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran.

Do: Klien tampak gelisah, klien


tampak berbicara sendiri.
2. Ds: keluarga klien mengatakan klien Resiko Perilaku Kekerasan
mengamuk dirumah
Do: klien tampak tenang,, kontak
mata (-),

XV. POHON MASALAH

Resiko Menciderai diri, orang lain dan lingkungan

Resiko Perilaku Kekerasan gg. Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

Koping individu tidak efektif

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan

XVII. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJ.UMUM TUJ.KHUSUS INTERVENSI
Gg. Persepsi SP 1
sensori : 1. Pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi, 1. Identifikasi
Halusinasi mengindentifikasi pasien dapat mengindentifikasi
Pendengaran halusinansi dengan mengindentifikasi halusinansi dengan
mendiskusikan isi, halusinansi dengan mendiskusikan isi,
frekuensi, waktu terjadi mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
situasi pencetus, frekuensi, waktu terjadi situasi
perasaan dan respon. terjadi situasi pencetus, perasaan
2. Pasien dapat mengontrol pencetus, perasaan dan respon.
halusinasi : hardik, obat, dan respon. 2. Jelaskan cara
bercakap-cakap, 2. Setelah 2x interaksi mengontrol
melakukan kegiatan. Pasien dapat halusinasi : hardik,
3. Pasien mampu mengontrol obat, bercakap-
mengontrol halusinasi halusinasi : hardik, cakap, melakukan
dengan menghardik obat, bercakap-cakap, kegiatan.
4. Pasien dapat melakukan kegiatan.
memasukam pada 3. Setelah 2x interaksi
jadwal kegiatan untuk Pasien mampu 3. Latih cara
latihan menghardik. mengontrol halusinasi mengontrol
dengan menghardik halusinasi dengan
4. Setelah 2x interaksi menghardik
Pasien dapat 4. Masukan pada
memasukam pada jadwal kegiatan
jadwal kegiatan untuk untuk latihan
latihan menghardik. menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik memasukan latihan menghardik. Beri
2. Pasien dapat mengontrol cara menghardik dalam pujian.
halusinasi dengan obat. jadwal kegiatan harian. 2. Latih cara
3. Pasien mengatahui 2. Setelah 3x interaksi mengontrol
pengtingnya pasien dapat halusinasi dengan
penggunaan obat pada mengontrol halusinasi obat ( jelaskan 6
gg.jiwa dengan obat. benar obat)
4. Pasien mengetahui 3. Setelah 3x interaksi 3. Jelaskan pengtingnya
akibat jika obat tidak Pasien mengatahui penggunaan obat
diminum sesuai pengtingnya pada gg.jiwa.
program. penggunaan obat pada 4. Jelaskan mengetahui
5. Pasien mengetahui gg.jiwa. akibat jika obat tidak
akibat putus obat. 4. Setelah 3x interaksi diminum sesuai
6. Pasien mengetahui cara Pasien mengatahui program.
berobat. akibat jika obat tidak 5. Jelaskan akibat putus
7. Pasien memasukan pada diminum sesuai obat.
jadwal kegiatan untuk program. 6. Jelaskan cara
latihan menghardik. 5. Setelah 3x interaksi berobat.
Pasien akibat putus 7. Masukan pada
obat. jadwal kegiatan
6. Setelah 3x interaksi untuk latihan
Pasien mengetahui cara menghardik. Beri
berobat. pujian.
7. Setelah 3x interaksi
Pasien memasukan
pada jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik.

SP 3
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik dan obat. pasien dapat menghardik dan
2. Pasien dapat mengontrol memasukan latihan obat. Beri pujian.
halusinasi dengan menghardik dan obat. 2. Lalih cara
bercakap-cakap 2. Setelah 2x interaksi mengontrol
3. Pasien dapat pasien dapat halusinasi dengan
memasukan pada jadwal mengontrol bercakap-cakap
kegiatan harian untuk halusinasi dengan ketika halusinasi
latihan menghardik, bercakap-cakap. muncul.
minum obat dan 3. Setelah 1x interaksi 3. Masukan pada pada
bercakap-cakap. pasien dapat jadwal kegiatan
memasukan pada harian untuk latihan
jadwal kegiatan menghardik, minum
harian untuk latihan obat dan bercakap-
menghardik, minum cakap.
obat dan bercakap-
cakap.
SP 4
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
latihan menghardik, pasien dapat latihan menghardik,
minum obat dan memasukan pada minum obat dan
bercakap-cakap. jadwal kegiatan bercakap-cakap.
2. Pasien dapat harian untuk latihan 2. Latih cara
mengontrol halusinasi menghardik, minum mengontrol
dengan melakukan obat bercakap-cakap halusinasi dengan
kegiatan harian (mulai dan kegiatan harian. melakukan kegiatan
2 kegiatan) 2. Setelah 2x interaksi harian (mulai 2
3. Pasien dapat pasien dapat kegiatan)
memasukan dapat mengontrol 3. Masukan pada
memasukan pada halusinasi dengan jadwal kegiatan
jadwal kegiatan harian kegiatan harian. untuk latihan
untuk latihan 3. Setelah 2x interaksi menghardik, minum
menghardik, minum pasien dapat obat, bercakap-cakap
obat bercakap-cakap memasukan pada dan kegiatan harian.
dan kegiatan harian. jadwal kegiatan
harian untuk latihan
menghardik, minum
obat bercakap-cakap
dan kegiatan harian.
SP 5
1. Mengevaluasi jadwal 1. Setelah 6x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan harian. pasien dapat menghardik, minum
2. Melatih kegiatan  Mengontrol obat, bercakap-cakap
harian halusinasi secara dan kegiatan harian.
3. Menilai kemampuan mandiri Beri pujian.
yang telah mandiri  Halusinasi dapat
4. Menilai apakah terkontrol 2. Latih kegiatan harian
halusinasi terkontrol. .
3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah
halusinasi terkontrol.

XVIII. IMPLEMENTASI & CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Minggu, 25 a. BHSP S:
Desember b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan namanya Tn.I
2016 mendiskusikan isi, frekuensi, waktu  Pasien mengatakan mendengar bisikan,
terjadi situasi pencetus, perasaan dan bisikan itu muncul pada saat siang dan
respon. malam hari.
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi :  Pasien mengatakan munculnya bisikan
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kurang lebh 4x.
kegiatan.  Pasien mengatakan ketika bisikan
d. Melatih cara mengontrol halusinasi muncul pada waktu pesien menyendiri.
dengan menghardik

O:
 Kontak mata masih kurang
 Pasien tampak memperhatikan
A:
 BHSP mulai terjalin
 Pasien mampu mengidentifikasi jenis,
isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon
halusinasi.
 Pasien mulai mampu diajarkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
P:
 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.
2. Senin 26 a. BHSP S:
Desember b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
2016 mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan tidak ingat cara
respon. menghardik.
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi :  Pasien mengatakan tidak memasukan
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan menghardik kejadwal kegiatan
kegiatan.
d. Melatih cara mengontrol halusinasi O:
dengan menghardik.
 Pasien tampak memperhatikan,
e. Jelaskan akibat putus obat.
 Kontak mata masih kurang
f. Jelaskan cara kerja obat.
A:

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien belum mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.
3. Selasa 27 a. BHSP S:
Desember b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
2016 mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar
respon. bisikan-bisikan yang menyuruh memukul
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : dinding.
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan  Pasien mengatakan masih tidak ingat cara
kegiatan. menghardik.
d. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih tidak memasukan
dengan menghardik. kegiatan menghardik kejadwal kegiatan
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik. O:

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang
A:

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien belum mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.

4. Rabu 28 a. BHSP S:
Desember b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
2016 mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat.
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar
respon. bisikan-bisikan yang menyuruh
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : memukul dinding.
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan  Pasien mengatakan mulai memasukan
kegiatan. menghardik kejadwal kegiatan meskipun
d. Melatih cara mengontrol halusinasi tidak melakukan sepenuhnya.
dengan menghardik. O:
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
 Pasien tampak memperhatikan,
latihan menghardik.
 Kontak mata masih kurang
 Pasien tampak memperaktekan cara
menghadik halusinasi.
 Jadwal kegiatan pasien dilakukan
meskipun tidak semuanya terisi.
A:

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik
5. Kamis 29 a. BHSP S:
Desember b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
2016 mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat.
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar
respon. bisikan-bisikan yang menyuruh
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : memukul dinding.
hardik, obat, bercakap-cakap,  Pasien mengatakan mengerti penjelasan
melakukan kegiatan. dari perawat dan masih ingat cara
d. Melatih cara mengontrol halusinasi menghardik dengan tutup telinga tapi
dengan menghardik. masih lupa kata-katanya.
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk O:
latihan menghardik.
 Pasien tampak memperhatikan
 Pasien tampak mencoba
memperaktekan.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

6. Jumat 30 a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


Desember dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
2016 b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh
harian. memukul dinding.
 Pasien mengatakan lupa kata-kata
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien lupa kata-kata menghardik


halusinasi.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.

A:

 Pasien belum mampu mengingat kata-


kata menghardik.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

7. Sabtu a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


31 Desember dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
2016 b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh
harian. memukul dinding.
 Pasien mengatakan mulai bisa
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien tampak ingat memperaktekan


cara menghardik.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.
 Pasien tampak memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

8. Minggu a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


1 Januari dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
2017 b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh
harian. memukul dinding.
 Pasien mengatakan mulai bisa
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien tampak ingat memperaktekan


cara menghardik.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.
 Pasien tampak memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.
9. senin a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:
2 Januari dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
2017 b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh
harian. memukul dinding.
 Pasien mengatakan sudah bisa
menghardik
 Pasien mengatakan mulai melakukan
jadwal kegiatan harian.
O:

 Pasien tampak memperhatikan cara


menghardik.
 Jadwal kegiatan sudah mulai terisi
sepenuhnya.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.
 Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan obat.
10. selasa a. Mengevaluasi jadwal legiatan untuk S:
3 Januari harian menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi bisikan-bisikan yang menyuruh
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, memukul dinding.
jenis, guna, dosis, frekuensi,  Pasien mengatakan sudah bisa
kontinuitas minum obat). menghardik
c. Menjelaskan pentingnya penggunaan  pasien mengatakan tidak mengerti
obat pada gangguan jiwa. penjelsan dari perawat.
d. Menjelaskan akibat jika obat tidak O:
diminum sesuai program
 Pasien tampak memperhatikan perawat.
e. Jelaskan akibat putus obat.
 Pasien mendengarkan penjelasan dari
f. Jelaskan cara berobat.
perawat.
g. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik dan obat.

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
11. rabu 4 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah bisa
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, menghardik
jenis, guna, dosis, frekuensi,  pasien mengatakan tidak mengerti
kontinuitas minum obat). penjelsan dari perawat tentang 6 benar
c. Terapi : obat.
 Clozapine 2x25 mg (kuning muda) O:
 Haloperidol 2x5 mg (merah muda)
 Terihexiphenidril 2x2 mg (putih)  Pasien tampak memperhatikan perawat.
 Amitrppilin 2x25 mg (coklat)  Pasien mendengarkan penjelasan dari
perawat.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
12. Kamis a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
5 Januari b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
2017 dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25 mg)
obat terapinya.
 Chlorpromazine 3x1 (100mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Haloperidol 3x1 (5mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
13. Jumat 6 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25mg)
obat terapinya.
 Chlopromazine 3x1 (100mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Haloperidol 3x1 (5mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik
 Pasien dapat memperaktekan cara
menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
14. Sabtu 7 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25mg)
obat terapinya.
 Chlorpromazine 3x1 (100mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Haloperidol 3x1 (5mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
 Trihexyphenidyl 3x1 (2mg)
d. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik.
 Pasien dapat memperaktekan cara
menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.

15. Minggu 8 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:


Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25 mg)
obat terapinya.
 Haloperidol 2x1 (5 mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Terihexiphenidril 2x1 (2 mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
 Aminipilin 2x1 (25 mg)
A:
d. Memasukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik.  Pasien dapat memperaktekan cara
menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.

16. Senin 9 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:


Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum jam 7 pagi,
jenis, guna, dosis, frekuensi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
kontinuitas minum obat).  Pasien mengatakan masih tidak tau
c. Menjelaskan pentingnya minum obat pentingnya minum obat dan akibat putus
dan putus obat. obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan 0:
untuk latihan menghardik dan minum
 Pasien tampak tenang
obat.
 Kontak mata ada
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasien belum mampu menyebutkan
pentingnya minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:

 Ulangi SP 2
- Melatih mengontrol halusinasi
dengan minum obat
17. selasa 10 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum 3x/hari jam
jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas 7 pagi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
minum obat).  Pasien mengatakan tidak tau pentingnya
c. Menjelaskan pentingnya minum obat minum obat dan akibat putus obat.
dan putus obat. 0:
d. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
 Pasien tampak tenang
latihan menghardik dan minum obat.
 Kontak mata ada
 Pasien tampak masih bingung dengan
penjelasan perawat tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasein belum mampu menyebutkan
pentingnya minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:
 Ulangi SP 2
- Menjelaskan pentingnya minum obat
dan putus obat
18. Rabu 11 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum 3x/hari jam
jenis, guna, dosis, frekuensi, 7 pagi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
kontinuitas minum obat).  Pasien mengatakan masih kurang
c. Menjelaskan pentingnya minum obat memahami pentingnya minum obat dan
dan putus obat. akibat putus obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan  Pasien mengatakan tidak medengar
untuk latihan menghardik dan minum bisikan lagi.
obat. 0:

 Pasien tampak tenang


 Kontak mata ada
 Pasien tampak masih bingung dengan
penjelasan perawat tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasein belum mampu menyebutkan
pentingnya minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:

 Ulangi SP 2
- Menjelaskan pentingnya minum
obat dan putus obat
19. Kamis 12 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum 3x/hari jam
jenis, guna, dosis, frekuensi, 7 pagi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
kontinuitas minum obat).  Pasien mengatakan masih kurang
c. Menjelaskan pentingnya minum obat memahami pentingnya minum obat dan
dan putus obat. akibat putus obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan  Pasien mengatakan tidak medengar
untuk latihan menghardik dan minum bisikan lagi.
obat. 0:
 Pasien tampak tenang
 Kontak mata ada
 Pasien tampak masih bingung dengan
penjelasan perawat tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasein belum mampu menyebutkan
pentingnya minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:

 Ulangi SP 2
- Menjelaskan pentingnya minum obat
dan henti obat
- Memasukkan kejadwal kegiatan harian
untuk minum obat

20. Jumat 13 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:


Januari 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum 3x/hari jam
jenis, guna, dosis, frekuensi, 7 pagi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
kontinuitas minum obat).  Pasien mengatakan masih kurang
c. Menjelaskan pentingnya minum obat memahami pentingnya minum obat dan
dan putus obat. akibat putus obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan  Pasien mengatakan tidak medengar
untuk latihan menghardik dan minum bisikan lagi.
obat. 0:

 Pasien tampak tenang


 Kontak mata ada
 Pasien tampak masih bingung dengan
penjelasan perawat tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasein belum mampu menyebutkan
pentingnya minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:

 Ulangi SP 2
- Menjelaskan tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
- Memasukkan kejadwal harian untuk
minum obat
21. Sabtu 14 e. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Januari 2017 f. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah minum obat, 4
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, macam jenis obat, di minum 3x/hari jam
jenis, guna, dosis, frekuensi, 7 pagi, jam 12 siang dan jam 9 malam.
kontinuitas minum obat).  Pasien mengatakan masih kurang
g. Menjelaskan pentingnya minum obat memahami pentingnya minum obat dan
dan putus obat. akibat putus obat.
h. Memasukan pada jadwal kegiatan  Pasien mengatakan tidak medengar
untuk latihan menghardik dan minum bisikan lagi.
obat. 0:

 Pasien tampak tenang


 Kontak mata ada
 Pasien tampak masih bingung dengan
penjelasan perawat tentang pentingnya
minum obat dan putus obat
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien dapat menyebutkan nama obat
dalam bentuk warna obat.
 Pasein mampu menyebutkan pentingnya
minum obat dan putus obat.
 Pasien belum mampu memasukkan
kedalam jadwal harian untuk minum
obat.
P:

 Ulangi SP 2
- Memasukkan kejadwal harian untuk
minum obat

Anda mungkin juga menyukai