Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO SUPERVISI

“CUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR”

Karu : Rinsa Dewi

Katim (PP) 1 : Risdayanti

Katim (PP) 2 : Rosyani Dwi Putri Anggraini

PA 1 : Sariwati (yang mewakili melakukan peragaan cuci tangan dengan benar)

PA 2 : Saida Hayati

(di Nurse station)

Karu : “Selamat pagi. Maaf mengganggu aktivitasnya.

“Katim 1 dan Katim 2, boleh keruangan saya sebentar?”

PP 1 & 2 : “Iya, bu.”

(di Ruang Karu)

PP 1 & 2 : “Assalamu’alaikum, bu.”

Karu : “Wa’alaikumsalam, silakan masuk.”

“Baiklah, tujuan saya mengumpulkan teman-teman disini, ada pemberitahuan


sedikit. Yaitu saya akan melakukan supervisi perawat pelaksana yang ada diruangan. Oleh
karena itu, saya mohon pada teman-teman untuk memberitahukan kepada perawat pelaksana
untuk stay di nurse station, karena saya mungkin 1/2 jam lagi akan datang keruangan untuk
mesupervisi.”

PP 2 : “Siap, bu”

Karu : “Ada berapa perawat pelaksana yang dinas pagi hari ini?”

PP 1 : “2 orang perawat pelaksana, bu.”

Karu : “Ok, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman, mohon
untuk disiapkan alat-alat untuk peragaan cuci tangan yang benar. Terimakasih.”

PP 1 & 2 : “Iya, siap bu.”

(Di Nurse station)


PP 1 : “Iya teman-teman saya ingin menginformasikan bahwa Kepala ruangan akan datang ke
ruangan perawat untuk melakukan supervisi mencuci tangan yang benar. Beliau akan datang ½
jam lagi, jadi kita siapkan alat-alatnya. Untuk semua perawat pelaksana, semuanya harus hadir
ya. “

PA 1 & 2 : “Siap, bu”

(1/2 jam kemudian)

Karu : “ Selamat pagi, semua”

Semua perawat: “Selamat pagi, bu.”

Karu : “Apakah sudah diberitahukan oleh katimnya masing-masing untuk kegiatan


supervisi hari ini?”

PA 1 & 2 : “Sudah,bu”

Karu : “Ya baiklah, saya kesini sebagai kepala ruangan akan melakukan mensupervisi
kalian tentang supervisi mencuci tangan yang benar, sesuai dengan SPO atau SOP yang ada
dirumah sakit kita. Apakah teman-teman sudah tau caranya untuk cuci tangan yang baik dan
benar?”

Semua perawat: “Sudah, bu”

Karu : “Apakah semua teman-teman disini sudah melakukan cuci tangan yang benar
sesuai dengan SOP rumah sakit?”

PA 2 : “Siap, sudah bu.”

“Disini kami selalu melakukan cuci tangan, sebelum dan sesudah melakukan
tindakan”

Karu : “Baiklah, coba salah satu dari perawat pelaksana melakukan peragaan cara
mencuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan SOP rumah sakit, dan kepada teman-teman
yang lain silakan untuk memperhatikan, karena diakhir saya akan melakukan evaluasi kembali.”

PA 1 : ”Baiklah teman-teman, disini saya akan mempraktikkan cara mencuci tangan


yang baik dan benar. Tapi hal yang harus kita ketahui terebih dahulu sebelum kita melakukan
cuci tangan, segala bentuk aksesoris yang ada ditangan hendaknya untuk dilepaskan terlebih
dahulu.”

“Mencuci tangan yang baik dan benar itu ada 6 langkah, dan itu dilakukan
secara berkesinambungan dan tidak boleh terputus-putus. Baiklah langsung saja, kita ambil
handscrub, disini kita menggunakan handscrub. Yang pertama kita gosok handscrubnya
ditelapak tangan dengan cara memutar berlawanan arah jam dengan hitungan 1 sampai 4.”
“Kemudian punggung tangan. Kemudian sela-sela jari, kemudian gerakan
seperti mengunci, kemudian ibu jari, kemudian ujung jari, selesai.” (Ingat setiap gerakan juga
beserta dengan hitungan).

Karu : “Apakah itu sudah sesuai dengan SOP yang ada dirumah sakit kita, menurut
teman-teman?”

Semua perawat: “Sudah, bu”

Karu : “Ok, baiklah. Disini saya akan mengevaluasi cara mencuci tangan yang baik dan
benar sesuai dengan SOP rumah sakit. Jadi bagaimana katim, untuk cara mencuci tangan yang
baik dan benar apakah ini sudah sesuai dengan SOP yang ada?”

PP 2 : “Saya rasa sudah sesuai dengan SOP, bu”

Karu : “Baiklah, bisakah saya memberikan sedikit evaluasi tentang cara tentang cara
cuci tangan yang baik dan benar ini?”

PP 2 : “Iya, silakan bu”

Karu :”Jadi setelah melihat cara peragaan mencuci tangan yang dilakukan tadi, untuk
tindakannya itu sudah benar. Tetapi ada koreksi sedikit dari saya, dimana cuci tangan yang baik
dan benar itu bukan hanya dilakuakn sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan atau
kontak dengan pasien. Tetapi harus mengikuti 5 moment cuci tangan, dimana 5 moment itu yaitu
sebelum bersentuhan atau melakukan kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan
medis/ upervi, sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, sesudah bersentuhan dengan
pasien, dan yang terakhir yaitu sesudah bersentuhan dengan lingkungan disekitar pasien.”

PP 2 : “Iya,bu baik. Terimakasih atas penilaiannya hari ini.”

Karu : ”Baiklah, kegiatan supervise ini akan dilakuakan secara berkala kepada perawat-
perawat yang ada yang lain. Agar perawat yang lain juga bisa melakukan cuci tangan yang baik
dan benar, sesuai dengan SOP yang ada dirumah sakit.”

Semua perawat: “Siap, bu”

Karu : “Baiklah teman-teman semua, mungkin itu supervisi dari saya sebagai kepala
ruangan Al-Haitam tentang cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan SOP yang ada
dirumah sakit. Untuk selanjutnya, silakan untuk melakukan tugas kita masing-masing.
Terimakasih, Assalamu’alaikum wr wb.

Semua perawat: “Wa’alaikumsalam wr wb.”


SKENARIO RENCANA HARIAN PERAWAT

Karu : Sariwati

Katim (PP)1 : Saida Hayati

Katim (PP) 2 : Risdayanti

PA 1 : Rinsa Dewi

PA 2 : Rosyani Dwi Putri Anggraini

Karu : “Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Sariwati sebagai kepala


ruangan ruang Al-haitam kamar 602 kelas 2. Jadi saya akan membacakan rencana harian saya
sebagai kepala ruangan. Pada hari ini 2 Januari 2020, dengan jumlah pasien atau klien yaitu
sebanyak 2 oarang, dengan jumlah perawat yaitu 4 orang dimana 2 diantaranya adalah perawat
primer dan 2 sisanya adalah perawat pelaksana.”

“Rencana kepala ruangan hari ini, pukul 07.00 preconference, pukul 08.00
melakukan interaksi dengan klien baru, pukul 09.00 melakukan supervisi pada perawat primer 1
dan perawat primer 2, pukul 10.00 mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu siap pakai. Pukul 11.00 melakukan penilai kinerja tenaga keperawatn yang berada di
bawah tanggung jawab saya. Pukul 12.00 Isoma (istirahat sholat dan makan). Pukul 13.00
mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore, malam, dan esok
hari, sesuai dengan tingkat ketergantungan klien. Pukul 14.00 post conference.”

PP 1 : “Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Saida Hayati, saya sebagai


ketua tim perawat primer 1. Saya akan menjelaskan tentang rencana harian ketua tim perawat
primer 1. Pada Pukul 07.00 operan dinas dan preconferen. Pukul 08.00 memeriksa dan mengkaji
kebutuhan pasien. Pukul 09.00 melakukan tindakan keperawatan kepada pasien An. BR. Pukul
10.00 melakukan supervisi kepada perawat pelaksana yang ada di tim saya. pukul 11.00
mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan, dan respon klien pada catatan
keperawatan. Pukul 12.00 Isoma (Istirahat sholat makan). Pukul 13.00 menulis dokumentasi,
serta memeriksa kelengkapan dokumentasi askep pasien sesuai dengan perawat yang dinas.
Pukul 14.00 Post conference dan operan dinas.”

PP 2 : “Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Risdayanti, saya sebagai


ketua tim perawat primer 2. Saya akan menjelaskan tentang rencana harian ketua tim perawat
primer 2. Pada Pukul 07.00 operan dinas dan preconferen. Pukul 08.00 memeriksa dan mengkaji
kebutuhan pasien. Pukul 09.00 melakukan tindakan keperawatan kepada pasien An. K. Pukul
10.00 melakukan supervisi kepada perawat pelaksana yang ada di tim saya. pukul 11.00
mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan, dan respon klien pada catatan
keperawatan. Pukul 12.00 Isoma (Istirahat sholat makan). Pukul 13.00 menulis dokumentasi,
serta memeriksa kelengkapan dokumentasi askep pasien sesuai dengan perawat yang dinas.
Pukul 14.00 post conference dan operan dinas.”

PA 1 : Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Rinsa Dewi, saya sebagai


perawat pelaksana 1. Disini saya akan menjelaskan tentang rencana kerja harian perawat
pelaksana 1 pada hari ini. Pukul 07.00 melakukan operan dan preconference. Pukul 08.00
memantau, mengobservasi, dan mengevaluasi kondisi pasien. Pukul 09.00 mengkaji kebutuhan
dan masalah keperawatan pada An. BR. Pukul 10.00 mengikuti supervisi bersama perawat
primer 1. Pukul 11.00 menyusun rencana asuhan keperawatan. Pukul 12.00 Isoma (istirahat
sholat makan). Pukul 13.00 melaksanakan tindakan asuhan keperawatan. Pukul 14.00 post
conference dan operan.”

PA 2 : Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Rosyani Dwi Putri Anggraini,


saya sebagai perawat pelaksana 2. Disini saya akan menjelaskan tentang rencana kerja harian
perawat pelaksana 2 pada hari ini. Pukul 07.00 melakukan operan dan preconference. Pukul
08.00 memantau, mengobservasi, dan mengevaluasi kondisi pasien. Pukul 09.00 mengkaji
kebutuhan dan masalah keperawatan pada An. K. Pukul 10.00 mengikuti supervisi bersama
perawat primer 2. Pukul 11.00 menyusun rencana asuhan keperawatan. Pukul 12.00 Isoma
(istirahat sholat makan). Pukul 13.00 melaksanakan tindakan asuhan keperawatan. Pukul 14.00
post conference dan operan.”
SKENARIO SENTRALISASI OBAT

Karu dan Apoteker : Rosyani Dwi Putri Anggraini

Katim (PP) : Sariwati

PA 1 : Rinsa Dewi

Narator : Saida Hayati

Keluarga Pasien : Risdayanti

Narator : Disebuah rumah sakit didatangi oleh pasien baru, pasien tersebut anak pasien An. K
yang diantar oleh orang tuanya. Pasien dipindahkan dari IGD ke ruang Al-Haitam kamar 602.
Setelah pasien baru diterima diruang Al-haitam, kemudian perawat melakukan kegiatan
sentralisasi obat.

PP : “Selamat pagi, bu”

Karu : “Iya selamat pagi, silakan masuk. Ada apa ya ners sariwati?”

PP : “Begini,bu. Kita kedatangan pasien baru An. K. yang tadi sudah dilakuakn
penerimaan oleh Ners risda. Nah, sekarang saya akan melakukan sentralisasi obat kepada pasien
baru tersebut. menurut ibu, bagaimana?”

Karu : “Baik ners Sariwati, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pada pasien
baru. Lalu, bagaimana untuk tindakan pelaksanaan dan juga keperluan instrumentnya?”

PP : “Untuk tindakannya, pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien, diserahkan pengelolaan sepenuhnya dilakukan oleh perawat. Untuk instrument
yang kita butuhkan adalah surat persetujuan sentralisasi obat, tanda bukti serah terima obat dari
farmasi, format pemberian oral dan injeksi.”

Karu : “Baiklah, untuk formatnya bisakah saya melihatnya terlebih dahulu?”

PP : “Oh ya bu. Ini formatnya.”

Karu : “Ya, baik ners. Saya rasa persiapannya sudah matang, jadi bisa dilakukan
sekarang juga.”

PP : “Baik, bu. Terimakasih atas perijinannya.”


“ Baiklah ners Rinsa, kita akan segera melakukan sentralisasi kepada pasien
baru ya.”

PA : “Baik, ners”

Narator : Perawat Primer dan perawat pelaksanan menuju kamar pasien.

PA : “Selamat pagi bu, apa ini benar dengan An. K yang baru masuk tadi pagi.”

Keluarga px : “Iya sus, saya ibu dari An. K. Ada apa ya sus?”

PP : “Perkenalkan bu, nama saya ners Sariwati dan ini teman saya ners Rinsa Dewi.
Kami berdua adalah perawat yang berdinas pagi hari ini. Mohon maaf ibu, kedatangan kami
yaitu untuk meminta persetujuan ibu, agar kami bisa mengatur dan mengelola obat anak ibu.
Bagaimana bu, apakah ibu setuju?”

Keluarga px : “Iya, sus. Saya setuju. Selanjutnya bagaimana ya sus?”

PA : “Baiklah bu, saya akan mewakilkan untuk menjelaskan sedikit ya bu. Untuk
alurnya, di ruang Al-haitam dokter akan memberikan resep ke farmasi, kemudian dari farmasi
akan mengantar obat dan meletakkan obat di dispensing atau ruang penyimpanan obat ya, bu.
Farmasi akan melakukan serah terima obat kepada perawat primer, setelah itu perawat akan
mengelola obat terkait pemberian obat tersebut, dan jika obat tidak tersedia diruang farmasi,
maka ibu akan menebus resep yang akan diberikan dokter di farmasi diluar ruangan atau rumah
sakit, setelah itu diserahkan ke perawat yang ada diruangan. Kemudian perawat akan menyimpan
obat di dispensing atau tempat penyimpanan obat, dan akan dikelolan untuk pemberiannya ke
pasien. Bagaimana, bu. Apakah ibu sudah bisa memahami dan apakah ada pertanyaan?”

Keluarga px :”Sudah sus, sudah sangat jelas.”

PP : “Baik, ibu. Biar saya bantu untuk menyisihkan berkas persetujuannya, ini saya
kasih dan bisa dibaca terlebih dahulu, ya.”

Keluarga px : “Baik,sus”

Narator : Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat.

Keluarga px : “Ini, sudah sus”

Narator : Apoteker menyerahkan obat ke perawat primer di meja perawat.

Apoteker : “Ini ners, ini obat untuk An. K dengan nomor register 101. Yaitu obat
paracetamol.

PP : “Sebentar ya, saya akan melihat daftar obat dari An. K.”
“Baik, sepertinya sudah sesuai semuanya. Terimakasih sebelumnya”

Apoteker : “Iya, sama-sama”

Narator : Setelah apoteker mneyerahkan obat ke perawat primer, perawat primer


memberikan perintah ke perawat pelaksana untuk segera memberikan obat tersebut ke pasien.

PP : “Ners Rinsa, ini obat An. K yang ada diruang 602 dengan nomor register 101,
apakah anda bisa membantu saya untuk memberikan obat ke An. K? Jangan lupa cek kembali
nama dan nomor registernya sebelum diberikan ya ners.”

PA : “Baik ners”

Narator : Perawat pelaksana menuju bed pasien

PA : “Permisi, bu”

Keluarga px : “Iya, sus”

PA : “Maaf ibu, saya akan memberikan obat untuk anak ibu. Tapi sebelumnya apakah
saya boleh mengecek gelang identitasnya?”

Keluarga px :”Iya, silakan sus”

PA : “Baik, sudah sesuai ya bu. Saya akan memberikan obat paracetamol untuk
menurunkan panas anak ibu.”

Keluarga px : “Oh, ya. Silakan sus”

PA : “Baiklah, sudah selesai ya bu. Apabila keluhan dari anak ibu atau ada keperluan
dengan perawat, ibu bisa menghubungi saya di ruang jaga perawat ya bu.”

Keluarga px : “Baik, sus. Terimakasih.”

PA : “Sama-sama bu, permisi”

Narator : perawat primer menemui kepala ruangan untuk memberikan laporan tentang
sentralisasi obat.

PP : “Sentralisasi obat pada An.K sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
keselamatan pasien, bu.”

Karu : “Ya, baik. Terimakasih ners Sariwati, telah bekerja dengan baik dan sesuai
dengan SOP.”

Narator : Sentralisasi obat telah selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai