PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS: PRE-ARRIVAL ASSESSMENT, ADMISSION DAN QUICK CHECK, COMPREHENSIVE ASSEMENT, SERTA ON-GOING ASSESSMENT Juanda Roki Saputra September, 2020
Abstrak
Pre-Arrival Assessment, Admission Dan Quick Check, Comprehensive
Assessment, Serta On-Going Assessment merupakan sebuah proses pengkajian pada pasien kritis. Ada empat langkah untuk pengkajian pasien kritis tersebut, yang pertama pengkajian sebelum pasien datang, pengkajian segera, pengkajian lengkap dan juga pengkajian berkelanjutan. Pengkajian ini meliputi proses pengumpulan data pasien, memvalidasi data pasien, dan juga menginterprestasikan informasi tentang kondisi pasien. Ini merupakan hal penting yang harus kita pahami sebagai seorang perawat untuk bisa memahami pengkajian ini agar bisa melakukannya dengan cepat dan tepat disaat ada pasien yang kritis.
A. Proses Keperawatan Keperawatan Kritis: Penegakan Diagnosis,
Penetapan Luaran, Dan Intervensi Dalam proses keperawatan kritis dari segi penegakan diagnosis, penetapan luaran, dan intervensi yang akan diberikan itu berbeda pada setiap kasus yang akan ditangani. Tergantung daari kasus apa yang akan ditangani oleh seorang perawat tersebut. Kita bisa menggunakan buku SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) untuk menentukan diagnose keperawatan pada pasien. Untuk menentukan luaran kita bisa menggunakan atau melihat dari buku SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia). Dan untuk menentukan intervensi pada pasien kita dapat melihat atau menggunakan buku SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
B. Pengkajian Keperawatan Kritis: Pre-Arrival Assessment, Admission
Dan Quick Check, Comprehensive Assement, Serta On-Going Assessment A) Pre-Arrival Pre-Arrival atau dengan kata lain pengkajian sebelum pasien datang adalah sebuah proses dimana sebelum pasien masuk kedalam ruang ICU. Tujuan dilakukan pengkajian ini adalah untuk saat pasien datang ke ruang ICU semua peralatan yang dibutuhkan nantinya oleh pasien yang sedang kritis sudah tersedia dan siap digunakan : Identitas pasien, Menentukan diagnose, Tanda-tanda vital (kondisi pasien), Alat bantu invasif yang dipakai, Modus ventilasi mekanik yang sedang dipakai bila pasien menggunakan ventilator. B) Admission Dan Quick Check a) Pengkajian pada fase ini adalah pengkajian yang dimulai saat pasien masuk dan juga dirawat di ruang perawatan intensif. Kemudian perawat mengobservasi secara general dan melakukan pengkajian ABCDE, diantaranya : (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Drugs), E (Equipment) (Pusat 2018). C) Comphrehensive Assement Comphrehnsive Assement atau pengkajian lengkap adalah meliputi pengkajian kesehatan lalu, riwayat psikososial dan spiritual serta pengkajian fisik dari setiap sistem tubuh (sistem kardiovaskuler, respirasi, neurologi, renal, gastriointenstinal, endokrin dan immunologi serta integument). D) On-Going Assessment Adalah kontinuitas monitoring kondisi pasien setiap 1-2 jam pada saat kritis, selanjutnya sesuai kondisi pasien, yang perlu dikaji tanda-tanda vital, hemodinamik, alat-alat yang terpakai oleh pasien saat masuk ICU. Pada fase ini pengkajian memang harus lebih terfokus dan juga lebih sering dilakukan untuk mengetahui kondisi kestabilan pasien. Pemantauan lanjutan ini biasanya dilakukan 1-2 jam sekali pada pasien yang status fisiologinya menurun dan 2-4 jam sekali pada pasien yang sudah mulai stabil kondisinya. (AACN, 2008). DAFTAR PUSTAKA
AACN. 2008. Scope and Standards Of Practice For The Acute Care Nurse Practitioner. USA: AACN Critical Care Publication.
Pusat, Hipercci. 2018. Modul Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar. IN MEDIA.
Keperawatan Kritis Adalah Keahlian Khusus Di Dalam Ilmu Perawatan Yang Menghadapi Secara Rinci Dengan Manusia Yang Bertanggung Jawab Atas Masalah Yang Mengancam Jiwa