Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU SECARA TIME SERIES

DAN CROSS SECTION


(PT. GUDANG GARAM dan PT. HM. SAMPOERNA TAHUN 2007 SAMPAI 2008)

MUHAMMAD TAUFIQ
STMIK AMIKOM
mtaufieq@gmail.com

ABSTRAKSI:
Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaya telah melakukan auditing neraca kosolidasi PT.
GUDANG GARAM Tbk. (Perseroan) DAN ANAK PERUSAHAAN pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
sedangkan Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan telah melakukan auditing neraca PT. HANJAYA
MANDALA SAMPURNA Tbk. (Perusahaan) DAN ANAK PERUSAHAAN (bersama-sama disebut Grup)
pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas
konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adapun
lapaoran keuangan merupakan tanggungjawab manajemen Perseroan, sedangkan tanggungjawab auditor terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi yang didasarkan hasil auditing, dimana
pelaksanaan audit berlandaskan standart auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Key Word: Laporan Keuangan, Analisis Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Aset, Utang, dan Modal

PENDAHULUAN
Standart IAPI mengharuskan auditor membuat perencanaan dan pelaksanaan audit agar
menghasilkan keyakinan yang signifikan atau proporsional sehingga tidaka menimbulkan kesalahan
yang fatal terhadap penyajian material dari laporan keuangan, meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti bukti yang mendukung jumlah jumlah – jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan, disamping itu Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh fihak manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan
dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan
prospeknya di masa datang, dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan
yang dimiliki para pengusaha (businessman), dimana rasio tersebut dapat memberikan indikasi
apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kewajiban finasialnya, besarnya piutang yang
cukup rasional, efisiensi manajemen persediaa, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan
struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemilik dapat tercapai
dengan memadai

METODOLOGI ANALISIS
Dengan didasarkan hasil analisis prestasi keuangan maka dapat digunakan sebagai alat ukur
untuk menilai kegiatan manajemen keuangan perusahaan dalam perencanaan dan implementasi setiap
tindakan secara konsisten dengan tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimum, disisi lain juga
dapat digunakan fihak lain seperti bank untuk menilai kelayakan dalam pemberian dana atau kredit
baru atau para calon investor dalam membuat proyeksi prospek perusahaan dimasa yang akan datang
Dalam melakukan analisis keuangan ini bagi suatu perusahaan dapat dibagi atas dua cara (metode),
yakni:
Cross Section, yakni membandingkan antar perusahaan yang sejenis dalam satu industri sehingga
dapat diketahui posisi perusahaan dalam industri
Time Series, yakni membandingkan prestasi satu periode dengan periode sebelumnya sehingga
diektahui adanya trend (kecenderungan)selama periode tertentu
Aplikasi dari analsis rasio keuangan sangat variatif dan ditentukan oleh fihak yang membutuhkan,
disamping itu memilki nilai manfaat jika dibandingkan dengan standart yang jelas, seperti standart
industri maupun trend (kecenderungan) tertentu sebagai tujuan manajemen, serta sistem akuntasi yang
digunakan

ANALISIS RASIO KEUANGAN


Akibat adanya perbedaan dalam pencapaian tujuan dan harapan dalam suatu organisasi, maka
analisis keuanganpun beranekaragam adanya, artinya seorang pemasok akan lebih menekankan segi
jaminan yang ditunjukkan dengan besarnya aktiva lancar, untuk para pemegang saham preferen dan
obligasi akan lebih menekankan pada aliran kas dalam jangka panjang, adapun untuk pemilik atau
calon investor akan lebih menekankan pada aspek profitabilitas dan risiko, karena kestabilan harga
saham sangat ditentukan oleh tingkat keuntungan yang diperoleh dan dividen di masa datang,
sementara bagi fihak manajemen akan lebih menitikberatkan semua aspek dari analisis keuangan baik
yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, karena menyangkut tanggungjawab secara
keseluruhan dalam mengelola operasional perusahaan setiap hari serta dalam rangka memdapatkan
laba yang lebih kompetitif dan prooduktif, untuk itu analisis rasio keuangan dibagi atas:

SOLVENCY (SOLVABILITAS) atau dikenal rasio likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan


untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktu yang ditetapkan, maka rasio
yang diperhitungkan:
Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Utang Lancar
Quick Ratio = Quick Assets / Total Utang Lancar

ACTIVITY atau rasio aktivitas, merupakan kemampuan perusahaan untuk mengendalikan


investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk
mendapatkan penjualan, maka faktor yang diperhitungkan:
Asset Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total (Rata2) Aset
dimana:
Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2
Receivable Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total
Piutang (Rata2 Piutang)
dimana:
Rata-rata Piutang = (Piutang Awal + Piutang Akhir) / 2
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Total Persediaan
(Rata2 Persediaan)
dimana:
Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)/2

FINANCIAL LEVERAGE RATIO atau rasio leverage keuangan, merupakan sejauh mana
perusahaan mengandalkan pendanaan utang, maka faktor yang diperhitungkan:
Debt Ratio = Total Utang/Total Aset
Debt Equity Ratio = Total Utang/Total Ekuitas (Modal)
Equity Multiplier = Total Aset/Total Ekuitas (Modal)
Interest Coverage = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Biaya Bunga

PROFITABILITY RATIO atau rasio profitabilitas, merupakan sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri,
maka faktor yang diperhitungkan:
Net Profit Margin = Laba Bersih / Total Pendapatan Operasi
Gross Profit Margin = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Pendapatan Operasi
Net Return on Asset = Laba Bersih/Total (Rata2) Aset
Gross Return on Asset = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total (Rata2) Aset
Return on Equity = Laba Bersih/Modal (Ekuitas)
Payout Ratio = Dividen Tunai/Laba Bersih
Retention Ratio = Laba Ditahan/Laba Bersih
Sustainable Growth Rate = Return on Equity x Retention Ratio

DATA DAN HASIL PENELITIAN


Berdasarkan hasil pengambilan data laporan keuangan pada 2 perusahaan yaitu PT.
GUDANG GARAM Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN dengan PT. HANJAYA MANDALA
SAMPURNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


TAHUN TREND
NO URAIAN 2008 2007 SELISIH %
1 Total Aset Lancar 17,008,576 17,124,562 -115,986 99%
2 Total Hutang Lancar 7,670,532 8,775,317 -1,104,785 87%
3 Quick Asset 3,479,589 3,622,524 -142,935 96%
4 Total Pendapatan Operasi 30,251,643 27,389,365 2,862,278 111%
5 Total Rata-rata Asset 23,926,455 22,756,492.50 1,169,962.50 105%
6 Total Rata-rata Piutang 2,368,936 2,641,709 -272,773 90%
7 Harga Pokok Penjualan 25,095,136 23,074,633 2,020,503 109%
8 Total Persediaan 13,515,512.50 12,575,564.50 939,948 108%
9 Total Utang 15,519,266 9,640,418 -1,086,730 89%
10 Total Ekuitas 24,072,959 14,119,796 1,399,470 110%
11 Total Asset 3,165,635 23,779,951 293,008 101%
12 Laba Seb. Pajak & Bunga 3,165,635 2,528,677 636,958 125%
13 Biaya Bunga 553,073 335,210 217,863 165%
14 Laba Bersih 1,880,492 1,445,949 434,543 130%
15 Deviden Tunai 849,466 684,258 165,208 124%
16 Laba Ditahan 73,614 74,634 -1,020 99%

PT GUDANG GARAM tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


2008 2007 SELISIH %
SOLVENCY
Current Ratio 0.998 1.951 -0.953 51%
Quick Ratio 0.442 0.413 0.029 110%
ACTIVITY
Asset Turnover 1.264 1.204 0.06 110%
Receivable Turnover 12.77 10.368 2.402 120%
Inventory Turnover 1.857 1.835 0.022 100%
FINANCIAL LEVERAGE
Debt Ratio 0.355 0.405 -0.05 90%
Debt Equity Ratio 0.551 0.683 -0.132 81%
Equity Multiplier 1.551 1.684 -0.133 92%
Interest Coverage 5.722 7.544 -1.822 76%
PROFITABILITY
Net Profit Margin 0.062 0.053 0.009 117%
Gross Profit Margin 0.105 0.092 0.013 114%
Net Return On Asset 0.079 0.064 0.015 123%
Gross Return On Asset 0.132 0.111 0.021 119%
Return On Equity 0.121 0.102 0.019 119%
Payout Ratio 0.452 0.473 -0.021 96%
Retention Ratio 0.039 0.052 -0.013 75%
Sustainable Growth Rate 0.004719 0.005304 -0.000585 89%

Dari hasil perbandingan diatas pada PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007
dan 2008, maka dapat di informasikan beberapa hal:
1. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar
2. Th.2008 memiliki aktiva lancar yang lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk
mengubah aktiva menjadi kas
3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan
dan mendapatkan laba
4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang
terlampau besarakibatnya laba akan menurun
5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan
6. Th.2007 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor
akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi
7. Th.2007 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva
8. Th.2007 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan
untuk mengembalikan modal lebih besar
9. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang
diperoleh
10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan
11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga
pokok penjualan
12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan
15. Th.2007 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar
16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar
17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:


1. Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financial jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008
2. Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan
investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan
aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008
3. Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan
pendanaan utang lebih efektif dibanding tahun 2008
4. Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri kurang
profit dibanding tahun 2008

PT. HM. SAMPOERN dan ANAK PERUSAHAAN


TAHUN TREND
NO URAIAN 2008 2007 SELISIH %
1 Total Aset Lancar 11,037,287.00 11,056,457.00 -19,170.00 99%
2 Total Hutang Lancar 7,642,207.00 6,212,683.00 1,429,522.00 123%
3 Quick Asset 3,379,439.00 2,126,633.00 1,252,806.00 159%
4 Total Pendapatan Operasi 34,680,445.00 29,787,725.00 4,892,720.00 116%
5 Total Rata-rata Asset 15,907,180.50 14,170,173.00 1,737,007.50 112%
6 Total Rata-rata Piutang 851,180.50 698,005.00 153,175.50 121%
7 Harga Pokok Penjualan 24,695,196.00 21,025,772.00 3,669,424.00 118%
8 Total Persediaan 8,293,836.00 4,836,507.50 3,457,328.50 172%
9 Total Utang 8,083,584.00 7,614,388.00 468,196.00 106%
10 Total Ekuitas 8,047,896.00 8,063,542.00 -15,646.00 99%
11 Total Asset 16,133,819.00 15,680,542.00 453,277.00 103%
12 Laba Seb.Pajak & Bunga 6,225,233.00 5,584,980.00 640,253.00 112%
13 Biaya Bunga 37,423.00 57,725.00 -20,302.00 65%
14 Laba Bersih 3,895,280.00 3,624,018.00 271,262.00 108%
15 Deviden Tunai 1,925,005.00 1,722,029.00 202,976.00 112%
16 Laba Ditahan 24,836.00 9,798.00 15,038.00 254%

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


2008 2007 SELISIH %
SOLVENCY
Current Ratio 1.444 1.78 -0.336 0.811
Quick Ratio 0.442 0.342 0.1 1.292
ACTIVITY
Asset Turnover 2.18 2.102 0.078 1.037
Receivable Turnover 40.744 42.676 -1.932 0.955
Inventory Turnover 2.978 4.347 -1.369 0.685
FINANCIAL LEVERAGE
Debt Ratio 0.501 0.486 0.015 1.031
Debt Equity Ratio 1.004 0.944 0.06 1.064
Equity Multiplier 2.005 1.945 0.06 1.031
Interest Coverage 166.348 96.751 69.597 1.719
PROFITABILITY
Net Profit Margin 0.112 0.122 -0.01 0.918
Gross Profit Margin 0.18 0.187 -0.007 0.963
Dari hasil Net Return On Asset 0.245 0.256 -0.011 0.957
Gross Return On Asset 1.598 0.394 1.204 4.056
Return On Equity 0.484 0.449 0.035 1.078
Payout Ratio 0.494 0.475 0.019 1.04
Retention Ratio 0.0064 0.0027 0.0037 2.37
Sustainable Growth Rate 0.0031 0.0012 0.0019 2.583

perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007 dan 2008,
maka dapat di informasikan beberapa hal:
1. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar
2. Th.2007 dan 2008 memiliki aktiva lancar yang sama sama liquid
3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan
dan mendapatkan laba
4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang
terlampau besarakibatnya laba akan menurun
5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan
6. Th.2008 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi
7. Th.2008 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva
8. Th.2008 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan
untuk mengembalikan modal lebih besar
9. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang
diperoleh
10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan
11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok
penjualan
12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan
15. Th.2008 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar
16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar
17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:


Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial
jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008
Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di
aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan
penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008
Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan
utang kurang efektif dibanding tahun 2008
Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik
dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri lebih profit dibanding
tahun 2008
Perbandingan antara PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT. Gudang Garam
Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008
DISKRIPSI HM. SAMPOERNA GUDANG_GARAM
SOLVENCY
Current Ratio 1.444 1.78
Qucik Ratio 0.442 0.342
ACTIVITY
Asset Turnover 2.18 2.102
Receivable Turnover 40.744 42.676
Inventory Turnover 2.978 4.347
FINANCIAL LEVERAGE
Debt Ratio 0.501 0.486
Debt Equity Ratio 1.004 0.944
Equity Multiplier 2.005 1.945
Interest Coverage 166.348 96.751
PROFITABILITY
Net Profit Margin 0.112 0.122
Gross Profit Margin 0.18 0.187
Net Return On Asset 0.245 0.256
Gross Return On Asset 1.598 0.394
Return On Equity 0.484 0.449
Payout Ratio 0.494 0.475
Retention Ratio 0.0064 0.0027
Sustainable Growth Rate 0.0031 0.0012

Dari hasil perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT.
Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008, maka dapat di informasikan beberapa
hal:
GG memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar
Sampoerna memiliki aktiva lancar yang sama lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk
mengubah aktiva menjadi kas
Sampoerna lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba
GG memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau
besarakibatnya laba akan menurun
GG lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan
Sampoerna memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi
Sampoerna memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva
Sampoerna memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan untuk
mengembalikan modal lebih besar
Sampoerna memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh
GG mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan
GG memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan
GG menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
Sampoerna menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar
Sampoerna menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan
Sampoerna memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar
Sampoerna menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar
Sampoerna memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:


Solvency: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih kecil dibanding PT. Gudang Garam Tbk.
Dan Anak Perusahaan
Activity: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan
untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam
menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding PT. Gudang Garam Tbk.
Dan Anak Perusahaan
Financial Leverage: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana
perusahaan mengandalkan pendanaan utang kurang efektif dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan
Anak Perusahaan
Profitability: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal
sendiri lebih profit dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan
PENUTUP
Dari hasil pengamatan perbandingan yang telah dilakukan, maka penggunaan analisis rasio
keuangan sangat variatif dan bergantung dari fihak yang membutuhkan, untuk itu diperlukan data –
data yang sangat mendukung agar hasil analisis keuangan dapat representatif dan dapat
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perusahaan mendapatkan nilai lebih
(professional) secara global untuk mendapatkan investasi dalam mengembangkan usaha serta
kemakmuran bagi stack holder secara keseluruhan
REFERENSI
Ross, WJ, Corporate Finance, Mc.Graw-Hill Companies, 2005
Barr R. and Andrew R., The Corporate Uses of Beta, The Revolution in Corporate Finance, Blackwell
Publisher, Massachusetts, 1982
Agus S., Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 1996
Sejatinya Hidup Ada Didalam Cahaya Diatas Cahaya yakni Mencahayakan Cahaya (f1q-09)
mtq-2009

Anda mungkin juga menyukai