Anda di halaman 1dari 11

Nama : Devani Nindia Putri

NIM : 180422623022
Offering : II
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Tugas : Perbedaan PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010

PERBEDAAN MENDASAR dan KONSEP

PP No 24 tahun 2001 : SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar


Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi
Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan. PP No 71 tahun 2010 tentang SAP adalah PP yang fundamental yang
mengusung amanat penerapan akuntansi berbasis akrual selambat-lambatnya untuk
pelaporan keuangan pemerintahan tahun 2015.

Tabel Perbedaan antara PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010

NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010


Kerangka Konseptual Standar Akuntansi Pemerintah
1 Penyusutan Aset Tidak diuraikan dalam Aset yang digunakan
Tetap kerangka konseptual pemerintah, kecuali beberapa
aset tertentu seperti tanah,
mempunyai masa manfaat dan
kapasitas yang terbatas.
Seiring dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari
suatu aset (Par 16)

2 Entitas Akuntansi Belum ada uraian Terdapat uraian mengenai


mengenai Entitas Entitas Akuntansi
Akuntansi

3 Entitas Pelaporan a) Pemerintah Pusat; Selain sebagaimana


b) Pemerintah Daerah; disebutkan pada CTA,
c) satuan organisasi di ditegaskan pula bahwa entitas
lingkungan pelaporan termasuk
Pemerintah kementerian negara atau
Pusat/Daerah atau lembaga di lingkungan
organisasi lainnya pemerintah pusat (Par 22)
yang diwajibkan
menyajikan LK
menurut peraturan
Per-UU-an (Par
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
19)

4 Peranan Pelaporan diperlukan Pelaporan diperlukan untuk


Laporan untuk kepentingan: kepentingan:
Keuangan - Akuntabi - Akuntabilitas;
litas; - Manajemen;
- Manajem - Transparansi; dan
en; - Keseimbangan antar
- Transpar generasi
ansi; dan - Evaluasi Kinerja (Par 25)
- Keseimb Keuangan Pokok
5 Komponen angan o LRA
Laporan antar
Keuangan generasi
(Par 22)

Laporan
Keuangan Pokok
o LRA Laporan Perubahan SAL
o Neraca
o Neraca Laporan Operasional (LO)
o LAK
o LAK Laporan Perubahan Ekuitas
o (LPE)
o CaLK (Par 25) o CaLK (Par 28)
Laporan yang o Bersifat
optional
o Laporan Kinerja
o
Keuangan (LKK)
o Laporan
Perubahan
Ekuitas (LPE)
(par 26)
6 Basis Akuntansi Basis kas untuk Basis akrual untuk
pengakuan pengakuan pendapatan-LO,
pendapatan, belanja beban, aset, kewajiban, dan
dan pembiayaan ekuitas (Par 42)
dalam LRA Dalam hal anggaran disusun
Basis akrual untuk dan dilaksanakan berdasar
pengakuan aset, basis kas, maka LRA disusun
kewajiban, dan ekuitas berdasarkan basis kas.
dalam Neraca (Par 39) Bilamana anggaran disusun
dan dilaksanakan berdasarkan
basis akrual, maka LRA
disusun berdasarkan basis
akrual. (Par 44)
7 Unsur a. LRA Unsur Laporan Keuangan
Laporan -Pendapatan Laporan Pelaksanaan
Keuangan -Belanja Anggaran
-Transfer a. LRA
-Pembiayaan -Pendapatan-LRA
b. Neraca -Belanja
Aset -Transfer
Kewajiban -Pembiayaan
Ekuitas Dana (Ekuitas b. Laporan Perubahan SAL
dana lancar, investasi Laporan Finansial
dan dana cadangan) a. Neraca
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
(Par 57-77) - Aset
- Kewajiban
c. Laporan Kinerja - Ekuitas (Par 60-
Keuangan 83)
Laporan realisasi b. Laporan Operasional
pendapatan (basis (LO)
akrual) & belanja - Pendapatan-LO
(basis akrual) – - Beban
bersifat - Transfer
OPTIONAL - Pos Luar Biasa

c. Laporan Perubahan
d. Laporan Ekuitas (LPE)
Perubahan Ekuitas Kenaikan dan penurunan
(LPE) ekuitas tahun pelaporan
Kenaikan dan dibandingkan tahun
penurunan ekuitas sebelumnya
tahun pelaporan
dibandingkan d. Laporan Arus Kas
tahun sebelumnya -Penerimaan Kas
- bersifat -Pengeluaran Kas
OPTIONAL
e. CalK
e. Laporan Arus Kas
-Penerimaan Kas
-Pengeluaran Kas

f. CaLK

8 Pengakuan Unsur Pengakuan Pengakuan Pendapatan (Par


Laporan Keuangan Pendapatan (Par 88) 95)
Pendapatan menurut Pendapatan-LO diakui pada
basis akrual diakui saat timbulnya hak atas
pada saat timbulnya pendapatan tersebut atau ada
hak atas pendapatan aliran masuk sumber daya
tersebut atau ada ekonomi.
aliran masuk sumber Pendapatan-LRA diakui
daya ekonomi. pada saat kas diterima di
Pendapatan menurut Rekening Kas Umum
basis kas diakui pada Negara/Daerah atau oleh
saat kas diterima di entitas pelaporan
Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau Pengakuan Belanja dan
oleh entitas pelaporan. Beban (Par96-97)
Beban diakui pada saat
Pengakuan Belanja timbulnya kewajiban,
(Par 89) terjadinya konsumsi aset,
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
Belanja menurut atau terjadinya penurunan
basis akrual diakui manfaat ekonomi atau
pada saat timbulnya potensi jasa.
kewajiban atau pada Belanja diakui berdasarkan
saat diperoleh terjadinya pengeluaran dari
manfaat. Rekening Kas Umum
Belanja menurut Negara/Daerah atau entitas
basis kas diakui pada pelaporan
saat terjadinya
pengeluaran dari
Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau
entitas pelaporan

9 Pengukuran Unsur Menggunakan nilai Menggunakan nilai perolehan


Laporan Keuangan perolehan Historis. Historis.
Aset dicatat sebesar Aset dicatat sebesar
pengeluaran kas dan pengeluaran/ penggunaan
setara kas atau sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar sebesar nilai wajar dari
dari imbalan yang imbalan yang diberikan untuk
diberikan untuk memperoleh aset tersebut
memperoleh aset
tersebut Kewajiban dicatat sebesar
nilai wajar sumber daya
Kewajiban dicatat ekonomi yang digunakan
sebesar nilai nominal pemerintah untuk memenuhi
(Par 90) kewajiban yang bersangkutan.
(Par 98)

PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan


1 Basis Akuntansi Basis akuntansi yang Basis akuntansi yang
digunakan dalam digunakan dalam laporan
laporan keuangan keuangan pemerintah yaitu
pemerintah yaitu basis basis akrual
kas untuk pengakuan (Par 5)
pos-pos pendapatan,
belanja, dan
pembiayaan dan basis
akrual untuk
pengakuan pos-pos
aset, kewajiban, dan
ekuitas dana.(Par 5)

Penggunaan
sepenuhnya basis
akrual bersifat
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
optional (Par 6)

2 Definisi Pendapatan: adalah Pendapatan-LRA: semua


semua penerimaan penerimaan Rekening Kas
Rekening Kas Umum Umum Negara/Daerah yang
Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran
menambah ekuitas Lebih dalam periode tahun
dana lancar dalam anggaran yang bersangkutan
periode tahun yang menjadi hak pemerintah,
anggaran yang dan tidak perlu dibayar
bersangkutan yang kembali oleh pemerintah.
menjadi hak
pemerintah, dan tidak Pendapatan-LO: hak
perlu dibayar kembali pemerintah pusat/daerah yang
oleh pemerintah. diakui sebagai penambah
(Par 8) ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar
kembali.(Par 8)

Belanja: semua Belanja: semua pengeluaran


pengeluaran dari dari Rekening Kas Umum
Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran
mengurangi ekuitas Lebih dalam periode tahun
dana lancar dalam anggaran bersangkutan yang
periode tahun tidak akan diperoleh
anggaran pembayarannya kembali oleh
bersangkutan yang pemerintah.
tidak akan diperoleh
pembayarannya Beban: penurunan manfaat
kembali oleh ekonomi atau potensi jasa
pemerintah. dalam periode pelaporan yang
(Par 8) menurunkan ekuitas, yang
dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
(Par 8)

Surplus/Defisit: Surplus/Defisit-LRA:selisih
selisih lebih/kurang lebih/kurang antara
antara pendapatan dan pendapatan-LRA dan belanja
belanja selama satu selama satu periode
periode pelaporan. pelaporan.
Surplus/Defisit-LO: selisih
antara pendapatan-LO dan
beban selama satu periode
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
pelaporan, setelah
diperhitungkan surplus/ defisit
dari kegiatan non operasional
dan pos luar biasa.

Penyusutan adalah Penyusutan adalah alokasi


penyesuaian nilai yang sistematis atas nilai
sehubungan dengan suatu aset tetap yang dapat
penurunan kapasitas disusutkan (depreciable
dan manfaat dari suatu assets) selama masa manfaat
aset aset yang bersangkutan.
(Par 8) (Par 8)

Tidak ada Pos luar biasa: pendapatan


luar biasa/ beban luar biasa yg
terjadi karena kejadian atau
transaksi yg bukan merupakan
operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin
terjadi, dan berada di luar
kendali atau pengaruh entitas
bersangkutan.

Tidak ada Saldo Anggaran Lebih adalah


gunggungan saldo yang
berasal dari akumulasi
SiLPA/SiKPA tahun-tahun
anggaran sebelumnya dan
tahun berjalan serta
penyesuaian lain yang
diperkenankan
(Par 8)
3 Informasi Laporan Laporan keuangan -Aset;
Keuangan menyediakan -Kewajiban;
informasi mengenai -Ekuitas;
entitas pelaporan -Pendapatan-LRA;
dalam hal: -Belanja;
-Aset; -Transfer;
-Kewajiban; -Pembiayaan;
-Ekuitas dana; -Saldo anggaran lebih
-Pendapatan; -Pendapatan-LO;
-Belanja; -Beban; dan
-Transfer; -Arus kas. (Par 11)
-Pembiayaan; dan
-Arus kas. (Par 11)
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
4 Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pokok
Laporan Keuangan Pokok 1. Laporan Pelaksanaan
- LRA Anggran
- Neraca - LRA
- LAK - Laporan Perubahan SAL
- CaLK (Par 14) 2. Laporan Finansial
- - Neraca
Laporan yang bersifat - Laporan Operasional
optional (LO)
-Laporan Kinerja - LAK
Keuangan (LKK) - Laporan Perubahan
-Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Ekuitas (LPE)
(par 20) 3. CaLK (Par 14)

Setiap entitas Setiap entitas pelaporan


pelaporan menyajikan menyajikan komponen-
komponen-komponen komponen laporan keuangan
laporan keuangan tersebut kecuali :
tersebut kecuali: • LAK yang hanya
LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang
disajikan oleh unit mempunyai fungsi
yang mempunyai perbendaharaan umum;
fungsi perbendaharaan • Laporan Perubahan SAL
(Par 15) yang hanya disajikan oleh
Bendahara Umum Negara dan
entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.
(Par 15)

Entitas pelaporan pemerintah


pusat juga menyajikan Saldo
Anggaran Lebih pemerintah
yang mencakup Saldo
Anggaran Lebih tahun
sebelumnya, penggunaan
Saldo Anggaran Lebih, Sisa
Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran (SiLPA/SiKPA)
tahun berjalan, dan
penyesuaian lain yang
diperkenankan (Par 18)
Entitas pelaporan menyajikan
kekayaan bersih pemerintah
yang mencakup ekuitas awal,
surplus/defisit periode
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
bersangkutan, dan dampak
kumulatif akibat perubahan
kebijakan dan kesalahan
mendasar (Par 22)

5 Laporan Realisasi Diperlukan dalam idem


Anggaran rangka memenuhi
kewajiban pemerintah
yang diatur dalam
peraturan
perundangan
(statutory)

6 Laporan Perubahan Tidak ada laporan Laporan Perubahan SAL


SAL tersendiri menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya
pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih
awal;
b. Penggunaan Saldo
Anggaran Lebih;
c. Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
d. Koreksi Kesalahan
Pembukuan tahun
Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih
Akhir. (Par 41)

7 Neraca Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu


• Ekuitas Dana kekayaan bersih pemerintah
Lancar: selisih antara yang merupakan selisih antara
aset lancar dan aset dan kewajiban
kewajiban jangka pemerintah pada tanggal
pendek, termasuk sisa laporan.
lebih pembiayaan Saldo ekuitas di Neraca
anggaran/saldo berasal dari saldo akhir
anggaran lebih ekuitas pada Laporan
• Ekuitas Dana Perubahan Ekuitas
Investasi: (Par 84-85)
mencerminkan
kekayaan pemerintah
yang tertanam dalam
investasi jangka
panjang, aset tetap,
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
dan aset lainnya,
dikurangi dengan
kewajiban jangka
panjang
• Ekuitas Dana
Cadangan:
mencerminkan
kekayaan pemerintah
yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu
sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.
(Par 78-81)

8 Laporan Arus Kas • Disajikan oleh • Disajikan oleh unit yang


unit yang mempunyai mempunyai fungsi
fungsi perbendaharaan perbendaharaan umum (Par
(Par 15) 15)
• Arus masuk dan • Arus masuk dan keluar
keluar kas kas diklasifikasikan
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
berdasarkan aktivitas investasi, pendanaan, dan
operasi, investasi aset transitoris (Par 90)
non keuangan,
pembiayaan, dan non
anggaran
(Par 86)
9 Laporan Kinerja • Bersifat optional TIDAK ADA
Keuangan • Disusun oleh
entitas pelaporan yang
menyajikan laporan
berbasis akrual
• Sekurang-
kurangnya menyajikan
pos-pos :
a) Pendapatan dari
kegiatan operasional;
b) Beban berdasarkan
klasifikasi fungsional
dan klasifikasi
ekonomi;
c) Surplus atau defisit.
(Par 20 & 86)

Anda mungkin juga menyukai