Nomor : 02/C.1/Pan.

Diklat/KPP/IX/2020 23 September 2020 M

Lamp : satu lembar 05 Safar 1442 H
Hal : Permintaan Rekomendasi Kegiatan Diklat Kepengasuhan
Pondok Pesantren

Yth. Ketua PW. Persatuan Islam Jawa Barat

Jl. Peta No.154, Suka Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40232
Kota Bandung

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫السالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‬
ّ

Diberitahukan dengan hormat bahwa kami akan menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Kepengasuhan Pondok Pesantren bagi para murabbi (pengurus dan pengasuh
pondok). Maka dengan ini kami memohon dukungan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Jawa
Barat dengan memberikan rekomendasi kegiatan yang akan kami selenggarakan ke pesantren-
pesantren dibawah naungan jam’iyah Persatuan Islam.

Kegiatan ini, insyaallah, akan dilaksanakan pada

Hari, Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020 s.d. Kamis, 15 Oktober 2020

tempat : City Hotel Tasikmalaya
Jl. Sukalaya Barat No.50, Argasari, Kec. Cihideung, Tasikmalaya,
Jawa Barat 46122*

Demikian surat permohonan rekomendasi ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan “Jazakallahu Khairon Katsiro”.

Ketua, Sekretaris,

Anasah Qodarudin, S.Pd.I. Luthfi Fauzi, S.Pd.

Keterangan
* Informasi lengkap terkait kegiatan bisa dibaca
pada brosur yang dilampirkan pada surat ini
 [DORMITORY EDUCATOR ACADEMY / DEA] by KAFA INSTITUTE

I. Latar belakang
Program ini dibuat untuk menjawab kebutuhan lambaga Pendidikan khususnya pesantren dengan
problem:
1) Lemahnya guru dalam membersamai peserta didik khususnya pada program non sekolah
(akademik). Imbasnya, peserta didik mengalami penurunan kualitas adab.
2) Jamaknya Pendidikan berbasis peraturan dan SOP di lingkup asrama/pesantren berakibat
menghilangkan kepekaan pada pendidik dan peserta didik
3) Dalam berbagai study lapangan, guru muda yang bertugas sebagai ujung tombak pembinaan
kurang mendapatkan bimbingan dalam hal teknis dan detail-detail membimbing, mendidik,
mendampingi, hingga membersamai peserta didik.
4) Dan permasalahan lain yang berkaitan dengan pelayanan kepada peserta didik serta orang tua
yang kurang maksimal.

II. Target
a. Peserta mampu menjadi orang tua bagi anggota asrama dengan skill sebagai berikut :
➢ Konselor
Memahami perasaan anak didik. Siap mendengarkan setiap keluh kesah yang dirasakan dan
menunggu timing yang tepat untuk memberikan nasehat.
1. Mengasah kesabaran dan ketelatenan dalam Mendengar.
2. Hadir pada saat peserta didik bersedih, sakit atau mendapat musibah.
➢ Guru
1. Kemampuan memberikan pengetahuan yang baru pada peserta didik.
2. Keamampuan mengajak peserta didik berpikir kritis.
3. Kemampuan mengarahkan peserta didik kepada pemahaman yang benar.
➢ Pengasuh
1. Kamampuan membimbing dan mengarahkan.
2. Kemampuan memikat hati peserta didik. Pandai mengambil hati anak didik. Menyapa
dengan penuh kasih sayang. Seperti rasulullah yang menanyakan burung pipit kesayangan
Abu Umair. Namanya Nughair. Anak akan senang jika ditanya tentang hobi atau
kesayangannya.
3. Menjadikan kata-katanya diikuti.
4. Kemampuan menjadi teladan yang baik.
 ➢ Motivator
1. Kemampuan menginspirasi peserta didik. Merubah yang malas menjadi bersemangat,
antusias.
2. Kemampuan memilih momentum yang tepat untuk memberikan motivasi pada peserta didik.
Contohnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Suatu hari beliau melewati Bani Aslam
yang sedang melakukan lomba memanah. Pada saat Rasul melihat kejadian tersebut, Rasul
mampir sejenak seraya memberi motivasi kepada anak-anak tersebut dengan kalimat,
“Teruslah memanah keturunan Ismail. Sesungguhnya nenek moyangmu seorang pemanah!”
dan sungguh luar biasa. Motivasi singkat Rasul saat itu mampu membuat anak-anak
merasakan energi lomba berkali-kali lipat. Hingga dikenal dalam sejarah Bani Aslam menjadi
penghasil pemanah unggul di zamannya.
➢ Entertainer
1. Kemampuan untuk mengatur irama hidup anak agar dinamis dan tidak
membosankan.
2. Kemampuan untuk membuat game yang bervariasi dan memandu anak dalam
permainan-permainan yang asyik.
➢ Distributor/promotor
1. Kemampuan untuk mempromosikan kelebihan peserta didik. Menutupi kekurangannya.
Sehingga pengasuh tahu betul potensi anak-anaknya. Dalam dunia bisnis disebut product
knowledge.
➢ Donor/donatur
1. Seorang pengasuh sudah selayaknya menjadi pribadi yang suka memberi. Melatih diri untuk
bermental kaya. Kaya berarti tetap memberi walau kurang uang. Memberi hadiah kepada anak
didik, mentraktir makan, rujakan bareng, dan lain-lain.
b. Peserta memiliki kompetensi dalam menata asrama
➢ Menata isi kamar
➢ Menjaga kebersihan dan kerapian kamar serta kamar mandi
➢ Membuat system pengelolaan kerapian kamar dan kamar mandi sesuai dengan program
penanaman adab-adab kemandirian seorang muslim. Targetnya peserta didik memiliki karakter
bersih, rapi, dan bertanggung jawab.
c. Peserta mampu melaporkan perkembangan anggota kamar.
➢ laporan harian
1. Laporan kerja hari itu (per setengah jam).
 2. Rekam amal baik dan buruk.
➢ laporan mingguan
1. Rekap laporan kerja harian dalam sepekan
2. Rekap rekam amal baik dan buruk sepekan
➢ laporan bulanan
1. Rekap laporan kerja harian salam sebulan
2. Rekap rekam amal baik dan buruk sebulan
3. Hasil timbang badan
4. Rekap checklist pengembangan diri atau amal yaumi
d. Peserta mampu menyelesaikan permasalahan seputar kamar dan anggotanya.
➢ Kasus hilang barang pribadi
➢ Kasus bully
➢ Kasus pertengkaran
➢ Gatal-gatal
➢ Homesick (masa adaptasi)
➢ Ghosob
➢ Sakit (karena malas)
➢ Tidak disiplin
➢ Susah bangun awal
➢ Senioritas
➢ Layanan komunikasi orang tua

III. Tujuan
a. Melahirkan pengasuh asrama yang mampu menjadi contoh bagi anak didik.
b. Membantu Lembaga Pendidikan untuk melatih guru yang bertugas sebagai pengasuh asrama.
c. memahami detail dan teknis penanganan anak dan kamar.
d. Memberikan pengalaman kepada peserta agar siap pada saat ditugaskan.
e. Cara efektif untuk mendisiplinkan anak didik adalah menyelesaikan urusan kamar.

IV. Sasaran
a. Tim kesantrian bagian pembinaan atau kedisiplinan.
b. Personal yang diproyeksikan untuk menjadi pembimbing atau wali kamar.
c. Guru wiyata bhakti yang akan menambah masa kerja pada tahun berikutnya.