Sejarah Pendidikan Islam Pasca Keruntuhan Bani Abbasiyah
Di saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia Eropa malah sebaliknya
mengalami kebangkitan mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam. Ilmu Pengetahuan dan filsafat tumbuh dengan subur di tempat-tempat orang Eropa. Akibatnya bila pola fikir tradisional yang berkembang di dunia Islam terus tertanam dan tumbuh subur, maka di tempat mereka di Eropa pola pemikiran rasional yang didasarkan pada filsafat rasionalnya. Ibnu Rusyd yang memacu kebangkitan mereka melalui gerakan-gerakan kebangkitan. Hal ini merupakan penyebab beralihnya secara drastis pusat pendidikan dari dunia Islam ke Eropa. Peristiwa ini belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota Cordova di bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada waktu itu. A. Perkembangan Keilmuan di Cordoba Spanyol a. Institusi Pendidikan Dasar Pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan formalnya adalah kuttab yang mengajarkan beberapa pelajaran pokok seperti, 1) Bahasa dan Sastra Arab 2) Fiqih 3) Kesenian dan Musik b. Pengajaran di Pendidikan Tinggi Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah Kuttab. Materi pembelajaran di perguruan tinggi di Andalusia meliputi beberapa kurikulum seperti, 1) Agama 2) Teologi, Filsafat dan Sains 3) Kedokteran dan Farmasi 4) Sejarah 5) Filsafat 6) Tasawuf B. Peran Fathimiyah, Mamluk, dan Mughal dalam Bisdang Keilmuan a. Fathimiyah Pada masa Dinasti Fathimiyah, terjadi perkembanagan pada aspek bahsa dan sastra, ilmu agama, ilmu umum, dan filsafat. Disamping itu, juga dibangun lembaga-lebaga yang berfungsi untuk memfasiitasi kegiatan pendidikan seperti masjid, istana, madrasah, perpustakaan, dan gedung Dar al – Ulum. Lembaga penddikan tinggi yang terkenal dan dianggap sebagai universitas tertua di dunia yakni Universitas al-azhar adalah kontribus terbesar dinasti fathimiyah dalam aspek pendidikan, yang semulanya adalah sebuah masjid yang didirika oleh Jauhar As- siqili. b. Mamluk 1) Membuat matan – matan yang pendek dan mengarang syarahnya seperti ilmu fiqih, nahwu, sharaf, balaghah, dan dijadikan 1 buku menjadi majma’ matan 2) Muqaddimah yakni tulisan Ibnu Khaldun disempurnakan penyusunan ilmu tata usaha, ilmu peperangan dan ilmu kritik sejarah. c. Mughal 1) Pada masa Jalaluddin Akbar, Berhasil Memodifikasi bahasa Arab, Persia dan Turki serta ditambahkan bahasa india menjadi satu sehingga tercipta bahasa baru yakni Urdu. 2) Pada masa Shah Jehan didirikan sebuah perguruan tinggi di Delhi. Jumlah ini makin bertambah ketika pemerintahan di pegang oleh Aurangzeb 3) Berhasil memodifikasi hukum Islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa- I-Alamgiri. 4) Dara Shukuh yang mengarang ensiklopedi medis besar yang dinamakan kedokteran Dara Shukuh. Karya ini merupakan ensiklopedi besar terakhir dalam dunia Islam. C. Lahirnya Perguruan Al-Azhar Mesir a. Al-Azhar didirikan sebagai masjid oleh panglima Fatimiyah,19 Jenderal Jauhar as-Siqili pada tanggal 24 Jumadil Ula 359 H dan selesai pembangunan-nya pada bulan Ramadhan 361 H setelah Mesir pada tahun 354 H secara penuh dikuasainya. Nama masjid al-Azhar merupakan nama yang dinisbatkan kepada putri Nabi Muhammad Saw. Fatimah al-Zahrah. Sebelumnya bernama Qahirah b. Al-Azhar mempunyai peranan penting dalam perkembangan pendidikan di Eropa. Pemakaian seragam sekolah, pengembangan tradisi pembantahan, penjurusan dua buah fakultas. Fakultas graduate dan undergraduate berasal dari tradisi al-Azhar dan menunjukkan pengaruh kuat lembaga al-Azhar. c. Setelah 200 tahun dikuasai Fathimiyah, kemudian diambil alih oleh Salahuddin al ayyubi dan merombak system pendidikan yang awalnya Syi’ah menjadi Sunni serta lebih menekankan materi fiqih yang sebelumnya lebih ditekankan pada lingkup filosofis dab theologis pada masa Fathimiyyah D. Lahirnya Ilmu dan Ulama’ Tasawuf a. Zuhud (Tidak ingin sesuatu yang bersifat keduniaan) : Sa’id bin Musayyab, Hasan Al Bashri, Sufyan ats Sauri, Ibrahim bin Adham b. Mahabbah ( Cinta kepada sang ilahi) : Rabi’atul Adawiyyah, c. Ittihad ( Pengalaman batin akan kesatuan seorang sufi) : Abu Yazid Al Bustami, Al Hallaj d. Al Hulul (Bertempatnya sifat ketuhanan pada sifat kemanusiaan) : Al Hallaj e. Wahdatul wujud (Semua wujud hanya ada satu, yakni allah) : Ibnu arobi f. Ma’rifat ( Mengetahui Allah dari dekat) : Al Ghozali, Zun al Nun al Mishri