STRUKTUR ALJABAR
Oleh :
Pendidikan Matematika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020/2021
Pertemuan 1 : Himpunan
HIMPUNAN
Himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat
didefinisikan dengan jelas, atau segala koleksi benda benda tertentu
yang dianggap sebagai satu kesatuan
Contoh Contoh
1. S = 𝑆 = {1,2,3,4,5,6} ; 𝐴 = {1,2,3} ; 𝐵 = {3,4,5} 1. Dalam semesta X = {-1,-2,-3,0,1,2,3}𝐴
Adalah himpunan “bilangan bulat yang dekat
-Nilai keanggotaan 2 pada A = HA {2}=1 dengan nol”
-Nilai keanggotaan 4 pada A = HA{4} =0 2. Himpunan kabur 𝐴 = “ Himpunan anak anak
-Nilai keanggotaan 5 pada B = HB{5} =1 yang tinggi”
PERBEDAAN
Himpunan klasik membedakan anggotanya dengan
nilai 0 dan 1 yang merupakan anggota himpunan atau
bukan. Sedangkan, himpunan kabur merupakan sebuah
himpunan yang memiliki derajat keanggotaan
2. Peta Konsep Operasi Himpunan
OPERASI HIMPUNAN
DELTA
RELASI CONTOH
Relasi adalah suatu pengaitan dari suatu himpunan ke Relasi kurang dari (<) dalam himpunan
himmpunan lain yang memenuhi aturan aturan tertentu, atau bilangan bulat Z, maka f dapat ditulis,
dengan kata lain suatu relasi f dari “himpunan A ke himpunan f = {(x,y) ; x ∈ 𝒁 , y ∈ 𝒁, dan x < y }
B adalah subset dari A x B. Jadi relasi f merupakan suatu Jelas (1,2) ∈ f, tetapi (2,-1) ∈/ f
himpunan subset dari A X B
FUNGSI
Misalkan A dan B dua buah himpunan tidak kosong, fungsi f dari A ke B adalah suatu relasi yang
mengaitkan setiap anggota A ke B adalah suatu relasi yang mengaitkan setiap anggota a ∈ A dengan hanya
satu pasangan yang dinyatakan dengan f(a) di B, dan ditulis f : 𝐴 → 𝐵 dengan f adalah fungsi dari A ke B
FUNGSI KOMPOSISI
- Fungsi injektif adalah fungsi satu-satu, Jika dan hanya jika anggota kodomain hanya
dipasangkan satu kali dengan anggota domain.
- Fungsi Surjektif atau onto memiliki ciri-ciri yaitu anggota kodomainnya boleh memiliki
pasangan lebih dari satu, namun tidak boleh ada anggota kodomain yang tidak
dipasangkan. Fungsi surjektif biasanya dipenuhi apabila jumlah anggota kodomain sama
atau lebih sedikit dari anggota domain.
- Fungsi Bijektif adalah gabungan dari fungsi injektif dan surjektif. Pada fungsi bijektif,
semua anggota domain dan kodomain terpasangkan tepat satu. Kebalikan fungsi dari
fungsi injektif dan surjektif belum pasti fungsi/pemetaan, namun kebalikan fungsi dari
fungsi bijektif juga merupakan fungsi/pemetaan.
2. Peta Konsep Operasi Modulo
Contoh :
Contoh :
Z4={0,1,2,3}
Z4={0,1,2,3}
4+4 6=10 mod4 = 2
4 x 46 = 24 mod4 =0
Pertemuan 3 : Pengertian Grup
𝐺 ≠∅
G bukan himpunan kosong
(𝐺,∗) 𝑆𝐴
Himpunan tidak kosong G
(𝐺,∗)𝐺𝑟𝑢𝑝 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑡𝑎𝑡𝑖𝑓 dengan operasi Biner (𝐺,∗)𝐺𝑟𝑢𝑝𝑜𝑖𝑑
∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 => 𝑎 ≠ 𝑏 ∈
∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑏 ∗ 𝑎 𝐺 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝
Contoh : (Z,+) Contoh : (Z,-)
𝐵𝑒𝑟ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
(𝐺,∗)𝑀𝑜𝑛𝑜𝑖𝑑
Grup yang memiliki anggota berhingga ∃ 𝑒 ∈ => 𝑎 ∗ 𝑒 = 𝑒 ∗ 𝑎 = 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝐺
merupakan grup terbatas atau finite 𝐺𝑠𝑒𝑚𝑖𝑔𝑟𝑢𝑝 + 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠
grup Contoh : Untuk S = {0} maka (S,+) Contoh : (N,)
merupakan grup Berhingga
Contoh : (Z,+)
Pertemuan 4 : Teorema-teorema Grup
(G,*) GRUP
a G berlaku (a-1)-1 = a
Bukti
Misal G grup dengan e identitas di G a G berlaku (a-1)-1 = a
ambil a G sebarang, perhatikan dari (1) dan (2) diperoleh
(5-1)-1 = 5 Contoh:
a-1. a = e dan a. a-1 = e
(1/2 )-1)-1 = 1/2 e1 = e2 (Z ,+) memiliki identitas tunggal yaitu 0
jadi a adalah inversnya a-1 (R,+) memiliki identitas tunggal yaitu 0
yaitu a=(a-1) -1
(G, *) Grup
Tingkat/Order Pangkat
Misal G grup dan a ∈ G dan e unsur identitas di Misal G grup dan a ∈ G didefinisikan
G. Jika P={n∈N:an=e} maka tingkat dari 𝑎 a1=a,a(n+1)=an.a untuk n ∈ N
adalah minimum {n\in N :an=e}
Contoh : Contoh :
(Z5 ,+) (Q+ ,×);
Jika ada a ∈ G sehingga t(a) = ∞ dan ada b ≠ e Jika ada a ∈ G sehingga setiap anggota dari G
sehingga t(b) ≠ ∞ dapat dibentuk oleh a
Contoh : Contoh :
(R\{0} ,×); (Z4 ,+)
(Z ,+)
Pertemuan 5 : Subgrup
(G, *) Grup
HG
1. Komplex
H
(H, *) Grup
H Subgrup dari G
Teorema
Order a di H = Order a di G
Tugas 6:
1. Tuliskan definisi dari Subgrup berdasarkan peta konsep di atas.
2. Berikan contoh minimal lima subgrup dari:
Grup berhingga.
Grup takberhingga.
3. Buktikan teorema-teorema pada peta di atas.
Jawab :
Bukti
a) Identitas di H = identitas di G
Misalkan e1 ∈ H dan e2 ∈ G, dimana e1 dan e2 berturut turut unsur
identitas di H dan G.
Ambil sebarang a∈H, maka a ∈ G.
Jika a ∈ G dan e2 identitas di G maka ae2 = a
Jika a ∈ H dan e1 identitas di H maka ae1=a
Dengan demikian ae2=ae1
sehingga e2=e1
b) Inver a di H = inver a di G
Misalkan e unsur identitas di H dan G
Ambil a ∈ H dan a ∈ G sebarang,
jika b invers a di H, maka a b=e
jika c invers a di G, maka ac=e
sehingga diperoleh:
ab=ac
b=c
c) Order a di H = order a di G
Misalkan e unsur identitas di H dan G
Ambil a ∈ H dan a ∈ G sebarang,
Selanjutnya misal o (a)= t ∈ H maka at=e
Jika o (a) = p ∈ G . maka ap=e
Diperoleh,
at=ap
(G, *) Grup
HG
Teorema 1 Teorema 2
2. x, y S x*y H
H x, y H x*y-1 H
3. x S x-1 H