Anda di halaman 1dari 9

SOP Pemberian Obat Topikal

Selasa, 23 Oktober 2018

SOP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL

A. PENGERTIAN

Ø Obat tropikal adalah obat yang diberikan pada tempat-tempat tertentu pada kulit (Steven,1999)

Ø Obat tropikal adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui kulit (Depkes,1987)

Ø Obat tropikal adalah obat yang diberikan pada kulit (Hidayat,2004)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian obat tropikal adalah memberikan obat pada tempat-tempat
tertentu pada kulit.

B. TUJUAN

Adapun tujuan pemberian obat tropikal antara lain :

* Mempertahankan hidrasi peermukaan kulit, melindungi bagian atas kulit

* Mengurangi iirtasi kulit lokal

* Membuat anentesi lokal mengobati infeksi, abrasi atau infeksi

Menurut Djuanda (1993) kegunaan dan khasiat pengobatan tropikal didapat dari pengaruh fisik dan
kimiawi obat-obat yang diaplikasidiatas kulit yang sakit.Pengaruh fisik antara lain:

v Mengeringkan

v Membasahi

v Melembutkan

v Lubrikasi

v Mendinginkan

v Memanaskan
v Melindungi dari pengaruh buruk dari luar

Semua hal itu bermaksud untuk mengadakan homeostatis,yaitu mengembalikan kulit yang sakit dan
jaringan disekitarnya ke keadaan fisiologik stabil secepat-cepatnya, disamping itu juga menghiangkan
gejala-gejala yang mengganggu, misalnya rasa gatal dan panas. Dalam jangka waktu 20 tahun terakhir ini
telah dikembangkan preparat-preparat topikal yang mempunyai khasiat kimiawi yang spesifik terhadap
organisme di kulit.

C. KLASIFIKASI,INDIKASI,KONTRAINDIKASI,DAN CARA PEMAKAIAN

Pada pemberian obat secara topikal dapat digolongkan sebagai obat:

Salep (lotion)

Obat-obat tetes mata , hidung, telinga

(Steven, 1999)

Prinsip obat topika ecara umum terdiri atas 2 bagian:

Bahan dasar

Bahan aktif

1. Bahan dasar (Vehikulum)

Memilih bahan dasar obat tropikal merupakan langkah awal dan terpenting yang harus di ambil pada
pengobatan penyakit kulit. Pada umumnya sebagai pegangan adalah pada keadaan dermatosis yang
membasah dipakai bahan yang cair atau basah misalnya kompres dan pada keadaan kering dipakai
bahan dasar padat, misalnya salep.

Secara sederhana bahan dasar dibagi menjadi :

1. Cairan

Cairan terdiri atas :

1) Solusio artinya dalam air


2) Tingtura artinya larutan dalam alkohol

Solusio dibagi dalam :

a) Kompres ada 2 macam :

Ø Kompres terbuka

Kompres permeabel yang terdiri dari beberapa lapisan kain kasa tipis yang bersifat absorben dan non
iritan. Maksud kompres terbuka adalah penguapan dan absorpsi pada radang superfisial.

Indikasi : Dermatitis medidans dengan edema, eritema dan eksidema.

Ø Kompres tertutup

Ialah cara kompres yang tertutup dengan bahan impermeabel, misalnya plastik. Cara ini mencegah
evaporasi, menahan panas, dan menyebabkan maserasi.

Indikasi : proses inflansi yang dalam misalnya selulitis dan abses.

Cara mengompres :

Ø Pakailah kain kompres yang halus, putih dan bersih.

Ø Rendam kain ini kedalam cairan dan kain kompres

Ø Kain bsah di letakan diatas lesi selama 1 menit dan diuangi 4-6 kali sehari. Kain kompres dapat dipakai
lagi setelah di cuci dan dikeringkan.

Sewaktu mengompres jangan lakukan hal-hal berikut:

Ø Jangan pakai kain kasa karena kasa terlalu kasar dan daya serap air terbatas.

Ø Jangan mengompres terlalu lama karena cairan akan menguap sehingga konsentrasi zat aktif
meninggi dan dapat merangsang lesi.

Ø Jangan pakai kain kompres yang terlalu basah sehingga mengotori pakaian, srei, lantai, dan
sebagainya.

Ø Jangan berikan pengobatan kompres kepada orang yang tidak mempunyai kesempatan dan waktu
untuk mengompres.

Jangan terlalu banyak jenis kompres. Pilihlah 3 macam kompres dan pelajrilah secara mendalam
seluk-beluk kompres ini.

a) Cairan kompres yang dipakai :


ü Sol.acid.boric.2-3%

ü Sol perm.kalic.1/10000-1/20000

ü Liq.burowi di encerkan 5 kali

ü Air dingin untuk mengurangi gatal

ü Larutan garam untuk membersihkan lesi.

b) Rendam (bath), misalnya rendam kaki, rendam tangan

c) Mandi (fullbath)

Prinsip pengobatan cairan adalah membersihkan kulit yang sakit dari dribris(pus),krusta dan sebagainya
dan sisa-sisa obat tropikal yang pernah dipakai. Disamping ini terjadi perluakan dan pecahan vesikel,
bula dan pustula. Hasil akhir pengobatan adalah keadan yang membasah menjadi kering, permukaan
menjadi bersih sehingga microorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi.
Pengobatan cairan berguna untuk menghilangkan gejala rasa gatal, rasa terbakar, parestesi oleh
bermacam-macam dermatosis.

2. Bedak

Bedak dioleskan diatas kulit membuat lapisan tipis dikulit yang tidak melekat erat sehingga penetrasinya
sedikit sekali.

Efek bedak ialah :

Ø Mendinginkan

Ø Anti inflamasi ringan karena ada sedikit efek vasdokontriksi

Ø Anti pruritus lemah

Ø Mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat

Ø Proteksi mekanis

Kita memakai bedak terutama untuk daerah lipatan, misalnya di ketiak, di bawah mammae, daerah
ingiuinal, intergluteal, atau seajari kaki. Ada bedak yang netral, tidak mengandung zat aktif misalnya
taklum venetum. Khasiatnya untuk mengurangi gesekan di daerah lipatan.

Bedak dapat mengandung zat aktif seperti :

Ø Zat anti septik:acid.borik.2,oxyd,zinci5,talc,venet ad 100,mdsue.

Ø Zat anti septik lain:viovorm 1%


Ø Zat anti pruritik:mentol 0,2%-0,5%

Ø Anti bakterial:tetrasiklin 3%,neomisin 0,2-0,5%

Ø Fungsida:bedak daktarin,bedak pevary1

3. Salap

Salap adalah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistens, seperti
mentega. Bahan dasar biasanya biasanya vasein tetapi dapat pula lanonin atau minyak.

D. PROSEDUR PEMBERIAN

1. Pada Kulit

Persiapan

Alat dan Bahan:

* Obat pada tempatnya

* Kain kasa

* Kertas tisu

* Pengalas

* Air sabun dan air hangat

Prosedur kerja:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b) Cuci tangan

c) Gunakan sarung tangan

d) Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat(bila terdapat kilit yang mengeras)atau
air sabun

e) Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemakaian, seperti mengoleskan, mengompres.

f) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

g) Catat prosedur dan respon pasien


2. Pada Mata

Prosedur ini dapat diberikan untuk persiapan pemeriksaan sruktur internal mata dan menghilangkan
iritasi mata.

Persiapan

Alat dan bahan:

Ø Obat pada tempatnya (tetes steril atau salep)

Ø Plester

Ø Kain Kasa

Ø Kertas tisu

Ø Balutan

Ø Sarung tangan

Ø Air hangat atau kasa pelembab

Prosedur Kerja:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b) Cuci tangan

c) Atur posisi pasien dengan kepala menengadahkan dan perawat disamping kanan pasien

d) Gunakan sarung tangan

e) Bersihkan daerah kelopak mata dan bulu mata dengan kapas pelembab dari sudut luar bulu mata
kearah hidung, bila sangat kotor basuh dengan air hangat.

f) Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari atau jari telunjuk diatas
tulang orbita

g) Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai dosis. Minta pasien untuk menutup mata
dengan perlahan ketika menggunakan tetes mata

h) Bila menggunakan obat jenis salep, pegang aplikator diatas tepi kelopak mata. Kemudian tekan
tube hingga obat keluar dan berikan pada kelopak mata bawah. Setelah selesai anjurkan pasien untuk
melihat kebawah.Secara bergantian,berikan obat pda kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien
untuk memejamkan mata.
i) Tutup mata dengan kasa bila perlu

j) Cuci tangn setalah prosedur dilakukan

k) Catat prosedur dan respon pasien

3. Pada Telinga

Diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telimga tengah.

Persiapan

Ø Alat dan bahan:

Ø Obat dalam tempatnya(tetes atau salep)

Ø Penetes

Ø Speculum telinga

Ø Pinset anatomi dalam tempatnya

Ø Plester

Kain kasa

Kertas tisu

Balutan

Prosedur Kerja:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b) Cuci tangan

c) Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau kekiri dengan daerah yang akan diobati,
upayakan telinga pasien ke atas

d) Uruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau ke belakang (pada anak)

e) Bil obat beupa tetes, teteskan obat pada dinding saluran untuk mencegah terhalang oleh
gelembung udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis

f) Bila obat berupa salep, ambil kapas lidi dan oleskan salep.Kemudian masukkan atau oleskan pada
liang telinga

g) Petahankan posisi kepala selama 2-3 menit


h) Tutup telinga dengan balutan dan plester

i) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

j) Catat prosedur dan respon pasien

4. Pada Hidung

Ø Pada pasien inflamasi hidung

Ø Persiapan

Ø Alat dan bahan:

Ø Obat dalam tempatnya

Ø Pipet

Ø Specuum hidung

Ø Pinset anatomi

Ø Korentang dalam tempatnya

Ø Plester

Ø Kain kassa

Ø Kertas tissu

Ø Balutan

Prosedur kerja:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b) Cuci tangan

c) Atur posisi pasien dengan cara

d) Duduk dikursi dengan kepala tengadah kebelakang

e) Berbaring dengan kepala pada tepi tempat tidur

f) Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah kebelakang

g) Berikan tetes obat pada masing-masimg lubang hidung


h) Pertahankan posisi kepala tetap tengadah selama 5 menit

i) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

j) Catat posedur dan rspon pasien

Melinda Selly A.S di 06.03

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

Melinda Selly A.S

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai