Anda di halaman 1dari 23

KINEMATIKA PARTIKEL 1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga handout ini dapat terseleasikan tanpa
halangan dalam bentuk materil maupun immateril.

Sholawat dan salam, tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad


SAW yang telah membawa risalah ilmu kepada umat manusia.

Karya ini ditulis untuk memperbaiki nilai ulangan tengah semester mata
kuliah fisika dasar I. rasa terima kasih serta penghargaan disampaikan kepada

1. Dosen mata kuliah fisika dasar I bapak Dr binar kurnia praharani,M.Pd


2. Orang tua yang memberikan dorongan dan motivasi untuk selalu semangat
serta menyelesaikan karya ini.
3. Teman-teman kelas fisika regular D yang telah memberikan dukungan dan
bantuan

Tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan untuk membalas semua bantuan
dan penghormatan semua pihak, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
balasan dengan balasan yang setimpal. Akhirnya penulis berharap, semoga
handout ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Surabaya, 16 oktober 2019

Penulis

Muchamad Khoirur Rozikin

KINEMATIKA PARTIKEL 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar-------------------------------------------------------------------------------2

Daftar Isi--------------------------------------------------------------------------------------3

Kinematika-----------------------------------------------------------------------------------4

Besaran,Satuan Dan Vektor------------------------------------------------------4

Gerak Lurus ------------------------------------------------------------------------8

GLB-------------------------------------------------------------------------8

GLBB----------------------------------------------------------------------10

Gerak jatuh bebas dan vertical------------------------------------------11

Gerak Melingkar------------------------------------------------------------------13

Gerak Relatif-----------------------------------------------------------------------17

Glosarium--------------------------------------------------------------------------22

Daftar Pustaka---------------------------------------------------------------------23

KINEMATIKA PARTIKEL 3
KINEMATIKA PARTIKEL

A. Besaran, Satuan, dan Vektor

besaran adalah sesuatu yang dapat kita ukur yang memiliki nilai dan
dinyatakan dengan angka. Satuan adalah pernyataan setelah besaran yang
menjelaskan arti dari besaran. Besaran dibagi menjadi dua yaitu:

a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang sudah ada
yang telah ditentukan dan tidak dapat diturunkan dari
besaran lainnya.
Besaran pokok terdiri atas TUJUH besaran. Tujuh
besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan
internasional (SI) berikut ini merupakan tujuh besaran
pokok.
NO Nama Besaran Lambang Satuan Simbol
Pokok satuan
1. Massa M Kilogram Kg
2. Panjang L Meter m
3. Waktu T Sekon s
4. Kuat arus I Ampere A
5. Suhu T Kelvin K
6 Intesitas cahaya I Kandela Cd
7. Jumlah zat n mol mol

b. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya


diturunkan dari besaran pokok yang didapat dari
kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Berikut ini
contoh besaran turunan

KINEMATIKA PARTIKEL 4
NO Nama Besaran Lambang Satuan Simbol
Pokok satuan
Dasar
1. Luas L m2 m2
2. Volume V m3 m3
3. Kecepatan v m/s m/s
4. Percepatan A m/s2 m/s2
5. Gaya F N Kg.m/s2
(newton)
6 Tekanan P Pa Kg/(m.s2)
(pascal)
7. Energi E J (joule) Kg.m2/s2
8. Usaha W J (joule) Kg.m2/s2
9. Daya P W (watt) Kg.m2/s3

Latihan Soal

1) Besaran di bawah ini yang bukan merupakan besaran


turunan adalah
A. Momentum
B. kecepatan
C. volume
D. Gaya
E. Massa
Jawaban : D
2) Dibawah ini yang merupakan kelompok besaran
pokok adalah….
A. Massa, massa jenis, luas
B. Panjang, waktu, volume
C. Massa, suhu, kecepatan
D. Panjang, kuat arus, suhu
E. Usaha, kecepatan, berat

KINEMATIKA PARTIKEL 5
Jawaban : D

c. Vektor
Vektor adalah besaran yang memiliki NILAI dan ARAH.
Contoh dari besaran vektor antara lain perpindahan gaya,
kecepatan, percepatan, kuat arus listrik, dan lain-lain.
a) Resultan dua vektor sejajar dan searah
Misalkan, rian mengendarai sepedah motor
lurus ke arah timur dan menempuh jarak sajauh 2 km.
setelah itu, di perempatan jalan berhenti karena ada
lampu merah. Perjalanan dilanjutkan lagi lurus ke a
rah timur sejauh 5 km. dilihat dari posisi awal, rian
telah berpindah sejauh 2 km + 5 km= 7 km,
perhatikan gambar berikut

Posisi awal

A =2 km B =5 km

R = A + B =7 km

Jika vektor A dan B sejajar dan searah maka besar


vektor resultan R adalah:

R=A+B

b) Resultan dua vektor sejajar dan berlawanan arah


Misalkan, rian mengendarai sepedah motor lurus ke
arah timur dan menempuh jarak sejauh 7 km. setelah
itu, rian telah berpindah 5 km. dilihat dari posisi
awal, rian telah berpindah sajauh 7 km + (-5) km = 2
km. perhatikan gambar berikut

KINEMATIKA PARTIKEL 6
Posisi awal

A =7 km

B =5 km

R = A + (-B) =7 km + (-5) km = 2 km

Jika vektor A dan B sejajar dan berlawanan arah


maka besar resultan R adalah:

R = A + (-B)

c) Resultan dua vektor yang saling tegak lurus

Posisi akhir

R
B =3 km

Posisi awal A =4 km

Apakah resultan, R=A+B = 4+3 = 7 km?


ternyata tidak! Karena resultan R merupakan sisi
miring segitiga siku-siku. Untuk menyelesaikannya,
gunakan dalil phyatgoras.

Sehingga besar resultannya, yaitu:

R=√𝑎2 + 𝑏2

=√42 + 32

=√16 + 9

=√25 = 5 KM

KINEMATIKA PARTIKEL 7
Jika vektor A dan B saling tegak lurus maka
besar resultan R adalah:

R=√𝑎2 + 𝑏2

d) Resultan dua vektor yang mengapit dua sudut


Misalkan, diketahui dua buah vektor A dan B
membentuk sudut ϴ seperti pada gambar dibawah
ini:

maka besar resultan R adalah:

R=√𝐴2 + 𝐵2 + 2. 𝐴. 𝐵 𝐶𝑂𝑆 𝛳

B. Gerak Lurus (GLB, GLBB, GJB dan VERTIKAL)

Gerak lurus adalah suatu benda yang bergerak dari kedudukan


terhadap titik acuan suatu benda yang bergerak pada lintasan lurus.

a) Gerak lurus beraturan


Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dari
kedudukan terhadap titik acuan suatu benda yang bergerak pada
lintasan lurus dengan kecepatan tetap per satuan waktu dan
percepatan benda adalah nol.
Ciri-ciri GLB:
Kecepatan tetap (v=tetap)

KINEMATIKA PARTIKEL 8
Percepatan nol (a=0)
Perhatikan grafik GLB di bawah.

Secara matematis dituliskan sebagai berikut:


S=v.t

Keterangan
S = jarak (m)
v = kecepatan (m/s2)
t = waktu (s)
latihan soal
1. Sebuah mobil bergerak lurus beraturan dengan
kecepatan tetap 50 km/jam. Berapakah jarak yang
ditempuh mobil setelah 5 jam ?
a. 250 km/jam
b. 300 km/jam
c. 50 km/jam
d. 5 km/jam
e. 2 km/jam
Jawaban : a
2. Kereta api yang bergerak lurus beraturan dapat
menempuh jarak 35 m selama 0,05 sekon. Berapakah
kecepatan kereta api tersebut ?
a. 350 m/s
b. 250 m/s
c. 100 m/s

KINEMATIKA PARTIKEL 9
d. 700 m/s
e. 50 m/s

Jawaban : b

b) Gerak lurus berarturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah suatu benda yang
bergerak dari kedudukan terhadap titik acuan suatu benda yang
bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah per satuan
waktu dan percepatan benda tetap.
Ciri-ciri GLBB:
Kecepatan tetap (v=berubah)
Percepatan nol (a= tetap)
Perhatikan grafik GLBB di bawah.

Rumus GLBB
1. Vt = V0 + a.t
2. S = V0.t + ½ a.t
3. Vt2 = V02 + 2.a.S

Keterangan:

KINEMATIKA PARTIKEL 10
V0 = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan pada saat t sekon (m/s)
A = percepatan (m/s2)

Latihan soal
1. Miyako berada 40 m dari gerbang sekolah. Ia
mengendarai motor dengan kecepatan 30 m/s menjauhi
gerbang sekolah dalam waktu 50 sekon. Hitung posisi
akhir Miyako dan jarak yang ditempuh Miyako !
a. 1.000 m
b. 1.250 m
c. 1.500 m
d. 1.750 m
e. 2.000 m
Jawaban: c
2. Sebuah partikel bergerak dengan percepatan tetap
sebesar 4 m/s2. Setelah bergerak selama 8 sekon,
kecepatan partikel tersebut menjadi 400 m/s. Tentukan
kecepatan awal partikel tersebut !
a. 368 m/s
b. 268 m/s
c. 168 m/s
d. 68 m/s
e. 86 m/s
Jawaban: a

c) Gerak jatuh bebas dan vertikal


a. Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh suatu benda dari
ketinggian tertentu, tanpa adanya gaya dorongan ((kecepatan
awal nol).

KINEMATIKA PARTIKEL 11
Ciri-ciri:
Tidak mempunyai kecepatan awal (V0 = 0)
Arah percepatan ke bawah dan bertanda positif (a =
g)

Rumus GJB:

1. V = g.t
2. H = ½ g.t2
3. Vt2 = 2g.h

Keterangan
h = tinggi benda saat dijatuhkan (m)
g = percepatan grafitasi (m/s2)

latihan soal
1. Risti memiliki sebuah bola basket yang ingin di
jatuhkan dari ketinggian 90 m dan percepatan
gravitasi nya 20 m/s2. Maka, berapakah
kecepatan dari bola basket risti saat menyentuh
tanah ?
A. 60 m/s2
B. 30 m/s2
C. 10 m/s2
D. 50 m/s2
E. 25 m/s2

KINEMATIKA PARTIKEL 12
Jawaban: A

b. Gerak vertikal ke atas


Gerak vertikal adalah gerak sebuah benda yang dilempar ke
atas (mempunyai kecepatan awal).
Ciri-ciri:
Mempunyai kecepatan awal
Arah percepatan gravitasinya ke atas dan bertanda
negative (-)
Pada ketinggian maksimum, V = 0

Rumus GVA

1. Vt = V0 + g.t

2. h = V0.t + ½ g.t
3. Vt2 = V02 + 2.a.h

C. Gerak melingkar

Gerak melingkar adalah gerak suatu benda pada lintasan yang


berbentuk lingkaran. Pada gerak melingkar, jarak tempuhnya berupap sudut

KINEMATIKA PARTIKEL 13
(teta). Gerak melingkar sama halnya dengan ggerak lurus sberubah
beraturan.

Besaran-besaran pada gerak melingkar, yaitu:

1. Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya lintasan satu lingkaran
penuh yang ditempuh benda dalam satu sekon.

𝑛
𝑓=
𝑡

Keterangan:
n : banyak putaran
t : waktu
f : frekuensi (Hz)

Contoh:
Suaru benda menempuh lintasan satu lingkaran
penuh sebanyak 6 kali putaran dalam waktu 1 detik. Artinya
frekuensi benda tersebut adalah 6 Hz.
𝑛
𝑓=
𝑡
6
𝑓=
1
𝑓 = 6 𝐻𝑧

2. Periode (T)
Periode adalah waktu yang diperlukan oleh benda
untuk menempuh satu lingkaran penuh .

𝑡
𝑇=
𝑛

Keterangan:

KINEMATIKA PARTIKEL 14
n : banyak putaran
t : waktu
T : periode (s)

Contoh :
Suatu benda untuk menempuh lintasan satu lingkaran
penuh membutuhkan waktu 8 detik. Artinya, periodenya 8
detik

3. Kecepatan linier (v)


Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dibagi waktu
tempuh keliling lingkaran.
Secara matematis di tuliskan
2𝛱𝑟
𝑣= = 2. 𝛱. 𝑓. 𝑟=ꞷ.r
𝑇

4. Kecepatan sudut (ꞷ)


Kecepatan sudut adalah kecepatan benda yang sedang
berputar atau hasil bagi sudut satu lingkaran yang ditempuh
benda dalam selang waktu tempuhnya.
2𝛱
ꞷ= = 2𝛱𝑓
𝑇

Gerak melingkar dibagi menjadi dua, yaitu

1. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)


Gerak Melingkar Beraturan adalah gerak suatu benda
menempuh lintasan melingkar dengan KECEPATAN

KINEMATIKA PARTIKEL 15
SUDUT TETAP (ꞷ) dan PERCEPATAN
SUDUTNYA NOL (α=0)
Rumus GMB :
ϴ = ꞷ. α

2. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)


Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah gerak
suatu benda menempuh lintasan melingkar dengan
KECEPATAN SUDUT BERUBAH-UBAH (ꞷ) dan
PERCEPATAN SUDUTNYA TETAP (α=tetap)
Rumus GMBB:

1. ꞷt = ꞷ0 + ½ . α.t
2. ϴ = ꞷ0.t + ½ . α.t2
3. ꞷt2 = ꞷ02 +2 . α. ϴ

Keterangan:
ꞷt = kecepatan sudut dalam waktu t (rad/s)
ꞷ0 = kecepatan sudut awal (rad/s)

ϴ = sudut jarak (radian, putaran)


α = percepatan sudut (rad/s2)
t =waktu (s)

HUBUNGAN GERAK LURUS DAN GERAK


MELINGKAR

Gerak Lurus Gerak Melingkar Hubungan


S = jarak (m) 𝜃 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑟𝑎𝑑) S = 𝜃 .𝑅

KINEMATIKA PARTIKEL 16
v= 𝜔 v = 𝜔 .𝑅
kecepatan = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 (𝑟𝑎𝑑
(m/s) /𝑠)
a= 𝛼 a = 𝛼 .𝑅
percepatan = 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 (𝑟𝑎𝑑
(m/s2) /𝑠 2

latihan soal
1. Posisi sebuah partikel yang bergerak melingkar
dinyatakan sebagai fungsi
posisi θ(t)=12t2−8t+20θ(t)=12t2−8t+20 rad. Tentukan:
a. kecepatan sudut rata-rata untuk rentang t=0t=0 s
hingga t=2t=2 s!
b. kecepatan sudut saat t=2t=2 s.!
c. percepatan sudut!

A. 24 rad/s, 40 rad/s, 4 rad/s2


B. 2 rad/s, 10 rad/s, 4 rad/s2
C. 4 rad/s, 4 rad/s, 4 rad/s2
D. 4 rad/s, 10 rad/s, 4 rad/s2
E. 4 rad/s, 40 rad/s, 24 rad/s2
Jawaban: E

D. Gerak relative

Gerak suatu benda dari acuan sat ke acuan yang lain dengan jarak,
dan kecepatan tertentu.

1. Konsep Gerak Relatif Pada Gerak Lurus Beraturan

KINEMATIKA PARTIKEL 17
Pada gerak lurus beraturan (GLB), gerak relatif benda dapat
memiliki acuan berupa benda yang bergerak. Contohnya adalah gerak
sepeda motor itu relatif lebih cepat dibandingkan dengan gerak sepeda
ontel. Konsep gerak relatif ini dapat digunakan untuk mempermudah
penyelesaian soal tentang gerak suatu benda.

Dalam gerak lurus beraturan (GLB) selalu berkaitan


dengan perpindahan dan juga kecepatan. Kedua besaran fisika ini
merupakan besaran vektor. Secara vektor kedua besaran ini akan
memenuhi nilai relatif dengan perumusan sebagai berikut:

∆v = v2 – v1
∆s = s2 – s1

Dalam hal ini ∆v = kecepatan relatif dan ∆s = perpindahan relatif.


Untuk lebih memahami tentang konsep gerak relatif dalam menyelesaikan
soal tentang gerak lurus beraturan (GLB) perhatikan contoh soal dan
pembahasan berikut.

Mobil A bergerak dengan kecepatan tetap 72 km/jam di depan


mobil B sejauh 1,5 km. Mobil B sedang mengejar mobil A tersebut dengan
kecepatan tetap 75 km/jam.

a. Berapakah waktu yang dibutuhkan mobil B untuk mengejar mobil A?

b. Berapa jarak yang ditempuh mobil B sesaat setelah berhasil mengejar


mobil A?

Penyelesaian

KINEMATIKA PARTIKEL 18
Gerak mobil A dan B merupakan gerak lurus beraturan (GLB) dan dapat
digambarkan seperti gambar berikut ini.

vA = 72 km/jam

vB = 75 km/jam

sAB = 1,5 km

Dari gambar di atas dapat diperoleh hubungan sA dan sB adalah sebagai


berikut:

sB = sA +1,5

vBt = vAt + 1,5

75t =72t + 1,5

3t = 1,5

t = 0,5 jam

Jadi mobil B menyusul mobil A setelah t = 0,5 jam, sehingga jarak tempuh
mobil B adalah

sB = vBt

sB = 75 × 0,5

sB = 3,75 km

2. Konsep Gerak Relatif Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan

KINEMATIKA PARTIKEL 19
Setiap gerak benda dapat dianggap sebagai gerak relatif. Tidak
hanya pada gerak lurus beraturan (GLB) di atas, pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) juga berlaku konsep gerak relatif. Pada GLBB ini akan
dikenal yang namanya jarak relatif, kecepatan relatif dan percepatan
relatif. Sesuai dengan gerak relatif pada GLB maka pada GLBB, konsep
gerak relatifnya berlaku hubungan sebagai berikut:

∆v = v2 – v1
∆s = s2 – s1
∆a = a2 – a1

Dari rumus tersebut, terlihat adanya tambahan percepatan relatif.


Jadi dalam fisika terdapat tiga jenis percepatan, yaitu percepatan rata-rata,
percepatan sesaat dan percepatan relatif. Untuk lebih memahami konsep
gerak relatif pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB), perhatikan
contoh soal berikut ini

Pesawat A dari kecepatan 160 m/s dipercepat 6 m/s2 untuk


mengejar pesawat B yang berada di depannya. Melalui alat pendeteksi
radar, pesawat B diketahui pada saat itu sedang bergerak dengan kecepatan
120 m/s dan percepatan 8 m/s2. Jika pada saat terdeteksi radar, pesawat B
berada 400 m dari pesawat A, tentukan waktu yang dibutuhkan pesawat A
untuk dapat mengejar pesawat B?

Penyelesaian

Pesawat A dapat bertemu dengan pesawat B saat di titik C


diperlihatkan dalam gambar ilustrasi berikut ini.

KINEMATIKA PARTIKEL 20
Dari gambar di atas, maka berlaku persamaan sebagai berikut:

400 + sB = sA

400 + vBt + ½ aBt2 = vAt + ½ aAt2

400 + 120t + ½(8t2) = 160t + ½(6t2)

400 + (120 − 160)t + (4 − 3)t2 = 0

t2 – 40t + 400 = 0

(t – 20)(t – 20) = 0

t = 20 s

KINEMATIKA PARTIKEL 21
GLOSARIUM

Kinematika : gerakan geometri suatu titik atau benda padat, diartikan menurut
suatu sistem koordinasi ruang

Partikel : unsur butir (dasar) benda atau bagian benda yang sangat kecil dan
berdimensi; materi yang sangat kecil

Resultan : yang dihasilkan; yang diakibatkan: karena semua faktor


urbanisasi saling berpengaruh

Gerak : peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun


berkali-kali: tiap-tiap -- tentu ada sebab

Vertikal : egak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya, membentuk


garis tegak lurus (bersudut 90o)

Beraturan : disusun baik-baik (rapi, tertib): segalanya ~ baik-baik;

Relatif : tidak mutlak; nisbi

KINEMATIKA PARTIKEL 22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2017.Gerak Melingkar Berubah


Beraturan(https://www.fisikabc.com/2017/06/gerak-melingkar-berubah-
beraturan.html)(online). Diakses ada 16 oktober 2019 Pukul 19.00 WIB

Anonim.2015.Perbedaan Kecepatan Linier dan Kecepatan Sudut


(https://kliksma.com/2015/02/perbedaan-kecepatan-linier-dan-
kecepatan-sudut.html)(online). Diakses pada 20 oktober 2019 Pukul
12.00 WIB

Cunayah etsa, idra eysa irawan. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan
Fisika Untuk Sma/Ma. Yrama widya. Bandung.

Fahamsyah, sandi. 2017.Buku Pintar Fisika. Bintang Wahyu:Jakarta

KINEMATIKA PARTIKEL 23

Anda mungkin juga menyukai