Anda di halaman 1dari 8

VEKTOR

Disusun Oleh
Adicky
Ahmad Fadhil Asyraf
Akmal

PRODI D3 TEKNIK LISTRIK LISTRIK


2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya ucapkan puja
dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran matimatika dengan judul makalah “operasi vektor”.Sistematika makalah ini dimulai dari
pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut
yang dirangkai dengan peta konsep. Selanjutnya, pembaca akan masuk pada inti pembahasan dan
diakhiri dengan penutup berupa kesimpulan dan saran

Saya juga berterima kasih atas dukungan guru dan teman, sehingga makalah ini dapat saya
buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya lewati. Semoga makalah ini dapat disimpan dengan
baik, agar dapat terus dipelajari, dan dapat memberikan wawasan baru bagi yang membacanya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun bahasanya.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran atau
penilaian tentang makalah ini.

Terimakasih
DAFTAR ISI
- Definisi vektor dan scalar

- Perkalian vektor

- vektor analisis

- bilangan kompleks

- perkalian dot dan cross


A. VEKTOR DAN SKALAR

Perubahan posisi suatu partikel disebut pergeseran. Jika sebuah partikel berpindah dari
posisi A ke posisi B (Gambar 2-1a), pergeserannya dapat kita nyatakan dengan menarik garis dari
A ke B; arah dari pergeseran ditunjukkan dengan memasang ujung anak panah di B yang
menyatakan bahwa pergeseran tersebut mulai dari A ke B. Jejak lintasan partikel itu sendiri tidak
harus merupakan garis lurus dari A ke B; anak panahyang menunjukkan hasil gerak secara
keseluruhan,bukan gerakan yang sesungguhnya.

Gambar 2-1.

Vektor pergeseran (a) Vektor AB dan A’B’ identirk,karena memiliki panjang yang sama dan
menunjuk ke arah yang sama. (b)Garis lengkung (kurva) yang digambarkan mungkn menyatakan lintasan
partikel yang sesungguhnya ketika pindah dari A ke B;pergeseran tetap dinyatakan oleh vektor AB.Pada
suatu keadaan antara di titik P,pergeseran dari A dinyatakan oleh vektor AP. (c) Setelah pergeseran
AB,partikel mengalami lagi pergeseran BC.Hasil total kedua pergeseran itu dinyatakan dengan vektor AC.

Dalam gambar 2-1b,diperlihatkan suatu contoh lintasan partikel sesungguhnya dari A ke B.


Lintasannya tidak sama dengan pergeseran AB. Jika kita ambil keadaan pada suatu saat, ketika
partikel berada di A, dan kemudian pada suatu keadaan antar, ketika partikel di P, maka dapat
kita peroleh vektor pergeseran AP, yang menyatakan hasil akhir gerakan dalam selang ini,
walaupun kita tidak mengetahui lintasan partikel yang sesungguhnya di antara kedua titik ini.
Selanjutnya,pergeseran A’B’ (Gambar 2-1a), yang sejajar dengan AB, sama arahnya dan sama
pula panjangnya dengan AB, menyatakan perubahan posisi yang sama seperti AB. Kedua
pergeseran ini tidak dibedakan. Karena itu pergeseran dicirikan oleh panjang dan arahnya.

Besaran-besaran yang memiliki sifat seperti pergeseran disebut vektor.Jadi vektor adalah
besaran-basaran yang memiliki besar dan arah dan memenuhi aturan-aturan penjumlahan
tertentu.Aturan-aturan ini diberikan pada bagian berikut di bawah.Vektor pergeseran hanyalah
salah satu contoh saja; besaran-besaran fisis lain yang juga merupakan vektor antara lain :
gaya,kecepatan,percepatan, perpindahan,medan listrik dan medan magnet.

Contoh Besaran Vektor dan Besaran Skalar

Contoh besaran vektor disajikan dalam tabel berikut ini:

Lambang Lambang
No. Besaran Vektor Satuan
Besaran satuan
1 Perpindahan ∆s meter M
2 Berat W newton N
3 Kecepatan v meter per sekon m/s
4 Percepatan a meter per sekon kuadrat m/s2
5 Percepatan gravitasi g meter per sekon kuadrat m/s2
6 Momentum m kilogram meter per sekon Kg m/s
7 Impuls I newton sekon Ns
8 Gaya F newton N
9 Tekanan P pascal Pa
10 Momen gaya τ newton meter Nm
11 Tegangan permukaan γ newton per meter N/m
12 Gaya gesek Fg newton N
13 Induksi magnetik B weber per meter kuadrat Wb/m
14 Kuat medan gravitasi F newton N
15 Kuat medan listrik E newton per coulomb N/C

Contoh Besaran Skalar dan Satuannya


Contoh besaran skalar disajikan dalam tabel berikut ini:
Lambang Lambang
No. Besaran Skalar Satuan
Besaran satuan
1 Panjang l meter m
2 Massa m kilogram Kg
3 Jarak s meter M
4 Kelajuan v meter per sekon m/s
5 Volume V meter kubik m3
6 Waktu t sekon S
7 Jumlah mol zat N mole mol
8 Intensitas cahaya J kandela cd
9 Energi E joule J
10 Usaha W joule J
11 Daya P watt W
12 Massa jenis ρ kilogram per meter kubik m/s3
13 Kalor Q joule J
14 Kuat arus listrik I ampere A
15 Suhu T kelvin K
B. PERKALIAN VEKTOR

Perkalian Dot (Dot Product):


Perkalian dot, juga dikenal sebagai perkalian skalar atau perkalian titik, menghasilkan sebuah nilai
skalar (bukan vektor). Hasil dari perkalian dot adalah jumlah dari perkalian dua vektor dalam setiap
koordinatnya. Perkalian dot antara dua vektor a dan b dituliskan sebagai a · b.

Rumus Perkalian Dot:


a · b = a1 * b1 + a2 * b2 + a3 * b3

Aplikasi Perkalian Dot:


- Menentukan sudut antara dua vektor: Sudut θ antara dua vektor a dan b dapat ditentukan
menggunakan rumus: θ = cos^(-1)((a · b) / (|a| * |b|)). Hal ini berguna dalam geometri analitik dan
dalam perhitungan sudut dalam fisika dan grafika komputer.
- Menghitung pekerjaan (work) dalam fisika: Pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah gaya F pada
benda yang bergerak sejauh vektor jarak s dapat dihitung menggunakan rumus: W = F · s.
- Menentukan proyeksi vektor: Proyeksi vektor a pada vektor b dapat ditentukan menggunakan
rumus: proj_b(a) = (a · b / |b|) * (b / |b|).

2. Perkalian Silang (Cross Product):


Perkalian silang, juga dikenal sebagai perkalian vektorial, menghasilkan sebuah vektor baru yang
tegak lurus terhadap dua vektor yang dikalikan. Perkalian silang antara dua vektor a dan b dituliskan
sebagai a × b.

Rumus Perkalian Silang:


a × b = (a2 * b3 - a3 * b2) i + (a3 * b1 - a1 * b3) j + (a1 * b2 - a2 * b1) k

Aplikasi Perkalian Silang:


- Menentukan arah dan magnitudo vektor hasil: Dalam ilmu fisika, perkalian silang digunakan untuk
menentukan arah dan magnitudo momen torsi (torque) dalam sistem mekanika.
- Menghitung luas segitiga: Luas segitiga yang dibentuk oleh dua vektor a dan b dapat dihitung
menggunakan rumus: luas = 0.5 * |a × b|.
- Menentukan vektor normal: Vektor hasil dari perkalian silang dua vektor dalam bidang dapat
digunakan untuk menentukan vektor normal terhadap bidang tersebut.

Perkalian vektor
Perkalian vektor adalah operasi perkalian dengan dua operand (obyek yang dikalikan) berupa
vektor. Terdapat tiga macam perkalian vektor, yaitu perkalian titik (dot product), perkalian silang
(cross product) dan perkalian langsung (direct product).
Perkalian titik

Perkalian titik dua buah vektor akan menghasilkan sebuah skalar. Jenis perkalian ini bersifat
komutatif.

Untuk vektor satuan terdapat hubungan-hubungan yang khusus dalam operasi perkalian titik, yang
merupakan sifat-sifat yang digunakan dalam perkalian titik, yaitu

dan

Atau
Kronecke
dapat pula
r dituliskan
, yaitu dengan menggunakan notasi delta

Perkalian silang

Hasil suatu perkalian silang dua buah vektor adalah juga sebuah vektor. Perkalian silang bersifat
tidak komutatif. Untuk vektor-vektor satuan terdapat pula hubungan yang mendasari operasi
perkalian silang, yaitu

Dan atau jika SAMA=1 dan jika BEDA=1


[

Perkalian Langsung

Hasil perkalian langsung dua buah vektor adalah sebuah tensor atau matriks. Perkalian ini tidak
bersifat komutatif.

Perkalian dua buah vektor tidak memiliki hubungan yang khusus.

Anda mungkin juga menyukai