Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGUKURAN LISTRIK AC
“ANALISIS ALJABAR PHASOR”

Dosen pengampu : Drs. Jongga Manullang, M.Pd.

Mata Kuliah : Rangkaian Listrik AC

Disusun oleh :

INSANUL ADLY (5203231019)


DANI BETRAN HUTASOIT(5203131023)
HOTMANIAR SIMANJUNTAK(5203331005)

KELAS A

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

1
KATA PENGANTAR

Pertama puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas
berkat dan anugerah penyertaannya sehingga tugas Makalah ini dapat terselesaikan. Judul
dari Makalah ini adalah ANALISI ALJABAR PHASOR penulisan Makalah ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah PENGUKURAN LISTRIK AC

Penulis tidak lupa berterimah kasih pada semua pihak yang telah mendukung penulis dan
menyusun Makalah ini,terutama kepada dosen mata kuliah PENGUKURAN LISTRIK AC
maupun bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sebagaimana sebagai manusia, penulis juga pasti mempunyai


kekurangan dan kelemahan dalam hal menyusun Makalah ini baik dalam isi yang terlampir
maupun hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat dibutuhkan
dalam memperbaiki Makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terimah Kasih.

Medan, Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Manfaat ................................................................................................................... 4
BAB II ISI .... ..................................................................................................................... 5
A. Phasor ……………………………………………………………………………..5
B. Besaran Vektor........................................................................................................ 5
C. Sistem Operasi Vektor ............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran . ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..……11

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Phasor (Phasa Vektor) adalah bilangan kompleks yang mempresentasikan besaran atau
magnitude dan phasa gelombang sinusoidal. Phasor biasanya dinyatakan dengan sebuah notasi
pada domain frekuensi yang hanya terdiri dari besaran dan phasa. Phasor digunakan oleh ahli
elektronik untuk menganalisis arus sinusoidal agar persamaan difrensial dapat diubah menjadi
aljabar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu phasor?
2. Apa saja yang termasuk besaran-besaran vektor?
3. Bagaimana sistem operasi vektor?

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan kita tentang phasor.
2. Sebagai bahan referensi untuk membuat suatu karya yang berhubungan dengan phasor.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Fasor (Phasor)
Arus atau tegangan sinusoida pada suatu frekuensi yang diketahui disifatkan oleh hanya dua
parameter amplitude dan sudut fase.Representasi kompleks dari tegangan atau arus juga disifatkan
oleh kedua parameter yang sama ini.Misalnya,bentuk sinusoida yang dimisalkan dari respon arus.
Imcos (wt + ϕ)
Fasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau magnitude dan
fasa fungsi sinusoidal dari waktu.Dimana bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri
dari harga real (nyata) dan harga imajiner (khayal).Bentuk-bentuk bilangan kompleks :

1. Bentuk Polar
Z = r∠𝜃
Dimana :
X = r cos 𝜃 →r = √𝑥 2 + 𝑦 2
𝑦
Y = r sin 𝜃 → 𝜃 = tan-1 𝑥

2. Bentuk Eksponensial
z = 𝑟𝑒 𝑗 𝜃

Kuantitas-kuantitas kompleks ini biasanya dituliskan di dalam bentuk polar dan bukan
dalam bentuk eksponensial untuk mencapai penghematan waktu dan usaha. Jadi tegangan
sumber
v(t) = Vm cos wt

B. Besaran Vektor

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. Artinya, nilai dari
besaran tersebut ditentukan oleh arah. Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf
besar atau huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal (A), atau berupa huruf yang diberi tanda
panah di atasnya (Ā) atau huruf miring (A). Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak
panah yang terdiri dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak
panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.

5
Titik P : Titik Pangkal (titik tangkap)
Titik Q : Ujung
Panjang PQ : Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ

Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor.

1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai besar dan arah sama.
2. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika :
a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah.
b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama.
c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda.

➢ Besaran-Besaran Vektor

Lambang Lambang
No. Besaran Vektor Satuan
Besaran satuan

1 Perpindahan ∆s Meter M

2 Berat W Newton N

3 Kecepatan V meter per sekon m/s

meter per sekon


4 Percepatan A m/s2
kuadrat

Percepatan meter per sekon


5 G m/s2
gravitasi kuadrat

kilogram meter per


6 Momentum M Kg m/s
sekon

7 Impuls I newton sekon Ns

8 Gaya F Newton N

6
9 Tekanan P Pascal Pa

10 Momen gaya Τ newton meter Nm

Tegangan
11 Γ newton per meter N/m
permukaan

12 Gaya gesek Fg Newton N

weber per meter


13 Induksi magnetik B Wb/m
kuadrat

Kuat medan
14 F Newton N
gravitasi

Kuat medan
15 E newton per coulomb N/C
listrik

C. Sistem Operasi Vektor

1. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru yang
dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan atau dikurangkan.
Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu:
➢ Metode jajaran genjang
➢ Metode segitiga
➢ Metode poligon (segi banyak)
➢ Metode uraian

a. Metode Jajaran Genjang

Besar vektor R adalah:

𝑅 = |𝑅| = √𝐴2 + 𝐵 2 + 2𝐴𝐵 cos 𝜃

7
θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan vektor B .

Catatan :

1. Jika vektor A dan B searah, berarti θ = 0° dan cos 0° = 0, maka : R = A + B


2. Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti θ=180° dan cos 180°=-1, maka: R= A - B
3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti θ = 90° dan cos 90° = 0, maka : R = 0

Untuk operasi pengurangan vektor R = A – B, maka caranya sama saja, hanya


vektor B digambarkan berlawanan arah dengan vektor B yang sekarang.

Contoh Soal :
Tiga buah vektor dalam koordinat kartesius :
A = 3i + j, B = - 2i, C = i + 2j
Tentukan jumlah dari ketiga vektor dan ke mana arahnya?
Jawab :
R=A+B+C
= (3i+j)+(-2i)+(i+2j)
= 2i + 3j
Besar vektor R adalah :
𝑅 = |𝑅| = √22 + 32 = √13 satuan
Arah vektor R adalah:
|𝑗| 3
tan 𝜃 = = = 1.5
|𝑖| 2

Jadi : θ = arc tg(1,5) = 56,3o

b. Metode Segitiga

Jika yang ditanyakan R = A – B, maka digunakan caranya sama, hanya vektor B


digambarkan berlawanan arah dengan vektor B yang sekarang.

8
c. Metode poligon

Pada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga, hanya saja metode ini
digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor.

Contoh :

Jumlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda Poligon

Jawab:

Resultan vektor R adalah R= A + B + C

1. Perkalian Dua Vektor


Operasi perkalian pada vektor dapat dikerjakan melalui dua cara sebagai berikut:
a. Sudut antara kedua vektor diketahui
Diberikan vektor a =(a1, a2), b =(b1, b2) dan sudut yang dibentuk oleh vektor a dan b

adalah . Perkalian antara vektor a dan b dirumuskan sebagai berikut :

a . b =  a . b . Cos 

Contoh:
6  3
Tentukan hasil kali kedua vektor a =   dan b =   serta sudut antara kedua vektor adalah
1 6
60!

Jawab:
Diketahui dua buah vektor sebagai berikut :
6
a =   → a1 = 6 dan a2 = 1
1
a = a1 + a 2 =
2 2
6 2 + 12 = 36 + 1 = 37

9
 3
b =   → b1 = 3 dan b2 = 6
6
b  = b1 + b2 = 32 + 6 2 = 9 + 36 = 45
2 2

a . b =  a . b . Cos 
= 37 . 45 .Cos 60
1
= 37 . 45 . 2
3
= 2 185
3
Jadi, hasil kali kedua vektor adalah 2 185 .

b. Sudut Antara Kedua Vektor Tidak Diketahui


Diberikan vektor a =(a1, a2) dan b =(b1, b2). Hasil kali kedua vektor dirumuskan sebagai
berikut :

a . b = a1b1 + a2b2

Contoh:
5  3 
Diberikan vektor a =   dan b =   . Tentukan hasil kali vektor a dan b !
7  − 2
Jawab:
5
Diketahui a =   → a1 = 5 dan a2 = 7 , serta
7
 3 
b =   → b1 = 3 dan b2 = -2
 − 2

a .b = a1b1 + a2b2
= 5.3 + 7(-2)
= 15 + (-14)
=1
Jadi, hasil kali vektor a dan b adalah 1.

Sementara itu, dari dua buah vektor pada sistem koordinat kartesius dapat kita cari besar sudut
yang dibentuk oleh kedua vektor yang dirumuskan sebagai berikut :

a 1 b1 + a 2 b 2
Cos  =
ab

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Fasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau
magnitude dan fasa fungsi sinusoidal dari waktu.Dimana bilangan kompleks adalah
bilangan yang terdiri dari harga real (nyata) dan harga imajiner (khayal).
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. Artinya,
nilai dari besaran tersebut ditentukan oleh arah. Notasi (simbol) sebuah vektor dapat
juga berupa huruf besar atau huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal (A), atau berupa
huruf yang diberi tanda panah di atasnya (Ā) atau huruf miring (A). Sebuah vektor
digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari pangkal (titik tangkap),
ujung dan panjang anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai dari vektor dan
arah panah menunjukkan arah vektor.
Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru
yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan atau dikurangkan.
Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu: Metode
jajaran genjang,Metode segitiga,Metode poligon (segi banyak),Metode uraian.

B. Saran
Pada makalah ini masih ada kesalahan ataupun kekurangan yang perlu
diperbaiki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan yang membangun
terhadap makalah ini supaya tidak ada lagi kesalahan ataupun kekurangan dalam
penulisan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://parfisika.wordpress.com/sma-x/vektor/

https://a410080137.files.wordpress.com/2012/01/analisisvektor.pdf

https://www.daftarinformasi.com/besaran-vektor-dan-besaran-skalar/

http://andalanpelajar.com/pluginfile.php/46/mod_label/intro/Besaran%20Skalar%20dan%20
Vektor.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai