Disusun oleh:
1. Sendi Pebri Alpayed 2101416041 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Doni Prabowo 2101416051 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Destiana Rika Wulandari Utama 2501416028 Pend. Seni Musik
4. Laras Khairina Adila 2501416079 Pend. Seni Tari
5. Wilis Basukesti 2501416103 Pend. Seni Tari
6. Herlina Putri Utami 2501416181 Pend. Seni Musik
7. Ashri Chairunnisa 5101416008 Pend. Teknik Bangunan
8. Angga Maulana Santosa 5101416011 Pend. Teknik Bangunan
9. Chiesa Prasnadova 5101416015 Pend. Teknik Bangunan
10. Indah Permata Sari 5101416034 Pend. Teknik Bangunan
11. Muhammad Royanul Mustofa 5201416004 Pend. Teknik Mesin
12. Ahmad Widianto 5201416007 Pend. Teknik Mesin
13. Sasminto 5201416011 Pend. Teknik Mesin
14. Jurdan Fulandy Siswoyo 5201416034 Pend. Teknik Mesin
15. Catur Pamungkas 5201416039 Pend. Teknik Mesin
16. Karsan 5201416067 Pend. Teknik Mesin
17. Agung Tri Noviyanto 5201416068 Pend. Teknik Mesin
18. Ahmad Alvin Ulinnuha 5201416084 Pend. Teknik Mesin
19. Abdi Bagus Prawira 5202416052 Pend. Teknik Otomotif
20. I Gusti Made Andika 5202416055 Pend. Teknik Otomotif
21. Akhmad Syahiruz Zuhri 5202416076 Pend. Teknik Otomotif
22. Ivannul Adzim 5202416090 Pend. Teknik Otomotif
23. Marlinda Fiky Harjanti 5301416015 Pend. Teknik Elektro
24. Oky Putra Pamungkas 5301416028 Pend. Teknik Elektro
25. Faizal Imam Mutaqin 5301416029 Pend. Teknik Elektro
26. Arindi Imanindi 5301416030 Pend. Teknik Elektro
i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 7 Semarang tanpa halangan suatu
apapun. Penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagai bukti pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan 1 yang dilaksanakan pada 29 Juli – 03 Agustus 2019. Keberhasilan
dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL 1 ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan
bimbingan dari pihak yang terkait. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Isnarto M.Si., selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. M. Sudarmanto, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 7 Semarang yang telah
memperkenankan kami untuk mengadakan Praktik Pengalaman Lapanagan 1 (PPL 1).
4. Drs. Harijadi Gunawan Buntoro Wahjono, M.Pd., selaku Koordinator Dosen PPL di
SMK Negeri 7 Semarang.
5. Titik Setyowati, S.Pd., M.T, selaku Koordinator Guru Pamong PPL di SMK Negeri 7
Semarang.
6. Bapak/Ibu guru serta karyawan dan peserta didik SMK Negeri 7 Semarang yang telah
bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pelaksanaan PPL 1 ini.
7. Teman-teman yang telah bekerjasama dalam melakukan observasi PPL 1 ini.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
PRAKATA ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ v
DAFTAR MAHASISWA PPL DI SMK 7 SEMARANG TAHUN 2019 .................. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................................. 1
1.3. Manfaat ................................................................................................................ 2
1.4. Metode Pendekatan .............................................................................................. 2
1.5. Pelaksanaan .......................................................................................................... 3
BAB II HASIL PENGAMATAN .................................................................................. 4
2.1. Kondisi Fisik Sekolah .......................................................................................... 4
2.2. Keadaan Lingkungan Sekolah............................................................................... 6
2.3. Fasilitas Sekolah.................................................................................................... 8
2.4. Penggunaan Sekolah ............................................................................................ 13
2.5. Keadaan Guru dan Siswa ..................................................................................... 13
2.6. Interaksi Sosial ..................................................................................................... 14
2.7. Pelaksanaan Tata Tertib ....................................................................................... 16
2.8. Bidang Pengelolaan dan Administrasi ................................................................. 16
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 19
3.1. Simpulan .............................................................................................................. 19
3.2. Saran ..................................................................................................................... 19
LAMPIRAN .................................................................................................................... 20
REFLEKSI DIRI ........................................................................................................... 44
DAFTAR ABSEN DALAM SATU MINGGU ............................................................. 118
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PPL 1 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES, telah disahkan oleh
SMK Negeri 7 Semarang dan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 9 Agustus 2019
Disahkan oleh
v
DAFTAR MAHASISWA PPL DI SMK NEGERI 7 SEMARANG
TAHUN 2019
Tahun
No Nama NIM Fakultas Program Studi
Angkatan
Bahasa Pend. Bahasa dan Sastra
1. Sendi Pebri Alpayed 2101416041 2016
dan Seni Indonesia, S1
Bahasa Pend. Bahasa dan Sastra
2. Doni Prabowo 2101416051 2016
dan Seni Indonesia, S1
Destiana Rika Bahasa
3. 2501416028 Pend. Seni Musik, S1 2016
Wulandari Utama dan Seni
Bahasa
4. Laras Khairina Adila 2501416079 Pend. Seni Tari, S1 2016
dan Seni
Bahasa
5. Wilis Basukesti 2501416103 Pend. Seni Tari, S1 2016
dan Seni
Bahasa
6. Herlina Putri Utami 2501416181 Pend. Seni Musik, S1 2016
dan Seni
Pend. Teknik Bangunan,
7. Ashri Chairunnisa 5101416008 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Bangunan,
8. Angga Maulana Santosa 5101416011 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Bangunan,
9. Chiesa Prasnadova 5101416015 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Bangunan,
10. Indah Permata Sari 5101416034 Teknik 2016
S1
Muhammad Royanul
11. 5201416004 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
Mustofa
12. Ahmad Widianto 5201416007 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
13. Sasminto 5201416011 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
14. Jurdan Fulandy Siswoyo 5201416034 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
15. Catur Pamungkas 5201416039 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
16. Karsan 5201416067 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
17. Agung Tri Noviyanto 5201416068 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
18. Ahmad Alvin Ulinnuha 5201416084 Teknik Pend. Teknik Mesin, S1 2016
Pend. Teknik Otomotif,
19. Abdi Bagus Prawira 5202416052 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Otomotif,
20. I Gusti Made Andika 5202416055 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Otomotif,
21. Akhmad Syahiruz Zuhri 5202416076 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Otomotif,
22. Ivannul Adzim 5202416090 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Elektro,
23. Marlinda Fiky Harjanti 5301416015 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Elektro,
24. Oky Putra Pamungkas 5301416028 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Elektro,
25. Faizal Imam Mutaqin 5301416029 Teknik 2016
S1
Pend. Teknik Elektro,
26. Arindi Imanindi 5301416030 Teknik 2016
S1
vi
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional di
mana, pendidikan ini merupakan salah satu penentu pertumbuhan ekonomi dalam suatu
negara. Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, di
mana peningkatan kecakapan dan kemampuan di yakini sebagai faktor pendukung upaya
manusia dalam mengurangi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam
kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi
masyarakat yang ingin maju. Demikian halnya dengan masyarakat indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas (Mulyasa, 2005).
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam GBHN, maka
diperlukan suatu sistem pendidikan yang benar-benar mantap sebagai tolak ukur untuk
menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, berbagai perubahan timbul di segala bidang
termasuk di bidang pendidikan. Reformasi di bidang pendidikan sangat penting, karena
dengan pendidikan yang berkualitas akan dihasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas pula.
Inovasi dalam rangka peningkatan mutu atau kualitas pendidikan nasional tersebut
tidak terlepas dari peran keprofesionalan para guru dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Bertolak dari alasan
tersebut, maka Universitas Negeri Semarang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang
menyiapkan tenaga pendidik selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas calon-calon
guru agar menjadi tenaga pendidik yang professional sehingga dapat mengoptimalkan
kemampuan para peserta didik.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka diadakanlah kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan kegiatan penerjunan langsung para
mahasiswa praktikan ke sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
2.2.Tujuan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan,
antara lain sebagai berikut ini:
a. Tujuan Umum
Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan
yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi.
1
b. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah,
struktur organisasi, admisnistrasi kelas dan sekolah, keadaan murid dan guru,
kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.
2. Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya.
3. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model pembelajaran.
4. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi guru.
5. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
6. Memperoleh masukan-masukan yang berharga bagi UNNES untuk meningkatkan
fungsinya sebagai lembaga pendidikan, dan diharapkan setelah Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini dilaksanakan dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa praktikan agar mampu memenuhi konsep tersebut di atas.
2.3.Manfaat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan bekal kepada mahasiswa agar
memiliki kompetensi profesional dan kompetensi kemasyarakatan. Dengan pelaksanaan
PPL ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait
yaitu: mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
adalah sebagai berikut:
a. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa praktikan untuk
lebih mengenal dan dapat berinteraksi secara langsung dengan subyek dan obyek
pendidikan.
b. Dapat menambah pengalaman mahasiswa praktikan dalam menyusun perangkat
pembelajaran.
c. Dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa praktikan tentang model dan
cara pembelajaran yang efektif dan efisien.
d. Dapat memahami lebih lanjut tentang profesi keguruan.
2.4.Metode Pendekatan
a. Wawancara
Dilakukan dalam bentuk kegiatan dialog secara langsung kepada pihak yang
bersangkutan. Dengan mengajukan pertanyaan, secara individu maupun kolektif.
b. Observasi/Pengamatan Langsung
2
Kegiatan observasi atau pengamatan secara langsung ke lokasi yang
digunakan untuk mengamati suatu objek dengan seluruh alat indera.
c. Metode Literasi dan Dokumentasi
Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau
sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu
penelitian. Dari metode ini dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen untuk
menghimpun data-data yang berhubungan dengan laporan PPL 1.
2.5.Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) ini dilaksanakan 29 Juli - 03 Agustus
2019 di SMK Negeri 7 Semarang.
3
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Sekolah yang mempunyai luas tanah kurang lebih 3,5 Ha ini terletak tepat di jantung
Kota Semarang, yaitu di Simpang Lima, tepatnya terletak di antara Gajah Mada Plaza dan
Kantor Telkom Semarang. Luas Bangunan SMK Negeri 7 Semarang adalah 3,3 Ha.
Berikut ini adalah rincian kondisi fisik SMK Negeri 7 Semarang:
a. Ruang Belajar
No. Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (m)
1. Perpustakan 1 20 x 7
2. Laboratorium Komputer dan jaringan 9 8x6
3. Ruang TEDK 1 5x6
4. Bengkel Batu 1 16 x 5
5. Bengkel las 1 7x8
6. Bengkel TUK Otomotif 1 8 x 19
7. Laboratorium Elektronika Industri 1 5,4 x 6,2
8. Mekatronika 3 8x5
9. Ruang Instalasi 2 8x5
4
No. Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (m)
10. Teknik Dasar Otomotif 1 7x9
11. Spray Booth Project 1 6x4
12. Teknik Kendaraan Ringan 1 10 x 20
13. Bengkel Kayu 1 10 x 20
14. Mesin Konstruksi 1 15 x 10
15. Bengkel Listrik 4 10 x 19
16. Laboratorium IPA (Kimia & Fisika 2 5x8
17. Laboratorium CNC 1 4x9
Bengkel Teaching Factory
18. 1) Otomotif 2 6 x 18
2) Listrik
19. Ruang Pembelajaran Umum 41 8x6
20. Ruang Olahraga 1 6x7
21. Ruang Kompetensi 8 6x7
22. Ruang Technopact 1 8x6
Tabel 1-Ruang Belajar
b. Ruang Kantor
No. Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (m)
1. Ruang Kepala Sekolah 1 7x4
2 Ruang Wakil Kepala 4 3x4
3. Ruang Kepala TU 1 3x4
3. Ruang Guru 9 13 x 7
4. Ruang Staff Tata Usaha 1 7x4
5. Ruang Komite 1 3x4
Tabel 2-Ruang Kantor
c. Ruang Penunjang
No. Jenis Ruangan Jumlah (Buah) Ukuran (m)
1. Gudang 10 6x5
2. Ruang BK 1 6x6
3. Masjid 1 26 x 11
4. Kantin 9 6x8
5. Koperasi 2 3x2
6. Ruang OSIS 1 2x5
7. Ruang Penjaga Sekolah 1 7x4
8. Kamar Mandi/WC Guru 4 2x2
9. Kamar mandi siswa 9 2x2
10. UKS 1 2x5
5
No. Jenis Ruangan Jumlah (Buah) Ukuran (m)
11. Aula 1 10 x 22
Ruang Sidang
12. a. Ruang Sidang Atas 2 9 x 18
b. Ruang Sidang Bawah
13. Ruang ISO 1 6x8
14. Ruang LSP 1 8x8
15. Ruang Pramuka 1 3x4
16. Ruang Gamelan 1 6x5
Tabel 3-Ruang Penunjang
d. Lapangan
No. Jenis lapangan Jumlah Ukuran (m)
1. Lapangan tenis 1 2,74 x 1,525
2. Lapangan Voly 1 23 x 18
3. Lapangan Sepak Bola 1 60 x 35
4. Lapangan Futsal 1 23 x 19
5. Lapangan Basket 1 26 x 12
Tabel 4-Lapangan
6
Jarak bangunan-bangunan tersebut mempunyai jarak yang tidak jauh dari
sekolah SMK Negeri 7 Semarang ini, apalagi terdapat bangunan kantor polisi berada
tepat di depan sekolah SMK Negeri 7 semarang.
2.2.2 Kondisi Lingkungan Sekolah
Dilihat dari kondisi lingkungan sekolahnya meliputi beberapa aspek, sebagai
berikut:
a. Tingkat Kebersihan Sekolah
Kebersihan SMK Negeri 7 Semarang sudah sangat bagus terbukti sekolah
ini sudah pernah meraih sertifikat wiyata mandala sebagai juara I tingkat kota
Semarang, dengan nomor sertifikat 420/4057/2005 yang di selenggarakan pada
tanggal 29 November 2005, namun saat ini kondisi lingkungan sedikit kurang
terjaga karena sedang ada pekerjaan renovasi sekolah.
b. Tingkat Kebisingan Sekolah
Tingkat kebisingan sekolah SMK Negeri 7 Semarang tergolong sangat
rendah walaupun masih sedikit ada beberapa ruang sekolah yang masih terganggu
suara kendaraan yang teretak di pinggir jalan namun sekolah ini sangat nyaman
untuk pembelajaran, sekolah ini juga terletak di tengah kota Semarang di mana
sekolah ini dikelilingi gedung-gedung kantor pemerintahan, gedung-gedung pusat
perbelanjaan, hal tersebut tidak membuat proses pembelajaran menjadi terganggu
justru dapat berjalan dengan tenang dan dapat berkosentrasi maksimal. Sekolah
ini memilih tata letak yang bagus dalam menentukan ruang belajar dan ruang
praktik di tambah banyak pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan
tersendiri, area terbuka yang cukup luas menambah nilai yang positif dalam
mengurangi kebisingan yang akan terjadi.
c. Sanitasi Sekolah
SMK Negeri 7 Semarang memiliki sanitasi lingkungan yang tergolong
baik karena di setiap area gedung sudah memenuhi standar. Di mana sanitasi
memiliki bak kontrol untuk memudahkan dalam perawatannya, tidak hanya itu air
yang berada bisa berjalan lancar menuju reul-reul kota yang lansung menuju
tempat pembuangan. Dalam pembuangan air kotor SMK Negeri 7 Semarang juga
mengolah limbah menjadi air bersih yang bisa digunakan kembali.
7
d. Jalan Penghubung dengan Sekolah
Sekolah ini terletak di tempat yang sangat strategis yaitu terletak di tengah
Kota Semarang. Untuk masuk ke area sekolah terdapat tiga buah pintu masuk
yaitu:
Pintu 1 : Pintu utama masuk sekolah yang menghadap ke Simpang Lima
Semarang
Pintu 2 : Pintu kedua yang digunakan untuk masuk siswa mengahadap
langsung ke SMK N 4 SEMARANG
Pintu 3 : Pintu ketiga yang digunakan untuk masuk siswa menghadap
langsung ke Taman KB
e. Masyarakat Sekitar
Karena letak sekolah ini terdapat di pusat kota, jadi masyarakat sekitar
sekolah meliputi orang-orang pekerja kantoran pemerintahan, juga para siswa
sekolah lain yang menjadi tetangga dari SMK Negeri 7 Semarang (SMK N 4
Semarang, SMA N 1 Semarang, juga SMK N 8 Semarang).
2.3.Fasilitas Sekolah
SMK Negeri 7 Semarang mempunyai fasilitas-fasilitas yang cukup baik dan
lengkap. Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang ada di SMK Negeri 7
Semarang:
a. Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah terletak di dekat pintu masuk berhadapan dengan
lobi. Di dalam ruangan tersebut terdapat meja dan kursi untuk kepala sekolah
dan tamu. Selain itu di dalam ruang kepala sekolah juga terdapat papan agenda
dan papan program kerja kepala sekolah, komputer, telepon, bendera merah
putih, bendera OSIS, foto presiden dan wakil presiden, lambang garuda
pancasila, serta rak arsip.
b. Ruang Wakil Kepala Sekolah
Ruang wakil kepala sekolah terletak di depan ruang tata usaha. Ruang
wakil kepala sekolah (waka) sendiri terbagi menjadi 4 ruangan yaitu untuk ruang
waka I bidang kurikulum, ruang waka II bidang kesiswaan, ruang waka III
8
bidang sarpras & ketenagaan, serta ruang waka IV bidang hubungan industri.
Secara umum di keempat ruang waka tersebut terdapat meja dan kursi untuk
waka, staf, dan tamu. Selain itu juga terdapat lemari dan rak arsip, komputer,
telepon, foto presiden dan wakil presiden, serta lambang garuda pancasila.
c. Ruang Kepala Tata Usaha
Ruang Kepala tata usaha terletak di samping ruang kepala sekolah. Di
ruang kepala tata usaha terdapat meja dan kursi untuk kepala tata usaha. Selain
itu juga terdapat lemari arsip, papan pengumuman, telepon, foto presiden dan
wakil presiden, serta lambang garuda pancasila
d. Ruang Guru NA (Mata Pelajaran Normatif Adaptif)
Ruang guru NA terletak di dekat taman. Keadaan barang dan peralatan di
dalam ruang guru NA dalam kondisi baik. Di ruang guru NA terdapat meja dan
kursi untuk masing-masing guru. Selain itu juga terdapat meja dan kursi untuk
tamu, lemari arsip, telepon, papan pengumuman, kalender akademik, foto
presiden dan wakil presiden, serta lambang garuda pancasila.
e. Ruang Staff Tata Usaha
Ruang tata usaha terletak di depan ruang wakil kepala sekolah. Keadaan
barang dan peralatan di dalam ruang tata usaha dalam kondisi baik. Di ruang tata
usaha terdapat meja dan kursi untuk staffnya. Selain itu juga terdapat lemari
arsip, papan pengumuman, telepon, foto presiden dan wakil presiden, serta
lambang garuda pancasila.
f. Ruang Aula
Ruang aula terletak di lantai 2 pada gedung yang terletak di depan tempat
parkir mobil guru. Ruang aula di SMK Negeri 7 Semarang cukup luas. Terdapat
dua ruangan kecil didalam ruang aula yaitu ruang kontrol sound dan ruang ganti.
Keadaan barang dan peralatan di dalam ruang aula dalam kondisi baik. Di ruang
aula terdapat perangkat sound system, kipas angin, jam dinding, mimbar, foto
presiden dan wakil presiden, serta lambang garuda pancasila.
g. Ruang Sidang Atas
Ruang Sidang Atas terletak dilantai 2 tepatnya diatas ruang Tata Usaha.
Ruang sidang atas SMK Negeri 7 Semarang memiliki beberapa fasilitas seperti
9
LCD, Sound system, AC, podium, meja dan kursi serta foto presiden dan wakil
presiden dengan lambang burung garuda.
h. Ruang Piala
Ruang piala terletak di lantai 1 depan parkir mobil guru. Ruangan ini
disebut ruang piala, karena tempat ini digunakan untuk menyimpan piala yang
pernah diraih oleh SMKN 7 Semarang. Diruangan piala terdapat perangkat
sound system, LCD Proyektor, Meja dan kursi, 2 Buah AC.
i. Ruang Koperasi dan OSIS
Terdapat 2 buah ruang koperasi di SMK Negeri 7 Semarang, yaitu di
dekat pintu gerbang depan dan di dekat perpustakaan. Sementara ruang OSIS
sendiri terletak di dekat mushola. Secara umum kondisi ruangan beserta barang
dan perlengkapan pada ruang koperasi dan ruang OSIS dalam kondisi baik.
j. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan terletak di gedung baru lantai 2 diatas jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan/Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi
(TKJ/SIJA). Di dalam ruang perpustakaan terdapat rak buku, meja, kursi,
komputer, tempat membaca, papan pengumuman, telepon, foto presiden dan
wakil presiden, serta lambang garuda pancasila. Koleksi buku di perpustakaan
cukup lengkap dan mencakup semua bidang kejuruan, umum, fiksi, serta media
massa.
k. Ruang BK
Di dalam ruang BK terdapat meja dan kursi untuk para guru BK yang
menempati ruang tersebut. Selain itu juga terdapat kursi untuk tamu atau siswa,
lemari arsip, telepon, papan tata tertib sekolah, foto presiden dan wakil presiden,
serta lambang garuda pancasila.
l. Kantin Sekolah
Kantin sekolah di di SMK Negeri 7 Semarang berada di dua lokasi yaitu
terletak di dekat pintu gerbang belakang dan dekat ruang bengkel mesin. Kondisi
kantin sekolah cukup bagus dan bersih dengan pengelolaan yang cukup baik.
Jumlah total kantin di sekolah ada 9 yang tersebar diberbagai sudut sekolah.
10
m. Ruang UKS
Ruang UKS terletak di samping masjid. Perlengkapan yang ada di dalam
ruang uks adalah 3 buah tempat tidur 2 almari, tabung oksigen dan tandu, kotak
P3K.
n. Ruang Pembelajaran Umum (RPU)
Ruang kelas teori di SMK Negeri 7 Semarang. Terdapat 35 ruang kelas
teori lama dan 6 ruang kelas teori baru dengan rincian dan kondisi perlengkapan
ruang terlampir.
o. Laboratorium/ Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Jalan,
Irigasi, dan Jembatan (TKJIJ)
Laboratorium/ bengkel TKJIJ digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian (TKJIJ). Laboratorium/bengkel Teknik
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Laboratorium Gambar CADD
- Laboratorium Gambar Manual
- Laboratorium Ukur Tanah
- Bengkel Plumbing
p. Laboratorium/ Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Gedung,
Sanitasi, dan Perawatan (TKGSP)
Laboratorium/bengkel TKGSP digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TKGSP. Laboratorium/bengkel Teknik
Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Bengkel Mesin Kayu
- Bengkel Batu
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Ukur Tanah
q. Laboratorium/ Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya
dan Komunikasi (TEDK)
11
Laboratorium/ bengkel TEDK digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TEDK. Laboratorium/bengkel Teknik
Elektronika Daya dan Komunikasi terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Bengkel Elektronika Dasar
- Bengkel TV
- Ruang Multimedia
r. Laboratorium/ Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika
Industri (TEI)
Laboratorium/ bengkel TEI digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TEI. Laboratorium/bengkel Teknik
Elektronika Industri terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Ruang Komputer
- Bengkel Digital dan Elektronika Dasar
- Ruang Asistensi Otomatisasi
- Ruang Alat
s. Laboratorium/ Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik (TTL)
Laboratorium/bengkel TTL digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TTL. Laboratorium/bengkel Teknik Instalasi
Tenaga Listrik terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Bengkel Instalasi Listrik
- Ruang Mesin Listrik
- Bengkel PMM
- Ruang KBL
- Ruang Gambar Teknik dan Otomatisasi
- Bengkel PLC
t. Laboratorium/Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Sistem Informatika
dan Jaringan (SIJA)
12
Laboratorium/bengkel SIJA digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian SIJA. Laboratorium/bengkel teknik
komputer dan jaringan terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Bengkel IC
- Bengkel Hardware
- Bengkel Networking
- Bengkel Programming
u. Laboratorium/Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan
Manufaktur (TFM)
Laboratorium/bengkel TFM digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TFM. Laboratorium/bengkel Teknik Fabrikasi
Logam dan Manufaktur terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Ruang Simulasi Digital
- Ruang Gambar Teknik
- Ruang Pekerjaan Dasar Teknik Mesin
- Bengkel Gambar Mesin
- Bengkel Las
v. Laboratorium/Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
(TKR)
Laboratorium/bengkel TKR digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TKR. Laboratorium/bengkel teknik komputer
dan jaringan terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Bengkel Chasis
- Bengkel Motor Mesin
- Ruang Alat Blok A
13
w. Laboratorium/Bengkel Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika (TME)
Laboratorium/bengkel TME digunakan untuk kegiatan pembelajaran
praktik pada kompetensi keahlian TME. Laboratorium/bengkel teknik
komputer dan jaringan terdiri dari beberapa ruang yaitu :
- Ruang Guru
- Ruang Komputer
- Ruang Alat
- Bengkel Mekatronika 1 dan 2
x. Kelompok Mata Pelajaran Adaptif
Laboratorium yang digunakan untuk kelompok mata pelajaran adaptif :
- Lab. Bahasa
- Lab. IPA
- Lab. Fisika
- Lab. KKPI
y. Lapangan
Lapangan sekolah di SMK Negeri 7 Semarang terletak di sebelah
selatan Masjid, dan sebelah timur laboratorium teknik konstruksi batu dan
beton (TKBB). Lapangan tersebut biasanya digunakan untuk berbagai macam
kegiatan seperti upacara, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan olahraga dan
sebagainya.
z. Masjid
Masjid di SMK Negeri 7 Semarang terletak di sebelah selatan
laboratorium teknik mekatronika, dan sebelah utara lapangan. Masjid SMK
Negeri 7 Semarang bernama Masjid Al-Adab. Di dalam masjid terdapat sebuah
mimbar, microphone, kipas angin serta perlengkapan solat. Di samping masjid
juga terdapat ruang sekretariat.
aa. Tempat Parkir
Tempat parkir dibagi menjadi 4 bagian, pertama terletak tepat di depan
ruang sidang bawah yang digunakan untuk tempat parkir mobil guru dan tamu,
kedua terletak di sebelah barat koperasi yang digunakan untuk parkir
14
kendaraan roda dua bagi guru dan karyawan, ketiga digunakan untuk tempat
parkir siswa yang terletak di sekeliling lapangan, keempat terletak di gerbang
belakang yang digunakan untuk parkir siswa.
2.4.Penggunaan Sekolah
SMK Negeri 7 Semarang tidak digunakan oleh sekolah lain dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung internal hanya khusus bagi siswa SMK
Negeri 7 Semarang. Secara insidental SMK Negeri 7 Semarang digunakan oleh beberapa
guru atau karyawan dari pihak luar sekolah dari luar sekolah dalam rangka peningkatan
mutu praktik.
Proses belajar mengajar dilakukan mulai jam 07.00-15.30 WIB. Kegiatan di luar
pembelajaran meliputi ekstrakurikuler dan kegiatan khusus otomotif, teknologi informasi.
Berkaitan dengan kegiatan ekstakurikuler seluruh siswa mulai kelas satu sampai
kelas tiga wajib mengikuti minimal satu kegiatan ekstra. Adapun yang berkaitan dengan
kegiatan kursus (Carier Center) seluruh siswa diberi hak untuk ikut atau tidak tergantung
pada kebutuhan personal setiap siswa. Keberadaan sekolah hanya memfasilitasi dan
memberikan reward bagi mereka yang mengikuti kursus yang berupa sertifikat dan ijazah.
15
kualitas Tingkat Satuan Pendidikan itu sendiri. Adapun jumlah siswa beserta sebarannya
setiap kelas SMK Negeri 7 Semarang dapat dilihat pada lampiran 4.
2.6.Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Keadaan interaksi
sosial di SMK Negeri 7 Semarang terbilang cukup baik, hal ini dikarenakan adanya hak,
kewajiban, tugas, dan wewenang yang terbagi secara merata sesuai dengan pembagian
masing-masing personil dalam sekolah tersebut. Selain itu, adanya kegiatan atau event besar
pada SMK Negeri 7 Semarang juga berperan sebagai pemupuk rasa kebersamaan dalam
lingkup keanggotaan sekolah tersbeut. Berikut paparan interaksi sosial dari berbagai pihak :
a. Kepala Sekolah dan Guru
Hubungan antara kepala sekolah dan guru berjalan dengan baik, hal ini cukup
terlihat dari interaksi sosial yang dilakukan terkait dengan tugas dan wewenang masing-
masing. Hal ini terbukti dari terstrukturnya kegiatan belajar mengajar, kegiatan
kesiswaan, kegiatan administratif dan semua kegiatan yang ada di dalam sekolah.
Perwujudan interaksi antara kepala sekolah dengan guru sangat dibutuhkan karena tugas
utama kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah yang mempunyai garis koordinasi
dengan guru-guru dari berbagai bidang keahlian, sehingga berinteraksi adalah salah satu
kewajiban dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang baik dan benar.
b. Guru dan Guru
Interaksi social antara guru dengan guru juga berjalan dengan baik. Interaksi yang
dilakukan oleh guru dengan guru merupakan kegiatan yang terkait dengan tugas dan
wewenang masing-masing guru. Di dalam SMK Negeri 7 Semarang guru terbagi menjadi
guru mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif adaptif, maka tingkat interaksi
lebih cenderung berkelompok sesuai bidang masing-masing, namun tidak memungkiri
juga bahwa ada beberapa guru yang dapat berinteraksi dengan guru diluar program
keahliannya. Hal ini tercermin dari kerja sama antar guru dalam peningkatan kegiatan
belajar mengajar dan hubungan sosial
16
c. Siswa dan Siswa
Hubungan antara guru dan siswa di SMK Negeri 7 Semarang terlihat cukup akrab
dan harmonis, walaupun kehidupan antar siswa juga berkelompok sesuai dengan kelas
atau program keahlian yang di tempuh. Selain itu hubungan antara siswa juga terjalin dari
kegiatan di luar lingkup pembelajaran mereka, namun juga terjalin dalam sebuah kegiatan
extra yang diambil siswa.
d. Guru dan Siswa
Guru dan siswa SMK Negeri 7 Semarang juga terlihat cukup akrab dan harmonis,
namun kata akrab dalam konteks yang sewajarnya antara guru dan siswa. Selain kegiatan
belajar mengajar hubungan antara guru dan siswa juga terjalin dalam kegiatan di luar
kelas misalnya extra, wali kelas ataupun bagian organisasi yang dibimbing oleh guru.
e. Guru dan Karyawan Staf Usaha
Guru dan karyawan (stad tata usaha) SMK Negeri 7 Semarang sebagai bagian dari
pengelola sekolah telah mempunyai interaksi social/hubungan yang baik
f. Hubungan Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, hubungan/interaksi antar personal di SMK Negeri 7
Semarang tejalin dengan baik dan saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sekolah. Kegiatan yang mencerminkan interaksi antar warga SMK
Negeri 7 semarang antara lain:
a) Dalam rangka memperingati hari besar, diadakan kegiatan yang sifatnya umum
untuk semua warga sekolah.
b) Setalah upacara bendera terdapat interaksi yang berupa pengumuman atau berita –
berita yang perlu diberitahukan kepada semua warga sekolah semisal berita duka
cita, suka cita atau yang lainnya sebagai wujud kekeluargaan dan kebersamaan.
17
2.7.Pelaksanaan Tata Tertib
Tata tertib di SMK 7 Semarang terdiri dari 2 tata tertib yaitu, tata tertib siswa dan tata
tertib pendidik dan tenaga kependidikan. Segala tentang tata tertib dan pelaksanaannya serta
sanksinya terlampir pada lampiran 2.
18
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Setelah melaksanakan observasi pelaksanaan tugas-tugas guru di sekolah dalam rangka
PPL 1 di SMK Negeri 7 Semarang , maka penyusun memberikan simpulan:
a. SMK Negeri 7 Semarang dan prasarana yang cukup memadai sebagai fasilitas kegiatan
belajar-mengajar di sekolah, walaupun demikian akan lebih bijaksana bila hal tersebut
terus ditingkatan sehingga semakin lama akan semakin berkembang dan maju
b. Pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 7 Semarang merupakan salah satu upaya untuk
mencetak tenaga pendidik yang profesional dan dapat mengkondisikan kegiatan belajar
mengajar yang baik dan unggul dalam prestasi sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
awal.
3.2.Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penyusun adalah sebagai berikut:
a. Kedisiplinan dan kewaspadaan di dalam sekolah sudah dilaksanakan dengan sangat baik,
namun perlu ditingkatkan lagi agar suasana sekolah dan lingkungan sekolah lebih
teratur.
b. Sekolah tempat praktik hendaknya dapat memaklumi bahwa mahasiswa praktikan masih
memiliki kemampuan dan pengalaman yang terbatas, untuk itu mahasiswa praktikan
membutuhkan bantuan dan bimbingan.
c. Pihak UNNES hendaknya melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Paktik
Pengalama Lapangan.
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 2. Tata Tertib Siswa
BAB III
TATA TERTIB
Perizinan
Pasal 10
1. Izin tidak masuk sekolah (yang mengikuti proses belajar mengajar di sekolah) diberikan
apabila ada pemberitahuan dan permohonan izin sah dari orang tua atau wali kepada
sekolah.
2. Izin tidak masuk sekolah karena sakit lebih dari 3 hari wajib menyerahkan surat dokter dan
surat yang juga ditandatangani oleh orang tua atau wali yang bersangkutan.
3. Izin tidak masuk karena kegiatan yang terkait dengan organisasi atau lembaga lain wajib
menyertakan surat tugas yang sah dari organisasi atau lembaga yang terkait dan surat yang
juga ditandatangani oleh orang tua atau wali yang bersangkutan.
4. Apabila siswa tidak masuk sekolah tidak ada pemberitahuan dan permohonan ijin seperti
tersebut pada ayat 1, 2 ,3 maka siswa dinyatakan alpa (bolos sekolah).
5. Sanksi untuk siswa yang bolos sekolah tercantum dalam lampiran keputusan ini.
6. Siswa boleh meninggalkan sekolah untuk keperluan dengan syarat ada permintaan tertulis
dari orang tua atau wali dengan alasan yang jelas, dan disetujui oleh wali kelas atau BK dan
diketahui oleh guru yang mengajar serta ditandatangani Kepala Sekolah, kecuali dalam hal
mendadak.
7. Dispensasi diberikan kepada siswa dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh
sekolah.
8. Siswa yang mendapat dispensasi tetap dianggap mengikuti PBM dan tetap mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru pengajar.
9. Perizinan diberikan kepada siswa yang meminta izin dengan datang sendiri kepada BK
untuk meninggalkan PBM.
Pasal 11
Kewajiban, Larangan, dan Etika Siswa
1. Siswa wajib mengikuti PBM dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
2. Siswa wajib mengikuti upacara bendera yang diselenggarakan oleh sekolah.
3. Siswa wajib mengikuti senam pagi, upacara, dan bakti kampus pukul 06.45 WIB, dengan
mengenakan seragam yang telah ditentukan.
4. Siswa wajib mengenakan seragam lengkap sesuai peraturan yang ada beserta atributnya.
5. Siswa wajib masuk dan keluar kampus lewat pintu 2 (barat) atau pintu 3 (selatan) dengan
menggunakan lajur kiri dalam berjalan maksimal 2 sap.
6. Siswa dilarang melompati pagar sekolah.
7. Potongan rambut yang diterapkan kepada siswa dengan ketentuan Bros TNI untuk kegiatan
KBM sehari-hari dan untuk kegiatan Hansek, MOS , berukuran 0 - 0,5 - 1 cm untuk siswa
putra, bagi siswa putri rambut diikat rapi.
8. Seluruh warga sekolah yang berada di lapangan atau lingkungan lapangan wajib
menghormati bendera merah putih saat pengibaran maupun penurunan bendera.
21
9. Siswa harus bersikap sopan dan menghormati Orang tua, Guru, Karyawan serta sesama
teman.
10. Siswa wajib menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, guru atau karyawan, maupun sekolah
dan masyarakat.
11. Siswa wajib menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan kelas atau sekolah.
12. Siswa dilarang keras melakukan tindakan kriminal baik di dalam maupun di luar sekolah.
Tindakan kriminal yang dimaksud adalah tindakan melanggar hukum yang diproses oleh
aparat hukum seperti mencuri, tawuran, berkelahi, terlibat narkoba, dan lain-lain.
13. Siswa dilarang melakukan tindakan asusila di dalam maupun di luar sekolah. Tindakan
asusila yang dimaksud seperti menghamili atau dihamili, pelecehan seksual, penganiayaan
dan tindakan bullying serta tindakan pelanggaran norma lainnya.
14. Siswa yang mengendarai kendaraan bermotor wajib parkir di dalam area sekolah,
mematikan mesin di dalam area sekolah.
15. Siswa wajib ikut asuransi yang diadakan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh pihak
Sekolah.
16. Seluruh siswa putri dilarang menggunakan make up (lipstick berwarna, bedak tebal,
maskara, eye liner, dan sejenisnya).
Pasal 12
Ketentuan Mengikuti PBM
1. Siswa yang dinyatakan diterima secara resmi oleh sekolah dalam penerimaan siswa baru,
maka siswa tersebut ditetapkan menjadi siswa kelas X, yang selanjutnya mengisi biodata
dan surat pernyataan sanggup mematuhi peraturan Sekolah.
2. Siswa wajib mengikuti dan menyelesaikan semua mata pelajaran sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Dalam hal syarat kenaikan kelas dan kelulusan, siswa harus memenuhi kriteria yang telah
ditentukan.
4. Siswa diberi kesempatan mengulang apabila tidak naik kelas.
5. Apabila siswa tidak naik kelas sebanyak dua kali berturut turut maka siswa dinyatakan harus
pindah ke sekolah lain.
6. Surat pemindahan siswa dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
7. Siswa SMK Negeri 7 Semarang harus beragama dan berkeyakinan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
8. Untuk menciptakan suasana kondusif bagi berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar
teori dan praktik, maka selama mengikuti proses kegiatan belajar teori dan praktik siswa
tidak diizinkan :
a. Menganggu teman atau membuat kegaduhan.
b. Tidur di lingkungan sekolah tanpa izin atau alasan.
c. Mengerjakan PR atau tugas mata pelajaran lain ketika pelajaran atau kegiatan praktik
sedang berlangsung.
d. Makan dan minum dalam kelas dan ruang praktik.
22
e. Berbuat curang atau menyontek.
9. Siswa tidak diizinkan mewarnai atau menyemir rambut selain warna hitam.
10. Siswa tidak diizinkan memotong rambut dengan model yang tidak umum atau tidak wajar
(misalnya punk, gimbal, atau gundul 100%).
11. Siswa putri yang tidak mengenakan jilbab wajib merapikan rambutnya.
12. Siswa tidak diizinkan mengenakan asesoris dan perhiasan (kalung, gelang, cincin) di
sekolah.
13. Siswa tidak diizinkan mengaktifkan Handphone dan gadget selama mengikuti proses belajar,
baik teori maupun praktik, kecuali mendapat izin dari guru yang mengajar pada saat
mengajar.
14. Untuk membiasakan siswa berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat, seluruh siswa tidak diizinkan membawa rokok dan merokok.
15. Demi keselamatan dan ketertiban lalu lintas, para siswa yang mengendarai sepeda motor
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sudah memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
b. Waspada saat masuk dan keluar halaman sekolah.
c. Mengenakan helm standar.
d. Mematikan mesin kendaraan ketika berada lingkungan sekolah.
e. Meredam suara keras yang keluar dari “knalpot”.
f. Memarkirkan kendaraan bermotor pada tempat yang telah ditentukan(di dalam area
sekolah) secara rapi.
g. Mematuhi Peraturan Lalu Lintas .
Pasal 13
Peraturan Bengkel Pendidikan
1. Di luar jam praktik siswa tidak diperkenankan menggunakan alat atau mesin tanpa izin dari
guru praktik, atau kepala bengkel.
2. Siswa tidak diizinkan menggunakan mesin yang belum pernah diajarkan tanpa ada
pengawasan atau izin dari guru praktik.
3. Siswa tidak diperkenankan masuk ruang guru praktik dan gudang tanpa izin.
4. Siswa berganti pakaian di ruang ganti yang memadai atau pantas.
5. Siswa harus menyimpan barang lain atau pakaian yang tidak diperlukan saat teori maupun
praktik di tempat yang aman.
6. Siswa wajib memperhatikan semua prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Apabila mengetahui adanya kerusakan pada perlengkapan harus segera dilaporkan kepada
guru praktik, wali kelas, atau toolman.
8. Siswa dilarang merusak atau menghilangkan peralatan dan perlengkapan bengkel
pendidikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.
9. Siswa dilarang membawa pulang barang atau bahan praktik untuk keperluan pribadi tanpa
izin dari kepala bengkel.
10. Siswa wajib menggunakan peralatan sesuai SOP.
23
11. Siswa wajib menjaga kebersihan dan merawat peralatan kerja.
12. Siswa wajib merawat, menjaga keutuhan, kebersihan alat, kerapian ruang mesin, dan
ketertiban.
13. Siswa harus mematuhi prosedur penggunaan alat-alat kerja manual.
14. Siswa harus menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar tempat praktik.
15. Apabila meninggalkan ruang praktik atau selesai praktik, siswa harus membersihkan tempat
menyimpan alat-alat kerjanya.
16. Siswa wajib mengisi buku pinjam alat yang telah disediakan apabila meminjam alat praktik.
17. Siswa wajib mengembalikan semua alat yang telah dipinjam pada tempatnya ketika selesai
praktik.
18. Dalam hal pengajuan bahan dan kelengkapan dalam bengkel, semua permintaan bahan dan
kelengkapannya harus diketahui toolman.
19. Kerusakan atau kehilangan alat dan perlengkapan yang dipinjam menjadi tanggung jawab
peminjam dan wajib untuk mengganti dalam jangka waktu tertentu.
BAB V
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 16
Jenis Pelanggaran Ringan
Yang termasuk pelanggaran ringan yaitu ;
1. Terlambat 1 – 180 menit.
2. Tidak membawa Buku Pedoman Siswa dalam mengikuti proses belajar pada hari efektif
yang ditetapkan.
3. Tidak memasang atribut pada seragam (badge dan atau lokasi,tanda tingkat).
4. Mengenakan pakaian dengan simbol atau reklame yang tidak pantas.
5. Tidak memakai ikat pinggang berlogo SMKN 7 Semarang.
6. Tidak memakai seragam sekolah seperti diatur pada pasal 4 ayat (1) seperti contohnya :
mengenakan celana atau jeans yang sudah kumuh, sobek, banyak tambahan atau sengaja
ditembel, celana panjang yang kombor, berkolor, model pensil dan banyak saku.
7. Berganti pakaian tidak di ruang ganti pakaian yang memadai atau pantas.
8. Model rambut tidak sesuai ketentuan.
9. Mengenakan aksesoris dan perhiasan (kalung, gelang, cincin, ) di sekolah.
10. Mengerjakan PR atau tugas mata pelajaran lain ketika pelajaran atau kegiatan praktik sedang
berlangsung.
11. Makan dan minum dalam kelas dan ruang praktik tanpa izin guru.
12. Mewarnai atau menyemir rambut selain warna hitam.
13. Memotong rambut dengan model yang tidak umum/tidak wajar.
14. Mengganggu teman atau membuat kegaduhan saat pelajaran teori atau praktik.
15. Tidak mengikuti ekstrakulikuler tanpa izin.
16. Terlambat tiga kali dalam sebulan.
24
Pasal 17
Jenis Pelanggaran Sedang
Yang termasuk Pelanggaran Sedang , yaitu
1. Terlambat lebih dari 180 menit.
2. Tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan dan permohonan izin sah dari orang tua / wali
kepada sekolah 1 – 3 hari.
3. Tidak masuk sekolah karena sakit lebih dari 3 hari tanpa menyerahkan surat dokter dan surat
yang ditanda tangani oleh orang tua / wali yang bersangkutan.
4. Tidur pada jam efektif tanpa izin/alasan.
5. Tidak masuk karena kegiatan yang terkait dengan organisasi/lembaga lain tidak
menyertakan surat tugas yang sah dari organisasi atau lembaga yang terkait.
6. Meninggalkan sekolah tanpa surat dari orang tua/wali dengan alasan yang tidak jelas.
7. Tidak mengenakan seragam sekolah yang sudah ditentukan.
8. Memakai sandal jepit di sekolah.
9. Mengenakan seragam praktik pada waktu berangkat sekolah, pulang dari sekolah, dan pada
waktu mengikuti mata pelajaran teori/MPDU di kelas.
10. Tidak mengenakan sepatu yang standart, tidak layak pakai atau tidak aman(licin) pada
waktu teori maupun praktik.
11. Membawa buku, gambar, VCD porno atau sejenisnya ke sekolah.
12. Mengaktifkan Handphone dan Multimedia selama mengikuti proses belajar ,baik teori
maupun praktik tanpa izin guru yang mengajar.
Pasal 18
Jenis Pelanggaran Berat
Yang termasuk pelanggaran berat yaitu;
1. Membawa, mengonsumsi, serta mengedarkan narkoba dan minuman keras.
2. Membawa rokok/rokok elektrik dan memakainya, membawa senjata tajam, senjata api,
bahan peledak, dan sejenisnya.
3. Merusak atau meghilangkan peralatan dan perlengkapan bengkel pendidikan, baik sengaja
maupun tidak sengaja.
4. Membuka almari atau loker atau peti alat yang bukan miliknya tanpa izin dari guru, guru
praktik, atau kepala bengkel.
5. Membuat sesuatu atau membawa pulang sesuatu untuk keperluan pribadi atau golongan
tanpa izin dari kepala bengkel.
6. Berbuat curang atau menyontek pada waktu ulangan/ujian, dan melompat pagar sekolah
untuk hal yang negatif.
7. Tidak mengikuti kegiatan kemah KBT,OPK, Hansek, PPSI, MPLS, study visit tanpa
pemberitahuan secara jelas dan tertulis.
8. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan lebih dari tiga hari.
9. Menyalahgunakan uang sekolah dan uang kas.
10. Melakukan pemogokkan atau menghasut untuk mogok.
25
11. Mencemarkan nama baik almamater, guru, dan karyawan.
12. Memalsukan dokumen atau tanda tangan.
13. Menghasut perkelahian, terlibat tawuran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
14. Membawa senjata tajam, senjata api, bahan peledak, dan sejenisnya.
15. Menyebarkan ajaran/aliran sesat yang bertentangan dengan norma agama, norma sosial, dan
konstitusi negara.
Pasal 19
Pelanggaran Berat dengan Sanksi Maksimal
Pelanggaran dengan sanksi maksimal berupa penyerahan kembali kepada orang tua meliputi:
Tindak pidana yang berimplikasi Hukum :
1. Melakukan perbuatan zinah.
2. Mencuri.
3. Pelecehan seksual dan tindak kekerasan.
4. MEMBAWA, MENGEDARKAN DAN MEMAKAI NARKOBA DAN SEJENISNYA.
5. Berkelahi di sekolah dan atau terlibat tawuran.
6. Segala bentuk tindak pidana lainnya yang diproses secara hukum oleh penegak hukum.
Pasal 20
Penanganan Pelanggaran
1. Bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi dicatat dalam buku Pedoman Siswa dan arsipnya
disimpan di BK.
2. Kewenangan untuk menangani pelanggaran dalam Buku Pedoman Siswa diatur sebagai
berikut:
a. Pemberlakuan poin untuk pelanggaran tata tertib berlaku komulatif terus menerus
selama kurun waktu satu tahun.
b. Penanganan pelanggaran dilakukan secara baku, terukur, dan bersifat mendidik.
c. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran hingga 25 poin, maka orangtua atau wali
murid akan di panggil oleh pihak sekolah untuk diadakan pembinaan bersama dan
siswa diberi sanksi SP1. Penanganan di tingkat Wali Kelas, BK, bersama guru.
d. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran hingga 50 poin, maka orangtua atau wali
murid akan dipanggil oleh pihak sekolah untuk diadakan pembinaan bersama dan
siswa diberi sanksi SP2 serta dikenakan skors selama 3 hari atau bentuk sanksi lain
yang setara yang bersifat mendidik. Penanganan di tingkat wali kelas, ketua
kompetensi Keahlian, BK , dan guru.
e. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran hingga 75 poin, maka orangtua atau wali
murid akan dipanggil oleh pihak sekolah untuk diadakan pembinaan bersama dan
siswa diberi sanksi SP3 serta dikenakan skors selama 1 minggu atau bentuk sanksi lain
yang setara yang bersifat mendidik. Penanganan di tingkat wali kelas, Ketua
Kompetensi Keahlian, BK, Wakil Kepala Sekolah, dan guru.
26
f. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran hingga 100 poin, maka orang tua atau wali
murid akan dipanggil oleh pihak sekolah untuk diadakan pertemuan Kepala Sekolah
dan siswa dalam hal siswa akan dikembalikan kepada orang tua.
g. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran khusus, maka orang tua atau wali murid akan
dipanggil oleh pihak sekolah untuk diadakan pertemuan Kepala Sekolah dan siswa
dalam hal siswa akan dikembalikan kepada orang tua.
Pasal 21
Penerapan Sanksi
1. Sanksi diberikan guru kepada siswa yang melakukan pelanggaran terhadap Buku Pedoman
Siswa dilakukan dan diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkatan pelanggaran.
2. Tahapan penanganan terhadap jenis pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
ditetapkan sebagai berikut:
a. Jumlah point 5 s/d 25 berupa:
1) teguran/penyitaan/tugas pelajaran relevan yang mendidik/membersihkan kamar
mandi dan halaman sekolah/tidak boleh mengikuti praktik/ dipulangkan /
menyesuaikan tingkat dan jenis pelanggaran.
2) Apabila terjadi pengulangan pelanggaran sebanyak 2 kali pada jumlah point 5 s/d
25 dianggap sebagai pelanggaran sedang.
b. Jumlah point 25 s/d 49 berupa:
1) Penyitaan/surat peringatan dan /skorsing 3-6 hari menyesuai tingkat dan jenis
pelanggaran.
2) Apabila merusakkan / menghilangkan harus mengganti. Apabila terjadi pengulangan
pelanggaran sebanyak 2 kali pada jumlah poin 26 s/d 49 dianggap sebagai
pelanggaran berat.
c. Jumlah point 50 s/d 100 berupa:
1) Pemanggilan orang tua / wali siswa sampai penanganan akhir terhadap pelanggaran.
2) Surat Peringatan apabila siswa dinyatakan tidak dapat dibina oleh pihak sekolah
maka siswa diserahkan kembali kepada orangtua.
27
Lampiran 3. Data Guru SMK Negeri 7 Semarang Tahun 2019/2020
NO NAMA NO NAMA
1 Drs. Arwani 68 Nyiroro Sri Djatiningsih, S.Pd
2 Abdulloh Jamil, S.Ag, M.Si 69 Titik Setiyawati, S.Pd
3 Drs. Budi Wahyono, M.Si 70 Supraja, S.Pd
4 Dra. Rahmah Endah Sari 71 Drs. M. Sudarmanto, M.Pd
5 Dra. Sudarti 72 Drs. Harto, M. Si.
6 Drs. Hasanudin 73 Drs. Budi Santosa
7 Drs. Artiyono 74 Lilik Subagyo, S.Pd
8 Sadar Djunedy, S. Sos 75 Komariyanto, S.Pd
9 Drs. Slamet Santoso, M.Si 76 Slamet, S.Pd
10 Drs. Agus Aryadi 77 Drs. Sucipto
11 Giono, S.Pd 78 Moh. Arozi, ST, M.Pd, MT
12 Wiwiek Roch Dwi Astuti, S.Pd 79 Chandra Suryawan, S.Pd
13 Eny Kusumawati, S.Pd 80 Abdul Malik Nugroho, S.Pd.T, ST
14 Dra. Indra Lokasasi 81 Mulyono, S.Pd
15 Drs. Wirawan Sigit Pramono 82 Drs. Sutikno, MT
16 Suwartini, S.Pd 83 Moech Achmin, S.Pd, M.Si
17 Yoyok Andriyanto, S.Pd 84 Sutristiyono, S.Pd
18 Nur Istianah, S.Pd 85 Drs. Abdul Wahib
19 Bayu Wardani, S.Pd 86 Sugiyanti, S.Pd
20 Annisa Kurniawati, S.Pd 87 Zakaria, S.Pd
21 Drs. Solikin 88 Kustono, S.Pd, M.Si
22 Dra. Zetmi Andini 89 Alip Raharjo, S.Pd
23 Drs. Widodo Sih Mirmanto 90 Arif Wibisono, S.Pd
24 Rohmat Djuminto, M.Pd 91 Drs. Moh.Noor Salim
25 Widiastuti, S.Pd 92 Netty Pietersina Engel, S.Pd, M.Kom
26 Drs. Farida Budiati 93 Drs. Tri Aulat Junarwoto, MT
27 Dra. Sri Sutarti 94 Supracihno, S.Pd, MT
28 Sri Utami, M.Pd 95 Hari Seputro S.Pd, MT
29 Dra. Isnaini Muslichah 96 Joestiharto, S.Pd, MT
30 Drs. FX. Sumono 97 Agus Setyawan, M.Kom
31 Dra. Yulia Diana 98 Drs. Sigit Poedjiono, SH , M.Si
32 Drs. Imawan Budiyanto 99 M. Ramelan Bunyani, S.Pd
33 Dra.Yunita Astuti 100 Laily Yunica Ariyanti, ST
28
NO NAMA NO NAMA
34 Dra. Windaniati, M.Pd 101 Aida Yuliawati, S.Pd
35 Bayu Wardani, S.Pd 102 Rianto Pujo Nugroho, S.Pd
36 Hindun Sri Rahmawati, S.Pd 103 Sugeng Mulyanto, S.Pd, M.Pd
37 Drs. Sugeng Riawanto 104 Windiarti, S.Pd
38 Drs. Bedot Hantoro 105 Tri Budi Handayani, S.Pd
39 Drs. Moch Chalim 106 Dra. Sri Kismiyati
40 Drs. Nur Wachid 107 Arif Noor Imam Hanafi, S.Pd
41 Drs. M Afgan Warnawan, MT 108 Firman Syah, ST
42 Cusnali, S.Pd 109 Arif Riyanto, ST
43 Setiyanto, S.Pd 110 Bambang Ratno, S.Pd
44 Dra. Rita Sri Purnami 111 Ahmad Malik, S.Pd
45 Rasno, S.Pd 112 Yudhi Prasetyo, S.Pd
46 Drs. Agus Suhardiyanto 113 Masruhan Mufid, S.Pd
47 Wulan Fitri Setyowati, S.Pd 114 Sri Wahyuningsih, S.Pd
48 Drs. Sutiyono, M.Pd 115 Firmansyah, S.Pd
49 Suyadi, S.Pd 116 Anang Sabara, S.Pd
50 Drs. Heri Kresna Dwi Sumartono 117 Ari Suswasana, S.Pd
51 Daniel Agung Wibowo Suparno, ST 118 Sri Mandarsih, S.Si
52 Arum Fajar Vebrianingtyas, S.Pd 119 Anton Gunawan, S.Pd
53 Agus Susilo, S.Pd 120 Guntur Sektiawan Sukmono, S.Pd
54 Dhar Heri Arimaya, MT 121 Sri Asih, S.Pd
55 Dra. Woro Ahyati 122 Paramita Sekar Tunggal, S.Pd
56 Sugihartono, S.Pd 123 Angga Handika, S.Pd
57 Subekti, S.Pd, M.Kom 124 Atif Safudin, S.Ag
58 Drs. Siswanto, MT 125 Dian Yuni Astuti, S.Pd
59 Dra. Endang Sri Rahayu 126 Hidayatul Khotimah, S.S
60 Lilik Harianto,S.Pd.MT 127 Atik Supriyantini, S.Pd
61 Yusworo Suryo Guritno 128 Yosi Dinuraini, S.Pd.I
62 Drs. Suharto 129 Muhammad Eko Aris Munandar, S.Pd
63 Patimah, S.Pd 130 Singgih Gunawan, S.Pd
64 Rahayu, S.Pd, M.Si 131 Akhmad Arifuddin Widodo, S.Pd
65 Albasori, S.Pd 132 Mohamad Abdul Mufif, S.Pd
66 Drs. Edi Marwanda 133 Elfin Kurniawati, S.Pd
67 Drs. I Komang Sumardika 134 Aang Fahruddin Dwi Hatmanto, S.Pd
29
Lampiran 4. Data Siswa SMK Negeri 7 Semarang
30
Lampiran 5. Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Semarang Tahun 2019/2020
31
Lampiran 6. Struktur Organisasi Tata Usaha SMK Negeri 7 Semarang Tahun 2019/2020
SEKOLAH
32
Lampiran 7. Struktur Organisasi Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Hubungan
Industri SMK Negeri 7 Semarang Tahun 2019/2020
KEPALA SEKOLAH
KA LSP KA BKK
Ur. Ur.
Staff Bendahara Kepala Unit
Hubungan Hubungan
Administrasi Produksi
Industri Masyarakat
33
Lampiran 8. Struktur Organisasi Bidang Kesiswaan SMK Negeri 7 Semarang Tahun
2019/2020
Rasno, S.Pd
BENDAHARA
SISWA
34
Lampiran 9. Struktur Organisasi Bidang Kurikulum SMK Negeri 7 Semarang Tahun
2019/2020
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM
35
Lampiran 10. Struktur Organisasi Bidang Sarana Prasarana dan Ketenagaan SMK Negeri
7 Semarang Tahun 2019/2020
WAKASARPRAS
WAKASARPRAS
WAKASARPRAS
36
Lampiran 11. Struktur Organisasi QMR SMK Negeri 7 Semarang Tahun 2019/2020
37
Lampiran 12. Struktur Organisasi Kompetensi Keahlian SMK Negeri 7 Semarang Tahun
2019/2020
XIII
38
Lampiran 13. Kalender Akademik
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
SEMESTER GASAL
HARI JUML
AH
MING
NO BULAN HARI
GU KE KETERANGAN
EFEK
SE SE RA KA JU SA MIN TIF
N L BU M M B G
1 - 12 Libur
Semester Genap
15 : Upacara Awal
1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan TP
2019/2020
8 9 10 11 12 13 14 15 -17 : MPLS
1 JULI
26-29 : Dies
15 16 17 18 19 20 21 5 1
Natalis
22 23 24 25 26 27 28 5 2 Hari Efektif : 13
29 30 31 3 3 Minggu Efektif : 3
12 -13 : Diesnatalis
14, 15,16 : Kegiatan
1 2 3 4 2 4
HUT RI
17 : Upacara
5 6 7 8 9 10 11 5 5 Hari Kemerdekaan
AGUST RI
2
US 11 : Hari Raya
12 13 14 15 16 17 18
Idhul Adha
19 20 21 22 23 24 25 5 6 Hari Efektif : 17
Minggu Efektif
26 27 28 29 30 31 5 7
Pemblajaran : 4
1
1 : Tahun Baru
2 3 4 5 6 7 8 5 8
Islam
SEPTE 23-27 :penilaian
3
MBER 9 10 11 12 13 14 15 5 9 tengah semester
gasal
16 17 18 19 20 21 22 5 10 Hari Efektif : 21
23 24 25 26 27 28 29 Minggu Efektif
39
Pemblajaran : 5
30 1 11
1 : Upacara Hari
1 2 3 4 5 6 4 12
Kesaktian Pancasila
28 : Upacara hari
OKTOB 7 8 9 10 11 12 13 5 13
4
ER
Sumpah Pemuda
14 15 16 17 18 19 20 5 14 Hari Efektif : 23
Minggu Efektif
21 22 23 24 25 26 27 5 15
Pemblajaran : 5
28 29 30 31 4 16
10 : Upacara
1 2 3 1 17
Hari Pahlawan
9 : Maulid Nabi
4 5 6 7 8 9 10 5 18
NOVEM Muhammad SAW
5
BER 11 12 13 14 15 16 17 5 19 Hari Efektif : 21
Minggu Efektif
18 19 20 21 22 23 24 5 20
Pemblajaran : 5
25 26 27 28 29 30 5
1
2-13 : PASBK
2 3 4 5 6 7 8
Semester Gasal
16-19 : Remidi dan
9 10 11 12 13 14 15
Class Meeting
20 : Penyerahan
DESEM
6
BER 16 17 18 19 20 21 22 Raport Semester
Gasal
23-31 : Libur Akhir
23 24 25 26 27 28 29
Semester Gasal
30 31 Hari Efektif : -
Minggu Efektif
Pemblajaran : -
Jumlah hari efektif
Jumlah Hari = 90
Efektif 18 18 18 18 18 90
Minggu efektif
= 20
Sumber Acuan :
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah
Nomor : 420 /02945 Tanggal
………………………………..
SKB 3 Menteri SKB/02/Menpan -
RB/11/2016
Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Pada Jalur
40
Pendidikan Formal Tahun Pelajaran
2019/2020
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
SEMESTER GENAP
HARI JUMLA
H
MING KETERANG
NO BULAN HARI
GU KE AN
EFEKT
SE SE RAB KA JU SA MIN
IF
N L U M M B G
1 : Libur
1 2 3 4 5 2 1 Tahun Baru
2020
2 : Hari
Pertama
6 7 8 9 10 11 12 5 2 Masuk
Pembelajaran
Smt Genap
13 14 15 16 17 18 19 5 3
Hari Efektif :
20 21 22 23 24 25 26 5 4 22
Minggu
Efektif
27 28 29 30 4 5 Pembelajara
n .. : 5
1 2
25 : Hari
3 4 5 6 7 8 9 4 6 Tahun Baru
Imlek
FEBRU 10 11 12 13 14 15 16 5 7
8 ARI Hari Efektif :
17 18 19 20 21 22 23 5 8 19
Minggu
Efektif
24 25 26 27 28 29 4 9 Pembelajara
n. :4
1
2-6:
Penilaian
2 3 4 5 6 7 8 Tengah
Semester
9 MARET Genap
25 : (Libur)
9 10 11 12 13 14 15 5 10 Hari Raya
Nyepi
18 - 29 :
16 17 18 19 20 21 22 USBN dan Uji
41
Komp.Keahlia
n
22 : (Libur)
23 24 25 26 27 28 29 Isro'Mi'roj
Hari Efektif :
30 31 2 7
Minggu
Efektif Pemb.
:2
1 - 9 : Ujian
1 2 3 4 5 11 Nasional
SMK (Utama)
13-17 : Ujian
6 7 8 9 10 11 12 Nasional
Susulan
10 : ( Libur)
13 14 15 16 17 18 19 12 Wafat Isa
Almasih
10 APRIL
20 21 22 23 24 25 26 4 13
21 : Upacara
Hari Kartini
24-25 : Libur
27 28 2 awal Puasa
Hari Efektif :
6
Minggu
Efektif
Pembelajara
n. :2
1 : ((Libur)
1 2 3 Hari buruh
2 : Upacara
4 5 6 7 8 9 10 4 14 Hardiknas
7 : Hari
11 12 13 14 15 16 17 5 15 Waisak
17 -19 :
18 19 20 21 22 23 24 Pesantren
Romadhon
21 Mei : Libur
25 26 27 28 29 30 31 Kenaikan
Yesus Kritus
15 Mei
11 MEI Kelulusan Kls
XIII
18 - 22 : Libur
awal Idul fitri
24-25 ; Libur
Indul firti
26 - 30 : Libur
Setelah idul
fitri
Hari Efektif :
8
Minggu
Efektif
Pembelajara
42
n .. : 2
1 : Hari
Lahirnya
pancasila
2-10 : PASBK
1 2 3 4 5 6 7 Genap
11 - 12 :
8 9 10 11 12 13 14 Remidi dan
Clas meeting
19 :
Penyerahan
15 16 17 18 19 20 21 LHBS
12 JUNI
Kenaikan
22 - 26 :
Libur
22 23 24 25 26 27 28 Libur Akhir TA
Semester
Genap
Hari Efektif :
0
Minggu
Efektif
Pembelajara
n. :0
Jumlah hari
efektif = 61`
Jumlah Hari Minggu
Efektif Smt. Genap 14 13 12 12 10 61 efektif
Pembelajara
n = 15
Sumber Acuan :
43
Lampiran 14. Refleksi Diri
REFLEKSI DIRI
Nama : Sendi Pebri Alpayed
NIM : 2101416041
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
1. Kekuatan Praktikan
Setelah melakukan observasi di SMK Negeri 7 Semarang dan melihat Guru saat sedang
melakukan proses pembelajaran, praktikan mampu menjelaskan materi kepada siswa dengan
baik. Praktikan sudah mampu menguasai dan memahami karakter siswa yang diajar.
Praktikan sudah mampu mengondisikan sebagian besar siswa sehingga siap untuk menerima
materi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
2. Kelemahan Praktikan
Praktikan masih belum bisa mengondisikan seluruh siswa, terutama siswa yang terlalu
aktif didalam kelas. Praktikan belum mampu menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan
oleh siswa, terlebih apabila yang ditanyakn berada diluar materi yang sedang diajarkan pada
saat itu.
3. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan praktikan dalam proses pembelajaran di kelas masih kurang. Praktikan
belum bisa sepenuhnya mengondisikan seluruh siswa. Masih ada beberapa siswa yang agak
sukar untuk dikondisikan. Praktikan masih perlu belajar banyak untuk bisa menjadi pendidik
yang baik. Praktikan masih mengalami kendala dalam menjelaskan atau menyampaikan
materi kepada siswa karena beberapa faktor, misalnya waktu dan suasana. Waktu pada pagi
hari berbeda dengan siang hari. Suasana kelaa yang kondusif berbeda dengan suasana kelas
yang tidak kondusif.
Kemampuan praktikan terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan
pada bidang sastra, salah satunya adalah puisi. Praktiikan mempunyai kebiasaan menulis puisi
tiap hari satu puisi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan untuk melatih diri
sendiri.
44
Diluar pembelajaran praktikan mempunyai minat dan bakat yang berkaitan dengan pecinta
alam atau olahraga alam bebas. Selain di bidang bahasa Indonesia, praktikan juga menyukai
olahraga alam bebas dan kegiatan kepecintaalaman seperti mendaki gunung, camping, dan
lain-lain.
4. Harapan Praktikan dalam Menjalankan PPL
Harapan praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 7 Semarang adalah praktikan
dapat memperoleh ilmu yang sebanyak-banyaknya baik dari dosen pembimbing, guru
pamong, guru-guru di sekolah, bahkan seluruh warga sekolah. Praktikan juga berharap
dengan adanya pelaksanaan PPL ini, dapat membentuk pribadi yang disiplin, berani,
bertanggung jawab, peduli, kreatif, profesional, dan memiliki jiwa sosial yang berkaitan
dengan tugas praktikan sebagai seorang guru nanti.
5. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL
Nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah melaksanakan PPL 1 antara lain :
1. Praktikan mengetahui kondisi lingkungan sekolah.
2. Praktikan mengetahui tata tertib dan aturan-aturan yang berlaku di sekolah.
3. Praktikan mengetahui pengelolaan dan administrasi di sekolah.
4. Praktikan mengetahui sistem yang digunakan di sekolah dalam proses pembelajaran.
45
REFLEKSI DIRI
46
dalam diri saya. Kelemahan tersebut seperti kemampuan penguasaan materi yang masih kurang.
Harus saya akui bahwa pendalaman materi pembelajaran saya masih dangkal, mengingat banyak
sekali materi yang ada dalam pelajaran bahasa Indonesia. Sebab saya termasuk kategori orang
yang lemah dalam hal mengingat, sehingga saya harus belajar berulang-ulang untuk dapat
mengingat hingga sampai memahami materi pembelajaran. Namun dengan saya tahu seperti ini
saya akan lebih meningkatkan pengetahuan saya, terutama dalam berbagai jenis teks yang
dipelajari dalam bahasa Indonesia.
Kekurangan lain dalam diri saya yang terlihat yaitu sikap saya belum bisa seperti seorang
guru, kompetensi dasar mengajar saya kurang, bahkan ini tidak hanya saya pribadi yang
mengatakan, namun juga dosen yang mengajar saya dalam pembelajaran mikro. Saya belum
mempunyai kewibawaan sebagai seorang guru. Sikap saya selama mengajar dikatakan belum
sesuai dengan karakter seorang guru yang harus tegas dan memiliki jiwa untuk memimpin
(dalam hal ini memimpin kegiatan pembelajaran). Harus diakui saya masih sering cengengesan
ketika mengajar, belum bisa menyikapi perilaku peserta didik yang beraneka ragam. Sebagai
contoh ketika saya diminta Bu Hidayatul untuk menyampaikan tugas kepada peserta didik
sekaligus mendampingi selama pengerjaan tugas. Saat saya menyampaikan, ada beberapa siswa
yang tidak memperhatikan dan malah asik mengobrol sendiri, waktu itu saya tidak langsung
menegurnya, mungkin saya belum mempunyai ketegasan seperti seorang pendidik
47
peserta didik yang ingin belajar stand up comedy, dengan senang hati akan saya ajari, ya
walaupun saya juga masih dalam tahap belajar, sebab belum banyak penghargaan yang saya
terima terkait stand up comedy ini.
Di luar pelajaran bahasa Indonesia, saya mempunyai kemampuan bermain basket,
meskipun tidak terlalu jago, tapi pada intinya saya bisa. Saya pernah mengikuti berbagai lomba
basket dari SMA sampai sekarang.Kemampuan itu saya dapatkan melalui kegiatan latihan dalam
ekstrakulikuler. Bagi peserta didik yang ingin belajar basket sebisa mungkin saya siap
membantu, atau minimal kami bisa bermain basket bersama untuk mempererat hubungan, tidak
hanya sebagai pendidik dan peserta didik di dalam kelas, tetapi juga teman di luar kelas.
48
yang unggul dan menjadi salah satu sekolah favorit. Selain mengajar, saya juga dapat
mempelajari manajemen yang ada di sekolah. Jadi nantinya ketika menjadi seorang guru, saya
tidak hanya bisa mengajar, tapi juga mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan
sekolah, agar nantinya dapat meningkatkan prestasi sekolah seperti yang dilakukan oleh guru-
guru SMK N 7 Semarang ini. Dan terkahir yang paling penting adalah saya mendapatkan
pelajaran yang sangat berharga dalam sebuah pengamatan, yaitu mengetahui cara-cara mendidik
siswa. Mendidik tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan, bahkan
sikap. Di SMK N 7 Semarang ini, Pendidikan sikap atau karakter sangat diperhatikan oleh
sekolah, terbukti dengan aturan yang sangat tegas dan peserta didik yang senantiasa mentaatinya.
49
REFLEKSI DIRI
50
• Kelemahan praktikan
Berdasarkan observasi dan orientasi yang telah dilakukan pada PPL 1, praktikan kurang
dapat mengondisikan kelas saat gaduh dan sulit menjelaskan kepada siswa tentang apa yang
dimaksud dengan padat dan jelas.
51
REFLEKSI DIRI
52
sekali anak anak pada jaman sekarang menyukai atau terpacu pada tari modern. Tetapi saya juga
tidak bisa memungkiri kalo tari tradisi juga sangat penting. Maka dari itu saya berusa keras untuk
mengimbangi antara tari tradisi dengan tari modern yang saya kuasai.
Kelemahan
Setelah tadi berbicara tentang kelebihan saya yang mungkin masih menjadi angan-angan,
selanjutnya akan saya ceritakan kelemahan saya yang sebenarnya juga menjadi keresahan sendiri
dalam diri saya. Kelemahan tersebut seperti kemampuan penguasaan sebuah tarian yang masih
kurang. Harus saya akui bahwa pendalaman materi tari tradisi saya masih dangkal, mengingat
banyak sekali tari yang ada dalam pelajaran seni tari. Sebab saya termasuk kategori orang yang
lemah dalam hal mengingat, sehingga saya harus belajar berulang-ulang untuk dapat mengingat
hingga sampai memahami sebuah tari. Namun dengan saya tahu seperti ini saya akan lebih
meningkatkan pengetahuan saya, terutama dalam berbagai jenis tari yang ada di indonesia. Saya
sangat lemah untuk materi tari tradisi yang ada di indonesia karena sangat rumit sekali. Itu
adalah suatu kelemahan yang saya miliki
Kekurangan lain dalam diri saya yaitu saya belum pantas untuk di sebut sebagai seorang
guru karena saya sama sekali belum memiliki wibawa seperti seorang guru. Saya masih terlihat
lebih kekanak kanakan, mungkin itu yang membuat saya terlihat tidak punya wibawa sama
sekali. Saya harus bisa menghilangkan sifat anak- anak yang saya miliki karena itu yang
membuat anak meremehkan saya ketika saya sedang mengajar di depan kelas.
53
Tidak hanya tari tradisi yang harus saya pelajari tari modern pun harus saya kuasa lebih
lanjut untuk mengimbangi antara tari modern dan tari tradisi. Karena pada jaman sekarang ini
anak anak lebih menyukai tari modrn dari pada tari tradisi. Saya juga tidak boleh lebih
memberikan dasar gerak tari modrn lebih banyak, saya harus mengimbanginya dengan gerak
dasar tari tradisi juga. Selain saya di jurusan seni tari saya juga mengikuti komunitas dance di
unnes, ada salah satu komunitas yang saya senangi mereka bisa membantu saya untuk
meningkatkan kreativitas saya dalam mengolah tari modern.
Di luar pelajaran tari, saya mempunyai kemampuan bermain basket dan berenang,
meskipun tidak terlalu pintar dalam melakukannya, tapi pada intinya saya bisa. Saya pernah
mengikuti grup basket di SMA dulu dan saya juga pernah mengikuti popda renang di kota kudus.
Meskipun saya tidak terlalu pintar dalam bermain tapi saya bisa mengajari renang ataupun
bermain basket. Di sebuah permainan basket juga bisa sebagai tari modern itu juga menjadi salah
satu kemampuan saya.
54
Bapak/ Ibu guru mengajar. Saya dapat mengetahui lebih informasi tentang sekolah yang menjadi
tempat PPL saya yaitu SMK N 7 Semarang, dimana sekolah tersebut terkenal dengan prestasinya
yang unggul dan menjadi salah satu sekolah favorit. Selain mengajar, saya juga dapat
mempelajari manajemen yang ada di sekolah. Jadi nantinya ketika menjadi seorang guru, saya
tidak hanya bisa mengajar, tapi juga mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan
sekolah, agar nantinya dapat meningkatkan prestasi sekolah seperti yang dilakukan oleh guru-
guru SMK N 7 Semarang ini. Dan terkahir yang paling penting adalah saya mendapatkan
pelajaran yang sangat berharga dalam sebuah pengamatan, yaitu mengetahui cara-cara mendidik
siswa. Mendidik tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan, bahkan
sikap. Di SMK N 7 Semarang ini, Pendidikan sikap atau karakter sangat diperhatikan oleh
sekolah, terbukti dengan aturan yang sangat tegas dan peserta didik yang senantiasa mentaatinya.
55
REFLEKSI DIRI
56
SMK Negeri 7 Semarang. Selain itu Mahasiswa juga harus mampu mengamati bagaimana
suisunan administrasi, organisasi guru, siswa dan staf karyawan sarana dan prasarana dalam
kegiatan ekstra kulikuler. Peserta PPL juga mampu mengikuti kegiatan kegiatan yang di adakan
di sekolah, hal ini bertujuan sebagai keikut sertaan dan keaktifan mahasiswa khususnya dalam
bidang masing masing. Seni Tari adalah seni yang menggunakan gerak tubuh secara berirama
yang di lakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan,
maksud dan pikiran, Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak – gerak yang ritmis
yang indah dengan sesuai dengan iringan. Selama pembelajaran Seni Tari, siswa di tuntut
mampu mengikuti, mempraktikan serta memahami bagaimana teknik dasar tari, pengertian tari,
unsur gerak tari serta konsep tari. Hal ini bertujuan agar siswa mampu betul-betul memahami apa
saja bentuk dan dasar dalam sebuah pembelajaran, sehingga siswa mampu dengan mudah
memahami dan menerapkannya. Selain itu penerapan kegiatan belejar Seni Tari dalam
lingkungan sekolah juga mampu meningkatkan sistem stimulus dan merangsang kreatifitas anak
agar mampu mengembangkan ide dan pikiran yang ada pada diri mereka, kegiatan ini juga
mampu menimbulkan rasa cinta budaya,saling menghargai, menghormati, meningkatkan
kreatifitas siswa, serta mampu memberi inofasi dalam menghasilkan peserta didik yang ktrampil
Hasil dari pelaksanaan PPL I yang di lakukan di SMK Negeri 7 Semarang adalah sebagai
berikut :
1) Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Seni Tari dalam Mata Pelajaran Seni Budaya
a. Kekuatan
Saya mampu memberikan materi dan menjelaskan di depan kelas dan mempraktikan seni tari
dan melatihkan materi seni tari, serta mampu mengordinir siswa agar lebih antusias selama
kegiatan belajar mengajar sehingga siswa lebih aktif dan mampu berkreasi.
b. Kelemahan
Saya belum mampu mengendalikan siswa di dalam kelas yang menimbulkan kebisingan, dan
saya belum mampu memberi materi dengan tegas karena saya cenderung santai. Maka dari itu
saya akan belajar dari guru pamong saya.
2) Kemampuan diri praktik
Kemampuan praktik dalam bidang seni tari masih kurang jika mengajarkan tarian klasik
dari jawa tengah, padhal tarian klasik di perlukan sebagai tarian dasar agar bisa menyesuaikan
dengan tarian daerah lainnya, saya lebih cenderung kedalam tari tradisi kerakyatan,kreasi dan
57
penciptaan tari. Sedangkan jika di hadapkan dengan tari klasikal yang memiliki tempo sangat
lambat,saya belum sepenuhnya mempraktikan dan menikmat6i tarian tersebut. Saya lebih
menyukai tarian yang memiliki tempo dan ketukan yang cepat serta tegas, tarian tersebut
biasanya di dapat dari tari kreasi dan tari gagahan dan untuk menyalurkannyapun saya belum
mampu untuk mengajarkannya apabila tarian klasikal.
Praktik dalam pendidikan seni tari yaitu mampu melakukan kegiatan mengasosialisasikan
materi yang di miliki dan di dapatkan selama kegiatan belajar di perkuliahan semester
sebelumnya dalam bidang kepenatian , dari materi tari hingga mampu menarikan sebuah tarian
sehingga peserta didik mampu dan tertarik untuk turut mempraktikannya juga. Maka dari itu di
perlukannya jiwa dan mental yang kuat untuk melakukan sebuah praktik tari agar mampu
mendapatkan bentuk dan rasa yang sesuai. Hanya saja di SMK 7 Semarang ini, pendidikan seni
tarinya hanya di perkenalkan dasar dasarnya saja.
3) Harapan praktikan dalam pelaksanaan PPL
Di harapkan pelaksanaan PPL ini mampu menumbuhkan jiwa dan mental yang lebih
terlatih agar menjadi tenaga pendidik yang baik. Serta mampu mendapatkan informasi yang
terkait dalam kegiatan belajar mengajar dan memahami sistem yang ada di dalam lingkungan
sekolahan.
4) Nilai tambah yang di peroleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I
Nilai tambah yang di peroleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL antara lain :
a. Praktikum mampu mengetahui administrasi di sekolah.
b. Praktikum mengetahui tatanan penglolaan sekolahan
c. Praktikum mengetahui sistem pembelajaran yang dimiliki sekolah
d. Praktikum memiliki kesiapan sebelum melaksanakan PPL 2 di sekolahan
58
Semarang, 2 Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikum
59
REFLEKSI DIRI
60
B. Kemampuan diri Praktikan
Sebelum praktikan menjalani PPL praktikan telah mendapatkan mata kuliah Pengantar
Ilmu Pendidikan, Perencanaan Pengajaran, Evaluasi Pengajaran, Telaah Kurikulum, dan
Interaksi Belajar Mengajar. Praktikan juga telah mengikuti microteaching dan pembekalan PPL.
Sehingga dari pengalaman tersebut praktikan telah memiliki bekal yang baik dalam menjalankan
PPL. Namun masih jauh untuk menjadi guru yang professional.
61
Semarang, 2 Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Pamong, Praktikan,
62
REFLEKSI DIRI
Puji Syukur Alhamdulillah senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga kami sebagai mahasiswi praktikan dapat
melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Langsung) di SMK Negeri 7 (STM Pembangunan)
Semarang. PPL (Praktik Pengalaman Langsung) adalah mata kuliah wajib yang dilaksanakan
oleh mahasiswa semester 7, Program Studi Pendidikan, UNNES. Manfaat terlaksananya PPL
yaitu melatih agar mahasiswa program studi pendidikan menjadi calon guru atau calon tenaga
pendidik yang kompeten serta memiliki pengalaman mengajar di sekolah jenjang 4 tahun
serta berusaha menjadi calon guru professional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
berdasarkan kompetensi pedagogic, kepribadian, professional dan social.
Pelaksanaan PPL yang kami lakanakan di SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN)
Semarang dilaksanakan selama 45 hari, dan pelaksanaan PPL 1 dilaksanakan 1 minggu untuk
observasi sekolah mengenai keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah dan
administrasi sekolah sebagai bekal untuk penyelesaian laporan PPL 2. Kegiatan observasi
pada masa PPL 1 dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2019 – 2 Agustus 2019. Dari observasi
sekolah yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 minggu di dapat hasil observasi sebagai
berikut :
63
lama dapat membantu siswa dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran tersebut dengan
tuntas.
2. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Pada proses belajar mengajar di SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang
dilaksanakan pada pukul 07.00-15.30 serta menggunakan system blok atau 1 hari penuh.
Proses belajar mengajar di SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang berlangsung
sangat baik dan kondusif karena pada dasarnya siswa-siswa di SMKN 7 (STM
PEMBANGUNAN) sangat tertib dan sopan. Pada awal dan akhir pembelajaran di awali dan
diakhiri dengan berdoa bersama. Siswa di SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) dapat dengan
mudah mengikuti pelajaran yang berlangsung sehingga memperlancar proses belajar
mengajar. Pada mata pelajaran produktif siswa diberikan penugasan berupa jobsheet untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan siswa.
3. Kemampuan Diri Praktikan
PPL (Praktik Pengalaman Langsung) merupakan suatu kesempatan besar bagi kami
mahasiswi praktikan. Agar diri kami lebih mampu menyelesaikan tugas-tugas guru diluar
kelas, seperti membuat administrasi perangkat mengajar guru serta membuat media
pembelajaran. PPL (Praktik Pengalaman Langsung) di SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN)
Semarang juga memberikan kesempatan bersosialisasi dengan para guru, staff, siswa dan
mahasiswa PPL lainnya dari Universitas lain. Dalam penguasaan materi di jurusan Teknik
Konstruksi Jalan Irigasi Jembatan, kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam
pemberian materi dan pengkondisian kelas masih sangat kurang, untuk itu kami sangat
berusaha dalam menggali ilmu belajar dan mengajar. Kami sebagai mahasiswi praktikan
sangat membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar di SMK Negeri 7 Semarang
4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I
Sebagai mahasiswa praktikan dan juga sebagai Alumni SMKN 7 (STM
PEMBANGUNAN) Semarang, kami merasa sangat senang dapat melaksanakan PPL di
SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang, karena selain bisa bersosialisasi dengan
lingkungan dan suasana sekolah kembali kami juga bisa merasakan suka duka menjadi
seorang guru di sekolah latihan jenjang 4 tahun. Kami juga bisa saling belajar dan saling
berbagi tentang ilmu-ilmu yang kami dapatkan dibangku kuliah dengan bangku sekolah
jenjang 4 tahun. Kami belajar menjadi pendidik yang professional dan berkualitas meskipun
itu tidak mudah.
64
Semarang, 1 Agustus 2019
Mengetahui
65
REFLEKSI DIRI
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan serta melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga
praktikan dapat melaksananakn kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 7
(STM Pembangunan) Semarang dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang menyulitkan
selama kegiatan ini berlangsung. Dalam kelancaran kegiatan ini, tidak lupa bagi kami
mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMK N 7 Semarang, Guru Pamong, Dosen
Pembimbing Lapangan, dan pihak-pihak yang membantu kelancaran dalam kegiatan PPL di
SMK N 7 Semarang.
Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMK N 2 Semarang, kami diberitahukan
bahwa kegiatan PPL terbagi menjadi dua periode, periode pertama (PPL 1) dilaksanakan 29
Juli sampai 2 Agustus 2019. Dalam kegiatan PPL 1 kami diinstruksikan untuk melakukan
observasi kegiatan belajar mengajar dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan kondisi
fisik sekolah, keadaan lingkungan, fasilitas sekolah, tata tertib sekolah, kondisi guru dan
siswa serta interaksi social yang terjadi di SMK Negeri 7 Semarang. Kemudian pada periode
kedua (PPL 2) dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 13 September. Dalam
kegiatan PPL 2 kami ditugaskan untuk melakukan kegiatan pokok dalam PPL yaitu untuk
mengajar sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Hasil dari pelaksanaan PPL 1 yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai
berikut :
1) Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran yang ditekuni
Dalam kegiatan PPL 1, mahasiswa praktikan melakukan observasi terhadap mata
pelajaran yang diampu oleh guru pamong, yaitu mata pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK). Pelajaran PKK ini merupakan mata pelajaran yang mengajarkan
siswa untuk membuat barang kerajinan yang meiliki nilai jual.
Pada mata pelajaran PKK sistematis pengajarannya sudah cukup bagus karena pada mata
pelajaran ini menganut sistem project base learning dimana siswa belajar dari produk yang
mereka buat. Dalam penerapan sistem project base learning ini terdapat dua tugas, tugas
pertama bersifat praktik atau meiliki produk hasil jadi hasil dari kerajinan siswa tersebut,
tugas yang kedua merupakan evaluasi dari hasil praktik sebelumnya yang nantinya tugas
66
kedua ini memiliki hasil berupa laporan. Namun dalam penyampaian materi yang diajarkan
masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa susah untuk membayangkan
pembelajaran yang akan mereka tempuh.
2) Ketersedian sarana dan prasarana KBM di sekolah latihan
Ketersediaan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran di SMK Negeri 7
Semarang sudah terbilang cukup memadai, hal ini terbukti dari ketersedian fasilitas seperti
Perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium fisika,biologi dan kimia. Kelengkapan
media pembelajaran juga sudah cukup baik karena sudah adanya white board, proyektor,
LCD, modul, alat peraga dan media pembelajaran lainnya. Kemudian sarana penunjang untuk
siswa mencari refrensi dan informasi juga sudah cukup baik karena terdapat berbagai buku
panduan di perpustakaan, LKS (lembar kerja siswa), dan Hotspot area yang memudahkan
siswa untuk mencari informasi melalui internet.
3) Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Di SMK Negeri 7 Semarang guru-guru yang dijadikan sebagai guru pamong bagi
mahasiswa merupakan guru yang tergolong cukup berpengalaman dalam dunia pendidikan.
Kami banyak belajar dari guru pamong berkaitan dengan cara mengajar, menyiapkan
administrasi pembelajaran, hingga pengelolaan kelas. Guru pamong juga cukup komunikatif
berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah, selain itu beliau sangat terbuka, ramah dan
cukup inspiratif bagi kami. Sedangkan dosen pembimbing merupakan sosok yang
bertanggung jawab, inspiratif, ramah dan bijaksana sehingga dapat membuat kami terpacu
untuk melaksanakan PPL dengan baik.
4) Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Pembelajaran di SMK Negeri 7 Semarang selain mengajarkan tentang pembelajaran di
kelas, terdapat pembelajaran tentang kedisplinan. Hal ini ditunkukan melalui kedisplinan
bepakaian, tata krama dan waktu untuk datang tepat waktu, siswa tidak diperkenankan masuk
jika kedatangan meliebihi jam 07.00 WIB dan tidak diperkenankan meninggalkan sekolahan
sebelum jam 15.30 WIB terkecuali memiliki ijin dari sekolahan. Selain itu sistem
pembelajaran yang dipakai adalah sistem blok, dimana tiap rombel saling bergantian antara
pembelajaran mapel produktif dan mapel Normatif Adatif (NA). kemudian rata-rata tenaga
pengajar memiliki latar pendidikan S1 bahkan beberapa ada yang sudah mencapai S2.
5) Kemampuan diri praktikan
Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), bagi kami merupakan
suatu kesempatan dan tantangan untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam konteks
bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan benar. Begitu pula kemampuan dalam
bersosialisasi, berinteraksi dan meneliti kondisi lingkungan sekolah secara baik dan benar.
67
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari diri kami, namun kami percaya jika
pelatihan ini dilatih secara terus menerus maka kemungkinan kami bisa menjadi tenaga
pengajar yang baik.
6) Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1
Setelah melakukan kegiatan PPL 1 yang dilakukan di SMK Negeri 7 Semarang, saya
merasa sangat senang karena telah mendapatkan pengalaman bagaimana sebenarnya menjadi
seorang guru dan juga dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari pembelajaran
selama kuliah. Praktikan juga memperoleh bekal dasar dari PPL 1 dalam hal mempersiapkan
pembelajaran untuk PPL 2, selain itu praktikan juga dapat lebih mengenal dan menyesuaikan
diri dengan suasana sekolah.
7) Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
• Bagi Sekolah
Saran bagi sekolah latihan adalah sekolah dapat memperbaikim kekurangan yang ada
dan menjaga kualitas pendidikan yang sudah dipertahankan selama ini. Pengembangan
potensi-potensi yang ada menjadi focus utama dalam hal mengembangkan kualitas
pendidikan dan prestasi sehingga SMK Negeri 7 Semarang semakin baik lagi.
• Bagi Unnes
Saran bagi UNNES, dalam hal ini ditunjukan untuk Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan. Kurangnya pengetahuan secara langsung bentuk kegiatan di sekolah yang
diajarkan dalam kegiatan kampus, sehingga kami tidak cukup baik dalam beradaptasi di
dalam sekolah. Selanjutnya terdapat mata pelajaran yang tidak diajarkan di perkuliahan
namun terdapat di sekolahan sehingga hal ini menyulitkan praktikan, maka dari itu
kedepannya bisa di lakukan pengembangan kembali supaya praktikan dapat benar-benar siap
dan berkompeten untuk terjun sebagai tenaga pendidik professional.
Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan, semoga bisa menjadi
masukan bagi semua pihak yang terkait.
68
Semarang, 2 Agustus 2019
Mengetahui
Guru Pamong Guru Praktikan
69
REFLEKSI DIRI
Segala puji serta syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas semua karunia,
nikmat dan hidayah serta telah memberikan kelancaran pada pelakasanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 7 Semarang ini.
Adapun kegiatan PPL 1 yang di jadwalkan mulai pada tanggal 29 Juli 2019 sampai
dengan tanggal 2 Agustus 2019 adalah melakukan observasi di masing-masing sekolah
dimana mahasiswa ditempatkan.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga sekolah yang
telah menerima kami untuk melaksanakan PPL. Berikut ini refleksi yang dapat kami
ungkapkan dengan sebenar-benarnya :
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni
Dalam pelaksanaan PPL 1 dilakukannya observasi terhadap mata pelajaran yang ada
di Jurusan Teknik Bangunan yaitu salah saunya adalah mata pelajaran Menggambar
Perangkat Lunak.
Pada mata pelajaran ini guru dituntut mampu menjelaskan materi dengan cermat
karena mata pelajaran yang diajarkan pada kelas XII Teknik Konstruksi Gedung, Sanitasi dan
Perawatan (TKGSP) merupakan materi awal siswa dalam menggambar dengan perangkat
lunak. Kelemahan mata pelajaran ini memiliki jam pelajaran yang cukup lama dikarenakan
termasuk jadwal blok untuk 1 hari penuh (jam ke 1 – 10) yang artinya mata pelajaran tersebut
berlangsung dari pukul 08.00 – 15.30.
Lamanya jam pelajaran tersebut maka guru harus membagi waktu agar semua peserta
didik dapat mengerti materi yang disampaikan, sehingga peserta didik dapat memahami
materi dan tidak merasa jenuh dan suasana kelas dapat terkondisi.
70
menjalin hubungan yang baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan denan
siswa agar tercipta suasana yang ahrmonis dalam kegiatan keseharian di sekolah.
71
REFLEKSI DIRI
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada praktikan, sehingga praktikan dapat berhasil melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 7 Semarang dengan baik, lancar dan
tanpa hambatan. Praktikan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 7
Semarang, Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, dan semua pihak yang telah
membantu terlaksananya PPL 1 di SMK Negeri 7 Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib
dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES program kependidikan. Kegiatan PPL ini bertujuan
membentuk praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Selain itu, PPL ini bermanfaat
untuk memperoleh pengalaman mengajar di sekolah.
Praktik Pengalaman Lapangan 1 yang berlangsung tanggal 29 Juli – 3 Agustus 2019
ini berisikan observasi dan pengenalan mengenai keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan
sekolah dan administrasi sekolah, hal tersebut dilaksanakan sebagai bekal untuk pelaksanaan
PPL 2, selama observasi yang telah berlangsung dan telah dilaksanakan oleh praktikan
selama kurang lebih 1 minggu maka dapat diuraikan hasil sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Sebelum penerjunan dan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa
praktikan mengikuti serangkaian kegiatan pra PPL yaitu Mikro Teaching dan Peer Teaching,
di mana dalam kegiatan tersebut praktikan belajar cara mengajar siswa di depan kelas serta
belajar mempersiapkan perangkat pembelajaran apa saja yang harus disiapkan sebelum
mengajar, contohnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh sebab itu,
kekuatan praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan ini ialah praktikan mengetahui hal –
hal yang harus dipersiapkan untuk mengajar. Selain itu, praktikan sudah memahami materi
pelajaran yang akan disampaikan di depan kelas.
Kelemahan praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan ini ialah adanya materi
perkuliahan yang belum cukup dikuasai dan dipahami oleh praktikan. Selain itu, mata
pelajaran yang dibagikan kepada praktikan tidak semuanya teori. Beberapa ada mata
72
pelajaran praktikum, yang mana praktikan tidak pernah menerima materi praktikum tersebut
selama di bangku perkuliahan. Hal ini membuat praktikan tidak cukup memahami materi
praktikum apa yang akan diajarkan.
2. Kemampuan diri praktikan
Praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan baik dari segi penguasaan materi
dan pengkondisian kelas masih kurang dan masih perlu belajar agar menjadi guru yang
berkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Praktikan juga membutuhkan
bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri
7 Semarang. Selain itu, menjalin hubungan yang baik dengan kepala sekolah, antar sesama
guru, karyawan dan dengan siswa agar tercipta suasana yang harmonis dalam kegiatan
keseharian di sekolah.
3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL di SMK Negeri 7 SEMARANG adalah
agar mendapatkan ilmu, pemahaman, wawasan, dan pengalaman tentang penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Praktikan diharapkan dapat menerapkan ilmunya
untuk warga sekolah, baik guru, siswa, maupun karyawan agar berdampak positif. Praktikan
diharapkan bisa menjadi calon tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan prinsip
pendidikan dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, social, serta profesional, serta
praktikan diharapkan dapat menjalin hubungan baik dengan siswa, guru, serta karyawan di
SMK Negeri 7 Semarang.
4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL I
Nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah melaksanakan PPL I ini yaitu praktikan
mampu mengerti dan memperoleh pengetahuan mengenai segala lingkup kehidupan yang ada
di sekolah yaitu memahami dengan benar bagaimana karakter seorang guru di sekolah,
memahami karakter setiap siswa yang berbeda – beda antara siswa kelas X, XI, dan XII .
Praktikan dapat mengembangkan potensi baik secara akademis maupun secara moral, agar
kedepannya diharapkan menjadi calon guru yang mampu mencerdaskan peserta didiknya
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan negara.
73
Semarang, 2 Agustus 2019
74
REFLEKSI DIRI
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 7 Semarang yang dilaksanakan dari 29 Juli 2019 sampai
dengan 2 Agustus 2019 dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga sekolah yang telah bersedia menerima kami
menjadi guru praktikan PPL 1 UNNES di SMK Negeri 7 Semarang.
Dalam pelaksanaan PPL 1, saya bersama kelompok PPL 1 UNNES melaksanakan
kegiatan observasi dan orientasi kurikulum di SMK Negeri 7 Semarang untuk mengenal dan
mengetahui keadaan sekolah, mengetahui proses kegiatan pembelajaran dan proses
pengenalan diri pada warga sekolah baik kepala sekolah, guru maupun siswa sebagai
persiapan untuk melaksanakan PPL 2 sehingga dapat menentukan sikap dan menentukan
langkah-langkah yang sesuai dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang akan dilaksanakan selama proses PPL 2 berlangsung.
Hasil dari pelaksanaan PPL 1 yang saya lakukan di SMK Negeri 7 Semarang saya
susun dalam laporan releksi diri yang berisi mengenai catatan singkat kondisi lingkungan
sekolah dan proses pelaksanaan pembelajaran khusus nya dalam Teknik Fabrikasi Logam dan
Manufaktur berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak guru sekolah
selama proses kegiatan PPL 1 ini berlangsung.
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Untuk kekuatan praktikan, praktikan mampu mematuhi tata tertib yang diterapkan oleh
pihak sekolah kepada praktikan. Praktikan mampu mengikuti segala arahan yang diberikan
oleh guru pamong dan dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Non Konvensional praktikan
mampu menguasai teori maupun praktik. Kelemahan dari praktikan yaitu belum terbiasa
dalam penguasaan kelas dan masih memerlukan banyak pengalaman mengajar mata pelajaran
Teknik Pemesinan Non Konvensional (Praktik CNC) karena hal ini merupakan pembelajaran
teknik pemesinan untuk tingkat lanjut.
2. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan merupakan mahasiswa UNNES dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
yang telah memperoleh arahan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan terkait
75
pembelajaran teknik pemesinan konvensional dan non konvensional baik teori maupun
praktik dan dalam proses melaksanakan pembelajaran sebagai upaya dalam mempersiapkan
diri menjadi guru yang profesional juga sudah dibekali dengan kegiatan microteaching dan
peerteaching sebagai ajang latihan mengajar. Kemampuan diri praktikan setelah melakukan
pengamatan, observasi dan orientasi sekolah, praktikan lebih mengetahui banyak hal yang
belum didapatkan didalam kampus. Akan tetapi masih perlu adanya bimbingan dan
pengarahan dari guru pamong di lapangan ataupun dosen pembimbing, supaya praktikan akan
lebih maksimal didalam menyerap ilmu dan pengalamannya di lapangan. Sehingga
diharapkan praktikan akan menjadi tenaga pengajar yang profesional dan berkarakter.
3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL
Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL 1 di SMK Negeri 7 Semarang adalah agar
memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran di sekolah. Selain itu juga untuk membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial yang
berkarakter.
Mengetahui,
76
REFLEKSI DIRI
Nama : Sasminto
NIM : 5201416011
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga praktikan dapat berhasil menyelesaikan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti
di SMK N 7 Semarang. Tidak lupa juga kami sampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala
Sekolah SMK N 7 Semarang, Guru Pamong, Dosen Pembinbing Lapangan, dan semu pihak
yang telah membatu terlaksananya PPL di SMK N 7 Semarang
PPL 1 telah dilaksanakan oleh praktikan di SMK N 7 Semarang. Kegiatan PPL sendiri
terbagi kedalam dua periode, yaitu PPL I dan PPL 2 yang dilakukan secara simultan. Untuk
PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2018, yang merupakan kegiatan
observasi yang dilakukan oleh praktikan di sekolah mitra. Pada kesempatan ini mahasiswa
praktikan mengamati keadaan sekolah sampai berlangsungnya proses belajar mengajar.
Selain itu, praktikan melakukan observasi dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan
kondisi fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah,
keadaan guru dan peserta didik, interaksi sosial yang terjadi di jajaran civitas akademika
SMK N 7 Semarang, tata tertib dan pelaksanaanya, bidang pengelolaan dan administrasi
sekolah yang meliputi struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas,
administrasi guru, tata tertib guru dan peserta didik, organisasi kepeserta didikan, sarana dan
prasarana sekolah dan kegiatan ekstakurikuler. Hasil pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan
oleh praktikan adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Kekuatan praktikan dalam mata pelajaran dasar perancangan dapat mengajarkan teori
maupun praktik yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.dan praktikan mampu
mengikuti intruksi atau arahan yang di berikan guru pamong.Kelemahan praktikan adalah
belum biasa berbicara lancar dan masih sering grogi apabila menjelaskan sesuatau kepada
siswanya.
2. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan merupakan mahasiswa UNNES jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah
ditempa dan diajarkan selama kuliah di Jurusan Teknik Mesin. Disini praktikan diajarkan
teori dan praktek yang baik selama di bangku kuliah, namun praktikan belum memiliki
77
kemampuan untuk mengajarkan ilmu yang didapat karena praktikan belum memliki wadah
untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu praktikan membutuhkan arahan dan bimbingan
dari guru pamong agar dapat menjadi seorang tenaga pendidik yang baik dikemudian hari.
78
REFLEKSI DIRI
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat, hidayah, serta inayah yang diberikan oleh
Allah SWT sehingga saya dapat melaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 yang
dilaksanakan dari 29 Juli 2019 sampai dengan 2 Agustus 2019 dengan lancar dan tanpa
halangan suatu apapun. Pelaksanaan PPL 1 merupakan awal kegiatan dari keseluruhan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang terdiri dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) 1 terdiri dari kegiatan observas dan orientasi tentang sekolah
tempat pelaksanaan PPL dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 merupakan kegiatan
praktek mengajar seperti guru bagi mahasiswa praktikan.
Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala Sekolah SMK N 7 SEMARANG, Guru
Pamong, Koordinator Dosen Pembimbing, Dosen Pembimbing dan semua pihak sekolah
yang telah menerima dan membantu terlaksanakannya kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK N 7 SEMARANG dengan baik.
Refleksi ini ditulis berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kegiatan PPL I.
Berikut refleksi yang dapat kami sampaikan:
79
diampu dan memberikan sebuah contoh-contoh nyata yang ada di lingkungan sehingga
praktikan harus selalu terbuka akan informasi yang ada. Praktikan masih perlu membenahi
kemampuan diri dan harus lebih banyak lagi belajar tentang Permesinan Non Konvensional
baik teori maupun praktik untuk bekal menjadi guru profesional serta tidak menutup diri
untuk memperoleh masukan-masukan dari guru pamong, karena praktikan juga masih
memerlukan bimbingan dan panduan dari guru pamong yang berkaitan agar praktikan
mampu mengajarkan materi dengan lebih baik dan menjadi calon guru yang baik.
80
REFLEKSI DIRI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga praktikan dapat berhasil
menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) I dengan baik, lancar dan tanpa
hambatan yang berarti di SMK N 7 Semarang. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Kepala Sekolah SMK N 7 Semarang, Guru Pamong, Koordinator Dosen
Pembimbing, Dosen Pembimbing dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL
di SMK N 7 Semarang.
Refleksi ini ditulis berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kegiatan PPL I.
Berikut refleksi yang dapat kami sampaikan :
81
sangat berguna untuk masa depan dalam dunia pendidikan seperti proses belajar mengajar
dari sebelum pelajaran sampai sesudah pelajaran. Praktikan berharap pengalaman PPL ini
dapat menjadikan diri praktikan menjadi pendidik yang baik , berkarakter positif dan menjadi
tenaga pendidik yang professional , dan menjadikan Indonesia lebih maju lagi dalam bidang
pendidikan yang di karenakan tenaga pendidik yang professional.
82
REFLEKSI DIRI
Puji dan syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik. PPL 1 merupakan serangkaian kegiatan
orientasi dan observasi sekolah dimana praktikan dituntut untuk mengenal keadaan sekolah
baik dari segi kurikulum yang digunakan, tata tertib yang harus diikuti, serta manajemen
pendidikan yang ada di sekolah mitra yang dalam hal ini adalah SMK Negeri 7 Semarang.
Ucapan terima kasih tidak lupa praktikan sampaikan kepada Kepala SMK Negeri 7
Semarang yang telah bersedia menerima mahasiswa PPL, Guru Pamong yang selalu
memberikan masukan serta arahan selama praktikan melaksanakan PPL 1, dan Dosen
Pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan selama pelaksanaan PPL, serta
semua pihak yang telah membantu terlaksananya program PPL di SMK Negeri 7 Semarang
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga kerjasama yang telah terbangun baik antara
Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan SMK Negeri 7 Semarang pada umumnya dan
antara praktikan dengan SMK Negeri 7 Semarang khususnya dapat terus berjalan.
Pada pelaksanaan PPL 1 yang berfokus pada orientasi dan observasi manajemen
pendidikan yang ada di SMK Negeri 7 Semarang, praktikan memperoleh banyak hal baru
yang tidak didapatkan ketika berada di bangku perkuliahan. Beberapa hal baru yang
kemudian menjadi pelecut semangat bagi praktikan adalah materi pembelajaran untuk
sekolah dengan program 4 tahun dan mengenai kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum
2013 yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) dengan model pembelajaran
Teaching Factory (TEFA) serta metode pembelajaran dengan cara blok. Melalui hal-hal
tersebut praktikan menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki
dalam diri praktikan yang mana kemudian mengejawantahkannya dalam refleksi diri berikut.
83
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Kekuatan Praktikan dalam pelaksanaan PPL adalah kedekatan dengan sekolah
tempat PPL karena praktikan adalah alumni dari SMK Negeri 7 Semarang yang mana
lingkungan, suasana pembelajaran, dan interakasi antar elemen sudah diketahui dengan cukup
baik. Selain itu, proses perkuliahan yang telah ditempuh selama enam semester juga menjadi
bekal bagi praktikan tidak hanya dalam penguasaan materi yang telah diajarkan, namun
pemilihan metode pembelajaran yang tepat serta pemahaman mengenai administrasi
pembelajaran seperti pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media
pembelajaran yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Kedekatan sekolah tempat PPL ternyata tidak hanya memberi dampak positif pada
diri praktikan, namun juga membuat praktikan sedikit mengalami kecemasan akan
kemampuan diri yang dimiliki karena tentu saja sekolah akan memiliki ekspektasi yang tinggi
pada alumninya. Terlebih ketika kompetensi / materi yang diajarkan pada tingkat tertentu
belum benar-benar dipahami atau bahkan belum diajarkan ketika masa perkuliahan. Selain
itu, model pembelajaran seperti HOTS dan TEFA yang baru praktikan kenal ketika
melaksanakan PPL juga menjadi salah satu kelemahan yang harus diperbaiki oleh diri
praktikan.
84
ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan maupun dalam kegiatan kampus di luar
perkuliahan dapat memiliki kebermanfaatan bagi siswa dan siswi SMK Negeri 7 Semarang
dan khususnya bagi siswa-siswi di Jurusan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur baik
dalam bidang akademik maupun nonakademik. Harapan besar juga praktikan gantungkan
dalam rangka keterjalinan hubungan yang baik antara praktikan dengan sesama mahasiswa
PPL dari kampus UNNES maupun dari luar kampus UNNES, praktikan dengan siswa-siswi,
praktikan dengan guru pamong, serta praktikan dengan seluruh tenaga pendidik dan
kependidikan yang ada di SMK Negeri 7 Semarang.
85
REFLEKSI DIRI
Nama : Karsan
NIM : 5201416067
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
86
bangku perkuliahan tentunya menjadi kelebihan tersendiri untuk melakukan praktik mengajar
di SMK Negeri 7 Semarang dengan baik.
b. Kelemahan
Kelemahan pada diri praktikan adalah kurangnya beberapa materi yang akan
diberikan kepada peserta didik. Selain itu, kurangnya keberanian juga menjadi salah satu
penghambat praktikan dalam pembelajaran.
2. Kemampuan diri praktikan
Kemampuan yang dimiliki praktikan adalah pemahaman, penguasaan, keterampilan,
dan juga pengalaman yang sudah diterima di bangku perkuliahan selama kurang lebih 3 tahun
di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Keterampilan
tersebut dijadikan sebagai bekal oleh praktikan dalam pelaksanaan kegiatan PPL yang mana
sebelum PPL, mahasiswa juga sudah melakukan serangkaian kegiatan pra PPL yaitu peer
teaching. Kegiatan tersebut adalah langkah pemantapan praktikan untuk belajar menjadi
seorang pendidik yang kompeten di bidangnya.
Namun, praktikan menyadari akan kekurangan diri praktikan karena tidak
mendapatkan mata kuliah microteaching dan sistem pembelajaran yang digunakan oleh SMK
Negeri 7 Semarang adalah sistem TEFA (Teaching Factory) dan STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics) yang mana sistem pembelajaran ini menuntut pembelajaran
secara kohesif dan aktif pada peserta didik. Oleh karena itu, praktikan masih perlu
bimbingan, baik dari guru pamong, bagian kurikulum sekolah, maupun dosen pembimbing
selama kegiatan PPL berlangsung.
3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL di SMKN 07 Semarang yaitu :
a.
b. Praktikan dapat memperoleh ilmu, pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang tidak
didapatkan di bangku perkuliahan.
c. Praktikan mampu belajar untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan kompeten.
d. Praktikan mampu menyampaikan pesan/materi kepada para peserta didik dengan baik.
e. Praktikan mampu menerapkan kemampuan yang dimiliki kepada warga sekolah, baik guru,
peserta didik, maupun karyawan agar berdampak positif dan dapat menjadi terobosan baru
untuk SMK Negeri 7 Semarang.
f. Praktikan dapat menjalin hubungan baik dengan peserta didik, guru, serta karyawan di SMK
Negeri 7 Semarang.
4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
87
PPL1 merupakan kegiatan observasi atau pengumpulan data tentang sekolah tempat
praktikan melaksanakan PPL. Nilai tambah dari PPL1 ini adalah mahasiswa praktikan bisa
mendapatkan data-data yang penting untuk menunjang kegiatan praktik mengajar atau
kegiatan PPL 2. Dari hasil observasi yang dilakukan dalam PPL I dapat dijadikan acuan
ataupun dasar untuk pelaksanaan PPL 2. Di samping itu, praktikan mampu untuk lebih
mengenal dan menyesuaikan diri dengan suasana dan sistem yang ada di sekolah. Dengan
adanya PPL 1, praktikan dapat melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan PPL 2 di
SMK Negeri 7 Semarang dengan maksimal.
88
REFLEKSI DIRI
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunia-Nya, sehingga pada semester ini dapat mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang terdiri dari PPL 1 dan PPL 2. Harapannya melalui kegiatan PPL 1 dan PPL 2 ini,
mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon guru
dan pendidik yang unggul ke depannya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus
dilakukan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES)
sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan
keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra
atau di tempat latihan lainnya. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi
calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
PPL 1 yang dilaksanakan mulai 30 Juli 2018 s.d. 3 Agustus 2018 merupakan kegiatan
observasi dan orientasi yang dilakukan mahasiswa praktikan di sekolah latihan. Mahasiswa
melakukan observasi dan orientasi terhadap keadaan sekolah hingga berlangsungnya proses
belajar mengajar. Selain itu praktikan juga mengakrabkan dan dengan seluruh warga sekolah,
baik guru, karyawan, maupun siswa. Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan yang baik
antara pihak sekolah dengan mahasiswa praktikan.
Dari data-data yang diperoleh praktikan selama observasi maka dapat praktikan
simpulkan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Untuk kekuatan praktikan, praktikan mampu mematuhi tata tertib yang diterapkan
oleh pihak sekolah kepada praktikan. Praktikan mampu mengikuti segala arahan yang
diberikan oleh guru pamong. Kelemahan dari praktikan yaitu belum bias berbicara lancar dan
masih sering grogi apabila menjelaskan sesuatau kepada siswanya.
89
2. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum mengikuti PPL praktikan terlebih dulu mengikuti kegiatan peerteaching
yang diadakan oleh pihak kampus sebagai upaya mempersiapkan praktikan yang akan PPL.
Walaupun tidak ada mata kuliah microteaching yang mana sebagai dasar praktikan menyusun
RPP maupun materi yang akan disampaikan kepada siswanya, praktikan mampu menyusun
RPP yang diberikan oleh dosen saat proses peerteaching. Walaupun masih banyak
kekurangan saat berbicara dengan guru pamong maupun siswanya yaitu perasaan grogi,
praktikan berusaha menutupinya. Praktikan mampu mengikuti dan melaksanakan tata tertib
yang dibuat oleh pihak sekolah. Selalu mendengarkan nasihat dan bimbingan yang diberikan
oleh guru pamong maupun guruguru yang lain di SMK Negeri 7 Semarang (STM
Pembangunan).
3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL
Praktikan mempunyai harapan semoga apa yang akan dilaksanakan pada PPL 2 nanti
akan bermanfaat bagi praktikan maupun siswa dan guru pamong sendiri dan juga pihak
sekolah. Semoga materi dan pelajaran yang telah diajarkan dapat dipahami oleh siswa-siswi
SMK N 7 Semarang (STM Pembangunan).
4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Setelah mengikuti PPL 1 ini praktikan lebih mengenal lagi dengan pihak sekolah,
termasuk siswa-siswanya, bapak dan ibu guru, serta tenaga pendidik dan semua pihak yang
bekerja di SMK N 7 Semarang (STM Pembangunan).
Pada saat mengikuti PPL 1 praktikan diberi tugas untuk membuat RPP mata pelajaran
Gambar Teknik untuk kelas X (2 semester). Praktikan juga lebih mengenal tentang
pembuatan RPP dan lebih giat lagi dalam memperdalam materi yang akan disampaiakan
nantinya.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar SMK
Negeri 7 Semarang (STM Pembangunan) yang telah menerima dengan baik kedatangan
mahasiswa praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut belajar dan
mencari pengalaman mengajar di sekolah.
90
Semarang, 31 Juli 2019
Mengetahui,
Guru pamong, Praktikan,
91
REFLEKSI DIRI
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunia-Nya, sehingga pada semester ini dapat mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang terdiri dari PPL 1 dan PPL 2. Harapannya melalui kegiatan PPL 1 dan PPL 2 ini,
mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon guru
dan pendidik yang unggul ke depannya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus
dilakukan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES)
sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan
keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra
atau di tempat latihan lainnya. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi
calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
PPL 1 yang dilaksanakan mulai 29 Juli 2018 s.d. 13 September 2019 merupakan
kegiatan observasi dan orientasi yang dilakukan mahasiswa praktikan di sekolah latihan.
Mahasiswa melakukan observasi dan orientasi terhadap keadaan sekolah hingga
berlangsungnya proses belajar mengajar. Selain itu praktikan juga mengakrabkan dan dengan
seluruh warga sekolah, baik guru, karyawan, maupun siswa. Hal ini dilakukan demi menjaga
hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan mahasiswa praktikan.
Dari data-data yang diperoleh praktikan selama observasi maka dapat praktikan
simpulkan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Untuk kekuatan praktikan, praktikan mampu mematuhi tata tertib yang diterapkan
oleh pihak sekolah kepada praktikan. Praktikan mampu mengikuti segala arahan yang
diberikan oleh guru pamong. Kelemahan dari praktikan yaitu belum bias berbicara lancar dan
masih sering grogi apabila menjelaskan sesuatau kepada siswanya.
92
2. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum mengikuti PPL praktikan terlebih dulu mengikuti kegiatan peerteaching
yang diadakan oleh pihak kampus sebagai upaya mempersiapkan praktikan yang akan PPL.
Walaupun tidak ada mata kuliah microteaching yang mana sebagai dasar praktikan menyusun
RPP maupun materi yang akan disampaikan kepada siswanya, praktikan mampu menyusun
RPP yang diberikan oleh dosen saat proses peerteaching. Walaupun masih banyak
kekurangan saat berbicara dengan guru pamong maupun siswanya yaitu perasaan grogi,
praktikan berusaha menutupinya. Praktikan mampu mengikuti dan melaksanakan tata tertib
yang dibuat oleh pihak sekolah. Selalu mendengarkan nasihat dan bimbingan yang diberikan
oleh guru pamong maupun guruguru yang lain di SMK Negeri 7 Semarang (STM
Pembangunan).
3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL
Praktikan mempunyai harapan semoga apa yang akan dilaksanakan pada PPL 2 nanti
akan bermanfaat bagi praktikan maupun siswa dan guru pamong sendiri dan juga pihak
sekolah. Semoga materi dan pelajaran yang telah diajarkan dapat dipahami oleh siswa-siswi
SMK N 7 Semarang (STM Pembangunan).
4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Setelah mengikuti PPL 1 ini praktikan lebih mengenal lagi dengan pihak sekolah,
termasuk siswa-siswanya, bapak dan ibu guru, serta tenaga pendidik dan semua pihak yang
bekerja di SMK N 7 Semarang (STM Pembangunan).
Pada saat mengikuti PPL 1 praktikan diberi tugas untuk membuat RPP mata pelajaran
Gambar Teknik untuk kelas X (2 semester). Praktikan juga lebih mengenal tentang
pembuatan RPP dan lebih giat lagi dalam memperdalam materi yang akan disampaiakan
nantinya.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar SMK
Negeri 7 Semarang (STM Pembangunan) yang telah menerima dengan baik kedatangan
mahasiswa praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut belajar dan
mencari pengalaman mengajar di sekolah.
93
Semarang, 31 Juli 2019
Mengetahui,
94
REFLEKSI DIRI
Dengan mengucapkan Alhamdulilah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat
menyelesaikan kegiatan praktik pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK N 7 Semarang
dengan baik, lancar dan tanpa ada halangan yang berarti. Kami ucapkan banyak terimakasih
kepada SMK N 7 Semarang. Guru pamong, Dosen pembimbing Lapangan,dan semua pihak
yang telah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam terlaksanakanya kegiatan PPL 1 di
SMK N 7 Semarang.
PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa didik
praktik, sebagai sarana pelatihan secara nyata untuk menerapkan teori maupun praktik yang
di peroleh selama pelatihan secara nyata untuk menerapkan teori maupun praktik yang
diperolah selama kegiatan perkulihaan dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetepkan sebelumnya agar memperlolah pengalaman dan
keterampilan lapangan dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah ataupun di tempat pelatihan lainnya. PPL adalah serangkaian kegiatan kurikulum
yang harus dilakukan oleh mahasiwa prodi pendidikan sebabai pelatihan untuk menerapkan
teori maupun praktik yang di dapatkan selama proses kegiatan perkulihaan, dan belajar di
luar sekolah. Oleh karena itu program PPL wajib dilaksanakan oleh setiap individu
mahasiswa UNNES yang mengambil Program Kependidikan.
PPL 1 telah dilaksanakan oleh praktik di SMK N 7 Semarang. Kegiatan PPL ini
terbagi menjadi dalam dua periode, yaitu PPL I dan PPL II yang dilakukan secara simultan
kegiatan PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2019 hingga 13 September 2019 yang
merupakan kegiatan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa praktik di sekolah ataupun di
tempat pelatihan lainya. Pada kesempatan ini mahasiswa praktik mengamati secara langsung
keadaan sekolah sampai berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar selain itu praktik
melalukan observasi dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah,
keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan peserta
didik, interaksi sosial yang terjadi di jajaran civitas akademik di SMK N 7 Semarang, tata
tertib dan pelaksanaannya, bidang pengelolaan dan administrasi sekolah meliputi struktur
95
organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib guru
dan peserta didikaan, serana dan prasarana sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil dari pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan oleh praktik adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
a.) Kekuatan
Praktikan dapat mengkoordinir siswa dengan baik saat berada di lapangan.
Mencontohkan dan menyampaikan secara baik mata pelajaran yang akan diajarkan. Praktikan
telah mampu meguasai seluruh bahan ajar yang akan diajarkan nantinya kepada sisiwa
b.) Kelemahan
Praktikan masih belum mengendalikan beberapa siswa. Saya akan memperbaiki
dengan mencontoh tindakan yang dilakukan oleh guru pamong
2. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan praktikan dalam proses pembelajaran masih sangat kurang. Praktikan
memperoleh kemampuan mengajar ketika mengikuti PeerTeaching. Oleh karena itu,
praktikan merasa masih perlu banyak belajar, baik mengenai keterampilan mengajar,
pengelolaan kelas. Praktikan masih perlu mempelajari tentang materi-materi keteknikan
tingkat SMK serta cara-cara yang digunakan dalam pengelolaan kelas sehingga diharapkan
menjadi guru yang berkualitas.
Praktikan adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin semester 7 yang sudah
mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan di bidang teknik mesin, sesuai dengan
bidang mata pelajaran, Selain itu, praktikan merupakan mahasiswa yang memiliki
pengalaman dalam mempresentasikan materi, serta memiliki abilitas dalam berbicara didepan
kelas maupun didepan masyarakat umum
3. Harapan Praktikan dalam Menjalankan PPL
Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL adalah praktikan dapat memperoleh
informasi terkait administrasi sekolah, manajemen sekolah, sosialisasi di sekolah,
berdasarkan fungsi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Selain itu, praktikan
berharap PPL dapat meningkatkan profesionalitas praktikan.
4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL
Nilai tambah yang diperoleh oleh praktikan setelah melaksanakan PPL 1
antara lain :
a. Praktikan mengetahui administrasi di sekolah.
b. Praktikan mengetahui tata pengelolaan sekolah.
c. Praktikan mengetahui sistem pembelajaran yang dimiliki sekolah.
d. Praktikan memiliki kesiapan sebelum melaksanakan PPL 2 di sekolah
96
Semarang, 2 Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
97
REFLEKSI DIRI
Nama : I Gusti Made Andika
NIM : 5202416055
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif
PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa
calon guru UNNES. Dengan adanya PPL ini, mahasiswa secara langsung akan terjun ke
lapangan untuk melihat kondisi lapangan secara real. Selain itu dalam kegiatan PPL ini
mahasiswa akan belajar untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatnya di bangku kuliah.
PPL terbagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2. Pada PPL 1, mahasiswa praktikan
diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah praktikan terlebih dahulu.
Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikan lebih mengenal lebih dalam mengenai segala
sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan PPL 2.
Pada kegiatan PPL 1, praktikan melakukan orientasi dan observasi selama kurang
lebih satu minggu di SMK mitra, yaitu SMK Negeri 7 Semarang. Dalam pelaksanaan PPL 1
ini praktikan tidak hanya menggunakan observasi dalam mengumpulkan data, akan tetapi
juga melakukan observasi pengamatan terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah
serta dokumentasi. Data yang diambil meliputi data tentang keadaan fisik sekolah, keadaan
lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi
yang terjadi antar semua personel sekolah, pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta
bagaimana sistem pengelolaan dan administrasi yang ada di SMK Negeri 7 Semarang.
Praktikan juga melakukan observasi di dalam kelas untuk megetahui bagaimana pelaksaan
proses belajar mengajar secara langsung.
Dari kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh hasil:
a. Kekuatan dan kelemahan praktikan
Kekuatan dari praktikan adalah pengkondisian siswa yang cukup baik saat proses
belajar mengajar. Praktikan juga mampu memancing siswa agar aktif bertanya saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Kelemahan dari praktikan adalah terkait penguasaan materi yang kurang baik
mengakibatkan proses pembelajaran kurang baik. Dalam menjalani PPL banyak memiliki
kekurangan dan berbagai kesulitan yang harus dihadapi baik yang berkenaan dengan
menghadapi peserta didik ataupun yang lainnya.
b. Kemampuan diri praktikan
Praktikan telah menempuh perkuliahan di dalam ruang kuliah selama enam semester
(semester 1 s/d 6), dari itu praktikan mendapatkan teori-teori tentang berbagai hal yang
98
berhubungan dengan pendidikan anak di sekolah terutama di sekolah menengah kejuruan.
Namun sebuah teori tidak akan lengkap tanpa adanya suatu praktek yang nyata. Pada PPL 1
ini, praktikan mendapatkan pengetahuan baru mengenai praktek langsung di lapangan. PPL 1
dimulai dengan kegiatan microteaching. Dari microteaching ini, praktikan belajar mengenai
cara mengajar di kelas serta persiapan apa yang harus dilakukan guru sebelum KBM.
Selanjutnya adalah kegiatan observasi dan orientasi di sekolah praktikan. Pada kegiatan ini
praktikan melakukan observasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah
baik dari segi keadaan fisik sekolah, siswa, guru, fasilitas, sarana dan prasarana,dll. Secara
umum kemampuan praktikan untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah
belum dapat diukur secara maksimal. Kemampuan praktikan dalam menerapkan teori-teori
dalam pembelajaran masih kurang jika dibandingkan dengan guru-guru di SMK Negeri 7
Semarang ini. Kekurangan yang cukup menonjol adalah kurang baik dalam pengelolaan
kelas.
Selama kegiatan PPL 1 ini, praktikan juga belajar mengenai cara berkomunikasi yang
baik dengan kepala sekolah, guru, siswa serta penjaga sekolah. Guru-guru cukup banyak
memberikan pengalaman yang nyata bukan hanya sekedar teori saja.
c. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Ketika melakukan kegiatan PPL ini, praktikan berharap mendapatkan lebih banyak
pelajaran mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas. Selain itu, praktikan juga berharap
dapat belajar mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, siswa
serta penjaga sekolah. Praktikan juga berharap agar dapat melaksanakan kegiatan PPL ini
dengan baik.
d. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1
Setelah melakukan kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan baru
mengenai praktek pembelajaran di kelas secara langsung serta sarana dan prasarana apa saja
yang dimiliki oleh sebuah sekolah.
Praktikan juga memperoleh gambaran mengenai karakteristik siswa serta pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas. Hal ini karena praktikan berkesempatan untuk mengisi kelas
pada saat kosong.
99
Semarang, 1 Agustus 2019
Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
100
REFLEKSI DIRI
Segala puji dan syukur pada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan Hidayah-Nya kepada makhluk di alam semesta ini. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah untuk nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita menuju
pencerahan dan ridhonya sehingga praktikan mampu menyelesaikan kegiatan praktik
pengalaman lapangan I (PPLI) dengan baik di SMK Negeri 7 Semarang Tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah di SMK Negeri 7 Semarang, Guru Pamong,
Dosen Pembimbing Lapangan, dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di
di SMK Negeri 7 Semarang.
PPL adalah semua kegiatan kurikulum yang harus dilakukan oleh mahasiswa
praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan, sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di
luar sekolah. Oleh karena itu, PPL wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa UNNES yang
mengambil Program Kependidikan. PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus
dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang
diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. PPL
bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi
sosial.
PPL I telah dilaksanakan oleh praktikan di SMK N 7 Semarang. Kegiatan PPL ini
terbagi dalam dua periode, yaitu PPL I dan PPL II yang dilakukan secara simultan. Untuk
PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2019. Pada kesempatan ini
mahasiswa praktikan mengamati secara langsung keadaan sekolah sampai berlangsungnya
kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, praktikan melakukan obeservasi dan orientasi
sekolah yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas
101
sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan peserta didik, interaksi sosial yang terjadi di
jajaran civitas akademika di SMK N 7 Semarang, tata tertib dan pelaksanaannya, bidang
pengelolaan dan administrasi sekolah meliputi struktur organisasi sekolah, administrasi
sekolah, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib guru dan peserta didik, organisasi
kepeserta didikaan, sarana dan prasarana sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Dari data-data
yang diperoleh praktikan selama observasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Kekuatan dan kelemahan praktikan
Kekuatan dari praktikan adalah dalam menghadapi peserta didik, praktikan mampu
mengkondisikan peserta didik di dalam kelas maupun dibengkel pada saat peserta didik
melakukan praktik, mahasiswa praktikan diminta oleh guru pamong untuk mengampu mata
pelajaran PPSPTO (Perawatan dan Perbaikan Sasis Pemindah Tenaga Otomotif), mahasiswa
praktikan mampu menguasai materi sesuai dengan yang di tugaskan oleh guru pamong untuk
mengampu di mata pelajaran PPSPTO.
Kelemahan dari praktikan adalah pembelajaran yang dilakukan di SMK N 7 Semarang
menganut pendekatan STEM (Sains Technologi Engineering Matematic), mahasiswa
praktikan baru mengenal model pendekatan STEM jadi mahasiswa praktikan perlu
mengetahui lebih lanjut tentang model pendekatan STEM dan cara mengampu peserta didik.
102
4) Nilai Tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1
PPL1 merupakan kegiatan observasi atau pengumpulan data tentang sekolah, Nilai
tambah dari PPL1 ini adalah mahasiswa praktikan bisa mendapatkan data-data yang penting
untung menunjang kegiatan praktik mengajar atau kegiatan PPL2. Dalam bekal PPL1 dapat
dijadikan acuan ataupun dasar untuk pelaksanaan PPL2, disamping itu praktikan lebih
mengenal dan menyesuaikan diri dengan suasana sekolah.
Demikian refleksi diri ini dibuat, praktikan mengucapkan terimaksih kepada keluarga
besar SMK N 7 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa
praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa menambah wawasan dan
mengasah keterampilan supaya menjadi tenaga kependidikan yang berkompeten.
103
REFLEKSI DIRI
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) 1 Di SMKN 7 Semarang dengan lancar dan semoga tidak ada halangan yang
berarti. Kami ucapkan terimakasih banyak kepada keluarga SMKN 7 Semarang yang telah
menerima kami sebagai praktikan dengan penuh perhatian dalam menyambut kedatangan di
sekolah SMKN 7 Semarang.
PPL adalah semua kegiatan keurikuler yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa
didik praktik , sebagai sarana pelatihan secara nyata untuk menerapkan teori maupun praktik
yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan dalam semester semester sebelumnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya agar memperoleh pengalaman dan
ketrampilan lapangan dalam proses penyelenggaraan penddikan dan pembelajaran di sekolah
maupun di tempat lainnya. Ppl adalah serangkaian kegiatan kurikulum yang harus dilakukan
oleh mahasiswa prodi pendidikan sebagai pendidikan untuk menerapkan teori maupun
praktik yang didapatkan selama proses kegiatan perkuliahan dan belajar di luar sekolah. Oleh
karena itu PPL wajib dilaksanakan bagi mahasiswa prodi pendidikan. Selain pengalaman
mengajar kegiatan PPL juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PPL tersebut. Kegiatan PPL tidak selalu harus berada di dalam kelas
melainkan juga dapat di lakukan di luar kelas, terlebih jika mahasiswa PPL ingin mengenal
lebih dalam siswa di sekolah tempatnya mengajar tersebut.
Maksud dan tujuan Pengalaman Lapangan (PPL) ialah merupakan serangkaian
kegiatan yang diprogramkan mahasiswa yang memungkinkan mahasiswa mengenal lapangan
yang kelak akan menjadi tempat tugasnya. PPL diberikan pada mahasiswa dengan maksud
untuk untuk memberikan dan membekali mahasiswa calon guru dengan kemampuan yang
beragam untuk melaksanakan tugas baik mengajar (teaching) maupun tugas kependidikan
lainnya (non teaching)
Adapun tujuan PPL adalah sebagai berikut :
104
e. Tujuan umum PPL kependidikan bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman
kependidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidkikan
yang professional, yaitu kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan,
nilai dan sikap yang diperluakan bagi professional serta mampu menerapkan dala
penyelenggaraan sekolah.
f. Tujuan Khusus. Secara terperinci PPL diprogramkan dengan tujuan agar mahasiswa calon
guru dapat:
8. Mengenal cermat lingkungan fisik, administrasi serta akademik microt sekolah sebagai
tempat pengabdian kelak
9. Menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar.
10. Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi
nyata dibawah bimbingann guru dan dosen
11. Mempu mempelajari dan penghayatan dan pengalaman selama mengikuti latihan.
b. Kemampuan praktikan
Praktikan telah menempuh jenjang perkuliahan di dalam ruang kuliah selama enam tahun
makan diharapkan praktikan sudah mampu menguasai strategi mengajar yang mudah di
pahami oleh siswa saat praktik maupun teori di dalam kelas. Praktikan diharapkan sudah
pernah menempuh mata kuliah microteaching dan peerteaching sehingga praktikan sudah
dpat menguasai semua tata cara KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) yang baik sehingga siswa
dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh praktikan PPL seperti halnya
dengan guru aslinya.
c. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Ketika melalui pengalaman PPL praktikan diharapkan mampu menambah dan
memperluas wawasan tentang kepengajaran entah itu cara mengajar yang baik atau rasa
percaya diri yang bertambah setelah teerlaksananya kegiatan PPL. Praktikan mampu
105
menyampaikan materi pembelajaran dengan baik serta mempu mengkondisikan kelas dengan
penuh tanggung jawab.
d. Nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1
a. Praktikan dihadapkan dengan siswa asli
b. Praktikan mengetahui administrasi di sekolah.
c. Praktikan mengetahui tata pengelolaan sekolah.
d. Praktikan mengetahui sistem pembelajaran yang dimiliki sekolah.
e. Praktikan memiliki kesiapan sebelum melaksanakan PPL 2 di sekolah
106
REFLEKSI DIRI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, innayah dan hidayah-
Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan observasi Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMK Negeri 7 Semarang ,dengan baik tanpa suatu
hambatan. Dalam kegiatan ini tak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu praktikan
dalam melaksanakan kegiatan PPL 1. Pada kesempatan ini praktikan menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Drs. Sudarmanto, M.Pd, Kepala SMK Negeri 7 Semarang
2. Sugihartono, S.Pd., selaku Guru Pamong praktikan
3. Drs. Sugeng Purbawanto, M.T., selaku dosen pembimbing praktikan
4. Bapak dan Ibu Guru Jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi
5. Segenap Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMK Negeri 7 Semarang
6. Rekan-rekan mahasiswa praktikan PPL di SMK Negeri 7 Semarang
Praktek Pengalaman Lapanga (PPL) 1 bertujuan untuk merefleksi diri melalui kegiatan
observasi yang telah dilaksanakan praktikan pada 29 Juli 2019 – 2 Agustus 2019, yang
merupakan kegiatan observasi yang dilakukan oleh peserta didik praktikan di sekolah latihan.
Pada kesempatan ini mahasiswa praktikan mengamati keadaan sekolah sampai
berlangsungnya proses belajar mengajar. Selain itu, praktikan melakukan observasi dan
orientasi sekolah yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah,
fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan peserta didik, interaksi sosial yang
terjadi di jajaran civitas akademika di SMKN 7 Semarang, tata tertib dan pelaksanaannya,
bidang pengelolaan dan administrasi sekolah meliputi struktur organisasi sekolah,
administrasi sekolah, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib guru dan peserta didik,
organisasi kepeserta didikan, sarana dan prasarana sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kemudian dilanjutkan kegiatan PPL 2 pada 5 Agustus 2019 – 13 September 2019.
Refleksi ini ditulis bedasarkan pengamatan dan pengalaman selama kegiatan PPL1.
Berikut refleksi yang dapat praktikan sampaikan :
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Praktikan mendapatakan kesempatan dan tugas untuk mengampu mata pelajaran Dasar
Lisrik dan Elektronika kelas X jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi. Sebagai
107
salah satu mata pelajaran produktif, disampaikan dengan metode saintifik dan fokus pada
kegiatan praktik. Pembelajaran umumnya dilaksanakan di bengkel TEDK sebagai salah satu
langkah pengenalan siswa terhadap perencanaan rangkaian dengan simulasi. Kekuatan
praktikan terdapat pada public speaking, manajemen kelas, dan kesabaran serta keikhlasan
dalam menerima segala kenyataan hidup yang ada. Kelemahan praktikan yaitu pada
penguasaan materi dalam bidang elektronika yang perlu belajar lagi.
108
membentuk kepribadian serta mengasah ketrampilan praktikan sebagai calon pendidik
profesional di masa depan seperti guru pamong serta guru lainya yang ada di sekolah latihan.
109
REFLEKSI DIRI
110
saja, dengan mengagendakan penambahan beberapa media pembelajaran yang lebih segar,
tentu akan menambah kualitas praktikum dan kompetensi siswa semakin baik lagi.
5. Kemampuan diri praktikan
Alhamdulillah, saya bisa mengajar dan belajar menjadi pendidik dengan lancar.
Kemampuan kompetensi bisa dibilang cukup, sebab saya kebetulan juga lulusan SMK N 7
STM Pembangunan Semarang.
Sedangkan kemampuan pedagogis saya, bisa dibilang masih perlu banyak belajar dan
latihan. Tetapi saya yakin, pengalaman PPL di SMK N 7 akan menambah kemampuan
pedagogis saya menjadi lebih baik.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 1
Menghadapi masalah internal sekolah. Bisa belajar bersosialisasi dengan guru yang
sudah senior dan sepuh. Meningkatkan kepekaan dan toleransi terhadap sesama manusia.
Menjadikan pelajaran yang berharga untuk melakukan evaluasi pembelajaran selanjutnya
berdasarkan keefektifan pembelajaran
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang
Bagi sekolah, perlu kerjasama dengan beberapa mahasiswa untuk menambah media
pembelajaran yang baru. Untuk Unnes, supaya mendapatkan momentum kemajuan.
111
REFLEKSI DIRI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kami para mahasiswa praktikan dapat
menyelesaikan kegiatan PPL 1 dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti di SMK
Negeri 7 Semarang. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMK
Negeri 7 Semarang, Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, dan semua pihak yang
telah membantu terlaksananya PPL di SMK Negeri 7 Semarang.
PPL adalah semua kegiatan kurikulum yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan
sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan, sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di luar
sekolah. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi, yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL ini sendiri terbagi menjadi dua periode,
yaitu PPL I dan PPL II yang dilakukan secara simultan. Untuk PPL I dilaksanakan mulai
tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2019, yang merupakan kegiatan observasi yang dilakukan
oleh peserta didik praktikan di sekolah latihan. Untuk PPL II dilaksanakan mulai tanggal 5
Agustus sampai dengan tanggal 13 September 2019.
Refleksi ini ditulis berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kegiatan PPL I.
Berikut refleksi yang dapat praktikan sampaikan :
112
hal profesionalisme, praktikan mengakui bahwa masih harus belajar lagi karena belum
memiliki banyak pengalaman mengajar yang sesungguhnya. Oleh karena itu, praktikan masih
memerlukan bimbingan dari guru pamong dan guru TEDK, agar menjadi seorang praktikan
yang lebih baik lagi.
Dari kegiatan ini, praktikan mempelajari dan memperoleh banyak pengetahuan seperti
bagaimana cara mengajar yang baik, cara mengkondisikan kelas dan berinteraksi dengan
siswa.
113
REFLEKSI DIRI
PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa
praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester
sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
di sekolah atau di tempat latihan lainnya. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
PPL I telah dilaksanakan oleh praktikan di SMKN 7 Semarang. Kegiatan PPL ini
sendiri terbagi menjadi dua periode, yaitu PPL I dan PPL II yang dilakukan secara simultan.
Untuk PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2019, yang merupakan
kegiatan observasi yang dilakukan oleh peserta didik praktikan di sekolah latihan. Pada
kesempatan ini mahasiswa praktikan mengamati keadaan sekolah sampai berlangsungnya
proses belajar mengajar. Selain itu, praktikan melakukan observasi dan orientasi sekolah
yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah,
penggunaan sekolah, keadaan guru dan peserta didik, interaksi sosial yang terjadi di jajaran
civitas akademika di SMKN 7 Semarang, tata tertib dan pelaksanaannya, bidang
pengelolaan dan administrasi sekolah meliputi struktur organisasi sekolah, administrasi
sekolah, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib guru dan peserta didik, organisasi
kepeserta didikan, sarana dan prasarana sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Untuk PPL II
dilaksanakan mulai tanggal 6 Agustus sampai dengan tanggal 14 September 2019.
114
Hasil dari pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut:
115
memberikan masukan, pengarahan, dan bimbingan. Sedangkan untuk kualitas dosen
pembimbing, sejauh yang telah dikenal oleh praktikan yaitu bapak Drs.Sugeng Purbawanto,
M.T. merupakan dosen yang sangat memperhatikan kualitas pendidikan. Hal ini praktikan
ketahui ketika masa perkuliahan dengan beliau. Jadi bisa dipastikan bahwa beliau merupakan
dosen pembimbing yang berkompeten.
116
kebetulan juga bersama mahasiswa UIN Wali Songo Semarang dan Universitas PGRI
Semarang sehingga memberikan banyak sharing dan diskusi.
117
118
119
Mengetahui Semarang, 2 Agustus 2019
Kepala Sekolah, Koordinator Guru Pamong
120