NILAI KAPASITANSI
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi S1
Teknik Fisika Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung
Oleh
Sella Pratiwi ZS
1108130048
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
NIM : 1108130048
ALAMAT : Jl. HMO Bafadal No.81 RT.12 Kel.Cempaka Putih Kec.Jelutung Kota Jambi
Menyatakan bahwa Tugas Akhir II ini merupakan karya orisinil dari saya sendiri, dengan
judul :
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sansi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika keilmuan
dalam karya ini, atau ditemukan bukti menunjukkan ketidakaslian karya ini.
Sella Pratiwi ZS
ii
UNIVERSITAS TELKOM No. Dokumen
Jl. Telekomunikasi No.1 Ters. Buah Batu Bandung 40257 No. Revisi
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
SELLA PRATIWI ZS
1108130048
Menyetujui,
iii
ABSTRAK
Indonesia termasuk 10 negara penghasil batubara terbesar didunia. Batubara memiliki banyak
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai kalori batubara merupakan salah satu parameter yang
penting. Pada pengujian ini dilakukan pengukuran nilai kalori batubara terhadap kapasitansi. Untuk
mengetahui nilai kapasitansi pada batubara menggunakan penguat inverting. Batubara yang
digunakan sebanyak tiga belas sampel. Pengukuran ini dilakukan dengan tujuan mencari nilai
tegangan keluaran dari semua sampel, kemudian hasil tegangan output akan di konversi menjadi nilai
kapasitansi dengan memasukkan sensor kapasitif kedalam rangkaian penguat inverting. Sensor
kapasitif dirancang denngan menggunakan kapasitor plat sejajar. Prinsip sensor kapasitif adalah
menyimpan muatan listrik dan dipengaruhi oleh jarak(d) antar plat dan luas penampang. Dalam
penelitian ini diterapkan sensor kapasitif untuk menentukan nilai kapsitansi dari objek batubara yang
memiliki nilai kalori yang berbeda-beda. Frekuensi optimum yang digunakan adalah 500 Hz dan
amplitudo optimum 4 Vp-p. kapasitansi yang paling tinggi terjadi pada sampel 1867 dengan nilai
sebesar 3.21158E-09 dan terendah pada sampel 1930 dengan nilai sebesar 3.14651E-09 .
Kata kunci : penguat inverting, sensor kapasitif
iv
ABSTRACT
Indonesia is among the top 10 coal producing countries in the world. Coal has many uses in everyday
life. Calorific value of coal is one of the important parameters. In this test, the measurement of coal
calorific value on the capacitance is measured. To know the value of capacitance in coal using
inverting amplifier. Coal used as many as thirteen samples. This measurement is done in order to find
the output voltage value of all samples, then the output voltage will be converted to capacitance value
by inserting capacitive sensor into inverting amplifier circuit. Capacitive sensors are designed by
using parallel plate capacitors. The principle of the capacitive sensor is to store the electrical charge
and is influenced by the distance (d) between the plate and the cross-sectional area. In this research,
capacitive sensor is applied to determine the value of capsitansi from coal object having different
calorific value. The optimum frequency used is 500 Hz and the optimum amplitude is 4 Vp-p. the
highest capacitance occurred in the 1867 sample with a value of 3.21158E-09 and the lowest in the
1930 sample with a value of 3.14651E-09.
Keywords:inverting amplifier, capacitive sensor
v
KATA PENGANTAR
1. Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Segala puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat
Allah SWT karena atas berkat, rahmat, hidayah, dan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini diwaktu yang tepat.
2. Bapak M.Zainuddin (alm) dan Ibu Siska Nopita. Orang tua yang selalu memberi
dukungan dan mendoakan penulis untuk selesai tepat waktu. Terimakasih ibu sudah
menjadi orang tua tunggal yang selalu mengajarkan bahwa kesabaran dalam menuntut
ilmu sangat penting. Dan semata-mata untuk ibadah dan mencari keberkahan.
Terimakasih untuk alm ayah yang selalu menjadi sosok panutan bagi penulis.
3. Bapak Djunaidi sosok pahlawan yang luar biasa. Terimakasih sudah menjadi paman
yang selalu membimbing dan memberikan penulis Pendidikan hingga saat ini.
terimakasih telah menggantikan sosok ayah bagi penulis.
4. Herdyansyah ZS, S.E kakak kandung yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi serta doa setiap saat pada penulis. Sehinngga penulis selalu penuh semangat
untuk menyelesaikan kuliah ini.
5. Rachel Putri Kahendra Adek kandung yang selalu memberikan semangat dan doa
setiap saat pada penulis serta menjadi motifasi bagi penulis agar menjadi teladan dan
baik dalam segala hal.
6. Bapak Dr. Mamat Rokhmat, S.Si., M.T selaku Kaprodi Teknik Fisika yang telah
banyak memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan.
7. Bapak Dr. Dudi Darmawan, S.Si., M.T selaku pembimbing I yang selalu
mengajarkan banyak hal baik Tugas Akhir maupun inspirasi dalam kehidupan.
Semoga menjadi keberkahan dan Allah membalas amal kebaikan Bapak, Aamiin.
8. Bapak Ahmad Qurthobi S.T.,M.T selaku pembimbing II yang selalu memberikan
masukan dan saran terbaik dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Terimakasih atas
segalanya Pak, semoga ilmu yang Bapak berikan menjadi keberkahan dan Allah SWT
senantiasa membalas amal kebaikan Bapak, Aamiiin.
9. Ibu Hertiana Bethaningtyas Dyah. M.T telah menjadi dosen wali yang sanagt
peduli, tempat curhat, dan terbaik dalam segala hal. Semoga Allah senantiasa
membalas semua kebaikan Ibu, Aaamiin.
10. Dosen S1 Teknik Fisika, Bapak Suwandi, Bapak Suprayogi, Bapak Reza, Bapak
Abrar, Bapak Mamat, Bapak Ramdlan, Bapak Saladin, Bapak Ery, Bapak Tri,
Bapak Asep, Bapak Indra, Ibu Puri, Ibu Memo, dan seluruh staff pengajar, dosen
LB dan staff administrasi FTE. Terimakasih atas ilmu dan pengajaran yang telah
diberikan selama kurang lebih empat tahun. Semoga ilmu yang
11. Eriyan Putra Pratama yang selalu setia dengan sabar membantu dan mengantar
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. semoga kebaikannya menjadi saksi di
akhirat dan selalu dimudahkan dalam segala hal.
12. Paras Novinda terimakasih sudah menjadi partner yang sangat setia dan selalu
memberikan motivasi bagi penulis. Semoga diberi kemudahan untuk segala hal.
13. Fira Fauziah, Fani Putri, Fariqoh dan Agung selalu membantu penulis disaat
penulis kesusahan, mengajarkan arti pertemanan dan selalu membuat penulis rindu.
14. Indah, Dinda, Alif, Ria, Dodok , Nurul dan Laras Dimas, Yudda, Dico, Tomi,
Arfihan, dan Joehady. Sahabat kecil yang selalu membuat penulis rindu dan
semangat untuk segera menyelesaikan kuliah ini.
15. Penghuni Lababoratorium Sistem Dinamik dan Kontrol.Terimakasih telah menjadi
bagian cerita dalam perjalanan hidup penulis.
16. Keluarga Teknik Fisika 1 2013, yang tidak dapat penulis sebut satu persatu namanya,
terimakasih telah menjadi keluarga selama menjalani perkuliahan di Teknik Fisika,
senang dapat mengenal dan berjuang bersama. Semoga kita selalu sukses di jalan yang
dipilih masing – masing, Aamiin. See you on Top!
Penulis menyadari masih banyak lagi nama – nama yang telah berjasa mengisi dan
berkontribusi pada karya penulis yang belum dapat peneliti cantumkan. Semoga Alla SWT
membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini. Aaamiiin yaa Robbal`Alamiin.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
ABSTRACT..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................................ix
BAB 1...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
DASAR TEORI...........................................................................................................4
2.1 Batubara............................................................................................................4
2.1.1 Materi Pembentuk Batubara...................................................................4
2.1.2 Jenis-jenis Batubara.................................................................................5
2.2 Nilai Kalori............................................................................................................7
METODE PENELITIAN.........................................................................................13
SIMPULAN...............................................................................................................26
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................26
5.2 Saran....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................27
LAMPIRAN...............................................................................................................29
PENDAHULUAN
Dengan adanya proses pembakaran akan merusak objek yang akan diukur
dan memakan waktu yang cukup lama. Maka selain dengan cara membakar
diperlukan cara lain untuk mengidentifikasi jenis batubara seperti
membandingkan nilai kapasitansi yang ada pada batubara untuk mendapatkan
nilai kalori. Metode Non-destructive Testing (NDT) diharapkan dapat digunakan
untuk menentukan jenis objek berdasarkan nilai kapasitansinya. Non-destructive
Testing didefinisikan sebagai metode untuk mengidentifikasi sifat fisis dan
mekanis bahan tanpa menimbulkan kerusakan yang dapat mengubah kemampuan
pemanfaatan akhir dari bahan tersebut [3].
Dari semua jenis batubara yang ada di Indonesia sangat jarang sekali
mengukur nilai kalori tanpa dibakar. Padahal dengan cara mengukur nilai
kapasitansi dengan menggunakan kapasitor plat sejajar, maka bisa menjadi
patokan untuk mengukur nilai kalori yang ada pada batubara. Nilai kapasitansi
yang didapat akan dijadikan plot untuk mengetahui nilai kalori yang ada di
batubara tersebut, sehingga tidak merusak objek yang akan dikur. Oleh karena itu
dilalukan penelitian ini sebagai tugas akhir. Harapannya agar lebih mudah untuk
mengetahui nilai kalori batubara yang ada tanpa merusak objek dengan
membandingkan nilai kapasitansi dan nilai kalori.
1. Dalam pengujian ini batubara yang digunakan adalah bitumen dan sub-
bitumen dalam bentuk bubuk dan berjenis gross.
2. Dalam pengujian ini menggunakan metode elektrik.
BAB 1 Pendahuluan
DASAR TEORI
2.1 Batubara
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batubara bisa terbakar,
terbentuk dari endapan, batuan organik yang terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Batubara biasa di gunakan sebagai sumber pembangkit listrik di hampr
40% di dunia. Selain sebagai sumber pembangkit listrik batubara juga di gunakan
sebagai bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah industry kertas dan semen,
batu bara yang ada didalam tanah juga bisa menghasilkan gas. Batubara juga
banyak digunakan sebagai sumber energi oleh beberapa negara maju yang tidak
memiliki sumber minyak, maka batu bara yang menjadi alternatif energi paling
murah dan mudah di temukan. Akan tetapi batubara memiliki kekurangan yaitu
mencemari lingkungan. Indonesia juga termasuk salah satu produsen dan eksportir
batubara terbesar di dunia, terutama berada di pulau Kalimantan dan pulau
Sumatra[4].
b. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari
alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
c. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama
pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara.
Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan
tumbuh di iklim hangat.
d. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur
Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal
pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti
gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian
seperti di Australia, India dan Afrika.
e. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan
modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga,
kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang
dapat terawetkan[5].
a. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, batubara ini biasanya berwarna
hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur
Karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Terlihat pada gambar 2.1
dibawah
Kualitas
NO Kelas KCal/Kg
1 Rendah <4000
2 Sedang 4000 – 5800
3 Tinggi 5800 – 7800
4 Sangat Tinggi >7800
Kapasitor terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik. Akibat dari adanya aliran listrik yang merupakan aliran elektron, atom
penyusun dielektrik menjadi tidak seimbang dan akhirnya menimbukan muatan
listrik. Sehingga setiap bahan dielektrik memiliki nilai permitivitas masing-
masing dan akhirnya mempengaruhi nilai kapasitansi.
Besarmya muatan yang tersimpan dalam kapasitor tergantung pada daya
tampung muatan kapasitor tersebut. Setiap kapasitor memiliki daya tampung
muatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu ada suatu besaran yang menentukan
perbedaan muatan maksimum yang bisa disimpan dalam suatu kapasitor, yakni
kapasitansi [8].
Q
C=
V
Dimana:
ε0 A
∁=
d
Dimana :
F
ε : Permitivitas bahan dalam satuan
m
A: Luas plat dalam satuan m 2
d: Jarak antara kedua plat dalam satuan m
Dimana:
Vo = Tegangan Output (V)
Vi = Tegangan Input (V)
R f = Resistor feedback (Ω)
R = Resistansi (Ω)
Cs = Sensor Kapasitor (F)
BAB 3
METODE PENELITIAN
6. Sampel batubara sisisipkan pada kedua plat tembaga dan sensor kapasitif
diberi tegangan. Diilihat nilai tegangan output.
8. Setelah mendapatkan nilai kapasitansi, maka akan di buat plot berupa nilai
kapasitansi terhadap nilai kalori batubara.
0.04
0.03
0.02
0.01
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Pada gambar 4.1 menunjukkan grafik persamaan linear pada variasi frekuensi
terhadap tegangan keluaran yang dibaca dengan menggunakan multimeter.
Tegangan keluaran didapat dengan menggunakan rangkaian penguat inverting
yang diberikan tegangan masukkan sebesar 5 volt dan menggunkan kapasitor
murni 1 nF.
f(Vo) dengan kapasitor 5 nF
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Sedangkan pada gambar 4.3 menggunakan kapasitor murni 10 nF. Nilai tertinggi
pada variasi frekuensi terhadap nilai tegangan keluaran adalah pada frekuensi ke
1000 Hz dengan nilai kapasitansi sebesar 0,408 V.
f(Vo) dengan kapasitor 22 nF
1
frekuensi (Hz)
1.6
1.2
0.8
0.4
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Pada gambar 4.5 variasi frekuensi terhadap tegangan keluaran dan menggunakan
kapasitor 47 nF. Nilai terendah yang diproleh yaitu 0,182 V dan nilai tertinggi
yaitu 1.795 V.
f(Vo) dengan kapasitor 56 nF
2.5
tegangan keluaran (V)
2
1.5
0.5
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Pada gambar 4.6 dapat dilihat semakin besar nilai frekuensi maka semakin tinggi
pula nilai tegangan keluar yang dibaca oleh multimeter. Pada variasi frekuensi ini
menggunakan kapasitor 56 nF.
2.5
2
1.5
1
0.5
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Pada gambar 4.7 nilai tegangan keluaran yang di peroleh linear hanya saja pada
pada frekuensi 200 mengalami kenaikan yang sedikit. Variasi frekuensi ini
dilakukan dengan menggunakan kapasitor 68 nF.
f(Vo) dengan kapasitor 82 nF
4
tegangan keluaran (V)
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
Sedangkan pada gambar 4.8 nilai tegangan keluaran pada frekuensi 900 Hz
mengalami sedikit kenaikan. Kapasitor yang digunakan adalah 82 nF dan
diberikan tegangan masukan sebesar 5 Volt. Sehingga grafik yang di dapat linear.
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
frekuensi (Hz)
C(Vo)
2.500
f(x) = 0.28 x − 0.48
2.000 R² = 0.97
Tegangan (Vo)
1.500
1.000
0.500
0.000
0.000E+00 2.000E+00 4.000E+00 6.000E+00 8.000E+00 1.000E+01 1.200E+01
kapasitor
Nilai Kalori
No Sampel Kkal/gr
1 1935 6.171
2 1930 4.482
3 1934 5.762
4 1876 5.113
5 1932 5.186
6 1867 5.885
7 1936 3.003
8 1879 5.467
9 1933 5.785
10 2044 5.017
11 1875 5.397
12 1874 4.575
13 1877 4.34
Dari tabel 4.1 terlihat nilai kalori yang terkandung didalam tiga belas sampel
batubara yang dijadikan objek. Setelah rangkaian sudah mendeteksi dengan baik,
lalu kapasitor murni akan diganti dengan sensor kapasitif yang memiliki nilai
sebesar 2 nF. Setelah sensor kapasitif dipasang pada rangkaian dan objek batubara
dimasukkan pada sensor kapasitif. Rangkaian diberikan tegangan masukkan
sebesar 5 volt, dengan amplitude sebesar 4 Vp-p, dan frekuensi sebesar 500 Hz,
tegangan keluaran yang dihasilkan akan dibaca menggunakan multimeter. Hasil
tegangan keluaran di konversi menjadi nilai kapasitasi. Terlihat pada gambar 4.3
dibawah
K(Vo)
0
0
nilai kapasitansi
0
3 4.34 4.48 4.58 5.02 5.11 5.19 5.4 5.47 5.76 5.79 5.89 6.17
sampel batubara (kcal/kg)
Pada gambar 4.3 telihat hasil keluaran tegangan yang dihasilkan oleh nilai kalori
terhadap kapasitansi memiliki nilai maksimum pada sampel 1867 dengan nilai
3.21558E-09 dan minimum pada sampel 1930 dengan nilai sebesar 3.14651E-09.
BAB V
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
5.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat memperbaiki kekurangan
dan dapat mengembangkan apa yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] “4 Jenis dan 9 Penggunaan Batubara untuk Industri”, (online),
https://www.amazine.co/39172/4-jenis-dan-9-penggunaan-batubara-untuk-
industri/, diakses 15 agustus 2017
[2] Permadi,Rendi. 2015. Analisis Batubara Dalam Penentuan Kualitas
Batubara Untuk Pembakaran Bahan Baku Semen Di P.T. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Palimanan-Cirebon. Tugas Akhir. Jurusan S1 Teknik
Pertambangan. Universitas Islam Bandung.
[7] “pengertian definisi kalor dan teori kalor umum dasar kuantitas jumlah panas
pendidikan ilmu sains fisika via internet gratis”, (online),
http://organisasi.org/pengertian_definisi_kalor_dan_teori_kalor_umum_dasar_kua
ntitas_j umlah_panas_pendidikan_ilmu_sains_fisika, diakses tanggal 3 september
2017
[8] Darmawan, Dudi. 2010. Bertanya Fisika Seri Listrik Magnet. Bandung.
Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pengukuran Kapasitor terhadap Tegangan
Kapasitor (nF) Tegangan Output (V)
1.000E-09 0.020
5.000E-09 0.105
1.000E-08 0.207
2.200E-08 0.438
4.700E-08 0.955
5.600E-08 1.193
6.800E-08 1.404
8.200E-08 1.687
1.000E-07 2.215