Anda di halaman 1dari 55

PENENTUAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI (TOLL

FEE) PADA RUAS PIPA X DENGAN MENGANALISA


SENSITIVITAS PARAMETER COST OF SERVICE

SKRIPSI
Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Oleh
Aulia Alfath
071001500024

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020

i
DETERMINATION OF TARIFFS FOR TRANSPORTING
NATURAL GAS (TOLL FEES) ON PIPE SECTION X
BY ANALYZING THE SENSITIVITY OF THE
COST OF SERVICE PARAMETERS

FINAL ASSIGNMENT
Submitted as a requirement to obtain Undergraduate in study program of
Petroleum Engineering, Faculty of Earth Technology and Energy

By
Aulia Alfath
071001500024

PETROLEUM ENGINERING DEPARTEMENT


FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY
TRISAKTI UNIVERSITY
2020

ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENENTUAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI (TOLL
FEE) PADA RUAS PIPA X DENGAN MENGANALISA
SENSITIVITAS PARAMETER COST OF SERVICE

SKRIPSI
Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Oleh
Aulia Alfath
071001500024

Foto
2x3

Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Bayu Satyawira, M.Si Cahaya Rosyidan, M. Sc


NIK: NIK:

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan

(Ir. Abdul Hamid, M.T.)


NIK: 1894/Usakti

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Penentuan Tarif Pengangkutan Gas Bumi (Toll Fee)
Pada Ruas Pipa X Dengan Menganalisa Sensitivitas Parameter Cost of
Service” telah dipertahankan di depan tim penguji pada hari …............. tanggal
…...................…...

TIM PENGUJI
1. (Nama Ketua Penguji) Ketua Penguji (............................)

2. (Nama dosen PA) Pembimbing Akademik (............................)

3. (Nama dosen Pembimbing 1) Pembimbing Utama (............................)

4. (Nama dosen Pembimbing 2) Pembimbing Pendamping (............................)

5. (Nama dosen Penguji 1) Anggota Penguji (............................)

6. (Nama dosen Penguji 2) Anggota Penguji (............................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan

(Ir. Abdul Hamid, M.T)


NIK: 1894/Usakti

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Aulia Alfath


Nim : 071001500024
Program studi : Teknik Perminyakan
Fakultas : Teknologi Kebumian dan Energi
Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Trisakti Hak Bebas Royalti Non ekslusif (Non-exclusive-Royalty-Free-
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Penentuan Tarif Pengangkutan Gas Bumi (Toll Fee) Pada Ruas Pipa X
Dengan Menganalisa Sensitivitas Parameter Cost of Service”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
ekslusif ini Universitas Trisakti berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan menyebarkan
skripsi saya sesuai aturan, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Tempat, (19/2/2020)
Yang membuat pernyataan

Materai
Rp 6000-,

(Aulia Alfath)

v
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya Mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan, Fakultas


Teknologi Kebumian dan Energi, Usakti yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aulia Alfath


Nim : 071001500024

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul :


PENENTUAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI (TOLL FEE) PADA
RUAS PIPA X DENGAN MENGANALISA SENSITIVITAS
PARAMETER COST OF SERVICE
Adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bebas dari peniruan
terhadap karya dari orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjuk
sesuai dengan cara-cara penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam skripsi
ini terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk peniruan lain yang dianggap
melanggar peraturan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Tempat, (19/2/2020)
Yang membuat pernyataan

Materai
Rp 6000-,

(Aulia Alfath)

vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang sangat idealis ini yang berjudul “Penentuan Tarif
Pengangkutan Gas Bumi (Toll Fee) Pada Ruas Pipa X Dengan Menganalisa
Sensitivitas Parameter Cost Of Service” dengan penuh semangat dan tepat
waktu. Tugas akhir ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas
Tekmologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti.
Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta
kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pertama saya
ucapkan terimakasih kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
MIGAS) Direktorat Gas Bumi yang telah bersedia mengajarkan dan memberikan
data data untuk keperluan penelitian. Dan juga rasa terimakasih penulis sampaikan
atas dukungan dan bantuan yang penulis peroleh baik langsung maupun tidak
langsung kepada:
1. Bagina Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan serta mengajarkan
agama islam kepada seluruh umatnya di dunia dan menginspirasi hambanya
untuk selalu menjadi lebih baik.
2. Bapak Muhammad Jafar dan Ibu Kisriyati yang tidak pernah lelah
mendoakan serta mendukung anaknya dalam mengarungi kehidupan di
dunia dan akhirat pagi, siang, dan malam.
3. Bapak Ir. Bayu Satiyawira, M.Si selaku pembimbing utama penulis yang
tidak pernah lelah memberikan support untuk menjadi lebih baik.
4. Bapak Cahaya Rosyidan, M.Sc selaku pembimbing kedua penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir yang juga tidak pernah lelah memberikan saran
terbaik untuk penulis.
5. Abang, kaka, dan adik yang selalu menjadi motivator penulis
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

vii
6. Bapak DR. Ibrahim Hasyim, SE.MM. yang telah memberikan kepercayaan
serta kesempatan kepada saya untuk belajar hal baru.
7. Bapak RM Irawan Bayu Kusuma selaku kepala seksi akun tarif
pengangkutan gas bumi yang juga pembimbing saya di BPH MIGAS
yang telah mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk membagi ilmunya
untuk menyelesaikan Tugas Akhir.
8. Ka arin, bang rio, bang deni dan semua abang/kakak BPH MIGAS yang
tidak bisa saya sebutkan semuanya yang telah membantu saya
menyelesaikan penelitian.
9. Bapak Ir. Abdul Hamid, MT, selaku ketua prodi Sarjana Teknik
Perminyakan.
10. Ibu Dr. Ir. Ratnayu Sitaresmi Hendri, MT selaku dosen wali saya yang tak
pernah lelah membimbing saya dari botak.
11. Teman-teman 2015, koalisi kabinet sinergi, dan seluruh jurusan yang telah
berdinamika bersama di Universitas Trisakti.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan kemampuan


dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Untuk itu kritik dan saran serta petunjuk dalam
penyelesaian tulisan ini sangat diharapkan.
Akhir kata penulis berharap agar tulisan ini dapat menjadi sumbangan penulisan
dan informasi bagi kemajuan dunia Energi Khususnya di bidang Minyak dan Gas
Bumi. Sehingga negara Indonesia menjadi adil dan makmur serta diridhoi oleh
Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 Februari 2020

Aulia Alfath

viii
ABSTRAK

Penentuan Tarif Pengangkutan Gas Bumi (Toll Fee) Pada Ruas


Pipa X Dengan Menganalisa Sensitivitas Parameter Cost of
Service

Aulia Alfath
Nim: 071001500024
Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Kebumian dan Energi,
Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi, jumlah kebutuhan energi
semakin meningkat kebutuhannya. Salah satu cabang energi yang paling besar
komoditasnya adalah minyak dan gas, minyak bumi dapat diolah dan menjadi
banyak jenis produk serta manfaatnya begitu juga dengan gas bumi dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tanga, industri besar bahkan pembangkit
listrik, keduanya menggerakan roda perekonomian, menerangi, dan memenuhi
kebutuhan manusia. Tapi apakah semua jumlah itu cukup untuk Indonesia di masa
depan, yang pasti tidak. Hingga saat ini Indonesia mengandalkan impor untuk
memnuhi 50% minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan energi harianya. Salah
satu solusi untuk keluar dari keterpurukan ini adalah mengkonversi energi yang ada
menjadi energi dalam bentuk lain yang lebih ramah lingkungan. Indonesia memiliki
cadangan gas yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan
industri. Hanya saja, baik harga atau sistem terkait gas yang ada sekarang belum
maksimal. Hal yang dapat meringankan beban negara salah satunya adalah
pengggunan jaringan gas rumah tangga, sejumlah masyarakat masih ragu
mengggunakannya meskipun harganya relatif murah ketimbang LPG. Dalam
penentuan harga gas tersebut salah satu komponen yang berpengaruh untuk
menentukan harga gas adalah toll fee tersebut melalui pipa-pipa untuk dialirkan.
Sehingga penulis bertujuan melakukan penelitian ini agar bisa mengedukasi serta
memaksimalkan solusi atas ketergantungan energi, contoh lokasi yang penulis
ambil terletak di Provinsi Sumatra Utara, dengan pipa sepanjang 156.5 km
terbentang dari Pipa X1 hingga X3. Dengan OD 16” sepanjang 18.5 km dan existing
OD 12” sepanjang 138 km. Kapasitas maksimal kedua pipa tersebut adalah 150
MSCFD dan 75 MSCFD, dan rata rata volume yang mengalir tidak sampai 10%.
Pembangunan ruas pipa X ini memerlukan biaya sebesar $42,391,716 USD, dan
hampir 55% dari angka total tersebut adalah material pipa termasuk fitting, coating,
dan lainnya. Dengan rata-rata revenue per tahun $11,561,943 proyek ini saja
mampu balik modal kurang dari 5 tahun. Dengan analisa perhitungan tarif besarnya
mampu dihitung sehingga menjadi $7.49 dan dapat lebih ekonomis.

Kata kunci: Energi, Jaringan Gas Bumi, Toll Fee

ix
ABSTRACT

Determination Of The Tariffs For Transporting Natural Gas (Toll


Fee) On Pipe Section X by Analyzing The Sensitivity Of The Cost Of
Service Parameters

Aulia Alfath
Nim: 071001500024
Study Program of Petroleum Enginering, Faculty Of Earth
Technology and Energy, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Along with the increasing population, the amount of energy needs is


increasing. One of the biggest branches of energy is oil and gas, petroleum can be
processed and become many types of products and its benefits as well as natural
gas can be used for household needs, large industries and even power plants, both
of which drive the wheels of the economy, illuminate, and meet human needs. But
whether all of that amount is sufficient for Indonesia in the future, certainly not.
Until now, Indonesia has relied on imports to meet 50% of crude oil to meet its
daily energy needs. One solution to get out of this slump is to convert existing
energy into energy in other forms that are more environmentally friendly. Indonesia
has large enough gas reserves to meet household and industrial needs. It's just that,
the price or the existing gas-related system is not maximal yet. One of the things
that can ease the burden on the state is the use of household gas networks, some
people are still hesitant to use it even though the price is relatively cheap compared
to LPG. In determining the gas price, one of the components that has an effect on
determining the gas price is the toll fee through pipes to be channeled. So the
authors aim to conduct this research in order to educate and maximize solutions
for energy dependency, for example the location I took is located in North Sumatra
Province, with a pipeline stretching 156.5 km from X1 to X2. With OD 16 "along
18.5 km and existing OD 12" along 138 km. The maximum capacity of the two pipes
is 150 MSCFD and 75 MSCFD, and the average volume that flows is not up to
10%. The construction of the pipe section X requires a cost of $ 42,391,716 USD,
and nearly 55% of the total is pipe material including fittings, coatings, and others.
With an average annual revenue of $ 11.561,943 this project alone should have
been able to return on investment for less than 5 years. With tariff analysis, the
amount can be optimized with volume by reducing a few dollars per MBTU, to $
7.49 making it more economical.

Keywords: Energy, Natural Gas Network, Toll Fee

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


TITTLE PAGE ......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... v
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG....................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...................................................... 3
1.4 Batasan Masalah............................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN UMUM .................................................................................. 5


II.1 Obyek Penelitian .............................................................................. 5
II.1.1 Letak dan Identifikasi ................................................................... 6
II.2 BPH MIGAS .................................................................................... 6
II.2.1 Tugas & Wewenang...................................................................... 7
II.2.2 Struktur Organisasi ....................................................................... 8
II.3 Macam-macam sistem Tarif Gas Bumi Melalui Pipa ...................... 9
II.4 Sistem Penentuan Toll Fee di Indonesia ........................................ 10
II.5 Komponen Penentuan Tarif ........................................................... 11
II.5.1 Cost of Service ......................................................................... 11
II.6 Tingkat Pengembalian Investasi .................................................... 12
II.7 Biaya Penyusutan (Depresiasi) ...................................................... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 15


III.1 Pembuatan Analisa Cash Flow ..................................................... 15
III.1.1 Parameter Dalam Perhitungan ................................................... 15
III.1.2 Prosedur Kerja ........................................................................... 16
III.12 Diagram Alir ............................................................................... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 20


IV.1 Cash Flow .................................................................................... 20
IV.1.1 Volume Gas per Tahun.............................................................. 20

xi
IV.1.2 Biaya Operation and Maintenance ........................................... 21
IV.1.3 Depresiasi .................................................................................. 21
IV.1.4 Biaya Iuran ................................................................................ 22
IV.2 Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital) ........... 22
IV.2.1 Perhitungan Nilai Beta .............................................................. 22
IV.2.2 Perhitungan Cost of Debt .......................................................... 23
IV.2.3 Perhitungan Cost of Equity ........................................................ 24
IV.2.4 Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital) ........ 24
IV.3 Penentuan Toll Fee Ruas Pipa X .................................................. 25
IV.4 Resume Hasil Perhitungan ........................................................... 26
IV.4 Analisa Sensitivitas ...................................................................... 26
IV.4.1 Volume Sensitivity ............................................................ 26
IV.4.2 Variant Material Cost Analysis ....................................... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 29


V.1 Kesimpulan .................................................................................... 29
V.2 Saran .............................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31


LAMPIRAN .......................................................................................................... 33

xii
DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1 Perhitungan Volume Tahunan ........................................................... 21


Tabel IV. 2 Perhitungan Biaya Operation and Maintenance ............................... 21
Tabel IV. 3 Perhitungan Depresiasi ...................................................................... 22
Tabel IV. 4 Perhitungan Iuran 3 Tahun Pertama .................................................. 22
Tabel IV. 5 Perhitungan Cost of Debt ................................................................... 23
Tabel IV. 6 Perhitungan Cost of Equity ................................................................ 24
Tabel IV. 7 Perhitungan WACC ........................................................................... 25
Tabel IV. 8 Perhitungan Toll Fee.......................................................................... 25

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Lokasi Ruas Pipa Transmisi X……………………………………... 5


Gambar II. 2 Lokasi Tanah Pipa Transmisi X……………………………………. 6
Gambar II. 3 Struktur organisasi BPH Migas......................................................... 8
Gambar II. 4 Presentase Perhitungan Pembangunan Pipa………………………. 12
Gambar III. 1 Diagram Alir Prosedur Kerja………………………………...........19
Gambar IV. 1 Chart Beta…………………………………………………………23
Gambar IV. 2 Grafik Sensitivitas Volume ............................................................ 27
Gambar IV. 3 Grafik Sensitivitas Nilai Basis Aset ............................................... 28

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Komponen Perhitungan Weighted Averaged Cost of Capital .......... 34


Lampiran B Komponen Analisa Sensitivitas ........................................................ 38

xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN Nama Pemakaian


pertama kali
pada halaman

APBN Anggaran Pembelanjaan Negara 1


BPH Badan Pengatur Hilir 2
BPMEM Base Premium for mature Equity Market Special 2
COD Cost of Debt 2
COE Cost of Equity 2
ICRP Indonesia Country Risk Premium 2
IRR Interest Rate of Return 2
MBTU Million British Thermal Unit ix
MIGAS Minyak dan Gas 2
MSCFD Million Standard Cubic Feet ix
LPG Liquifued Petroleum Gas ix
USD United Stated Dollar ix
WACC Weighted Average Cost of Capital 2

LAMBANG

% Persen ix
$ Dolar Amerika ix
“ Inci ix
β beta ix
CoD Cost of Dent 12
CoE Cost of Equity 12
D Debt 12
E Equity 12
ί Interest Rate 12
Km Kilometer ix

xvi
BAB I PENDAHULUAN

Tarif pengangkutan gas bumi atau yang biasa disebut dengan istilah toll fee
merupakan suatu besaran biaya yang dibebankan oleh regulator kepada badan usaha
tertentu atas dasar penggunaan fasilitas jaringan gas bersama yang dimiliki oleh
badan usaha pembangun pipa gas tersebut. Kegiatan usaha penyediaan infrastruktur
jaringan pipa gas atau kegiatan usaha pengangkutan gas melalui pipa, adalah
merupakan kegiatan usaha yang bersifat monopoli alamiah (natural monopoly),
sedangkan kegiatan pemasokan dan perniagaan gas bumi adalah merupakan
kegiatan yang potensial untuk dikompetisikan (Purwanto, 2014).

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan komoditas terbesar yang dibutuhkan seluruh manusia untuk
menjalankan aktifitas dan menggerakan roda perekonomian baik yang sifatnya
mikro maupun makro. Namun, keberadaan energi ini semakin lama harganya
semakin mahal. Energi yang nilai ketergantungannya masih sangat besar hingga
sekarang adalah minyak dan gas bumi. Masyarakat Indonesia sering menerima
paradoks bahwa negara kita kaya akan sumber daya alam, namun tidak dengan
kenyataannya yang diterima oleh masyarakat. Salah satu kasus yang nyata adalah
pengelolaan gas yang berada di Bontang dan Tangguh, gas Tangguh di Teluk
Bintuni, Papua Barat. Eksplorasi gas dilakukan perusahaan asing dan dipatok
dengan harga US$ 3,35. Sedangkan gas yang sama dari lapangan gas Bontang yang
dikelola Pertamina bisa dijual dengan harga US$20 per mmbtu (Prabowo, 2018).
Sadar atau tidak, penurunan produksi minyak bumi sudah mulai terjadi di Indonesia
terus menerus (ESDM, 2007). Indonesia saat ini hanya mengandalkan lapangan tua,
sehingga produksi harian Indonesia tidak mencukupi setengah dari kebutuhannya.
Sehingga harus dilakukan import setiap harinya dan hal itu dilakukan sejak tahun
2004 hal ini menghabiskan cukup besar menghabiskan cadangan defisa negara
(Kasali, 2015).
Salah satu upaya pemerintah dalam melakukan penanggulangan kelangkaan
energi ini adalah dengan memindahkan penggunaan bahan bakar minyak menjadi
bahan bakar gas. Bagi masyarakat yang hidup di kota besar seperti ibu kota tentu
tidak asing mendengar moda transportasi umum berbahan dasar gas, bahan industri-

1
industri besar pun sudah mulai beralih fungsi ke gas sebagai pembangkit, pemanas,
atau pemasaknya. Indonesia pun sedang berusaha mengembangkan dan
mengenalkan jaringan gas kota, pemerintah menargetkan 4,7 juta sambungan
rumah (SR) di tahun 2025 dan APBN sendiri yang masih jadi penopang
pembangunannya hal ini lebih efesien dan juga harganya bisa lebih baik untuk
masyarakat (RUEN ESDM, 2019).
Mirip dengan minyak mentah dan batubara, gas alam adalah bahan bakar fosil
yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan mikroorganisme, tersimpan dalam
di bawah tanah selama jutaan tahun. Sebelum dipakai, gas tersebut harus
dibersihkan terlebih dahulu dari zat-zat pengotor lalu ditansportasikan ke konsumen
melalui pipa. Di Indonesia, transportasi gas bumi diatur oleh suatu badan yang
bernama BPH MIGAS (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas). Badan ini yang
mengatur usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa termasuk penentuan tarif
pemakaian atau sewa pipa (toll fee) dengan prinsip akuntabel, adil, transparan, dan
wajar maksud dan tujuan BPH MIGAS yang terdapat pada peraturan nomor 8 tahun
2013.
Umur pipa gas umumnya berkisar 15 hingga 20 tahun, dalam kurun waktu
tersebut dapat memiliki kemungkinan penambahan aliran gas bumi yang melewati
pipa tersebut, sehingga dapat menurunkan atau menaikan biaya toll fee. Tarif sewa
pipa ini mulanya diusulkan oleh pemilik pipa (transporter) untuk mengganti
investasi yang telah dilakukan untuk membangun pipa tersebut. Penambahan
pasokan gas berdampak pada bertambahnya investasi karena adanya pemasangan
pipa baru untuk jalur ke pipa yang sudah ada. Dari uraian tersebut penulis membuat
penelitian yang juga sekaligus Tugas Akhir dengan judul “Penentuan Tarif
Pengangkutan Gas Bumi Pada Ruas Pipa X dengan Menganalisa Sensitivitas
Parameter Cost of Service”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, yaitu:
a. Berapa besar nilai beta dari badan usaha tersebut
b. Berapa besar nilai Risk Free rate
c. Berapa besar nilai BPMEM (Base Premium for mature Equity Market)
d. Berapa besar nilai ICRP (Indonesia Country Risk Premium)

2
e. Berapa besar nilai COE (Cost of Equity) dari proyek pipa gas tersebut
f. Berapa besar nilai COD (Cost of Debt) dari proyek pipa gas tersebut
g. Berapa besar nilai IRR (Interest Rate of Return) 2019 dengan metode
WACC
h. Berapa nilai Toll Fee proyek tersebut
i. Berapa harga varian material pipa tersebut
j. Bagaimana pengaruh nilai material dan volume terhadap nilai sewa tarif
pipa tersebut

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:
a. Menentukan nilai varian volume pipa berdasarkan nilai material pipa
semula
b. Menghitung biaya material pipa dari minimum hingga minimum size
c. Mengetahui berapa besar tarif sewa pipa (toll fee)
d. Mengetahui faktor apa yang sangat berpengaruh dalam menentukan besar
atau kecilnya toll fee

1.4 Batasan Masalah


Perhitungan tarif sewa pipa ini dilakukan pada sepanjang ruas pipa X di provinsi
Sumatera Utara. Panjang ruas pipa dari X1 menuju X2 adalah 18.5 kilometer
dengan diameter pipanya berukuran OD 16” API 5L X-52 kapasitas maksimum 150
MMSCF. Panjang ruas pipa dari X2 hingga X3 adalah 138 kilometer pipa ini adalah
pipa existing dengan diameter pipanya berukuran OD 12” API 5L X-52 kapasitas
maksimum 75 MMSCF. Penentuan variasi harga pipa berdasarkan satu perusahan
penyedia material pipa saja. Dalam penelitian ini diasumsikan tidak ada swing
karena tidak melewati pembangkit listik. Pencarian nilai IRR dalam penelitian ini
adalah dengan metode WACC (Weighted Average Cost of Capital) beserta
parameter-parameter yang harus dicari sesuai dengan peraturan BPH MIGAS
nomor 8 tahun 2013.

3
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah didapatkannya nilai toll fee yang wajar.
Dengan adanya penelitian ini penulis dan pembaca menjadi tahu bagaimana sistem
penentuan tarif di Indonesia ini berlaku dan siapa regulatornya hingga badan
usahanya. Secara umum tulisan ini membawa pesan juga informasi mengenai apa
faktor yang menyebabkan kenaikan harga suatu barang atau jasa yang dasarnya
terikat terhadap penggunaan gas. Diharapkan ke depan kita menjadi lebih tahu cara
mengefesienkan harga gas yang sampai di end user sehingga industri besar dapat
bersaing keluar dan masyarakat mendapatkan keringanan memenuhi kebutuhan
pokok rumah tangganya.

4
BAB II TINJAUAN UMUM

Gas bumi sebagai salah satu cadangan sumber daya alam yang terbesar di
Indonesia merupakan berkah untuk kita semua. Indonesia harus memanfaatkan
cadangan gas tersebut, salah satu alasannya adalah minimnya emisi pada gas bumi
yang dipakai untuk transportasi, industri, bahkan rumah tangga. Komoditas gas ini
didapatkan oleh Indonesia dengan cara impor, impor LPG Indonesia mencapai 40
triliun rupiah per tahunnya, jumlah ini 70% dari kebutuhan nasional dan sumbernya
adalah impor (BPS, 2018). Sehingga perlu adanya penyesuaian harga dan regulasi
agar meningkatkan investasi, di Indonesia badan yang mengatur hal ini adalah
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH MIGAS), salah satu tugasnya melalui
Direktorat Gas Bumi adalah menentukan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa.
Untuk itu, akan diuraikan pula tugas dan wewenang BPH MIGAS, beserta metode
dan faktor-faktor yang menetukan besaran tarif sewa pipa atau toll fee.

II.1 Obyek Penelitian


Penelitian ini berlokasi di Provinsi Sumatra Utara yang terletak di kawasan
PLTU Belawan, Kota medan melewati Kawasan Industri Medan sampai dengan Sei
Mangkei. Berikut gambar II.1 Lokasi Ruas Pipa Transmisi X

.
Gambar II. 1 Lokasi Ruas Pipa Transmisi X Sumber :
(KJPP Pipa Transmisi,2016)

5
II.1.1 Letak dan Identifikasi
Penelitian ini dilakukan pada 2 ruas pipa transmisi gas X1 hingga X2 memiliki
panjang 18.5 Km dengan diameter 16”. Selanjutnya pipa transmisi gas ruas X2
menuju X3 memiliki panjang 138 Km dengan diameter 12” yang menyambung dari
Kelurahan Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Provinsi Sumatra Utara.
Lokasi ruas pipa X terletak di sebelah barat dari bandara Internasional
Kualanamu, lokasi tersebut dapat dicapai dari arah selatan. Berikut gambar II.2
adalah data tempat ruas pipa X1-X2 dibangun.

Gambar II. 2 Lokasi Tanah Pipa Transmisi X Sumber :


(KJPP Pipa Transmisi,2016)

Lokasi Obyek Ruas Pipa X2 menuju X3 terletak di sebelah tenggara Bandara


Internasional Kualanamu dan sebelah utara dari Danau Toba, lokasi tersebut dapat
dicapai melalui jalan Medan – Pematang Siantar menuju Jalan Perintis
Kemerdekaan. Kedua lokasi dapat diakses dengan transportasi darat, dengan begitu
operasionalnya menjadi mudah dan minim hambatan untuk dilihat.

II.2 BPH MIGAS


Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (disingkat BPH Migas) adalah
suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengaturan pengawasan terhadap
penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakan Minyak dan Gas Bumi serta
Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada Kegiatan Usaha Hilir. Fungsi BPH

6
Migas adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan
pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa,
dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang
ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri (PP nomor 67
tahun 2002) .

II.2.1 Tugas & Wewenang


Badan ini dibentuk sesuai amanat UU No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan
gas bumi. Dalam undang-undang itu disebutkan bahwa salah satu fungsi badan
pengatur ialah meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negari. Adapun tugas
BPH MIGAS yang berkaitan dengan usaha pengangkutan gas bumi berdasarkan
UU Migas adalah pengaturan dan penetapan:
a. Tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa
b. Harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil
c. Pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi.

Dalam melaksanakan ketiga tugasnya BPH MIGAS mempunyai wewenang sebagai


berikut:
a. Menetapkan tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa sesusai prinsip
tekno-ekonomi
b. Menetapkan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil
dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat
c. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus
pengangkutan gas bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
d. Menetapkan dan memberlakukan sistem informasi pengusahaan dan akun
pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
e. Mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan
Usaha yang mempunyai keiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui
pipa, dan mendapatkan biaya hak khusus pengangkutan gas bumi melalui
pipa

7
f. Memberikan hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada ruas
tertentu dan transmisi Gas Bumi pada wilayah tertentu dari jaringan
distribusi Gas Bumi melalui lelang, berdasarkan Rencana Induk Jaringan
dan Distribusi Gas Bumi Nasional.

II.2.2 Struktur Organisasi


BPH Migas memiliki struktur organisasi yang terdiri atas komite dan badan.
Komite terdiri atas 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 8 (delapan) orang
anggota, yang berasal dari tenaga professional. Anggota komite ini diangkat dan
diberhentikan oleh presiden setelah disetujui oleh DPR atas usul menteri.
Sedangkan badan dalam struktur organisasi BPH Migas merupakan direktorat
yang dipimpin oleh seorang direktur. Ada dua direktorat dalam BPH Migas yaitu
Direktorat Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Direktorat Gas Bumi.
Usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa ini berada di bawah Direktorat Gas
Bumi. Berikut gambar II.3 struktur organisasi BPH Migas Direktorat Gas Bumi.

Gambar II. 3 Struktur organisasi BPH Migas Sumber :


(http://jdih.bphmigas.go.id/struktur-organisasi)

Tugas dari Direktorat Gas Bumi adalah mempersiapkan bahan perencanaan


program, perumusan pengaturan, pertimbangan, rekomendasi, pedoman, penetapan
dan melaksanakan pengawasan serta sanksi dalam kegiatan pengangkutan gas bumi
melalui pipa serta peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Direktorat
ini juga membawahi 2 (dua) kelompok kerja yaitu Seksi Kerja Teknis dan Hak
Khusus serta Seksi Akun Pengaturan, Iuran, Tarif, dan Harga. Sehingga sudah jelas

8
bahwa penentuan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa berada dibawah Seksi
Akun Pengaturan, Iuran, Tarif, dan Harga.

II.3 Macam-macam sistem Tarif Gas Bumi Melalui Pipa


Jaringan pipa transmisi atau distribusi ini merupakan fasilitas vital agar gas
bumi dapat sampai ke masyarakat. Pengusahaan jaringan pipa transmisi gas bumi
ini merupakan suatu usaha yang bersifat monopoli alamiah (natural monopoly).
Sehingga diperlukan suatu pengaturan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuatan
untuk menguasai pasar oleh pelaku industri dan dapat merugikan konsumen
(KEMA, 2010). Ada dua tujuan yang harusnya dicapai dalam pengaturan tarif oleh
regulator menurut Graham (Shuttleworth, 2008), yaitu:
a. Regulator seharusnya menentukan tarif yang memungkinkan investor
mendapatkan kembali modal untuk investasi yang efesien
b. Metode penentuan tarif seharusnya mendorong pengembangan dan
pengoprasian jaringan deangan efesien oleh pelaku usaha.

Berikut adalah regulasi yang berlaku dalam pengangkutan gas bumi melalui
pipa transmisi untuk mencapai kedua tujuan diatas (KEMA, 2010):
a. Rate of Return Regulation, regulator menetapkan tarif untuk perusahaan
penyedia jasa transportasi tiap satu atau dua tahun. Tarif yang ditetapkan
dapat menutupi segala biaya produksi dari usaha penyedia jasa trasnportasi
dan tingkat pengembalian dari modal yang membuat investor tertarik.
Regulasi model ini biasanya ditetapkan pada kondisi yang sulit
mendapatkan data untuk estimasi tarif. Biasanya peramalan biaya-biaya
termasuk depresiasi didasarkan pada data tahun lalu dengan penyesuaian
terhadap inflasi.
b. Cap Regulationn, dalam model ini tarif atau keuntungan ditetapkan terlebih
dahulu. Tarif atau keuntungan ini tidak berubah selama periode tertentu,
biasanya 3 hingga 5 tahun. Dengan demikian investor atau penyedia jasa
transportasi akan berusaha melakukan efesiensi atau pengurangan biaya.
Model regulasi seperti ini dibutuhkan data-data yang memadai untuk
mengestimasi tarif dalam periode mendatang.

9
Kedua regulasi tersebut diberlakukan dalam beragam sistem tarif seperti
berdasarkan jarak, perangko/entry exit, atau zona. Secara sederhana tarif sewa pipa
dapat diformulasikan sebagai berikut (Menon, 2005):

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛


Tarif = (II.1)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐺𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Segala biaya yang dikeluarkan akan diganti dengan tingkat pengembalian


tertentu (rate of return) atau dengan cap regulation dimana keuntungan atau tarif
telah ditentukan terlebih dahulu.

II.4 Sistem Penentuan Toll Fee di Indonesia


Penentuan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa diatur oleh BPH Migas
melalui Direktorat Gas Bumi. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan BPH Migas
No.8 Tahun 2013 tentang penetapan tarif penetapan tarif pengangkutan gas bumi
melalui pipa. Tujuan dari adanya peraturan ini adalah agar penetapan tarif dapat
dilaksanakan secara akuntabel, adil, transparan, dan wajar (be just and reasonable).
Arti dari transparan yang dimaksud adalah nyata, jelas, dan terbuka. Sedangkan
akuntabel berarti dapat dipertanggungjwabkan. Lalu adil adalah tidak memihak.
Adapun tujuan dari penetapan toll fee ini adalah :
a. Mengoptimalkan infrastruktur jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi
gas bumi
b. Meningkatkan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri

Regulasi yang berlaku di Indonesia adalah rate of return regulation. Dimana


tingkat pengembalian investasi yang dipakai adalah metode WACC (Weighted
Average Cost of Capital). Regulasi itu dijabarkan dalam dua sistem perhitungan
tarif yang berlaku di Indonesia ini yaitu sistem perangko (entry exit system) dan
sistem jarak. Sistem perangko berarti tarif pengangkutan gas sama dari sumber gas
kepada pelanggan disetiap titik penyerahan pada wilayah tertentu.
Sedangkan sistem jarak memberlakukan tarif yang berbeda tergantung jarak
dari sumber gas kepada pelanggan pada setiak titik serah. Berdasarkan
pertimbangan teknis dan ekonomis, BPH Migas menetapkan sistem tarif yang telah
ditetapkan dapat berubah bila ada beberapa kondisi, yaitu:
a. Adanya investasi baru dan/atau penambahan nilai investasi

10
b. Terjadi pengurangan / penambahan jumlah shipper
c. Adanya perubahan biaya operation and maintenance yang berpengaruh
sangat signifikan terhadap nilai keekonomian transporter
d. Habisnya masa manfaat ekonomis yang diperhitungkan dalam penetapan
tarif yang berlaku
e. Adanya perubahan GTA (Gas Transportation Agreement) yang terkait
dengan perubahan volume Gas Buni yang diangkut.

Tarif yang baru dapat diusulkan oleh transporter atau shipper. Sebelum tarif
baru ditetapkan, dilakukan public hearing terlebih dahulu dengan para pihak.
Namun, dalam peraturan BPH Migas tersebut untuk investasi baru belum ada
ketentuan pihak mana yang nantinya menanggung segala biaya terkait dengan
investasi baru.

II.5 Komponen Penentuan Tarif


Terdapat faktor atau biaya terkait yang berpengaruh terhadap penentuan tarif.
Rumus dasar tarif sendiri adalah cost of service dibagi dengan volume. Adapun
parameternya berupa Nilai Basis Aset, Operation and Maintenance Cost, Iuran,
Pajak, dan Margin. Konstruksi pipa transportasi gas meliputi beberapa komponen
yaitu material (pipa), kompresor, meter station, sistem komunikasi, lahan (right of
way), perizinan dan lingkungan, dan desain konstruksi (Menon, 2005).

II.5.1 Cost of Service


Cost of Service adalah sebutan dari penjumlahan beberapa komponen yang
terdapat dalam nilai tersebut. Setiap komponen memiliki nilai yang berbeda-beda
begitu juga dengan mendapatkan nilainya. Adapun komponen nya seperti dibawah
ini.
1. Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Biaya operasi dan pemeliharaan ini adalah biaya yang wajib disiapkan untuk
kelangsungan umur pipa agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan. Besaran
nilai pemeliharaan dan operasi ini sebesar 3% dari nilai total proyek.
2. Pajak
Sesuai peraturan tentang Pajak Penghasilan Badan Usaha diatas 50 Miliar
Rupiah besaran pajak yang dikenakan adalah 25% dari revenue. Fungsi pajak ini

11
adalah menjamin pemasukan kepada pemerintah karena telah terlaksananya usaha
tersebut di Indonesia.
3. Nilai Basis Aset
Nilai Basis Aset adalah hasil dari penjumlahan macam-macam komponen nilai
yang didalamnya terdiri dari nilai material sebesar 21%, nilai Labor sebesar 44%,
nilai Miscellaneous sebesar 26%, dan Right of Way and Damages sebesar 9% dari
nilai total material.
Seluruh nilai persen ini jika dijumlahkan harus 100% (Oil & Gas Journal
Pipeline Economics Survey) Dibawah ini adalah Gambar II.4 yang menjelaskan
komponen perhitungannya.

Gambar II. 4 Presentase Perhitungan Pembangunan Pipa Sumber :


(https://www.researchgate.net/publication/264440599_Historical_pipeline_constr
uction_cost_analysis)

4. Iuran
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2019, besarnya iuran yang
harus dibayarkan adalah 2.5%. Jumlah Iuran ini nantinya akan masuk kepada
pemerintah melalui badan pengatur atau regulator.

II.6 Tingkat Pengembalian Investasi


Setiap investasi yang dikeluarkan untuk suatu usaha diharapkan akan kembali

12
ditambah untung. Tingkat pengembalian investasi ini dipengaruhi oleh tingkat
resiko usaha itu sendiri. Semakin tinggi resiko suatu usaha maka tingkat
pengembalian yang diharapkan akan semakin tinggi. Selain itu, suku bunga bank
juga mempengaruhi besarnya tingkat pengembalian investasi ini. Terutama bila
sebagian modal untuk investasi berasala dari pinjaman bank. Bila bunga bank tinggi
maka tingkat pengembaliannya juga akan tinggi.
Untuk menentukan tingkat pengembalian investasi ini dikenal dengan istilah
IRR (Interest Rate of Return). Nilai IRR merupakan perhitungan tingkat
pengembalian investasi yang menghasilkan NPV (Net Present Value) sama dengan
0 (nol). Untuk Indonesia diterapkan kebijakan IRR = WACC. Berikut adalah rumus
WACC sesuai dengan peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2013:

𝐷 𝐸
𝑊𝐴𝐶𝐶 = 𝐶𝑜𝐷 (𝐷+𝐸) + 𝐶𝑜𝐸 (II.2)
(𝐷+𝐸)

Debt dan Equity merupakan komponen struktur modal, adapun penjelasan dari
debt merupakan pendanaan modal yang berasal dari pinjaman. Dan equity adalah
modal yang berasal dari ekuitas. Sebagaimana diketahui Cost of Debt merupakan
bunga modal pinjaman dirumuskan sebagai berikut:

𝐶𝑜𝐷 = 𝑖 𝑥 (1 − 𝑇) (II.3)

Dalam rumus tersebut perlu diketahui i (interest rate) merupakan suka bunga
pinjaman, dan T (Tax Rate) merupakan tarif pajak pendapatan perusahaan yang
besarnya mengacu kepada ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Dibawah ini merupakan rumus dari cost of equity sebagai berikut:

𝐶𝑜𝐸 = 𝑅𝑓 + 𝛽(𝐵𝑃𝑀𝐸𝑀 + 𝐼𝐶𝑅𝑃) (II.4)

Rf (Risk Free Rate) merupakan tingkat pengembalian investasi bebas resiko,


yaitu tingkat pengembalian surat utang yang dikeluarkan oleh negara Amerika
Serikat (US Treasury Bond). β (beta) merupakan ukuran fluktuasi portfolio
investasi atau individual instrument investasi dibandingkan dengan pasar (stock
market). Pasar yang dimaksud disini adalah Bursa Efek Jakarta (JKSE), sedangkan
portofolio yang dimaksud disini adalah portofolio perusahaan yang bergerak

13
dibidang pengangkutan dan/atau niaga Gas Bumi yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. BPMEM (base premium for mature equity market) adalah selisih

antara rate of return dari S&P 500 dengan US Treasury Bond (Naumoski, 2011).

Aswath Damodaran telah menyediakan data tersebut di situs Damodaran Online


untuk mendapatkan data equity market premium. Country risk premium suatu
negara adalah perbedaan tingkat bunga suatu sekuritas di pasar negara tersebut,
dengan sekuritas yang sepadan yang diterbitkan oleh negara standar acuan, namun
kedua sekuritas tersebut harus memiliki jatuh tempo yang sama dan menggunakan
pembayaran dalam mata uang yang sama (Purwanto, 2014).

II.7 Biaya Penyusutan (Depresiasi)


BPH Migas menggunakan metoda penyusutan garis lurus (straight line
depreciation method) untuk menghitung biaya penyusutan. Berdasrkan metoda
garis lurus ini, biaya penyusutan dihitung dengan membagi Nilai Basis Aset dengan
estimasi masa manfaat fasilitas jaringan pipa gas (Purwanto, 2014). Maka Salvage
Value untuk perhitungan depresiasi sama dengan nol. Dalam hal jangka waktu
depresiasi, maka Salvage Value untuk perhitungan depresiasi berdasarkan usulan
Transporter (Peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2013).

14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai langkah atau tahapan kerja
dan metode penelitian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung
pengerjaan Tugas Akhir yang dilakukan di BPH Migas (Badan Pengatur Hilir
Minyak dan Gas) di Direktorat Gas bumi. Seluruh sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini sudah melewati proses perizinan terlebih dahulu oleh pihak
yang bertanggungjawab, sehingga data yang penulis gunakan adalah data
mendekati primer. Kemudian dianalisa sesuai kaidah atau metode yang berlaku di
BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas). Pengerjaan ini dilakukan dari
2 September 2019 sampai dengan 13 Desember 2019.

III.1 Pembuatan Analisa Cash Flow


Sebagaimana diketahui tujuan dari pembuatan cash flow tersebut adalah
mengetahui nilai toll fee dari data yang sudah ada atau sudah dibuat. Penulis ingin
membuat perhitungan tarif pengangkutan gas bumi yang lebih optimal karena
beberapa yang perlu disesuaikan salah satunya nilai IRR. Oleh karena itu penulis
mendapatkan data yang pertama adalah Nilai Basis Aset dari ruas pipa X yaitu
sebesar $42,391,716, dan proyek ini berjalan hingga 2035. Serta volume gas nya
perhari, nilai maksimum gas yang mengalir adalah 4.4 MMSCFD, dan minimum
gas yang mengalir sebesar 0.3 MMSCFD.

III.1.1 Parameter Dalam Perhitungan


Berikut adalah faktor atau parameter yang digunakan pada pembuatan cash
flow yaitu:
1. Volume gas yang mengalir per tahun
2. Revenue (USD)
3. Operation and Cost Maintenance
4. Iuran
5. Depresiasi
6. Earning After Tax
7. Earning Before Tax
8. Free Cash Flow

15
III.1.2 Prosedur Kerja
Langkah dalam pembuatan Cash Flow ini dilakukan dengan Microsoft
Excel adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Nilai Interest Rate (i)
Nilai ini didapatkan dari website Bank Indonesia pada bagian Statistik
Ekonomi Keuangan Indoensia dan dalam folder tersebut berjudul “Suku Bunga
Pinjaman yang Diberikan US Dollar Menurut Kelompok Bank dan Jenis
Pinjam”. Penulis mengambil kategori “Pinjaman Yang Diberikan” jenisnya
Bank Persero satuannya dalam bentuk persen per tahun. Setelah itu dicari rata-
ratanya dari 2015 hingga Juli 2019.
2. Menghitung Nilai Cost of Debt (CoD)
Seperti yang sudah ditulis dalam bentuk rumus diatas cost of debt ini nilai Tax
Ratenya sudah pasti 25% atau dalam bentuk desimalnya adalah 0.25. Jika
sudah didapat nilai maka tinggal menghitung nilai CoD (Cost of Debt) nya saja
3. Menghitung Besaran Nilai Risk Free Rate
Nilai ini didapatkan dengan cara mengakses website US Treasury Bond, lalu
kita ambil data dari 5 tahun terakhir. Data yang didapat adalah daily, dalam hal
ini artinya penulis mengambil cut off untuk September 2019, dimulai dari
tanggal 1 Oktober 2014. Serta mengambil nilai yang tenor nya 10 tahun.
4. Menghitung Nilai β (Beta)
Perhitungan nilai beta ini didapat hasil akhirnya dengan menggunakan metode
picket plot lalu membuat garis Linear-nya dengan menampilkan nilai equation.
Nilai beta sendiri adalah fluktuasi portofolio investasi pada suatu saham dalam
hal ini berarti PT Pertagas dimana penulisan sahamnya adalah pgas,
dibandingkan dengan stock market dalam hal ini adalah Bursa Efek Jakarta.
5. Mencari Nilai BPMEM dan ICRP
Mencari nilai BPMEM dan ICRP Indonesia, tidak perlu bingung,
sebab Aswath Damodaran telah menyediakan data tersebut dan siap diakses di
situs Damodaran Online. Kita cukup mengambil data dari 5 tahun terakhir dan
membuat nilai rata-ratanya.

16
6. Menghitung Nilai CoE (Cost of Equity)
Sesuai dengan rumus yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya perhitungan
nilai ini tidak dapat dicari jika formula komponennya belum diketahui. Dalam
rumus ini menggunakan dasar matematika sederhana, namun komponen
terkaitnya tidak boleh salah angka karena hasilnya sangat tipis.
7. Menghitung Nilai IRR
Sesuai dengan peraturan yang berlaku nilai IRR adalah sama dengan WACC,
artinya setelah semua komponen diatas kita dapatkan. Nilai Debt dan Equity
sendiri didapat dari Annual Reported PT Pertagas. Dari sana kita dapat
mengetahui penjumlahan nilai keduanya, sehingga dengan menggunakan
aljabar sederhana kita mengetahui nilai dari salah satunya. Setelah itu kita
dapat menghitung nilai IRR (Interest Rate of Return.
8. Toll Fee
Setelah kita mendapatkan nilai IRR yang sesuai untuk 2019, maka selanjutnya
kita menghitung nilai toll fee nya melalui analisa cash flow yang sudah kita
buat. Cara yang paling mudah dan presisi adalah dengan fungsi Ms.Excel
bernama Goal Seek, dari sana harga tarif nya akan berubah menyesuaikan
dengan nilai IRR yang sudah kita cari.
9. Menghitung Harga Material Pipa
Sebagaimana kita ketahui berdasarkan data yang ada gas yang mengalir pada
konstruksi ini tidaklah mencapai 10% nya oleh karena itu, penulis
memodifikasi pipa ukuran pipa tersebut dengan asumsi interval antara pipa
transmisi dan existing adalah 4” dan jenis pipanya disamakan. Cara
menghitung material pipa ini adalah mencari harga dalam rupiah per 1000/kg
nya, harga ini didapat dari data IISIA (Indonesia Iron and Steel Association)
atau SPM (Special Piping Materials). Dengan perkalian panjang pipa dari X1
menuju X2 adalah 18.5 kilometer. Dan dari X2 hingga X3 sepanjang 138
kilometer.
10. Perhitungan Sensitivitas
Pada tahap ini penulis mencoba membandingkan mana faktor yang paling
berpengaruh terhadap besaran nilai tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa.
Melihat kondisi nyata memang pembangunan konstruksi pipa ulang tidak

17
memungkinkan. Sehingga perlu dibandingkan dengan volume dari 10%, 20%,
30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dari kapsitas maksimum. Dari
data yang didapat penulis memplot data tersebut dalam bentuk grafik sehingga
dapat dilihat faktor apa yang paling berpengaruh dan mendapatkan nilai
efektifitas tertinggi.

III.12 Diagram Alir


Adapun diagram alir pengerjaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1
pada halaman berikutnya.

18
Mulai

Studi literatur mengenai hal-hal yang berkaitan


dengan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa.
Dan mencari contoh proyek sebagai study case.

Pembuatan cash flow.


mendapatkan nilai tarif
proyek.

Menghitung parameter yang menentukan nilai


WACC = IRR, seperti nilai Debt, Equity, Cost of
Debt, dan Cost of Equity yang sesuai di 2019.

Mendapatkan No
nilai IRR
yang sesuai
Yes
Menganilisa Nilai Basis Aset dan Volume
terhadap besaran tarif pengangkutan gas bumi

No
Faktor yang
mempengaruhi tarif

Y
Yes

Selesai

Gambar III. 1 Diagram Alir Prosedur Kerja

19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang sudah lengkap tersebut, selanjutnya dibuat analisa cash flow
untuk mendapatkan nilai tarif yang akan kita cari. Namun sebelumnya kita
menghitung besar operation and maintenance cost dari proyek tersebut, dari hasil
perhitungan biaya nya adalah 5% dari Nilai Basis Aset yaitu $2,119,585. Iuran
sendiri besarnya adalah 5% dari revenue tahunan yang didapat melalui analisa cash
flow. Metode depresiasi yang berlaku adalah straight line sehingga nilai per
tahunnya sama, yaitu Nilai Basis Aset dibagi dengan umur pipa dari 2016 hingga
2035. Besaran pajaknya sendiri adalah 25% dari pemasukan sebelum dikurangi
pajak tahunannya. Sebagaimana diketahui besar nilai tarif pengangkutan gas bumi
melalui pipa ini berkaitan dengan nilai IRR (Interest Rate of Return) nya, menurut
peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2014 IRR sama dengan WACC (Weighted
Average Cost of Capital), dimana komponen WACC ini penulis hitung dan cari
sehingga didapatkan nilai IRR sebesar 13.22%. Dengan fungsi goal seek kita dapat
mencari nilai tarif yang sesuai dengan IRR yang sesuai, dengan memperhatikan
komponen yang didapat. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai tarif nya adalah
$7.49 per MSCFD.

IV.1 Cash Flow


Pada perhitungan ini perlu dilakukan untuk mencari komponen perhitungan toll
fee serta hal yang berkaitan. Karena untuk menggunakan fungsi Goal Seek pada Ms.
Excel tidak bisa di set pada suatu kolom yang tidak mengandung rumus. Diketahui
Nilai Basis Aset proyek pipa gas ruas X adalah $42,391,716. Hasil perhitungan dari
parameter cash flow dapat dilihat pada tabel IV.1, IV.2, IV.3, dan IV.4 berikut:

IV.1.1 Volume Gas per Tahun


Setelah dilakukan perhitungan volume gas per tahun yang dimulai tahun 2016
hingga 2035, atau 20 tahun umur pipa ruas X, maka hasilnya dapat dilihat pada
tabel IV.1 dibawah ini.

20
Tabel IV. 1 Perhitungan Volume Tahunan
Tahun Daily Volume (MSCFD) Yearly Volume (MSCFD)
2016 300 109500
2017 2617 955205
2018 3141 1146465
2019 3298 1203770
2020 3462 1263630
2021 3636 1327140
2022 3817 1393205
2023 4008 1462920
2024 4209 1536285
2025 - 2035 4419 1612935

Hasil perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa volume 10 tahun terakhir dari
ruas pipa X ini adalah 4419 MSCFD per harinya. Volumenya meningkat setiap
tahun. Namun, jika diperhitungkan volume tersebut belum mencapai 10% kapasitas
maksimalnya.

IV.1.2 Biaya Operation and Maintenance


Setelah dilakukan perhitungan volume secara tahunan, langkah selanjutnya
adalah menghitung biaya Operation and Maintenance, berdasarkan toeri yang
disampaikan besarannya adalah 3% dari total Nilai Basis Aset proyek pipa gas ruas
X. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel IV.2 berikut.

Tabel IV. 2 Perhitungan Biaya Operation and Maintenance


Tahun Nilai Basis Aset OM Cost
2016-2035 $ 42,391,716.00 $ 1,271,758,48

Berdasarkan perhitungan diatas biaya operation and maintenance ini


disamakan setiap tahunnya, 3% dari nilai total tersebut didapatkan hasil sebesar
$,2119,585.80.

IV.1.3 Depresiasi
Metode depresiasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah straight line
method. Berikut perhitungan depresiasi menggunakan fungsi count dalam Ms.
Excel pada tabel IV.3.

21
Tabel IV. 3 Perhitungan Depresiasi
Jumlah
Tahun Nilai Basis Aset Depresiasi
Tahun
2016 - 2035 20 $ 42,391,716.00 $ 2,119,585.80

Dengan menggunakan fungsi count dapat diketahui jumlah tahun proyek pipa
gas ini adalah 20 tahun. Dengan menggunakan metode straight line dapat diketahui
bahwa nilai depresiasi nya adalah $2,119,585 dalam US Dollar.

IV.1.4 Biaya Iuran


Seperti diketahui iuran sendiri adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh
transporter, besaran nilai iuran ini bergantung dari revenue nya. Dasar yang
dicantumkan sendiri sebesar 2.5% dari revenue. . Berikut tabel IV.4 contoh besaran
iuran pada 3 tahun pertama.

Tabel IV. 4 Perhitungan Iuran 3 Tahun Pertama


Tahun Revenue Iuran
2016 $ 900,090.00 $ 22,502.25
2017 $ 7,851,785.00 $ 196,294.63
2018 $ 9,423,942.00 $ 235,598.55
2019 $ 9,849,989.00 $ 246,249.73

IV.2 Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)


WACC (Weighted Average Cost of Capital) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menghitung nilai IRR (Interest Rate of Return) tarif pengangkutan
gas bumi melalui pipa yang berlaku di Indonesia. Terdapat beberapa parameter
dalam perhitungan WACC seperti debt, equity, cost of debt, dan cost of equity. Di
dalam parameter tersebut juga terdapat parameter lagi seperti beta, risk free rate,
base premium for mature equity market dan country risk premium. Dari hasil
perhitungan maka dapat dilihat pada tabel IV.5, IV.6 dan IV.7 dibawah ini.

IV.2.1 Perhitungan Nilai Beta


Nilai beta diperlukan untuk mencari tau nilai sensitivitas saham perusahaan
dengan saham gabungan. Semakin tinggi nilai nya maka resiko dan keuntungannya
semakin besar. Begitu juga sebaliknya, sedangkan nilai normal nya adalah sama

22
dengan 1, beta yang dihitung menggunakan metode trendline dan menampilkan
nilai equation. Artinya nilai koefesien dari x adalah beta. Berikut penjelasan pada
gambar IV.1 dibawah ini.

30.00%
25.00%
y = 1.48x - 0.00
20.00% R² = 0.19
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
-6.00% -4.00% -2.00% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00%
-5.00%
-10.00%
-15.00%
-20.00%

Gambar IV. 1 Chart Beta


Dari gambar diatas dapat disumpulkan bahwa nilai beta didapatkan sebesar
1.48. Nilai saham tersebut artinya saham tersebut beresiko tinggi dan memiliki
perubahan besar terhadap yang terjadi di pasar.

IV.2.2 Perhitungan Cost of Debt


Diketahui bahwa besumber dari website Bank Indonesia nilai rata-rata 5 tahun
dari i (Interest Rate) adalah sebesar 5.69%. Besaran Tax Rate sesuai dengan aturan
yang berlaku adalah 25% atau jika didesimalkan sebesar 0.25. Berikut adalah tabel
IV.5 untuk mengetahui nilai COD proyek ini.

Tabel IV. 5 Perhitungan Cost of Debt

i (Interest Rate) 5.69%

Tax rate 25%


COD 4.09%

Dari hasil perhitungan cost of debt diatas dapat diketahui besaran nilainya
adalah 4.09% berlaku pada tahun ini. Nilai Tax rate ini digunakan dalam desimal
atau 0.25 sehingga perhitungan suku bunga dikali dengan satu dikurang dengan Tax
rate nya.

23
IV.2.3 Perhitungan Cost of Equity
Dalam perhitungan cost of equity terdapat banyak parameter diantaranya risk
free rate, beta, base premium for mature equity market, dan country risk premium.
Sesuai dengan panduan yaitu peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2013, nilai risk
free rate didapat dari website Bank Indonesia pada laman SEKI (Statistik Ekonomi
dan Keuangan Indonesia) dan di cut off untuk September 2019 adalah 2.29.
Nilai Indonesia Country Risk Premium dan BPMEM dapat diakses melalui
damodaran online, dan dihitung untuk 5 tahun terakhir sehingga didapat nilai untuk
ICRP sebesar 2.92 dan BPMEM sebesar 5.69. Dari data tersebut dapat kita hitung
nilai COE nya yang terdapat dalam tabel IV.6 dibawah ini.

Tabel IV. 6 Perhitungan Cost of Equity

BPMEM 5.69

ICRP 2.92
Rf 2.29
Beta 1.48
COE 15%

Dari hasil perhitungan diatas dan rumus yang berlaku didapatkan hasil dari cost
of equity sebesar 15%. Hasil ini dapat berubah sepanjang tahun mengikuti kondisi
ekonomi, dari hasil ini kita dapat menghitung nilai WACC nya.

IV.2.4 Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)


Setelah diselesaikan perhitungan parameter perhitunagan diatas selanjutnya
kita dapat menghitung nilai IRR nya, sebagaimana diketahui nilai IRR dalam
proyek jaringan gas yang berlaku adalah sama dengan WACC. Nilai debt dan equity
sendiri didapat dari annual reported 2019 PT Pertagas, sehingga setelah dihitung
didapat nilai debt sebesar 16.34% dan equity sebesar 83.66%. Berikut adalah tabel
IV.7 perhitungan WACC

24
Tabel IV. 7 Perhitungan WACC
% Debt 16.34%

% Equity 83.66%

COD 4.09
COE 15
IRR 13.22%

Dari perhitungan diatas menurut rumus WACC sesuai dengan peraturan yang
berlaku didapat sebesar 13.22% sehingga nilai ini yang digunakan sebagai acuan
IRR (Interest Rate of Return).

IV.3 Penentuan Toll Fee Ruas Pipa X


Selanjutnya setelah diselesaikan semua perhitungan parameter nya adalah
menentukan berapa tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa pada ruas pipa X ini.
Dalam hitungan ini juga ditentukan sekaligus revenue nya karena sudah diketahui
berapa nilai tarif pengangkutan gas tersebut. Pada tabel dibawah berikut akan
dijelaskan mengenai perhitungan tarif tersebut ditahun 2016 beserta parameter yang
berpengaruhnya. Berikut tabel IV.8:

Tabel IV. 8 Perhitungan Toll Fee


Year IRR 2016
Nilai Basis Aset (USD) $42,391,716
Vol. Gas (MSCFD) 300
Vol. Gas (MSCFD) / Year 109500

Toll Fee $7.49

Revenue (USD) 13.22% $819,815


O&M Cost $1,271,751
Iuran $20,495
Depresiasi (USD) $2,119,585
Earning Before Tax (EBT) $2,592,017
TAX $684,004
Earning After Tax (EAT) $1,944,012

Dari hasil perhitungan tarif diatas dapat kita ketahui besar revenue pada

25
tahun 2016 adalah $ 819,815 dalam US Dollar. Dan besar toll fee adalah $7.49
USD.

IV.4 Resume Hasil Perhitungan


Pada bagian ini akan dijelaskan inti dari informasi yang ingin disampaikan
melalui tabel hasil seluruh perhitungan toll fee beserta parameter dii tahun 2016.
Berikut tabel IV.9 dibawah ini

Tabel IV.9 Resume Hasil Perhitungan


No Parameter Nilai
1 Risk Free Rate 2.29
2 Base Premium for Mature Equity Market 5.69
3 Beta 1.48
4 Indonesia Country Risk Premium 2.92
5 Cost of Equity 15%
6 Cost of Debt 4.09%
7 Weighted Average Cost of Capital 13.22%
8 Toll Fee $7.49

IV.4 Analisa Sensitivitas


Analisa sensitivitas ini kita bertujuan mencari tahu faktor apakah yang
berpengaruh dalam besar atau kecilnya nilai toll fee berdasarkan parameter cost of
service sehingga dibatasi hanya pada volume dan materialnya saja. Berikut tabel
IV.10 dan IV.11 adalah perhitungan sensitivity.

IV.4.1 Volume Sensitivity


Dengan tetap memakai nilai material yang sama pada proyek awal kita
menghitung volumenya. Setelah itu kita menggunakan prinsip dasar perhitungan
tarif untuk mendapatkan nilainya. Agar perbandingan nya dengan material sama-
sama makmisum maka digunakan 100% volume. Berikut tabel IV.9.

26
Tabel IV. 10 Analisa Volume
Volume (MMSCFD) 100%
Pipa OD 16" 150
Pipa OD 12" 75
Volume Total 225
MSCFD 225000
Volume / Year (MSCF) 82125000
Toll Fee 0.77

Dari hasil perhitungan diatas dengan menggunakan ukuran pipa yang semula
dan nilai material awal, maka pada kapasitas 100% di kedua pipa nilai toll fee
adalah 0.77 USD.
Dibawah ini pada Gambar IV.2 adalah Grafik sensitivitas antara toll fee dengan
varian volume dari 10% sampai dengan 100%. Berikut gambar grafik.

Gambar IV. 2 Grafik Sensitivitas Volume

Dari gambar IV.2 diatas dapat disimpulkan pada volume 10% nilai toll fee
sebesar $4.03 bahwa semakin besar volume yang mengalir pada ruas pipa, maka
nilai toll fee semakin rendah. Dengan begitu harga gas di end user dapat berkurang.

IV.4.2 Variant Material Cost Analysis


Pada bagian ini penulis tetap menggunakan parameter nilai Iuran,
Maintenance, dan Presentase Margin seperti pada hitungan awal. Sehingga
komponen yang berubah adalah nilai material dengan macam-macam ukuran pipa

27
dan sama spesifikasinya. Berikut Tabel IV.10 untuk perhitungan varian material
pipa.
Tabel IV. 11 Analisis Perhitungan Pipa
(X1-X2) - (X2-X3) TOTAL NBA Tarif
20" - 16" $ 84,861,967 $ 14.03
18" - 14" $ 74,312,242 $ 12.48
16" - 12" $ 67,259,451 $ 11.30
14" - 10" $ 55,455,616 $ 9.48
12" - 8" $ 40,847,637 $ 7.20
10" - 6" $ 28,302,953 $ 5.32
8" - 4" $ 16,956,186 $ 3.56
6" - 2" $ 7,186,488 $ 2.06
Dari tabel diatas dapat kita lihat masing-masing besaran tarif dari pipa yang
sudah dimodifikasi ukurannya. Namun, dengan ukuran yang paling kecil pun
ternyata nilai terendah nya didapat sebesar 2.06 USD. Berikut adalah Gambar IV.3
Grafik sensitivitas antara Nilai Basis Aset yang sudah dimodifikasi harga pipanya
dari yang terkecil hingga terbesar.

Gambar IV. 3 Grafik Sensitivitas Nilai Basis Aset

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pada Nilai Basis Aset terbesar
dengan ukuran pipa 20”-16” didapat nilai toll fee sebesar $14.03. Artinya semakin
besar Nilai Basis Aset atau semakin besar pipa yang dibangun maka toll fee semakin
besar.

28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran yang didapatkan
dari hasil penelitian mengenai tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa yang telah
didapatkan selama proses serta diskusi dan saran yang diberikan untuk penelitian
kedepannya.

V.1 Kesimpulan
Perhitungan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa pada ruas pipa X di
Provinsi Sumatra Utara dapat ditarik kesimpulan dan saran, yaitu:
1. Besar nilai Interest Rate yang didapat dari data Bank Indonesia dan dirata-
ratakan selama 5 tahun terakhir sebesar 5.69%. Hasil perhitungan
didapatkan nilai cost of debt sebesar 4.09%, angka adalah suku bunga
efektif yang harus dibayarkan kepada bank melalui pinjaman yang sudah
diberikan.
2. Nilai risk free rate selama 5 tahun berjalan adalah 2.29, hasil tersebut
dihitung dari 10 januari 2014 sampai dengan 30 September 2019.
Mengambil nilai pada kolom tenor 10 tahun.
3. Nilai beta yang didapat sebesar 1.48, nilai beta ini lebih dari 1, artinya
pengaruh saham PT Pertagas ini sangat besar, perubahan pasar yang tinggi
atau rendah sangat berpengaruh terhadap nilai saham tersebut.
4. Nilai rata rata BPMEM (Base Premium for Equity Market) 5 tahun terakhir
adalah 5.69 dan ICRP (Indonesia Country Risk Premium) adalah 2.92.
5. Dihitung dari data yang ada yaitu Annual Reported PT Pertagas maka
didapatkan modal total sebesar $2,047,756 USD. Dimana 16.34% nya
berasal dari pinjaman dan 83.66% berasal dari ekuitas.
6. Berdasarkan rumus WACC yang diatur nilai dari IRR ruas pipa gas ini
adalah 13.22%
7. Didapatkan nilai toll fee, dengan fungsi goal seek sebesar $7.49.
8. Berdasarkan analisa sensitivitas antara tarif terhadap volume dan nilai basis
aset maka dapat disimpulkan bahwa jumlah volume mengalir sangat
berpengaruh terhadap toll fee.

29
V.2 Saran
Sebaiknya dilakukan optimasi ulang kembali ukuran pipa yang berlaku pada
ruas pipa gas X ini karena ukuran pipa yang sudah ada terlalu over expected
sehingga membuat tarifnya tinggi. Karena nilai material pipa ini hampir 60% dari
biaya Nilai Basis Aset.
Usulan terkait ukuran pipa baru berlaku pada pipa existing. karena tidak
memungkinkan dilakukan pembongkaran, sehingga nilai tarif nya dapat
disesuaikan. Dapat dibuat menjadi 6” namun memiliki resiko tidak dapat
melakukan penambahan volume jika terjadi kontrak baru.
Perlu dikenalkan lebih lagi khususnya terhadap mahasiswa Teknik
Perminyakan mengenai toll fee agar mengerti lebih tentang komponen yang
membuat harga gas besar atau kecil.
BPH Migas selaku regulator dirasa perlu mengkaji ulang metode
perhitungan nilai IRR yang lebih terbarukan, seperti metode CAPM (Capital Asset
Pricing Model), ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) atau metode terbaru
lainnya.
Perhitungan beta juga dapat digunakan metode picket plot dan trendline.
Selain dari metode yang slope atau yang dipakai lainnya.
PT Pertagas harus membuka kerjasama lebih dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan volume alir dalam pipa agar dapat menurunkan besaran tarif. BPH
Migas selaku regulator harus menggalakkan program JARGAS (jaringan gas)
untuk rumah tangga dan penggunaan gas terhadap beberapa moda transportasi
untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak, yang berdampak pada penggunaan
devisa negara berlebihan.
Perlu dibuat kebijakan penetapan tarif untuk utilisasi pipa yang rendah agar
mencegah tarif yang terlalu tinggi.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arsegianto, Soewono, E. dan Apri, M., “Non-Linear Optimization Model for Gas
Transmission System: A Case of Grissik-Duri Pipeline”, Paper SPE 80506.

Aulia, D., “Model Untuk Perhitungan Tarif Tol Pada Sistem Transmisi Gas”, Tugas
Akhir, Departemen Teknik Perminyakan ITB, 2000.

Blank, Leland, and Tarquin, Anthony, (2002). Engineering Economics. 5th Edition.
New York: Mc Graw-Hill.

Edi, Firman,. “Penurunan Persamaan untuk Penentuan Tarif Toll Pipa Pada Sstem
Transimis Gas dengan Menggunakan Metoda Blassius, Weymouth,
Panhandle A dan Panhandle B”, Tugas Akhir, Departemen Teknik
Perminyakan ITB, 2001.

Gerald, J., Thuesen dan Fabrycky, W, J., “Engineering Economy”, Prentince Hall,
Inc, 2001.

Juris, A. (1998). The Development of Natural Gas and Pipeline Capacity Markets
in the United States. Policy Research Working Paper. World Bank, Private
Sector Development Department. Washington, D.C.

Juris, A. (1998, March). Natural Gas Market in the U.K. Public Policy for the
Private Sector. Washington, D.C.

Juris, A. (1999). The Development Market in the U.K. Natural Gas Industry. Policy
Research Working Paper. World Bank, Private Sector Development
Department. Washington, D.C.

KEMA, “Study on Regulation of Tariffs and Quality of The Gas Distribution


Service in The Energy Community Final Report”, West Conshohocken, 2010.

Keputusan Menteri ESDM No. 2700 tahun 2012 tentang Rencana Induk Jaringan
Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2012-2015.

31
Keyaerts, N., Hallack, M., Glachant and D’haeseleer,W., Gas Balancing Rules
Must Take into Account the Trade-off between Offering Pipeline Transport
and Pipeline Flexibility in Liberalized Gas Markets. Center for Energy and
Enviromental Policy Research (CEEPR).

Menon, E, Shashi. (2005). “Gas Pipeline Hdraulics, CRC Press”. Academic


Division of T&F Informa plc. Boca Raton, Florida-USA. 2005.

Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 15/P/BPH
Migas/VII/2008 tentang Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa.

Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 16/P/BPH Migas/
VII/2008 tentang Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

PGN (2013). Kajian Implementasi Open Access Pipa Distribusi Dedicated Hilir
Studi Kasus pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk. Jakarta.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 tahun 2009 tentang
Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa.

Shuttleworth, Graham, “ERGEG Paper on Tariff Principles: A Comment”, Nera


Economic Consulting, London, 2008.

32
LAMPIRAN

33
Lampiran A Komponen Perhitungan Weighted Averaged Cost of Capital

Gambar A.1 Data Statistik Ekonomi Indonesia

34
Gambar A. 2 Laporan Tahunan
Rating-based
Year Local Currency Total Equity Country Ris
Country Region Default
Rating Risk Premium Premium
Spread
2013 Baa3 2.20% 8.30% 3.30%
2014 Baa3 2.20% 9.05% 3.30%
2015 Baa3 2.47% 9.71% 3.46%
Indonesia Asia
2016 Baa3 2.54% 8.82% 3.13%
2017 Baa3 2.26% 7.62% 2.54%
2019 Baa2 1.77% 7.82% 2.15%

35
Local Currency Rating-based Total Equity Country Risk CDS Default Total Equity Country Risk
Year Country Region
Rating Default Spread Risk Premium Premium Spread Risk Premium Premium
2013 Baa3 2.20% 8.30% 3.30% 3.19% 9.10% 4.10%
2014 Baa3 2.20% 9.05% 3.30% 2.51% 9.51% 3.76%

36
2015 Baa3 2.47% 9.71% 3.46% 2.08% 9.16% 2.91%
Indonesia Asia
2016 Baa3 2.54% 8.82% 3.13% 1.87% 7.99% 2.30%
2017 Baa3 2.26% 7.62% 2.54% 1.16% 6.38% 1.30%
2019 Baa2 1.77% 7.82% 2.15% 1.31% 7.26% 1.59%
Tabel A. 2 Cash Flow Toll Fee

Year 2016 2017 2018 2019 2020


Nilai Basis Aset / CAPEX (USD) $ 42,391,716.00 $ 42,391,716.00 $ 42,391,716.00 $ 42,391,716.00 $ 42,391,716.00
Vol. Gas (MSCFD) 300 2617 3141 3298 3462
Vol. Gas (MSCF) / Year 109500 955205 1146465 1203770 1267092
Toll Fee $ 7.49 $ 7.49 $ 7.49 $ 7.49 $ 7.49
Revenue (USD) $ 820,155.00 $ 7,154,485.45 $ 8,587,022.85 $ 9,016,237.30 $ 9,490,519.08

37
O&M Cost $ 1,271,751.48 $ 1,271,751.48 $ 1,271,751.48 $ 1,271,751.48 $ 1,271,751.48
Iuran $ 20,503.88 $ 178,862.14 $ 214,675.57 $ 225,405.93 $ 237,262.98
Depresiasi (USD) $ 2,119,585.80 $ 2,119,585.80 $ 2,119,585.80 $ 2,119,585.80 $ 2,119,585.80
Earning Before Tax (EBT) $ (2,591,686.16) $ 3,584,286.03 $ 4,981,010.00 $ 5,399,494.09 $ 5,861,918.82
TAX $ (647,921.54) $ 896,071.51 $ 1,245,252.50 $ 1,349,873.52 $ 1,465,479.71
Earning After Tax (EAT) $ (1,943,764.62) $ 2,688,214.53 $ 3,735,757.50 $ 4,049,620.57 $ 4,396,439.12
FCF $ (42,391,716.00) $ 175,821.18 $ 4,807,800.33 $ 5,855,343.30 $ 6,169,206.37 $ 6,516,024.92
Lampiran B Komponen Analisa Sensitivitas

Tabel B. 1 Volume Sensitivity

SENSITIVITY VOLUME
Volu
me
10 100
(MM 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
% %
SCFD
)
Pipa
OD 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150
16"
Pipa
OD 7.5 15 22.5 30 37.5 45 52.5 60 67.5 75
12"
Volu
112. 157. 202.
me 22.5 45 67.5 90 135 180 225
5 5 5
Total
MSC 225 4500 6750 9000 1125 1350 1575 1800 2025 2250
FD 00 0 0 0 00 00 00 00 00 00
Volu
me / 821
1642 2463 3285 4106 4927 5748 6570 7391 8212
Year 250
5000 7500 0000 2500 5000 7500 0000 2500 5000
(MSC 0
F)

$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
Tarif
4.03 2.73 2.07 1.67 1.40 1.20 1.05 0.94 0.84 0.77

38
Tabel B. 2 Senitivity Nilai Basis Aset

PIPA (BEL-KIM) - (KIM-KEK) Total Cost of Material (BEL-KIM-KEK) Labour Miscellenaous ROW TOTAL NBA Toll Fee
20" - 16" $ 26,046,742.62 $ 33,608,700.15 $ 19,325,002.59 $ 5,881,522.53 $84,861,967.89 $14.03
18" - 14" $ 22,808,708.00 $ 29,430,590.97 $ 16,922,589.81 $ 5,150,353.42 $74,312,242.19 $12.48
16" - 12" $ 20,647,059.42 $ 26,641,366.99 $ 15,318,786.02 $ 4,662,239.22 $67,269,451.66 $11.30
14" - 10" $ 17,021,030.82 $ 21,962,620.41 $ 12,628,506.74 $ 3,843,458.57 $55,455,616.54 $9.48
12" - 8" $ 12,537,393.76 $ 16,177,282.27 $ 9,301,937.31 $ 2,831,024.40 $40,847,637.73 $7.20
10" - 6" $ 8,687,045.18 $ 11,209,090.55 $ 6,445,227.07 $ 1,961,590.85 $28,302,953.65 $5.32
8" - 4" $ 5,204,374.22 $ 6,715,321.57 $ 3,861,309.91 $ 1,175,181.28 $16,956,186.97 $3.56
6" - 2" $ 2,205,753.96 $ 2,846,134.14 $ 1,636,527.13 $ 498,073.47 $ 7,186,488.71 $2.06

Tabel B. 3 Varian Harga Pipa


Harga awal Pipa Transmisi Gas BEL-KIM grade API 5 L X52, Longitudinal SAW
Panjang (km) OD Dimeter (inch) kg/m Kg/18.5km MATERIAL 1.732 usd/ton MATERIAL 24.500 Rp/kg
18.5 16 93.27 1,725,495.00 $ 2,988,557.34 42,274,627,500.00
Panjang (km) OD Dimeter (inch) kg/m Kg/18.5km CAPEX 1.732 usd/ton CAPEX 24.500 Rp/kg

18.5 6 28.26 522,810.00 $ 905,506.92 12,808,845,000.00


18.5 8 42.55 787,175.00 $ 1,363,387.10 19,285,787,500.00
18.5 10 60.31 1,115,735.00 $ 1,932,453.02 27,335,507,500.00
18.5 12 73.88 1,366,780.00 $ 2,367,262.96 33,486,110,000.00
18.5 14 81.33 1,504,605.00 $ 2,605,975.86 36,862,822,500.00
18.5 16 93.27 1,725,495.00 $ 2,988,557.34 42,274,627,500.00
18.5 18 105.16 1,945,460.00 $ 3,369,536.72 47,663,770,000.00
18.5 20 117.15 2,167,275.00 $ 3,753,720.30 53,098,237,500.00
18.5 22 129.13 2,388,905.00 $ 4,137,583.46 58,528,172,500.00
18.5 24 141.12 2,610,720.00 $ 4,521,767.04 63,962,640,000.00
18.5 26 152.87 2,828,095.00 $ 4,898,260.54 69,288,327,500.00
18.5 28 164.85 3,049,725.00 $ 5,282,123.70 74,718,262,500.00
18.5 30 176.84 3,271,540.00 $ 5,666,307.28 80,152,730,000.00
18.5 32 188.82 3,493,170.00 $ 6,050,170.44 85,582,665,000.00
18.5 34 200.31 3,705,735.00 $ 6,418,333.02 90,790,507,500.00
18.5 36 212.56 3,932,360.00 $ 6,810,847.52 96,342,820,000.00

39

Anda mungkin juga menyukai