Anda di halaman 1dari 43

Usulan Teknis -1

2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.1 Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan Kerja

2.1.1. Tanggapan

2.1.1.1. Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, dan Keluaran

Setelah membaca Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan informasi serta penjelasan
tambahan pada saat pelaksanaan anwizjing, maka Konsultan memahami
bahwa pekerjaan Konsultan Bimbingan Teknis Wilayah Banusra, Maluku,
Papua dan Papua Barat dilatar-belakangi oleh Peraturan Pemerintah (PP)
No.16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM), bahwa Pemerintah bertanggung-jawab dan wajib untuk menjamin
penyelenggaraan pelayanan air minum yang berkualitas, melalui:

- Terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas


dengan harga terjangkau,
- Terciptanya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia
jasa Pelayanan,
- Meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.

Sesuai dengan kebutuhan Direktorat Pengembangan Air Minum (Direktorat


PAM), Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) terhadap informasi terkini (real
time) dengan cepat dan akurat, agar dapat menentukan langkah-langkah yang
diperlukan, sehingga pembangunan SPAM yang terklasifikasi dalam 6
kelompok program yaitu : SPAM Terfasilitasi, SPAM Kawasan MBR, SPAM
IKK, SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil, SPAM Kawasan Khusus dan
SPAM yang memerlukan Dukungan Air Baku dapat berjalan secara berkualitas.

Secara khusus Tim Konsultan diharapkan mendampingi Direktorat PAM, DJCK


agar dapat mengumpulkan informasi, menelaah kendala, dan memberikan
solusi mengenai pembangunan sistem penyediaan air minum di seluruh
provinsi dalam wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Konsultan memahami pula bahwa maksud dari penyelenggaraan kegiatan


konsultansi Pembinaan Teknis Wilayah Banustra-Maluku-Papua adalah
memberikan bantuan manajemen dan pembinaan teknis dalam pelaksanaan
pengembangan SPAM di Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan
Kepulauan Papua guna meningkatkan kualitas perencanaan program,

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -2

pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan sistem penyediaan air minum


(SPAM) di wilayah tersebut.

Sejalan dengan maksud tersebut, maka tujuan utama dari kegiatan ini adalah
untuk menjamin kualitas pelaksanaan pengembangan SPAM sesuai kaidah-
kaidah teknis yang berlaku dan mencapai sasaran pelayanan dengan waktu
dan biaya yang direncanakan.
Sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini terdiri dari indikator kualitatif
yaitu terwujudnya pembangunan SPAM yang tepat mutu, waktu, dan biaya
serta dapat mencapai target yang telah ditentukan maupun keluaran kuantitatif
dimana pekerjaan ini akan menghasilkan keluaran berupa Laporan
Pendahuluan, Laporan Monitoring, dan Evaluasi Bulanan, Laporan Draft Final
serta Laporan Final dan Laporan Khusus
Dari tujuan pekerjaan ini, Tim Konsultan memahami bahwa pekerjaan
konsultansi hendak memastikan agar kegiatan-kegiatan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan.

Pemantauan dan evaluasi atas kegiatan yang sedang berjalan perlu dilakukan
dengan cara:
1. Langsung, melalui tinjauan lapangan.
2. Tidak langsung, melaui laporan harian dan mingguan dari daerah.

Adapun kelompok kegiatan utama dari Tim Konsultan ialah;


a. Mengumpulkan dan mengkonsolidasi informasi yang terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan pekerjaan pengembangan SPAM. Untuk
selanjutnya informasi tersebut dituangkan dalam sistem informasi sebagai
alat kendali Satker PKPAM Provinsi dan Dit. PAM DJCK dalam
pelaksanaan pengembangan SPAM;
b. Melakukan Pembinaan Teknis yang terkait dengan proses pelaksanaan
dan penyelenggaraan pengembangan SPAM di masing-masing Satker
PKPAM provinsi di Banustra, kepulauan Maluku dan Kepulauan Papua
mulai dari persiapan, pelaksanaan kegiatan fisik, tahap pemanfaatan yang
terkait dengan funsionalisasi spam terbangun serta keberaadaan
kelembagaan pengelolaannya.

Tim konsultan juga memahami bahwa Manajemen proyek sangat penting pada
saat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat berkoordinasi, bekerjasama dan
dilakukan secara terbuka oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
program ini (Dit. PAM, SatKer, Konsultan Supervisi, dan pihak atau instansi lain

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -3

seperti pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota).

2.1.1.2. Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan Konsultan berdasarkan pembagian tim kerja di pusat


dan di provinsi yaitu;

1. Konsultan Pusat yang akan berkantor di Jakarta dengan tugas sbb;


a. Memberikan pembekalan tentang teknis kepada asisten tenaga ahli,
yang terkait dengan proses pelaksanaan, penyelenggaraan
pengembangan SPAM mulai Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan
pelelangan, Tahap pelaksanaan kegiatan fisik, tahap pemanfaatan yang
terkait dengan funsionalisasi spam terbangun serta keberaadaan
kelembagaan pengelolaannya;
b. Menyiapkan data dalam rangka penyusunan Sistem Informasi
Manajemen (MIS/Management Information System) yang meliputi :
persiapan pelaksanaan tender, pelaksanaan Pra-kontrak, pelaksanaan
kontrak, persiapan pelaksanaan fisik, pelaksanaan konstruksi,
membantu menentukan koordinat titik: sumber air baku, unit produksi
dan jaringan pipa dengan GPS, foto-foto dokumentasi terkait dengan
proses pelaksanaan, penyelanggaraan pengembangan SPAM;
c. Melakukan pembinaan teknis kepada konsultan supervisi di daerah
dengan harapan proses pelaksanaan, penyelenggaraan
pengembangan SPAM sesuai dengan aturan/kaidah-kaidah yang
berlaku;
d. Menyiapkan laporan analisa progres dan kualitas pekerjaan konstruksi
di lapangan terhadap indikasi permasalahan serta tindakan
antisipasinya, juga alternatif solusi terhadap permasalahan (teknis dan
non-teknis) yang timbul disesuaikan dengan kondisi situsional
lapangan;
e. Melakukan evaluasi dan review terhadap fungsionalisasi SPAM yang
dibangun, dan survey terhadap kesiapan lembaga pengelola dan
ketersediaan DDUB pada APBD Kabupaten/Kota terkait

2. Asisten Tenaga Ahli yang akan berkantor di Provinsi dengan tugas sbb;

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -4

a. Membantu Tim Konsultan Pusat dalam melaksanakan tugas dan


kewajibannya;
b. Membantu Satker PKPAM di Provinsi dalam melakukan monitoring dan
evaluasi;
c. Melakukan koordinasi dengan Tim Konsultan Supervisi, dan Konsultan
lainnya yang relevan serta memastikan bahwa konsultan supervisi
dapat menjalankan fungsi supervisi di propinsi;
d. Mengumpulkan informasi SPAM terbangun di masing- masing paket
pekerjaan di tiap provinsi berupa skematik sistem, progres
pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan upaya
penyelesaiannya serta informasi terkait lainnya;
e. Mengumpulkan data koordinat SPAM yang dibangun meliputi titik
Sumber Air Baku, Unit Produksi, dan Jaringan Pipa JDU dengan GPS;
f. Mengumpulkan foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan konstruksi;
g. Membantu dalam membuat laporan yang sifatnya mingguan kepada
Tim Konsultan Pusat dengan tembusan Kasatker PKPAM Propinsi
terkait;
h. Melakukan koordinasi dengan pihak Satker atau instansi lain yang
terkait dengan pekerjaan ini dalam melakukan monitoring pelaksanaan
pekerjaan;
i. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan kepada Konsultan
Supervisi, dan Konsultan lainnya yang relevan di Provinsi dalam
pelaksanaan pekerjaan;
j. Melakukan kunjungan ke lokasi yang ada di provinsi tersebut yang
mendapatkan program pembangunan SPAM tahun 2014;
k. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun
oleh dana APBN ataupun melalui dana bersama antara APBN, juga
lembaga pengelola SPAM tersebut.

Tim konsultan juga akan melakukan penelitian terhadap pembangunan


SPAM yang telah selesai dibangun di lapangan apakah dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat atau ada kesulitan atau masalah
yang dihadapi sehingga hasil pembangunan tidak dapat dimanfaatkan,
termasuk apakah sudah ada lembaga pengelolanya atau belum.
Untuk memperlancar koordinasi antara Asisten TA yang ditempatkan di

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -5

daerah dengan tim konsultan di pusat, maka seluruh Asisten TA di


masing-masing provinsi akan di koordinir oleh 3 (tiga) orang Tenaga Ahli
yang bertindak sebagai Regional Engineer dengan dibantu Tenaga ahli lain
yang masing-masing bertanggung jawab atas wilayah Banustra (3 Provinsi)
dan wilayah Kepulauan Maluku (2 Propinsi) dan Papua (2 Provinsi).

Seluruh Tim Konsultan akan membantu pemerintah pusat dalam hal ini
Direktorat PAM DJCK dalam melakukan monitoring, evaluasi pelaksanaan,
dan pengendalian jalannya pelaksanaan pembangunan SPAM.

2.1.1.3. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

a. Secara kualtatif adalah terwujudnya pembangunan sistem penyediaan air


minum yang tepat mutu, waktu dan biaya serta dapat mencapai target yang
telah ditetapkan. Keluaran kualitatif ini lebih mengarah pada kegiatan fisik
pembangunan sistem penyediaan air minum, untuk mendapat memenuhi
keluaran kualitatif tersebut diperlukan kegiatan pendampingan dan
monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik.

b. Secara kuntitatif adalah berupa Laporan baik Laporan Pendahuluan,


Laporan Monev Bulanan, Laporan Draft Final, Laporan Final dan Laporan
Khusus. Dalam kaitannya keluaran berupa laporan ini maka keberadaan
data kegiatan spam ini sangatlah penting untuk mengetahu perkembangan,
untuk itu akan dilakukan pengumpulan data yang lebih optimal dengan
system informasi manajemen data spam seperti yang diuraikan pada inovasi

2.1.1.4. Pelaporan

Konsultan memandang pelaporan berfungsi sebagai kontrol terhadap kualitas


dan kuantitas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim Konsultan. Periode
pelaporan dipandang memadai, di mana setiap bulan tersaji Laporan Bulanan,
dan tahapan pelaksanaan pekerjaan dilaporkan dalam Laporan Pendahuluan,
Konsep Laporan Akhir, dan Laporan Akhir, sementara kegiatan khusus pada
wilayah bencana dilaporkan dalam Laporan Khusus.
Tim Konsultan juga telah mendapatkan periode pelaporan dan jumlah
eksemplar dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Akan tetapi substansi yang

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -6

lebih detil dari pelaporan tersebut berlum tersaji dalam KAK. Oleh sebab itu
perlu disusun secara lebih detil substansi pelaporan tersebut.

2.1.1.5. Tenaga Ahli

Konsultan memandang pilihan tenaga ahli sesuai dengan kompetensi yang


dibutuhkan dalam kegiatan ini. Tenaga ahli yang disajikan dalam KAK meliputi:
Team Leader (Tenaga AhIi Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Teknik Sipil),
Tenaga Ahli Struktur, Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal, dan Tenaga Ahli
Teknik Lingkungan serta Asisten Tenaga Ahli Struktur dan Asisten Tenaga Ahli
Informatika. Tim Konsultan Pusat akan didukung oleh Asisten Tenaga Ahli
Teknik Sipil/Struktur dan Teknik Lingkungan yang berada di tingkat Propinsi
serta Supporting Staf.

Jika dibandingkan antara kompetensi tenaga ahli dan kegiatan yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ini, terlihat adanya kegiatan monitoring dan evaluasi manfaat
dan juga review tender dan kontrak kegiatan spam yang tidak tercakup dalam
kompetensi tenaga ahli. Seharusnya terdapat minimal seorang tenaga ahli
kelembagaan berpengalaman dibidang tender dan kontrak yang dapat
mengelola monitoring dan evaluasi manfaat pembangunan SPAM termasuk
juga review terhadap pelaksanaan tender kontrak/addendum. Keahlian
Kelembagaan juga berguna untuk menunjang kebutuhan pembangunan SPAM
yang sesuai dengan legitimasi hukum dan perundangan lokal. Oleh karena
kompetensi tersebut tidak terpenuhi dalam struktur tenaga ahli dalam KAK,
maka tugas tersebut diemban oleh Team Leader ataupun Tenaga Ahli lain yang
mempunyai pengalaman di bidang monev maupun tender dan kontrak.

Dalam KAK juga belum dicantum secara detil tugas masing-masing tenaga ahli,
terutama ketika dikaitkan dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam pekerjaan
ini. Oleh sebab itu proposal teknis ini hendak mengembangkan deskripsi kerja
dan jadwal kerja tenaga ahli tersebut.

2.1.1.6. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan selama 8,5 bulan kalender tergolong memadai untuk


melaksanakan pekerjaan ini. Pendapat ini ditunjang oleh ketersediaan informasi
awal tentang kondisi lapangan dan ketersedaian data-data keproyekan pada

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -7

pemerintah pusat. Namun demikian dalam KAK belum disampaikan secara rinci
jadwal kerja, terutama dikaitkan dengan tahapan pelaksanaan masing-masing
kegiatan.

2.1.1.7. Fasilitas dan Alat Penunjang

Pekerjaan ini memerlukan alat penunjang sebagai berikut:


1. Komputer Desktop 4 (empat) buah dengan cara sewa
2. Printer 2 (dua) buah dengan cara sewa
3. Alat Tulis Kantor
4. Internet
5. Telephone dan Faksimile serta surat-menyurat
6. Sewa Kantor dan kendaraan di pusat (Jakarta)
7. Sewa Rumah (kost) untuk asisten di provinsi
8. Sewa kendaraan (motor) untuk asisten di provinsi

Selain itu, dalam rangka kelancaran pekerjaan di Jakarta dan kunjungan


lapangan, maka Tim Konsultan membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
1. Database dan informasi lain tentang kondisi lapangan terbaru serta fasilitas
SPAM yang tersedia di lapangan
2. Dokumen pra kontrak dan kontrak dalam SPAM di wilayah yang dikaji
3. Renja K/L atau dokumen perencanaan anggaran lain yang perlu menjadi
acuan dalam pemrograman TA 2014.
4. Surat keterangan untuk turun ke lapangan
5. Perjalanan ke masing-masing provinsi dalam rangka pelaksanaan tugas
konsultan.

2.1.2. Saran

Sesuai dengan tanggapan terhadap KAK di atas, maka disampaikan saran


sebagai berikut:
1. Perlu disampaikan prosedur dan ketentuan sesuai dengan berbagai jenis
SNI yang diberlakukan dalam pekerjaan ini.
2. Pendekatan dalam pekerjaan ini hendaklah berupa manajemen yang holistik
3. Pelaporan dan pemrograman untuk TA 2014 perlu disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku dalam Kementerian Pekerjaan Umum
4. Lingkup pekerjaan yang masih umum perlu didetilkan, seperti:

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -8

a. Koordinasi dan pemberian arahan kepada Tim Supervisi di Tingkat


Provinsi
b. Menyiapkan laporan kemajuan SPAM
c.Benefit Monitoring and Evaluation
d. Project Completion Report tiap provinsi
5. Perlu pendetilan substansi pelaporan
6. Perlu pendetilan jadwal pelaksanaan pekerjaan
7. Perlu pendetilan struktur organisasi dan deskripsi kerja masing-masing
tenaga ahli.

2.1.3. INOVASI

Dalam kegiatan Pembinaan Teknis SPAM ini keberadaan data dalam rangka
penyusunan Sistem Informasi Manajemen (MIS/Management Information System)
sangatlah penting termasuk untuk memberikan dukungan data kepada SIM SPAM
PKPAM, berdasarkan pengalaman untuk pekerjaan tersebut maka Konsultan
menawarkan inovasi data SPAM KMW yang pernah dibuat oleh Konsultan dengan
penjelasan sebagai berikut:
Sistem informasi SPAM Konsultan Bin-Tek merupakan Sistem Informasi yang
menampilkan data data paket SPAM di daerah cakupan kerja secara sistematis dan
skematis dan data yang ditampilkan secara periodik dengan subtansi data yang
meliputi : nama program, lokasi, posisi koordinat,pagu kegiatan, jenis pekerjaan, nama
kontraktor, nomor kontrak, tanggal kontrak, jumlah hari pelaksanaan, progress kegiatan
(baik fisik maupun biaya) dan permasalahan dan pemecahannya .
Untuk tampilan Menu Utamanya sebagai berikut :

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -9

Di menu utama terdapat tanda berlambang Kran, yang menunjukan lokasi Propinsi
cakupan wilayah kerja Konsultan Bintek yang misalnya terdiri dari : Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
Jika mengklik tanda berlambang Kran di daerah Propinsi Bali, maka akan muncul
tampilan sebagai berikut :

Di menu Propinsi Bali terdapat tanda berlambang Kran, yang menunjukan lokasi
kabupaten yang terdapat Paket SPAM di Konsultan Bintek Wilayah II.
Jika mengklik tanda berlambang Kran di daerah Kabupaten Tabanan, maka akan
muncul tampilan sebagai berikut :

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -10

Di menu Kabupaten Tabanan terdapat tanda berlambang Kran, yang menunjukan lokasi
Paket SPAM, dan warna ditanda berlambang Kran menunjukan jenis Paket SPAM.
Jika mengklik salah satu paket, misalnya Paket SPAM IKK yang lambang Kran berwarna
Merah Muda, maka akan muncul tampilan data dan progres untuk Paket SPAM IKK
didaerah tersebut, tampilannya sebagai berikut :

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -11

2.2 Pendekatan, Metodologi, dan Program Kerja

2.1.1. Pendekatan Pekerjaan: Manajemen Holistik

Pengelolaan SPAM memerlukan manajemen kerja yang holistik (Gambar 1).


Level pengembangan tertera dalam fokus pengembangan organisasi baik di
Pusat maupun di Daerah, yaitu level individu atau tim kerja, level organisasi, level
lingkungan atau sistem, dan fasilitasi terhadap keseluruhan tindakan
pengembangan organisasi.
Prasyarat agar organsasi berkembang secara berkualitas merujuk pada
lingkungan organisasi tersebut. Tindakan strategis dalam aspek ini meliputi
pengembangan political will, penyusunan kebijakan pendukung, penyusunan
kerangka hukum/legalitas, serta analisis tersebut praktek tata pamong secara
keseluruhan. Kegiatan yang perlu dilaksanakan meliputi penyusunan desain
kebijakan, legislasi terhadap kebijakan yang dibutuhkan, serta peningkatan tata
pamong.
Pada level organisasi terdapat beberapa tindakan strategis meliputi penyusunan
lembaga, desain dan pengembangan system, perbaikan struktur organisasi,
desain penugasan, pengembangan jaringan dan institusi, serta perbaikan
prosedur dan proses. Hal ini dapat dilakukan dengan serangkaian kegiatan,

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -12

meliputi desain system, desain struktur organisasi, perbaikan job description,


serta desain prosedur dan proses kerja.
Tindakan-tindakan strategis yang perlu dilaksanakan untuk meningkatkan
kapasitas individu atau tim kerja meliputi penguatan mental juara, peningkatan
pengetahuan, pengembangan ketrampilan, perubahan sikap dan motivasi yang
lebih sesuai, pengembangan/jaringan tim, serta analisis atas jumlah anggota tim.
Kegiatan yang dapat diperbaiki berupa advokasi, rekrutmen, pelatihan,
pembinaan, dan studi banding.
Keseluruhan tindakan strategi dan kegiatan memerlukan fasilitas dalam bentuk
material, peralatan, fasilitas, logistik, infrastruktur, keuangan. Kegiatan yang dapat
dilaksanakan meliputi pembangunan fasilitas, pembelian, pembangunan
infrastruktur, penyediaan dana

Gambar 1. Model Holistik Manajemen Pengelolaan Program Pembangunan

2.1.2. Dasar Hukum dan Standar


Landasan hukum kegiatan Konsultan Pembinaan Teknis SPAM Banusra, Maluku,
dan Papua dalam melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan adalah sebagai
berikut :

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -13

1. Keputusan Dirjen Cipta Karya Nomor 61/KPTS/CK/1998 tentang Petunjuk Teknis


Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem
Penyediaan Air Minum
2. Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
3. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum;
4. Peraturan Menteri PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengembangan SPAM;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Sistem Air Minum;
6. Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu
Departemen Pekerjaan Umum
7. Permen PU 01/PRT/M/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan
8. Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
9. Lima puluh (50) SNI yang digunakan sebagai pedoman dan persyaratan yang
digunakan dapam pelaksanaan pemantauan, monitoring dan evaluasi, seperti
pada penjelasan di bawah ini.

2.1.3. SNI untuk SPAM

Kontrol dalam pekerjaan kali ini sesuai dengan SNI untuk SPAM sebagai berikut:

1. Spesifikasi Teknis Dokumen Lelang Sistem Penyediaan Air Minum.

No : AB-K/RE-RT/ST/009/98, Kategori : Petunjuk Teknis


Spesifikasi ini mencakup pengertian-pengertian yang berhubungan dengan
dokumen lelang.
2.  Spesifikasi Teknik Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan.
No : AB-K/RE-RI/ST/002/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Standar ini memuat persyaratan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan
sistem penyediaan air minum.
3.  Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Pipa Air Minum, Air Limbah dan Air
Hujan
No : SNI 06-4828-1998, Kategori : SNI
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang bentuk dasar, ukuran,
bahan dan kekuatan
4.  Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah
No : SNI 03-6382-2000, Kategori : SNI

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -14

Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan kelas hidran kebakaran


tabung basah, untuk dipasang pada jaringan sistem pelayanan air minum di
kawasan permukiman
5.  Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5
No : SNI 03-2917-1992, Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan instalasi air bersih dengan
kapasitas 5 Liter/detik
6.  Spesifikasi Meter Air
No : SNI 2547-2008, Kategori : SNI
Spesifikasi ini menetapkan istilah, karakteristik teknis, karakteristik
metrologis dan persyaratan kehilangan tekanan untuk meter air minum.
Spesifikasi ini berlaku bagi meter air dengan tekanan kerja maksimum yang
dapat diterima (MAP)? 1 MPa (0,6 MPa untuk meter air yang menggunakan
pipa diameter nominal, ON ? 500 mm) dan temperatur maksimum yang
dapat diterimaMAT 50 0C. Spesifikasi ini juga berlaku untuk meter air, tanpa
bergantung teknologi, digambarkan sebagai integrasi instrumen pengukur
secara kontinu menentukan volume air mengalir melalui meter air.
7.  Spesifikasi Pipa Polietilen (PE) dan Sambungannya Untuk Air Minum
No : SNI 06-4829-1998, Kategori : SNI
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang bahan, ukuran,
kekuatan hidrostatik, perubahan panjang dan densitas
8.  Spesifikasi Teknik Penahapan Pembangunan Sistem Penyediaan Air
Minum.
No : AB-K/RE-RI/ST/004/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Ruang lingkup pekerjaan spesifikasi penahapan pembangunan sistem
penyediaan air minum, mencakup pengertian-pengertian dan persyatan
teknis (lihat bab II).
9.  Spesifikasi Teknik Pengelolaan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum.
No : AB-K/RE-RI/ST/005/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Spesifikasi ini memuat ruang lingkup, pengertian-pengertian serta persyatan
teknis dalama pengelolaan teknis sistem penyediaan air minum.
10.  Spesifikasi Teknik Prasarana Sistem Penyediaan Air Minum.
No : AB-K/RE-RI/ST/003/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Spesifikasi ini memuat pengertian-pengertian dan persyaratan teknis yang
harus dipenuhi prasarana sistem penyediaan air minum untuk penyusunan
rencana induk.
11.  Spesifikasi Teknik Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum.
No : AB-K/RE-RI/ST/006/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Spesifikasi ini memuat penjelasan-penjelasan yang diperlukan dalam
rencana induk sistem penyediaan air minum.
12.  Spesifikasi Teknik Survai Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum.

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -15

No : AB-K/RE-RI/ST/001/98, Kategori : Petunjuk Teknis


Spesifikasi ini memuat tentang pengertian-pengertian , dan persyaratan
teknis yang harus dipenuhi dalam survai rencana induk sistem penyediaan
air minum.
13.  Spesifikasi Teknis Bahan Kimia dan Persyaratan Kimiawi dalam air Minum.
No : AB-K/RE-RT/ST/006/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Spesifkasi teknis bahan kimia dan persyaratn kimiawi dalam air minum ini
mencakup persratan teknis mengenai bahan yang digunakan untuk proses
pelunakan kesadahan, koagulasi, desinfeksi, netralisasi, fluoridisasi, dan
penghilangan besi dan mangan, serta persyaratan kimiawi dalam air
minum.
14.  Spesifikasi Teknis Bangunan Penunjang Sistem Penyedia-an Air Minum.
No : AB-K/RE-RT/ST/004/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Spesifikasi teknis bangunan penunjang sistem penyediaan air minum ini
mencakup ketentuan-ketentuan teknis mengenai bangunan dan peralatan
penunjang yang meliputi : 1. bangunan operasi dan pengendalian 2.
bangunan elektro mekanikal 3. bangunan rumah kimia 4. bangunan gedung
5. laboratorium 6. halaman : drainase, jalan dan halaman parkir, ruang jaga
dan pagar 7. kantor dan perlengkapan 8. peralatan laboratorium dan
bengkel 9. Logistik
15.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 1. Pedoman
Umum
No : Pd T-05-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam penyelenggaraan,
kelembagaan, pembiayaan, pembangunan prasarana dan sarana serta
pemantauan dan evaluasi dalam upaya penyediaan air minum berbasis
masyarakat.
16.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 2. Pedoman
penyelenggaraan
No : Pd T-06-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Tata cara penyelenggaraan yang mencakup uraian yang menyangkut
pelaku terkait dan tahapan kegiatan serta prinsip pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka penyelenggaraan PAM BM. Pedoman ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi para pelaku terkait dalam pelaksanaan
pembangunan prasarana dan sarana PAM BM yang mandiri dan
berkelanjutan.
17.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 3.
Kelembagaan
No : Pd T-07-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Pedoman ini meliputi peran dan fungsi para pelaku terkait, proses

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -16

pembentukan organisasi/ kepengurusan dan perangkat pendukung yang


diperlukan dalam organisasi penyediaan air minum berbasis masyarakat
(PAM BM). Pedoman ini merupakan buku ketiga dari Pedoman penyediaan
air minum berbasis masyarakat (PAM BM).
18.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 4.
Pembiayaan
No : Pd T-08-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Pedoman ini memuat tata cara pembiayaan dalam kegiatan meliputi biaya
penyelenggaraan dan mobilisasi dana penyediaan air minum berbasis
masyarakat.
19.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 5.
Pembangunan Prasarana dan Sarana
No : Pd T-09-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Pedoman ini ini meliputi tata cara pemilihan jenis, perencanaan,
pelaksanaan fisik dan pengoperasian serta pemeliharaan prasarana dan
sarana penyediaan air minum berbasis masyarakat.
20.  Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 6.
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
No : Pd T-10-2005-C, Kategori : Pedoman Teknis
Pedoman ini meliputi sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pada tahap
persiapan, perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan
PAM BM. Hasilnya dilaporkan pada perorangan atau institusi yang
berkaitan dengan pengadaan/pelayanan air minum berbasis masyarakat.
21.  Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat.
No : SNI 3981-2008, Kategori : SNI
Standar ini memuat persyaratan umum, persyaratan teknis, dan
perencanaan instalasi saringan pasir lambat sebagai pegangan bagi
penyelenggara pembangunan untuk mengolah air baku dengan
kekeruhan ?50 mg/Liter SiO2 menjadi air minum.
22.  Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC Untuk Air Minum
No : SNI 06-2551-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dan sifat tampak pipa PVC
untuk air minum
23.  Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC Untuk Air Minum
No : SNI 06-2552-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh uji yang dapat mewakili
24 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
Jangka Sorong.
No : SNI 06-2548-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter pipa PVC menggunakan
jangka sorong
25.  Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC Untuk Air Minum Terhadap Tekanan

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -17

Hidrostatik.
No : SNI 06-2549-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan pipa PVC terhadap
tekanan hidrostatik
26.  Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC Untuk Air Minum
No : SNI 06-2550-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan dinding pipa PVC
27.  Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
Uji Tungku
No : SNI 06-2553-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya perubahan panjang pipa
PVC dengan uji tungku
28.  Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC Untuk Air Minum Terhadap Metilen
Khlorida
No : SNI 06-2554-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan ketahanan pipa PVC terhadap
metilen klorida
29.  Metode Pengujian Kadar PVC Pada Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
THF
No : SNI 06-2555-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar PVC pada pipa PVC dengan
THF
30.  Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan Pita
Meter
No : SNI 06-2556-1991, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter luar rata-rata pipa PVC
31.  Metode Pengujian Dimensi Pipa Polietilen (PE) Untuk Air Minum
No : SNI 06-4821-1998, Kategori : SNI
Metode ini membahas cara uji untuk menentukan diameter luar dan tebal
dinding pipa PE
32.  Metode Uji Perencanaan Teknik Air Minum Perdesaan
No : AB-D/RE/MU/001/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode uji ini memeuat pengertian-pengertian, ketentuan-ketentuan, dan
cara uji hasil perencanaan teknik air minum perdesaan.
33.  Metode Uji Hasil Pelaksanaan Pembangunan Sistem Air Minum Perdesaan.
No : AB-D/LW/MU/006/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode uji ini meliputi, pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara uji hasil
pelaksanaan pembangunan sistem air minum perdesaan.
34.  Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Sipil Pembangunan Penyediaan Air
Minum.
No : AB-D/LW/MU/001/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan yang harus
dilakukan dalam pengujian konstruksi sipil sistem penyediaan air minum.
35.  Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Sipil Sistem Penyediaan Air Minum.

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -18

No : AB-K/LW/MU/006/98, Kategori : Petunjuk Teknis


Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan yang harus
dilakukan dalam pengujian konstruksi sipil sistem penyediaan air minum.

36.  Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Peralatan Elektro - Mekanikal.


No : AB-K/LW/MU/007/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengujian pekerjaan
pemasangan peralatan elektro mekanikal dalam sistem penyediaan air
minum.
37.  Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Peralatan Mekanikal dan Elektrikal.
No : AB-D/LW/MU/002/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode Uji ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengujian pekerjaan
pemasangan peralatan mekanikal dan elektrikal dalam sistem penyediaan
air minum.
38.  Metode Uji Keandalan Kapasitas dan Kualitas Pelayanan Air Minum.
No : AB-K/LW/MU/004/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara uji
keandalan kapasitas dan kaulitas pelayanan air minum.
39.  Metode Uji Kualitas Air Minum Distribusi dan Pelayanan.
No : AB-K/OP/MU/004/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pemeriksaan
kualitas air minum di unit distribusi dan pelayanan, meliputi parameter fisika,
kimia dan mikrobiologi.
40.  Metode Uji Pemeriksan Kualitas Air di Unit Distribusi dan Pelayanan.
No : AB-D/OP/MU/002/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode uji ini memuat ruang lingkup, pengertian-pengertian, ketentuan-
ketentuan serta cara uji dalam pemeriksaan kualitas air pada sistem
penyediaan air minum perdesaan.
41.  Metode pengujian klorin bebas dalam air dengan Spektrofotometer sinar
tampak secara dietil fenilindiamin (DFD)
No : SNI 06-4824-1998, Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Klorin (0,011-4,0) mg/L Mn
dalam air minum menggunakan sinar tampak pada panjang gelombang 515
nm.
42.  Cara uji kadar amoniak dalam air dengan elektrode selektif ion
No : SNI 03-6876-2002, Kategori : SNI
Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadar amoniak, NH4-N terlarut
dalam air dengan elektrode selektif ion. Standar ini digunakan
untukmengukur kadar amoniak pada rentang kadar antara 0,03 mg/L NH3-
N sampai dengan 1400 mg/L NH3-N dalam air minum, air permukaan, air

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -19

limbah domestik dan air limbah industri, baik yang keruh maupun yang
warna
43.  Metode Uji Keandalan Peralatan Sistem Penyediaan Air Minum.
No : AB-K/LW/MU/010/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode pengujian ini memberikan uraian tentang ketentuan-ketentuan dan
cara pengujian keandalan peralatan sistem penyediaan air minum.
44.  Metode Uji Keandalan Pipa Terhadap Tekanan Statis dan Dinamis.
No : AB-K/LW/MU/005/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode pengujian keandalan pipa terhadap tekanan statis dan dinamis ini
dimaksudkan untuk dijadikan pegangan dan acuan dalam pelaksanaan dan
penngawasan pembangunan sistem penyediaan air minum terhadap mutu
pipa. Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengujian
keandalan pipa air bertekanan yang telah dipasang terhadap tekanan statis
dan dinamis. Pengujian dilakukan pada jalur pipa memanjang dan pada
sambungan pipa.
45.  Metode Uji Keandalan Hidrolika Pipa Transmisi dan Distribusi.
No : AB-D/LW/MU/005/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode ujii ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan keandalan
hidrolika pipa transmisi dan distribusi dalam sistem penyediaan air minum
perdesaan.
46.  Metode Uji Keandalan Hidrodinamika dan Proses Pengolahan Air.
No : AB-K/LW/MU/008/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode Uji ini memuat ketentua-ketentuan dan cara pengujian keandalan
hidrodinamika dan proses pengolahan air untuk sistem penyediaan air
minum serta pelaporan hasil pengujian yang harus dipenuhi.
47.  Metode Uji Operasi dan Pemeliharaan Sistem penyediaan air minum.
No : AB-K/OP/MU/001/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode uji memuat mengenai pengertian, ketentuan-ketentuan umum,
ketentuan teknis dan cara uji sistem penyediaan air minum meliputi
bangunan pengambilan air baku, pipa transmisi dan pipa distribusi serta
IPA.
48.  Metode Uji Pemeriksaan Tekanan Air di Unit Distribusi dan Pelayanan Air
Minum Perdesaan Sistem Perpipaan.
No : AB-D/OP/MU/003/98, Kategori : Petunjuk Teknis
Metode uji ini memuat tentang ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
dan cara pengujian dalam pemeriksaan tekanan air di unit distribusi dan
pelayanan air minum perdesaan sistem perpipaan serta cara pelaporan
hasik uji.
49.  Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum bagian
2: Persyaratan pemasangan meter air minum (ISO 4064-2 : 2005, MOD)
No : SNI 2418.2-2009, Kategori : SNI

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -20

Persyaratan pemasangan meter air minum ini digunakan untuk menetapkan


kriteria pemilihan meter air tunggal, meter air kombinasi, dan meter air
konsentrik, peralatan penghubung, pemasangan, persyaratan khusus dalam
pengoperasian awal meter air yang baru atau yang diperbaiki untuk
menjamin ketepatan pengukuran dan kehandalan pembacaan meter air.
Persyaratan pemasangan meter air minum ini juga digunakan untuk meter
air yang dioperasikan dengan prinsip elektrik/elektronik, meter air dengan
prinsip mekanikal yang dihubungkan dengan peralatan elektronik, dan untuk
meter air dengan volume aktual. Hal ini berlaku juga bagi meter air dengan
peralatan elektronik tambahan. CATATAN 1 Peralatan tambahan
merupakan pilihan. Rekomendasi dari persyaratan pemasangan ini
digunakan tanpa tergantung dengan teknologi, ditentukan sebagai
pengintegrasian alat pengukur yang secara kontinyu menentukan volume
air yang mengalir melalui peralatannya.
50.  Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum -
bagian 3: metode dan peralatan pengujian meter air minum (ISO 4064-3 :
2005, MOD)
No : SNI 2418.3-2009, Kategori : SNI
Bagian ketiga dari SNI ini memuat metode pengujian dan hal-hal yang
harus dilakukan dalam menentukan karakteristik utama dari meteran air
sesuai dengan SNI 2547-2008, Bagian 1: Spesifikasi meter air minum.
Standar ini dipergunakan untuk menguji meter air minum, meter air
kosentrik dan meter air kombinasi yang dapat tahan pada tekanan kerja
maksimum yang diijinkan (MAP) sampai sekurang-kurangnya 1 MPa (10
bar) atau 0,6 MPa (6 bar) untuk meter air ? DN 500 mm, dan tahan sampai
pada temperatur maksimum yang dijinkan (MAT) 50º C. Standar ini juga
dapat dipakai untuk menguji meteran air yang prinsip kerjanya berdasarkan
sistem elektronik atau listrik, dan meter air yang bekerja berdasarkan prinsip
mekanik yang dilengkapi peralatan-peralatan listrik, yang digunakan untuk
mengukur debit aktual air minum. Untuk meter-meter air yang mempunyai
debit persamaan kurang dari 160 m3/jam, agar bisa memenuhi
keterbatasan yang dimiliki suatu laboratorium uji, ketentuan pengujian bisa
dilakukan perubahan untuk memodifikasi kondisi referensi pada saat
pengujian daya tahan dan unjuk kerjanya.

2.1.4. Lokasi Pekerjaan

Lokasi untuk pelaksanaan pekerjaan meliputi provinsi di wilayah Bali dan Nusa

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -21

Tenggara (Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur), Maluku (Maluku,
Maluku Utara), Papua (Papua, Papua Barat). Kondisi eksisting lokasi pekerjaan
menunjukkan bahwa sumber air minum yang digunakan meliputi PAM atau air
dalam kemasan, pompa listrik atau tangan, sumur, mata air, sungai atau danau,
air hujan, dan sumber lainnya (Tabel 1).

Ternyata fasilitas SPAM hanya dominan di Bali, yaitu dominan pada 52% atau
368 desa. Tingkat dominasi SPAM di Bali pun masih tergolong rendah
dibandingkan target MDGs sebesar 85%. Di tempat lain fasilitas SPAM tergolong
rendah, yaitu 16% atau 150 desa di Nusa Tenggara Barat, 7% atau 198 desa di
Nusa Tenggara Timur, 5% atau 49 desa di Maluku, 11% atau 111 desa di Maluku
Utara, 2% atau 68 desa di Papua, 3% atau 41 desa di Papua Barat.

Data eksisting menunjukkan bahwa sumber air minum dominan di Nusa Tenggara
Barat berupa sumur (53% atau 482 desa), dan di Nusa Tenggara Timur berupa
mata air (59% atau 1.646 desa) (lihat Gambar 2). Gambar 3 menunjukkan
sumber air minum dominan di Maluku berupa sumur (52% atau 471 desa), di
Maluku Utara berupa sumur (66% atau 687 desa). Gambar 4 menunjukkan
sumber air minum di Papua berupa mata air (59% atau 1.945 desa), dan di Papua
Barat berupa mata air (36% atau 429 desa).

Tabel 1. Jumlah Desa menurut Sumber Air Minum di Wilayah Bali dan Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua, 2009

Provinsi PAM/ Air Pompa Sumur Mata Sungai/ Air Lainny Jumlah
dalam Listrik/ Air Danau Hujan a
Kemasa Tangan
n
Bali 368 16 91 187 10 38 2 712
Nusa 150 87 482 176 13 2 3 913
Tenggara
Barat
Nusa 198 15 664 1.646 128 115 37 2.803
Tenggara

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -22

Timur
Maluku 49 20 471 300 23 30 13 906
Maluku 111 7 687 109 80 42 0 1.036
Utara
Papua 68 42 445 1.945 367 378 63 3.311
Papua 41 15 255 429 267 181 17 1.205
Barat
Jumlah 985 202 3.095 4.792 888 786 135 10.886

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -23

Gambar 2. Lokasi Desa menurut Sumber Air Minum di Bali dan Nusa Tenggara, 2009

Sum ber Air Minum


Air Hujan
Lainnya
Mata air
PAM/Air Dalam Kemasan
Pompa Listrik/Tangan
Sumur
Sungai/Danau

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -24

Gambar 3. Lokasi Desa menurut Sumber Air Minum di Maluku, 2009

Sum ber Air Minum


Air Hujan
Lainnya
Mata air
PAM/A ir Dalam Kemasan
Pompa Lis trik /Tangan
Sumur
Sungai/Danau

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -25

Gambar 4. Lokasi Desa menurut Sumber Air Minum di Papua, 2009

Sum ber Air Minum


Air Hujan
Lainnya
Mata air
PAM/Air Dalam Kemasan
Pompa Listrik/Tangan
Sumur
Sungai/Danau

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -26

2.1.5. Pembinaan Teknis


Sesuai dengan ruang lingkup Konsultan Pembinaan Teknis akan melakukan
pembinaan atau bimbingan teknis yang dibagi dalam 3 aspek, yaitu:
a. Bimbingan Teknis Personil Asisten Propinsi Konsultan Bintek
Bimbingan teknis terhadap personil asisten propinsi dilakukan dalam bentuk
pembekalan yang dilakukan oleh pihak PKPAM dan dilanjutkan dengan
pembekalan internal tim konsultan dengan materi Arah Kebijakan
Pengembangan SPAM; Ruang Lingkup Kegiatan Konsultan Pembinaan Teknis;
Tata Laksana dan Lingkup Kegiatan Pengembangan SPAM; Manajemen Proyek
Pengembangan; Penjelasan Pengisian SIMAK SIM SPAM

b. Bimbingan Teknis Administrasi Teknis


 Mengingatkan kembali kepada manajemen dan konsultan dalam hal tertib
administrasi, dengan pengertian mengikuti kaidah-kaidah yang ada sesuai
dengan peraturan perundang-undangan terkait yang berlaku, sesuai dengan
tahapan SIDLACOM.
 Tertib dalam menyimpan & mengagendakan catatan/surat-menyurat/risalah
rapat/laporan/ berita acara/gambar/foto/dll, dengan menyediakan fasilitas
yang memadai, agar memudahkan dalam penggunaan nantinya.

c. Bimbingan Teknis Pelaksanaan


 Secara umum, mengingatkan kembali mengenai langkah-langkah
penanganan pengendalian pelaksanaan, mulai dari : Papan Nama Proyek,
Direksi kit, PCM, RMK, Site meeting, Pencatatan, Pengukuran, Foto,
Peringatan dini, Laporan, Berita Acara dan lain-lain
 Substansi Pekerjaan Sipil, mengingatkan kembali mengenai pentingnya
mengikuti SOP pelaksanaan pekerjaan, persyaratan dan pengujian bahan
serta mutu hasil pekerjaan yaitu; 1) melakukan pengukuran awal, test
material dan pipa; 2) prosedur pelaksanaan untuk pekerjaan galian,
pemasangan bekisting dan baja tulangan, slum test saat pembetonan,
curing, pengelasan, pemasangan pipa; 3) pengukuran mutu hasil pekerjaan,
test tekan kubus/silinder, test kebocoran dan test tekan pipa.
 Substansi Pekerjaan M & E, mengingatkan kembali pentingnya dalam
penetapan kuantitas dan kualitas barang guna terjaminnya kontinuitas
pelayanan; jaminan uji pabrik; penempatan barang sebelum terpasang;
kekuatan pondasi peralatan ME; pemasangan dan instalasi peralatan ME;
sistem panel; pengujian terhadap hasil pekerjaan pemasangan; parsial test

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -27

bagi masing-masing peralatan ME sebelum comissioning; dan manual


operasi peralatan ME.
 Substansi Pekerjaan Lingkungan
 Mengingatkan kembali mengenai pengecekan perijinan penggunaan dan
pengambilan air dari instansi yang berwenang - SIPA; pendekatan
dengan masyarakat setempat sebelum memulai kegiatan konstruksi
pengambilan air dan pemakaian jalur pemasangan pipa.
 Mengingatkan kembali perlunya pengecekan kuantitas dan kualitas air
baku sesuai dengan PP No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
 Mengingatkan spesifikasi pipa & spesifikasi bangunan air minum sesuai
kontrak & SNI;
 Memantau pemasangan & pengetesan pipa & bangunan air minum
sesuai Juknis;
 Mengingatkan perlunya pengecekan kualitas air minum sesuai dengan
Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Kualitas Air Minum melalui
pengetesan pada saat commissioning;
 Memantau dampak atau potensi dampak yang akan terjadi terhadap
lingkungan dan mengingatkan perlunya penyusunan dokumen
lingkungan (UKL/UPL atau AMDAL) sesuai dengan UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

d. Bimbingan Teknis Pemanfaatan


Mengingatkan kembali bahwa indikator keberhasilan dalam pembangunan
pengembangan air minum adalah :
1. Terbangunnya dengan baik fisik unit-unit sistem air minum sesuai dengan
spesifikasi perencanaan, dan;
2. Dapat berfungsinya dengan baik sistem tesebut dalam melayani kebutuhan
air minum masyarakat dari segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas.

2.1.6. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam melaksanakan kegiatan Pembinaan Teknis wilayah Banustra, Maluku dan
Papua, tahapan-tahapan dilakukan dalam 4 (empat) langkah utama sesuai dengan
urutan pelaksanaan kegiatan sbb :
1. Tahap Persiapan
2. Survey dan Pengumpulan Data
3. Data Processing

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -28

4. Perumusan, Rekomendasi dan Pelaporan

Tahapan-tahapan tersebut diatas dapat dilihat dalam Bagan Alir Pelaksanaan


Kegiatan Pembinaan Teknis wilayah Banustra, Maluku dan Papua pada Gambar 7.

Dalam pelaksanaan survey yang terkait dengan pemantauan dan evaluasi atas
kegiatan yang sedang berjalan dilakukan dengan cara:
1. Langsung, melalui tinjauan lapangan.
Pekerjaan ini dilakukan dengan melaksanakan kunjungan langsung dilokasi
masing-masing wilayah SPAM, namun survey ini memerlukan alat penunjang
pelaksanaan survey seperti GPS, kamera digital dan alat hitung lainnya
2. Tidak langsung melalui laporan harian dan mingguan dari daerah.
Dalam rangka kelancaran pekerjaan di Jakarta dan kunjungan lapangan, maka

Tim Konsultan membutuhkan dan akan melakukan koordinasi dan komunikasi


intensif dengan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Dinas Pekerjaan Umum masing-masing wilayah pemantauan, pemerintah daerah
setempat, terkait hal-hal sebagai berikut :
a) Database dan informasi lain tentang kondisi lapangan terbaru serta fasilitas
SPAM yang tersedia di lapangan
b) Dokumen pra kontrak dan kontrak dalam SPAM di wilayah yang dikaji
c) Rencana K/L atau dokumen perencanaan anggaran lain yang perlu menjadi
acuan dalam pemrograman TA selanjutnya.
d) Informasi tentang teknis, mekanisme, waktu dan tempat yang dituju serta
kontak person terkait perjalanan pemantauan ke masing-masing provinsi
dalam rangka pelaksanaan tugas.

Metode pelaksanaan kegiatan dalam peran dan tugas utama bagi Tim Konsultan
yang kaitannya dengan pemantauan dan evaluasi ialah :
1. Menjalankan manajemen perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi SPAM di wilayah kerja.
2. Memperoleh data lapangan per lokasi secara detil, termasuk foto kemajuan
pekerjaan.
3. Menyusun pelaporan yang berisikan pengolahan data dan penyusunan
informasi yang bisa dilaporkan secara berjenjang dari level keproyekan,
Direktorat PAM, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum, hingga UKP4R. Oleh sebab itu pekerjaan ini harus menghasilkan
laporan yang sangat berkualitas. Pelaporan berfungsi sebagai kontrol
terhadap kualitas dan kuaktitas kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh Tim

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -29

Konsultan. Periode pelaporan dipandang memadai, di mana setiap bulan


tersaji Laporan Bulanan, dan tahapan pelaksanaan pekerjaan dilaporkan
dalam Laporan Pendahuluan, Konsep Laporan Akhir, dan Laporan Akhir,
sementara kegiatan khusus pada wilayah bencana dilaporkan dalam Laporan
Khusus

Tim Konsultan, yang akan berkantor di Jakarta maupun di provinsi, membantu


Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktorat PAM, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU
dan Satker di Provinsi, dalam melakukan monitoring, evaluasi pelaksanaan dan
pengendalian jalannya pelaksanaan pembangunan SPAM. Dalam konteks
manajemen proyek, Tim Konsultan melaksanakan pekerjaan dalam bentuk
koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
program ini, di antaranya Direktorat PAM, Satuan Kerja (Satker), Konsultan
Supervisi, Konsultan Advisori, Konsultan Evaluasi, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kab/Kota. Pola hubungan antar pihak tersaji pada Gambar 5.

Konsultan Manajemen Wilayah Banusra, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat

Direktur PAM
Ditjen Cipta Karya
(Kasatker Pusat)
Nasional

Konsultan KMW
Kasubdit Wilayah II Konsultan
KonsultanWilayah
AdvisoriII
(PPK Satker Pusat)
Konsultan Evaluasi

Pemda Provinsi
Provinsi

Konsultan Advisori Provinsi

Konsultan Supervisi Provinsi


Satker
Konsultan Evaluasi Provinsi
Kabupaten / Kota

Pemda Kota / Kabupaten Proyek Proyek Proyek Proyek

Gambar 5. Hubungan Koordinasi dan Pelaporan

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -30

Metode pelaksanaan pekerjaan disusun sesuai dengan pembagian lingkup


pekerjaan, sebagaimana disampaikan dalam tanggapan KAK. Gambar 6
menunjukkan sistematika lingkup pekerjaan yang hendak dilaksanakan.

Project
Completion Report
tiap Provinsi

Benefit Monitoring
and Evaluation

Menyiapkan
Laporan
Kemajuan SPAM
tiap Provinsi

Rencana Penyediaan
Membantu Komisioning
Persiapan Air Minum pada Masa
dan Penyelesaian
Pemrograman Rehabilitasi dan
Pelaksanaan Pekerjaan
Rekonstruksi

Koordinasi dan Pemberian Arahan


Memantau kepada Tim Advisori, Konsultan
Fasilitasi Air
Persiapan dan Supervisi, dan Konsultan Evaluasi di
Minum pada Masa
Pelaksanaan Fisik Tingkat Provinsi
Tanggap Darurat
di Lapangan

Persiapan dan
Pelaksanaan Proses Pra
Kontrak dan Kontrak

Gambar 6. Alur Ruang Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan kegiatan Konsultan dilakukan berdasarkan:

1. Kegiatan konsultan pusat yang berkantor di Jakarta akan melaksanakan tugas


antara lain;
e. Menyiapkan data dalam rangka penyusunan Sistem Informasi Manajemen
(MIS/Management Information System) yang meliputi;
1. Persiapan pelaksanaan tender;
2. Pelaksanaan Pra-kontrak;

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -31

3. Pelaksanaan Kontrak;
4. Persiapan pelaksanaan fisik (kesiapan lahan, SIPA, dan DED);
5. Pelaksanaan konstruksi (progres keuangan dan fisik), permasalahan
pelaksanaan konstruksi dan alternatif solusi masalah;
6. Membantu menentukan koordinat titik: Sumber Air Baku, Unit
Produksi, dan Jaringan Pipa JDU dengan GPS;
7. Foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan persiapan dan
pelaksanaan konstruksi.
b. Melakukan bantuan manajemen dan pembinaan dalam pelaksanaan
kegiatan pengembanganSPAM
c. Menyiapkan laporan kemajuan pengembangan SPAM yang dilaksanakan
pada setiap provinsi
1. Menyiapkan laporan-laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan E-monitoring Kementerian PU;
2. Menyiapkan laporan analisis kualitas pekerjaan konstruksi dilapangan
dan usulan upaya perbaikan;
d. Menyiapkan laporan analisa terhadap indikasi permasalahan serta tindakan
antisipasinya, juga alternatif solusi terhadap permasalahan (teknis dan non-
teknis) yang timbul disesuaikan dengan kondisi situsional lapangan
e. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun
melalui dana APBD dan instansi terkait (APBN DJSDA) antara lain meliputi;
1. Program dan Anggaran;
2. Kelembagaan;
3. Kinerja pelayanan air minum Kab/Kota.
f. Menyusun Laporan Akhir Tahun Anggaran 2012 untuk masing-masing
Provinsi

2. Kegiatan konsultan Asisten Tenaga Ahli yang berkantor di Provinsi akan


melaksananan tugas antara lain;
a. Membantu Tim Konsultan Pusat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya
b. Membantu memberi masukan Satker PKPAM di Provinsi apabila diperlukan
c. Melakukan koordinasi dengan Tim Konsultan Supervisi, dan Konsultan
lainnya yang relevan
d. Menyiapkan informasi SPAM terbangun di masing- masing paket
pekerjaan di tiap provinsi berupa skematik sistem, progress pelaksanaan

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -32

pekerjaan, permasalahan dan upaya penyelesaiannya serta informasi terkait


lainnya;
e. Menetapkan koordinat titik: Sumber Air Baku, Unit Produksi, dan Jaringan
Pipa JDU dengan GPS;
f. Mengumpulkan foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan konstruksi;
g. Membantu dalam membuat laporan yang sifatnya mingguan kepada Tim
Konsultan Pusat
h. Melakukan koordinasi dengan pihak Satker atau instansi lain yang terkait
dengan pekerjaan ini dalam melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan;
i. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan kepada Konsultan Supervisi,
dan Konsultan lainnya yang relevan di Provinsi dalam pelaksanaan
pekerjaan;
j. Melakukan kunjungan ke lokasi yang ada di provinsi tersebut yang
mendapatkan program pembangunan SPAM tahun 2012
k. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun oleh
dana APBN ataupun melalui dana bersama antara APBN, APBD dan instansi
terkait (APBN DJSDA)

3. Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Kemajuan Bulanan (Progress Report)
c. Konsep Laporan Akhir
d. Laporan Akhir
e. Laporan Khusus

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -33

Gambar 7. Flow Chart Pelaksanaan Kegiatan

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -34

3.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 8,5 bulan kalender sebagaimana yang terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konsulan Bintek Wilayah Banustra-Maluku-Papua

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -35

3.2. Pelaporan

Pelaporan dalam pekerjaan ini meliputi:

1. Laporan Pendahuluan:

a. Isi: kegiatan pada pekerjaan persiapan dan desk studi, rencana kerja
konsultan secara rinci baik di kantor maupun di lapangan, rencana mobilisasi
dan jadwal kegiatan Tenaga Ahli dan staf pendukung serta peralatan.
b. Waktu Pelaporan: 30 hari sejak SPMK diterbitkan
c. Jumlah: 10 eksemplar

2. Laporan Kemajuan Bulanan (Progress Report):

a. Isi: kemajuan kegiatan pemrograman, pra kontrak dan kontrak, persiapan dan
pelaksanaan fisik di lapangan, komisioning dan penyelesaian pekerjaan,
laporan kemajuan pembangunan SPAM tiap provinsi, koordinasi dari tim
konsultan lain, proses penyusunan project completion report, benefot
monitoring and evaluation, fasilitas air minum masa tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi

b. Waktu Pelaporan: sebelum tanggal 5 bulan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8


c. Jumlah: 5 eksemplar

3. Konsep Laporan Akhir:

a. Isi: seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan


b. Waktu Pelaporan: minggu terakhir bulan ke 8
c. Jumlah 10 eksemplar

4. Laporan Akhir:

a. Isi: seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan sebagai hasil perbaikan dan


kelengkapan dari Konsep Laporan Akhir
b. Waktu Pelaporan: 255 hari sejak SPMK diterbitkan
c. Jumlah: 10 eksemplar

5. Laporan Khusus:

a. Isi: Booklet 5 lokasi strategis untuk masing-masing provinsi, laporan tanggap


darurat, laporan rehabilitasi dan rekonstruksi, laporan kemajuan tiap provinsi,
project completion report
b. Waktu Pelaporan: minggu 4 bulan ke 8
c. Jumlah: masing-masing laporan 10 eksemplar

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -36

3.3. Komposisi Tim dan Penugasan

Komposisi Tim Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini meliputi:

1. Team Leader (Tenaga AhIi Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan).


2. Tenaga Ahli Struktur.
3. Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal.
4. Tenaga AhIi Teknik Lingkungan.
5. Asisten AhIi Struktur.

6. Asisten AhIi Teknik Informatika.

Para tenaga ahli tersebut didukung oleh Sub Profesional dan Supporting Staf.

Adapun struktur organisasi Tim Konsultan sebagai tersaji pada Gambar 8.

Gambar 8. Struktur Organisasi Tim Konsultan

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -37

Adapun penugasan untuk masing-masing tenaga ahli adalah sbb;

a. Ketua Tim (Tenaga Ahli Teknik Penyehatan/Lingkungan)


Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim meliputi (dan tidak terbatas pada) hal-
hal sebagai berikut ;

a. Bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi antara Tim Konsultan


dengan Pengguna Jasa (Direktorat Pengembangan Air Minum), serta pihak
pihak lain yang terkait dalam hal manajemen dan pembinaan teknis
kegiatan pengembangan SPAM di wilayah II;
b. Bertanggung jawab untuk merencanakan/mengelola seluruh kegiatan Tim
Konsultan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dipersyaratkandalam
Kerangka Acuan Kerja baik dari sisi waktu, kualitas maupun kuantitasnya;
c. Bertanggung jawab atas pengendalian personil Tim Konsultan yang terlibat
dalam kegiatan ini, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target
yang ditetapkan;
d. Bertanggung jawab untuk mengkonsolidasikan hasil pekerjaan setiap
personil dan melaporkannya kepada Pengguna Jasa;
e. Mengkoordinasi kegiatan pembahasan untuk memastikan tercapainya
validitas dokumen yang disusun.

b. Ahli Struktur Sipil (bertindak sebagai salah satu sebagai Regional


Engineer di Banustra dan Kep. Maluku & Papua) dengan tugas sbb;
a. Melakukan koordinasi dengan konsultan supervisi dalam monitoring
pelaksanaan konstruksi SPAM.
b. Mengadakan kunjungan berkala ke lokasi proyek wilayah Konsultan Bintek.
c. Bertanggung jawab dalam memeriksa kemajuan dan standar dari konstruksi
serta memberikan bantuan teknis bagi Pengawasan Konstruksi.

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -38

d. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan struktur dan pekerjaan infrastruktur


Perpipaan dan Konstruksi Bangunan Air serta mengkaji ulang detail
perencanaan struktur dan pengawasan.
e. Melakukan monitoring uji coba kekuatan struktur.
f. Bertugas memonitoring dan evaluasi desain yang ada
g. Memberi nasehat teknik sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan
melakukan pengawasan serta koordinasi dengan konsultan supervise dalam
mengevaluasi dan menganalisa pekerjaan konstruksi
h. Bertanggung jawab terhadap monitoring konstruksi
i. Merekomendasikan pembuatan shop drawing.
j. Menyiapkan dan membuat laporan serta rekomendasinya

c. Ahli Mekanikal dan Elektrikal


a. Melakukan koordinasi dengan konsultan supervisi dalam monitoring
pelaksanaan Mekanikal Elektikal SPAM
b. Mengadakan kunjungan berkala ke lokasi proyek wilayah Konsultan Bintek.
c. Bertanggung jawab dalam memeriksa kemajuan dan standar dari Mekanikal
Elektikal serta memberikan bantuan teknis bagi Pengawasan pelaksanaan
Mekanikal Elektikal
d. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan Mekanikal Elektikal
e. Melakukan monitoring uji coba kapasitas Mekanikal Elektikal
f. Bertugas memonitoring dan evaluasi desain yang ada
g. Memberi nasehat teknik sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan
melakukan pengawasan serta koordinasi dengan konsultan supervisi dalam
mengevaluasi dan menganalisa pekerjaan Mekanikal Elektikal
h. Bertanggung jawab terhadap monitoring Mekanikal Elektikal
i. Merekomendasikan pembuatan shop drawing Mekanikal Elektikal
j. Menyiapkan dan membuat laporan serta rekomendasinya

d. Ahli Teknik Lingkungan (masing-masing sebagai Regional Engineer di


Banustra, Kep. Maluku dan Papua) dengan tugas sbb;
a. Melakukan koordinasi dengan konsultan supervisi dalam monitoring
pelaksanaan konstruksi SPAM
b. Mengadakan kunjungan berkala ke lokasi proyek wilayah Konsultan Bintek.
c. Mengumpulkan data dan informasi, khususnya potensi lingkungan di lokasi
kegiatan maupun di lokasi pengambilan material

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -39

d. Melakukan pengamatan/observasi untuk dapat menggali informasi yang


lebih akurat akan potensi dan kendala lingkungan yang ada.
e. Menganalisis kualitas lingkungan makro, termasuk kondisi lingkungan di
luar wilayah lokasi kegiatan yang berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan.
f. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup, baik
yang sudah ada maupun potensial untuk terjadi.
g. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
h. Merumuskan program-program dan prioritas perbaikan lingkungan hidup
baik yang sifatnya jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka
panjang

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Teknik Lingkungan, Struktur Sipil, ME
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Membantu Ketua Tim dalam menyusun rencana kegiatan bantuan manajemen
dan pembinaan teknis dalam pengembangan SPAM di Provinsi;
b. Membantu Ketua Tim dalam memberikan masukan teknis kepada konsultan
supervisi dan satker PKPAM melalui asisten ataupun secara langsung di
lapangan;
c. Membantu Ketua Tim dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan pembangunan SPAM;
d. Membantu ketua tim untuk menganalisa permasalahan yang terjadi sehingga
dapat diambil alternatif pemecahan masalah yang cepat dan tepat.

e. Asisten Ahli Teknik Informatika


Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Mendisain mekanisme sistem pelaporan yang jelas, cepat dan akurat
mengenai kegiatan pengembangan SPAM di suluruh provinsi di Banustra-
Maluku-Papua;
b. Membantu men-support data untuk membangun aplikasi SIM (Sistem
Informasi Manajemen) online sebagai sistem pelaporan perkembangan
kegiatan pengembangan SPAM di seluruh provinsi di Banustra-Maluku-
Papua;
c. Menyiapkan database untuk operasional SIM, yang meliputi:
1. Profil Provinsi, kabuaten dan kegiatan;

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -40

2. Uraian kegiatan pengembangan SPAM secara rinci;


3. Status pelaksanaan kegiatan pengembangan SPAM (fisik dan
keuangan);
4. Dokumentasi (foto-foto 0%, 50%, 100%);
5. Permasalahan dan tindak lanjut
6. Data koordinat;
7. Data lainnya yang dibutuhkan.

f. Asisten Tenaga Ahli


Tugas dan tanggung jawab para Asistn Tenaga Ahli meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Membantu Tim Konsultan Pusat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya;
b. Membantu Satker PKPAM di Provinsi dalam melakukan monitoring dan
evaluasi;
c. Melakukan koordinasi dengan Tim Konsultan Supervisi, dan Konsultan
lainnya yang relevan serta memastikan bahwa konsultan supervisi dapat
menjalankan fungsi supervisi di propinsi;
d. Mengumpulkan informasi SPAM terbangun di masing- masing paket
pekerjaan di tiap provinsi berupa skematik sistem, progres pelaksanaan
pekerjaan, permasalahan dan upaya penyelesaiannya serta informasi
terkait lainnya;
e. Mengumpulkan data koordinat SPAM yang dibangun meliputi titik Sumber
Air Baku, Unit Produksi, dan Jaringan Pipa JDU dengan GPS;
f. Mengumpulkan foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan konstruksi;
g. Membantu dalam membuat laporan yang sifatnya mingguan kepada Tim
Konsultan Pusat dengan tembusan Kasatker PKPAM Propinsi terkait;
h. Melakukan koordinasi dengan pihak Satker atau instansi lain yang terkait
dengan pekerjaan ini dalam melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan;
i. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan kepada Konsultan Supervisi,
dan Konsultan lainnya yang relevan di Provinsi dalam pelaksanaan
pekerjaan;

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -41

j. Melakukan kunjungan ke lokasi yang ada di provinsi tersebut yang


mendapatkan program pembangunan SPAM tahun 2014;
k. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun oleh
dana APBN ataupun melalui dana bersama antara APBN, juga lembaga
pengelola SPAM tersebut.

g. Tenaga Pendukung Operator Komputer.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Pendukung adalah membantu Tenaga Ahli
dalam pengelolaan administrasi dan pekerjaan perkantoran.

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -42

3.4. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Jadwal penugasan tenaga ahli seperti disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Bulan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 9
Jumlah
No Posisi
Personil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

I TENAGA AHLI PUSAT

                                                               
1 Team Leader 1

                                                               
2 Ahli Struktur 1

Ahli Mekanikal dan                                                                


3 1
Elektrikal

4 Ahli Teknik Lingkungan 2

II ASS TENAGA AHLI PUSAT

Asisten Tenaga Ahli


1 1
Struktur
Asisten AhIi Teknik                                                                
2 1
Informatika
ASS TENAGA AHLI
III
PROPINSI

1 Asisten Tenaga Ahli 14

IV TENAGA PENDUKUNG

1 Operator Komputer 1

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”
Usulan Teknis -43

“Konsultan Bintek Wilayah Banustra, Maluku, Malut, Papua & Papua Barat”

Anda mungkin juga menyukai