TANJUNG SELOR
TEMA: KEARIFAN LOKAL DALAM MODERNITAS
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Pada Program
Sarjana S-1
Universitas Kaltara
OLEH :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KALTARA
TANJUNG SELOR
TAHUN 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup guna menjaga
kesehatan tubuh seseorang. Olahraga terdiri dari berbagai jenis yang salah satunya yaitu
olahraga bulutangkis. Bulutangkis merupakan suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Disamping itu,
bulutangkis merupakan olahraga yang sangat populer di dunia terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini dan juga beberapa Negara –
Negara Eropa. Di Indonesia sendiri bulutangkis menjadi olahraga yang penggemarnya sangat
banyak selain sepakbola. Bertambahnya aktivitas tentunya memerlukan sarana pendukung
berupa Gelanggang Olahraga sekaligus sebagai pusat pengembangan dan pelatihan olahraga
bulutangkis serta induk Organisasi PBSI di Kalimantan Utara.
Sesuai dengan sifat dari suatu kehidupan masyarakat urban modern yang memiliki
mobilitas tinggi, dan kehidupan sehari-hari yang menuntut efisiensi, fleksibilitas, dan
efektivitas, mengakibatkan banyak membutuhkan bangunan baru, khususnya bangunan
olahraga sebagai wadah aktivitas manusia urban modern sehari-hari. Gelanggang Olahraga
sekaligus pusat pengembangan dan pelatihan olahraga bulutangkis di Tanjung Selor sebagai
suatu bangunan yang memiliki fungsi dan manfaat yang cukup besar. Dengan tetap
mempertahankan kearifan lokal, karena dengan kearifan lokal nilai kebudayaan lokal dan
hubungan antar masyarakat akan semakin terjaga dan tidak tergerus oleh kebudayaan luar
yang dapat menghilangkan identitas suatu daerah.
2
Oleh sebab itu, maka perencanaan dan perancangan sebuah “ Pusat Pengembangan
dan Pelatihan olahraga Bulutangkis di Tanjung Selor dengan Memperhatikan Kearifan
Lokal Dalam Modernitas” menjadi salah satu pemecahan arsitektur untuk merespon
fenomena kurang tersedianya wadah untuk menampung kegiatan dan pelatihan-pelatihan di
cabang olahraga bulutangkis di Tanjung Selor, dengan menerapkan pendekatan arsitektur
yang memperhatikan Kearifan Lokal namun tetap menyesuakan dengan perkembangan
Teknologi yang semakin Modern dan terbarukan.
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka dapat di uraikan beberapa pokok
permasalahan pada perancangan ini, diantaranya :
a. Sebagai Ibukota Provinsi, Tanjung Selor memerluhkan bangunan baru yang berfungsi
sebagai wadah dalam mendukung kemajuan dan perkembangan olahraga bulutangkis
di Kalimantan Utara.
3
c. Pusat Pengembangan dan Pelatihan Olahraga Bulutangkis di Tanjung Selor 2 Lantai
(Bangunan Bentang Lebar)
d. Luas Lahan 30.000 M² (3 Hektar)
e. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60%
f. Koefisien Luas Bangunan (KLB) 40%
g. GSB 10,50 Meter Dari As Jl. Perum Korpri.
1.6. Metodologi
1.6.1. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam perancangan adalah sebagai
berikut :
a. Metode penulisan deskriptif analitis menurut (Sugiono:2009;29) adalah suatu metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
di teliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya.
b. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan survey lokasi
tempat dimana nantinya akan dibangun serta melakukan wawancara untuk
mengakuratkan data yang diperoleh.
c. Teknik analisis data kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
4
pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif (Suryono,2010:1).
1.6.2. Metode Perancangan
Adapun metode perancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Ide/gagasan yang menjadi dasar dalam perancangan Pusat Pengembangan dan
Pelatihan Olahraga Bulutangkis di Tanjung Selor yaitu keinginan akan kebutuhan
sarana dan prasaran pendukung bagi kaum pemuda untuk pengembangan dan
kemajukan perolahragaan di bidang bulutangkis dengan mengangkat tema yang
memperhatikan Kearifan Lokal namun tetap menyesuakan dengan perkembangan
Teknologi yang semakin Modern dan terbarukan sehingga pengunjung ataupun
pemain dapat menikmati suasana yang dinamis di kota tanjung selor.
b. Metode deskriptif analitif, yaitu metode yang berisi tentang deskripsi atau paparan
mengenai kondisi fenomena yang terjadi. Tahapan pada metode ini dimulai dengan
Memaparkan/mendeskripsikan terhadap fakta yang sedang terjadi di lapangan,
kemudian demi mendukung metode tersebut pada umumnya didukung dengan analisis
terhadap masalah dan studi literatur terhadap teori.
c. Teknik pengumpulan data pada perancangan ini yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara survey, studi banding, dan studi literatur.
d. Teknik analisis grafis, adalah analisis dengan teknik penyajian gambar yang berupa
gambar perancangan, peta lokasi perancangan, peta jalan, gambar kondisi eksisting
kawasan perancangan, serta gambar konsep perancangan. Analisis ini kemudian di
kembangkan sehingga mendukung teori suatu perancangan.
Bab ini berisi uraian mengenai Judul/objek yang akan dirancang, yaitu
pengertian GOR badminton, pengertian olahraga bulutangkis, fungsi dan manfaat
GOR bulutangkis, Standar-Standarnya, pengertian arsitektur modern, prinsip-prinsip
arsitektur modern, dan hal-hal lain yang terkait arsitektur modern.
5
BAB III STUDI BANDING DAN RENCANA LOKASI
Bab ini berisi uraian tentang studi banding yang akan dijadikan perbandingan
dengan perancangan yang dilakukan dan rencana lokasi dimana akan di bangun.
Bab ini berisi tentang uraian mengenai analisa preseden, variabel dan kriteria
desain, program perancangan yang terdiri dari program tapak, program ruang,
program bentuk dan struktur, skematik desain yang terdiri dari skematik tapak,
sintesis konsep tapak, skematik bangunan, sintesis konsep bangunan.
Bab ini berisi tentang uraian mengenai konsep desain, konsep desain tapak,
konsep desain bangunan, detail desain, hasil desain.
BAB VI PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang menjelaskan tentang kesimpulan dari
semua hasil perancangan yang telah dilakukan, serta saran yang diberikan oleh penulis
terhadap perancangan yang telah dilakukan.
6
1.8. Kerangka Pemikiran
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
Timbal
Konsep Desain Balik