MODEL PERSEDIAAN Kel 4
MODEL PERSEDIAAN Kel 4
Asumsi lain yang dipakai adalah tidak adanya back order. Artinya ,
sehari –hari. Seseorang tidak akan “memesan” sekilo gula atau beras atau
sekotak korek api untuk diambil beberapa hari kemudian bila hari itu
segera pergi ke toko “Y”. pesanan untuk diambil kemudian lazim disebut
back order. Dengan kata lain, sebuah toko mengijinkan adanya back order
apabila ia tetap menjual suatu barang yang meskipun sudah tidak ada di
Tingkat Persediaan
…
……
S Q -S
A
Q
0 Waktu
S
Q-S
A
Q
T
A
pada setiap awal siklus persediaan. Kebijaksanaan persediaan dalam hal ini
S
waktu setiap tahap pertama (pada setiap siklus) adalah tahun. Tahap
A
kedua adalah tahap dimana on hand inventory sudah nol dan pembeli harus
datar, dengan tinggi Q-S. Q-S ini menunjukkan jumlah barang yang
dipesan oleh pembeli tetapi tidak dapat segera dipenuhi ( back order).
Q -S
Waktu yang diperlukan u ntuk memenuhi permintaan tersebut adalah
A
tahun.
Selanjutnya dalam hal ini dipakai asumsi bahwa apabila toko atau
lazim disebut ”shortage cost “. Seperti halnya holding cost, shortage code
ini bergantung pada banyaknya barang yang diminta (tetapi yang tidak
yang diminta.
Pada bagian ini, total annual cost relevant cost merupakan gabungan
Ordering cost dalam hal ini adalah sama dengan ordering cost yang telah
penjelasan atas holding cost agak berbeda dari sebelumnya, karena hanya
cost hanya dikenakan pada tahap pertama daripada siklus persediaan yaitu
pada segitiga besar yang terletak diatas sumbu datar. Holding cost per
hc, sehingga :
S
HC x Luas I hc 1 S
2 A
hc S 2
2A
A
pemesanan dalam setahun Q maka akan diperoleh :
hc S 2
Annual Holding Cost
2A
bawah sumbu datar dengan “p” maka akan diperoleh shortage cost untuk
p Q - S
2
2A
Kemudian seperti di atas bila hasil perkalian tersebut dikalikan lagi dengan
A
Q
, maka akan diperoleh :
p Q - S
2
hc S 2 p Q - S
2
A
TC k
Q 2Q 2Q
2 Ak p
S* hc p hc
Contoh 11 – 5 :
(kembali pada contoh soal terdahulu). Bir dianggap sebagai barang
convenience sehingga pembeli akan memilih bir merk lain (atau pergi ke
toko lain) apabila bir merk “X” tidak tersedia di toko tersebut. Lain
tidak tersedia.
Andaikata untuk toko itu dibebani 1 sen per peti per hari sebagai
dalam dalam 1 tahun p = Rp. 3,65 per peti. Apabila k = Rp. 100, A = Rp.
Maka :
Q* = 324 peti
2(1000)100 3,65
S*
(0,20)20 3,76 hc
= 154 peti.
Dan :
324
T*
1000
= 0,324 tahun
dipesan setiap 118 hari. Diantara yang dipesan tersebut, hanya 154 peti
TC 100
324 2 324 2 324
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa angkanya lebih kecil daripada
total annual relevant cost apabila back order tidak diijinkan (894,43
cost, total annual relevant cost akan lebih kecil karena ordering dan