Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah karya tulis ilmiah pada Program Studi Diploma III (D.III)
Keperawatan Mataram Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Mataram
Tahun Akademik 2019/2020
OLEH :
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Keseimbangan Dalam Menurunkan Risiko Jatuh Pada Lansia di Balai Sosial Lanjut
Usia (BSLU) Mandalika NTB ” telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal :
Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan,
RUSMINI, S.Kep.Ns., MM
NIP. 197010161989032001
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Akademik 2019/2020.
Mataram,10Februari 2020
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang
Dalam Menurunkan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Balai Sosial Lanjut Usia
Penulisaan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
Kesehatan Mataram.
Politeknik Mataram.
3. Bapak H. Moh. Arip, S.Kp., M.Kes., selaku Ketua Program Studi DIII
4. Ibu Mardiatun, M.Kep. selaku pembimbing utama atas waktu, kesabaran, yang
Ilmiah ini.
iv
5. Bapak Drs. H. Zulkifli, S.Kep., MM.Kes selaku pembimbing pendamping yang
Ilmiah ini.
6. Bapak Eka Rudy Purwana, SST., M.Kes selaku pembimbing akademik saya
7. Untuk orang tua, saudara-saudaraku, serta keluarga besarku atas segala do’a,
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 4
C. Tujuan Studi Kasus................................................................ 4
D. Manfaat Studi Kasus.............................................................. 5
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia................................................................. 6
2. Batasan-batasan Lansia.................................................... 7
3. Tipe Lansia...................................................................... 7
4. Masalah Fisik Sering Terjadi pada Lansia…………....... 8
B. Konsep Jatuh
1. Definisi Jatuh................................................................... 10
2. Etiologi Jatuh................................................................... 11
3. Patofisiologi..................................................................... 12
4. Pathway............................................................................ 13
5. Faktor Risiko Jatuh.......................................................... 14
6. Komplikasi Jatuh............................................................. 15
7. Pencegahan Jatuh............................................................. 16
vi
8. Penatalaksanaan Jatuh..................................................... 17
C. Konsep Askep Lansia Dengan Risiko Jatuh
1. Pengkajian Keperawatan................................................. 19
2. Diagnosa Keperawatan ................................................... 26
3. Intervensi Keperawatan .................................................. 27
4. Implementasi Keperawatan............................................. 35
5. Evaluasi Keperawatan .................................................... 35
D. Konsep Latihan Keseimbangan
1. Definisi............................................................................ 37
2. Tujuan.............................................................................. 38
3. Indikasi............................................................................ 38
4. Kontraindikasi.................................................................. 38
5. Tehnik Prosedur Latihan Keseimbangan......................... 38
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan fisik yaitu rentan terhadap penyakit selain itu gangguan berjalan
2001). Keseimbangan tubuh pada lansia tanpa disadari mulai menurun, hal ini
baik saat diam maupun bergerak akan mengalami penurunan seiring dengan
Jatuh merupakan salah satu penyebab utama dari kematian dan cedera
mencatat 424.000 orang meninggal karena jatuh dan 80% berumur 65 tahun
sama dengan 45 tahun terdapat 28,4% pada tahun 2013 dan mengalami
1
2
8,8% pada tahun 2013 dan mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi
8,7%.
2019. Data penyakit yang didapatkan dari 83 lansia diketahui 36,1% berisiko
jatuh.
Terdapat banyak faktor yang berperan untuk terjadinya jatuh pada lansia.
ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari usia, perubahan fungsi kognitif dan
riwayat penyakit. Faktor ekstrinsik yaitu faktor dari lingkungan yang dapat
Jatuh pada lansia dapat dilihat secara nyata setelah lansia mengalami
jatuh. Jatuh pada lansia mengakibatkan berbagai jenis cedera, kerusakan fisik
3
dan psikologi. Kerusakan fisik yang paling ditakuti adalah patah tulang hingga
fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat
(Stenley, 2007)
tersebut juga diperkuat oleh Kusnanto, (2007) yang menyatakan bahwa 31-
mobilitas lansia.
tidak mudah jatuh dan dapat mengurangi risiko jatuh atau cedera pada lansia
Dalam Menurunkan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Balai Sosial Lanjut Usia
Mandalika NTB“.
B. Rumusan Masalah
1. Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah peneliti mampu
2. Khusus
NTB.
5
1. Bagi Pasien/Responden
lansia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada
6
7
2. Batasan-batasan Lansia
meliputi:
3. Tipe Lansia
panutan.
b. Tipe mandiri
pengkritik.
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
Menurut Azizah (2011) masalah yang sering terjadi pada lansia antara
lain:
a. Mudah jatuh
Disebabkan oleh:
b. Mudah Lelah
Disebabkan oleh:
c. Nyeri dada
Disebabkan oleh:
2) Aneurisma aorta.
Disebabkan oleh
2) Gangguan pankreas.
3) Kelainan ginjal.
Disebabkan oleh:
keropos.
terjepit.
Disebabkan oleh:
1) Obat-obatan.
4) Keadaan diare.
g. Keluhan pusing
Disebabkan oleh :
B. Konsep Jatuh
1. Definisi jatuh
atau terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau
jatuh adalah masalah dalam diri lansia sendiri dan didukung dengan
11
Jatuh merupakan salah satu sindrom geriatri yang paling umum yang
2. Etiologi
mencetuskan fraktur.
usia yang sangat tua atau penyakit parah dapat mengganggu fungsi
3. Patofisiologi
tempat berpijak.
4. Pathway
.
Lansia
↓ketajaman &
↓propioceptif contrast sensitivity ↓massa otot dan
jumlah serabut otot
↓kekuatan otot
↓Kontrol Postural
↓Kontrol
Keseimbangan
↑resiko Terjatuh
Latihan
Keseimbangan
↓resiko terjatuh
.
15
jatuh yaitu :
a. Faktor Intrinsik
1) Usia
mengalami jatuh.
3) Riwayat penyakit
b. Faktor Ekstrinsik
2) Lingkungan
2016).
6. Komplikasi
a. Perlukaan (injury)
3) Hematom subdural
17
c. Disabilitas
fisik.
7. Pencegahan
a. Program latihan
b. Modifikasi lingkungan
tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang susah dilihat, kamar
8. Penatalaksanaan
anti depresan.
1. Pengkajian
risiko jatuh meliputi : pengkajian risiko (Risk assessment tools) dan adanya
a. Jatuh
b. Riwayat Jatuh
perubahan posisi badan, saat buang air kecil atau besar dan atau saat
melakukan aktifitas.
c. Riwayat Kecelakaan
e. Riwayat Penyakit
f. Pengkajian Lingkungan
kamar mandi, dapur dan penerangan. Apakah dalam keadaan aman atau
g. Pola fungsional
22
h. Nutrisi metabolik
i. Eliminasi
BAK :
dengan BAK
BAB :
Aktifitas pola latihan pada lansia yang perlu diperhatikan yaitu rutinitas
Yang perlu dikaji meliputi lama tidur malam, tidur siang, keluhan yang
Yang perlu dikaji pada pola persepsi diri yaitu bagaimana lansia
n. Psikologis
o. Koping-toleransi stress
Yang perlu dikaji yaitu apa yang menyebabkan stres pada lansia,
p. Spiritual
Pada pola spiritual hal yang perlu dikaji yaitu bagaimana keteraturan
q. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran
2) Tanda-tanda vital
nadi.
3) Penilaian umum
ADL.
4) Hemopoetik
5) Kepala
6) Mata
Hal yang perlu dikaji pada mata yaitu perubahan penglihatan, apakah
Pada organ jantung dan paru hal yang perlu diperhatikan yaitu
8) Ekstremitas
9) Integumen
10) Genetalia
membesar.
Status Quistionnaire/SPMSQ)
Examination/ MMSE )
dinilai poin 1 (nilai setiap respon yang cocok dengan jawaban “ya”
menandakan depresi.
keluarga. Alat ukur ini juga dapat diaplikasikan untuk lansia dalam
pada lansia. Apabila skor kurang dari 6 inchi maka lansia dikatakan
beresiko jatuh.
2. Diagnosa Keperawatan
lansia :
3. Intervensi Keperawatan
1) NOC :
usia
2) NIC :
dan akibatnya
klien
akibat perubahan
diskusikan
jatuh
diajarkan
proses menua
1) NOC :
pencegahan imobilisasi
31
kemampuan
2) NOC :
1) NOC
klien bertambah
dengan kriteria :
32
nurtisi kurang
2) NIC :
(ngemil)
penyajiam
selagi hangat
gastrointestinal
1) NOC :
33
dapat :
2) NIC :
gelas)
kemampuan
1) NOC :
dapat :
dengan usia
2) NIC :
d) Anjurkan klien untuk memulai tidur pada saat klien sudah mulai
mengantuk
dan keluarga
1) NIC :
dapat :
2) NIC :
penyebab
lain
positif
lain
4. Implementasi Keperawatan
yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil sesuai yang
5. Evaluasi Keperawatan
diagnosa yaitu :
dirinya
aman
proses menua
38
kurang
gastrointestinal
terapeutik
1. Definisi
1033 ]. Latihan ini juga berguna untuk memandirikan para lansia agar
2. Tujuan
dan kekuatan. Selain itu, balance exercise juga menimbulkan kontraksi otot
peningkatan keseimbangan.
3. Indikasi
40
beresiko cedera/jatuh.
4. Kontraindikasi
a. Persiapan alat
1) Persiapan klien
dilakukan
2) Persiapan Lingkungan
c. Tahap orientasi
d. Tahap kerja
hip flexion, hip extention, knee flexion dan side leg raise.
1) Plantar Flexion
berikut :
c) Pertahankan posisi.
Keterangan :
1. Tangan berpegangan
pada kursi
2. Kedua tumit diangkat
42
2) Hip Flexion
Gerakan ini melibatkan otot pangkal paha, otot paha atas, otot
pinggang.
c) Pertahankan posisi.
Keterangan :
1. Tangan berpegangan
pada kursi
2. Lutut kanan diangkat
keatas
Gambar 2.2 Hip Flexion
3) Hip Extention
43
c) Pertahankan posisi.
Keterangan :
1. Tangan berpegangan
pada kursi
2. Kaki kanan kearah
belakang
Gambar 2.3 Hip Extention
4) Knee Flexion
Gerakan ini melibatkan otot paha, otot pinggul, otot betis bagian
c) Pertahankan posisi
Keterangan :
1. Tangan berpegangan
pada kursi
2. Tekuk lutut kearah
belakang
Gambar 2.4 Knee Flexion
Gerakan side leg raise melibatkan otot paha dan otot dorsal
c) Pertahankan posisi.
45
Keterangan :
1. Tangan berpegangan
pada kursi
2. Kaki kanan kearah
samping
Gambar 2.5 Side Leg Raise
e. Tahap Terminasi
tindakan
f. Tahap dokumentasi
Subjek penelitian pada studi kasus yang akan dilakukan, peneliti akan
mengambil satu lansia yang berisiko jatuh di Balai Sosial Lanjut Usia
Mandalika NTB. Kemudian peneliti akan berfokus pada lansia sebagai objek
1. Lanjut usia yang tidak memiliki riwayat jatuh atau tidak pernah jatuh.
46
47
4. Tidak bersedia sebagai subjek studi kasus dari awal sampai akhir.
C. Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik
acuan studi kasus. Dalam studi kasus ini yang menjadi fokus studi adalah
pada lansia.
2. Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas, pada
data yaitu:
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Maret 2020.
G. Pengumpulan Data
H. Penyajian Data
dipilih. Dalam studi kasus ini penyajian data disajikan dalam bentuk tekstural
yaitu penyajian data berupa tulisan atau narasi dan hanya dipakai untuk data
dapat juga disertai cuplikan ungkapan verbal dari subjek penelitian yang
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Ashar. (2016). Gambaran Persepsi Faktor Risiko Jatuh Pada Lansia Di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Jakarta: UIN
Syarif Hiyatullah.
Bougie. (2001). Physical Activity And Exercise For The Older Adult, The Aging
Body. New York: Mc Graw-Hill.
Darmojo. (2011). Buku Ajar Geriatric (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia) Edisi Ke-4.
Jakarta: FKUI.
Ekasari, M. F., Riasmini, N. M., & Hartini, T. (2018). Meningkatkan Kualitas Hidup
Lansia Konsep dan Berbagai Strategi Intervensi. Malang: Wineka Media.
Marliani, L., & S, T. (2007). 100 Questions & Answers. Jakarta: PT Gramedia
Jakarta.
Santoso, H., & Ismail, A. (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
World Health Organization. (2016). WHO Global Report on Falls Prevetion in Older
Age. Who Falls Fact sheets. Retrieved from
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
89
LAMPIRAN
Lampiran 1
(PSP)
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah memberikan gambaran asuhan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
PENELITI
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Wirana Ecy
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarel tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu waktu tanpa sanksi apapun.
………………………… …………………………
…
Peneliti
…………………………
Lampiran 3
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN
Hari/ Tgl :
Jam :
Nama Mhs :
1. Identitas
a. Nama :
c. Jenis Kelamin :
d. Status Perkawinan :
e. Agama :
f. Suku :
b. Pekerjaan sebelumnya :
c. Sumber pendapatan :
d. Kecukupan pendapatan :
3. Riwayat Keluarga
Pekerjaan :
Apabila pasangan telah meninggal :
Tahun meninggal :
Penyebab Kematian :
b. Anak-anak
Apabila anak-anak masih hidup
Nama dan alamat :
Apabila anak-anak sudah meninggal :
Tahun meninggal :
Penyebab Kematian :
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1). Keluhan Utama :
8. Pola Fungsional
b. Nutrisi metabolik
Frekuensi makan :
nafsu makan :
jenis makanan :
makanan yg tdk disukai :
alergi thdp makanan :
pantangan makanan :
keluhan yg berhubungan dengan makan :
c. Eliminasi
BAK : Frekuensi & waktu :
kebiasaan BAK pada malam hari :
keluhan yang berhubungan dengan BAK :
BAB : Frekuensi & waktu :
Konsistensi :
keluhan yang berhubungan dg BAB :
pengalaman memakai pencahar :
d. Aktifitas Pola Latihan
Rutinitas mandi :
kebersihan sehari-hari :
aktifitas seharihari :
apakah ada masalah dengan aktifitas :
kemampuan kemandirian :
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam :
tidur siang :
keluhan yang berhubungan dengan tidur :
8. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran :
2. Tanda-tanda vital :
TD : Nadi : Suhu : RR :
98
3. Penilaian Umum
- Kelelahan :( ) Ya ( )Tidak
- Perubahan BB satu tahun yang lalu : ( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan nafsu makan :( ) Ya ( ) Tidak
- Demam :( ) Ya ( ) Tidak
- Keringat Malam :( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan nafsu makan :( ) Ya ( ) Tidak
- Kesulitan tidur :( ) Ya ( ) Tidak
- Sering Pilek, infeksi :( ) Ya ( ) Tidak
- Kemampuan melakukan ADL :( ) Ya ( ) Tidak
4. Hemopoetik
- Perdarahan/memar abnormal :( ) Ya ( ) Tidak
- Pembengkakan kelenjar limfe :( ) Ya ( ) Tidak
- Anemia :( ) Ya ( ) Tidak
- Riwayat Transfusi Darah :( ) Ya ( ) Tidak
5. Kepala
- Sakit Kepala :( ) Ya ( ) Tidak
- Trauma :( ) Ya ( ) Tidak
- Pusing :( ) Ya ( ) Tidak
- Gatal pada kulit Kepala :( ) Ya ( ) Tidak
6. Mata
- Perubahan penglihatan :( ) Ya ( ) Tidak
- Kacamata :( ) Ya ( ) Tidak
- Nyeri :( ) Ya ( ) Tidak
- Air mata berlebihan :( ) Ya ( ) Tidak
- Bengkak Sekitar mata :( ) Ya ( ) Tidak
- Diplopia :( ) Ya ( ) Tidak
- Floater :( ) Ya ( ) Tidak
- Pandangan Kabur :( ) Ya ( ) Tidak
- Fotofobia :( ) Ya ( ) Tidak
9. Integumen
- Lesi/Luka :( ) Ya ( )Tidak
- Pruritus :( ) Ya ( )Tidak
- Perubahan pigmentasi :( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan tekstur :( ) Ya ( ) Tidak
- Sering memar :( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan rambut :( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan kuku :( ) Ya ( ) Tidak
- Turgor :( ) Ya ( ) Tidak
Analisa Hasil :
Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
102
Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol
5 sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total,
penggunaan kateter, pispot, enema
dan pembalut (pampers)
Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
6 menyuapinya sendiri
Tergantung :
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama
sekali dan makan parenteral (NGT)
Analisa Hasil :
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (bab/bak), berpindah, ke kamar
mandi, mandi dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar mandi
kecil dan satu fungsi tambahan
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
4. Pengkajian Kognitif dari Fungsi Mental Mini Mental State Exam
(MMSE) :
Analisis hasil :
Mengkaji Tingkat kesadaran klien sepanjang kontinum :
Composmentis, apatis, somnolens, suporus, coma.
Nilai maksimal : 30 (Nilai 21 atau kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu
penyelidikan lanjut)
5. Skala Depresi :
No Pertanyaan Tidak Ya
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan
kehidupan anda? (tidak)
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak
kegiatan dan minat/kesenangan (ya)
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?
4 Apakah anda merasa bosan? (ya)
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik
setiap saat? (tidak)
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda? (ya)
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian
besar hidup anda? (tidak)
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? (ya)
9 Apakah anda lebih sering dirumah daripada
keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
(ya)
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang? (tidak)
11 Apakah anda fikir bahwa kehidupan anda
sekrang menyenangkan? (tidak)
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti
perasaan anda saat ini? (tidak)
13 Apakah anda penuh semangat? (ya)
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak
ada harapan? (ya)
Analisa Hasil :
Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1 (nilai 1 poin setiap respon yang
cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah pertanyaan). Nilai 5 atau lebih dapat
menandakan depresi.
108
6. Screening Fall
No Langkah
1 Minta klien berdiri di sisi tembok dengan tangan direntangkan
kedepan
2 Beri tanda letak tangan 1
3 Minta klien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit,
dengan tangan direntangkan kedepan
4 Beri tanda letak tangan ke 2 pada posisi condong
5 Ukur jarak antara tangan 1 dan ke 2
Sumber : NANDA dalam Mas’adah & Zulkifli, 2016
Interpretasi :
Usia lebih dari 70 tahun : kurang dari 6 inchi : resiko jatuh
Lampiran 4
Screening Fall
Fungtional Reach (Fr) Test
No Langkah
1 Minta klien berdiri di sisi tembok dengan tangan direntangkan kedepan
2 Beri tanda letak tangan 1
3 Minta klien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit,
dengan tangan direntangkan kedepan
4 Beri tanda letak tangan ke 2 pada posisi condong
5 Ukur jarak antara tangan 1 dan ke 2
Sumber : NANDA dalam Mas’adah & Zulkifli, 2016
Interpretasi :
Usia lebih dari 70 tahun : kurang dari 6 inchi : resiko jatuh
110
Lampiran 5